You are on page 1of 11

Membuat usulan proses serta tahapan TOR Kegiatan, TOR Pengadaan Barang,

dan TOR Perancangan gedung/konstruksi.

TOR nya mana ?


Pertanyaan itu muncul jika kita ingin membuat sebuah kegiatan dan kegiatan tersebut bukan
kegiatan rutin.

Apa sih TOR itu ?


Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kegiatan merupakan gambaran umum dan
penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi
Kementerian Negara/Lembaga.

TOR ..... untuk apa ?


Menjamin efisiensi, efektifitas, kelancaran dan keseragaman tata urut dan materi kegiatan serta
menentukan thema, merumuskan masalah kemudian mencari jawaban atas permasalan melalui
Kegiatan Yang dilaksanakan.

Isi TOR (Term of Reference)


1. Uraian mengenai apa (WHAT) pengertian dan apa keluaran/output yang akan dicapai dari
kegiatan yang dilaksanakan.
2. Mengapa (WHY) kegiatan tersebut perlu dilaksanakan dalam hubungan dengan tugas
pokok dan fungsi dan atau sasaran program yang hendak dicapai oleh Satker.
3. Siapa (WHO) satker/panitia/tim/personel yang bertanggung jawab melaksanakan dalam
pencapaian keluaran/ouput dan siapa yang menerima manfaat dari kegiatan tersebut.
4. Kapan (WHEN) kegiatan dimulai dan selesai, berapa lama (HOW LONG) waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikanya.
5. Dimana/lokasi (WHERE) kegiatan tersebut dilaksanakan.
6. Bagaimana (HOW) kegiatan tersebut dilaksanakan.
7. Berapa perkiraan biayanya (HOW MUCH) yang dibutuhkan

Data dan Informasi TOR

KELENGKAPAN TOR
1. Rincian Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu dokumen yang berisi rincian komponenkomponen masukan (input) dari sebuah kegiatan serta besaran biaya dari masing-masing
komponen. RAB merupakan penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya (how
much) dalam TOR.
2. Data Pendukung Lainnya adalah dokumen yang mendukung TOR dan RAB, dapat
berupa keterangan mengenai spesifikasi barang berikut harganya, analisis biaya satuan,
Gambar, dan sebagainya yang dapat dipertanggungjawabkan oleh K/L.

CONTOH FORMAT TOR

4.

5.

6.
7.

8.

Kementerian Negara/Lembaga
: ..
Unit Organiasi
: ..
Program
: ..
Kegiatan
: ..
Sub Kegiatan
: ..
Detail Kegiatan
: ..
1. Lata Belakang (why)
a. Dasar Hukum
b. Gambaran Umum
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
2. Kegiatan Yang Dilaksanakan (what)
a. Uraian Kegiatan
b. Batasan Kegiatan
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud Kegiatan
b. Tujuan Kegiatan
Indikator Keluaran dan Keluaran
a. Indikator Keluara (kualitatif)
b. Keluaran (kuantitatif)
Cara Pelaksanaan Kegiatan (how)
a. Metode Pelaksanaan
b. Tahapan Kegiatan
Tempat Pelaksanaan Kegiatan (where)
Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan (who) .
a. Pelaksana Kegiatan
b. Penangggung Jawab Kegiatan
c. Penerima Manfaat Kegiatan
Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan (when)
b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan (time table)
9. Biaya (how much) : total biaya yg diperlukan dalam kegiatan

.., .................

Pejabat Penanggung Jawab


( )

TATA CARA PENGISIAN FORMAT TOR


1. Kementerian Negara/Lembaga, diisi dengan nomenklatur K/L.
2. Unit Organisasi, diisi dengan nomenklatur Unir Eselon I yang bersangkutan (satuan
kerja).
3. Program, diisi dengan nama program (sesuai referensi RKA-KL).
4. Kegiatan, diisi dengan nama kegiatan (sesuai referensi RKA-KL).
5. Sub Kegiatan, diisi dengan nama sub kegiatan (sesuai referensi RKA-KL).
6. Detail Kegiatan, diisi dengan nama detail kegiatan.
7. Latar Belakang, menjelaskan dasar hukum yang terkait dan kebijakan K/L yang
merupakan dasar keberadaan kegiatan berkenaan berupa peraturan perundangan yang
berlaku, Rencana Strategis K/L dan Tupoksi K/L, sedangkan gambaran umum merupakan
penjelasan secara singkat mengapa (why) kegiatan tersebut dilaksanakan dan alasan
penting kegiatan tersebut dilaksanakan serta keterkaitan kegiatan yang dipilih dengan
keluaran (output) dalam mendukung pencapaian sasaran dan kinerja program, yang pada
akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan kebijakan.
8. Kegiatan Yang Dilaksanakan, menjelaskan uraian kegiatan apa (what) yang akan
dilaksanakan dan batasan kegiatan.
9. Maksud dan Tujuan, menjelaskan mengapa (why) kegiatan harus dilaksanakan dan
berisikan hasil akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan (bersifat kualitatif) serta
manfaat (outcome) kegiatan.
10. Indikator Keluaran dan Keluaran, menjelaskan indikator keluaran berupa target yang
ingin dicapai (bersifat kualitatif) dan keluaran (output) yang terukur dalam suatu kegiatan
(bersifat kuantitatif), misalnya : 50 km, 40 m2, 20 orang, 1 LHP, dan lain-lain.
11. Cara Pelaksanaan Kegiatan, menjelasakan bagaimana (how) cara pelaksanaan kegiatan
baik berupa metode pelaksanaan, komponen, tahapan dalam mendukung pencapaian
keluaran (output) kegiatan.
12. Tempat Pelaksanaan Kegiatan, menjelaskan di mana (where) kegiatan tersebut akan
dilaksanakan.
13. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan, menjelaskan siapa (who) saja yang terlibat
dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan serta penerima manfaat kegiatan.
14. Jadwal Kegiatan, menjelaskan berapa lama dan kapan (when) kegiatan tersebut
dilaksanakan, dengan dilengkapi time table kegiatan.
15. Biaya, berisikan total biaya (how much) kegiatan, sebesat nilai nominal tertentu yang
dirinci dalam RAB sebagai lampiran TOR.
16. Tempat dan Tanggal, diisi tempat dan tanggal pembuatan TOR.
17. Penandatangan TOR, diisi pejabat yang bertanggung jawab pada kegiatan yang akan
dilaksanakan.

