You are on page 1of 27

PROPOSAL SKRIPSI

KAJI KOMPUTASIONAL TURBIN AIR TIPE


UNDERSHOT UNTUK ALIRAN PADA SUNGAI KECIL

Oleh:

FEBRIZAL
NIM : 1107114332

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2016

HALAMAN PENGESAHAN
Proposal Skripsi dengan judul:
Kaji Komputasional Turbin Air Tipe Undershot Untuk Aliran Pada Sungai
Kecil

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :


Febrizal
NIM. 1107114332
Program Studi Teknik Mesin S1, Fakultas Teknik Universitas Riau
Telah diseminarkan dihadapan Dosen Pembimbing pada Tanggal

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Asral,ST.,M.Eng.,Ph.D.
NIP. 19720305 199802 1 001

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Teknik Mesin (S1)

Feblil Huda, ST.,MT.,Ph.D.


NIP. 19800219 200312 1 001

RINGKASAN
Potensi energi aliran air dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi,
salah satunya adalah energi kinetik atau gerak. Dengan potensi yang ada
disekitar tempat tinggal kita yaitu aliran air sungai, aliran air ini dimanfaatkan
dengan memasang sebuah alat yaitu turbin air. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan efisiensi dan kinerja turbin air yang optimal. Untuk
menganalisis efisiensi maksimum geometri sudu pada sudu plat datar jenis
undershot, serta efisiensi dari sudu geometri bentuk lain pada turbin air
menggunakan sistem analisis computational fluid dynamic. Simulasi didasarkan
data lapangan pada tanggal 23 November 2016.

Kata kunci : roda air (water wheel), simulasi, efisiensi.

ii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
RINGKASAN ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR

iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v


DAFTAR NOTASI

vi

PROPOSAL PENELITIAN .................................................................................... 1


1.

Judul ............................................................................................................. 1

2.

Latar Belakang ............................................................................................. 1

3.

Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

4.

Tujuan .......................................................................................................... 3

5.

Batasan Masalah........................................................................................... 3

6.

Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 4

7.

Metodologi ................................................................................................. 14

8.

Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 17

9.

Daftar Pustaka ............................................................................................ 17

10. Lampiran .................................................................................................... 19

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 6. 1 Kincir air Overshot ............................................................................. 4
Gambar 6. 2 Kincir air Undershot........................................................................... 5
Gambar 6. 3 Kincir Air Breastshot ......................................................................... 6
Gambar 6. 4 Kincir air Tub ..................................................................................... 7
Gambar 6. 5 Skema potensi energi air .................................................................... 8
Gambar 6. 6 Model turbin dan analisa aliran fluida di dalam turbin .................... 12
Gambar 6. 7 Analisa arah kecepatan pada sudu triangular .................................. 13
Gambar 6. 8 Analisa arah kecepatan pada sudu rectangular

13

Gambar 7.1 Flowchart Metodologi Penelitian

15

Gambar 7.2 Flowchart Pre-Processing

16

Gambar 7.3 Flowchart Variasi geometri pada turbin air

16

Gambar 10.1 Kincir, Puli dan Alternator ..19

iv

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 8.1 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 17

DAFTAR NOTASI

BHP

= daya dari kincir yang diukur setelah mengalami pembebanan (Watt)

fx, fy,fz = Arah vector (N)


F

= gaya tangensial (N)

= gravitasi bumi (m/s2)

= Tinggi muka air (m)

= efesiensi mekanis

= Daya rata-rata (kW)

Ph

= daya hidrolik (kW)

= massa jenis (kg/m3)

= Debit (m/detik)

= radius kincir (m)

= Momen puntir (kg.m)

= Tegangan geser (kg/m2)

= Tegangan geser yang diizinkan (kg/m2)

= Kecepatan air rata-rata (m/detik)

= kecepatan air menumbuk sudu (m/s)

WHP = daya yang dihasilkan oleh air akibat ketinggian dan kapasitas air (Watt)

= kecepatan sudut ( =

2
60

vi

PROPOSAL PENELITIAN
1.

Judul
Kaji Komputasional Turbin Air Tipe Undershot Untuk Aliran pada Sungai

Kecil.
2.

