You are on page 1of 116

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 99 PK/TUN/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
Memeriksa perkara tata usaha negara dalam peninjauan kembali telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

do
gu 1. JOKO PRIANTO, kewarganegaraan Indonesia, tempat
tinggal di Desa Tegaldowo RT/RW 006/001, Kecamatan
Gunem, Kabupaten Rembang, pekerjaan Wiraswasta;

In
A
2. SUKIMIN, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di
Desa Suntri RT/RW 008/001, Kecamatan Gunem,
ah

lik
Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/Pekebun;
3. SUYASIR, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di
am

ub
Desa Timbrangan RT/RW 006/001, Kecamatan Gunem,
Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/Pekebun;
4. RUTONO, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di
ep
k

Desa Tengger RT/RW 002/004, Kecamatan Sale,


ah

Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/Pekebun;


R

si
5. SUJONO, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di
Desa Bitingan RT/RW 001/001, Kecamatan Sale,

ne
ng

Kabupaten Rembang, pekerjaan Karyawan Swasta;


6. SULIJAN, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di

do
Desa Dowan RT/RW 001/003, Kecamatan Gunem,
gu

Kabupaten Rembang, pekerjaan Petani/Pekebun;


Selanjutnya memberi kuasa kepada:
In
A

1) MUHNUR, S.H.;
2) TRIMOELJA D. SOERJADI, S.H.;
ah

lik

3) DR. BAMBANG WIDJOJANTO, S.H.;


4) SITI RAKHMA MARY H., S.H., M.Si., M.A.;
5) ASFINAWATI, S.H.;
m

ub

6) ANDI MUTTAQIEN, S.H.;


ka

7) JUDIANTO SIMANJUNTAK, S.H.;


ep

8) ASEP MUFTI, S.H.;


9) NURSYAHBANI KATJASUNGKANA, S.H.;
ah

10) RONALD SIAHAAN, SH., M.H.;


R

s
11) EVARISAN, S.H, M.H.;
M

ne

12) TANDIONO BAWOR PURBAYA, S.H.;


ng

do
gu

Halaman 1 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13) WAHYU WAGIMAN, S.H.;

R
14) EKO ROESANTO FIARYANTO, S.H., M.H.;

si
15) ZAINAL ARIFIN, S.H.I.;

ne
ng
16) ALGHIFFARI AQSA, S.H.;
17) YUNITA, S.H., LL.M.;
18) MATTHEW MICHELE LENGGU, S.H.;

do
gu 19) TIGOR GEMDITA HUTAPEA, S.H.;
20) ALLDO FELIX JANUARDY, S.H.;

In
A
21) NELSON NIKODEMUS SIMAMORA, S.H.;
22) KRISTIAN FERAN, S.H.;
ah

Semuanya kewarganegaraan Indonesia, Para Advokat

lik
yang tergabung dalam Tim Advokasi Peduli Lingkungan
yang berdomisili hukum di Kantor Lembaga Bantuan
am

ub
Hukum (LBH) Semarang, Jalan Jomblangsari IV Nomor 17
Semarang, Kode Pos 50256, berdasarkan Surat Kuasa
ep
Khusus tanggal 1 April 2016;
k

7. YAYASAN WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA,


ah

tempat kedudukan di Jalan Tegal Parang Utara Nomor 14


R

si
Mampang, Jakarta Selatan 12940;
Dalam hal ini diwakili oleh:

ne
ng

1. ABETNEGO PANCA PUTRA TARIGAN,


kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di Depok,

do
gu

Jalan Naskah Nomor 2, Perumahan Wartawan Puri


Mulya, RT 003/RW 008, Kelurahan Kalimulya,
Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat,
In
A

Jabatan Ketua Pengurus Yayasan Wahana Lingkungan


Hidup Indonesia (WALHI);
ah

lik

2 KHOLISOH, kewarganegaraan Indonesia, tempat


tinggal di Jalan P. Al-Mustaqim Mampang Prapatan II,
m

ub

RT 003/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,


Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Ibukota
ka

Jakarta, Jabatan Sekretaris Pengurus Yayasan


ep

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI);


ah

3. AHMAD SYAMSUL HADI, kewarganegaraan Indonesia,


R

tempat tinggal di Desa Pengadang, Kecamatan Praya


s
Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa
M

ne
ng

Tenggara Barat, Jabatan Bendahara Pengurus


do
gu

Halaman 2 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

R
(WALHI);

si
Selanjutnya memberi kuasa kepada:

ne
ng
1) MUHNUR, S.H.;
2) SITI RAKHMA MARY H., S.H., M.Si., M.A.;
3) ASFINAWATI, S.H.;

do
gu 4) ANDI MUTTAQIEN, S.H.;
5) TANDIONO BAWOR PURBAYA, S.H.;

In
A
6) ALGHIFFARI AQSA, S.H.;
7) JUDIANTO SIMANJUNTAK, S.H.;
ah

8) RONALD SIAHAAN, SH., M.H.;

lik
Semuanya kewarganegaraan Indonesia, Para Advokat
yang tergabung dalam Tim Advokasi Peduli Lingkungan
am

ub
yang berdomisili hukum di Kantor Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) Semarang, Jalan Jomblangsari IV Nomor 17
ep
Semarang, Kode Pos 50256, berdasarkan Surat Kuasa
k

Khusus tanggal 1 April 2016;


ah

Para Pemohon Peninjauan Kembali I, II dahulu sebagai


R

si
Pembanding/Para Penggugat;
melawan:

ne
ng

I. GUBERNUR JAWA TENGAH, tempat kedudukan di Jalan


Pahlawan Nomor 9 Semarang;

do
gu

Selanjutnya memberi kuasa kepada:


1. INDRAWASIH, S.H., M.H., Kepala Biro Hukum
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;
In
A

2. IWANUDDIN ISKANDAR, S.H., M.Hum., Kepala Bagian


Bantuan Hukum dan HAM pada Biro Hukum Sekretariat
ah

lik

Daerah Provinsi Jawa Tengah;


3. SURYO HADI WINARNO, S.H., M.M., Kepala
m

ub

Subbagian Bantuan Hukum pada Biro Hukum


Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;
ka

4. AGUS CAHYONO, S.H., Kepala Subbagian Sengketa


ep

Hukum pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi


ah

Jawa Tengah;
R

5. KABUL SUTRIYONO, S.H., Kepala Subbagian Hak


s
Asasi Manusia pada Biro Hukum Sekretariat Daerah
M

ne
ng

Provinsi Jawa Tengah;


do
gu

Halaman 3 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. ILHAM PRIBADI, S.H., Staf pada Biro Hukum

R
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

si
7. BANA BAYU WIBOWO, S.H., MKn., Staf pada Biro

ne
ng
Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;
8. IRA KUSUMA DEWI, S.H., Staf pada Biro Hukum
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

do
gu 9. SAIFUL NADIB, S.H., Staf pada Biro Hukum Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Tengah;

In
A
10. ALI KHAIDAR, S.H., Staf pada Biro Hukum Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Tengah;
ah

berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 180/0009648,

lik
tanggal 2 Juni 2016;
II. PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk sekarang bernama
am

ub
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk, tempat
kedudukan di Jalan Gedung Utama Gresik, Jalan Veteran
ep
Gresik 61122, dalam hal ini diwakili AHYANIZZAMAN,
k

Direktur, selanjutnya memberi kuasa kepada:


ah

1. PIA A.R. AKBAR-NASUTION, S.H., LL.M.;


R

si
2. M. SADLY HASIBUAN, S.H., M.H.;
3. INDRA NATHAN KUSNADI, S.H., M.H.;

ne
ng

4. HANDARBENI IMAM ARIOSO, S.H., M.H.;


5. FAHAD FARID, S.H.;

do
gu

6. KURRATU AINI, S.H., LL.M.;


Semuanya kewarganegaraan Indonesia, Para Advokat
pada Kantor Hukum Adnan Buyung Nasution & Partners
In
A

Law Firm, alamat di Plaza Alstom Lantai 3, Jalan T.B.


Simatupang Kavling IS-1, Jakarta 12310, berdasarkan
ah

lik

Surat Kuasa Khusus Nomor 4909/HK.08/261010/05.2016,


tanggal 17 Mei 2016;
m

ub

Termohon Peninjauan Kembali I, II dahulu Terbanding I, II/


Tergugat, Tergugat II Intervensi;
ka

Mahkamah Agung tersebut;


ep

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


ah

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Para


R

Pemohon Peninjauan Kembali I, II dahulu sebagai Pembanding/Para Penggugat


s
telah mengajukan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Pengadilan Tinggi
M

ne
ng

Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY., tanggal


do
gu

Halaman 4 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 November 2015 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya

R
melawan sekarang Termohon Peninjauan Kembali I, II dahulu Terbanding I,

si
II/Tergugat, Tergugat II Intervensi dengan posita gugatan sebagai berikut:

ne
ng
Adapun Objek Gugatan ini adalah:
Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012
tertanggal 7 Juni 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT

do
gu Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;
A. Kedudukan dan Kepentingan Hukum Para Penggugat;

In
A
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
ah

1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 53 ayat (1),

lik
berbunyi:
Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
am

ub
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan
ep
agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan
k

batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
ah

dan/atau rehabilitasi;
R

si
2. Bahwa dalam gugatan ini terdapat penggugat perorangan, yaitu
Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III, Penggugat IV, Penggugat V,

ne
ng

Penggugat VI. Selain itu, dalam gugatan ini terdapat penggugat


Lembaga Swadaya Masyarakat yang berbentuk yayasan, yaitu

do
gu

Penggugat VII;
3. Bahwa Penggugat I s.d. Penggugat VI kepentingannya dirugikan oleh
Keputusan Tata Usaha a quo, karena:
In
A

Penggugat I : Penggugat I tinggal di Desa Tegaldowo, RT/RW


006/001, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
ah

lik

Lokasi Penambangan berdasarkan Keputusan a quo


hanya berjarak 500 meter dari Desa Tegaldowo
m

ub

sehingga Penggugat I berpotensi mengalami


kerugian yaitu matinya sumber air yang selama ini
ka

digunakan untuk minum dan kebutuhan sehari-hari


ep

lainnya. Penambangan semen juga berpotensi


ah

menimbulkan debu yang akan mengganggu saluran


R

pernafasan dan iritasi mata;


s
Penggugat II : Penggugat II bekerja sebagai petani/pekebun. Lahan
M

ne
ng

pertaniannya berada di Desa Suntri, Kecamatan


do
gu

Halaman 5 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gunem, Kabupaten Rembang. Pertanian di Desa

R
Suntri mengandalkan air dari sumber mata air yang

si
berada di CAT Watuputih. Dengan adanya

ne
ng
penambangan berdasarkan Keputusan a quo
berpotensi menghilangkan sumber mata air tersebut;
Penggugat III : Penggugat III bekerja sebagai petani/pekebun. Lahan

do
gu pertaniannya berada di Desa Timbrangan,
Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Pertanian

In
A
di Desa Timbrangan mengandalkan air dari sumber
mata air yang berada di CAT Watuputih. Dengan
ah

adanya penambangan berdasarkan Keputusan a quo

lik
berpotensi menghilangkan sumber mata air tersebut
dan berpotensi menimbulkan debu yang akan
am

ub
mengganggu saluran pernafasan dan iritasi mata;
Penggugat IV : Penggugat IV bekerja sebagai petani/pekebun. Lahan
ep
pertaniannya berada di Desa Tengger, Kecamatan
k

Sale, Kabupaten Rembang. Pertanian di Desa


ah

Tengger mengandalkan air dari sumber mata air yang


R

si
berada di CAT Watuputih. Dengan adanya
penambangan berdasarkan Keputusan a quo

ne
ng

berpotensi menghilangkan sumber mata air tersebut;


Penggugat V : Penggugat V tinggal di Desa Bitingan, RT/RW

do
gu

001/001, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.


Selama ini Desa Bitingan sudah menerima dampak
dari aktivitas penambangan yang sudah ada yaitu
In
A

berkurangnya sumber mata air dan sering terjadi


bencana alam berupa tanah longsor. Dengan adanya
ah

lik

penambangan berdasarkan Keputusan a quo akan


memperburuk kondisi yang sudah ada;
m

ub

Penggugat VI : Penggugat VI selain bekerja sebagai wiraswata


(penggilingan padi) juga bekerja sebagai petani/
ka

pekebun. Lahan pertaniannya berada di Desa


ep

Dowan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.


ah

Pertanian di Desa Dowan mengandalkan air dari


R

sumber mata air yang berada di CAT Watuputih.


s
Dengan adanya penambangan berdasarkan
M

ne
ng

Keputusan a quo berpotensi menghilangkan sumber


do
gu

Halaman 6 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mata air tersebut;

R
4. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009

si
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1

ne
ng
angka (27), berbunyi:
Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang
terorganisasi dan terbentuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan

do
gu kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup;
Lebih lanjut, dalam Pasal 92 ayat (1), berbunyi:

In
A
Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak
ah

mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan

lik
hidup;
Lebih lanjut, dalam Pasal 92 ayat (3), berbunyi:
am

ub
Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila
memenuhi persyaratan:
ep
a. berbentuk badan hukum;
k

b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi


ah

tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan


R

si
hidup; dan
c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran

ne
ng

dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun;


5. Bahwa sejak awal berdirinya hingga sekarang, Wahana Lingkungan

do
gu

Hidup Indonesia tumbuh secara swadaya di tengah-tengah masyarakat


dan bersama masyarakat, bergerak atas dasar kepedulian pada
pelestarian fungsi lingkungan hidup, pemajuan, perlindungan,
In
A

penegakan, penghormatan terhadap hukum, khususnya lingkungan


hidup di Indonesia;
ah

lik

6. Bahwa Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia didirikan


berdasarkan Akta Notaris, Nomor 05 tanggal 27 Mei 2007. Berdasarkan
m

ub

Akta Notaris Arman Lany, S.H., akta dimaksud sudah didaftarkan pada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
ka

7. Bahwa oleh karena itu pula Wahana Lingkungan Hidup Indonesia


ep

sebagai badan hukum dapat membentuk perwakilan-perwakilan di


ah

daerah. Hingga saat ini Wahana Lingkungan Hidup Indonesia memiliki


R

perwakilan di 28 provinsi yang disebut dengan Eksekutif Daerah (ED);


s
8. Bahwa dengan demikian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia sebagai
M

ne
ng

organisasi yang berbadan hukum telah melakukan penguatan


do
gu

Halaman 7 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masyarakat yang peduli pada lingkungan hidup di seluruh wilayah

R
Republik Indonesia melalui Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

si
Daerah. Begitu pula Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah

ne
ng
bersama anggota partisipannya masing-masing secara riil telah
melakukan gerakan kepedulian terhadap lingkungan hidup di daerah
masing-masing, sehingga kepedulian Wahana Lingkungan Hidup

do
gu Indonesia sebagai organisasi lingkungan terhadap lingkungan hidup di
wilayah Republik Indonesia menjadi garda depan dalam gerakan

In
A
organisasi lingkungan hidup di Indonesia;
9. Badan Hukum suatu organisasi adalah pengakuan resmi dari
ah

Pemerintah Republik Indonesia dengan mengikuti prosedur tertentu.

lik
Dan untuk keperluan itu WALHI sudah mendaftarkan diri/ organisasinya
sebagaimana mestinya di Kementerian .Hukum dan Hak Asasi Manusia
am

ub
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nomor C-2889.HT.01.02.TH 2007 tanggal 10
ep
September 2007 dengan bentuk Yayasan;
k

10. Bahwa dalam Pasal 5 angka 2 Anggaran Dasar Penggugat VII, secara
ah

jelas disebutkan bahwa salah satu maksud dan tujuan dari yayasan
R

si
adalah Meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai pembina
lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara

ne
ng

bijaksana. Salah satu cara mencapai maksud dan tujuan Yayasan:


Pengembangan Program LSM di dalam:

do
gu

a. menghimpun permasalahan lingkungan hidup dan sumberdaya yang


ada serta menemukan berbagai alternatif pemecahannya;
b. mendorong terciptanya kesadaran diri terhadap lingkungan menjadi
In
A

kegiatan nyata yang dapat mendatangkan manfaat bagi keselarasan


antara manusia dan alam lingkungannya;
ah

lik

c. meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dengan sebanyak


mungkin mengikutsertakan anggota masyarakat secara luas;
m

ub

11. Bahwa dalam menjalankan peranannya, Penggugat VII secara nyata


dan terus menerus membuktikan dirinya peduli terhadap pelestarian
ka

fungsi lingkungan dan salah satu cara yang digunakan dalam


ep

menjalankan aktivitasnya adalah dengan mendayagunakan lembaganya


ah

sebagai sarana untuk mengikutsertakan sebanyak mungkin anggota


R

masyarakat dalam mencapai tujuan pelestarian dan pengelolaan


s
lingkungan;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 8 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa kepentingan hukum Penggugat VII dalam mengajukan gugatan,

R
adalah:

si
- Bahwa berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

ne
ng
Tangganya, WALHI adalah organisasi yang didirikan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup. Untuk
tujuan tersebut, di kawasan Pegunungan Kendeng, WALHI telah

do
gu secara nyata melakukan kegiatan-kegiatan untuk melestarikan
kawasan karst Pegunungan Kendeng, seperti melakukan penelitian

In
A
terhadap karst dan sumber air di kawasan Pegunungan Kendeng,
pendidikan lingkungan kepada masyarakat, dan kampanye
ah

lingkungan. WALHI juga secara nyata telah terlibat dalam advokasi

lik
lingkungan di Pegunungan Kendeng yang dibuktikan dengan
menggugat Surat Izin Eksplorasi untuk PT Semen Gresik pada tahun
am

ub
2009 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang. WALHI
mendapati fakta-fakta bahwa pemberian izin lingkungan dari
ep
Gubernur Jawa Tengah kepada PT Semen Indonesia di Kabupaten
k

Rembang sebagaimana Surat Keputusan a quo telah melanggar


ah

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengabaikan


R

si
perlindungan terhadap pelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan
fakta-fakta tersebut, maka terbitnya Izin Lingkungan untuk PT Semen

ne
ng

Indonesia telah merugikan kepentingan WALHI;


B. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang;

do
gu

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang


Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 1 angka (11),
In
A

berbunyi:
Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau
ah

lik

pejabat tata usaha negara dan diajukan ke pengadilan untuk


mendapatkan putusan;
m

ub

Lebih lanjut, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 54 ayat (1) dan (2),
ka

berbunyi:
ep

(1) Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan


ah

yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat


R

kedudukan tergugat;
s
(2) Apabila tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat Tata Usaha
M

ne
ng

Negara dan berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum


do
gu

Halaman 9 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan, gugatan diajukan kepada Pengadilan yang daerah

R
hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu Badan atau

si
Pejabat Tata Usaha Negara;

ne
ng
2. Bahwa gugatan a quo adalah atas terbit dan berlakunya Keputusan
Tata Usaha Negara yaitu: Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

do
gu Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten
Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012 yang

In
A
dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Atas terbit dan berlakunya
keputusan ini, maka pihak Tergugat adalah Gubernur Jawa Tengah
ah

yang berkedudukan di Semarang;

lik
3. Bahwa Pengadilan Tata Usaha yang mengadili gugatan sengketa Tata
Usaha Negara di Provinsi Jawa Tengah adalah Pengadilan Tata Usaha
am

ub
Negara Semarang yang beralamat di Jalan Abdulrahman Saleh nomor
89 Kota Semarang;
ep
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas,
k

dan karena Para Penggugat mengajukan Gugatan atas Surat


ah

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang


R

si
Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik
(Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah

ne
ng

tertanggal 7 Juni 2012, maka Pengadilan Tata Usaha Semarang


memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memberikan putusan dalam

do
gu

perkara a quo;
C. Dasar Gugatan:
Sebelum masuk pada pokok perkara, perlu kami sampaikan latar belakang
In
A

gugatan ini. Karst adalah suatu kawasan yang memiliki karakteristik relief
dan drainage yang khas, terutama disebabkan oleh derajat pelarutan
ah

lik

batuan-batuannya yang intensif (Ford dan Willian, 1989). Karst memiliki


fungsi strategis sebagai penyimpan cadangan air terbesar di bawah
m

ub

permukaan bagi wilayah di sekitar kawasan karst. Karst pada umumnya


membentuk bentang alam yang ditandai dengan terdapatnya dekokan
ka

(closed depressions) dengan berbagai ukuran dan susunan, pengasatan


ep

(drainage), permukaan yang terganggu, serta goa-goa dan sistem


ah

pengasatan bawah tanah (Bambang Prastistho, 1995);


R

Sedangkan menurut Esteban (1996) karst adalah suatu sistem


s
kejadian eksodinamik yang melibatkan air, yang mengakibatkan struktur
M

ne
ng

massa batuan mudah larut dan berubah secara berkesinambungan.


do
gu

Halaman 10 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Karstifikasi terjadi pada tubuh batuan mulai dari permukaan, yakni bagian

R
yang bersentuhan langsung dengan atmosfer, hingga kedalaman 200-250

si
meter (Milanovic, 1992);

ne
ng
Proses ini pada kelanjutannya menghasilkan tata lingkungan yang secara
umum kompleks dengan hidrogeologi dan geomorfologi unik. Selain karena
pelarutan, bentang alam seperti karst dapat terjadi oleh proses pelapukan,

do
gu hasil kerja hidrolik misalnya pengikisan, pergerakan tektonik, pencairan es,
dan evakuasi dari batuan beku (lava). Karena proses utama

In
A
pembentukannya bukan pelarutan, maka bentang alam demikian disebut
pseudokarst (Gillieson, 1996). Sementara itu karst yang terbentuk oleh
ah

pelarutan disebut truekarst;

lik
Merujuk kepada Haryono (2001) dalam Adji (2013), permukaan dari
bukitbukit karst itulah yang berperan sebagai reservoir utama air di
am

ub
kawasan karst, dan sebaliknya tidak ada zone untuk menyimpan aliran
conduit karena geraknya yang sangat cepat dan segera mengalir ke laut.
ep
Dalam istilah ilmu karst, zone permukaan bukit karst ini disebut sebagai
k

zone epikarst, yaitu lapisan dimana terdapat konsentrasi air hasil infiltrasi
ah

air hujan;
R

si
Menurut Klimchouk (1997) dalam Adji (2013), epikarstic zone atau dikenal
juga sebagai subcutaneous zone adalah zone teratas yang tersingkap dari

ne
ng

batuan karst yang memiliki permeabilitas dan porositas karena proses


pelebaran celah adalah paling tinggi dibanding lapisanlapisan yang lain,

do
gu

sehingga berperan sebagai media penyimpan air yang baik. Zone ini
berkontribusi sebagai penyedia aliran andalan bahkan pada periode
kekeringan yang panjang. Haryono (2001) menyebutkan bahwa permukaan
In
A

bukit karst berperan sebagai reservoir utama air di kawasan karst, dan
sebaliknya tidak ada zona untuk menyimpan aliran conduit karena geraknya
ah

lik

sangat cepat dan segera mengalir ke laut. Zona epikarst ini merupakan
konsentrasi air hasil infiltrasi air hujan (Adji, 2013);
m

ub

Hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh Dinas


Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada Maret 1998
ka

menjelaskan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya secara fisiografis


ep

tergolong dalam tipe bentang alam karst. Terdapat fenomena alam unik
ah

dengan adanya goa-goa alam dan sungai bawah tanah;


R

Hasil pendataan secara berkala yang dilakukan oleh Semarang Caver


s
Association (SCA) dan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng
M

ne
ng

(JMPPK) Rembang, terdata 49 goa yang tersebar di sekitar wilayah


do
gu

Halaman 11 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih dan 4 diantaranya merupakan goa

R
yang memiliki sungai bawah tanah aktif. Terdapat 109 mata air yang

si
tersebar di wilayah CAT Watuputih sebagai mata air parenial yang mengalir

ne
ng
di sepanjang musim kemarau dan penghujan;

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k

Keterangan: Sebaran mata air dan goa yang terdapat di kawasan


ah

Pegunungan Watuputih);
R

si
Berdasarkan Kajian Potensi Kawasan Karst Kendeng Utara Pegunungan

ne
ng

Rembang Madura Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, zona jenuh air


berada di sekitar Sumber Semen dan Mata air Brubulan berada pada

do
ketinggian 150 mdpl, sedangkan zona peralihan berada pada ketinggian
gu

lebih kurang 190 mdpl. Sebaran mata air berada pada zona ketinggian 100-
350 mdpl, yang tersebar di area CAT Watuputih dan di wilayah yang berada
In
A

di sebelah barat daya, utara dan selatan Pegunungan Watuputih. Data inilah
yang menguatkan bahwa fungsi Pegunungan Watuputih adalah sebagai
ah

lik

kawasan karst, dimana akuifer air masih berjalan dengan sangat baik. Ini
ditandai dengan mata air yang keluar melalui zona-zona rekahan pada
setiap ketinggian. Pembentukan sistem sungai bawah permukaan yang
m

ub

ditemukan dalam Goa Temu menunjukkan bahwa Pegunungan Watuputih


ka

merupakan pegunungan yang mengalami proses karstifikasi aktif sebagai


ep

bagian dari Kawasan Karst Pegunungan Kendeng Utara yang berfungsi


sebagai epikarst penyimpan air yang sangat besar bagi penyupali mata air
ah

yang ada di sekitarnya;


R

s
Luas batu gamping Formasi Paciran yang membentuk Gunung Watuputih
M

ne

lebih kurang 3020 ha. Kawasan CAT Watuputih yang merupakan area
ng

do
gu

Halaman 12 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
imbuhan air memiliki luas 2555,09681 ha (hasil perhitungan melalui Sistem

R
Informasi Geografis). Kawasan CAT Watuputih menjadi kawasan resapan

si
air terbesar penyuplai sumber mata air yang ada di sekitar kawasan

ne
ng
Pegunungan Watuputih. Dari pengukuran lapangan berdasarkan data
AMDAL PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk-(2012), mata air yang terbesar adalah

do
gu Sumber Semen yang memiliki debit 600 lt/detik, terletak di Desa Tahunan di
bagian timur wilayah CAT Watuputih, dan mata air yang terkecil adalah

In
A
Mata air Belik Watu memiliki debit 0,02 liter/detik, terletak di Desa
Timbrangan di bagian barat area CAT Watuputih;
ah

Berdasarkan Kajian Potensi Kawasan Karst Kendeng Utara Pegunungan

lik
Rembang Madura, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ditemukan jumlah
debit yang terukur di lapangan, dari 109 mata air yang ada di kawasan
am

ub
pegunungan karst Watuputih dapat diperhitungkan estimasi volume air yang
dihasilkan oleh mata air dalam satu hari. Bila disimulasikan, mata air yang
ep
terkecil 0,02 liter/detik dalam 1 hari/24 jam/3600 menit/86400 detik akan
k

menghasilkan air 1728 liter dalam satu hari. Mata air dengan debit terbesar
ah

600 liter/detik dalam 1 hari akan menghasilkan 51.840.000 liter air dimana
R

si
kurang dari 10% dimanfaatkan langsung untuk kebutuhan masyarakat dan
sisanya terdistribusi ke lahan pertanian;

ne
ng

Hal ini menunjukkan bahwa air yang dihasilkan dari sumber-mata air yang
ada di sekitar kawasan karst CAT Watuputih melebihi kebutuhan dasar

do
gu

masyarakat akan air yang rata-rata membutuhkan 15-20 liter/hari/orang.


