You are on page 1of 21

A.

Title of Experiment
: Recrystallization And Manufacture Of Aspirin
B. Date of Experiment
: 17th March 2016, 01.00 04.00 PM
C. Purpose of experiment
:
1) To do recrystallization well
2) To be able to select an appropriate recrystallizing solvent
3) To remove contaminant trough recrystallization
4) To do preparation of aspirin with acetylation to the phenol
group function
5) To do recrystalization of aspirin result from synthesis well
D. Basic Theory
E. Materials and Tools

1 g Salicylic acid
Poured into erlenmeyer 125 mL
Added 5 mL of waters
Heated on spiritus burner until the solvent boiled while shaking
Added water continous, until the crystall dissolved
Counted the volume of water that needed

Salicylic Acid Solution


Have Color

Colorless

Added norit 1-2 % of the weight from salicylic


acid the water until homogenous
Added
Boiled and stirred
Filtered by Buchner Funnel immediately when hot condition

Filtrate

Residue

Cooled it on the room temperature until the crystall form


Filtered by Buchner Funnel

Residue
Filtrate
F. Procedural
Dried- onRecrystallization
exicator
Counted the weight
Counted the melting point with the originally substance
Tested by FeCl3 Solution
1

Result

Organic Chemistry 1 PKU 14

Water

5 g Salicylic acid

Heated until the temperature between 50-60 C


Poured into erlenmeyer 125 mL
Added 3,75 g of acetic acid anhydrate
Added 3 drops of concentrated sulfuric acid

Stirred for 5 minutes


Cooled it while stiring it
Added 3,75 mL of water
Filtered by Buchner funnel

Filtrate
Residue
- Manufacure of Aspirin
Poured into erlenmeyer 125 mL
Added 7,5 mL Etanol 96 %
Added waters step by step until dissolved
Heated use electric stove
Filtered by Buchner funnel in hot condition
Dried in exicator
Counted the weigh and melting point
Tested by FeCl3 Solution
2

Result

Organic Chemistry 1 PKU 14

Organic Chemistry 1 PKU 14

G.

Observation Result
N
o
1.

Experiment Procedural
Recrystallization

Observation Result
Before :
-

Salicylic acid = white

powder
Aquades= colorless

Hypothesis/ Reaction
- The theoritical
point : 158o C
- Reaction :

melting

Conclusion
-

the experiment is
not

HO
O

158C but in the


O
H

solution
Volume of water that

experiment
melting

(s) +
-

need to make solution

funnel :
-

Filtrate = colorless
After cooled = formed

crystall
The crystall weigh +

filter paper = 1,4 g


Filter paper = 0,5 g
Weight cristall = 1,4

point

is

156 C
The product result
correct

water

the

of experiment is

(l)

dissolved = 95 mL
After Filtered by Buchner

the melting point is

HO

Salicylic acid +
aquades = heterogenous

correct

because in theory

After =

The melting from

because

HO

after adding FeCl3

5% the samplest

C
HO

color changed to be
(aq)

purple

Organic Chemistry 1 PKU 14

0,5 = 0,9 g
Randemen = (0,9 /
1,008 )* 100% = 89,3

Manufacture of Aspirin

%
melting point theory =

158 C
melting point

experiment = 156 C
After added FeCl3 =

purple
Before :
-

The theoritical melting -The melting point from


point : 133,4o C
Salicylic acid = white
this experiment is

powder
Acetic acid anhydrate =

colorless solution
Concentrated sulfuric

acid = colorless
Aquades = colorless
Ethanol 96% =

colorless
FeCl3 = yellow

After
-

Mass of salicylic acid = Reaction :

5g
Salicylic acid + acetic

not correct, because


in theory the melting
point is 133,4 but in
this experiment is
134 C
-The product is not
correct, because after
adding FeCl3 the
products color
changed be brown in
the teory after
adding FeCl3 the
Organic Chemistry 1 PKU 14

HO

acid anhydrate + H2SO4


= colorless but not
crystall
After heated on steam

bath = crystall
After added water = the

crystall was broken


After cooled = the are

crystall on the bottom


After filtered =
Filtrate = colorless

solution
Residue = crystall
After adding ethanol

changed be yellow

homogen an then be
-

products color

HO

CH3
HO

C
O

(s)