Latar Belakang
Sumber tenaga dengan memanfaatkan potensi energi yang dimiliki oleh air

yang mengalir telah sejak lama digunakan. Salah satunya adalah pemanfaatannya
untuk membangkitkan energi listrik. Karenanya tenaga air adalah salah satu dari
sumber energi terbarukan yang menyumbangkan produksi energi listrik terbesar di
dunia dengan total kapasitas 1067 GW pada tahun 2011 (IEA,2012).
Di Indonesia dari data yang dipublikasikan oleh kementrian ESDM tahun
2012, potensi tenaga hidro yang tersedia 75.5 GW dengan kapasitas terpasang
hanya 4.7 GW atau kurang dari 7% dari potensi yang ada (BPPT,2012). Hal ini
mengindakasikan rendahnya pemanfaatan potensi energi hijau yang tersedia.
Beberapa kendala yang menyebabkannya diantaranya investasi yang besar, dampak
lingkungan serta kendala geografi dimana potensi tersebut berada. Salah satu
potensi aliran air yang belum banyak terpakai saat ini adalah potensi dengan head
yang tergolong rendah. Potensi ini sangat besar dan banyak, hanya saja belum
tereksploitasi dengan baik karena keterbatasan turbin konvensional yang ada saat
ini. Turbin yang banyak dimanfaatkan untuk potensi head yang rendah adalah
turbin Kaplan dan Bulb yang dapat beroperasi pada kisaran head 2 hingga 40 meter.
Hanya saja jenis turbin ini membutuhkan kanal atau saluran yang relatif kompleks
untuk mengatur aliran air sebelum dan sesudah turbin agar bisa memperoleh
performa yang optimal. Hal ini menjadikan apliksinya menjadi relatif mahal (Abdul
Muis,2013).
Dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat.
Dengan perkembangan teknologi tersebut sekaligus mampu mendorong
perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Salah satu contoh adalah dalam hal
mekanika fluida. Pembelajaran mengenai fluida jadi lebih mudah dan mampu
divisualisasikan dengan ditemukannya aplikasi CFD.

Penggunaan CFD telah banyak diterapkan karena mampu mengatasi geometri


yang lebih kompleks dan relevan dengan semua detailnya, serta efisien dalam
proses simulasi, penambahan pemodelan turbulen, mengetahui parameterparameter yang berpengaruh dan melihat fenomena-fenomena fisika yang terjadi.
Telah banyak kajian sebelumnya dilakukan oleh para peneliti untuk turbin
dengan tujuan untuk menentukan konfigurasi optimal turbin dengan metode
eksperimen dan numerik. Menurut Yong-Do Choi, et el (Yong-Do Choi et el, 2012)
menggunakan analisis CFD menganalisa pengaruh konfigurasi struktural turbin
pada performansi dan karakteristik alir internal. Hasil menunjukkan bahwa bentuk
nozzle, sudut runner blade dan jumlah runner blade sangat terkait dengan performa
alir internal turbin. Priyono dkk pada tahun 2012 menganalisa tentang desain dan
simulasi numerik pada aliran aksial turbin hidrolik dengan dua rotor. Kedua rotor
sebagai pembangkit energi dari cairan yang melewati dan memutar ke arah yang
berlawanan (Counter-rotasi). Kedua rotor turbin dirancang untuk dioperasikan di
berputar kecepatan 90 rpm dan laju alir 128 kg/s (liter/s). Hasil dari Studi numerik
menunjukkan bahwa rotor beroperasi dengan baik efisiensi, sekitar 91% dan 80%
untuk depan dan rotor belakang masing-masing. Kemudian pada desain dan
simulasi yang dilakukan Ali Al Sam (Ali, 2010) pada sejumlah perbedaan sudu dan
geometri perangkat saluran menggunakan CFD Fluent menunjukkan bahwa daya
poros 10,5KW dengan koefisien daya 0,66% dapat dihasilkan menggunakan turbin
air berdiameter 4 meter.
Luther Sule dkk, pada tahun 2012 menganalisa performance roda air arus
bawah untuk sudu plat datar dengan variasi jumlah sudu laju melalui proyek Tugas
Akhir Universitas Hasanuddin. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Daya
kincir maksimum yang dihasilkan oleh roda air pada sudu plat datar terjadi pada
pembukaan debit II (Q2 = 0,01469 m3/s) dengan jumlah sudu 8 sebesar 1,80847
watt. Efisiensi atau kinerja maksimum yang dihasilkan oleh roda air pada sudu plat
datar terjadi pada pembukaan debit II (Q2 = 0,01469 m3/s) dengan jumlah sudu 8
sebesar 18,622431 % (Luther dkk,2012).
Dari uraian diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
tentang kincir air atau roda air ini. Dimana penelitian ini memanfaatkan simulasi