Jika nilai ini devaluasi sebagai potensi ekonomi, maka jumlah air yang
dihasilkan akan melebihi nilai yang didapat dari sektor pertambangan yang
In
A

justru berpotensi mengurangi bahkan menghilangkan pasokan dan distribusi


air pada sumber-mata air yang ada di sekitar kawasan karst CAT Watuputih.
ah

lik

Mata air Sumber Semen menjadi sumber utama untuk memenuhi


kebutuhan air masyarakat di 14 Kecamatan Kabupaten Rembang, dengan
m

ub

estimasi memenuhi kebutuhan 607.188 jiwa di 14 kecamatan Kabupaten


Rembang (PDAM, 2013). Kebutuhan air tersebut sebagian besar disuplai
ka

dari CAT Watuputih dan sebagian lagi dari sayap antiklin yang membentang
ep

antara Gunung Butak-Tengger dan sekitarnya maupun dari selatan Desa


ah

Tahunan;
R

Berdasarkan teori epikarst, penambangan bukit gamping akan mengurangi


s
jumlah simpanan air diffuse, dan sebaliknya akan meningkatkan aliran
M

ne
ng

conduit saat hujan. Dampak yang sangat tidak diharapkan adalah


do
gu

Halaman 13 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertambahnya prosentase aliran conduit saat musim hujan yang dapat

R
mengakibatkan banjir dan berkurangnya prosentase aliran diffuse saat

si
musim kemarau sehingga mata air akan menjadi kering;

ne
ng
Bahwa izin usaha pertambangan yang dikeluarkan oleh pemerintah
Kabupaten Rembang merekomendasikan kepada PT Semen Gresik
(Persero), Tbk untuk melakukan penambangan di area yang masuk ke

do
gu dalam kawasan CAT Watuputih seluas 131,55 hektare (1.315.500 m2). Jika
kawasan tersebut ditambang, terdapat risiko hilangnya air yang dapat

In
A
dihitung berdasarkan hubungan curah hujan rata-rata di wilayah Kecamatan
Gunem dan Sale, yaitu 1500 mm/tahun (1,5 m) dengan asumsi jika 50%
ah

menjadi aliran permukaan dan 50% menjadi air tanah (0,75 m), jika asumsi

lik
porositas batu gamping di kawasan CAT Watuputih pada zona epikarst
20%, dan jika diasumsikan, batu gamping yang akan ditambang sampai
am

ub
pada kedalaman 20 meter. Maka, potensi kehilangan mata air yang
tersimpan adalah:
ep
Box.1. Potensi Kehilangan Air;
k

Estimasi curah hujan yang masuk ke air tanah x luas area pertambangan x
ah

kedalam zona epikarst yang hilang x prosentase zona epikarst;


R

si
0,75 m x 1.315.500 m2 x 20 m x 20% = 4.054.500 m3;
Hilangnya fungsi epikarst akan mengakibatkan hilangnya fungsi resapan air

ne
ng

pada kawasan CAT Watuputih, dimana mata air yang ada di sekitar
kawasan karst CAT Watuputih mampu memenuhi kebutuhan 607.198 jiwa

do
gu

di 14 kecamatan, Kabupaten Rembang. Dari hasil perhitungan, potensi


hilangnya cadangan air yang ada di CAT Watuputih akibat dari rencana
aktivitas penambangan adalah 4 juta meter kubik air;
In
A

Berdasarkan estimasi penghitungan standar, perlu dilakukan penghitungan


mendalam untuk dapat menentukan angka pasti risiko berkurangnya jumlah
ah

lik

air yang akan ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan. Penghitungan ini


bisa dilakukan dengan melakukan penelitian hidrologi karst CAT Watuputih
m

ub

dengan membandingkan minimal dua kali musim hujan dan dua kali musim
kemarau untuk dapat melihat perubahan dan hubungan antara kawasan
ka

karst dengan resapan air yang menyuplai mata air yang terdapat di sekitar
ep

kawasan karst CAT Watuputih;


ah

Dalam konteks bencana, hilangnya fungsi resapan menyebabkan hilangnya


R

jeda waktu air tersimpan sehingga pada saat musim hujan, air yang
s
seharusnya terserap ke dalam tanah akan berubah menjadi air
M

ne
ng

permukaan/run off. Pada saat melebihi debit puncak, air hujan yang datang
do
gu

Halaman 14 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan cepat hilang sebagai aliran air permukaan dan hal ini dapat

R
mengakibatkan banjir di wilayah-wilayah dataran yang berhubungan

si
langsung dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bermuara pada CAT

ne
ng
Watuputih;
Pada tahun 2012, Gubernur Jawa Tengah mengeluarkan Surat Keputusan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin

do
gu Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
di Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012;

In
A
Izin tersebut pada pokoknya adalah memberikan izin lingkungan kepada PT
Semen Gresik (Persero) Tbk untuk melakukan kegiatan: pertama,
ah

penambangan batu kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga

lik
membangun pabrik dan utilitas; keempat membangun jalan produksi dan
kelima, membangun jalan tambang. Kelima kegiatan tersebut berada di
am

ub
Pegunungan Kendeng Utara, khususnya CAT Watuputih sehingga
berpotensi dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan;
ep
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang
k

Peradilan Tata Usaha Negara telah merumuskan politik hukum


ah

pembentukannya. Ini dapat dilihat di bagian menimbang huruf (c) yang


R

si
berbunyi:
Bahwa meskipun pembangunan nasional hendak menciptakan suatu

ne
ng

kondisi sehingga setiap warga masyarakat dapat menikmati suasana serta


iklim ketertiban dan kepastian hukum yang berintikan keadilan, dalam

do
gu

pelaksanaannya ada kemungkinan timbul benturan kepentingan,


perselisihan, atau sengketa antara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
dengan warga masyarakat yang dapat merugikan atau menghambat
In
A

jalannya pembangunan nasional;


Lebih lanjut, dalam bagian menimbang huruf (d) berbunyi:
ah

lik

Bahwa untuk menyelesaikan sengketa tersebut diperlukan adanya


Peradilan Tata Usaha Negara yang mampu menegakkan keadilan,
m

ub

kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum, sehingga dapat memberikan


pengayoman kepada masyarakat, khususnya dalam hubungan antara
ka

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dengan masyarakat;


ep

Dalam kerangka itulah, gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara


ah

Semarang atas terbit dan berlakunya Keputusan Tata Usaha Negara yaitu:
R

Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012


s
tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik
M

ne
ng

(Persero) Tbk, Di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal


do
gu

Halaman 15 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7 Juni 2012 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah yang

R
berkedudukan di Semarang ini diajukan melalui Pengadilan Tata Usaha

si
Negara Semarang;

ne
ng
C.1. Kronologi terbitnya Keputusan A quo;
Setelah mendapat penolakan di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati,
sekitar tiga tahun lalu, PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak

do
gu 20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
berencana melakukan penambangannya di Kawasan Gunung Watuputih

In
A
Kabupaten Rembang dengan nilai proyek Rp3,7 Triliun;
Pada tanggal 14 Oktober 2010 PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak
ah

20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah

lik
mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dengan
diterbitkannya Keputusan Bupati Rembang Nomor 545/68/2010 tentang
am

ub
Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Eksplorasi Tras
Kepada PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012
ep
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk;
k

Pada tanggal 18 Januari 2011, Bupati Rembang menerbitkan Keputusan


ah

Nomor 545/4/2011 Tentang Izin Usaha Penambangan (IUP) Eksplorasi


R

si
Atas Nama PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk;

ne
ng

Pada tanggal 18 Nopember 2011 Bupati Rembang menerbitkan


Keputusan Nomor 591/040/Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Lokasi

do
gu

Kepada PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012


menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk untuk Pembangunan Pabrik
Semen, Lahan Tambang Bahan Baku dan Sarana Pendukung Lainnya;
In
A

PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT


Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah melakukan penyusunan Amdal dan
ah

lik

dinyatakan layak pada tanggal 30 April 2012 dengan dikeluarkannya Surat


Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/10 Tahun 2012 tentang
m

ub

Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan dan Pembangunan


Pabrik Semen oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten
ka

Rembang, Propinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012;


ep

Setelah adanya Keputusan dari Gubernur Jawa Tengah mengenai


ah

Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan dan Pembangunan


R

Pabrik Semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk, pada tanggal 7 Juni 2012
s
Gubernur Jawa Tengah kembali mengeluarkan Keputusan Nomor
M

ne
ng

660.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan


do
gu

Halaman 16 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk.

R
di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal

si
7 Juni 2012;

ne
ng
Pada tanggal 15 Februari 2013 PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak
20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah
memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dengan

do
gu dikeluarkannya Keputusan Bupati Rembang Nomor 545/0230/2013
Tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi

In
A
Batuan Tanah Liat Kepada PT Semen Gresik (Persero) Tbk;
Bahwa dalam rencana pembangunannya, masyarakat merasa pihak
ah

PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi

lik
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak pernah melakukan sosialisasi
kepada masyarakat yang akan terkena dampak;
am

ub
C.2. Dasar Gugatan terhadap Keputusan A quo;
1. Bahwa objek gugatan a quo adalah Surat Keputusan Gubernur Jawa
ep
Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
k

Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten


ah

Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012, yang berisi


R

si
pokoknya adalah memberikan izin lingkungan kepada PT Semen
Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen

ne
ng

Indonesia (Persero) Tbk, untuk melakukan kegiatan: pertama,


penambangan batu kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga

do
gu

membangun pabrik dan utilitas; keempat membangun jalan produksi,


dan kelima, membangun jalan tambang;
2. Bahwa Surat Keputusan a quo ditetapkan di Semarang pada tanggal
In
A

7 Juni 2012;
3. Bahwa seorang warga Kabupaten Rembang (Baskoro Budhi
ah

lik

Darmawan) telah mengajukan permohonan informasi ke Badan


Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 5 Juni
m

ub

2014;
4. Bahwa Baskoro Budhi Darmawan memperoleh informasi tersebut
ka

pada tanggal 18 Juni 2014 yang kemudian memberitahukannya


ep

kepada Para Penggugat termasuk Penggugat VII selaku pendamping


ah

masyarakat. Dari tanggal 18 Juni 2014, Para Penggugat mengetahui


R

mengenai terbitnya Surat Keputusan tersebut di atas;


s
5. Bahwa Penggugat I s.d. Penggugat VI telah melakukan upaya
M

ne
ng

administrasi dalam bentuk menyampaikan surat keberatan terhadap


do
gu

Halaman 17 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan yang telah dikeluarkan Tergugat dengan menemui

R
langsung Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 20 Juni 2014 dan telah

si
menerima surat tanda terima;

ne
ng
6. Bahwa upaya administrasi tersebut telah dimuat dalam situs berita
online Tempo tertanggal 21 Juni 2014 dengan judul Soal Pabrik
Semen, Ganjar Dinilai Tak Tegas, Situs online Tempo tertanggal

do
gu 22 Juni 2014 dengan judul Aktivis Gugat Izin Pabrik Semen di
Rembang, Situs online NU Online tertanggal 20 Juni 2014 dengan

In
A
judul Warga NU ajukan Keberatan Izin Pabrik Semen ke Gubernur
Jateng, Situs online MataAirRadio.net tertanggal 20 Juni 2014 dengan
ah

judul Lima Hari, Warga masih bertahan di Tenda Penolakan Pabrik

lik
Semen;
7. Bahwa Penggugat VII mengetahui adanya Surat Keputusan a quo
am

ub
pada tanggal 18 Juni 2014 dan telah melakukan upaya administrasi
dalam bentuk mengirimkan surat keberatan terhadap Keputusan yang
ep
telah dikeluarkan Tergugat pada tanggal 25 Agustus 2014;
k

8. Bahwa sampai gugatan ini didaftarkan, Tergugat tidak membatalkan


ah

Keputusan a quo;
R

si
9. Bahwa Keputusan a quo telah sesuai dengan ketentuan pasal 1
angka (8) dan angka (9) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

ne
ng

51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang


Nomor Republik Indonesia 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata

do
gu

Usaha Negara, yaitu sebagai berikut:


9.1. Tergugat, Gubernur Jawa Tengah adalah Badan atau Pejabat yang
melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan
In
A

perundang-undangan yang berlaku, sehingga Tergugat, merupakan


Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud
ah

lik

pasal 1 angka (8) Juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
m

ub

Nomor Republik Indonesia 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata


Usaha Negara;
ka

9.2. Surat Keputusan yang dikeluarkan Tergugat tersebut merupakan


ep

suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang memenuhi syarat-syarat


ah

sebagaimana dimaksud pasal 1 angka (9), Undang-Undang Republik


R

Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas


s
Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 5 Tahun 1986
M

ne
ng

do
gu

Halaman 18 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Syarat-syarat tersebut

R
adalah:

si
a. Konkrit, karena Surat Keputusan tersebut nyata-nyata dibuat oleh

ne
ng
Tergugat, tidak abstrak tetapi berwujud tertentu dan dapat
ditentukan apa yang harus dilakukan oleh PT Semen Gresik
(Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen

do
gu Indonesia (Persero) Tbk;
b. Individual, bahwa Surat Keputusan tersebut ditujukan dan berlaku

In
A
khusus bagi PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20
Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
ah

untuk melakukan penambangan dan pembangunan pabrik semen

lik
di Kabupaten Rembang;
c. Final, karena Surat Keputusan tersebut sudah definitif dan
am

ub
menimbulkan suatu akibat hukum dimana berdasarkan Surat
Keputusan tersebut sudah dapat melakukan perbuatan hukum
ep
yang berkaitan dengan penambangan dan pembangunan pabrik
k

semen di Kabupaten Rembang;


ah

10. Bahwa Para Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat yang


R

si
telah mengeluarkan Surat Keputusan yang mengakibatkan
kepentingan Penggugat dirugikan berdasarkan Undang-Undang

ne
ng

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata


Usaha Negara, Pasal 53 ayat (1) yang berbunyi:

do
gu

Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi
In
A

tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu


dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan
ah

lik

Ganti Rugi dan/atau direhabilitasi;


11. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986
m

ub

Tentang Peradilan Tata Usaha, Pasal 48, yang berbunyi:


a. Dalam hal suatu badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi
ka

wewenang oleh berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk


ep

menyelesaikan secara administrasi sengketa Tata Usaha Negara


ah

tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus


R

diselesaikan melalui upaya administrasi yang tersedia;


s
b. Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus dan
M

ne
ng

menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana


do
gu

Halaman 19 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud dalam ayat (1) jika upaya administrasi yang bersangkutan

R
telah digunakan;

si
Bahwa berdasarkan:

ne
ng
1. Ketentuan peraturan perundang-undangan di atas;
2. Tanggal Para Penggugat mengetahui keputusan a quo;
3. Bahwa Surat Keputusan a quo yang dikeluarkan oleh Keputusan a quo

do
gu bersifat konkrit, individual dan final dan;
4. Upaya administrasi yang dilakukan Para Penggugat, maka gugatan ini

In
A
mempunyai dasar;
D. Alasan Gugatan:
ah

Bahwa Tergugat telah mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa

lik
Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
Penambangan Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten
am

ub
Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2012;
Bahwa Surat Keputusan a quo yang dikeluarkan oleh Tergugat tersebut
ep
merupakan perbuatan yang melanggar ketentuan Pasal 53 ayat 2 huruf (a)
k

dan (b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang


ah

Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi:


R

si
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

ne
ng

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan


asas-asas pemerintahan yang baik;

do
gu

Bahwa terkait dengan Pasal 53 ayat (2) huruf a, Surat Keputusan


a quo bertentangan dengan peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
In
A

Peraturan yang bertentangan Pokok Alasan


Undang-Undang Republik Indonesia Konservasi sumberdaya air
Nomor 7 Tahun 2004 tentang dilaksanakan salah satunya di
ah

lik

Sumberdaya Air Juncto Keputusan cekungan air tanah;


Presiden Republik Indonesia Nomor Cekungan Watuputih sudah
26 Tahun 2011 tentang Penetapan ditetapkan sebagai cekungan air
Cekungan Air Tanah; tanah;
m

ub

Undang-Undang Republik Indonesia Bentang alam karst dan kawasan


Nomor 26 Tahun 2007 tentang imbuhan air tanah adalah kawasan
ka

Penataan Ruang Juncto Peraturan lindung geologi;


ep

Pemerintah Republik Indonesia Nomor


26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
ah

. Undang-Undang Republik Indonesia Keputusan a quo mengandung cacat


R

Nomor 32 Tahun 2009 tentang hukum, kekeliruan, penyalahgunaan,


s
Perlindungan dan Pengelolaan serta ketidakbenaran dan/ atau
Lingkungan Hidup; pemalsuan data, dokumen, dan/ atau
M

ne
ng

informasi;
do
gu

Halaman 20 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor Cekungan Watuputih adalah kawasan
6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata lindung imbuhan air yang seharusnya

si
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah dilindungi;
Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor

ne
ng
26 Tahun 2011 tentang Penetapan
Cekungan Air Tanah;
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Cekungan Watuputih adalah kawasan
Nomor 14 Tahun 2011 tentang RTRW lindung imbuhan air yang seharusnya

do
gu Kabupaten Tahun 2011-2031 Juncto
Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2011
dilindungi;

Luas konsesi melebihi kawasan yang


tentang Penetapan Cekungan Air diperuntukkan untuk industri

In
A
Tanah; pertambangan besar;
ah

lik
Bahwa terkait dengan Pasal 53 ayat (2) huruf b, Surat Keputusan a quo
bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum, Asas Tertib Penyelenggara
Negara, Asas Kepentingan Umum, Asas Keterbukaan, Asas
am

ub
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas, dan Asas Akuntabilitas;
E. Adapun uraian mengenai alasan Para Penggugat mengajukan gugatan ini
ep
adalah sebagai berikut:
k

E.1. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik


ah

Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air Juncto


R

si
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011
Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;

ne
ng

1. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004


tentang Sumberdaya Air, Pasal 20 ayat (1) berbunyi: Konservasi

do
gu

sumber daya air ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberadaan


daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air;
Lebih lanjut, dalam Pasal 20 ayat (2), berbunyi: Konservasi sumber
In
A

daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui


kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air,
ah

lik

serta pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air


dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang
m

ub

ditetapkan pada setiap wilayah sungai;


2. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
ka

tentang Sumber Daya Air, Pasal 21 ayat (1), berbunyi: Perlindungan


ep

dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan


ah

melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap


R

kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk


s
kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 21 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lebih lanjut, Pasal 21 ayat (2), berbunyi: Perlindungan dan

R
pelestarian sumber air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

si
melalui:

ne
ng
a. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah
tangkapan air;
b. Pengendalian pemanfaatan sumber air;

do
gu c. Pengisian air pada sumber air;
d. Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;

In
A
e. Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan
pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air;
ah

f. Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;

lik
g. Pengaturan daerah sempadan sumber air;
h. Rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau;
am

ub
i. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan
pelestarian alam;
ep
3. Bahwa dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
k

2004 tentang Sumberdaya Air dalam Pasal 25 ayat (1), berbunyi:


ah

Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai, danau,


R

si
waduk, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, daerah tangkapan air,
kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan hutan, dan

ne
ng

kawasan pantai;
4. Bahwa berdasarkan Pasal 20 ayat (1), Juncto Pasal 21 ayat (2),

do
gu

Juncto Pasal 21 ayat (1), Pasal 20 ayat (2), Juncto Pasal 25 ayat (1),
Konservasi sumber daya air dilaksanakan salah satunya di cekungan
air tanah. Sementara tindakan konservasi yang menjadi mandat
In
A

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang


Sumberdaya Air tidak termasuk kegiatan-kegiatan bisa dilakukan
ah

lik

berdasarkan Keputusan a quo yaitu: pertama, penambangan batu


kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga membangun pabrik dan
m

ub

utilitas; keempat membangun jalan produksi, dan kelima, membangun


jalan tambang;
ka

5. Bahwa Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26


ep

Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, di dalam


ah

lampiran I, Daftar Cekungan Air Tanah (CAT) Di Indonesia, di point


R

124 disebut Cekungan Air Tanah Watuputih, di koordinat (bujur) III


s
029' 0.73" - 1110 32' 56.27", koordinat (lintang) -060 50' 41.56" - 60 50'
M

ne
ng

do
gu

Halaman 22 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
41.56", seluas 31 km, di Kabupaten Rembang dan Blora, masuk

R
dalam kategori B;

si
6. Bahwa dengan demikian, Cekungan Air Tanah Watuputih adalah

ne
ng
cekungan air yang harus dikonservasi;
7. Bahwa wilayah pertambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,

do
gu yang memperoleh izin berdasarkan SK a quo tumpang tindih dengan
Cekungan Air Tanah Watuputih, sebagai berikut:

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

Keterangan: Peta Wilayah IUP PT Semen Indonesia dan PT Semen


Indonesia Rembang Beserta Sebaran Cekungan Air
Tanah Watuputih, Goa, Mata Air, dan Ponor di

do
gu

Kabupaten Rembang; In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

s
M

ne

Keterangan: Peta Geologi Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih,


ng

Provinsi Jawa Tengah;


do
gu

Halaman 23 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas

R
dan hasil penelitian ASC, Keputusan a quo bertentangan dengan

si
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

ne
ng
Sumberdaya Air Juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
E.2. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik

do
gu Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Juncto
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang

In
A
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
ah

Penataan Ruang Pasal 20 ayat (1) huruf (c), berbunyi: Rencana Tata

lik
Ruang Wilayah Nasional memuat: c. rencana pola ruang wilayah
nasional yang meliputi kawasan lindung nasional dan kawasan budi
am

ub
daya yang memiliki nilai strategis nasional;
Lebih lanjut, Pasal 20 ayat (6), berbunyi: Rencana Tata Ruang
ep
Wilayah Nasional diatur dengan peraturan pemerintah;
k

2. Bahwa Peraturan Pemerintah yang dimaksud dalam Undang-Undang


ah

Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang


R

si
adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

ne
ng

3. Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun


2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pasal 51 huruf

do
gu

(e) menyatakan bahwa salah satu kawasan lindung nasional adalah


kawasan lindung geologi;
Lebih lanjut, Pasal 52 berbunyi: Kawasan Lindung Geologi terdiri atas:
In
A

a. Kawasan cagar alam geologi;


b. Kawasan rawan bencana alam geologi; dan
ah

lik

c. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah;


Lebih lanjut, Pasal 53 angka (1) berbunyi: Kawasan cagar alam
m

ub

geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (5) huruf a terdiri


atas:
ka

a. Kawasan keunikan batuan dan fosil;


ep

b. Kawasan keunikan bentang alam; dan


ah

c. Kawasan keunikan proses geologi;


R

Lebih lanjut, Pasal 60 angka (2), berbunyi: Kawasan keunikan


s
bentang alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf b
M

ne
ng

ditetapkan dengan kriteria:


do
gu

Halaman 24 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Memiliki bentang alam gumuk pasir pantai;

R
b. Memiliki bentang alam berupa kawah, kaldera, maar, leher vulkanik

si
dan gumuk vulkanik;

ne
ng
c. Memiliki bentang alam goa;
d. Memiliki bentang alam ngarai/lembah;
e. Memiliki bentang alam kubah;

do
gu f. Memiliki bentang alam kars;
4. Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun

In
A
2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pasal 51 huruf
(e) menyatakan bahwa salah satu kawasan lindung nasional adalah
ah

kawasan lindung geologi;

lik
Lebih lanjut, Pasal 52 berbunyi: Kawasan Lindung Geologi terdiri atas:
a. Kawasan cagar alam geologi;
am

ub
b. Kawasan rawan bencana alam geologi; dan
c. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah;
ep
Lebih lanjut, Pasal 52 ayat (5), berbunyi: Kawasan lindung geologi
k

terdiri atas:
ah

a. kawasan cagar alam geologi;


R

si
b. kawasan rawan bencana alam geologi; dan
c. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah;

ne
ng

Lebih lanjut, Pasal 53 ayat (3), berbunyi: Kawasan yang memberikan


perlindungan terhadap air tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

do
gu

52 ayat (5) huruf c terdiri atas:


a. Kawasan imbuhan air tanah; dan
b. Sempadan mata air;
In
A

5. Bahwa dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bentang alam


karst dan kawasan imbuhan air tanah adalah kawasan lindung geologi
ah

lik

yang seharusnya dilindungi sebagaimana diatur dalam Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
m

ub

Ruang Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang


Rencana tata Ruang Wilayah Nasional;
ka

6. Bahwa hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh


ep

Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada


ah

Maret 1998 menunjukkan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya


R

secara fisiografis tergolong dalam tipe bentang alam karst. Di dalam


s
bentang alam karst terdapat fenomena alam unik dengan adanya goa-
M

ne
ng

goa alam dan sungai bawah tanah;


do
gu

Halaman 25 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan

R
hasil penelitian ESDM Jateng, Keputusan a quo bertentangan dengan

si
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang

ne
ng
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
E.3. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

do
gu Lingkungan;
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang

In
A
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan dalam Pasal 22 ayat (1),
Juncto Pasal 36 ayat (2) Juncto Pasal 36 ayat (1) Juncto Pasal 40 ayat
ah

