Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Praktikum
1. Memahami proses sedimentasi
2. Membuat kurva hubungan antara kecepatan pengendapan dengan konsentrasi padatan
pada operasi sedimentasi
Pendahuluan
Percobaan sedimentasi dapat disusun dengan skema sebagai berikut
= . . . . . . . (1)
= . . . . . . . (2)
= . . . . . . . (3)
2
=
. . . . . . . (4)
2
Keterangan:
A = luas permukaan yang tegak lurus arah aliran
M = massa padatan
v = kecepatan gerak jatuh
V = volume partikel
t = waktu
CD = koefisien gesek
L, S = densitas cairan, padatan
Jika persamaan (1) di atas diselesaikan akan diperoleh:
2
= (1 )
. . . . . . . (5)
2
Pada saat kecepatan mencapai kecepatan terminal, percepatan akan sama dengan nol. Kecepatan
terminal dapat diperoleh dari penyelesaian persamaan (5) sebagai berikut:
4( )
=
. . . . . . . (6)
3
Untuk aliran laminar CD = 24/Re, sehingga diperoleh:
=
2 ( )
. . . . . . . (7)
18
Keterangan:
vt
= kecepatan terminal
= percepatan gravitasi
c) Perlakuan awal.
d) Tangki tempat sedimentasi berlangsung
diameter tangki tetap sepanjang tinggi tangki, bentuk tangki tidak berpengaruh terhadap
kecepatan sedimentasi. Akan tetapi jika diameter tangki berubah dengan ketinggian, pengaruh
ketinggian harus dipertimbangkan. Contoh kasus ini ada pada high capacity thickener.
Perancangan thickener didasarkan atas identifikasi dari konsentrasi pada lapisan yang
mempunyai kapasitas terendah untuk lewatnya padatan. Lapisan semacam ini disebut dengan
rate limiting layer.
Jika ditinjau suatu titik dengan konstrasi tetap = C maka posisi titik itu semakin lama
akan semakin tinggi. Hal ini menunjukan seolah-olah tinggi padatan naik dengan kecepatan VL.
skema peristiwa dapat dilihat pada gambar 2.
VL
Input = Output
A.( V +dV + VL).C = A. ( V+ VL ) ( C + dC )
(V+ VL) C + C .dV = ( V +VL) C + ( V +VL) dC
C. dV = ( V + VL) . dC
Untuk dV = 0 dan dC = 0 maka:
= .
Oleh karena V = f(C) dan V adalah kecepatan pengendapan untuk konsentrasi slurry sebesar C,
maka nilai:
C = tetap
VL = tetap
Hubungan V = f (C) ditentukan berdasarkan data sedimentasi batch berupa tinggi bidang atas
jernih (Z) dan waktu sedimentasi (t). Dilihat pada kecepatan sedimentasi = VL, maka konsentrasi
slurry pada kecepatan itu adalah CL. Nilai VL merupakan slope kurva Z versus T pada posisi Z =
ZL dan waktu t = tL secara grafis dapat ditunjukan sebagai berikut.
Z vs t
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0
=
=
Nilai CL dievaluasi dengan cara meninjau satu zona dengan konsentrasi CL bergerak ke atas
dengan kecepatan VL. Mula-mula zona itu berada di dasar tabung. Maka:
=
Pada saat t = 0, semua partikel berada di atas zona dengan konsentrasi CL. Tetapi pada saat t =
tL, semua partikerl berada di zona itu.
(Jumlah partikel yang menembus zona sebelum waktu tL) = (Jumlah partikel dalam endapan)
A. (V+VL) CL. tL = A. Zo .Co
Keterangan:
Zo
Co
.
( + ).
Substitusi Vl dan VL ke dalam persamaan di atas maka akan didapatkan persamaan baru yaitu:
=
(2 buah)
(2 buah)
(2 buah)
(2 buah)
(2 buah)
(2 buah)
(3 buah)
(1 buah)
(1 lembar)
(1 buah)
(2 buah)
(2 buah)
Langkah Kerja
A. Pembuatan Larutan CaCO3
1. Timbang 1 gram CaCO3 dalam cawan petri. Pindahkan ke dalam gelas beaker 100 ml,
dan tambahkan 100 ml akuades. Kemudian aduk larutan dengan menggunakan magnetic
stirrer hingga larutan homogen seluruhnya.
2. Lakukan hal serupa secara simultan untuk 2 gram, 3 gram, 4 gram CaCO3. Sehingga
didapatkan 4 gelas ukur berisi larutan CaCO3 dengan 4 jenis konsentrasi yang berbeda.
B. Mengukur Ketinggian Interface
1. Variasi konsentrasi larutan CaCO3 pada langkah A yang sudah homogen kemudian
dipindahkan ke dalam gelas ukur 100 ml.
2. Dengan menggunakan stopwatch, catat waktu pengendapan setiap larutan secara
bersamaan. Setiap interval 20 detik, beri tanda pada milimeter blok yang terpasang pada
gelas ukur. (Contoh saat t = 20s, t = 40s, t = 60s dst hingga seluruh CaCO3 mengendap di
dasar gelas ukur).
3. Lakukan pengulangan langkah A dan B dengan menggunakan akuades 250 ml, 500 ml,
1L pada gelas ukur 250 ml, 500 ml, 1 L.
4. Data yang diperoleh akan berupa hubungan antara tinggi interface dengan waktu
sedimentasi. Analisa data yang diperoleh untuk menggambarkan hubungan kecepatan
pengendapan dengan konsentrasi padatan terlarut serta hubungan kecepatan pengendapan
dengan diameter gelas.