dari software CFD (dalam hal ini ANSYS Fluent) pada turbin air tipe undershot
untuk aliran pada sungai kecil. Penulis ingin melakukan penelitian tentang energi
kincir air ini dimanfaatkan selain sebagai validasi dari penelitian yang telah
dilakukan dan juga desain pada turbin air dengan efisiensi lebih baik untuk
mengetahui parameter-parameter, fenomena fisika maupun kinerja turbin air.
3.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka perumusan masalah

dari penelitian ini adalah :


1. Bagaimanakah kinerja turbin air terhadap simulasi CFD.
2. Bagaimanakah pengaruh geometri sudu terhadap kinerja dan efisiensi turbin
air menggunakan simulasi CFD.
4.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan sebagai validasi kinerja turbin air tipe undershot

terhadap simulasi CFD. Selanjutnya mengetahui pengaruh geometri sudu terhadap


efisiensi turbin air tipe undershot menggunakan simulasi CFD.
5.

Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah :
1. CFD yang digunakan ANSYS Fluent 17.2 Student Version.
2. Penelitian ini penulis menggunakan rancangan turbin air dan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) tipe kincir air sudu datar jenis
undershot milik tim perancang.
3. Simulasi yang dilakukan didasari atas kondisi lapangan tempat pengujian.
4. Perhitungan yang dilakukan hanya untuk mengetahui nilai efisiensi dari
turbin air.

6.

Tinjauan Pustaka

6.1 Kincir Air


Ribuan tahun yang lalu manusia telah memanfaatkan tenaga air untuk
beberapa keperluan, misalnya untuk menaikkan air keperluan irigasi, menggiling
padi dan sebagainya. Di daerah daerah terpencil, misalnya terbuat dari bambu
atau dari kayu dengan diameter yang besar masih dapat dilihat di sungai Hoang Ho
(Cina), sungai NiL (Mesir), sungai Eufrat (Irak). (Patty, 1995).
Efisiensi roda air yang dijalankan oleh aliran air tanpa menggunakan
seluruh potensi air yang terdapat dalam sungai, tentu kecil sekali. Perbaikan cara
ini dilakukan pada abad ke-15. untuk menjalankan roda, dibuat saluran tersendiri
dengan tiga macam roda air, sehingga menumbuk roda pada bagian atas, pada
bagian tengah atau bagian bawahnya. (Miller and Richard, 2004).
Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi
mekanik berupa torsi pada poros kincir. Ada beberapa tipe kincir air yaitu kincir air
overshot, kincir air undershot, kincir air breastshot dan kincir air tub (Soto, Gary.
1997).
6.1.1. Kincir Air Overshot.
Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh ke dalam bagian
sudu-sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air roda kincir berputar. Kincir air
overshot adalah kincir air yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis
kincir air yang lain.

Gambar 6. 1 Kincir air Overshot (http://osv.org/education/WaterPower)

Keuntungan
1.

Tingkat efisiensi yang tinggi dapat mencapai 85%.

2.

Tidak membutuhkan aliran yang deras.

3.

Konstruksi yang sederhana.

4.

Mudah dalam perawatan.

5.

Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.

Kerugian
1.

Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya menggunakan reservoir air
atau bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.

2.

Tidak dapat diterapkan untuk mesin putaran tinggi.

3.

Membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penempatan.

4.

Daya yang dihasilkan relatif kecil.

6.1.2. Kincir Air Undershot.


Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir, menghantam dinding
sudu yang terletak pada bagian bawah dari kincir air. Kincir air tipe undershot tidak
mempunyai tambahan keuntungan dari head. Tipe ini cocok dipasang pada perairan
dangkal pada daerah yang rata. Tipe ini disebut juga dengan Vitruvian. Disini
aliran air berlawanan dengan arah sudu yang memutar kincir.

Gambar 6. 2 Kincir air Undershot (http://osv.org/education/WaterPower)

Keuntungan
1.

Konstruksi lebih sederhana

2.

Lebih ekonomis

3.

Mudah untuk dipindahkan

Kerugian
1.

Efisiensi kecil

2.