(10) Juncto Pasal 41, mengatur prosedur keluarnya izin lingkungan

lik
sebagai berikut:
am

ub
ep
k
ah

si
2. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pasal 37 ayat (2),

ne
ng

berbunyi: Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36


ayat (4) dapat dibatalkan apabila:
a. Persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung

do
gu

cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran


dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;
In
A

b. Penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum


dalam keputusan komisi tentang kelayakan lingkungan hidup atau
ah

lik

rekomendasi UKL-UPL; atau


c. Kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL
tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau
m

ub

kegiatan;
3. Bahwa dalam Keputusan a quo terdapat cacat hukum sebagai berikut:
ka

ep

a. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air Juncto
ah

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011


R

s
tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 26 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik

R
Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Juncto

si
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008

ne
ng
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
c. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

do
gu Pengelolaan Lingkungan;
d. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Jawa

In
A
Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan
ah

Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang

lik
Penetapan Cekungan Air Tanah;
e. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah
am

ub
Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang RTRW
Kabupaten Tahun 2011-2031 Juncto Keputusan Presiden Republik
ep
Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan
k

Air Tanah;
ah

f. Keputusan a quo bertentangan dengan Asas-Asas Umum


R

si
Pemerintahan Yang Baik;
Penjelasan dari point a-f, di atas bisa dilihat di bagian E.1-E.6 gugatan

ne
ng

ini;
4. Bahwa dalam Keputusan a quo terdapat kekeliruan, penyalahgunaan,

do
gu

serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau


informasi sebagai berikut:
a. Bahwa dalam dokumen ANDAL, ditemukan informasi sebagai
In
A

berikut:
- Halaman I-10: areal penambangan merupakan kawasan karst
ah

lik

yang memiliki beberapa mata air sehingga dikategorikan


kawasan lindung sehingga perlu dikaji kelas-kelas karst yang
m

ub

boleh ditambang;
- Halaman II-19: Di kawasan IUP merupakan kawasan
ka

imbuhan/resapan air tanah, tempat masuknya air ketika terjadi


ep

hujan menuju akuifer yang dikeluarkan dalam bentuk mata air;


ah

- Berdasarkan hasil pemetaan dengan metode APLIS terdapat dua


R

kategori imbuhan air tanah sedang (40-60%) dan imbuhan air


s
tanah tinggi (60-80): Imbuhan sedang Karstifikasi sedang,
M

ne
ng

Imbuhan tinggi Karstifikasi tinggi;


do
gu

Halaman 27 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Halaman III-20: Kawasan UP sebagian besar merupakan

R
kawasan resapan air yang air tanahnya mengarah ke arah timur

si
atau di Desa Tahunan, Kecamatan Sale;

ne
ng
- Halaman III-20: Maka dari itu perlu diketahui hubungan antara
daerah resapan IUP ini dengan mata air di bagian timur yang
merupakan mata air tahunan yaitu pada Sumber Semen dan

do
gu Brubulan;
- Halaman III-20: Daerah imbuh mata air Sumber Semen 635

In
A
l/detik seluas 7500 ha. Sumber Brubulan 100 l/dt seluas 220 ha;
- Halaman III-25: Di daerah IUP: akuifer semi conduit, air meresap
ah

ke dalam lembah, masuk ke dalam lorong gua dan keluar

lik
menjadi mata air. Berdasarkan hasil pengeboran terdapat
rongga (baca: gua);
am

ub
- Halaman III-30: Mata air Brubulan mempunyai daerah tangkapan
di IUP sebesar 40% berdasarkan interpretasi foto;
ep
- Halaman III-38: Mata air Brubulan Pesucen adalah mata air vital
k

bagi masyarakat khususnya untuk mandi, mencuci dan irigasi


ah

- Halaman III-78: Kawasan karst Tegaldowo;


R

si
1. Mengalami proses pelarutan;
2. Membentuk struktur pelarutan seperti lekukan dan rongga-

ne
ng

rongga dalam berbagai ukuran;


3. Membentuk sistem perguaan ciri utama karst;

do
gu

- Bahwa berdasarkan data-data di atas, tim penyusun Amdal


menyimpulkan (halaman III-80):
1. Bahwa lokasi petak termasuk kawasan budidaya. Lokasi
In
A

kawasan kars lindung berada di luar petak rencana


penambangan;
ah

lik

2. Bahwa tidak ditemukan mata air, goa, baik basah maupun


kering di dalam petak;
m

ub

3. Bahwa daerah penambangan bukan termasuk dalam kawasan


kars lindung sehingga dapat dilakukan penambangan daerah
ka

penyelidikan;
ep

Bahwa kesimpulan ANDAL yang menjadi dasar keluarnya SK


ah

Kelayakan Lingkungan yang kemudian menjadi dasar keluarnya Izin


R

Lingkungan ternyata tidak berdasarkan informasi yang benar;


s
b. Bahwa masyarakat bersama dengan tim Kementerian Lingkungan
M

ne
ng

Hidup pada bulan Juli 2014 telah melakukan kunjungan lapangan di


do
gu

Halaman 28 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
area cekungan air tanah Watuputih, Kecamatan Gunem, Kabupaten

R
Rembang. Dalam kunjungan tersebut, masyarakat dan tim KLH

si
telah menemukan satu titik ponor yang berada dalam kawasan Izin

ne
ng
Usaha Penambangan (IUP) PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak
20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk;
c. Bahwa beberapa warga (Jumadi, Suroso, bersama warga lainnya)

do
gu yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan
Kendeng (JMPPK) Rembang pada tanggal 12 Agustus 2014 telah

In
A
melakukan penelusuran lapangan di area CAT Watuputih, Desa
Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, dan
ah

menemukan dua titik ponor yang berada di kawasan IUP PT Semen

lik
Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk;
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik

Keterangan: Peta Cekungan Air Tanah Watuputih beserta sebaran


Goa, Mata Air, Sumur, Ponor, dan batas Izin Usaha
Pertambangan (IUP)PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
m

ub

sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen


Indonesia (Persero) Tbk);
ka

5. Bahwa selain cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta


ep

ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau


ah

informasi, Keputusan a quo bertentangan dengan asas partisipatif


R

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf k Undang-Undang


s
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
M

ne
ng

Pengelolaan Lingkungan, yang berbunyi: Yang dimaksud dengan


do
gu

Halaman 29 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asas partisipatif adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong

R
untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan

si
pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik

ne
ng
secara langsung maupun tidak langsung;
Terkait dengan izin lingkungan, lebih lanjut dalam Pasal 39, berbunyi:
Ayat (1), Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

do
gu kewenangannya wajib mengumumkan setiap permohonan dan
keputusan izin lingkungan;

In
A
Ayat (2), Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara yang mudah diketahui oleh masyarakat;
ah

Penjelasan pasal 39 (1) Undang-Undang PPLH menyatakan bahwa

lik
tujuan mengumumkan permohonan izin dengan cara yang mudah
diketahui masyarakat adalah memungkinkan peran serta masyarakat,
am

ub
khususnya yang belum menggunakan kesempatan dalam prosedur
keberatan, dengar pendapat, dan lain-lain dalam proses pengambilan
ep
keputusan izin;
k

Bahwa dalam kasus ini, dengar pendapat tidak dilakukan,


ah

pengumuman tidak dilakukan, keberatan masyarakat yang ditunjukkan


R

si
melalui beberapa protes tidak dihiraukan, bahkan keberatan resmi
tidak menjadi pertimbangan;

ne
ng

Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas


Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik

do
gu

Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;
E.4. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Jawa Tengah
In
A

Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan Presiden Republik
ah

lik

Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air


Tanah;
m

ub

1. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-
ka

2030, pasal 30 berbunyi Pola ruang wilayah provinsi menggambarkan


ep

rencana sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya;


ah

2. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang


R

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-


s
2030, pasal 31 berbunyi: Kawasan Lindung sebagaimana dimaksud
M

ne
ng

pada pasal 30, meliputi:


do
gu

Halaman 30 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan

R
bawahannya;

si
b. Kawasan perlindungan setempat;

ne
ng
c. Kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, dan kawasan
cagar budaya;
d. Kawasan rencana bencana alam;

do
gu e. Kawasan Lindung Geologi;
f. Kawasan lindung lainnya;

In
A
3. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-
ah

2030, di dalam pasal 40 dijelaskan kawasan sekitar mata air

lik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 huruf d, tersebar di
kabupaten/kota yang memiliki mata air;
am

ub
4. Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-
ep
2030, pasal 60 berbunyi: Kawasan lindung geologi sebagaimana
k

dimaksud dalam pasal 31 huruf e, terdiri dari:


ah

a. Kawasan lindung kars;


R

si
b. Kawasan cagar alam geologi;
c. Kawasan imbuhan air;

ne
ng

Lebih lanjut dalam pasal 63 berbunyi: Kawasan Imbuhan Air


sebagaimana dimaksud dalam pasal 60 huruf c, meliputi kawasan

do
gu

resapan air tanah pada Cekungan Majenang, Cekungan Sidareja,


Cekungan Nusa Kambangan, Cekungan Cilacap, Cekungan Kroya,
Cekungan Banyumudal, Cekungan Purwokerto-Purbalingga,
In
A

Cekungan Kebumen-Purworejo, Cekungan Wonosobo, Cekungan


Magelang-Temanggung, Cekungan Karanganyar-Boyolali, Cekungan
ah

lik

Belimbing, Cekungan Eromoko, Cekungan Giritontro, Cekungan


Semarang-Demak, Cekungan Randublatung, Cekungan Watuputih,
m

ub

Cekungan Lasem, Cekungan Pati-Rembang, Cekungan Kudus,


Cekungan Jepara, Cekungan Ungaran, Cekungan Sidomulyo,
ka

Cekungan Rawapening, Cekungan Salatiga, Cekungan Kendal,


ep

Cekungan Subah, Cekungan Karang Kobar, Cekungan Pekalongan-


ah

Pemalang, Cekungan Tegal-Brebes, Cekungan Lebaksiu;


R

5. Bahwa Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun


s
2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, di dalam lampiran I,
M

ne
ng

Daftar Cekungan Air Tanah (CAT) Di Indonesia, di point 124 disebut


do
gu

Halaman 31 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cekungan Air Tanah Watuputih, di koordinat (bujur) III 029' 0.73" -

R
1110 32' 56.27", koordinat (lintang) - 060 50' 41.56" - 60 50' 41.56",

si
seluas 31 km2, di Kabupaten Rembang dan Blora, masuk dalam

ne
ng
kategori B;
6. Bahwa dengan demikian, Cekungan Air Tanah Watuputih adalah
kawasan imbuhan air yang merupakan bagian dari kawasan lindung

do
gu geologi;
7. Bahwa wilayah pertambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak

In
A
20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang
memperoleh izin berdasarkan SK a quo tumpang tindih dengan
ah

Cekungan Air Tanah Watuputih;

lik
8. Bahwa Cekungan Watuputih adalah kawasan lindung geologi yang
seharusnya dilindungi sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
am

ub
Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030;
ep
9. Bahwa hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh
k

Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada


ah

Maret 1998 dijelaskan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya


R

si
secara fisiografis tergolong dalam tipe bentang alam karst. Terdapat
fenomena alam unik dengan adanya goa-goa alam dan sungai bawah

ne
ng

tanah;
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan

do
gu

hasil penelitian ESDM Jateng, Keputusan a quo bertentangan dengan


Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030;
In
A

E.5. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Kabupaten


Rembang Nomor 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Tahun 2011-
ah

lik

2031;
1. Bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011
m

ub

Tentang RTRW Kabupaten Tahun 2011-2031, Pasal 19 berbunyi:


Kawasan Lindung Geologi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13
ka

ayat (2) huruf f berupa kawasan imbuhan air meliputi:


ep

a. Cekungan Watuputih; dan


ah

b. Cekungan Lasem;
R

2. Bahwa dengan demikian, Cekungan Air Tanah Watuputih adalah


s
kawasan imbuhan air yang merupakan bagian dari kawasan lindung
M

ne
ng

geologi;
do
gu

Halaman 32 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa di dalam dokumen ANDAL disebutkan rencana penggunaan

R
lokasi penambangan Batu Gamping di Desa Tegaldowo, Kajar,

si
Kecamatan Gunem akan menggunakan luas lahan 520 ha. Padahal

ne
ng
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011,
pasal 27 ayat (2) dinyatakan: Peruntukan industri besar seluas kurang
lebih 869 ha (delapan ratus enam puluh sembilan hektar)

do
gu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. Kawasan industri Rembang seluas kurang lebih 173 ha (seratus

In
A
tujuh puluh tiga hektar) berada di Desa Pasarbanggi Kecamatan
Rembang;
ah

b. Kawasan industri Sluke seluas kurang lebih 291 ha (dua ratus

lik
sembilan puluh satu hektar) berada di Desa Leran dan Trahan
Kecamatan Sluke dan seluas kurang lebih 200 ha (dua ratus hektar)
am

ub
di Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke; dan
c. Kawasan industri pertambangan seluas kurang lebih 205 ha (dua
ep
ratus lima hektar) berada di wilayah Kecamatan Gunem;
k

4. Bahwa dalam rencana penggunaan lokasi penambangan Batu


ah

Gamping di Desa Tegaldowo, Kajar, Kecamatan Gunem di dalam


R

si
dokumen ANDAL disebutkan akan menggunakan luas lahan 520 ha.
Angka ini jauh lebih besar dari luas peruntukan yang diatur dalam

ne
ng

Pasal 27 di atas yaitu seluas 205 ha;


5. Bahwa dalam Pasal 27 ayat 2 huruf c disebutkan bahwa peruntukan

do
gu

industri besar kawasan industri pertambangan seluas kurang lebih 205


hektar berada di wilayah Kecamatan Gunem. Tetapi fakta di lapangan
bahwa lokasi tapak pabrik industri pertambangan tersebut seluas
In
A

21,13 hektar berada di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu;


6. Bahwa hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih oleh
ah

lik

Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada


Maret 1998 menyebutkan bahwa Gunung Watuputih dan sekitarnya
m

ub

secara fisiografis tergolong dalam tipe bentang alam karst. Terdapat


fenomena alam unik dengan adanya goa-goa alam dan sungai bawah
ka

tanah;
ep

7. Bahwa Keputusan a quo memberikan izin lingkungan kepada PT


ah

Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi PT


R

Semen Indonesia (Persero) Tbk-untuk melakukan kegiatan: pertama,


s
penambangan batu kapur; kedua, penambangan tanah liat; ketiga
M

ne
ng

membangun pabrik dan utilitas; keempat membangun jalan produksi


do
gu

Halaman 33 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan kelima, membangun jalan tambang. Kelima kegiatan tersebut

R
berada di kawasan imbuhan air yang merupakan kawasan lindung

si
geologi;

ne
ng
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan
hasil penelitian ESDM Jateng, Keputusan a quo bertentangan dengan
Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana

do
gu Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030;
E.6. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan dengan Asas-

In
A
Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB);
1. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986
ah

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 53 ayat (2) huruf b,

lik
berbunyi Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat bertentangan
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Lebih lanjut,
am

ub
penjelasan Pasal 53 ayat (2) huruf b tersebut, berbunyi: yang
dimaksud dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik adalah
ep
meliputi asas: kepastian hukum; tertib penyelenggaraan negara;
k

keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas


ah

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999


R

si
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme;

ne
ng

2. Bahwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun


1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

do
gu

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dalam Penjelasan Pasal 3, yang


dimaksud dengan asas-asas dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang baik adalah:
In
A

a. Asas Kepastian Hukum;


Yang dimaksud dengan Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam
ah

lik

negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan


perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
m

ub

kebijakan Penyelenggara Negara;


Bahwa Keputusan a quo yang dikeluarkan Tergugat tanpa
ka

memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,


ep

yaitu: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004


ah

tentang Sumberdaya Air Juncto Keputusan Presiden Republik


R

Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan


s
Air Tanah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
M

ne
ng

2007 tentang Penataan Ruang Juncto Peraturan Pemerintah


do
gu

Halaman 34 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

R
Ruang Wilayah Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia

si
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

ne
ng
Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia

do
gu Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah,
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011

In
A
tentang RTRW Kabupaten Tahun 2011-2031 Juncto Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 Tentang
ah

Penetapan Cekungan Air Tanah, sehingga menimbulkan

lik
ketidakpastian hukum;
b. Asas Tertib Penyelenggara Negara;
am

ub
Yang dimaksud dengan Asas Tertib Penyelenggara Negara adalah
asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan
ep
keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara;
k

Bahwa keputusan a quo yang dikeluarkan Tergugat telah


ah

bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku yang


R

si
menimbulkan ketidakteraturan, ketidakserasian, dan
ketidakseimbangan penyelenggaraan negara;

ne
ng

c. Asas Kepentingan Umum;


Yang dimaksud dengan "Asas Kepentingan Umum" adalah asas

do
gu

yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang


aspiratif, akomodatif, dan selektif;
Bahwa keputusan a quo yang dikeluarkan Tergugat tidak
In
A

mendahulukan kepentingan umum, kesejahteraan masyarakat, dan


keberlanjutan lingkungan. Beroperasinya pabrik semen PT Semen
ah

lik

Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen


Indonesia (Persero) Tbk, akan mengakibatkan masyarakat
m

ub

kehilangan mata pencahariannya, hilang/berkurangnya sumber-


sumber air, dan pencemaran lingkungan lainnya;
ka

Bahwa proses keluarnya keputusan a quo yang dikeluarkan


ep

Tergugat juga tidak aspiratif, akomodatif, dan selektif dengan tidak


ah

melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan Analisis Mengenai


R

Dampak Lingkungan (AMDAL). Akibatnya, hingga gugatan ini


s
diajukan, situasi di tapak pabrik tidak kondusif;
M

ne
ng

d. Asas Keterbukaan;
do
gu

Halaman 35 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak

R
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan

si
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap

ne
ng
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara;
Bahwa tidak ada upaya dari Tergugat untuk memberikan informasi

do
gu langsung kepada masyarakat disaat keputusan a quo tersebut
dikeluarkan. Para Penggugat dan masyarakat Rembang pada

In
A
umumnya baru mengetahui keberadaan dari keputusan a quo pada
saat mengajukan permohonan akses informasi;
ah

lik
RENCANA USAHA

Mengikutsertakan masyarakat dengan faktanya masyarakat tidak


am

ub
Pengumuman dan Konsultasi Publik, bahkan mengetahui tentang rencana
sebelum penyusunan Kerangka Acuan (pasal 9 (2), usaha;
(3)); masyarakat berhak mengajukan saran,
pendapat, dan tanggapan (pasal 9 (4));
ep
k
ah

Penyusunan Kerangka Acuan (KA)


R

si
KA disusun oleh Pemrakarsa sebelum penyusunan faktanya masyarakat tidak
Andal dan RPL-RKL dan diajukan kepada Kepala dilibatkan dalam proses
Daerah yang berwenang (pasal 20, Lampiran penyusunan KA;

ne
ng

Permen LH No 17/2012);

do
Kerangka Acuan dinilai oleh Komisi Penilai Amdal
gu

Masyarakat terkena dampak memilih dan Faktanya warga yang saat ini
menetapkan sendiri wakilnya untuk duduk sebagai menolak tidak ada satupun yang
anggota Komisi Penilai AMDAL, jumlah wakil diikutsertakan dalam Komisi Penilai
In
A

masyarakat ditetapkan secara proporsioanal AMDAL. Warga juga tidak tahu


mewakili aspirasi masyarakat yang diwakilinya menahu tentang rencana usaha.
dalam persoalan Lingkungan Hidup (lampiran
Permen LH No 17/2012).
ah

lik

Pemrakarsa menyusun ANDAL, RPL dan RKL


m

ub

Andal, RPL-RKL dibuat atas dasar KA yang telah


disetujui oleh Komisi AMDAL/batas waktu
persetujuan telah dilampaui (pasal 27).
ka

ep

Dokumen dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL


ah

Andal, RPL-RKL diajukan kepada pejabat yg Faktanya masyarakat terkena


R

berwenang. Komisi Penilai AMDAL membentuk tim dampak yang menolak rencana
s
teknis dan melakukan penilaian AMDAL (pasal 28). pembangunan pabrik semen tidak
terlibat dalam proses penilaian
M

ne

Andal, RPL-RKL.
ng

do
gu

Halaman 36 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Komisi Penilai Amdal menyelenggarakan Rapat Faktanya masyarakat tidak terlibat

ne
Komisi AMDAL, menyampaikan rekomendasi hasil dalam proses penilaian ini.

ng
penilaian kepada pejabat yang berwenang.
Rekomendasi berupa kelayakan lingkungan/ketidak
layakan lingkungan (pasal 29).

do
gu Terbit Ijin Lingkungan

In
Pengikutsertaan masyarakat dalam proses ijin Faktanya masyarakat tidak
A
lingkungan dilakukan melalui pengumuman dilibatkan dalam proses terbitnya
permohonan ijin lingkungan dan pengumuman terbitnya ijin lingkungan dan masyarakat
ijin lingkungan (lampiran Permen LH No 17/2012). tidak tahu menahu terkait
terbitnya ijin lingkungan.
ah

lik
e. Asas Proporsionalitas;
Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan
am

ub
keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara;
Asas Proporsionalitas ini memerintahkan kepada tergugat untuk
ep
memberikan ruang partisipasi kepada para penggugat seperti hak
k

atas informasi dan hak atas partisipasi;


ah

Bahwa Asas Proporsionalitas tidak dipenuhi oleh Tergugat sehingga


R

si
merugikan Para Penggugat;
Bahwa keberadaan keputusan a quo Tergugat membuktikan

ne
ng

Tergugat tidak proporsional dalam menjalankan kewenangannya.


Bahwa pihak PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sejak 20 Desember

do
gu

2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah melanggar


prosedur perizinan dan tidak mendapat sanksi apapun. Dengan
demikian keputusan a quo Tergugat telah melanggar Asas
In
A

Proporsionalitas;
f. Asas Profesionalitas
ah

lik

Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian


yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan
m

ub

perundang-undangan yang berlaku;


Bahwa sebagaimana terurai di atas, keputusan a quo dibuat tidak
ka

dengan mendasarkan pada peraturan dan perundangan yang


ep

berlaku, dengan demikian nyata-nyata Tergugat tidak bertindak


ah

profesional dalam membuat Keputusan a quo. Keputusan a quo


R

dikeluarkan tergugat berdasarkan penilaian yang tidak professional


s
terhadap AMDAL yang ternyata mengandung cacat hukum,
M

ne
ng

kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau


do
gu

Halaman 37 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;

R
g. Asas Akuntabilitas;

si
Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap

ne
ng
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

do
gu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Bahwa masyarakat telah melakukan penolakan atas terbitnya izin

In
A
a quo, selengkapnya dijelaskan secara kronologis ke dalam tabel
berikut ini:
ah

lik
Waktu Peristiwa Fakta lain/Respon
14 Oktober 2010 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Masyarakat tidak
-sejak 20 Desember 2012 mengetahui tentang
am

ub
menjadi PT Semen Indonesia Keputusan Bupati
(Persero) Tbk-telah mendapatkan Rembang tersebut;
Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP) dengan
ep diterbitkannya Keputusan Bupati
k

Rembang Nomor 545/68/2010


tentang Pemberian Wilayah Izin
ah

Usaha Pertambangan (WIUP)


Eksplorasi Tras Kepada PT
R

si
Semen Gresik (Persero) Tbk -
sejak 20 Desember 2012 menjadi
PT Semen Indonesia (Persero)

ne
ng

Tbk;
18 Januari 2011 Bupati Rembang menerbitkan Masyarakat tidak
Keputusan Nomor 545/4/2011 mengetahui mengenai
tentang Izin Usaha Keputusan Bupati

do
Penambangan (IUP) Eksplorasi Rembang tersebut;
gu

Atas Nama PT Semen Gresik


(Persero) Tbk -sejak 20
Desember 2012 menjadi PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk;
In
A

18 November 2011 Bupati Rembang menerbitkan Masyarakat tidak


Keputusan Nomor mengetahui Keputusan
591/040/Tahun 2011 tentang Bupati Rembang
Pemberian Izin Lokasi Kepada tersebut;
ah

lik

PT Semen Gresik (Persero) Tbk -


sejak 20 Desember 2012 menjadi
PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk-Untuk Pembangunan Pabrik
m

ub

Semen, Lahan Tambang Bahan


Baku dan Sarana Pendukung
Lainnya;
7 Juni 2012 Gubernur Jawa Tengah kembali Masyarakat tidak
ka

mengeluarkan Keputusan Nomor mengetahui penerbitan


ep

660.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Keputusan tersebut;


Lingkungan Kegiatan
Penambangan dan
ah

Pembangunan Pabrik Semen


R

Oleh PT Semen Gresik (Persero)


Tbk -sejak 20 Desember 2012
s
menjadi PT Semen Indonesia
M

(Persero) Tbk-. Di Kabupaten


ne
ng

Rembang, Provinsi Jawa


do
gu

Halaman 38 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tengah;
Tahun 2012 Beredar kabar bahwa di wilayah Ketika masyarakat

si
Desa Tegaldowo Kecamatan menanyakan terkait
Gunem Kabupaten Rembang rencana pendirian pabrik
Jawa Tengah akan di bangun semen PT Semen Gresik

ne
pabrik semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk -sejak 20

ng
(Persero) Tbk -sejak 20 Desember 2012 menjadi
Desember 2012 menjadi PT PT Semen Indonesia
Semen Indonesia (Persero) Tbk-, (Persero) Tbk-kepada
namun sampai saat ini dari pihak Kepala Desa Tegaldowo,

do
gu pemerintah Rembang maupun
dari pihak PT Semen Gresik
(Persero) Tbk -sejak 20
yang bersangkutan tidak
tahu-menahu mengenai
rencana pendirian pabrik
Desember 2012 menjadi PT semen PT Semen Gresik

In
Semen Indonesia (Persero) Tbk- (Persero) Tbk -sejak 20
A
belum melakukan sosialisasi Desember 2012 menjadi
terkait akan dibangunnya pabrik PT Semen Indonesia
tersebut; (Persero) Tbk- di
ah

wilayahnya. Kepala Desa

lik
tidak memberikan
jawaban yang jelas;
Tahun 2013 Tidak puas dengan jawaban yang Pihak pemerintah
diberikan Kepala Desa Kecamatan Gunem
am

ub
Tegaldowo kepada warga, (Teguh Gunawarman)
akhirnya warga memutuskan menyatakan tidak tahu-
untuk menanyakan ke kantor menahu mengenai
Kecamatan Gunem. Delapan rencana pendirian pabrik
ep
orang warga (Joko Prianto, semen di wilayah
k

Sumarno, Abdulah, Supristianto, Kabupaten Rembang.


