Professional Documents
Culture Documents
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan...................................................................................................................3
1.1.
1.2.
Perumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3.
1.4.
Metode Penulisan................................................................................................4
Kesimpulan.........................................................................................................18
4.2
Saran...................................................................................................................18
Daftar Pustaka.......................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting
artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit
mengelupas, atau ruam di payudara selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai.
Perubahan lain pada kulit payudara, seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam, atau mengerut,
juga harus dicurigai sebagai gejala.
Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa
menyerang meski hal ini jarang terjadi.Setiap benjolan di payudara sebaiknya perlu
diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari bagian puting.
Saat ini kanker masih menjadi penyakit yang menjadi keprihatinan di dunia karena
menduduki peringkat lima besar penyakit penyebab kematian. Kanker diakibatkan oleh
berbagai macam faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan, makanan, obat-obatan,
hormon dan beberapa pemicu lainnya. Bagi wanita, kanker yang paling menakutkan adalah
kanker payudara karena menyerang anggota tubuh yang termasuk vital dan menjadi salah
satu daya tarik seksual yang berperan penting di dalam kehidupan wanita itu sendiri.
Kanker payudara harus dapat dideteksi secara dini sebelum masuk ke fase akhir yang
sulit untuk diobati selain melalui pengangkatan payudara. Terkait dengan mitos dan fakta,
banyak orang mengira kanker payudara hanya terjadi pada kaum hawa saja.Namun ternyata
berdasarkan penelitian, 1 dari 1000 pria mengidap kanker payudara. Akan tetapi memang dari
hampir 50 % penderita kanker payudara pada pria tidak mau memeriksakan diri atau malu
jika diketahui terkena kanker payudara sehingga pada umumnya ditemukan pada kondisi
yang sudah mengalami metastase atau penyebaran ke jaringan tubuh lainnya.
Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan kanker payudara beserta hal
lainnya mengenai kanker payudara.
Makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca agar bertambah wawasan dan
pengetahuaannya. Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat mengenai kanker payudara.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah Metode Study Referensi yaitu metode
yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan
dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet. Dalam metode yang penulis
lakukan, penulis mengumpulkan berbagai referensi yang tepat dengan permasalahan yang
terkait, sumbernya didapat dari internet.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang.Gumawan
Achmad seorang ginekolog (Kompas, 2001) menyatakan bahwa dua pertiga dari penderita
kanker di dunia berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini sejalan
dengan pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu,
Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah menjadi ancaman serius bagi
masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam sambutannya ketika membuka Temu Ilmiah Dokter
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan
terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus
menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang
belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel
yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak
memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut
mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya
(Mangan, 2009).
Kanker adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak terkendali
kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi tidak
normal.Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh.Baik pada orang dewasa
maupun anak-anak.Akan tetapi, lebih sering menyerang orang yang berusia 40 tahun (Uripi,
2002).
3.2 Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah jenis lain dari kanker yang terjadi pada jaringan sel payudara.
Ketika sel abnormal membagi dan tidak terkontrol, mereka dapat menjadi besar dengan
membentuk jaringan ekstra, atau tumor, yang dapat menjadi jinak atau ganas. Sel tumor jinak
tidak menyebar ke jaringan tubuh yang lain, biasanya dapat diangkat dan tidak akan timbul
kembali.
Sel tumor ganas (kanker) dapat menyebar ke jaringan tubuh yang terdekat dan
melepaskan diri dari bentuk tumor primer menjadi bentuk tumor sekunder dimanapun di
bagian tubuh.
Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan
payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika
terjadi pada kaum pria, hanya saja kasusnya sangat jarang.
Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang
terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara
menempati peringkat kedua setelah kanker serviks.
3.3 Faktor Risiko Kanker Payudara
Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
kemungkinan seseorang menderita kanker payudara. Beberapa faktor risiko tidak dapat
diubah seperti usia atau riwayat keluarga, tetapi ada juga faktor risiko yang berhubungan
dengan gaya hidup seperti merokok dan minum alcohol. Berikut adalah faktor risiko yang
penting untuk kanker payudara :
1. Usia
Risiko menderita kanker payudara akan meningkat seiring dengan semakin tuanya seseorang.