Daya yang dihasilkan relatif kecil

6.1.3. Kincir Air Breastshot.


Kincir air Breastshot merupakan perpaduan antara tipe overshot dan
undershot dilihat dari energi yang diterimanya. Jarak tinggi jatuhnya tidak melebihi
diameter kincir, arah aliran air yang menggerakkan kincir air disekitar sumbu poros
dari kincir air. Kincir air jenis ini menperbaiki kinerja dari kincir air tipe undershot.

Gambar 6. 3 Kincir Air Breastshot (http://osv.org/education/WaterPower)

Keuntungan
1.

Dibandingkan tipe overshot tinggi jatuhnya lebih pendek

2.

Dapat diaplikasikan pada sumber air aliran datar

Kerugian
1.

Sudu-sudu dari tipe ini tidak rata seperti tipe undershot (lebih rumit)

2.

Diperlukan dam pada arus aliran datar

3.

Efisiensi lebih kecil dari pada tipe overshot

6.1.4. Kincir Air Tub

Kincir air Tub merupakan kincir air yang kincirnya diletakkan secara
horizontal dan sudut-sudutnya miring terhadap garis vertikal, dan tipe ini dapat
dibuat lebih kecil dari pada tipe overshot maupun tipe undershot. Karena arah gaya
dari pancuran air menyamping maka, energi yang diterima oleh kincir yaitu energi
potensial dan kinetik.

Gambar 6. 4 Kincir air Tub (http://osv.org/education/WaterPower)

Keuntungan
1.

Memiliki konstruksi yang lebih ringkas

2.

Kecepatan putarnya lebih cepat

Kerugian
1.

Tidak menghasilkan daya yang besar

2.

Karena komponennya lebih kecil membutuhkan tingkat ketelitian yang


lebih teliti

6.2. Sungai
Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah
tertentu dan mengalirkannya ke laut. Sungai itu dapat digunakan juga utuk berbagai
jenis aspek seperti pembangkit tenaga listrik, pelayaran, pariwisata, perikanan dan
lain-lain. Dalam bidang pertanian sungai itu berfungsi sebagai sumber ait yang
sangat penting untuk irigasi.
Daerah

pengaliran

sebuah

sungai

adalah

tempat

presipitasi

itu

mengkonsentrasi ke sungai. Garis batas daerah-daerah aliran yang berdampingan

disebut batas daerah pengaliran. Luas daerah pengaliran diperkirakan dengan


pengukuran daerah itu pada peta topografi. Daerah pengaliran, topografi, tumbuhtumbuhan dan geologi mempunyai pengaruh terhadap debit banjir, corak banjir,
debit pengaliran dasar dan seterusnya (Suyono,1999).
Pancaran energi (panas) matahari dapat menimbulkan siklus-siklus berikut :
1.

Air sungai mengalir kelaut.

2.

Air laut menguap, membetuk awan (kumpulan uap air).

3.

Awan bergerak ke atas tanah dataran.

4.

Pada satu ketinggian, temperatur turun sehingga uap air menguap menjadi
air dan turunlah hujan.

5.

Air hujan mengalir ke sungai dan seterusnya.


Karena siklus ini tetap berlangsung selama masih ada tenaga matahari, maka

sepanjang akan ada tenaga air, lain halnya dengan tenaga uap, tenaga nuklir, yang
menggunakan bahan bakar, yang suatu ketika akan habis juga (Paijo, 2007).

6.2. Potensi Energi Air


Pembangkit listrik tenaga minihidro mengkonversi tenaga air menjadi
tenaga listrik, mula-mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik
dalam turbin air yang kemudian turbin air tersebut memutar generator sehingga
mampu dihasilkan tenaga elektrik. Dapat dilihat pada skema gambar 6.7.