Parmin, Rusman, Joko, Zanjuli, Tapi disaat itu Camat
ah

dan Nardi) datang ke Kantor menyarankan kepada


R
Kecamatan Gunem menanyakan masyarakat untuk

si
rencana pendirian pabrik semen; berkirim surat kepada
pihak PT Semen Gresik
(Persero) Tbk -sejak 20

ne
ng

Desember 2012 menjadi


PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk-, DPRD
Rembang, Bupati

do
Rembang, Gubernur,
gu

MPR RI dan juga kepada


Presiden;
15 Februari 2013 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
-sejak 20 Desember 2012
In
A

menjadi PT Semen Indonesia


(Persero) Tbk-telah memegang
Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi dengan
ah

lik

dikeluarkannya Keputusan Bupati


Rembang Nomor 545/0230/2013
Tentang Pemberian Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi
m

ub

Produksi Batuan Tanah Liat


Kepada PT Semen Gresik
(Persero) Tbk -sejak 20
ka

Desember 2012 menjadi PT


Semen Indonesia (Persero) Tbk;
ep

Rabu, 17 April 2013 Warga mengikuti saran Camat Sampai gugatan ini
Gunem untuk berkirim surat diajukan, balasan surat
ah

kepada Pemerintah dan pihak PT atau sosialisasi dari pihak


Semen Gresik (Persero) Tbk - pemerintah dan PT
R

sejak 20 Desember 2012 menjadi Semen Gresik (Persero)


s
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk -sejak 20 Desember
Tbk. Isi surat adalah Minta 2012 menjadi PT Semen
M

ne

Segera Diadakan Sosialisasi di Indonesia (Persero) Tbk-


ng

wilayah Desa Tegaldowo tidak pernah ada;


do
gu

Halaman 39 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan GunemKabupaten
Rembang Jawa Tengah;

si
22 April 2013 Wargakembali menanyakan Perangkat desa
Rencana pendirian pabrik semen menyatakan tidak
PT Semen Gresik (Persero) Tbk - mengetahui tentang

ne
sejak 20 Desember 2012 menjadi rencana pendirian

ng
PT Semen Indonesia (Persero) pabriksemen PT Semen
Tbk-kepada pemerintah Desa Gresik (Persero) Tbk -
dalam sebuah pertemuan Karang sejak 20 Desember 2012
Taruna di Balai Desa Tegaldowo menjadi PT Semen

do
gu yang dihadiri perangkat desa.
Sehari sebelum acara tersebut,
dua orang warga diancam akan
Indonesia (Persero) Tbk;

diculik oleh beberapa orang dan

In
oleh aparat keamanan, LSM dan
A
pihak PT Semen Gresik
(Persero) Tbk -sejak 20
Desember 2012 menjadi PT
ah

Semen Indonesia (Persero) Tbk;

lik
22 Mei 2013 Warga mendirikan paguyuban Ketika warga sedang
tentang kepedulian terhadap mengadakan dialog
lingkungan dan pembelaan para dengan tokoh masyarakat
petani. Rencana tersebut dan perangkat desa,
am

ub
disampaikan kepada pemerintah warga justru dipojokkan
Desa Tegaldowo; oleh semua perangkat
desa dan para tokoh
yang hadir balai Desa
ep
Tegaldowo;
k

22 Juni 2013 Puluhan warga Desa Tegaldowo, Setibanya di kantor Balai


Kecamatan Gunem melakukan Desa Tegaldowo warga
ah

unjuk rasa dengan berjalan kaki sempat adu mulut


R
menuju balai Desa Tegaldowo dengan pihak keamanan

si
sambil menyuarakan penolakan dan pemerintah Desa.
terhadap rencana pendirian Sumarno, Supristianto,
pabrik semen; Sunardi, dan Sujito

ne
ng

adalah empat wargayang


sempat disekap di kantor
Balai Desa dan
dintimidasi beberapa

do
orang di balai desa
gu

karena kedatangan
warga masyarakat Desa
Tegaldowo ke balai desa
dalam acara silaturohmi
In
A

Pemkab Rembang
dengan masyarakat Desa
Tegaldowo tersebut
dianggap illegal.
ah

lik

Faktanya, isi acara


tersebut adalah
sosialisasi tentang
rencana pendirian pabrik
m

ub

semen;
18 September 2013 Sekitar 500 warga Desa DPRD Rembang berjanji
Tegaldowo mendatangi kantor akan membentuk
ka

DPRD Rembang.Warga menolak Pansus, tetapi sampai


rencana pendirian pabrik semen sekarang tidak pernah
ep

dan meminta DPRD Rembang ada;


untuk mendesak Kementerian
ah

Kehutanan untuk mencabut


Surat Izin Prinsip maupun Surat
R

Izin Pinjam Pakai kawasan hutan


s
yang diajukan oleh pihak PT
Semen Gresik (Persero) Tbk -
M

ne

sejak 20 Desember 2012 menjadi


ng

PT Semen Indonesia (Persero)


do
gu

Halaman 40 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tbk;
19 September 2013 Anggota DPRD Rembang datang Mendengar penjelasan

si
ke Desa Tegaldowo; dari rombongan anggota
DPRD yang dinilai tidak
memihak masyarakat

ne
akhirnya masyarakat

ng
Desa Tegaldowo
mengusir anggota DPRD;
23 September 2013 Aksi penolakan terhadap Wakil Bupati
pendirian Pabrik semen menyatakan: Kalau ada

do
gu menyebar keseluruh pelosok
kabupaten Rembang. Beberapa
warga sempat dipanggil oleh
pabrik semen berdiri di
wilayah Desa Tegaldowo
secara otomatis lahan
Wakil Bupati H. ABDUL HAFIDZ pertanian berkurang dan

In
di Rumah Dinas Wakil Bupati di untuk pakan ternak akan
A
Rembang; berangsur-angsur hilang
dan Wakil Bupati
menyarankan untuk
ah

mengambil pakan ternak

lik
warga dari luar daerah
yang jaraknya puluhan
kilometer yaitu dari
Kabupaten Grobogan dan
am

ub
itu pun bukan rumput tapi
janggel (batang jagung).
Wakil Bupati juga
mengatakan tanah di
ep
wilayah Desa Tegaldowo
k

sangat tandus dan


kurang cocok untuk lahan
ah

pertanian, dan menilai


R
tanaman di wilayah Desa

si
Tegaldowo kurang subur.
Tetapi kenyataannya, hal
itu sangat beda dengan di

ne
ng

lapangan. Lahan
pertanian di Desa
Tegaldowo sangat subur;
22 Oktober 2013 Sekitar 1000 warga Desa

do
Tegaldowo, Pasucen,
gu

Timbrangan, Suntri, dan Bitingan


mengadakan istighotsah di
lapangan Desa Tegaldowo
sebagai bentuk penolakan
In
A

terhadap rencana pendirian


pabrik semen;
27 Oktober 2013 Sekitar seribu orang warga Desa Pada saat itu hadir
Tegaldowo, Timbrangan, Suntri Camat Gunem yang
ah

lik

Timbrangan, Pasucen, dan berjanji akan


Bitingan, Kecamatan Gunem menjembatani dan
mendatangi tapak pabrik untuk memfasilitasi para
menolak rencana pendirian pendemo untuk berdialog
m

ub

pabrik; dengan pihak PT Semen


Para penolak rencana pendirian Gresik (Persero) Tbk -
Pabrik Semen PT Semen sejak 20 Desember 2012
ka

Indonesia tersebut sempat menjadi PT Semen


dihalang-halangi oleh aparat Indonesia (Persero) Tbk-.
ep

keamanan. Tapi masyarakat Tetapi sampai gugatan ini


terus melawan dan akhirnya bisa diajukan, janji tersebut
ah

menembus barisan keamanan; tidak dilaksanakan;


28 Oktober 2013 Masyarakat melakukan
R

istighotsah melestarikan
s
Pegunungan Kendeng Utara;
19 Februari 2014 Sekitar 1000 warga Desa Dalam aksi unjuk rasa
M

ne

Tegaldowo, Timbrangan, tersebut terjadi adu mulut


ng

Pasucen, Kajar, Suntri, dan dan saling dorong antara


do
gu

Halaman 41 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bitingan, Kecamatan Gunem dan warga dengan pihak
Kecamatan Sale Kabupaten keamanan, karena pihak

si
Rembang berunjuk rasa di depan DPRD tidak mau
kantor DPRD Rembang. Mereka menemui warga
meminta DPRD menghentikan dihalaman gedung

ne
semua aktivitas dan seluruh DPRD;

ng
proses yang berkaitan dengan
penambangan dan
pembangunan pabrik semen, dan
mencabut dukungan dan

do
gu persetujuan terhadap rencana
pembangunan pabrik-pabrik
semen yang ada di Rembang,
serta meninjau kembali dan

In
konsisten terhadap Perda
A
Provinsi Jawa Tengah Nomor 6
tahun 2010 tentang RTRW dan
Perda Kabupaten Rembang
ah

Nomor 14 tahun 2011 yang

lik
menyatakan Cekungan
Watuputih adalah kawasan
imbuhan air dan kawasan lindung
geologi;
am

ub
20 Februari 2014 Warga Desa Tegaldowo Dialog awalnya lancar
menggelar acara dialog di Balai malah menjadi ajang
Desa Tegaldowo untuk menutup keributan dengan
jalan tambang, karena warga datangnya para preman
ep
merasa terganggu debu dan untuk membubarkan
k

bisingnya kendaraan-kendaraan acara dialog. Bahkan


milik perusahaan semen tersebut Sumarnosalah satu
ah

yang lalu-lalang di depan rumah wargapenolak pabrik


R
warga; semen sempat menjadi

si
sasaran pelemparan air
mineral oleh seorang
anggota BPD di Desa

ne
ng

Tegaldowo;
27 Maret 2014 Ratusan Warga Desa Tegaldowo
dan Desa Timbrangan,
Kecamatan Gunem memasang

do
patok penanda bahwa lahan
gu

pertanian tidak akan di jual


sampai kapanpun dan dengan
harga berapapun untuk
kepentingan pengusaha
In
A

pertambangan dan untuk lahan


pembangunan Pabrik Semen PT
Semen Indonesia;
16 Juni 2014 Ratusan warga yang didominasi Acara peletakan batu
ah

lik

oleh ibu-ibu (kaum perempuan) tersebut berakhir dengan


yang berasal dari Desa kekerasan terhadap
Tegaldowo, Timbrangan, dan puluhan ibu-ibu yang
Pasucen, menggelar aksi dilakukan oleh aparat TNI
m

ub

penolakan ditapak pabrik saat dan POLRI ;


acara peletakan batu pertama Warga yang didominasi
pembangunan pabrik semen; oleh ibu-ibu tersebut
ka

menduduki tapak pabrik


dan membuat tenda
ep

perjuangan sampai
gugatan ini diajukan;
ah

Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas dan


s
penjelasan di atas, Keputusan a quo bertentangan dengan Asas-Asas
M

ne
ng

Umum Pemerintahan Yang Baik;


do
gu

Halaman 42 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
E.7. Alasan Penundaan;

R
1. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986

si
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 67 ayat (2) berbunyi:

ne
ng
Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan

do
gu Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;
2. Lebih lanjut, Pasal 67 ayat (4), berbunyi: Permohonan penundaan

In
A
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):
a. Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat
ah

mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat

lik
dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
dilaksanakan;
am

ub
b. Tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka
pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut;
ep
3. Bahwa, keputusan a quo, telah menimbulkan konflik sosial di
k

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari konflik yang terjadi antara
ah

masyarakat yang pro pembangunan pabrik semen dan masyarakat


R

si
yang kontra terhadap penambangan karst dan pembangunan pabrik
semen setelah keluarnya keputusan a quo. Konflik ini terus memuncak

ne
ng

sehingga pihak yang menolak pembangunan pabrik semen mendirikan


tenda penolakan pabrik sejak 16 Juni 2014 sampai sekarang. Mereka

do
gu

tidak bisa beraktifitas secara normal;


4. Bahwa pada tanggal 24 Oktober 2014 harian Kompas memuat berita
yang berjudul KLH: Tinjau Ulang AMDAL. Pada berita tersebut,
In
A

Kementrian Lingkungan Hidup meminta agar analisis mengenai


dampak lingkungan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa
ah

lik

Tengah ditinjau ulang, bahkan direvisi. Berdasarkan penelitian terbaru


dari KLH LIPI, terdapat kekeliruan dan ketidaklengkapan dalam
m

ub

AMDAL yang menjadi dasar terbitnya keputusan a quo;


5. Bahwa berdasarkan hal tersebut Penggugat mengajukan permohonan
ka

agar pelaksanaan Keputusan a quo ditunda selama pemeriksaan


ep

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan


ah

Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;


R

Bahwa berdasarkan hal tersebut, terdapat keadaan yang sangat mendesak


s
yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika
M

ne
ng

Keputusan a quo tetap dilaksanakan, sehingga selayaknya pelaksanaan


do
gu

Halaman 43 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan sengketa

R
Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan Pengadilan

si
yang memperoleh kekuatan hukum tetap;

ne
ng
F. Kesimpulan Dan Permohonan;
Kami berkeyakinan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang akan
menjadi saksi bagi penegakan hukum dan keadilan tidak hanya dalam

do
gu perkara ini, melainkan juga dalam penegakan atas penghormatan dan
perlindungan Hak Asasi Manusia;

In
A
Berdasarkan argumentasi yang telah Kami uraikan di bagian sebelumnya,
Kami berpendapat bahwa:
ah

- Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik

lik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air Juncto
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011
am

ub
Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
- Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
ep
Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Juncto
k

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008


ah

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;


R

si
- Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

ne
ng

Lingkungan Hidup;
- Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Jawa

do
gu

Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2030 Juncto Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Penetapan
In
A

Cekungan Air Tanah;


- Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Kabupaten
ah

lik

Rembang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Tahun


2011-2031 Juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26
m

ub

Tahun 2011 Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;


- Keputusan a quo bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan
ka

Yang Baik;
ep

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada


ah

Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang agar memberikan putusan sebagai


R

berikut:
s
1. Dalam Penundaan:
M

ne
ng

do
gu

Halaman 44 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menetapkan bahwa Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

R
660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Oleh

si
PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa

ne
ng
Tengah yang dikeluarkan Tergugat ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya
sampai dengan adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;
2. Dalam Pokok Perkara:

do
gu 1.1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
1.2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Gubernur Jawa

In
A
Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
Penambangan Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Di Kabupaten
ah

Rembang, Provinsi Jawa Tengah;

lik
1.3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tentang Izin
am

ub
Lingkungan Kegiatan Penambangan Oleh PT Semen Gresik (Persero)
Tbk, Di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;
ep
1.4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
k

perkara ini;
ah

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat dan Tergugat II


R

si
Intervensi mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai
berikut:

ne
ng

Eksepsi Tergugat:
I. Eksepsi Kewenangan Absolut;

do
gu

Gugatan a quo Tidak Memenuhi Persyaratan Formal Sebagaimana Diatur


Dalam Ketentuan Pasal 93 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;
1. Bahwa Gugatan Para Penggugat secara substansial tidak memenuhi
In
A

persyaratan formal sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (1)


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
ah

lik

Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menyebutkan sebagai berikut:


Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap Keputusan Tata
m

ub

Usaha Negara apabila:


a. Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan
ka

kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak


ep

dilengkapi dengan dokumen amdal;


ah

b. Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan


R

kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi


s
dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 45 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Badan atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan izin usaha

R
dan/atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin lingkungan;

si
2. Bahwa berdasarkan hal tersebut, salah satu syarat mutlak untuk

ne
ng
diajukannya suatu gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara
berupa izin lingkungan adalah hanya apabila izin lingkungan tersebut
dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara tanpa dilengkapi

do
gu dengan dokumen AMDAL;
3. Bahwa mengingat Izin Lingkungan telah dikeluarkan oleh Tergugat

In
A
setelah disiapkannya dokumen AMDAL oleh Tergugat, maka Para
Penggugat sama sekali tidak mempunyai dasar hukum yang sah untuk
ah

mengajukan Gugatan berkenaan dengan Izin Lingkungan, dan karena

lik
itu Gugatan Para Penggugat terhadap Izin Lingkungan tersebut menjadi
cacat dan tidak sah karena tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 93
am

ub
ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, karena hal tersebut
merupakan aturan hukum yang khusus (lex specialis) berkenaan
ep
dengan Sengketa Tata Usaha Negara di bidang lingkungan hidup;
k

4. Bahwa Sesuai dengan asas lex specialis derogate lex generalis (aturan
ah

hukum yang khusus mengesampingkan aturan hukum yang umum),


R

si
maka setiap orang, termasuk Para Penggugat, wajib berpedoman pada
ketentuan hukum yang secara khusus mengatur objek sengketa Tata

ne
ng

Usaha Negara di bidang lingkungan hidup, yakni dengan mengacu pada


Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;

do
gu

5. Bahwa dalam penerapan terhadap Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang


Nomor 32 Tahun 2009 juga telah dilakukan secara konsisten oleh
Pengadilan Tata Usaha Negara dalam memeriksa dan mengadili
In
A

perkara Tata Usaha Negara di bidang lingkungan hidup. Bahwa


setidaknya terdapat sebuah putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
ah

lik

Semarang Nomor 81/G/2013/PTUN Semarang Tanggal 12 Juni 2014,


yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan yang diajukan
m

ub

penggugat dinyatakan tidak diterima karena tidak terpenuhinya


persyaratan yang diatur dalam Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang 32
ka

Tahun 2009;
ep

6. Bahwa sesuai hal-hal tersebut di atas maka sudah seharusnya gugatan


ah

tersebut ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak diterima;


R

II. Gugatan Daluwarsa;


s
1. Bahwa yang menjadi objek gugatan a quo adalah Keputusan Gubernur
M

ne
ng

Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012 tentang
do
gu

Halaman 46 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik

R
Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. di Kabupaten Rembang,

si
Provinsi Jawa Tengah;

ne
ng
2. Bahwa menindaklanjuti Keputusan a quo sebagaimana tersebut angka
1, telah diterbitkan Pengumuman Kepala Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Tengah Nomor 660.1/BLH.II/0960 tanggal 11 Juni 2012

do
gu tentang Pengumuman Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan
Pembangunan Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. di

In
A
Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, yang terdokumentasikan
dan ditempelkan di Balai Desa, Kantor Kecamatan, Lokasi Rencana
ah

Kegiatan dan selanjutnya Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi

lik
Jawa Tengah juga telah mengumumkan Izin Lingkungan tersebut
secara resmi dan terbuka pada tanggal 27 Maret 2012 melalui situsnya
am

ub
(website) Pengumuman tersebut sesuai dengan Pasal 49 Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
ep
3. Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
k

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah diubah beberapa kali
ah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang


R

si
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, disebutkan sebagai berikut:

ne
ng

Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh


hari terhitung sejak diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan

do
gu

atau Pejabat Tata Usaha Negara;


4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka gugatan yang
diajukan oleh Para Penggugat adalah tidak benar dan tidak berdasar,
In
A

karena gugatan yang diajukan terhadap objek gugatan a quo telah


melebihi tenggang waktu sesuai ketentuan peraturan perundang-
ah

lik

undangan sebagaimana tersebut angka 3, oleh sebab itu gugatan Para


Penggugat harus ditolak atau setidaknya ditanyakan tidak dapat
m

ub

diterima;
III. Gugatan Premateur:
ka

1. Bahwa Para Penggugat dalam Gugatan-nya halaman 16-17


ep

mengemukakan bahwa mereka telah mengajukan keberatan terhadap


ah

objek gugatan a quo yang kami kutip sebagai berikut:


R

5. Bahwa Penggugat I s.d. Penggugat VI telah melakukan upaya


s
administrasi dalam bentuk menyampaikan surat keberatan terhadap
M

ne
ng

Keputusan yang telah dikeluarkan Tergugat dengan menemui


do
gu

Halaman 47 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
langsung Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 20 Juni 2014 dan

R
telah menerima surat tanda terima;

si
6. Bahwa upaya administrasi tersebut telah dimuat dalam situs berita

ne
ng
online Tempo tertanggal 21 Juni 2014 dengan judul Soal Pabrik
Semen, Ganjar Dinilai Tak Tegas, Situs online Tempo tertanggal 22
Juni 2014 dengan judul Aktivis Gugat Izin Pabrik Semen di

do
gu Rembang, Situs online NU Online tertanggal 20 Juni 2014 dengan
judul Warga NU ajukan Keberatan Izin Pabrik Semen ke Gubernur

In
A
Jateng, Situs online Mata Air Radio.net tertanggal 20 Juni 2014
dengan judul Lima Hari, Warga masih bertahan di Tenda
ah

Penolakan Pabrik Semen;

lik
7. Bahwa Penggugat VII mengetahui adanya Surat Keputusan a quo
pada tanggal 18 Juni 2014 dan telah melakukan upaya administrasi
am

ub
dalam bentuk mengirimkan surat keberatan terhadap keputusan
yang telah dikeluarkan Tergugat pada tanggal 25 Agustus 2014;
ep
Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang dikemukakan Para Penggugat
k

(sebagaimana tersebut di atas), maka Penggugat I s/d Penggugat VI


ah

mengajukan upaya administrasi berupa keberatan pada tanggal 20 Juni


R

si
2014, sementara itu Penggugat VII mengajukan upaya administrasi
berupa keberatan pada tanggal 25 Agustus 2014. Lebih lanjut, terhadap

ne
ng

keberatan-keberatan tersebut, Tergugat (in casu Gubernur Provinsi


Jawa Tengah) belum memberikan jawaban baik secara lisan ataupun

do
gu

tertulis;
2. Berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 mengatur mengenai peran masyarakat terkait perlindungan
In
A

dan pengelolaan lingkungan hidup berbunyi sebagai berikut:


Peran masyarakat dapat berupa: a. pengawasan sosial; b. pemberian
ah

lik

saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau c.


penyampaian informasi dan/atau laporan;
m

ub

Berdasarkan bunyi pasal tersebut di atas, maka salah satu peran


masyarakat adalah pemberian keberatan;
ka

3. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32


ep

Tahun 2009 menyatakan sebagai berikut:


ah

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya


R

wajib mengumumkan setiap permohonan dan keputusan izin


s
lingkungan;
M

ne
ng

Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan:


do
gu

Halaman 48 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

R
cara yang mudah diketahui oleh masyarakat;

si
Bahwa Penjelasan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun

ne
ng
2009 menyatakan sebagai berikut:
Pengumuman dalam Pasal ini merupakan pelaksanaan atas
keterbukaan informasi. Pengumuman tersebut memungkinkan peran

do
gu serta masyarakat, khususnya yang belum menggunakan kesempatan
dalam prosedur keberatan, dengar pendapat, dan lain-lain dalam

In
A
proses pengambilan keputusan izin;
Berdasarkan bunyi Pasal 39 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
ah

beserta Penjelasannya tersebut di atas yang dihubungkan dengan

lik
Pasal 70 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, maka
masyarakat yang belum menggunakan kesempatan dalam prosedur
am

ub
keberatan dalam proses pengambilan keputusan izin dapat
menggunakan hak-nya mengenai peran masyarakat yaitu keberatan
ep
terhadap penerbitan keputusan Izin Lingkungan);
k

4. Bahwa upaya keberatan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


ah

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dikenal sebagai upaya


R

si
administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) Undang-
Undang Peradilan Tata Usaha Negara beserta Penjelasannya yang

ne
ng

menyatakan sebagai berikut:


Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara:

do
gu

Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi
wewenang oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan
untuk menyelesaikan secara administrasi sengketa Tata Usaha Negara
In
A

tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus


diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia;
ah

lik

Penjelasan Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha


Negara:
m

ub

Upaya administrasi adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh


seorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap
ka

suatu Keputusan Tata Usaha NegaraDalam hal penyelesaian


ep

Keputusan Tata Usaha Negara tersebut harus dilakukan sendiri oleh


ah

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan


R

keputusan itu, maka prosedur yang ditempuh tersebut disebut


s
keberatan;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 49 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa mengingat dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 diatur

R
mengenai upaya administratif berupa keberatan atas penerbitan

si
Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa sebagaimana telah

ne
ng
kami kemukakan di atas, namun dalam undang-undang tersebut tidak
diatur mengenai jangka waktu penyelesaian upaya administratif
tersebut. Dengan demikian, jangka waktu penyelesaian upaya

do
gu administratif berupa keberatan tersebut mengikuti ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan (3) Undang-Undang

In
A
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang
menyatakan sebagai berikut:
ah

Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Peratun:

lik
Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha negara tidak mengeluarkan
keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana
am

ub
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dimaksud telah lewat
maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tersebut dianggap telah
ep
menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud;
k

Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara:


ah

Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak


R

si
menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) maka
setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya permohonan,

ne
ng

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan dianggap


telah mengeluarkan keputusan penolakan;

do
gu

6. Bahwa penggunaan Pasal 3 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tersebut di atas
sebagai dasar hukum jangka waktu penyelesaian upaya administratif
In
A

berupa keberatan (apabila aturan dasarnya tidak mengatur mengenai


jangka waktu keberatan) telah menjadi suatu yurisprudensi
ah

lik

sebagaimana disebutkan dalam Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia Nomor 95.K/TUN/2000 tertanggal 11 Mei 2001 dalam perkara
m

ub

antara PT Makassar Kartika melawan Gubernur Provinsi Sulawesi


Selatan, dengan kaidah hukum sebagai berikut:
ka

Bahwa tenggang waktu pengajuan gugatan terhadap keputusan


ep

penolakan (keputusan fiktif negatif) yang dilakukan oleh Tergugat


ah

adalah 90 hari dihitung sejak tanggal diterimanya permohonan


R

keberatan dari Penggugat;


s
Bahwa yurisprudensi tersebut di atas pun telah menjadi sumber hukum
M

ne
ng

yang mengikat ketika diikuti oleh Pengadilan Tata Usaha Negara


do
gu

Halaman 50 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(tingkat I maupun tingkat Banding) yaitu dalam Putusan Pengadilan

R
Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 152/B/2011/PT.TUN.JKT

si
tertanggal 13 Januari 2012 dalam perkara antara PT Paramitra Alfa

ne
ng
Sekuritas melawan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga
Keuangan yang memiliki pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa dalam peraturan dasar tidak mengatur rentang

do
gu waktu untuk menjawab upaya keberatan, sehingga berdasarkan Pasal
48 Juncto Pasal 3 Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang

In
A
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, tenggang waktu mengajukan gugatan
ah

baru dapat diajukan setelah 4 (empat) bulan dari permohonan yang

lik
diajukan pejabat tata usaha negara yang berwenang menerbitkan
keputusan tidak memberikan keputusan (secara fiktif pejabat tata usaha
am

ub
negara dianggap menolak permohonan tersebut;
Menimbang, bahwa apabila dicermati antara tanggal mengajukan
ep
keberatan tanggal 17 Januari 2011 dengan tanggal pengajuan gugatan
k

tanggal 27 Januari 2011, tenggang waktu untuk dapat mengajukan


ah

gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Juncto Pasal 48


R

si
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-undang nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

ne
ng

Negara belum lewat 4 (empat) bulan sehingga oleh karena itu gugatan
Penggugat/Terbanding diajukan masih prematur;

do
gu

7. Bahwa apabila kembali pada dalil Gugatan Para Penggugat dimana


Penggugat I s/d Penggugat VI mengajukan upaya administrasi berupa
keberatan pada tanggal 20 Juni 2014, sementara itu Penggugat VII
In
A

mengajukan upaya administrasi berupa keberatan pada tanggal 25


Agustus 2014, dan dihubungkan dengan fakta bahwa Gugatan a quo
ah

lik

diajukan oleh Para Penggugat pada tanggal 1 September 2014 dimana


Tergugat belum memberikan jawaban dalam rentang waktu antara
m

ub

keberatan-keberatan tersebut dengan tanggal definitif pengajuan


Gugatan a quo, maka terbukti dengan jelas bahwa Gugatan a quo
ka

masih prematur untuk diajukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara


ep

Semarang;
ah

8. Bahwa mendasarkan pada uraian dan analisa tersebut di atas, dapat


R

disimpulkan bahwa Gugatan a quo adalah premateur. Dikarenakan


s
belum selesainya upaya administratif berupa keberatan yang diajukan
M

ne
ng

oleh Para Penggugat, sehingga secara hukum mengakibatkan


do
gu

Halaman 51 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang tidak berwenang untuk

R
memeriksa dan mengadili perkara a quo dan oleh karenanya kami

si
mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara yang terhormat untuk

ne
ng
menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet
onvankelijke verklaard);
Eksepsi Tergugat II Intervensi:

do
gu Kompetensi Absolut selengkapnya adalah sebagai berikut:
A. Gugatan Para Penggugat Tidak Memenuhi Persyaratan Formal

In
A
Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 93 ayat (1) Undang-undang Nomor
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
ah

(untuk selanjutnya disebut sebagai Undang-Undang Nomor 32 Tahun

lik
2009);
1. Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa yang
am

ub
digugat oleh Para Penggugat adalah Izin Lingkungan yang diterbitkan
oleh Tergugat kepada Tergugat II Intervensi. Bahwa aturan dasar dari
ep
Izin Lingkungan diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
k

serta Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin


ah

Lingkungan (untuk selanjutnya disebut sebagai PP Nomor 27/2012).


R

si
Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 35 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Juncto Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor

ne
ng

27/2012, maka yang dimaksud dengan Izin Lingkungan adalah: Izin


yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau

do
gu

kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan


dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh
izin usaha dan/atau kegiatan;
In
A

2. Bahwa Gugatan a quo pada dasarnya tidak memenuhi persyaratan


formal pengajuan suatu Gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ah

lik

93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. Adapun Pasal 93


ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan sebagai
m

ub

berikut:
(1) Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap Keputusan Tata
ka

Usaha Negara apabila:


ep

1. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara menerbitkan izin


ah

lingkungan kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal


R

tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal;


s
M

ne
ng

do
gu

Halaman 52 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara menerbitkan izin

R
lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak

si
dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau;

ne
ng
3. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang menerbitkan izin
usaha dan/atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin
lingkungan;

do
gu 3. Bahwa berdasarkan bunyi pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tersebut di atas, maka suatu syarat mutlak untuk dapat

In
A
diajukannya Gugatan/Sengketa Tata Usaha Negara terhadap Izin
Lingkungan adalah apabila Pejabat Tata Usaha Negara menerbitkan
ah

Izin Lingkungan tanpa dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai

lik
Dampak Lingkungan Hidup (untuk selanjutnya disebut sebagai Amdal)
atau tanpa dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Bahwa terkait
am

ub
rencana usaha penambangan dan pembangunan pabrik semen
Tergugat II Intervensi di Kabupaten Rembang, maka dalam hal ini yang
ep
diperlukan adalah dokumen Amdal;
k

4. Bahwa sebelum Tergugat menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara


ah

(KTUN) Objek Sengketa kepada Tergugat II Intervensi, maka Tergugat


R

si
II Intervensi telah mematuhi seluruh perizinan-perizinan ataupun
dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan regulasi lingkungan

ne
ng

hidup. Dalam bagian Menimbang huruf a pada Keputusan Tata Usaha


Negara (KTUN) Objek Sengketa menyebutkan sebagai berikut: Bahwa

do
gu

kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik semen oleh PT


Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa
Tengah adalah layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup sebagaimana
In
A

tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/10


Tahun 2012;
ah

lik

Selanjutnya, dalam bagian Menimbang huruf b pada Keputusan Tata


Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa menyebutkan sebagai berikut:
m

ub

Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 27


Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, setiap usaha dan/atau kegiatan
ka

yang wajib memiliki Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan dinyatakan


ep

layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup, wajib diterbitkan Izin


ah

Lingkungan;
R

Atas dasar dua pertimbangan tersebut di atas, kemudian Tergugat


s
menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa
M

ne
ng

kepada Tergugat II Intervensi yang disebutkan dalam bagian


do
gu

Halaman 53 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang huruf c pada Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek

R
Sengketa sebagai berikut: Bahwa berdasarkan pertimbangan

si
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

ne
ng
Keputusan Gubernur tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan
dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT Semen Gresik (Persero), Tbk
di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;

do
gu 5. Bahwa sebelum Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek
Sengketa diterbitkan oleh Tergugat, maka Tergugat II Intervensi telah

In
A
melakukan kajian lingkungan hidup yang termuat dalam dokumen
Amdal yang didalamnya terdiri dari Analisis Dampak Lingkungan Hidup
ah

(Andal) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)-Rencana

lik
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Berdasarkan dokumen Amdal
Tergugat II Intervensi tersebut, maka Tergugat menerbitkan Keputusan
am

ub
Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/10 Tahun 2012 Tentang
Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan Dan
ep
Pembangunan Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero), Tbk Di
k

Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah tertanggal 30 April 2012


ah

(untuk selanjutnya disebut sebagai Keputusan Gubernur Kelayakan


R

si
Lingkungan Hidup) sehingga rencana usaha penambangan dan
pembangunan pabrik semen Tergugat II Intervensi telah layak dari segi

ne
ng

lingkungan hidup;
Adapun dalam bagian menimbang huruf d Keputusan Gubernur

do
gu

Kelayakan Lingkungan Hidup tersebut menyebutkan sebagai berikut:


Bahwa Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) dan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) - Rencana Pemantauan
In
A

Lingkungan Hidup (RPL) Rencana Penambangan dan Pembangunan


Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk Di Kabupaten
ah

lik

Rembang, Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari Analisis


Mengenai Dampak Lingkungan Hidup wajib mendapatkan Keputusan
m

ub

Kelayakan Lingkungan Hidup dari Gubernur Jawa Tengah berdasarkan


rekomendasi hasil penilaian dari Komisi Penilai Analisis Mengenai
ka

Dampak Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah;


ep

6. Bahwa mengingat Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek


ah

Sengketa (in casu Izin Lingkungan) diterbitkan oleh Tergugat setelah


R

adanya keputusan kelayakan lingkungan hidup atas penilaian dokumen


s
Amdal Tergugat II Intervensi, maka berdasarkan Pasal 93 ayat (1) huruf
M

ne
ng

a Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, Para Penggugat tidak


do
gu

Halaman 54 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memiliki dasar hukum untuk mengajukan Gugatan a quo. Oleh karena

R
itu, Gugatan Para Penggugat dapat dikategorikan sebagai cacat hukum

si
dan tidak sah karena bertentangan dengan Pasal 93 ayat (1) huruf a

ne
ng
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. Bahwa Pasal 93 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 sendiri merupakan aturan main
yang mengatur khusus mengenai keabsahan pengajuan gugatan tata

do
gu usaha negara terhadap suatu keputusan tata usaha negara berupa Izin
Lingkungan, sehingga sah atau tidaknya pengajuan gugatan terhadap

In
A
suatu Izin Lingkungan wajib berpedoman pada Pasal 93 ayat (1) huruf a
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;
ah

7. Bahwa menjadi suatu keanehan tersendiri karena Para Penggugat jelas

lik
mengetahui dan menyadari adanya Keputusan Gubernur Kelayakan
Lingkungan Hidup karena Para Penggugat mencantumkan keputusan
am

ub
tersebut dalam posita Gugatan-nya halaman 11 yang kami kutip
sebagai berikut:
ep
PT Semen Gresik (Persero) Tbk sejak 20 Desember 2012 menjadi
k

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk- telah melakukan penyusunan


ah

Amdal dan dinyatakan layak pada tanggal 30 April 2012 dengan


R

si
dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.660.1/10
Tahun 2012 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana

ne
ng

Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen oleh PT Semen


Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;

do
gu

Setelah adanya Keputusan dari Gubernur Jawa Tengah mengenai


Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan dan
Pembangunan Pabrik Semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk, pada
In
A

tanggal 7 Juni 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan


dan Pembangunan Pabrik Semen Oleh PT Semen Gresik (Persero)
ah

lik

Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;


Dengan demikian, berdasarkan Asas Publisitas (openbarheid) suatu
m

ub

peraturan perundang-undangan, maka sudah sepatutnya pula Para


Penggugat menyadari dan mengetahui adanya Pasal 93 ayat (1)
ka

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 dimana Gugatan a quo


ep

terhadap Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa tidak


ah

memenuhi persyaratan formil berdasarkan Pasal 93 ayat (1) Undang-


R

Undang Nomor 32 Tahun 2009 karena penerbitan Keputusan Tata


s
Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa jelas didasarkan pada adanya
M

ne
ng

do
gu

Halaman 55 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Gubernur Kelayakan Lingkungan Hidup yang mengesahkan

R
dokumen Amdal Tergugat II Intervensi;

si
8. Bahwa dalam praktek Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 93 ayat (1)

ne
ng
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 diterapkan dalam hal objek
gugatannya adalah Izin Lingkungan (in casu Keputusan Tata Usaha
Negara (KTUN) Objek Sengketa). Hal tersebut dapat terlihat pada

do
gu Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor
81/G/2013/PTUN.SMG tertanggal 5 Juni 2014 antara Karomat, Dkk

In
A
selaku Penggugat melawan Gubernur Jawa Tengah selaku Tergugat
dan PT Bhimasena Power Indonesia (Persero) selaku Tergugat II
ah

Intervensi (untuk selanjutnya disebut sebagai Putusan PTUN

lik
Semarang 81/2013) dimana dalam perkara tersebut Karomat Dkk
menggugat Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Gubernur Jawa
am

ub
Tengah kepada PT Bhimasena Power Indonesia (Persero). Adapun
pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
ep
Semarang Nomor 81 Tahun 2013, halaman 127-128, menyatakan
k

sebagai berikut:
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut di atas diketahui


R

si
pihak Tergugat II Intervensi telah memiliki dokumen Amdal yang telah
dinyatakan memenuhi syarat karena telah melalui tahapan-tahapan

ne
ng

sebagaimana disyaratkan undang-undang dalam pengajuan


permohonan izin lingkungan;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 93 ayat 1 huruf a Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009, maka secara a contrario Majelis Hakim
In
A

berpendapat izin lingkungan (objek sengketa) yang dimiliki Tergugat II


Intervensi merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
ah

lik

dikecualikan sehingga tidak dapat digugat di Pengadilan Tata Usaha


Negara;
m

ub

Menimbang, bahwa karena Eksepsi Tergugat II Intervensi mengenai


kewenangan absolut Pengadilan Tata Usaha Negara terkait ketentuan
ka

Pasal 93 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009


ep

diterima, maka terhadap Eksepsi selebihnya tidak perlu


ah

dipertimbangkan lebih lanjut;


R

9. Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka kami mohon kepada


s
Majelis Hakim yang terhormat untuk menyatakan Gugatan Para
M

ne
ng

Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) karena


do
gu

Halaman 56 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan a quo tidak memenuhi persyaratan formal pengajuan suatu

R
gugatan berdasarkan Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32

si
Tahun 2009 sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang

ne
ng
memeriksa dan mengadili Gugatan a quo;
B. Gugatan Para Penggugat Tidak Memenuhi Persyaratan Formal
Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 49 huruf b Undang-Undang

do
gu Peradilan Tata Usaha Negara;
1. Bahwa Pasal 49 huruf b Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara

In
A
menyatakan sebagai berikut:
Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
ah

sengketa Tata Usaha Negara tertentu dalam hal keputusan yang

lik
disengketakan itu dikeluarkan:
b. Dalam keadaan yang mendesak untuk kepentingan umum
am

ub
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Adapun yang dimaksud dengan kepentingan umum berdasarkan
ep
Penjelasan Pasal 49 huruf b Undang-Undang Peradilan Tata Usaha
k

Negara adalah kepentingan bangsa dan negara dan/atau kepentingan


ah

masyarakat bersama dan/atau kepentingan pembangunan, sesuai


R

si
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Lebih lanjut, kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik Semen

ne
ng

Tergugat II Intervensi di Kabupaten Rembang pada dasarnya termasuk


dalam kategori kepentingan umum sebagaimana tersebut dalam Pasal

do
gu

49 huruf b Undang-Undang Peratun tersebut. Hal tersebut mengingat


Tergugat II Intervensi telah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional
Sektor Industri berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Republik
In
A

Indonesia Nomor 620/M-IND/Kep/12/2012 tentang Objek Vital


Nasional Industri (untuk selanjutnya disebut sebagai Kepmenperin
ah

lik

Nomor 620 Tahun 2012) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan


Menteri Perindustrian Nomor 466/M-IND/Kep/8/2014 untuk selanjutnya
m

ub

disebut sebagai Kepmenperin Nomor 466 Tahun 2014) dengan jenis


industri yaitu Semen. Tergugat II Intervensi pun menerima Sertifikat
ka

Objek Vital Nasional Sektor Industri dari Menteri Perindustrian RI pada


ep

tanggal 2 September 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri


ah

Perindustrian Nomor 466/M-IND/Kep/8/2014 (untuk selanjutnya disebut


R

sebagai Sertifikat Objek Vital Nasional Sektor Industri);


s
3. Lebih lanjut berdasarkan Pasal 1 angka 1 Keputusan Presiden Nomor
M

ne
ng

63 tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional (untuk


do
gu

Halaman 57 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selanjutnya disebut sebagai Keppres Nomor 63 Tahun 2004), yang

R
dimaksud dengan Objek Vital Nasional adalah kawasan/lokasi,

si
bangunan/instalasi dan/atau usaha yang menyangkut hajat hidup orang

ne
ng
banyak, kepentingan negara dan/atau sumber pendapatan negara yang
bersifat strategis. Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 2 huruf a Keppres
Nomor 63/2004 disebutkan Objek Vital Nasional yang bersifat strategis

do
gu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 harus memenuhi salah
satu, sebagian atau seluruh ciri-ciri sebagai berikut: a. menghasilkan

In
A
kebutuhan pokok sehari-hari;
4. Bahwa selain itu, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun
ah

2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

lik
Ekonomi Indonesia 2011 2025 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
am

ub
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-
ep
2015 (untuk selanjutnya disebut sebagai Perpres MP3EI), maka
k

industri semen, terutama industri semen BUMN, merupakan salah satu


ah

industri yang diandalkan untuk mendukung program Percepatan dan


R

si
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Oleh karena
itu, atas program yang telah digariskan oleh Presiden RI tersebut

ne
ng

melalui Perpres MP3EI, sangatlah diperlukan dukungan dari


perusahaan industri semen yang salah satunya adalah Tergugat II

do
gu

Intervensi, untuk melakukan ekspansi usaha agar program Presiden RI


tersebut melalui Perpres MP3EI, dapat terealisasi;
5. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan telah
In
A

ditetapkannya Tergugat II Intervensi sebagai Objek Vital Nasional


Industri berdasarkan Keppres Nomor 63/2004 Juncto Kepmenperin
ah

lik

Nomor 620/2012 Juncto Kepmenperin Nomor 466/2014 Juncto


Perpres MP3EI Juncto Sertifikat Objek Vital Nasional Sektor Industri,
m

ub

maka jelas Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa


untuk kegiatan penambangan dan pabrik semen di Kabupaten
ka

Rembang termasuk sebagai Keputusan Tata Usaha Negara (untuk


ep

selanjutnya disebut sebagai KTUN) yang menyangkut kepentingan


ah

umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf b Undang-


R

Undang Peradilan Tata Usaha Negara. Berdasarkan hal tersebut, maka


s
Pengadilan Tata Usaha Negara (in casu Pengadilan Tata Usaha
M

ne
ng

Negara Semarang) tidak memiliki kewenangan/kompetensi untuk


do
gu

Halaman 58 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memeriksa dan mengadili perkara a quo dan oleh karenanya kami

R
mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara yang terhormat untuk

si
menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet

ne
ng
onvankelijke verklaard;
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg, tanggal 16 April 2015 adalah

do
gu sebagai berikut:
I. Dalam penundaan;

In
A
- Menolak permohonan Penundaan pelaksanaan Surat keputusan Objek
sengketa;
ah

II. Dalam eksepsi;

lik
- Menerima eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang tenggang
waktu;
am

ub
Dalam pokok sengketa;
- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak diterima (niet onvankelijk
ep
verklaard);
k

- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang dalam


ah

peradilan tingkat pertama diperhitungkan sebesar Rp313.500,00 (tiga ratus


R

si
tiga belas ribu lima ratus Rupiah);
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

ne
ng

Surabaya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY., tanggal 3 November 2015 adalah


sebagai berikut:

do
gu

- Menerima permohonan banding dari Para Penggugat / Pembanding;


- Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor
64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 yang dimohonkan banding;
In
A

- Menghukum Para Penggugat / Pembanding untuk membayar biaya perkara


untuk dua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar
ah

lik

Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah);


Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan
m

ub

hukum tetap tersebut, yaitu Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Surabaya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY., tanggal 3 November 2015
ka

diberitahukan kepada Pembanding I, II/Para Penggugat pada tanggal


ep

25 November 2015, kemudian terhadapnya oleh Pembanding I, II/Para


ah

Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus,


R

masing-masing tanggal 1 April 2016, diajukan permohonan peninjauan kembali


s
secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang pada
M

ne
ng

tanggal 4 Mei 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan


do
gu

Halaman 59 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kembali Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg yang dibuat oleh Wakil Panitera

R
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang, permohonan tersebut disertai

si
alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha

ne
ng
Negara Semarang tersebut pada tanggal itu juga;
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 4 Mei

do
gu 2016, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan Jawaban Memori
Peninjauan Kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha

In
A
Negara Semarang masing-masing pada tanggal 2 Juni 2016;
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta
ah

alasan-alasannya diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang

lik
ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
am

ub
2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009,
maka secara formal dapat diterima;
ep
ALASAN PENINJAUAN KEMBALI
k

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan


ah

alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:


R

si
BAB I: Dasar Hukum Peninjauan Kembali:
I. Mahkamah Agung Republik Indonesia Berwenang Mengadili Perkara a quo;

ne
ng

Bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia berwenang mengadili perkara


a quo karena Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan upaya hukum

do
gu

Peninjauan Kembali atas putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


Surabaya dalam Perkara Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY tanggal
3 November 2015 yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
In
A

Bahwa Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan


Kehakiman Pasal 24 ayat (1) menyatakan sebagai berikut:
ah

lik

Terhadap Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum


tetap, pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengajukan peninjauan
m

ub

kembali kepada Mahkamah Agung, apabila terdapat hal atau keadaan


tertentu yang ditentukan dalam undang-undang;
ka

Bahwa berdasarkan Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun


ep

1985 Juncto Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 Juncto Undang-Udang


ah

Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14


R

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dinyatakan sebagai berikut:


s
Ayat (1) Mahkamah Agung bertugas dan berwenang memeriksa dan
M

ne
ng

memutus:
do
gu

Halaman 60 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah

R
memperoleh kekuatan hukum tetap;

si
Bahwa berdasar Pasal 74 ayat 1, 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 14 Tahun

ne
ng
1985 Juncto Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 Juncto Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dinyatakan sebagai berikut:

do
gu Ayat (1) Dalam hal Mahkamah Agung mengabulkan permohonan
peninjauan kembali, Mahkamah Agung membatalkan putusan yang

In
A
dimohonkan peninjauan kembali tersebut dan selanjutnya memeriksa serta
memutus sendiri perkaranya;
ah

Ayat (2) Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali,

lik
dalam hal Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan itu tidak
beralasan;
am

ub
Ayat (3) Putusan Mahkamah Agung sebagaimana dimaksudkan ayat (1)
dan ayat (2) disertai pertimbangan-pertimbangan;
ep
Bahwa berdasar Pasal 132 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
k

1986 Juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Juncto Undang-Undang


ah

Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dinyatakan


R

si
sebagai berikut:
Ayat (1) Terhadap putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

ne
ng

hukum tetap dapat diajukan permohonan peninjauan kembali kepada


Mahkamah Agung;

do
gu

Ayat (2) Acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) dilakukan menurut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
In
A

Mahkamah Agung;
Bahwa berdasar Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
ah

lik

Juncto Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 Juncto Undang-Undang


Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14
m

ub

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, dinyatakan sebagai berikut:


Dalam pemeriksaan peninjauan kembali perkara yang diputus oleh
ka

Pengadilan Lingkungan Peradilan Agama atau oleh Pengadilan di


ep

Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, digunakan hukum acara


ah

peninjauan kembali yang tercantum dalam Pasal 67 sampai dengan Pasal


R

75;
s
II. Pengajuan Permohonan Memori Peninjauan Kembali dalam Tenggat Waktu
M

ne
ng

Yang Ditentukan oleh Undang-Undang;


do
gu

Halaman 61 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pengajuan permohonan memori Peninjauan Kembali ini masih

R
dalam tenggat waktu yang ditentukan dalam ketentuan Pasal 69 Undang-

si
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Juncto Undang-

ne
ng
Undang Nomor 5 tahun 2004 Juncto Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung;

do
gu Bahwa tenggat waktu pengajuan permohonan peninjauan kembali ini masih
dalam tenggat waktu berdasar Pasal 69 huruf b Undang-Undang Nomor 14

In
A
tahun 1985 Juncto Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 Juncto Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
ah

Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung yang menyatakan

lik
sebagai berikut:
Tenggang waktu pengajuan permohonan peninjauan kembali yang
am

ub
didasarkan atas alasan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 67 adalah
180 (seratus delapan puluh) hari untuk:
ep
a. Yang disebut pada huruf a sejak diketahui kebohongan atau tipu
k

muslihat atau sejak putusan Hakim pidana memperoleh kekuatan


ah

hukum tetap, dan telah diberitahukan kepada para pihak yang


R

si
berperkara;
b. Yang disebut pada huruf b sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari

ne
ng

serta tanggal ditemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah dan


disahkan oleh pejabat yang berwenang;

do
gu

c. Yang disebut pada huruf c, d, dan f sejak putusan memperoleh


kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yang
berperkara;
In
A

d. Yang tersebut pada huruf e sejak putusan yang terakhir dan


bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah
ah

lik

diberitahukan kepada pihak yang berperkara;


Bahwa pada bulan Januari 2016, Pemohon Peninjauan Kembali telah
m

ub

menemukan bukti baru yang bersifat menentukan, yaitu akta penyataan di


bawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang berwenang berupa tiket
ka

(vide: Bukti 01), boarding pass (Vide: Bukti 02), dan surat pernyataan
ep

terbang yang disahkan oleh Sdr. Alisa Marselini (ticketing Garuda) Garuda
ah

Indonesia JKTKLGA 9740. (vide: bukti 03);


R

Bahwa pemohon peninjauan kembali pada tanggal 27 November 2015


s
telah menerima surat pemberitahuan dari Pengadilan Tata Usaha Negara
M

ne
ng

Semarang tertanggal 25 November 2015 yang berisi surat pemberitahuan


do
gu

Halaman 62 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
amar putusan Banding Perkara Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY. Bahwa

