You are on page 1of 6

Prinsip Kerja TURBOCHARGER pada kendaraan dan tips-tipsnya

DEFINISI TURBO:
Turbo atau istilah kerennya TURBOCHARGER, merupakan sebuah kompresor gas yg digunakan
untuk Induksi Paksa (Forced Induction) dari mesin pembakaran dalam (Internal Combustion
Engine)(Wikipedia, nd 2010)
Turbocharger merupakan sebuah bentuk dari supercharger yg meningkatakan kepadatan
udara yg memasuki mesin untuk menghasilkan tenaga lebih. sebuah Turbocharger mempunyai
turbin yg ditenagai oleh kompresor dan dikendalikan oleh gas pembuangan mesin itu sendiri
daripada pengendalian secara mekanis. hal ini membuat turbocharger mampu mencapai
tingkat efisiensi yg lebih tinggi daripada kompresor kompresor Forced Induction tipe lain.
Pada awal mula perakitan, Turbocharger direferensikan sebagai "Turbosupercharger". sebuah
supercharger yg menggunakan compressor udara untuk diinduksikan/didorong secara paksa
kedalam mesin. secara logika, menambahkan turbin untuk untuk memutar supercharger akan
mengubah istilahnya menjadi "Turbosupercharger". namun, istilah tersebut kemudian ,
disingkat menjadi "TurboCharger". hal ini, membuat kebingungan karena terkadang istilah
"turbosupercharger" masih sering digunakan untuk menunjukkan mesin yg menggunakan
crankshaft-drive supercharger dan exhaust-driven turbocharger bersama-sama atau sering
pula disebut "twincharging".
Prinsip Kerja Turbocharger:
Sebuah Turbocharger ada sebuah kipas pompa radial yg kecil yg dikendalikan oleh energi gas
buang dari sebuah mesin. sebuah Turbocharger terdiri dari sebuah turbin dan compressor
terpasang pada sebuah batangan (shared shaft). Turbin tersebut mengubah panas dan tekanan
gas buang menjadi daya putar, yg kemudian digunakan untuk menggerakkan compressor.
compressor menggerakkan aliran udara dan memompakannya kedalam intake manifold pada
tekanan yg semakin meningkat. Hal tersebut menghasilkan kadar udara yg besar memasuki
silinder dari setiap langkah hisap (intake stroke).
tujuan dari turbocharger kurang lebih sama dengan supercharger, untuk memperbaiki efisiensi
volumetrik mesin dengan memecahkan salah satu batasan kardinalnya. tekanan udara pada
atmosfir tidak lebih dari 1 atm (14,7psi), sehingga ada batas mutlak antara tekanan dalam
katup masuk dan jumlah aliran udara yg memasuki ruang pembakaran. Turbocharger
meningkatkan tekantan pada titik dimana udara memasuki silinder, kadar udara (oksigen) yg
besar dipaksakan masuk ketika tekanan pada inlet manifold meningkat.
tambahan aliran udara membuat mesin mampu mengendalikan tekanan ruang bakar dan
perbandingan bahan bakar dan udara yg seimbang saat mesin berada pada RPM tinggi. hal ini
meningkatkan tenaga dan torsi yg dikeluarkan oleh mesin.
untuk menghindari detonasi dan kerusakan fisik, tekanan dalam silinder tidak boleh terlalu

