You are on page 1of 4

BASIC LIFE SUPPORT ( BANTUAN HIDUP DASAR)

I. Kesadaran
1. Pindahkan pasien ketempat yang aman
2. Cek respon pasien dengan cara
- Shake : tepuk bahu atau agak diguncangkan badan pasien
- Shout : panggil pasien dan minta untuk bangun (pak, pak, bapak dengar saya? Atau pak, bangun pak)
Jika pasien tidak sadar atau tidak menjawab
3. Call for help
Minta bantuan ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan cara
ini dengan klinik padjadjaran? Saya dari nama sekarang berada di gedung fk c31, saya menemukan ___ orang
korban, usia kira-kira ___ tahun dalam keadaan tidak sadar, tolong dikirim bantuan segera ke lokasi ini.
Sementara itu saya akan melakukan bantuan hidup dasar
II. Sirkulasi
4. Selanjutnya saya akan mengecek sirkulasi pasien. Dengan cara
- Cari denyut nadi di bagian Carotid Artery (dibagian leher)
rasakan selama 5-10 detik
Jika denyut nadi tidak teraba, maka saya akan lakukan kompresi
dada
5. Posisi penolong disebelah bahu kanan pasien
6. Letakkan telapak tangan dengan cari saling mengunci (interlocking) pada 1/3
bawah dada pasien
7. Lengan harus lurus dan gunakan berat tubuh untuk menekan (jangan
membengkok kan tangan)
Yang menekan bagian dada ialah telapak tangan yang keras jangan yang bagian
tengah)
8. Kedalaman maksimal penekanan 5 cm 1/3 dari tebal tubuh)
9. Frekuensi penekanan 100 kali/ menit
10. Hitung dengan keras 1 2 3 4 dst
11. Rasio kompresi dada dan bantuan nafas (ventilasi) 30:2 dilakukan dalam 5 siklus
tanpa interupsi (30 kali kompresi 2 kali ventilasi 30 kali kompresi 2 kali
ventilasi)
III.

Jalur Nafas
12. Bebaskan jalur nafas dengan cara head till chin lift HTCL (dahi
tekan dagu angkat)

IV.Bantuan Nafas (Ventilasi)


13. Lakukan posisi HTCL, dari mulut ke mulut 2 kali (Mulut harus
melingkupi semua mulut pasien)
14. Hidung pasien ditutup dengan tangan
15. Saat ventilasi lihat pergerakan dada pasien
16. Untuk memastikan bantuan nafas benar, harus terdapat pembuangan
nafas (exhalation) pada pasien setiap pemberian bantuan nafas
V. Re-evaluasi
Setelah 5 siklus
- Cek kembali denyut nadi

Apabila terdapat denyut nadi cek nafas pasien dengan cara


Lihat
: kembang kempis dada pasien
Dengar
: hembusan nafas pasien
Rasakan : rasakan hembusan nafas pasien di pipi
Apabila tidak ada nafas berikan ventilasi. Sebanyak 10-12
kali/menit dalam waktu 2 menit
Jika tidak terdapat denyut nadi ulangi kembali 5 siklus kompresi
dada,

Blood Pressure Measurement


(Pengukuran Tekanan Darah)
I. Perkenalan
1. Sapa pasien, perkenalan diri, perkenalan diri pasien, beritahu apa yang akan kita lakukan kepada pasien.
II. Persiapan
1. Tanyakan dan pastikan pasien tidak dalam keadaan stress / kecapean.
2. Tanyakan dan pastikan pasien tidak merokok atau mengkonsumsi kopi/teh (kafein) 30 menit sebelumnya.
3. Gunakan tangan dominan pasien dan pastikan tidak ada pakaian yang menghalangi daerah pengukuran.
III.

Pengenalan Alat Alat


1. Sphygmomanometer
- Manometer
- Cuff (terdapat inflatable bladder)
- Tube
- Valve
- Pump
2. Stethoscope
- Earpieces
- Diaphragm
- Bell
- Tube

IV.Teknik Pengukuran
1. Posisikan tangan dominan sejajar jantung, sikunya dalam keadaan setengah tekuk (semifleksi). Cari arteri
brachialis nya (di daerah siku).
2. Pasang cuff pada lengan pasien yaitu sekitar 2,5 cm/ sekitar 2 jari di atas lipatan siku (sesuaikan tanda panah
cuff dengan arteri brachialis)
3. Cuff jangan terlalu ketat, pastikan ada ruang untuk kepala stetoskop.
4. Palpasi denyut nadi pasien (pulse) di bagian arteri radialis pasien (di pergelangan tangan) dengan
menggunakan tangan kanan kita dan tangan kiri kita memompa pump sphygmomanometer sampai terasa tidak
ada denyut nadi pasien pada arteri radialis.
5. Ingat-ingat angka terakhir saat denyut nadi pasien menghilang. Kendurkan pump dengan valve. Tambahkan
angka yang didapat tadi dengan angka 30 mmHg.
6. Pasang stetoskop. Masukan bagian bell dan diafragma stetoskop pada cuff, letakan tepat di atas arteri
brachialis.
7. Pompa lagi sampai tekanan terakhir pulse hilang yang ditambahkan dengan 30 mmHg.
8. Kendurkan pump dengan valve secara perlahan (sekitar 3 mmHg per detik) lalu dengarkan :
- Bunyi deg pertama : Sistole
- Bunyi deg terakhir/hilang : Diastole
9. Tunggu 2 menit lalu lakukan pengukuran ulang. Jika pengukuran kedua hasilnya berbeda 5 mmHg maka di
rata-ratakan.
V. Interpretasi
1. Laporkan ke pasien hasil interpretasi pengukuran tekanan darahnya