R
setelah 14 hari tidak ada upaya hukum dari para pihak sehingga putusan

si
tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

ne
ng
Bahwa sejak putusan berkekuatan hukum tetap, Pemohon Peninjauan
Kembali mengetahui putusan Banding Perkara Nomor
135/B/2015/PT.TUN.SBY diputuskan berdasarkan kebohongan;

do
gu Bahwa berdasarkan Pasal 69 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
Juncto Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 Juncto Undang-Undang

In
A
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, permohonan Peninjauan Kembali
ah

yang diajukan pada tanggal 3 April 2016 masih dalam tenggat waktu yang

lik
ditentukan oleh Undang-undang yaitu 180 hari;
BAB II: Ditemukan Bukti Yang Bersifat Menentukan Yang Pada Waktu Perkara
am

ub
Diperiksa Tidak Dapat Ditemukan;
Adanya bukti baru bahwa Gugatan Para Pemohon Peninjauan Kembali tidak
ep
Kadaluwarsa;
k

Bahwa telah ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada
ah

waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan. Surat bukti itu adalah: tiket
R

si
(vide: Bukti 01), boarding pass (Vide: Bukti 02), dan surat pernyataan terbang
yang disahkan oleh Sdr. Alisa Marselini (ticketing Garuda) Garuda Indonesia

ne
ng

JKTKLGA 9740. (vide: bukti 03);


Bukti tersebut didapat setelah Garuda Indonesia mengirimkan surat elektronik

do
gu

bertanggal 15 Januari 2016 yang lampirannya berisi: tiket (vide: Bukti 01) dan
boarding pass (Vide: Bukti 02). Kemudian pada tanggal 26 Januari 2016,
diperoleh surat pernyataan terbang yang disahkan oleh Sdr. Alisa Marselini
In
A

(ticketing Garuda Indonesia) (vide: bukti 03) yang diperoleh dari counter resmi
Garuda Indonesia di Pondok Indah Mall Jakarta;
ah

lik

Dengan bukti baru ini, maka pertimbangan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY Juncto
m

ub

Putusan Perkara Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg halaman 181 mengandung


kekeliruan dan kekhilafan yang nyata, sehingga menyatakan Gugatan Pemohon
ka

Peninjauan Kembali Kadaluarsa;


ep

Bahwa pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


ah

Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada halaman


R

11 berbunyi sebagai berikut:


s
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dengan demikian pertimbangan
M

ne
ng

peradilan tingkat pertama telah tepat dan benar oleh karena itu pertimbangan
do
gu

Halaman 63 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor

R
64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 haruslah dikuatkan, yang untuk

si
singkatnya dan untuk tidak mengulang hal yang sama pertimbangan tersebut

ne
ng
dianggap dimuat kembali dalam pertimbangan ini dan sebagai bahan
pertimbangan dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding;
Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

do
gu Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, maka kami
perlu mencermati kembali pertimbangan Putusan Perkara Nomor

In
A
064/G/2014/PTUN.Smg halaman 181;
Menimbang bahwa lebih lanjut Pengadilan berpendapat menurut hukum bahwa
ah

Para Penggugat dapat dinyatakan telah mengetahui dikaitkan dengan merasa

lik
kepentingannya dirugikan dengan diterbitkannya objek sengketa setidak-
tidaknya sejak tanggal 22 Juni 2013, saat wakil Bupati Rembang memberikan
am

ub
penjelasan mengenai telah terpenuhinya semua izin dari Tergugat II Intervensi
berikut telah disebutkannya Izin Lingkungan (In casu objek sengketa a quo)
ep
yang dimiliki Tergugat II Intervensi saat dilakukan acara silaturahmi yang
k

difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai Desa Kecamatan Gunem, dimana


ah

Penggugat 1 Joko Prianto hadir saat itu bersama beberapa warga Desa ring 1
R

si
(warga yang terkena dampak) sekitar areal lokasi terbitnya Izin Lingkungan milik
Tergugat II Intervensi, namun Sumarno dan Joko Prianto serta beberapa warga

ne
ng

tetap melakukan aksi penolakan atas keberadaan PT Semen Indonesia,


sedangkan hal tersebut bila disandingkan dengan gugatan Para Penggugat

do
gu

yang didaftarkan di Kepaniteraan Muda perkara Pengadilan Tata Usaha Negara


Semarang yang terdaftar di bawah register perkara nomor
064/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 1 September 2014, sehingga bila dihitung
In
A

secara kasuistis dengan mendasarkan ketentuan Pasal 55 berikut


penjelasannya Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, telah melebihi tenggang
ah

lik

waktu 90 (sembilan puluh) hari untuk mengajukan gugatan atau kadaluarsa;


Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali menemukan bukti baru berupa surat
m

ub

pernyataan terbang untuk membantah pertimbangan Pengadilan Tinggi Tata


Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-alasan sebagai berikut:
ka

1. Bukti baru ini adalah: email dari garuda Indonesia (vide: Bukti 04), tiket
ep

(vide: Bukti 01), boarding pass (Vide: Bukti 02), dan surat pernyataan
ah

terbang yang disahkan oleh Sdr. Alisa Marselini (ticketing Garuda) Garuda
R

Indonesia JKTKLGA 9740. (vide: bukti 03);


s
Bukti baru ini pada pokoknya menerangkan:
M

ne
ng

Nama : Joko Prianto;


do
gu

Halaman 64 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No KTP : 3317030501820004;

R
Benar telah terbang dengan menggunakan pesawat GA 0507 dari

si
Pontianak tujuan Soekarno Hatta, Jakarta tanggal 22 Juni 2013 jam 15.00,

ne
ng
dengan nomor tiket 126-3970060282;
Bukti baru ini membuktikan Joko Prianto tidak ada saat silaturahmi, yang
didalilkan sebagai sosialisasi pada tanggal 22 Juni 2013, sebagaimana

do
gu dinyatakan dalam pertimbangan putusan Perkara Nomor
064/G/2014/PTUN.Smg halaman 181;

In
A
2. Bahwa dengan demikian Joko Prianto tidak menghadiri acara silaturahmi
yang difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai Desa Kecamatan Gunem pada
ah

tanggal 22 Juni 2013 karena sedang dalam perjalanan dari Pontianak

lik
menuju Jakarta;
3. Bahwa dengan demikian pertimbangan Putusan Perkara Nomor
am

ub
064/G/2014/PTUN.Smg halaman 181 dengan frasa dimana Penggugat 1
Joko Prianto hadir saat itu bersama beberapa warga Desa ring 1 (warga
ep
yang terkena dampak) sekitar areal lokasi terbitnya Izin Lingkungan milik
k

Tergugat II Intervensi adalah keliru;


ah

Bahwa akibat kekeliruan itu, majelis hakim menyatakan gugatan a quo


R

si
daluarsa yang disimpulkan dengan frasa telah melebihi tenggang waktu 90
(sembilan puluh) hari untuk mengajukan gugatan atau kadaluarsa;

ne
ng

4. Bahwa Joko Prianto sebagai Penggugat 1 tidak pernah menghadiri acara


silaturahmi yang difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai Desa Kecamatan

do
gu

Gunem pada tanggal 22 Juni 2013;


Bahwa daftar hadir yang dilampirkan sebagai bukti oleh Tergugat II
Intervensi mencantumkan nama: Joko Supriyanto dari RW 1 Desa
In
A

Tegaldowo sebagai orang yang menghadiri acara silaturahmi tersebut;


Bahwa Joko Supriyanto yang tercantum dalam daftar hadir tersebut tidak
ah

lik

sama dengan Joko Prianto yang menjadi Penggugat 1 dalam perkara a quo.
Hal ini bisa dibuktikan dari tanda tangan Joko Suprianto yang tidak sama
m

ub

dengan tanda tangan Joko Prianto;


5. Bahwa dengan alasan tersebut, maka PT.TUN Surabaya di dalam
ka

putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY Juncto Putusan Perkara


ep

Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg halaman 181 mengandung kekeliruan dan


ah

kekhilafan yang nyata;


R

BAB III: Putusan A Quo Diambil Berdasarkan Kebohongan;


s
Ditemukannya Bukti Baru Membuktikan Putusan A-quo Diambil Berdasarkan
M

ne
ng

Kebohongan;
do
gu

Halaman 65 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa telah ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada

R
waktu perkara diperiksa belum dapat ditemukan. Surat bukti itu adalah: tiket

si
(vide: Bukti 01), boarding pass (Vide: Bukti 02), dan surat pernyataan terbang

ne
ng
yang disahkan oleh Sdr. Alisa Marselini (ticketing Garuda) Garuda Indonesia
JKTKLGA 9740 (vide: bukti 03);
Dengan bukti baru ini, maka pertimbangan Pengadilan Tinggi Tata Usaha

do
gu Negara Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY Juncto
Putusan Perkara Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg halaman 181 mengandung

In
A
kekeliruan dan kekhilafan yang nyata, sehingga menyatakan Gugatan Para
Pemohon Peninjauan Kembali Kadaluarsa. Lebih lanjut, bukti baru itu
ah

membuktikan putusan a quo diambil berdasarkan kebohongan;

lik
Dalam bagian pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada
am

ub
halaman 153 - 154 berbunyi sebagai berikut:
3. Saksi Teguh Gunawarman, pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:
ep
- Bahwa saksi menjabat sebagai camat dari tahun 2010 sampai dengan
k

sekarang yang ikut terlibat dalam sosialisasi pembangunan pabrik semen


ah

oleh PT Semen Indonesia;


R

si
- Bahwa sosialisasi dilaksanakan di kantor Camat yang hadir para kepala
desa, tokoh-tokoh masyarakat dan LSM (Lembaga Swadaya

ne
ng

Masyarakat), dalam sosialisasi tersebut pada intinya masyarakat setuju


atas pembangunan pabrik semen;

do
gu

- Bahwa saksi pernah mendampingi Tergugat (Gubernur Jawa Tengah)


saat berkunjung di lokasi pabrik semen sebelum uji ke publik;
- Bahwa pada pertemuan tanggal 18 April 2012 yang hadir antara lain dari
In
A

pemerintah dan instansi terkait, pakar/ahli, LSM dan para kepala desa
termasuk Baskoro dan Mingming (dari LSM JMPPK);
ah

lik

- Bahwa Sdr. Baskoro dan Mingming (JMPPK) keberatan atas


pembangunan pabrik semen karena ada pelanggaran terhadap
m

ub

peraturan perundang-undangan;
- Bahwa saksi pernah didatangi oleh Sumarno & Joko Prianto dengan
ka

menanyakan mengenai PT Semen Indonesia dengan membawa Amdal


ep

yang dimiliki oleh PT Semen Indonesia;


ah

- Bahwa Sumarno juga menyatakan kepada saksi mengenai dokumen


R

Amdal milik PT Semen Indonesia bukanlah dokumen rahasia karena


s
semua orang bisa mendapatkannya;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 66 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi kemudian memfasilitasi keluhan warganya dengan cara

R
membuat acara silaturahmi antara pemerintah kabupaten Rembang, PT

si
Semen Indonesia dengan warga Kecamatan Gunem pada tanggal 2 Juni

ne
ng
2013;
- Bahwa saat itu Wakil Bupati Rembang telah menjelaskan kepada warga
Kecamatan Gunem mengenai izin-izin yang dimiliki PT Semen Indonesia

do
gu (Tergugat II Intervensi) sudah dimiliki oleh PT Semen Indonesia,
termasuk izin lingkungan kegiatan penambangan;

In
A
- Bahwa walaupun telah dijelaskan tentang hal tersebut oleh Wakil Bupati
Rembang, Sumarno, Joko Prianto (Penggugat I) & beberapa warga desa
ah

melakukan aksi demo penolakan saat itu;

lik
Lebih lanjut pada halaman 157-158 berbunyi sebagai berikut:
2. Saksi Dwi Joko Suprianto, pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa saksi mengetahui ada rencana pembangunan pabrik semen
sekitar tahun 2011 karena ada penelitian;
ep
- Bahwa saksi hadir dalam pertemuan mengenai sosialisasi pembangunan
k

pabrik semen pada tanggal 9 Desember 2011 di kantor kecamatan;


ah

- Bahwa pada pertemuan di kantor kecamatan tersebut warga setuju


R

si
karena sangat menguntungkan warga yaitu menyerap tenaga kerja;
- Bahwa saksi hadir pada pertemuan di gedung haji membahas mengenai

ne
ng

izin lingkungan dan angket warga Desa Tegaldowo pada bulan


Desember 2012;

do
gu

- Bahwa saksi juga menyosialisasikan mengenai izin lingkungan kepada


warga sekitar bulan Februari 2012;
- Bahwa pada bulan Juni 2012 dipasang di papan pengumuman tentang
In
A

izin lingkungan di kantor kecamatan Gunem;


- Bahwa setelah pengumuman di kecamatan sosialisasi juga dilaksanakan
ah

lik

di Desa Tegaldowo pada tanggal 5 Februari 2013 juga disampaikan akan


ada pabrik semen;
m

ub

- Bahwa pabrik semen belum beroperasi namun ada beberapa


penambangan galian C di dekat wilayah pabrik semen;
ka

Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


ep

Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, maka kami


ah

harus mencermati kembali pertimbangan Putusan Perkara Nomor


R

064/G/2014/PTUN.Smg halaman 180-181;


s
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, maka Pengadilan berpendapat
M

ne
ng

bahwa Para Penggugat nyata-nyata telah mengetahui serta merasa


do
gu

Halaman 67 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingannya dirugikan bila dihubungkan dengan Penjelasan Pasal 55

R
Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, yaitu 90 (Sembilan puluh) hari sejak

si
keputusan yang wajib diumumkan telah diumumkan, yaitu sejak tanggal 11 Juni

ne
ng
2012, hal ini terkait bukti T.10.a = T.II.Int.4.d, dan bukti T.11, terhadap Izin
Lingkungan yang dijadikan objek sengketa adalah Keputusan Tata Usaha
Negara yang menurut ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32

do
gu tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Juncto
Pasal 49 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin

In
A
Lingkungan, wajib untuk diumumkan dan oleh Tergugat melalui Badan
Lingkungan Hidup telah menerbitkan surat Nomor 660.1/BLH.II/0961, tertanggal
ah

11 Juni 2012, kepada Bupati Rembang, perihal: Pengumuman Izin Lingkungan

lik
dengan tembusan kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup di Rembang serta
telah pula diumumkan dalam multimedia berupa: Website Badan Lingkungan
am

ub
Hidup Provinsi Jawa Tengah mengenai pengumuman Izin Lingkungan
Pembangunan Pabrik Semen Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang,
ep
tanggal 11 Juni 2012, dengan tautan http://blh.jatengprov.go.id/berita-139-
k

Pengumuman-Penerbitan-Izin-Lingkungan-Pembangunan-Pabrik-Semen-PT-
ah

SemenGresik.html (vide Bukti T.11);


R

si
Menimbang bahwa lebih lanjut Pengadilan berpendapat menurut hukum bahwa
Para Penggugat dapat dinyatakan telah mengetahui dikaitkan dengan merasa

ne
ng

kepentingannya dirugikan dengan diterbitkannya objek sengketa setidak-


tidaknya sejak tanggal 22 Juni 2013, saat wakil Bupati Rembang memberikan

do
gu

penjelasan mengenai telah terpenuhinya semua izin dari Tergugat II Intervensi


berikut telah disebutkannya Izin Lingkungan (In casu objek sengketa a quo)
yang dimiliki Tergugat II Intervensi saat dilakukan acara silaturahmi yang
In
A

difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai Desa Kecamatan Gunem, dimana


Penggugat 1 Joko Prianto hadir saat itu bersama beberapa warga Desa ring 1
ah

lik

(warga yang terkena dampak) sekitar areal lokasi terbitnya Izin Lingkungan
milik Tergugat II Intervensi, namun Sumarno dan Joko Prianto serta beberapa
m

ub

warga tetap melakukan aksi penolakan atas keberadaan PT Semen Indonesia,


sedangkan hal tersebut bila disandingkan dengan gugatan Para Penggugat
ka

yang didaftarkan di Kepaniteraan Muda perkara Pengadilan Tata Usaha Negara


ep

Semarang yang terdaftar di bawah register perkara Nomor


ah

064/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 1 September 2014, sehingga bila dihitung


R

secara kasuistis dengan mendasarkan ketentuan Pasal 55 berikut


s
penjelasannya Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, telah melebihi tenggang
M

ne
ng

waktu 90 (sembilan puluh) hari untuk mengajukan gugatan atau kadaluarsa;


do
gu

Halaman 68 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

R
Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, Majelis Hakim

si
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah melakukan kekhilafan

ne
ng
atau suatu kekeliruan yang nyata, karena putusan tersebut diputuskan
berdasarkan kebohongan. Pemohon Peninjauan Kembali tidak bisa menerima
pertimbangan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan

do
gu alasan-alasan sebagai berikut:
1. Bahwa majelis hakim telah menjadikan kebohongan yang disampaikan oleh

In
A
saksi Tergugat dalam pertimbangannya. Pada pokoknya terdapat
kebohongan yang disampaikan saksi tergugat di muka persidangan, yaitu:
ah

- Bahwa saksi kemudian memfasilitasi keluhan warga dengan cara

lik
silaturahmi antara pemerintah kabupaten Rembang, PT Semen Indonesia
dengan warga kecamatan Gunem Pada Tanggal 22 Juni 2013;
am

ub
- Bahwa saat itu Wakil Bupati Rembang telah menjelaskan kepada warga
Kecamatan Gunem mengenai izin-izin yang dimiliki PT Semen Indonesia,
ep
termasuk izin lingkungan kegiatan penambangan;
k

- Bahwa walaupun telah dijelaskan tentang hal tersebut oleh wakil bupati
ah

Rembang, Sumarmo Joko Prianto & Berapa desa melakukan aksi demo
R

si
penolakan;
2. Bahwa Joko Prianto sebagai Penggugat I (sekarang menjadi Pemohon

ne
ng

Peninjauan Kembali I) tidak pernah menghadiri acara silaturahmi yang


difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai Desa Kecamatan Gunem pada

do
gu

tanggal 22 Juni 2013;


3. Bahwa daftar hadir yang dilampirkan sebagai bukti oleh Tergugat II
Intervensi mencantumkan nama: Joko Supriyanto dari RW 1 Desa
In
A

Tegaldowo sebagai orang yang menghadiri acara silaturahmi tersebut;


4. Bahwa Joko Supriyanto yang tercantum dalam daftar hadir tersebut tidak
ah

lik

sama dengan Joko Prianto yang menjadi Penggugat 1 dalam perkara a quo.
Hal ini bisa dibuktikan dari tanda tangan Joko Suprianto yang tidak sama
m

ub

dengan tanda tangan Joko Prianto;


5. Bahwa terkait hal tersebut, Joko Prianto sudah melaporkan hal tersebut di
ka

Polda Jawa Tengah, dan diterima oleh Misyati (Pangkat/Nrp: Penata,


ep

Kesatuan: Dit Res Krim), pada tanggal 17 Maret 2016;


ah

6. Bahwa dengan alasan tersebut, maka putusan majelis hakim Pengadilan


R

Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY Juncto


s
Putusan majelis hakim Perkara Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg diputuskan
M

ne
ng

berdasarkan kebohongan;
do
gu

Halaman 69 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BAB IV: Putusan A-Quo Berdasarkan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan

R
Yang Nyata;

si
I. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Telah

ne
ng
Melakukan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata Sehingga
Mengambil Kesimpulan Yang Salah Mengenai Permohonan Melebihi
Tenggat Waktu;

do
gu Bahwa pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada

In
A
halaman 10 berbunyi sebagai berikut:
Menimbang, bahwa peradilan tingkat pertama dalam pertimbangan
ah

hukumnya pada pokoknya menyatakan gugatan Para

lik
Penggugat/Pembanding terhadap objek berupa Surat Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012, tentang
am

ub
Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen
Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi
ep
Jawa Tengah, (Vide bukti P.12=T-13=T.II.Int-1) diajukan melebihi tenggat
k

waktu 90 (Sembilan puluh hari) sebagaimana dimaksud Pasal 55 Undang-


ah

Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-


R

si
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
karena objek sengketa sebelum diterbitkan telah diumumkan dan

ne
ng

disosialisasikan kepada warga masyarakat ditempat objek sengketa berada


pada tahun 2012 hingga tahun 2013;

do
gu

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama pertimbangan


putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor
64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 beserta seluruh berkas
In
A

perkara yang dimohonkan banding a quo, majelis hakim pengadilan tingkat


banding sependapat dengan pertimbangan tersebut karena sebelum objek
ah

lik

sengketa diterbitkan telah disosialisasikan dan diumumkan kepada


khalayak ramai sejak 2013;
m

ub

Dari pertimbangan putusan tersebut, majelis hakim secara jelas


menyebutkan alasan melebihi tenggat waktu adalah:
ka

- ...karena objek sengketa sebelum diterbitkan telah diumumkan dan


ep

disosialisasikan kepada warga masyarakat di tempat objek sengketa


ah

berada pada tahun 2012 hingga tahun 2013;


R

- ... karena sebelum objek sengketa diterbitkan telah disosialisasikan dan


s
diumumkan kepada khalayak ramai sejak 2013;
M

ne
ng

Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha


do
gu

Halaman 70 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY,

R
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah

si
melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata, sehingga

ne
ng
mengambil kesimpulan yang salah mengenai permohonan melebihi tenggat
waktu;
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak bisa menerima pertimbangan

do
gu Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-
alasan sebagai berikut:

In
A
I.1 Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah
melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata karena
ah

menganggap bahwa sosialisasi dan pengumuman sebelum objek

lik
perkara diterbitkan adalah batas waktu untuk menghitung tenggat
waktu 90 (sembilan puluh hari);
am

ub
I.2. Bahwa, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
ep
Tata Usaha Negara menyatakan sebagai berikut:
k

Pasal 55:
ah

Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh


R

si
hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;

ne
ng

I.3. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
Telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata

do
gu

karena tidak mempertimbangkan Surat Edaran Mahkamah Agung


Nomor 2 Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan beberapa
Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
In
A

Peradilan Tata Usaha Negara, Romawi V. Tenggat Waktu (Pasal 55),


angka (3), yang berbunyi:
ah

lik

Bagi mereka yang tidak dituju oleh suatu Keputusan Tata Usaha
Negara tetapi merasa kepentingannya dirugikan, maka tenggat waktu
m

ub

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dihitung secara kasuistis


sejak saat ia merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata
ka

Usaha Negara dan mengetahui adanya keputusan tersebut;


ep

Bahwa pertimbangan tersebut di atas telah menjadi factie prudensi


ah

dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 1/1994/PK dalam perkara


R

Jalan Sabang Jakarta, yang pada intinya menyatakan bahwa bagi


s
pihak atau orang yang tidak dituju secara langsung tenggang waktu 90
M

ne
ng

hari dihitung secara kasuistis, yaitu sejak kapan pihak ke-3 merasakan
do
gu

Halaman 71 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingannya dirugikan oleh Surat Keputusan objek sengketa

R
a quo secara resmi menurut hukum;

si
I.4. Bahwa di dalam permohonan di Pengadilan Tata Usaha Negara

ne
ng
Semarang, berdasarkan prinsip mengetahui dan merasa
kepentingannya dirugikan (vide: Surat Edaran Mahkamah Agung
Nomor 2 Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan beberapa

do
gu Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara), Pemohon Peninjauan Kembali telah

In
A
mendalilkan mengetahui objek perkara, yaitu:
- Bahwa seorang warga Kabupaten Rembang (Baskoro Budhi
ah

Darmawan) telah mengajukan permohonan informasi ke Badan

lik
Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 5
Juni 2014;
am

ub
- Bahwa Baskoro Budhi Darmawan memperoleh informasi tersebut
pada tanggal 18 Juni 2014 yang kemudian memberitahukannya
ep
kepada pemohon peninjauan kembali. Dari tanggal 18 Juni 2014,
k

pemohon peninjauan kembali mengetahui mengenai terbitnya


ah

Surat Keputusan tersebut di atas;


R

si
- Bahwa pemohon peninjauan kembali I s.d. pemohon peninjauan
kembali VI telah melakukan upaya administrasi dalam bentuk

ne
ng

menyampaikan surat keberatan terhadap Keputusan yang telah


dikeluarkan tergugat dengan menemui langsung Gubernur Jawa

do
gu

Tengah pada tanggal 20 Juni 2014 dan telah menerima surat


tanda terima;
- Bahwa upaya administrasi tersebut telah dimuat dalam situs berita
In
A

online Tempo tertanggal 21 Juni 2014 dengan judul Soal Pabrik


Semen, Ganjar Dinilai Tak Tegas;
ah

lik

- Bahwa pemohon peninjauan kembali VII telah melakukan upaya


administrasi dalam bentuk mengirimkan surat keberatan terhadap
m

ub

Keputusan yang telah dikeluarkan tergugat pada tanggal 25


Agustus 2014;
ka

I.6. Bahwa sebagai pihak yang tidak dituju oleh Objek Sengketa a quo,
ep

Pemohon Peninjauan Kembali harus dimasukkan sebagai orang yang


ah

merasa kepentingannya dirugikan. Dan karena sejak diterbitkannya


R

Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa, Para Pemohon


s
Peninjauan Kembali sekalipun belum pernah melihat dan
M

ne
ng

mendapatkan Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa dengan


do
gu

Halaman 72 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
prosedur sah menurut hukum;

R
I.7. Bahwa dengan dikabulkannya permohonan informasi oleh Badan

si
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah yang diajukan Baskoro Budhi

ne
ng
Darmawan pada 18 Juni 2014 (vide Bukti P.15), maka sudah
sepatutnya penghitungan tenggang waktu Keputusan Tata Usaha
Negara Objek Sengketa adalah sejak tanggal 18 Juni 2014,

do
gu sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Peradilan Tata
Usaha Negara Juncto SEMA Nomor 2 Tahun 1991;