Gambar 6. 5 Skema potensi energi air (Patty, O. 1995)

Tenaga potensial teoritis suatu aliran yang mempunyai tinggi sebesar h (m)
dan kapasitas debit sebesar Q (m/det) maka besarnya daya hidrolik (Ph) yang
merupakan potensi sumber daya energi air dengan menggunakan turbin air pada
suatu wilayah, ditentukan melalui persamaan (Patty, O. 1995) :
= . . . .(6.1)
Dimana :
Ph

: Daya hidrolik (kW)

: Debit air (m3/s)

: Massa jenis air (kg/m3)

: Gravitasi bumi (9,81 m/s2)

: Tinggi jatuh air (m)

Persamaan (6.1) digunakan apabila PLTMH menggunakan turbin. Jika


menggunakan kincir maka persamaannya berubah menjadi :
1

= . . . + 2 . . . (6.2)
Dimana :
v

: Kecepatan air menumbuk sudu (m/s)

Jika efisiensi pipa pesat (pp) dan efisiensi kincir (k ) diketahui, maka
besarnya daya mekanik kincir dapat ditentukan dari persamaan (Wibawa, 2001).
= . . ..(6.3)
Karena tanpa menggunakan pipa pesat, maka besarnya daya mekanik kincir
menjadi
= . ..(6.4)

6.3. Computational Fluid Dynamics (CFD)


6.3.1

Definisi
CFD (Computational Fluid Dynamics) adalah analisis sistem yang

melibatkan aliran fluida, perpindahan panas dan fenomena seperti reaksi kimia

dengan komputer berdasarkan simulasi. Teknik ini sangat berguna dalam dunia
industri dan non industri. Beberapa contoh adalah (Versteeg, 2007):
1. Aerodinamika pesawat dan kendaraan : lift dan drag.
2. Hidrodinamika kapal.
3. Pembangkit : pembakaran dalam internal mesin dan turbin gas.
4. Turbomachinery: aliran dalam perputaran, diffusers, etc.
Pada CFD dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu pre-processor, solver, postprocessor.

6.3.1.1 Pre-processor
Pre-processor berisi data input yang akan dimasukan dalam user interface
pada CFD seperti:
1. Membuat geometri pada CFD.
2. Grid generation: membuat bentuk grid atau mesh dari cells pada geometri
dan juga mengatur jumlah cells.
3. Menentukan bagian fluid atau solid.
4. Menentukan bagian boundary conditions pada geometri.
6.3.1.2 Solver
Pada numerical solution pada finite volume method berisi persamaan yang
digunakan pada aliran fluida.
6.3.1.3 Post-processor
Post-processor pada CFD akan menampilkan hasil data secara visual
seperti:
1. Menampilkan geometri dan grid.
2. Vector plots.
3. Line dan shaded contour plots, etc.
10

6.3.2

Persamaan CFD

6.3.2.1 Persamaan Dasar Navier-Stokes


3 dimensional incompressible dengan kecepatan relatif Wx, Wy, Wz dalam
kartesian x, y, z pada sistem koordinasi. Rotasi adalah sekeliling axis Z. konversi
dari momentum telah ditulis hanya untuk arah X (Glich, J. F., 2008):

Wx Wx
Wx
Wx 1 p

Wy
Wz

w2 x 2..wy
t
x
y
z x
2Wx 2Wx 2Wx
' x ' xy ' xz 1
v.( 2

)(

) (6.5)
x
y 2
z 2
x
y
z
Bersama dengan persamaan kontinuitas, bagian dari sebuah sistem dengan
empat partial differential equation untuk empat fungsi yang tidak diketahui p, Wx,
Wy dan Wz.

Wx Wy Wz

0 (6.6)
x
y
z
Jika kecepatan pada persamaan 2.2 dianggap unsteady, navier stokes
equations akan dapat menghitung aliran turbulen. Reynolds digantikan kecepatan
unsteady dengan w + w(t) dengan w disebut time-averaged velocity dan wt
turbulent fluctuation. Persamaan 2.2 disebut Reynolds-averaged Navier-stokesequations (RANS) dengan persamaan:

x' w' x 2

xy' wx' w'y

xz' wx' wz' (6.7)

Sejak kecepatan fluctuating wx, wy dan wz adalah tidak ketahui, sistem dari 4
persamaan tidak dapat diselesaikan. Untuk itu, maksud dari turbulence model
penambahan persamaan empirical harus merancang untuk kecepatan fluctuations.