Di RS Kanker Dharmais, usia rata-rata wanita yang pertama kali didiagnosis kanker payudara
adalah 48 tahun.
2. Haid pertama di usia kurang dari 10 tahun atau menopause (berhenti haid) di usia lebih dari
55 tahun dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.
3. Wanita yang tidak menikah, tidak memiliki anak, atau memiliki anak pertama setelah usia 30
tahun juga dapat meningkatkan risiko.
4. Riwayat menggunakan preparat hormonal seperti KB hormonal (pil, suntik, susuk) atau
terapi hormonal (misalnya terapi sulih hormon estrogen pada wanita yang menopause)
meningkatkan risiko kanker payudara.
5. Diet tinggi lemak dan alkohol meningkatkan kemungkinan hingga 1,5 kali untuk menderita
kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak banyak makan lemak dan tidak minum
alkohol.
6. Memiliki kerabat wanita dekat (seperti ibu kandung, kakak/adik, anak) dengan kanker
payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara sampai 2 kali dibandingkan wanita
yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Diperkirakan 20-30% wanita
dengan kanker payudara memiliki anggota keluarga yang juga memiliki riwayat kanker
payudara.
7. Kanker payudara karena keturunan
Dokter memperkirakan bahwa 5 sampai 10 persen kanker payudara berhubungan pada
mutasi genetik pada generasi di dalam keluarga. Sejumlah gen rusak yang diwariskan dapat
meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Yang umum adalah gen
kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya meningkatkan
risiko kanker payudara dan kanker ovarium.
Jika anda memiliki catatan keluarga yang kuat dengan kanker payudara atau kanker
lain, tes darah dapat membantu mengidentifikasi BRCA yang rusak atau gen lain yang
terdapat di dalam keluarga.
3.4. Tanda-tanda Kanker Payudara
Tanda-tanda paling umum kanker payudara adalah benjolan yang dapat Anda
rasakan ketika anda telah melakukan beberapa pemeriksaan pada payudara Anda.Selain
hanya payudara itu sendiri, puting juga harus diperiksa. Gejala lain juga dapat
mencakup penyakit Paget. Karena kanker payudara adalah jenis kanker, anda juga dapat
mempertimbangkan gejala kanker lain seperti penurunan berat badan dijelaskan,
pembengkakan kelenjar getah bening dan bahkan nyeri sendi sebagai sesuatu yang
terhubung dengan penyakit ini.
Secara keseluruhan, tanda-tanda kanker payudara harus diketahui semua orang sehingga mereka akan
mampu menghentikan penyakit ini. Kanker payudara dapat menjadi penyakit yang sangat berbahaya, sebagai
hasil terburuk mungkin menyebabkan kematian. Karena kanker payudara adalah salah satu jenis yang paling
umum dari kanker yang diderita oleh orang-orang di dunia, memang lebih baik untuk memahami lebih dalam
tentang kanker tersebut dan tanda-tanda kanker payudara itu.
Ada sebuah benjolan atau penebalan pada payudara. (Daerah yang mungkin termasuk daerah sekitar payudara
atau ketiak.)
Payudara terasa luar biasa hangat saat disentuh.
puting susu anda secara teratur dan perhatikan untuk setiap perubahan pada payudara, jika anda merasa ada
sesuatu yang tidak benar, segera konsultasikan dengan dokter .
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter dapat mendeteksi sampai 85% kasus kanker
payudara. Pemeriksaan Mammografi dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker
payudara. Biopsi dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara. Tetapi bila ketiga
pemeriksaan dini dilakukan semuanya, maka kanker payudara dapat dideteksi secara dini
hingga 99,5%.
1. Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik SADARI)
Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan mulai usia remaja. Dilakukan sebulan sekali,
pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama haid. Bila wanita telah
menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tanggal 10.