In
A
I.8. Bahwa penting dan mendasar sifatnya agar pertimbangan majelis
hakim lebih mengedepankan pertimbangan hukum terkait tujuan
ah

pengumuman dibandingkan semata soal prosedur formal

lik
penyampaian pengumuman. Dalam kerangka hukum lingkungan,
jelaslah bahwa tujuan pengumuman ini adalah agar hak masyarakat
am

ub
atas informasi terpenuhi. Hak atas informasi itu adalah salah satu pilar
pelaksanaan asas tata kelola pemerintahan yang baik dalam
ep
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (vide: Pasal 2 huruf m
k

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


ah

Pengelolaan Lingkungan Hidup);


R

si
Selain itu, penting sebagai pembelajaran hukum publik, bahwa
partisipasi adalah hak, yang merupakan hak asasi manusia yang telah

ne
ng

diakui dalam sistem hukum nasional, sebagai hak yang memiliki


konstitusionalitas (vide: Pasal 28F UUD 1945);

do
gu

I.9. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
Telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata
karena menghitung tenggang waktu daluarsa dan menilai putusan
In
A

tidaklah bersungguh-sungguh dalam menggali alasan secara lebih


baik untuk memahami ketidaktahuan pemohon peninjauan kembali.
ah

lik

Hal ini bertentangan dengan kewajiban hakim yang diatur dalam Kode
Etik Profesi Hakim yang menyatakan, Bersungguh-sungguh mencari
m

ub

kebenaran dan keadilan;


Merujuk pada bangalore principles of judicial conduct, satu prinsip
ka

yang sudah dipakai berbagai negara termasuk dianut oleh Mahkamah


ep

Agung Republik Indonesia. Prinsip tersebut terdiri dari 6 prinsip yang


ah

antara lain pertama, prinsip independensi, kedua, ketidakberpihakan,


R

ketiga, integritas, keempat, kepantasan dan kesopanan, kelima,


s
kesetaraan, keenam, kecakapan dan kebersamaan;
M

ne
ng

I.10. Bahwa dengan demikian, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha
do
gu

Halaman 73 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara Surabaya telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu

R
kekeliruan yang nyata dengan tidak mempertimbangkan Pasal 55

si
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

ne
ng
Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun
1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan beberapa Ketentuan Dalam

do
gu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

In
A
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan UUD 1945;
II. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Telah
ah

Melakukan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata Sehingga

lik
Mengambil Kesimpulan: Sosialisasi Pabrik Semen Adalah Sosialisasi Izin
Lingkungan;
am

ub
Bahwa pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada
ep
halaman 10 berbunyi sebagai berikut:
k

Menimbang, bahwa peradilan tingkat pertama dalam pertimbangan


ah

hukumnya pada pokoknya menyatakan gugatan Para


R

si
Penggugat/Pembanding terhadap objek berupa Surat Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012 , tentang

ne
ng

Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen


Oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi

do
gu

Jawa Tengah, (Vide bukti P.12=T-13=T.II.Int-1) diajukan melebihi tenggat


waktu 90 (Sembilan puluh hari) sebagaimana dimaksud Pasal 55 Undang-
Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
In
A

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara


karena objek sengketa sebelum diterbitkan telah diumumkan dan
ah

lik

disosialisasikan kepada warga masyarakat ditempat objek sengketa berada


pada tahun 2012 hingga tahun 2013;
m

ub

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama pertimbangan


putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor
ka

64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 beserta seluruh berkas


ep

perkara yang dimohonkan banding a quo, majelis hakim pengadilan tingkat


ah

banding sependapat dengan pertimbangan tersebut karena sebelum objek


R

sengketa diterbitkan telah disosialisasikan dan diumumkan kepada


s
khalayak ramai sejak 2013;
M

ne
ng

Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha


do
gu

Halaman 74 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara Surabaya dalam putusan Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY tersebut,

R
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah

si
melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata sehingga

ne
ng
mengambil kesimpulan: Sosialisasi Pabrik Semen adalah Sosialisasi Izin
Lingkungan;
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak bisa menerima pertimbangan

do
gu Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-
alasan sebagai berikut:

In
A
II.1. Bahwa objek perkara a quo adalah Surat Keputusan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 660.1/17 tahun 2012 tertanggal 7 Juni 2012 tentang
ah

Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Oleh PT Semen Gresik

lik
(Persero) Tbk, Di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;
II.2 Bahwa prosedur terbitnya izin tersebut menurut ketentuan Undang-
am

ub
Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan dalam Pasal 22 ayat (1), Juncto Pasal 36 ayat (2) Juncto
ep
Pasal 36 ayat (1) Juncto Pasal 40 ayat (10) Juncto Pasal 41 adalah
k

sebagai berikut:
ah

si
1. PT. Semen Gresik

ne
ng

Sosialisasi rencana
usaha/kegiatan

do
1. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
gu

Sosialisasi KA
2.a. Menyusun KA ANDAL ANDAL
2. Wajib AMDAL
In
A

Sosialisasi
hasil sidang
2.b Sidang Komisi KA
Andal
ah

lik

Sosialisasi
ANDAL, RKL,
2.c Menyusun ANDAL, RKL RPL
dan RPL
m

ub

Sosialisasi SK Sosialisasi
hasil sidang
3. SK Kelayakan Lingkungan 2.d Sidang Komisi AMDAL
ka

Sosialisasi Izin
ep

Lingkungan
4. Izin Lingkungan
ah

Sosialisasi Izin
R

lainnya
5. Izin Lainnya 5. Usaha dan/atau Kegiatan
s
M

ne
ng

do
gu

Halaman 75 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II.3. Bahwa dalam setiap tahapan tersebut menghasilkan dokumen berupa:

R
KA ANDAL, hasil sidang komisi KA ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL,

si
hasil sidang Komisi AMDAL, SK Kelayakan Lingkungan, Izin

ne
ng
Lingkungan, dan izin-izin lainnya;
II.4. Bahwa objek sengketa adalah SK Izin Lingkungan yang hanya
merupakan satu dari sekian banyak dokumen yang harus

do
gu disosialisasikan. Judex Facti (hal.10) ...karena objek sengketa
sebelum diterbitkan telah diumumkan dan disosialisasikan kepada

In
A
warga masyarakat ditempat objek sengketa berada pada tahun 2012
hingga tahun 2013 dan ... karena sebelum objek sengketa
ah

diterbitkan telah disosialisasikan dan diumumkan kepada khalayak

lik
ramai sejak 2013. Dari pertimbangan hakim tersebut, maka yang
menjadi pertanyaan adalah: Dokumen apa yang disosialisasikan?
am

ub
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah
melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata karena
ep
dengan tegas menyatakan sebelum diterbitkan telah disosialisasikan.
k

Maka bisa diambil kesimpulan bahwa yang disosialisasikan bukan


ah

objek sengketa a quo atau izin lingkungan;


R

si
II.5. Bahwa Keputusan a quo adalah izin lingkungan, sehingga Penerbit
Izin wajib mengumumkannya dengan cara yang mudah diketahui oleh

ne
ng

masyarakat, sebagaimana diatur di Pasal 39 Ayat 1 dan 2 Undang-


Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

do
gu

Lingkungan Hidup yang menyatakan:


Pasal 39 Ayat (1):
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya
In
A

wajib mengumumkan permohonan dan keputusan izin lingkungan;


Pasal 39 Ayat (2):
ah

lik

Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


dengan cara yang mudah diketahui oleh masyarakat;
m

ub

II.6. Bahwa dengan demikian, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata


Usaha Negara Surabaya telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu
ka

kekeliruan yang nyata terhadap penafsiran Undang-Undang 32 Tahun


ep

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;


ah

III. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Telah
R

Melakukan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata, Sehingga


s
Mengambil Kesimpulan: Pemohon Peninjauan Kembali I Dan Pemohon
M

ne
ng

Peninjauan Kembali III Sudah Mengetahui Izin Lingkungan Dan Dirugikan


do
gu

Halaman 76 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepentingan Hukumnya;

R
Dalam pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

si
Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada

ne
ng
halaman 11 berbunyi sebagai berikut:
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dengan demikian
pertimbangan peradilan tingkat pertama telah tepat dan benar oleh karena

do
gu itu pertimbangan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
Nomor 64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 haruslah dikuatkan,

In
A
yang untuk singkatnya dan untuk tidak mengulang hal yang sama
pertimbangan tersebut dianggap dimuat kembali dalam pertimbangan ini
ah

dan sebagai bahan pertimbangan dalam memutus perkara ini dalam tingkat

lik
banding;
Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha
am

ub
Negara Surabaya tersebut, maka Pemohon Peninjauan Kembali perlu
mencermati kembali pertimbangan Putusan Perkara Nomor
ep
064/G/2014/PTUN.Smg pada halaman 180-181;
k

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, maka Pengadilan


ah

berpendapat bahwa Para Penggugat nyata-nyata telah mengetahui serta


R

si
merasa kepentingannya dirugikan bila dihubungkan dengan Penjelasan
Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, yaitu 90 (Sembilan puluh)

ne
ng

hari sejak keputusan yang wajib diumumkan telah diumumkan, yaitu sejak
tanggal 11 Juni 2012, hal ini terkait bukti T.10.a = T.II.Int.4.d, dan bukti

do
gu

T.11, terhadap Izin Lingkungan yang dijadikan objek sengketa adalah


Keputusan Tata Usaha Negara yang menurut ketentuan Pasal 39 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
In
A

Pengelolaan Lingkungan Hidup Juncto Pasal 49 ayat (1) Peraturan


Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, wajib untuk
ah

lik

diumumkan dan oleh Tergugat melalui Badan Lingkungan Hidup telah


menerbitkan surat Nomor 660.1/BLH.II/0961, tertanggal 11 Juni 2012,
m

ub

kepada Bupati Rembang, perihal: Pengumuman Izin Lingkungan dengan


tembusan kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup di Rembang serta telah
ka

pula diumumkan dalam multimedia berupa: Website Badan Lingkungan


ep

Hidup Provinsi Jawa Tengah mengenai pengumuman Izin Lingkungan


ah

Pembangunan Pabrik Semen Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten


R

Rembang, tanggal 11 Juni 2012, dengan tautan


s
http://blh.jatengprov.go.id/berita-139-Pengumuman-Penerbitan-Izin-
M

ne
ng

Lingkungan-Pembangunan-Pabrik-Semen-PT-SemenGresik.html (vide
do
gu

Halaman 77 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti T.11);

R
Menimbang bahwa lebih lanjut Pengadilan berpendapat menurut hukum

si
bahwa Para Penggugat dapat dinyatakan telah mengetahui dikaitkan

ne
ng
dengan merasa kepentingannya dirugikan dengan diterbitkannya objek
sengketa setidak-tidaknya sejak tanggal 22 Juni 2013, saat wakil Bupati
Rembang memberikan penjelasan mengenai telah terpenuhinya semua izin

do
gu dari Tergugat II Intervensi berikut telah disebutkannya Izin Lingkungan (In
casu objek sengketa a quo) yang dimiliki Tergugat II Intervensi saat

In
A
dilakukan acara silaturahmi yang difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai
Desa Kecamatan Gunem, dimana Penggugat 1 Joko Prianto hadir saat itu
ah

bersama beberapa warga Desa ring 1 (warga yang terkena dampak) sekitar

lik
areal lokasi terbitnya Izin Lingkungan milik Tergugat II Intervensi, namun
Sumarno dan Joko Prianto serta beberapa warga tetap melakukan aksi
am

ub
penolakan atas keberadaan PT Semen Indonesia, sedangkan hal tersebut
bila disandingkan dengan gugatan Para Penggugat yang didaftarkan di
ep
Kepaniteraan Muda perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
k

yang terdaftar di bawah register perkara Nomor 064/G/2014/PTUN.SMG,


ah

tanggal 1 September 2014, sehingga bila dihitung secara kasuistis dengan


R

si
mendasarkan ketentuan Pasal 55 berikut penjelasannya Undang-undang
Nomor 5 tahun 1986, telah melebihi tenggang waktu 90 (sembilan puluh)

ne
ng

hari untuk mengajukan gugatan atau kadaluarsa;


Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah

do
gu

melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata sehingga


mengambil kesimpulan: Pemohon Peninjauan Kembali I dan Pemohon
Peninjauan Kembali III sudah mengetahui Izin Lingkungan dan Dirugikan
In
A

Kepentingan Hukumnya;
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak bisa menerima pertimbangan
ah

lik

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-


alasan sebagai berikut:
m

ub

III.1. Bahwa dalam perkara Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY Juncto


064/G/2014/PTUN.Smg, majelis hakim hanya mempertimbangkan
ka

Alat-Alat Bukti sebagai berikut:


ep

- Surat yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Hidup melalui surat


ah

Nomor 660.1/BLH.II/0961, tertanggal 11 Juni 2012, kepada Bupati


R

Rembang, perihal: Pengumuman Izin Lingkungan dengan tembusan


s
kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup di Rembang;
M

ne
ng

- Website Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah mengenai


do
gu

Halaman 78 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengumuman Izin Lingkungan Pembangunan Pabrik Semen Gresik

R
(Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, tanggal 11 Juni 2012;

si
- Judex Facti menyatakan bahwa Pembanding I hadir dalam

ne
ng
pertemuan tanggal 22 Juni 2013;
III.2. Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1991 tentang
Petunjuk Pelaksanaan beberapa Ketentuan Dalam Undang-Undang

do
gu Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Romawi
V. Tenggat Waktu (Pasal 55), angka (3), menyatakan:

In
A
Bagi mereka yang tidak dituju oleh suatu Keputusan Tata Usaha
Negara tetapi merasa kepentingannya dirugikan, maka tenggat waktu
ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dihitung secara kasuistis

lik
sejak saat ia merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata
Usaha Negara dan mengetahui adanya keputusan tersebut;
am

ub
III.3. Bahwa, Pasal 39 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
ep
menyatakan:
k

Pasal 39 Ayat (1):


ah

Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya


R

si
wajib mengumumkan permohonan dan keputusan izin lingkungan;
Pasal 39 Ayat (2):

ne
ng

Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


dengan cara yang mudah diketahui oleh masyarakat;

do
gu

Lebih lanjut, bagian penjelasan Pasal 39 Ayat 1 Undang-Undang


Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup menyatakan:
In
A

Pengumuman dalam Pasal ini merupakan pelaksanaan atas


keterbukaan informasi. Pengumuman tersebut memungkinkan peran
ah

lik

serta masyarakat, khususnya yang belum menggunakan kesempatan


dalam prosedur keberatan, dengar pendapat, dan lain-lain dalam
m

ub

proses pengambilan keputusan izin;


III.4. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
ka

telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata


ep

karena tidak mempertimbangkan bahwa Pemohon Peninjauan


ah

Kembali dan warga Rembang lainnya yang pada umumnya berprofesi


R

sebagai petani ini tidak setiap hari bisa menyempatkan diri pergi ke
s
ketiga tempat itu untuk secara mudah mengetahui pengumuman
M

ne
ng

tersebut, sehingga mereka bisa berperan dalam menggunakan


do
gu

Halaman 79 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesempatan dalam prosedur keberatan, dengar pendapat, dan lain-

R
lain dalam proses pengambilan keputusan izin seperti yang disebutkan

si
di bagian Pasal 39 dan penjelasan Pasal 39 Undang-Undang Nomor

ne
ng
32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
Begitu pula halnya dengan pengumuman melalui website, Majelis

do
gu Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya menganggap
Pemohon Peninjauan Kembali telah mengetahui Keputusan Tata

In
A
Usaha Negara Objek Sengketa a quo. Kesimpulan ini jelas-jelas tidak
mempertimbangkan fakta bahwa teknologi website belum bisa diakses
ah

oleh seluruh warga Rembang yang terkena dampak. Masyarakat di

lik
Kabupaten Rembang memiliki tradisi lokal terkait dengan bagaimana
informasi harus disampaikan ke warga, bukan tradisi modern seperti
am

ub
penyampaian melalui website;
Majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
ep
seharusnya mempertimbangkan frasa dengan cara yang mudah
k

dipahami, seperti yang disebutkan di bagian Pasal 39 dan penjelasan


ah

Pasal 39 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang


R

si
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
III.5. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya

ne
ng

telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata


karena secara prematur menyatakan bahwa pemohon peninjauan

do
gu

kembali I hadir dalam pertemuan tanggal 22 Juni 2013. Padahal tidak


ada bukti satu pun, baik tertulis maupun keterangan saksi yang
menyatakan bahwa Pemohon Peninjauan Kembali I hadir dalam
In
A

sosialisasi tanggal 22 Juni 2013. Hal ini juga sebagaimana keterangan


Saksi Sumarno yang menyatakan di hadapan Majelis Hakim, bahwa
ah

lik

Pemohon Peninjauan Kembali I tidak terdapat dalam foto silaturahmi


yang dijadikan bukti oleh Tergugat II Intervensi;
m

ub

III.6. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata
ka

karena secara prematur dan terburu-buru membuat kesimpulan bahwa


ep

kalau masyarakat protes dan keberatan, masyarakat pasti mengetahui


ah

Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17/2012


R

tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen


s
Gresik (Persero) tbk di Kabupaten Rembang. Padahal menurut
M

ne
ng

keterangan Para Penggugat dan saksi-saksi, mereka melakukan


do
gu

Halaman 80 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
protes bukan karena mengetahui SK tersebut, melainkan setelah

R
melihat alat berat perusahaan mulai didatangkan;

si
III.7. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya

ne
ng
telah melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata,
karena menjadikan surat, website, dan pertemuan yang pada
pokoknya sosialisasi dan/atau pengumuman sebagai dasar

do
gu masyarakat termasuk Pemohon Peninjauan Kembali mengetahui
keputusan a quo;

In
A
Surat, website dan pertemuan tersebut tidak bisa menjadi dasar
pertimbangan bahwa Pemohon Peninjauan Kembali mengetahui
ah

keputusan a quo dan merasa kepentingannya dirugikan oleh

lik
keputusan a quo;
IV. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah
am

ub
Melakukan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata Sehingga
Mengambil Kesimpulan: Semua Pemohon Peninjauan Kembali Memiliki
ep
Kesamaan Waktu Mengetahui Objek Sengketa A Quo Dan Kesamaan
k

Kerugian;
ah

Bahwa pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


R

si
Surabaya di dalam putusan Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada
halaman 11 berbunyi sebagai berikut:

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dengan demikian


pertimbangan peradilan tingkat pertama telah tepat dan benar oleh karena

do
gu

itu pertimbangan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang


Nomor 64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 haruslah dikuatkan,
yang untuk singkatnya dan untuk tidak mengulang hal yang sama
In
A

pertimbangan tersebut dianggap dimuat kembali dalam pertimbangan ini


dan sebagai bahan pertimbangan dalam memutus perkara ini dalam tingkat
ah

lik

banding;
Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha
m

ub

Negara Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY,


maka Pemohon Peninjauan Kembali perlu mencermati kembali
ka

pertimbangan Putusan Perkara Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg;


ep

Pada halaman 180-181 disebutkan:


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, maka Pengadilan


R

berpendapat bahwa Para Penggugat nyata-nyata telah mengetahui serta


s
merasa kepentingannya dirugikan bila dihubungkan dengan Penjelasan
M

ne
ng

Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, yaitu 90 (sembilan puluh)


do
gu

Halaman 81 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hari sejak keputusan yang wajib diumumkan telah diumumkan, yaitu sejak

R
tanggal 11 Juni 2012, hal ini terkait bukti T.10.a = T.II.Int.4.d, dan bukti

si
T.11, terhadap Izin Lingkungan yang dijadikan objek sengketa adalah

ne
ng
Keputusan Tata Usaha Negara yang menurut ketentuan Pasal 39 ayta (1)
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Juncto Pasal 49 ayat (1) Peraturan

do
gu Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, wajib untuk
diumumkan dan oleh Tergugat melalui Badan Lingkungan Hidup telah

In
A
menerbitkan surat Nomor 660.1/BLH.II/0961, tertanggal 11 Juni 2012,
kepada Bupati Rembang, perihal: Pengumuman Izin Lingkungan dengan
ah

tembusan kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup di Rembang serta telah

lik
pula diumumkan dalam multimedia berupa: Website Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Jawa Tengah mengenai pengumuman Izin Lingkungan
am

ub
Pembangunan Pabrik Semen Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten
Rembang, tanggal 11 Juni 2012, dengan tautan
ep
http://blh.jatengprov.go.id/berita-139-Pengumuman-Penerbitan-Izin-
k

Lingkungan-Pembangunan-Pabrik-Semen-PT-SemenGresik.html (vide
ah

Bukti T.11);
R

si
Menimbang bahwa lebih lanjut Pengadilan berpendapat menurut hukum
bahwa Para Penggugat dapat dinyatakan telah mengetahui dikaitkan

ne
ng

dengan merasa kepentingannya dirugikan dengan diterbitkannya objek


sengketa setidak-tidaknya sejak tanggal 22 Juni 2013, saat wakil Bupati

do
gu

Rembang memberikan penjelasan mengenai telah terpenuhinya semua izin


dari Tergugat II Intervensi berikut telah disebutkannya Izin Lingkungan (in
casu objek sengketa a quo) yang dimiliki Tergugat II Intervensi saat
In
A

dilakukan acara silaturahmi yang difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai


Desa Kecamatan Gunem, dimana Penggugat 1 Joko Prianto hadir saat itu
ah

lik

bersama beberapa warga Desa ring 1 (warga yang terkena dampak) sekitar
areal lokasi terbitnya Izin Lingkungan milik Tergugat II Intervensi, namun
m

ub

Sumarno dan Joko Prianto serta beberapa warga tetap melakukan aksi
penolakan atas keberadaan PT Semen Indonesia, sedangkan hal tersebut
ka

bila disandingkan dengan gugatan Para Penggugat yang didaftarkan di


ep

Kepaniteraan Muda perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang


ah

yang terdaftar di bawah register perkara Nomor 064/G/2014/PTUN.SMG,


R

tanggal 1 September 2014, sehingga bila dihitung secara kasuistis dengan


s
mendasarkan ketentuan Pasal 55 berikut penjelasannya Undang-undang
M

ne
ng

Nomor 5 tahun 1986, telah melebihi tenggang waktu 90 (sembilan puluh)


do
gu

Halaman 82 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hari untuk mengajukan gugatan atau kadaluarsa;

R
Pada halaman 173 disebutkan:

si
Berdasarkan bukti tersebut Majelis Hakim memperoleh fakta hukum

ne
ng
bahwa Baskoro Budhi Darmawan (Para Penggugat mendalilkan
mengetahui objek sengketa berdasarkan informasi dari Baskoro) dan
Mingming hadir mewakili JMPPK saat itu dan mengetahui mengenai

do
gu keberadaan pembangunan dan penambangan yang akan dilakukan oleh
Tergugat II Intervensi serta mengetahui semua izin untuk kegiatan/ usaha

In
A
penambangan ;
Pada halaman 174 disebutkan:
ah

warga masyarakat Rembang diantaranya Joko Prianto yang merupakan

lik
pihak Penggugat 1 dari para penggugat, Ming-ming, saksi Suwater, saksi
Sumarno dan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendengg
am

ub
melakukan demonstrasi besar-besaran di kantor Dewan Perwakilan Daerah
Kabupaten Rembang, aksi tersebut pada intinya menolak dan meminta
ep
AMDAL serta Izin lingkungan PT Semen Indonesia dibatalkan;
k

Pada halaman 176-177 disebutkan:


ah

pada tahun 2013, saksi lupa kapan tepatnya menyatakan bahwa ada
R

si
warga Desa Timbrangan yang bernama Suyasir yang merupakan
Penggugat 3 dari Para Penggugat menanyakan tentang adanya

ne
ng

pembangunan pabrik semen yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia ;


Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah

do
gu

melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata sehingga


mengambil kesimpulan: semua pemohon peninjauan kembali memiliki
kesamaan waktu mengetahui objek sengketa a quo dan kesamaan
In
A

kerugian;
Pemohon peninjauan kembali tidak bisa menerima pertimbangan
ah

lik

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-


alasan sebagai berikut:
m

ub

IV.1 Bahwa Majelis Hakim perkara Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY Juncto


064/G/2014/PTUN.Smg, keliru mengambil premis mayor yang tidak
ka

disertai fakta hukum yang kuat, sebagai berikut:


ep

... saat wakil Bupati Rembang memberikan penjelasan mengenai telah


ah

terpenuhinya semua izin dari Tergugat II Intervensi berikut telah


R

disebutkannya Izin Lingkungan (In casu objek sengketa a quo) yang


s
dimiliki Tergugat II Intervensi saat dilakukan acara silaturahmi yang
M

ne
ng

difasilitasi oleh Camat Gunem di Balai Desa Kecamatan Gunem,


do
gu

Halaman 83 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimana Penggugat 1 Joko Prianto hadir saat itu bersama beberapa

R
warga Desa ring 1 (warga yang terkena dampak) sekitar areal lokasi

si
terbitnya Izin Lingkungan milik Tergugat II Intervensi, namun Sumarno

ne
ng
dan Joko Prianto serta beberapa warga tetap melakukan aksi
penolakan atas keberadaan PT Semen Indonesia;
Padahal tidak ada satu pun bukti, baik tertulis maupun keterangan

do
gu saksi yang menyatakan bahwa Pemohon Peninjauan Kembali I hadir
dalam sosialisasi tanggal 22 Juni 2013. Hal ini juga sebagaimana

In
A
keterangan Saksi Sumarno yang menyatakan di hadapan Majelis
Hakim, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali I tidak terdapat dalam
ah

foto silaturahmi yang dijadikan bukti oleh Tergugat Intervensi. Lebih

lik
lanjut aksi penolakan atas keberadaan PT Semen Indonesia adalah
aksi penolakan terhadap pabrik semen secara umum, bukan spesifik
am

ub
aksi mengenai izin lingkungan;
IV.2 Bahwa setelah mengambil premis mayor yang tidak disertai fakta
ep
hukum yang kuat, Majelis Hakim perkara Nomor
k