tinggi. untuk mencegah hal tersebut terjadi, tekanan masuk harus dikontrol oleh ventilasi yg
membuang kelebihan gas. fungsi kontrol tersebut dilakukan oleh wastegate, yg mengarahkan
beberapa gas buang tidak ikut mengalir ke turbin.
Cara Kerja Turbocharger:
Sebuah turbocharger secara dasar adalah sebuah pompa udara. gas buang panas yg
meninggalkan mesin setelah pembakaran diarahkan langsung ke roda turbin disamping
turbocharger utnuk membuat turbin tersebut berputar hingga kecepatan 230.000RPM
Roda Turbin itu terhubung oleh sebuah batang ke roda kompresor. semakin turbin berputar
cepat, kompresor pun ikut berputar dengan cepat. putaran kompresor tersebut mendorong
aliran udara dan mengkompres udara tersebut sebelum dipompakan ke dalam ruang
pembakaran mesin.
Banyak sistem turbo yg menambahkan pendingin (Intercooler) antara kompresor dan silinder,
karenan udara yg terkompres dan berputar sedemikian cepatnya dapat mencapai suhu tinggi
yg ekstrim
Prinsip dasar dibalik penggunaan turbochargin cukup sederhana, namun sebuah turbocharger
adalah sebuah komponen mesin yg sangat kompleks. tidak hanya komponen-komponen dalam
turbocharger itu sendiri yg harus terkoordinasi secara tepat, tapi jg turbocharger dan mesin
harus benar-benar cocok. jika tidak, maka dapat menghasilkan mesin yg tidak efisien dan
bahkan kerusakan.
ada 4 tahap kerja yaitu :
1. HISAP (Charge Exchange Stroke)
pada mesin Diesel atau bensin injeksi, piston bergerak kebawah dan udara ditarik melalui
katup masuk. dalam mesin bensin karburator, udara dicampurkan dengan bensin.
2. KOMPRESI (Power Stroke)
Ketika Piston bergerak keatas, udara atau campuran bensin dan udara di kompress
3. Ekspansi (Power Stroke)
dalam mesin bensin karburator atau injeksi, campuran bahan bakar dan udara disulut oleh
busi, pada mesin Diesel, bahan bakar di injeksikan pada tekanan tinggi dan campuran udara
dengan bahan bakar tersebut akan terbakar secara spontan. kemudian, ledakan tersebut
mendorong piston bergerak kebawah.
4. Pembuangan (Charge Exchange Stroke)
Gas Buang dikeluarkan melalui katup pembuangan ketika piston bergerak keatas. Pada mesin
dengan Turbocharger, Udara di kompress sebelum disuplai kembali ke dalam silinder selama
langkah hisap. karena proses tersebut berada pada tekanan yg lebih tinggi, kadar udara yg
lebih besar masuk kedalam ruang bakar sehingga bahan bakar terbakar lebih efisien. hal ini

meningkatkan Power Output, memberikan torsi yg lebih besar pada top speed dibandingkan
pada mesin biasa dengan volume mesin yg sama, dan mengurangi kadar emisi gas buang.
beberapa mesin Diesel bisa di set up untuk menerima udara lebih namun dengan takaran solar
yg sama, yg tidak hanya meningkatkan tenaga tapi juga menghasilkan gas buang yg lebih
bersih.
Macam - Macam Turbo:
PARALLEL
beberapa mesin, seperti mesin jenis V, menggunakan dua turbo kecil yg identik. masing-masing
dipasangkan pada aliran gas buang yg terpisah dari mesin. 2 turbo yg lebih kecil menghasilkan
dorongan (boost) yg sama atau lebih (secara agregat) daripada sebuah turbo besar tunggal.
karena ukurannya yg kecil, turbo jenis ini mampu mencapai RPM optimalnya dan menghasilkan
dorongan yg optimal secara lebih cepat. turbo jenis ini sering dirujuk dengan nama lain Parallel
Twin-Turbo system.
Daftar Kendaraan dengan Twin Turbo : Maserati Bi-turbo, Nisan GT-R, Mitsubishi 3000GT VR-4,
Nissan 300ZX, BMW twin Turbo 3.0 inline 6 cylinder cars(E90, E81, E60).
SEQUENTIAL
Beberapa pembuat mobil mengatasi Turbo lag (Jeda yg terasa saat Turbo Aktif) dengan
menggunakan 2 turbo kecil. penyusunan yg tipikal untuk turbo jenis ini adalah, memiliki 1 turbo
yg aktif pada seluruh putaran RPM dan satu turbo yg aktif ketika RPM Tinggi. sebelum RPM
tinggi tercapai, inlet gas buang dan udara dari Turbo kedua ditutup. Sequential twin-Turbo
biasanya jauh lebih kompleks daripada parallel twin-turbo. Banyak Mesin-Mesin Diesel Modern
menggunakan Teknologi ini untuk menghilangkan efek "Turbo Lag" dan juga mengurangi
konsumsi Bahan Bakar serta Emisi Karbon.
Kelebihan dari penerapan Turbo:
1. Lebih Responsif
dalam penerapan standar, adalah hal yg realistis untuk melipatgandakan tenaga dari suatu
mesin melalui turbocharger. turbocharger juga berperan mencegah hilangnya tenaga pada
daerah dataran tinggi, dan memberikan keuntungan yg signifikan pada truk-truk dan mesin
Off-Road yg telah ber-Turbocharger
2. Lebih Ekonomis
Turbocharger mendaur ulang energi yg dihasilkan oleh mesin kendaraan, mengubah energi
bahan bakar terkonsumsi menjadi tenaga yg lebih besar dengan menciptakan friksi dan
terbuangnya panas yg lebih kecil. sebagai dampaknya, mesin denga turbocharger menjadikan
penggunaan bahan bakar yg lebih hemat daripada keadaan standarnya.
3. Lebih HIJAU
Karena turbocharger mengirimkan lebih banyak udara ke mesin, pembakaran bahan bakar

