Professional Documents
Culture Documents
Semua tenaga kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk
menghindari paparan darah dan bahan berbahaya lainnya. Praktek kerja yang
aman, kontrol mesin yang sesuai dan perbaikan berkala merupakan kegiatan
yang mendukung keselamatan tenaga kesehatan. Aktivitas kerja di CSSD
mempunyai APD yang spesifik untuk digunakan.
Pada area dekontaminasi dan pencucian, sangat penting untuk menggunakan
APD berikut:
1.
2.
3.
Masker
4.
Pakaian khusus
5.
6.
7.
Pada area pengemasan dan sterilisasi APD dapat berbeda sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan
1.
2.
3.
Tanggung Jawab
Semua tenaga kesehatan mempunyai tanggung jawab dalam menjaga dan
merawat area kerja serta memastikan fungsinya sesuai dengan alur yang
disepakati.
Kontrol Alur
Akses menuju area teknis CSSD; area dekontaminasi, area pengemasan, dan
area steril, harus dijaga secara ketat hanya untuk tenaga kesehatan yang
bekerja di area tersebut. Kunjungan, obrolan tenaga kesehatan yang berasal
dari area teknis lainnya hanya boleh dilakukan di area administratif atau area
pendukung.
Untuk mendapatkan akses masuk ke dalam area teknis, setiap pengunjung dan
tamu di luar tenaga kesehatan CSSD harus menggunakan pakaian dan APD
yang tepat. Termasuk penggunaan apron, sepatu boot, dan penutup kepala, dan
harus ditemani oleh orang yang bertanggung jawab di CSSD.
Tenaga Kesehatan Rumah Sakit
Hanya tenaga kesehatan yang bekerja di CSSD yang dapat masuk ke dalam
CSSD, terutama area teknis untuk melakukan pemrosesan dan sterilisasi
instrumen.
Tenaga kesehatan dari unit lain yang masuk ke dalam CSSD juga harus
mengikuti peraturan yang ada di CSSD. Meliputi penggunaan pakaian dan APD
yang sesuai.
Instrumen yang Disterilkan di Institusi Lain
Kualitas produk yang digunakan di rumah sakit merupakan tanggung jawab
rumah sakit tersebut. Termasuk kualitas instrumen yang disterilkan di institusi
lain namun digunakan di rumah sakit. Jaminan kualitas dari institusi lain hanya
dapat dipastikan apabila pengemas masih dalam keadaan baik tanpa noda dan
tanpa lubang.
Secara umum, direkomendasikan instrumen dan peralatan yang digunakan di
tempat lain, sebaiknya dicuci, dikemas dan disterilkan kembali. Kecuali terdapat
jaminan dan telah diketahui bersama bahwa kontrol proses telah dilakukan
dengan baik di institusi lain.
Beberapa rumah sakit melakukan outsource terhadap instrumen dan peralatan.
Meskipun dilakukan di luar rumah sakit, tanggung jawab rumah sakit untuk
melakukan evaluasi kualitas sterilisasi dengan melihat kontrol proses yang
dilakukan perusahaan tersebut.
Kontrol Instrumen
Instrumen dan peralatan medis di rumah sakit harus dilakukan registrasi.
Sehingga dapat diketahui jumlah yang digunakan, yang disimpan, dan sebagai
cadangan pada keadaan darurat. Karakteristik dari instrumen juga harus dicatat
berupa tipe, jumlah, kondisi (adanya karat dan problem fungsional), dsb
Kontainer yang berisi instrumen harus memiliki deskripsi isi di dalamnya.
Instrumen harus dihitung dalam penggunaan di ruang operasi sebelum dan
sesudah prosedur.
Dipublikasi di Hospital Life, Sterilisasi Sentral | Tag instrumen, kontrol alur, loaner, luar rumah
sakit,personel, tanggung jawab, tenaga kesehatan | Tinggalkan Balasan
2.
3.
Dipublikasi di Hospital Life, Sterilisasi Sentral | Tag penyimpanan, rak, steril | Tinggalkan
Balasan
Area ini harus sepenuhnya dalam kondisi kering dan bersih. Pada area ini
instrumen dan peralatan kesehatan dilakukan inspeksi untuk memastikan
kebersihan, integritas dan masih berfungsi secara baik. Prinsip reuse instrumen
adalah aman dan fungsional.
Jumlah personel di area pengemasan dan sterilisasi harus dikontrol secara ketat.
Hanya tenaga kesehatan yang berwenang dan menggunakan pakaian dan alat
pelindung diri yang tepat yang dapat masuk ke area ini.
Beberapa prasarana yang sebaiknya ada di area ini adalah:
1.
2.
Meja dan tempat duduk yang dapat dibersihkan, tidak boleh berbahan
kayu
3.
4.
5.
6.