Infectious Prevention
I. Perkenalan
1. Perkenalan diri dan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan beserta tujuan prosedur tersebut.
II. Persiapan
1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan :
- Head cap (penutup kepala)
-Handuk kering
- Masker
-Sabun cair
- Sarung tangan
-Wastafel (keran air)
- Baju proteksi
- Google
- Sepatu Boots
III.

Prosedur Cuci Tangan


1. Lepaskan aksesoris yang ada di tangan kita seperti : cincin, jam tangan, gelang dsb. Dianjurkan untuk
memotong kuku/ memiliki kuku yang pendek dan rapi.
2. Gulung baju sampai siku.
3. Nyalakan keran air, basuh tangan sampai pergelangan tangan.
4. Ambil sabun cair secukupnya
5. Ratakan sabun, gosok kedua telapak tangan (palm to palm) sebanyak minimal 5 kali.
6. Gosok punggung tangan dengan telapak tangan beserta sela-sela jari tangan (palm to dorsum with interlace)
di masing- masing tangan. Minimal 5 kali.
7. Gosok kedua telapak tangan beserta sela-sela jari tangan (palm to palm with interlace)
8. Bersihkan punggung jari di masing masing tangan (interlocked). Minimal 5 kali.
9. Bersihkan ibu jari (thumb rotation) dengan berputar di masing-masing tangan. Minimal 5 kali.
10. Bersihkan kuku-kuku jari (finger tips) dengan cara memutar ujung jari di telapak tangan yang lain. Minimal 5
kali.
11. Bersihkan masing-masing pergelangan tangan (wrist). Minimal 5 kali.
12. Bilas, tangan yang satu tidak boleh bersentuhan dengan tangan lainnya maupun bersentuhan dengan benda
lain.
13. Pertahankan posisi tangan terangkat (seperti orang berdoa) agar bakteri/kuman tidak terjatuh ke tangan yang
sudah dibersihkan.
14. Keringkan tangan dengan handuk kering. Prinsip : satu sisi handuk untuk 1 tangan.
15. Matikan keran air dengan handuk yang sudah digunakan.
16. Pisahkan handuk ke tempat yang aman.

IV.Prosedur Penggunaan Alat Proteksi


1. Pakai gloves / sarung tangan non steril :
- Pakai sarung tangan dengan metode glove-to-glove dan skin-to-skin.
- Bagian luar sarung tangan tidak boleh menyentuh kulit dan sebaliknya. Bagian dalam sarung tangan
adalah bagian skin, dan bagian luar sarung tangan adalah bagian glove.
- Pakai sarung tangan satu persatu dengan memperhatikan bagian skin dan glove-nya, jangan sampai
terkena satu sama lain.
2. Pakai masker :
- Bagian masker yang berwarna menghadap keluar dan masker yang berwarna putih menghadap ke dalam.
- Bagian masker yang berkawat diletakan di atas, sesuaikan dengan bentuk tulang hidung. Ikat ke belakang
tali bagian atas
- Bagian bawah masker Tarik sampai menutupi dagu. Ikat ke belakang tali bagian bawahnya.
- Fiksasi (menekan kawat pada masker mengikuti tulang hidung) pada bagian hidung.
3. Pakai baju proteksi.
4. Pakai sepatu boots.
5. Pakai head cap (penutup kepala)
6. Pakai google.
7. Pakai gloves/sarug tangan steril sesuai dengan prosedur di atas yang telah diseutkan.
V. Pemeriksaan
VI.
Prosedur Pelepasan Alat Proteksi
1. Lepaskan sarung tangan satu persatu dengan prinsip yang sama yaitu glove-to-glove dan skin-to-skin. Buang
ke tempat sampah, tapi sebelumnya direndam di larutan chlorine.
2. Buka google. Rendam di larutan chlorine.
3. Buka head cap.
4. Buka masker tanpa menyentuh bagian depan. Buang ke tempat sampah.
5. Buka baju proteksi, sarung tangan non steril dan septum boots secara bersamaan. Sarung tangan dibuang. Baju
proteksi dan sepatu boots direndam di larutan chlorine.
6. Cuci tangan dengan menggunakan sabun cair antiseptic dengan prosedur yang sudah disebutkan.

You might also like