C
3HC

C
O

CH3

and water =
-

heterogeneous solution
After heated = solution

dissolved
After filtrate =
Filtrate = colorless
After filtrate cooled =

formed crystall
After filtered by

Buchner funnel =
Residue = crystall

(l)

O
H3C

C
O
O
C
OH

Organic Chemistry 1 PKU 14

aspirin
After adding FeCl3 =

residue become brown


Weight crystall= 3,5 g
Weight filtered paper =

0,5 g
Rendemen = 54,01 %
The melting point =
134C

H2SO4

(s)

CH3
HO

C
O

(aq)

Organic Chemistry 1 PKU 14

H. Analysis
1) Recrystallization
The experiment aims To do recrystallization well, To be able
to select an appropriate recrystallizing solvent To remove
contaminant trough recrystallizationin subtance salicylic acid .
Pertama menimbang sampel serbuk asam salisilat berwarna putih sebanyak 1
g, saat penimbangan dilakukan didapatkan 1,012 g asam salisilat selanjutnya
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 125 mL. Kemudian ditambahkan 5 mL
aquades, sehingga terbentuk campuran yang tidak homogen, larutan jernih tak
berwarna dan terdapat serbuk putih hal ini terjadi karena asam salisilat tidak
mudah larut dalam aquades pada suhu rendah . Lalu campuran dipanaskan
sambil diguncang sampai pelarut mulai mendidih tujuan erlenmeyer diguncang
adalah untuk mempercepat asam salisilat larut . Sehingga menjadi campuran
yang berwarna putih. Setelah itu ditambahkan aquades sedikit demi sedikit
sambil diguncang sampai kristal mulai larut, sehingga menjadi campuran
berupa larutan jernih tak berwarna dan terdapat sedikit kristal, Penambahan
sedikit demi sedikit aquades dilakukan supaya asam salisilat yang dilarutkan
dalam aquades dengan volume aquades yang sedikit mungkin, sehingga
diperkirakan tepat sekitar titik jenuhnya. Volume air yang ditambahkan sampai
Kristal larut yaitu sebesar 95 mL. Digunakan pelarut aquades, karena pelarut
yang tepat digunakan untuk proses rekristalisasi adalah pelarut yang
melarutkan sempurna sampel pada keadaan panas/suhu tinggi dan akan sedikit
melarutkan pada kondisi dingin/suhu rendah. Asam salisilat akan mudah larut
dalam aquades jika dipanaskan dan akan sedikit larut dalam aquades jika
suhunya dingin. Setelah Kristal larut, campuran segera disaring dengan
penyaring Buchner dalam keadaan panas. Sehingga diperoleh filtrat berupa
larutan putih keruh dan residu berupa sedikit endapan putih. Campuran
disaring dalam keadaan panas yang bertujuan untuk memisahkan zat zat
pengotor yang tidak larut atau tersuspensi dalam larutan yang nantinya akan
tertinggal dalam kertas saring.
Kemudian filtrat dipindahkan ke dalam labu Erlenmeyer dan
didinginkan dalam suhu kamar. Untuk mempercepat proses pengkristalan
Erlenmeyer dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air es, karena dengan suhu
yang sangat rendah akan mempercepat proses pengkristalan. Kemudian

Organic Chemistry 1 PKU 14

terbentuk Kristal berwarna putih berbentuk jarum-jarum dalam larutan tak


berwarna. Setelah itu disaring kembali dengan menggunakan penyaring
Buchner, sehingga diperoleh filtrat berupa larutan jernih tak berwarna dan
residu berupa Kristal berwarna putih. Residu beserta kertas saring diambil
untuk dikeringkan dalam eksikator selama 1 hari.
HO

HO

O
C

HO

HO

Reaksi yang terjadi yaitu :

O
H

(s)

(l)

(aq)

Setelah dikeringkan selama 1 hari, kristal asam salisilat kemudian


ditimbang, kemudian dikurangi massa kertas saring sehingga diperoleh massa
rendemen sebesar 0,9 gram. Sehingga persentase rendemen yaitu sebesar
89,29%.
Kemudian kristal diambil untuk uji titik leleh. Dari hasil percobaan kami,
kristal asam salisilat mulai meleleh pada suhu 156oC, hampir sama dengan
suhu teoritis yaitu sebesar 158oC.