berlangsung lebih mudah, dan lebih bersih. Mesin Mesin Diesel modern dengan turbocharger
menghasilkan Emisi NOx dan CO2 yg lebih rendah 50% daripada mesin-mesin konvensional.
4 Lebih Menyenangkan
Turbocharger memberikan torsi yg lebih besar, sehingga performa kendaraan menjadi lebih
ganas dan memberikan kenikmatan mengendara yg sesungguhnya

Tips Merawat Mesin TURBO:


MOBIL berperangkat mesin turbocharger adalah alternatif terbaik untuk peningkatan daya
kuda (horse power), tanpa harus menambah bobot mobil. Bahkan karena ukurannya yang
simpel dan proses pemasangannya yang sederhana, membuat turbo sangat populer di
aftermarket.
Meski pemasangannya sederhana, namun dalam aplikasinya, turbocharger tidak bisa
sembarangan dipasang. Prosesnya dibutuhkan mekanik berpengalaman dan biaya yang
lumayan mahal, karena perangkat turbo terbilang mahal untuk dimiliki.
Perawatan atau maintenance mobil bermesin turbocharger juga harus tepat, karena perawatan
yang benar pastinya mempengaruhi keawetan mesin si perangkat turbo. Apalagi pemasangan
aplikasi turbo yang tidak benar bisa membatalkan garansi mesin pabrikan.
Pada dasarnya perawatan mesin turbocharger sama saja dengan mobil N/A atau harian.
Pembedanya hanyalah frekuensi penggantian olinya, dimana mesin turbocharger harus
'minum' oli lebih cepat. Misal, masa pakai oli normalnya 5000 km harus segera diganti, maka
untuk mobil bermesin turbo, pada jarak tempuh 4000 km, mobil harus segera menerima
asupan oli.
Karena turbo bekerja pada kondisi temperatur, kecepatan dan tekanan tinggi, maka peforma
optimum bisa didapat jika alat ini dioperasikan dan dirawat dengan benar. Kerusakan yang
sering terjadi biasanya akibat buruknya lubrikasi, atau masuknya partikel abrasif pada oli.
Sebab lain adalah lolosnya partikel berukuran besar pada aliran udara yang tersedot masuk.
Juga benda-benda yang tersembur keluar dari exhaust, seperti kerak karbon, serpihan
komponen mesin, dll berperan menimbulkan kerusakan.
Agar turbo bekerja sempurna, maka;
* Turbo harus di service sesuai rentang waktu yang direkomendasikan.
* Gunakan selalu oli yang direkomendasi produsen mobil