SADARI terdiri atas beberapa langkah:
1. Berdiri di depan cermin dengan berbagai posisi: mulai dari berdiri dengan lengan di kedua
sisi tubuh, lalu angkat lengan ke atas kepala. Lanjutkan dengan menekan kedua tangan di
pinggang, lalu gerakkan kedua lengan dan situ ke depan sambil mengangkat bahu. Perhatikan
tanda berikut :
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
3.
4.
c.
USG payudara adalah pemeriksaan payudara menggunakan gelombang suara. USG dapat
membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista. USG biasa digunakan untuk
mengevaluasi masalah payudara yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan
pada wanita usia muda (di bawah 30 tahun).
Pemeriksaan USG saja tanpa mammografi tidak direkomendasikan untuk deteksi kanker
payudara. Tetapi dengan kombinasi USG dan mammografi, kelainan pada payudara dapat
ditentukan
dengan
lebih
akurat.
USG saat ini cukup banyak dilakukan karena tidak bersifat invasif dan tidak semahal
pemeriksaan lainnya. Tetapi, efektifitas pemeriksaan USG sangat tergantung dari pengalaman
dan keahlian operator.
3) Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Untuk wanita dengan risiko tinggi kanker payudara, pemeriksaan MRI direkomendasikan
bersama dengan mammografi tahunan. MRI menggunakan magnet dan gelombang radio
untuk memproduksi gambar irisan tubuh. Pemeriksaan MRI akan jaruh lebih bermanfaat bila
menggunakan zat kontras.MRI merupakan alat deteksi kanker yang lebih sensitif dari
mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi, maksudnya sering
muncul gambaran kelainan payudara yang ternyata bukan kanker. Itu sebabnya MRI tidak
direkomendasikan sebagai alat skrining untuk wanita tanpa risiko tinggi kanker payudara.
4) PET Scan
PET Scan adalah pemeriksaan terbaru yang dapat menggambarkan anatomi dan metabolisme
sel kanker. Zat kontras disuntikkan lewat vena dan akan diserap oleh sel kanker. Derajat
penyerapan zat kontras oleh sel kanker dapat menggambarkan derajat histologis dan potensi
agresivitas tumor. PET Scan tidak direkomendasikan untuk skrining rutin kanker payudara.
5) Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan yang akan diperiksa oleh dokter ahli Patologi
Anatomi. Jaringan akan dilihat di bawah mikroskop sehingga dapat ditentukan ada tidaknya
sel kanker.
Terdapat beberapa cara biopsi :
1. Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
2. Core Biopsy
3. Biopsi Bedah
6) Fine Needle Aspiration Biopsy / Biopsi Jarum Halus
Biopsi ini menggunakan jarum sebesar jarum suntik biasa dan tidak memerlukan persiapan
khusus. Jaringan diambil menggunakan jarum halus di area tumor. Bila tumor tidak mudah
diraba, maka biopsi jarum halus dapat dilakukan dengan tuntunan USG atau
mammografi. Pemeriksaan ini mungkin agak nyeri dan dapat menyebabkan memar ringan
yang akan hilang dalam 1-2 hari. Karena jaringan yang diambil hanya sedikit maka ada
kemungkinan
sel
kanker
tidak
terambil
sehingga
tidak
terdeteksi.
Pemeriksaan biopsi jarum halus saja memiliki kemungkinan diagnosis meleset 10%.
7) Core Biopsy
Core Biopsy sangat mirip dengan Biopsi Jarum Halus tetapi menggunakan jarum yang lebih
besar. Dengan bius lokal, dibuat irisan kecil di kulit payudara dan sedikit jaringan payudara
diambil. Pemeriksaan ini dapat menimbulkan nyeri minimal.
Hasil core biopsy adalah jaringan payudara sehingga lebih mudah diidentifikasi adanya
kanker. Beberapa jenis benjolan lebih cocok untuk didiagnosis dengan core biopsy karena
bentuknya.