Kemudian diuji kemurniannya dengan

memasukkan sedikit hasil reskritalisasi ke dalam tabung reaksi, kemudian


ditambahkan beberapa tetes larutan besi (III) klorida berwarna kuning yang
berfungsi untuk menguji apakah masih terdapat pengotor atau tidak. Setelah
penambahan FeCl3, campuran menjadi berwarna ungu, hal itu sesuai dengan
teori yang seharusnya menjadi berwarna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil reskritallisasi yang dihasilkan murni.
Reaksi yang terjadi yaitu :

Asam salisilat
(serbuk putih)

Ion Fe3+ dari FeCl3


(larutan warna
kuning)

Kompleks
(berwarna ungu)

Organic Chemistry 1 PKU 14

+ 3HCl (aq)

2) Manufature of aspirin
Percobaan ini bertujuan untuk mensintesis Aspirin dari asam salisilat
dan asam asetat anhidrat. Aspirin merupakan suatu senyawa ester. Ester dapat
terbentuk salah satunya dengan cara mereaksikan alkohol dengan anhidrida
asam (Aspirin dibuat dengan cara asetilasi terhadap gugus OH pada senyawa
asam salisilat) . Dalam hal ini asam salisilat berperan sebagai alkohol karena
mempunyai gugus OH, sedangkan asam asetat anhidrat sebagai anhidrida
asam. Ester yang terbentuk adalah asam asetil salisilat ( aspirin ). Gugus asetil (
CH3CO ) berasal dari asam asetat, sedangkan gugus R-nya berasal dari asam
salisilat.
Pertama, menimbang serbuk asam salisilat berwarna putih sebanyak 5
gram asam salisilat kering berupa serbuk berwarna putih dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer 125 mL. Setelah itu memanaskan air sampai suhu hampir 60oC
dalam gelas kimia. Kemudian ke dalam erlenmeyer berisi asam salisilat,
ditambahkan 3,75 gram asam asetat anhidrida berupa larutan jernih tak
berwarna Pereaksi yang digunakan untuk proses asetilasi adalah asetat anhidrat
(CH3CO-O-OCH3), lalu ditambahkan 3 tetes H2SO4 pekat berupa larutan jernih
tak berwarna, diaduk sampai homogen. Sehingga menjadi campuran berwarna
putih keruh (+++). Penggunaan asam asetat anhidrat dimaksudkan karena
anhidrat asetat tidak mengandung air dan akan dengan mudah menyerap air
sehingga air yang dapat menghidrolisis aspirin menjadi salisilat dan asetat
dapat dihindari. Penggunaan anhidrat asetat juga dimaksudkan agar mencegah
adanya air, karena jika terdapat air maka kristal dari aspirin akan terurai
menjadi asam salisilat dan anhidrat asetat kembali atau dengan kata lain
reversible (reaksi bolak-balik). Penambahan asam sulfat pekat pada larutan
campuran asam salisilat dengan anhidrida asetat adalah berfungsi sebagai
katalisator, yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya sintesis dengan cara
Organic Chemistry 1 PKU 14