* Pilih bengkel yang benar-benar ahli dalam perawatan turbo


* Periksa setiap kebocoran oli, suara-suara aneh dan getaran yang tidak wajar.
* Power kurang, suara keras, asap biru atau hitam, kemungkinan mengindikasikan masalah
pada mesin, bukan turbo
* Panaskan mesin beberapa saat, tunggu temperatur oli mesin mencapai suhu kerja optimal
sebelum menggenjot pedal gas dalam-dalam untuk mengaktifkan turbo. Jangan memainkan
pedal gas, karena kemungkinan lubrikan komponen turbo belum sempurna. Sebaliknya,
biarkan mesin idle beberapa saat sebelum mesin dimatikan. Bila mesin dimatikan seketika,
maka pasokan oli mesin ke turbo otomatis terhenti, sementara turbo masih berputar dengan
kecepatan tinggi. Ini bisa menciderai bearing. Pada mesin-mesin dengan teknologi turbo
terbaru, ritual seperti itu tidak perlu lagi.
* Mobil yang menggunakan turbo frekuensi penggantian olinya harus lebih cepat, misalnya
masa pakai oli normalnya 5000 km harus ganti, maka untuk mobil turbo, pada km 4000 oli
harus sudah diganti,
* disarankan untuk memasang Turbo Timer untuk mencegah kerusakan pada Turbo ketika
mesin dimatikan setelah pemakaian.
Sebuah Turbo Timer adalah alat yg didesain untuk menjaga mesin tetap menyala selama waktu
yg telah ditentukan untuk melaksanakan periode cooling-down pada turbo. hal ini
dimaksudkan untuk menjaga/mencegah pemakaian atau kegagalan turbo yg prematur.
setelah pemakaian kendaraan ketika turbocharger telah bekerja keras, sangatlah penting untuk
membiarkan mesin tetap menyala pada kecepatan RPM yg Idle untuk beberapa saat, hal ini
dilakukan untuk mendinginkan perangkat kompresor dari temperatur gas yg rendah pada jalur
gas exhaust dan intake. pada saat yg sama, pelumas di mesin jg bisa bersirkulasi dengan baik
sehingga turbin tidak akan membakar pelumas yg bisa saja terjebak antara charger dan turbin
pada putaran tinggi.
pada turbocharger modern, kebutuhan akan turbo timer bisa dihilangkan dengan memastikan
kendaraan tidak menghasilkan dorongan (selama berkendara) untuk beberapa menit sebelum
kemudian mesin dimatikan.
MERAWAT MOBIL TURBO
Beberapa mobil saat ini dilengkapi turbocharger. Seperti Isuzu Panther, Toyota Fortuner, Kijang
Innova Diesel atau mobil keluaran lama seperti Fiat Uno Turbo. Tentu oerforma mesinnya jauh
di atas mesin-mesin N/A (natural aspirated).

Bagaimana dengan perawatannya? Untuk service memang sama saja dengan mobil non-turbo.
Padahal kebanyakan mobil Forced Induction (FI) ini dirawat seperti mobil-mobil non-turbo.
Seharusnya tidak boleh begitu. Masalahnya mesin jenis FI mendapat paksaan di system
pemasukannya, jadi harus ada perawatan yang berbeda dengan mobil N/A. belum lagi as
turbonya rentan rusak jika perlakuaanya salah.
Seharusnya mobil turbo diberi pelumas yang khusus buat mobil turbo. Cirri oli untuk mesin
turbo selalu diberi embel-embel turbo pada kemasannya. Yang biasanya oli ini mampu
menahan suhu tinggi dari turbo.
Kenapa mobil tubo harus menggunakan oli spesifikasi khusus. Karena oli mesin mobil juga
digunakan sebagai pelumas turbo. Jadi dari engine pelumas bersirkulasi masuk ke turbo untuk
melumasi as impeller dan keluar lagi menuju mesin.
Padahal suhu turbin wheel sangat tinggi. Tanpa pelumas khusus turbo cepat terjadi penguapan
dan merusak kualitas oli
Selain dari sisi pelumas, mobil berturbo umumnya dilengkapi dengan turbo timer, jadi ketika
kontak pada posisi off mesin terus hidup sampai beberapa detik. Sesuai dengan settingan
turbo timer umumnya diatas 20 detik.
Hal ini digunakan sebagai jeda waktu agar suhu pelumas saat mesin ketika dimatikan tidak
terlalu tinggi. Supaya suhu oli turun dulu. Untuk mengawetkan turbo. Bagaimana jika mobil
tidak dilengkapi turbo timer? Usahakan sesaat sebelum mobil dimatikan alangkah baiknya
mesin dalam keadaan stasioner 15-20 detik baru kemudian mesin dimatikan. Hal tersebut
sama dengan turbo timer tadi, Cuma sistemnya tidak otomatis melainkan manual.

You might also like