Hasil pemeriksaan Biopsi Jarum Halus dan Core Biopsy dapat berupa :
Tidak ada tanda kanker payudara.
Kemungkinan ada tanda kanker payudara, yaitu terdapat sel-sel yang mencurigakan tetapi
belum cukup jelas untuk menegakkan diagnosis. Hasil ini lebih baik dilanjutkan dengan
biopsi bedah untuk mencapai diagnosis akhir.
Ditemukan sel kanker. Pada kasus ini, wanita akan menjalani biopsi bedah yang dapat
dilakukan dengan pengangkatan seluruh kanker payudara.
o Biopsi Bedah
Bila seluruh pemeriksaan tidak menghasilkan diagnosis pasti kanker, maka wanita akan
dirujuk ke dokter bedah untuk menjalani biopsi bedah. Sebaliknya bila hasil pemeriksaan
sebelumnya menunjukkan tanda pasti kanker, biasanya tidak perlu dilakukan biopsi bedah.
Dokter bedah akan menjelaskan pilihan terapi kepada pasien.
Untuk tumor yang berukuran kecil, biopsi bedah biasanya sekaligus dengan mengangkat
tumor seluruhnya. Dengan begitu, ahli patologi dapat memeriksa dan lebih meudah
menentukan ada tidaknya kanker. Bekas luka biopsi akan dijahit. Hasil biopsi akan diketahui
5-7 hari setelah operasi.
Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin,
sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Pemeriksaan payudara secara pribadi
hendaknya dilakukan dengan teratur setiap bulan, karena seorang wanita harus waspada
dalam mencari sesuatu yang tampak atau terasa mencurigakan pada payudaranya, seperti
adanya pengerasan atau benjolan.
Tidak soal seberapa kecil hasil penemuannya, ia perlu segera menghubungi dokter.
Semakin dini suatu benjolan didiagnosa, semakin besar kendali yang dimiliki wanita tersebut
terhadap masa depannya.
3.6 Angka-Angka Penyebaran Kanker Payudara di Indonesia
Jumlah penderita kanker di Indonesia sangat tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai data
kanker yang dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker. Bahkan
menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai
tujuh kali lipat. Jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian memprihatinkan.
Untuk penderita kanker serviks, jumlahnya juga sangat tinggi. Setiap tahun tidak
kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Itu membuat kanker serviks
disebut sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia. Label itu tidak berlebihan
karena tiap hari di Indonesia dari 40 wanita yang terdiagnosa menderita kanker serviks, 20
wanita diantaranya meninggal karena kanker serviks.
Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia
sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.Sementara kanker
payudara, merupakan penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker
serviks. Penderita kanker payudara di Indonesia pada tahun 2004 (sebagaimana dikutip dari
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008) sebanyak 5.207 kasus.
Setahun kemudian pada 2005, jumlah penderita kanker payudara meningkat menjadi
7.850 kasus. Tahun 2006, penderita kanker payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan
pada tahun 2007 jumlah tersebut tidak jauh berbeda meski sedikit mengalami penurunan
yakni 8.277 kasus.
Yang perlu diketahui data penderita kanker payudara tersebut merupakan pasien yang
keluar rawat inap dengan diagnosis kanker. Jadi penderita kanker payudara sebenarnya sangat
mungkin jauh lebih besar lagi.
3.7 Memilih Operasi yang Tepat untuk Kanker Payudara
Mengidap kanker payudara bukanlah pilihan bagi wanita. Hal tersebut merupakan
sebuah ujian yang harus dilalui dengan sebaik-baiknya. Meskipun begitu, kanker payudara
bukanlah sebuah akhir. Banyak sekali jalan yang bisa ditempuh sebagai
penyelesaian.Misalnya saja adalah operasi.
Operasi kanker payudara ada beberapa macam. Macamnya ini tergantung pada bagian
mana yang akan dibedah operasi akibat kanker. Bagaimana cara memilih operasi yang tepat
utuk kanker payudara? Jawabannya tentu saja adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi kanker payudara anda. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai
macam-macam operasi payudara untuk memudahkan memilih operasi yang tepat untuk
kanker payudara.