TOR PENGADAAN BARANG


Pada prinsipnya semua tor baik untuk kegiatan , pengadaan barang, pembangunan / jasa
konstruksi .Yang membedakan adalah data dukung yang dibutuhkan untuk menunjang tor
tersebut.

DATA DUKUNG TOR PENGADAAN BARANG


a)
b)

Di perlukan Spesifikasi Teknis barang yang akan diadakan.


Spesifikasi Teknis tidak boleh mengarah ke satu merek tertentu, kecuali :
Untuk pengadaan suku cadang,
Pengadaan Kendaraan dengan cara pengadaan langsung,
c) Hanya ada satu penyedia yang sanggup mengadakan barang yang dibutuhkan
(barang Khusus), setelah dialkukan jutifikasi dan identifikasi yang telah dilakukan
Untuk Barang yang menyebutkan Merk diserta Brosur Barang
Pelatihan pengunaan / Pengoperasian barang (bila diperlukan

Penanggung jawab Kegiatan

.............................................

TOR PERANCANGAN GEDUNG/ KONSTUKSI


Data Dukung Untuk Pengadaan Konstruksi harus di lengkapi dengan Gambar Rencana yang di
ketahui oleh Kepala Dinas Pekerjaan umum setempat.
Komponen Biaya Pembangunan/ Konstruksi
1. Biaya Pembangunan Fisik Gedung
2. Biaya Perencanaan
3. Biaya Pengawasan
4. Biaya Pengelolaan
Komposisi Anggaran tersebut harus mengcu pada Peraturan Menter PU no 45 Tahun 2007
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara

CONTOH MENCARI INTERPOLASI BIAYA PEMBANGUNAN GEDUNG

DIPA pembangunan gedung Rp325.000.000,00


1. Biaya konstruksi fisik
325.000.000 - 319.000.000
------------------------------------ X (275.000.000 - 250.000.000) + 250.000.000 =
349.200.500 - 319.000.000
6.000.000
-----------------X (25.000.000) + 250.000.000
30.200.500
= 4.966.805,19 + 250.000.000
= 254.966.805,19

DIPA pembangunan gedung Rp325.000.000,00


2. Biaya Konsultan Perencanaan
325.000.000-319.000.000
--------------------------------- X (22.291.500 20.625.000) + 20.625.000 =
349.200.500-319.000.000
6.000.000
--------------- x (1.666.500) + 20.625.000
30.200.500
= 331.087,23 + 20.625.000
= 20.956.087,23

DIPA pembangunan gedung Rp325.000.000,00


3. Biaya Konsultan Pengawasan
325.000.000 319.000.000
----------------------------------- X (14.509.000 13.375.000) + 13.375.000 =
349.200.500 319.000.000
6.000.000
--------------- X (1.134.000) + 13.375.000
30.200.500
=225.294,28 + 13.375.000
= 13.600.294,28

DIPA pembangunan gedung Rp325.000.000,00


4. Biaya Administrasi/ Pengelolaan
325.000.000 319.000.000
------------------------------------ X (37.400.000 35.000.000) + 35.000.000 =
349.200.500 319.000.000
6.000.000
--------------- X (2.400.000) + 35.000.000
30.200.500
=476.813,30 + 35.000.000
= 35.476.813,30

KONTROAL HASIL INTERPOLASI


Fisik + Perencanaan + Pengawasan + Pengelolaan
=
PAGU ANGGARAN
254.966.805,19 + 20.956.087,23 + 13.600.294,28 + 35.476.813,30
= 325.000.000
OK

TOR dibuat dengan tujuan agar kegiatan berjalan dengan efektf, efesien, serta
sebagai dasar melaksanakan dan mengvauasi suatu kegiatan.
TOR di buat bukan hanya karena di minta oleh bagian perencanaan/ hanya untuk
meloloskan anggaran semata.

TUGAS MAKALAH

TEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTUR


AR 455

PENYUSUN
BASAM
21-2013-099

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
BANDUNG
2016

You might also like