6.3.2.2 Persamaan RANS Untuk Turbin Air


Persamaan incompressible Navier-Stokes ini diawali dari persamaan
compressible dimana dalam incompressible densitas dari fluida adalah konstan dan
menjadi persamaan (Anderson, 1995):
11

Continuity:

V
. 0 ...................................................(6.8)

X momentum: Du p . 2 .u . fx .....................(6.9)
Dt

Y momentum:

Dv
p
. 2 .v . fy ..................(6.10)
Dt
y

Z momentu: Dw p . 2 .w . fz ..................(6.11)
Dt

6.4. CFD pada Turbin Air


Penelitian pada computational fluid dynamics pada turbin air telah banyak
dilakukan dimana hasil dan pembahasannya sebagai berikut.
Pada simulasi CFD yang dilakukan oleh Abdul Muis dkk, memperlihatkan
turbin kontra-rotasi dapat diterapkan dalam desain turbin untuk head sangat rendah.
Efisiensi total yang dihasilkan cukup tinggi dalam interval 84% hingga 88%. Jika
dibandingkan dengan rotor tunggal efisiensi turbin kontra-rotasi lebih rendah
namun dalam pemanfaatannya memilki keunggulan dalam peningkatan kecepatan
putaran yang dapat dimanfaatkan untuk menekan dimensi generator.

Gambar 6. 6 Model turbin dan analisa aliran fluida di dalam turbin (Abdul Muis,
2013)
Ali Al Sam melakukan analisa simulasi CFD dengan memperlihatkan arah
kecepatan pada beda geometri sudu yakni sudu rectangular dan sudu triangular.
Dari simulasi yang dilakukan terlihat bahwa sudu triangular memiliki performa
yang lebih rendah sebesar 30% dibandingkan dengan sudu rectangular (Ali,2010).

12

Gambar 6. 7 Analisa arah kecepatan pada sudu triangular

Gambar 6. 8 Analisa arah kecepatan pada sudu rectangular

6.5. Kinerja Kincir Air


1. Brake Horse Power (BHP)
Brake Horse Power adalah daya dari kincir yang diukur setelah mengalami
pembebanan. BHP dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Dietzel,
Fritz. 1988) :
= . = . . ..(6.12)

13

Dimana :
BHP

: Daya kincir setelah pembebanan (kW)

: torsi (N.m)

: kecepatan sudut = 60

: gaya tangensial (N)

: radius kincir (m)

2. Water Horse Power (WHP)


Water horse power merupakan daya yang dihasilkan oleh air akibat
ketinggian dan kapasitas air (Dietzel, Fritz. 1988) dirumuskan :
= . . . ..(6.13)
Dimana :
WHP : Daya yang dihasilkan air (kW)
Q

: kapasitas aliran (m3/s)

: densitas air (kg /m3)

: percepatan gravitasi bumi (m/s)

: head air (m)

3. Efisiensi ()
Efisiensi merupakan perbandingan antara BHP dengan WHP. (Round, G.F.
2004) :

= 100%.......................................................................(6.14)

7.

Metodologi
Tahap penelitian merupakan sebuah kerangka penelitian yang memuat

langkah-langkah yang akan ditempuh dalam memecahkan permasalahan yang


dicapai.

14

7.1. Diagram Alir tahapan-tahapan pelaksanaan Tugas Akhir


Adapun diagram alir tahapan-tahapan pelaksanaan Tugas Akhir adalah
sebagai berikut :

Start
Studi Literatur
Pre-Processing (A)
Solver (B)
Post-Processing (C)

Mesh independent
solution
Tidak, Jika hasil hasil 1 hasil 2
hasil 3

Ya, Jika Hasil 123


Validasi
Tidak

Ya
Variasi geometri sudu pada turbin air (D)

Analisa (E)
Simpulan dan saran
End
Gambar 7.1 Flowchart Metodologi Penelitian

15

(A)
Spesifikasi data turbin air

Pemodelan turbin air menggunakan ANSYS 17.2


Pemodelan boundary conditions menggunkan ANSYS 17.2

Mesh generation dari 3D geometry modelling dari CFD dan


penentuan boundary conditions
(B)
Gambar 7.1 Flowchart Pre-Processing
(D)

Spesifikasi data geometri sudu pada turbin air

Pemodelan geometri sudu turbin air menggunakan ANSYS 17.2


Pemodelan boundary conditions menggunakan ANSYS 17.2

Mesh generation dari 3D geometry modelling dari CFD dan


penentuan boundary conditions
Solver
Post-processing
(E)
Gambar 7.3 Flowchart Variasi geometri pada turbin air

16

7.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dengan judul Kaji Komputasional Turbin Air Tipe Underhot Untuk
Aliran Pada Sungai Kecil dilakukan di Laboratorium CAD, CAM dan CNC
Teknik Mesin Universitas Riau.
8.