menurunkan energi aktivasi sehingga energi yang diperlukan dalam sintesis


sedikit, jadi reaksi berjalan lebih cepat , Concentrated sulfuric acid juga
berfungsi sebagai penghidrasi .
Setelah air yang dipanaskan tadi suhunya menjadi hampir 60 oC (apabila
suhu melebihi itu, maka dilakukan penurunan suhu terlebih dahulu ), penangas
diangkat dari kompor. Lalu erlenmeyer berisi campuran putih keruh tadi
dimasukkan ke dalam penangas air sambil diaduk perlahan selama 5 menit. Hal
ini dikarenakan selain menggunakan H2SO4 sebagai katalis, reaksi ini juga
dilakukan pada air yang dipanaskan (50-60oC) untuk mempercepat proses
pelarutan asam salisilat kedalam anhidrida asam asetat sehingga pembentukan
aspirin menjadi lebih cepat. Selain itu, sebelum dipanasakan, reaksi tidak benar
benar terjadi. Reaksi baru akan berlangsung dengan baik pada suhu 50-60C.
Jika suhu air lebih dari 60oC atau kurang dari 50oC, maka aspirin cenderung
tidak terbentuk. Pemanasan juga bertujuan untuk menghilangkan zat-zat
pengotor yang ada pada bahan sehingga aspirin yang diperoleh nanti memiliki
kemurnian tinggi.
Setelah dipanaskan dalam penangas dan diguncang, campuran menjadi
larutan tak berwarna dan terdapat endapan putih (++). Setelah itu diangkat dan
didinginkan pada suhu kamar dan ditambahkan 37,5 mL air, sehingga
campuran menjadi larutan tak berwarna dan terdapat endapan putih (++++).
Selanjutnya, campuran tersebut disaring menggunakan penyaring
buchner. Sehingga diperoleh filtrat berupa larutan jernih tak berwarna dan
residu berupa kristal putih aspirin yang belum murni. Karena saat proses
pembuatan aspirin tidak bisa didapatkan dalam bentuk murni maka dilakukan
proses rekristalisasi untuk memurnikan aspirin karena dalam pembuatan aspirin
masih terbentuk hasil samping asam asetat., kemudian ditambahkan dengan
pelarut 7,5 mL etanol 96% dan 25 mL air sehingga menjadi larutan keruh dan
terdapat endapan putih (++).. Etanol dan air digunakan sebagai pelarut aspirin .
Dengan menambahkan etanol, kristal hasil kristalisasi akan melarut dengan
mudah dan kristal akan terpisah dengan air dan diperoleh kristal yang lebih
murni dengan jumlah zat pengotor yang diminimalkan.

Organic Chemistry 1 PKU 14

Setelah itu dipanaskan sampai menjadi larutan jernih tak berwarna.


Lalu didinginkan dan dibiarkan sehingga terbentuk kristal berwarna putih .
Setelah beberapa saat, campuran disaring dengan penyaring Buchner, sehingga
terbentuk residu berupa kristal putih berbentuk jarum dan filtrat berupa larutan
jernih tak berwarna. Setelah itu residu (kristal putih) dimasukkan ke dalam
eksikator untuk dikeringkan selama 1 hari.

O
H3C

C
O
O
C
OH

Reaksi yang terjadi yaitu :


CH3

HO

3HC

HO

CH3

HO

Asam salisilat

H2SO4

Asam asetat anhidrat

Aspirin

Asam asetat

Setelah dikeringkan dalam eksikator selama 1 hari, kristal aspirin


kemudian ditimbang, setelah ditimbang kemudian dikurangi massa kertas
saring sehingga diperoleh massa aspirin sebesar 3,5 gram. Dari hasil
perhitungan, persentase rendemen yang kami peroleh yaitu sebesar 54,01%.
Perhitungannya yaitu :
Kemudian kristal aspirin diambil untuk diuji titik leleh. Setelah diuji
titik leleh, diperoleh titik leleh sebesar 134 oC, hampir sesuai dengan titik leleh
teoritis yaitu sebesar 133,4oC.
Kemudian diuji kemurniannya dengan memasukkan sedikit kristal
aspirin ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan
besi (III) klorida berwarna kuning yang berfungsi untuk menguji apakah masih
terdapat pengotor atau tidak. Namun setelah penambahan FeCl3, campuran

Organic Chemistry 1 PKU 14

menjadi berwarna kuning kecoklatan hampir coklat keunguan, tidak sesuai


dengan teori yang seharusnya menjadi berwarna kuning . Hal ini menunjukkan
bahwa aspirin yang dihasilkan belum murni.

Reaksi yang terjadi yaitu :

Asam salisilat

Ion Fe3+ dari FeCl3

(serbuk putih)

(larutan warna
kuning)

Kompleks
(berwarna ungu)

I. Discussion
Pada uji FeCl3 pada pembuatan aspirin, aspirin berubah menjadi berwarna
kuning kecoklatan hampir coklat keunguan . Hal ini dikarenakan aspirin yang
dihasilkan belum murni dan kemungkinan masih tertinggal zat pengganggu seperti
asam salisilat dan asetat anhidrat. Karena gugus OH pada asam salisilat akan
melepas H+ sehingga atom O bermuatan negatif dan berikatan dengan ion Fe3+.
Dengan ditandai perubahan warna menjadi kuning kecoklatan hampir coklat
keunguan ini menunjukkan bahwa Kristal aspirin belum murni. Karena seharusnya
saat uji FeCl3 tidak terjadi perubahan warna.
Untuk uji titik leleh aspirin didapatkan yakni 134 oC dan secara teori adalan
133,4oC. hal ini tidak sesuai dengan teori karena dimungkinkan aspirin yang
dihasilkan belum murni atau dalam melting block terdapat zat pengganggu lainnya.
J. Conclusion