1. Lumpectomy
Yaitu operasi kanker payudara yang dilakukan dengan hanya mengangkat bagian benjolan di
payudara beserta jaringan pembatasnya saja. Terapi radiasi biasanya dilakukan setelah operasi
jenis ini. Jika diperlukan, akan dilakukan juga kemoterapi.
2. Quadrantectomy
Yaitu operasi yang mengangkat jaringan payudara lebih banyak daripada operasi
lumpectomy. Bagian yang diangkat biasanya sekitar seperempat bagian payudara. Radiasi
dan juga kemoterapi akan menjadi tambahan setelah operasi.
3. Re-excision
Yaitu operasi yang dilakukan jika ada jaringan payudara yang positif kanker setelah
sebelumnya dilakukan operasi lumpectomy atau quadrantectomy (jaringan kanker yang
tertinggal).
4. Mastectomy
Yaitu operasi yang dilakukan dengan mengangkat seluruh bagian payudara. Ada 4 macam
mastectomy ini. Berikut ini uraiannya :
Simple Mastectomy atau mastectomy total
Yaitu operasi yang mengangkat seluruh bagian payudara. Hal ini karena kanker sudah
menyebar di seluruh bagian payudara.
Skin-sparing mastectomy
Yaitu operasi yang menyisakan kulit luar payudara. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan
operasi plastik payudara setelah operasi ini dilakukan. Biasanya ini agar si pasien tidak
minder dengan payudaranya yang hilang.
Modified radical mastectomy
Yaitu operasi yang tak hanya mengangkat seluruh bagian payudara tetapi juga kelenjar limpa
yang ada di bawah ketiak. Hal ini karena kanker sudah menyebar luar ke kelenjar limpa di
bawah ketiak.
Radical mastectomy
Yaitu operasi yang mengangkat seluruh jaringan payudara, kelenjar limpa ketiak, dan juga
otot di bawah payudara (otot pemisah dengan bagian dada). Hal ini tentu saja karena kanker
sudah sangat menyebar hingga ke otot dada.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit degenerative yang endemic pada wanita hampir
diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam factor,diantaranya faktor lifestyle dan
gizi. Setiap orang di dunia ini memiliki resiko untuk terkena kanker payudara, walaupun
wanita lebih berresiko daripada laki-laki. Oleh karena itu, sangat diperlukan pencegahan dini
dimulai dari diri sendiri dengan SADARI, memperbaiki pola makan/gizi dan gaya
hidup/lifestyle. Karena menurut penelitian World Cancer Research Fund (WCRF),
memperbaiki gizi dan lifestyledapat mencegah kanker payudara hingga 42%.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka kami sarankan bahwa sebaiknya para
wanita Indonesia melakukan pencegahan dengan cara pendeteksian dini agar mengurangi
risiko terkena kanker payudara. Lalu bidan juga bisa memberi asuhan seperti:
1. Bidan diharapkan mampu memberikan asuhan yang baik pada remaja putri yang mengalami
kangker payudara sehingga dapat menentukan diagnosa yang tepat pada remaja putri.
2. Setiap bidan diharapkan mampu melakukan pendokumentasian hasil asuhan secara
sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Bertie888, 2012, Kanker Payudara, viewed 5 Oktober 2013,
<http://artikelkesehatanwanita.com/memilih-operasi-yang-tepat-untuk-kankerpayudara.html>.
Bertie888, 2012, Kanker Payudara, viewed 5 Oktober 2013,
<http://artikelkesehatanwanita.com/tanda-tandai-kanker -payudara.html>.
Denni Joko Purwanto,2010, DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA, viewed 5 Oktober
2013, <http://www.omni-hospitals.com/omni_alamsutera/blog_detail.php?id_post=5%22>.
Lumungga, 2009, Dukungan Sosial pada Pasien Kanker Perlukah?, USU Press, Medan.