Jadwal Kegiatan

Tabel 8.1 Jadwal Kegiatan


No

Bulan ke-

Kegiatan

Penentuan topik tugas akhir

Mengumpulkan bahan referensi

dan jurnal
3

Mempelajari topik tugas akhir

Pengerjaan proposal TA

Seminar proposal

Pengerjaan simulasi

Penelitian

Seminar hasil

Pengerjaan skripsi

10

Sidang TA

9. Daftar Pustaka
Abdul Muis, Priyono S., Ariyadi S. and Firman H., Design and simulation of very
low head axial hydraulic turbine with variation of swirl velocity criterion,
The 12th Asian.
Ali Al Sam. 2010. Water Wheel CFD Simulation. Departmen of Energy Sciences
Faculty of Engineering Lund Universtity.
Anderson, J. D., JR., 1995. Computational Fluid Dynamics the Basic with
Applications, pp. 247-249. International Conference on Fluid Machinery
(AICFM12), 2013.

17

BPPT, Outlook energy Indonesia, 2012, www.bppt.go.id.


Choi, Y. D., Son, S. W., 2012, CFD Analysis on the Performance and Internal
Flow of a Micro Cross-Flow Hydro Turbine of Very Low Specific Speed.
Korea: The KSFM Journal of Fluid Machinary.
Dietzel Fritz. 1988. Turbin, Pompa dan Kompresor. Jakarta: Erlangga.
Glich, J. F. 2008. Centrifugal Pumps. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
International Energy Agency, World energy outlook 2012, 2012,
www.iea.org.
Luther, Sule. 2012. Analisa Performance Roda Air Arus Bawah Untuk Sudu Plat
Datar Dengan Variasi Jumlah Sudu Laju. Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.
Miller, R. and Richard, 2004. Pumps and Hydraulics. All New 6thEdition. Willey
Publising, Inc. Canada.
Paijo, 2007. Kincir Air. http://paijo1965.wordpress.com/2007/02/10kincir-tongkat
jungkat-jungkit. (diakses 25 November 2016).
Patty, O. 1995. Tenaga Air. Jakarta: Erlangga.
Prayatmo, Wibowo. 2007. Turbin Air. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Round, G.F. 2004. Incompressible Flow Turbomachines. Oxford: Gulf Propesional
Publishing.
Soto, Gary. 1994. Jenis Kincir Air Berdasarkan Sistem Aliran Airnya. http://en.
wikipedia.org/wiki/water_wheel. (diakses 26 januari 2016).
Soto, Gary. 1997. Water Wheel. vol.163. No.4. http://en.wikipedia.Org /wiki/
Waterwheel (diakses 25 November 2016).
Versteeg, H. K. and W. Malalasekara. 2007. An Introduction to Computational
Fluid Dynamics. England: Pearson Education Limited.
Wibawa, Unggul. 2001. Sumber Daya Energi Alternatif. Malang: Universitas
Brawijaya.
Wikipedia, 2009. Tenaga air. http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_air. (diakses 7
Desember 2016).
Wikipedia, 2013. Energi Potensial dan Energi Mekanik. http://id.wikipedia.org
(diakses 7 Desember 2016).

18

http://web.ipb.ac.id, (diakses tanggal 1 Desember 2016)


http://osv.org/education/WaterPower (diakses 1 Desember 2016).

10. Lampiran
10.1

10.2

Riwayat Hidup Penulis


Nama

: Febrizal

Nim

: 1107114332

Jurusan

: Teknik Mesin

TTL

: Duri, 27 Februari 1993

Agama

: Islam

Alamat

: Jln. Taman Karya, Gg Papan

NO. Hp

: 085338275621

Email

: ffebrizal@gmail.com

Pendidikan

:
Jenjang Pendidikan

Tahun

SDN 005 Teluk Binjai Dumai

1999 2005

SMP YPP7 Pertamina Dumai

2005 2008

SMAN Binaan Khusus Dumai

2008 2011

Universitas Riau

2011 Sekarang

Skema Alat Uji

Gambar 10.1 Kincir, Puli dan Alternator

19

Judul Penelitian :
Kaji Komputasional Turbin Air Tipe Undershot Untuk Aliran Pada Sungai
Kecil.

Pekanbaru, Desember 2016

( Febrizal )

20

You might also like