Organic Chemistry 1 PKU 14

K. Referencess

L. Attachment
1. Calculating

Organic Chemistry 1 PKU 14

A. Recrystallization
Known :
Mass of salycylic on experiment = 1 gram
Mass rendemen = 0,9 gram
Quetioned : % rendemen=?
Answer :
mass rendemen
% rendemen
= massexperiment x 100
=

0,9 gram
x 100
1,008 gram

= 89,29 %
B. Manufacture of aspirin
Known:
Mass Salicylic acid
Mass Acetic anhydride acid
Mr Salicylic acid
Mr Acetic anhydride acid
Mr aspirin
Massa rendemen aspirin
Questidnes : % rendemen aspirin = ...?
Answer :
5
Mol Salicylic acid: 138 = 0,036 mol

= 5 gram
= 3,75 gram
= 138 gram/mol
= 102 gram/mol
= 180 gram/mol
= 3,5 gram

3,75
Mol Acetic anhydride acid : 102 = 0,037 mol
O
H3C

C
O
O
C
OH

CH3

HO

3HC

HO

CH3

HO

Salicylic acid

H2SO4

Acetic anhydride acid

Aspirin

: 0,036

0,037

: 0,036

0,036

0,036

0,036 -

0,001

0,036

0,036

Acetic acid
-

Organic Chemistry 1 PKU 14

Aspirin Weight

= mol aspirin x Mr aspirin


= 0,036 x 180
= 6,48 gram

So, Rendemen Percentage result of experiment is :


=

Weight of result
weight calculation x 100%

3,5 gram
= 6,,48 gram x 100% = 54,01 %

2. Task and Question


Recristallization
1. Terangkan prinsip dasar rekristalisasi !
Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran/pengotornya
dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam
pelarut yang cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara
zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur/pencemarnya.
Oleh karena itu, teknik ini digunakan untuk pemurnian senyawa hasil
sintesis atau hasil isolasi dari bahan alami, sebelum dianalisa lebih lanjut,
misalnya dengan cara spektrofotometri (UV, IR, NMR, MS).

2. Sebutkan urutan kerja yang harus dilakukan dalam pekerjaan rekristalisasi !


a. Memilih pelarut yang cocok.
b. Melarutkan senyawa ke dalam pelarut panas sedikit mungkin.
c. Melakukan penyaringan.
d. Mendinginkan filtrat.
e. Melakukan Penyaringan dan pendinginan Kristal.

Organic Chemistry 1 PKU 14

3. Sifat sifat apakah yang harus dipunyai oleh suatu pelarut agar dapat
digunakan untuk mengkristalisai suatu senyawa organik tertentu ?
Pelarut yang cocok untuk merekristalisasi suatu sampel zat tertentu
adalah pelarut yang memiliki sifat dapat melarutkan secara baik zat tersebut
dalam keadaan panas, tetapi sedikit melarutkan dalam keadaan dingin.
Biasanya senyawa yang dalam keadaan polar direkristalisasi dalam pelarut
yang kurang polar, begitu juga sebaliknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pelarut yang sesuai
adalah sebagai berikut:
1. Pelarut tidak hanya bereaksi dengan zat yang akan dilarutkan.
2. Pelarut hanya dapat melarutkan zat yang akan dimurnikan dan tidak
melarutkan zat pencemarnya.
3. Titik didh pelarut harus rendah, hal ini akan mempermudah pengeringan
Kristal yang terbentuk.
4. Titik didih harus lebih rendah dari titik leleh zat yang akan dimurnikan
agar zat tersebut tidak terurai.

4. Sebutkan paling sedikit dua alasan mengapa penyaringan dengan labu isap
lebih disukai dalam memisahkan Kristal dari induk lindinya !
a. Labu isap memiliki penyaring vacum evaporator, yang berfungsi untuk
menyaring suatu larutan pada senyawa tertentu hingga didapatkan hasil
yang maksimal, cepat, dan akurat.
b. Dan prinsip kerja yang digunakan dalam penyaringan ini yaitu dengan
meminimalisir suatu tekanan didalam sistem, sehingga tekanan diluar
sistem (lingkungan) menjadi lebih besar. Dan hal ini kemudian akan
mempercepat proses penyaringan ketika kita menggunakan instrumen
penyaring vacum evaporator untuk menyaring larutan pada suatu
senyawa tertentu.
c. Pengguanaan labu isap lebih efisien dibandingkan penyaringan biasa.
Penggunaan labu isap dapat meminimalkan induk lindi tertinggal pada

Organic Chemistry 1 PKU 14

kristal, Hal ini dikarenakan penyaringan menggunakan labu isap secara


optimal memisahkan kristal dari induk lindinya.

5. Hitung presentase perolehan senyawa hasil rekristalisasi yang Anda lakukan


!
Diketahui :
Known :
Mass of salycylic on experiment = 1 gram
Mass rendemen = 0,9 gram
Quetioned : % rendemen=?
Answer :
mass rendemen
% rendemen
= massexperiment x 100
H

H OH2

0,9 gram
x 100
1,008 gram

= 89,29
O

protonation
% acid/base rxn

H O
O

CH3 CH3
O

addition

CO2H

CH3 CH3

Manufacture Aspirin
H
H3C

CH3

CH3lengkap !
1. Tulis mekanisme reaksi pembuatan aspirin secara
O

OH2

deprotonation
acid/base rxn

H3C

protonation
acid/base rxn

H OH2

Mekanisme reaksi pembuatan aspirin adalah sebagai berikut:


CO2H

H3C

O
CH3

O
O

CO2H

CO2H

H3C
elimination

O
O

H
+ Chemistry
Organic
1 PKU 14

CO2H

CH3

2. Apakah yang disebut asetilasi dan apakah fungsi asam sulfat ?


Asetilasi adalah proses masuknya radikal asetil ke dalam molekul senyawa
organik yang mengandung gugus OH, dimana kita harus mereaksikan antara asam
salisilat dan asam asetat dengan menggunakan asam sulfat pekat sebagai katalisator.
Penambahan asam sulfat pekat pada larutan campuran asam salisilat dengan
anhidrida asetat adalah berfungsi sebagai katalisator, yang berfungsi untuk
mempercepat terjadinya sintesis dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga
energi yang diperlukan dalam sintesis sedikit, jadi reaksi berjalan lebih cepat.
3. Apakah fungsi FeCl3 dalam reaksi tersebut dan jelaskan bagaimana membuktikan
terbentuknya aspirin ?
FeCl3 berfungsi sebagai reagen yang berfungsi menguji kemurnian aspirin yang
diperoleh, ditunjukkan oleh perubahan warna yang terjadi. Besi (III) klorida adalah
pereaksi umum untuk golongan fenol.

Organic Chemistry 1 PKU 14

Apabila pada pengujian terjadi perubahan warna menjadi ungu, maka dipastikan
kristal aspirin yang dihasilkan belum sepenuhnya murni atau masih mengandung
asam salisilat.

4. Hitung rendemen hasil percobaan yang diperoleh !


Known:

Mass Salicylic acid


Mass Acetic anhydride acid
Mr Salicylic acid
Mr Acetic anhydride acid
Mr aspirin
Massa rendemen aspirin
Questidnes : % rendemen aspirin = ...?
Answer :
5
Mol Salicylic acid: 138 = 0,036 mol

= 5 gram
= 3,75 gram
= 138 gram/mol
= 102 gram/mol
= 180 gram/mol
= 3,5 gram

3,75
Mol Acetic anhydride acid : 102 = 0,037 mol

O
H3C

C
O
O
C
OH

CH3

HO

3HC

C
O

HO

CH3

HO

H2SO4

Salicylic acid Acetic anhydride acid

: 0,036

0,037

: 0,036

0,036

Aspirin

Acetic acid

0,036

0,036 -

Organic Chemistry 1 PKU 14

Aspirin Weight

0,001

0,036

0,036

= mol aspirin x Mr aspirin


= 0,036 x 180
= 6,48 gram

So, Rendemen Percentage result of experiment is :


=

Weight of result
weight calculation x 100%

3,5 gram
= 6,,48 gram x 100% = 54,01 %

Organic Chemistry 1 PKU 14

You might also like