135/B/2015/PT.TUN.SBY Juncto 064/G/2014/PTUN.Smg, mengambil


ah

kesimpulan dari premis mayor dan minor yang salah, sebagai berikut:
R

si
a. Premis mayor:
Putusan halaman 173 disebutkan: Berdasarkan bukti tersebut

ne
ng

Majelis Hakim memperoleh fakta hukum bahwa Baskoro Budhi


Darmawan (Para Penggugat mendalilkan mengetahui objek

do
gu

sengketa berdasarkan informasi dari Baskoro) dan Mingming hadir


mewakili JMPPK saat itu dan mengetahui mengenai keberadaan
pembangunan dan penambangan yang akan dilakukan oleh
In
A

Tergugat II Intervensi serta mengetahui semua izin untuk


kegiatan/usaha penambangan ;
ah

lik

Putusan halaman 174 disebutkan: warga masyarakat Rembang


diantaranya Joko Prianto yang merupakan pihak Penggugat 1 dari
m

ub

para penggugat, Ming-ming, saksi Suwater, saksi Sumarno dan


Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng melakukan
ka

demonstrasi besar-besaran di kantor Dewan Perwakilan Daerah


ep

Kabupaten Rembang, aksi tersebut pada intinya menolah dan


ah

meminta AMDAL serta Izin lingkungan PT Semen Indonesia


R

dibatalkan;
s
lebih lanjut, majelis hakim juga menyebutkan Joko Prianto di
M

ne
ng

halaman 176-177:
do
gu

Halaman 84 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada tahun 2013, saksi lupa kapan tepatnya menyatakan

R
bahwa ada warga Desa Timbrangan yang bernama Suyasir yang

si
merupakan Penggugat 3 dari Para Penggugat menanyakan

ne
ng
tentang adanya pembangunan pabrik semen yang dilakukan oleh
PT Semen Indonesia ;
b. Premis minor:

do
gu Para Penggugat mengetahui objek sengketa;
c. Simpulan:

In
A
Bahwa setelah menguraikan fakta-fakta persidangan, majelis hakim
dalam putusan halaman 179 menyimpulkan: Berkaitan dengan
ah

tenggang waktu tidak serta merta didasarkan pasal saat

lik
mengetahui adanya objek sengketa a quo dan permohonan
mengenai objek sengketa a quo namun secara kasuistis dapat
am

ub
dihubungkan dengan kapan Para Penggugat mengetahui akan
kepentingannya yang akan dirugikan dengan terbitnya objek
ep
sengketa a quo;
k

IV.3. Bahwa setelah mengambil premis mayor yang tidak disertai fakta
ah

hukum yang kuat, majelis hakim mengambil kesimpulan dari premis


R

si
mayor dan minor yang salah, sebagai berikut:
Bahwa majelis hakim hanya berhasil menunjukkan premis mayor:

ne
ng

Baskoro Budhi Darmawan dan Mingming (yang bukan Penggugat),


Joko Prianto, Suyasir mengetahui objek sengketa;

do
gu

Lebih lanjut, majelis hakim merumuskan premis minor Para Penggugat


mengetahui objek sengketa;
Kemudian majelis hakim menarik simpulan: Para Penggugat Para
In
A

Penggugat mengetahui akan kepentingannya yang akan dirugikan


dengan terbitnya objek sengketa a quo;
ah

lik

Sehingga simpulan majelis hakim keliru;


IV.4. Bahwa Majelis Hakim dalam perkara Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY
m

ub

Juncto 064/G/2014/PTUN.Smg, keliru dengan menyatakan


keseluruhan Pemohon telah mengetahui Keputusan Tata Usaha
ka

Negara Objek Sengketa, meski hanya menguraikan adanya dua orang


ep

pemohon peninjauan kembali yang mengetahui Objek Sengketa a


ah

quo;
R

Bahwa meski hanya menerangkan Pemohon Peninjauan Kembali I


s
dan III-lah yang mengetahui Objek Sengketa a quo, majelis hakim
M

ne
ng

malah menyimpulkan bahwa keseluruhan pemohon mengetahui


do
gu

Halaman 85 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingannya yang akan dirugikan dengan terbitnya objek sengketa

R
a quo;

si
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah

ne
ng
melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata dengan
tidak memperhatikan fakta bahwanya penggugat berjumlah 6 (enam)
orang ditambah 1 (satu) badan hukum;

do
gu Dengan hanya menguraikan dua dari tujuh Penggugat yang
mengetahui Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa, tidak

In
A
serta merta Para Penggugat yang berjumlah tujuh, mengetahui objek
sengketa;
ah

IV.5. Bahwa ketujuh Pemohon Peninjauan Kembali memiliki kepentingan

lik
hukum yang jelas-jelas berbeda dan tidak bisa disamakan satu
dengan lainnya. Bahwa masing-masing kepentingan hukum mereka
am

ub
adalah:
Pemohon Pemohon Peninjauan Kembali I tinggal di Desa
Peninjauan Tegaldowo, RT/RW 006/001, Kecamatan Gunem,
ep
k

Kembali I Kabupaten Rembang. Lokasi Penambangan


berdasarkan Keputusan a quo hanya berjarak 500
ah

meter dari Desa Tegaldowo sehingga Pemohon


R
Peninjauan Kembali I berpotensi mengalami kerugian

si
yaitu matinya sumber air yang selama ini digunakan
untuk minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

ne
ng

Penambangan semen juga berpotensi menimbulkan


debu yang akan mengganggu saluran pernafasan dan
iritasi mata;
Pemohon Pemohon Peninjauan Kembali II bekerja sebagai

do
gu

Peninjauan petani/pekebun. Lahan pertaniannya berada di Desa


Kembali II Suntri, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
Pertanian di Desa Suntri mengandalkan air dari sumber
mata air yang berada di CAT Watuputih. Dengan
In
A

adanya penambangan berdasarkan Keputusan a quo


berpotensi menghilangkan sumber mata air tersebut;
Pemohon Pemohon Peninjauan Kembali III bekerja sebagai
ah

lik

Peninjauan petani/pekebun. Lahan pertaniannya berada di Desa


Kembali III Timbrangan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
Pertanian di Desa Timbrangan mengandalkan air dari
sumber mata air yang berada di CAT Watuputih.
m

ub

Dengan adanya penambangan berdasarkan Keputusan


a quo berpotensi menghilangkan sumber mata air
ka

tersebut dan berpotensi menimbulkan debu yang akan


ep

mengganggu saluran pernafasan dan iritasi mata;


Pemohon Pemohon Peninjauan Kembali IV bekerja sebagai
Peninjauan petani/pekebun. Lahan pertaniannya berada di Desa
ah

Kembali IV Tengger, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.


R

Pertanian di Desa Tengger mengandalkan air dari


s
sumber mata air yang berada di CAT Watuputih.
M

Dengan adanya penambangan berdasarkan Keputusan


ne
ng

a quo berpotensi menghilangkan sumber mata air


do
gu

Halaman 86 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut;
Pemohon Pemohon Peninjauan Kembali V tinggal di Desa

si
Peninjauan Bitingan, RT/RW 001/001, Kecamatan Sale, Kabupaten
Kembali V Rembang. Selama ini Desa Bitingan sudah menerima
dampak dari aktivitas penambangan yang sudah ada

ne
ng
yaitu berkurangnya sumber mata air dan sering terjadi
bencana alam berupa tanah longsor. Dengan adanya
penambangan berdasarkan Keputusan a quo akan

do
gu Pemohon
Peninjauan
memperburuk kondisi yang sudah ada;
Pemohon Peninjauan Kembali VI selain bekerja sebagai
wiraswata (penggilingan padi) juga bekerja sebagai
Kembali VI petani/pekebun. Lahan pertaniannya berada di Desa

In
A
Dowan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
Pertanian di Desa Dowan mengandalkan air dari
sumber mata air yang berada di CAT Watuputih.
ah

Dengan adanya penambangan berdasarkan Keputusan

lik
a quo berpotensi menghilangkan sumber mata air
tersebut;
Pemohon Pemohon Peninjauan Kembali VII adalah WALHI.
am

ub
Peninjauan WALHI tumbuh secara swadaya di tengah-tengah
Kembali VII masyarakat dan bersama masyarakat, bergerak atas
dasar kepedulian pada pelestarian fungsi lingkungan
hidup, pemajuan, perlindungan, penegakan,
ep
k

penghormatan terhadap hukum, khususnya lingkungan


hidup di Indonesia;
ah

si
IV.6. Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1991 tentang
Petunjuk Pelaksanaan beberapa Ketentuan Dalam Undang-Undang

ne
ng

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Romawi


V. (Pasal 55), angka (3), menyatakan:

do
Bagi mereka yang tidak dituju oleh suatu Keputusan Tata Usaha
gu

Negara tetapi merasa kepentingannya dirugikan, maka tenggat waktu


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dihitung secara kasuistis
In
A

sejak saat ia merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata


Usaha Negara dan mengetahui adanya keputusan tersebut;
ah

lik

IV.7. Bahwa Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan


Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
m

ub

Usaha Negara, Pasal 53 (1), menyatakan:


Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
ka

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat


ep

mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang


berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
ah

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
s
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi;
M

ne
ng

IV.8. Bahwa frasa seseorang dan frasa kepentingannya dirugikan dalam


do
gu

Halaman 87 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

R
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

si
Negara Juncto Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1991

ne
ng
tentang Petunjuk Pelaksanaan beberapa Ketentuan Dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
jelas membuat kepentingan dari masing-masing pihak ke-3 berbeda;

do
gu Bahwa dalam Putusan Perkara Nomor 011-017/PUU-I/2003 Dimuat Dalam
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004, Terbit Hari Selasa

In
A
Tanggal 02 Maret 2004, halaman 32-33, disebutkan:
1. Bahwa Para Pemohon I yakni: 1) Prof. Dr. Deliar Noer. 2) H. Ali
ah

Sadikin. 3) Dr. Ir. Sri Bintang Pamungkas. 4) Ny. Sri Husadhati. 5)

lik
Robert SoepomoD.P. 6) Dr. Mohamad Toyibi. 7) Buntaran Sanusi, SE,
MM. 8) Moch. Sifa Amin Widigdo. 9) Ir. Krisno Pudjonggo. 10) dr.
am

ub
Judilherry Justam. 11) Soenardi, SH. 12) Ir. Urgik Kurniadi. 13)
Syamsul Hilal. 14) Syafinuddin.15) Sunaryo, SH. 16) Affanulhakim
ep
Umar. 17) Bagus Satriyanto. 18) Christianus Siner Key Timu. 19) Ny.
k

Hariati. 20) Ny. Rustiah. 21) Bambang Satriyanto. 22) Ny. Sri Rejeki
ah

Suninto, tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) guna tampil


R

si
selaku para pemohon pengujian undang-undang karena tidak terbukti
terdapat adanya keterkaitan sebab akibat (causal verband) yang

ne
ng

menunjukkan bahwasannya hak konstitusional mereka dirugikan oleh


berlakunya Pasal 60 huruf g Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003

do
gu

tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan


Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Para
Pemohon dimaksud bukan bekas Anggota Partai Komunis Indonesia
In
A

(PKI), termasuk organisasi massanya, dan bukan pula orang yang


terlibat langsung atau tidak langsung dalam G.30.S./PKI serta bukan
ah

lik

bekas anggota organisasi terlarang lainnya. Oleh karena itu, mereka


tidak memenuhi persyaratan kedudukan hukum (legal standing)
m

ub

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang


Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, sehingga
ka

permohonannya tidak dipertimbangkan;


ep

2. Bahwa dalam pada itu, berdasarkan bukti Para Pemohon I (P-1, P-2, P-
ah

3, dan P-4), dan bukti Para Pemohon II (P-2a, P-2b, P-2c, P-3, P-4, P-
R

5, P-6, P-7, P-8), sebagian dari Para Pemohon I yakni : 1) Payung


s
Salenda. 2) Gorma Hutajulu. 3) Rhein Robby Sumolang. 4) Ir. Sri
M

ne
ng

Panudju. 5) Suyud Sukma Sendjaja. 6) Margondo Hardono, dan Para


do
gu

Halaman 88 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon II yakni: 1) Sumaun Utomo. 2) Achmad Soebarto. 3)

R
Mulyono. 4) Said Pradono bin Djaja. 5) Ngadiso Yahya bin Somoredjo.

si
6) Tjasman bin Setyo Prawiro. 7) Makmuri bin Zahzuri, memenuhi

ne
ng
persyaratan kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan
permohonan pengujian Pasal 60 huruf g Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota-Anggota Dewan

do
gu Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1)

In
A
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003. Sebagian Para Pemohon I
dan Para Pemohon II seluruhnya adalah bekas tahanan politik. Mereka
ah

telah ditahan atau dipenjara karena dituduh terlibat secara langsung

lik
maupun tidak langsung dalam peristiwa G.30.S./PKI, dan menganggap
hak konstitusional mereka dirugikan oleh berlakunya Pasal 60 huruf g
am

ub
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
ep
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
k

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di


ah

atas terhadap kewenangan Mahkamah Konstitusi dan kedudukan hukum


R

si
(legal standing) Para Pemohon a quo, Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi
dalam Rapat Permusyawaratan Hakim pada tanggal 24 Februari 2004

ne
ng

secara mufakat bulat berpendapat bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang


untuk mengadili perkara a quo dan sebagian dari Para Pemohon I serta

do
gu

Para Pemohon II seluruhnya mempunyai kedudukan hukum (legal


standing);
Pada pokoknya putusan tersebut menyatakan sebagian pemohon tidak
In
A

memiliki legal standing, dan pemohon lainnya memiliki legal standing.


Namun, Rapat Permusyawaratan Hakim secara mufakat bulat berpendapat
ah

lik

bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang untuk mengadili perkara a quo


dan sebagian dari Para Pemohon I serta Para Pemohon II seluruhnya
m

ub

mempunyai kedudukan hukum (legal standing);


Jika dikaitkan dengan perkara a quo, seandainya majelis hakim
ka

menyatakan dua Pemohon Peninjauan Kembali telah mengetahui objek


ep

sengketa, bukan berarti Majelis Hakim dapat memutuskan gugatan


ah

kadaluwarsa. Karena di dalam gugatan terdapat tujuh Pemohon, jika dua


R

dinyatakan mengetahui objek sengketa, bukan berarti lima lainnya


s
mengetahui objek sengketa sehingga majelis hakim tidak mengadili perkara
M

ne
ng

pokok;
do
gu

Halaman 89 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
V. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah

R
Melakukan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata Karena

si
Pemohon Peninjauan Kembali Tidak Pernah Sama Sekali Dilibatkan dalam

ne
ng
Proses Penyusunan Dokumen Lingkungan Sampai Pada Penerbitan Izin
Lingkungan;
Bahwa pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

do
gu Surabaya dalam Putusan Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada halaman
11 berbunyi sebagai berikut:

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dengan demikian
pertimbangan peradilan tingkat pertama telah tepat dan benar oleh karena
ah

itu pertimbangan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang

lik
Nomor 64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 haruslah dikuatkan,
yang untuk singkatnya dan untuk tidak mengulang hal yang sama
am

ub
pertimbangan tersebut dianggap dimuat kembali dalam pertimbangan ini
dan sebagai bahan pertimbangan dalam memutus perkara ini dalam tingkat
ep
banding;
k

Mencermati pertimbangan majelis hakim tersebut, maka kami perlu


ah

mencermati kembali pertimbangan Putusan Perkara Nomor


R

si
064/G/2014/PTUN.Smg. Pada halaman 180-181 disebutkan:
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, maka Pengadilan

ne
ng

berpendapat bahwa Para Penggugat nyata-nyata telah mengetahui serta


merasa kepentingannya dirugikan bila dihubungkan dengan Penjelasan

do
gu

Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, yaitu 90 (Sembilan puluh)


hari sejak keputusan yang wajib diumumkan telah diumumkan, yaitu sejak
tanggal 11 Juni 2012, hal ini terkait bukti T.10.a = T.II.Int.4.d, dan bukti T.11,
In
A

terhadap Izin Lingkungan yang dijadikan objek sengketa adalah Keputusan


Tata Usaha Negara yang menurut ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-
ah

lik

Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Juncto Pasal 49 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27
m

ub

Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, wajib untuk diumumkan dan oleh
Tergugat melalui Badan Lingkungan Hidup telah menerbitkan surat Nomor
ka

660.1/BLH.II/0961, tertanggal 11 Juni 2012, kepada Bupati Rembang,


ep

perihal: Pengumuman Izin Lingkungan dengan tembusan kepada Kepala


ah

Kantor Lingkungan Hidup di Rembang serta telah pula diumumkan dalam


R

multimedia berupa: Website Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa


s
Tengah mengenai pengumuman Izin Lingkungan Pembangunan Pabrik
M

ne
ng

Semen Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, tanggal 11 Juni 2012,


do
gu

Halaman 90 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan tautan http://blh.jatengprov.go.id/berita-139-Pengumuman-

R
Penerbitan-Izin-Lingkungan-Pembangunan-Pabrik-Semen-PT-Semen

si
Gresik.html (vide Bukti T.11);

ne
ng
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Telah
melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata karena
Pemohon Peninjauan Kembali I tidak hadir dalam acara silahturahmi

do
gu tertanggal 22 Juni 2013, yang menjadi dasar tidak diterimanya gugatan
Pemohon;

In
A
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak bisa menerima pertimbangan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-
ah

alasan sebagai berikut:

lik
V.1. Bahwa silaturahmi di Balai Desa Gunem pada tanggal 22 Juni 2013
tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai sosialisasi yang dimaksud
am

ub
dalam perundang-undangan;
V.2. Bahwa halaman 6 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
ep
16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
k

Hidup menyebutkan bahwa hasil pelibatan masyarakat merupakan


ah

bagian proses pelingkupan. Pelibatan masyarakat dilakukan melalui


R

si
pengumuman dan konsultasi publik. Prosedur pelibatan masyarakat
dalam proses Amdal harus mengacu pada peraturan perundang-

ne
ng

undangan;
Bahwa dalam pasal 2 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

do
gu

Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat


dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan
diatur mengenai pelaksanaan keterlibatan masyarakat;
In
A

Bahwa pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses Analisis


Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan izin lingkungan dilakukan
ah

lik

berdasarkan prinsip dasar: a. pemberian informasi yang transparan


dan lengkap; b. kesetaraan posisi diantara pihak-pihak yang terlibat; c.
m

ub

penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana; dan d.


koordinasi, komunikasi dan kerjasama di kalangan pihak-pihak yang
ka

terkait;
ep

Bahwa berdasarkan pasal 2 tersebut, proses keterlibatan masyarakat


ah

dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan


R

dan lengkap;
s
V.3. Bahwa dalam silaturahmi yang dilakukan oleh Wakil Bupati Rembang
M

ne
ng

di Balai Desa Kecamatan Gunem pada tanggal 22 Juni 2013 tersebut


do
gu

Halaman 91 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak dapat disebut sebagai sosialisasi karena silaturahmi tersebut

R
tidak secara khusus dimaksudkan untuk secara khusus

si
mengumumkan Izin Lingkungan;

ne
ng
V.4. Berdasarkan perkara in casu, Izin lingkungan yang dikeluarkan oleh
Termohon sebelumnya Tergugat dan Terbanding merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam pembuatan dokumen lingkungan hidup.

do
gu Sehingga keterlibatan masyarakat seharusnya sejak pembuatan
dokumen awal sampai pada keluarnya izin lingkungan. Berdasarkan

In
A
pasal 39 undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, karena muara dari semua izin
ah

usaha diawali dengan terbitnya izin lingkungan;

lik
V.5. Bahwa keterlibatan masyarakat wajib dilakukan sejak adanya
penyusunan dokumen lingkungan berdasarkan pasal di atas. Dalam
am

ub
dalil gugatan Pemohon Peninjauan Kembali disebutkan pada halaman
36 dan 38 - 51 tentang tidak adanya keterlibatan masyarakat dalam
ep
proses penyusunan Amdal;
k

V.6. Bahwa keterlibatan masyarakat sudah diatur dengan jelas baik dalam
ah

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia


R

si
Nomor 16 Tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dokumen
Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik

ne
ng

Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman keterlibatan


masyarakat dalam proses analisis dampak lingkungan hidup dan izin

do
gu

lingkungan;
V.7. Bahwa penyusunan dokumen lingkungan hidup dan izin lingkungan
merupakan satu kesatuan sehingga keterlibatan masyarakat wajib
In
A

disertakan dalam setiap proses penyusunan dokumen amdal.


Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun
ah

lik

2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup


Pasal 3 ayat (1) disebutkan: Dokumen Amdal dan formulir UKL-UPL
m

ub

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dan huruf b


merupakan persyaratan mengajukan permohonan izin lingkungan;
ka

Bahwa keterlibatan sejak awal penyusunan dokumen lingkungan dan


ep

izin lingkungan juga dipertegas dalam lampiran 1 Peraturan Menteri


ah

ini:
R

Pelibatan masyarakat merupakan bagian proses pelingkungan.


s
Pelibatan masyarakat dilakukan melalui pengumuman dan konsultasi
M

ne
ng

do
gu

Halaman 92 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
publik. Prosedur pelibatan masyarakat dalam proses Amdal harus

R
mengacu pada peraturan perundang-undangan...;

si
V.8. Bahwa pengumuman tentang izin lingkungan dimulai sejak adanya

ne
ng
pengajuan hal mana bisa dilihat dalam pasal 44 sampai 47 Peraturan
Pemerintah nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan;
V.9. Bahwa proses penerbitan izin lingkungan diawali dengan permohonan

do
gu izin lingkungan oleh Menteri, Gubernur, atau bupati/ walikota wajib
diumumkan permohonan izin lingkungan (pasal 44). Pengumuman

In
A
tersebut berfungsi untuk memberikan waktu kepada masyarakat untuk
memberikan masukan maupun pendapat masyarakat akan ada
ah

pengajuan izin lingkungan;

lik
V.10.Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dan bukti di persidangan
Termohon Peninjauan Kembali maupun Termohon Peninjauan
am

ub
Kembali II hanya membuktikan bahwa kehadiran Pemohon
berdasarkan absensi dan aksi tidak serta merta bisa ditafsirkan bahwa
ep
pemohon mengetahui adanya izin lingkungan seperti dalam putusan
k

Pengadilan Tinggi Surabaya;


ah

Bahwa karena para Pemohon Peninjauan Kembali sama sekali tidak pernah
R

si
dilibatkan dalam proses penyusunan dokumen lingkungan sampai pada
penerbitan izin lingkungan maka pertimbangan hakim dalam putusan

ne
ng

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya adalah keliru;


VI. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah

do
gu

Melakukan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata Dengan


Tidak Melihat Peraturan-Aturan Tersebut Secara Utuh Dan Melihat
Peraturan-Peraturan Lain Yang Berkaitan Dengan Objek Sengketa;
In
A

Bahwa pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


Surabaya di dalam Putusan Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY, pada
ah

lik

halaman 11 berbunyi sebagai berikut:


Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dengan demikian
m

ub

pertimbangan peradilan tingkat pertama telah tepat dan benar oleh karena
itu pertimbangan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor
ka

64/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015 haruslah dikuatkan, yang


ep

untuk singkatnya dan untuk tidak mengulang hal yang sama pertimbangan
ah

tersebut dianggap dimuat kembali dalam pertimbangan ini dan sebagai


R

bahan pertimbangan dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding;


s
Mencermati pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha
M

ne
ng

Negara Surabaya di dalam putusannya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY,


do
gu

Halaman 93 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka Pemohon Peninjauan Kembali perlu mencermati kembali

R
pertimbangan Putusan Perkara Nomor 064/G/2014/PTUN.Smg halaman

si
181 yang menyatakan:

ne
ng
Menimbang, bahwa karena Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi
mengenai gugatan Para Penggugat telah lewat waktu (kadaluarsa),
dipertimbangkan secara hukum diterima, maka Pengadilan berkesimpulan

do
gu terhadap pokok sengketa tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut, sehingga
terhadap gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak diterima;

In
A
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah
melakukan kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata dengan tidak
ah

melihat peraturan-aturan tersebut secara utuh dan melihat peraturan-

lik
peraturan lain yang berkaitan dengan objek sengketa;
Pemohon peninjauan kembali tidak bisa menerima pertimbangan
am

ub
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-
alasan sebagai berikut:
ep
VI.1. Bahwa pertimbangan di atas salah dan keliru, karena Gugatan
k

Pemohon Peninjauan Kembali senyata-nyatanya masih dalam


ah

tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari. Karena meski Keputusan


R

si
Tata Usaha Negara Objek Sengketa diterbitkan tahun 2012, namun
Para Pemohon Peninjauan Kembali merasa kepentingannya dirugikan

ne
ng

oleh Keputusan Tata Usaha Negara dan mengetahui adanya


Keputusan tersebut, yakni sejak tanggal 18 Juni 2014 ketika Para

do
gu

Pemohon Peninjauan Kembali mendapatkan secara resmi sejak


diumumkannya Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Peradilan
In
A

Tata Usaha Negara Juncto SEMA Nomor 2 Tahun 1991 bagian V


angka 3. Karena Gugatan masih dalam tenggang waktu yang
ah

lik

disyaratkan Undang-undang, maka substansi pokok sengketa dalam


perkara a quo seharusnya dipertimbangkan, dan gugatan para
m

ub

pemohon peninjauan kembali (Para Penggugat) beralasan hukum


untuk diterima;
ka

VI.2. Bahwa selain itu, pertimbangan di atas jelas bertentangan dengan


ep

aturan dalam Kode Etik Profesi Hakim, yang menyatakan:


ah

Semua pihak yang berperkara berhak atas kesempatan dan


R

perlakuan yang sama untuk didengar, diberikan kesempatan untuk


s
membela diri, mengajukan bukti-bukti serta memperoleh informasi
M

ne
ng

dalam proses pemeriksaan (a fair hearing);


do
gu

Halaman 94 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
VI.3. Bahwa dengan ini, Para Pemohon peninjauan Kembali menyatakan

R
bahwa masih tetap pada Gugatan, dan mohon kepada majelis hakim

si
yang memeriksa perkara ini memeriksa gugatan yang merupakan

ne
ng
bagian tidak terpisah dari memori peninjauan kembali ini (terlampir);
Kami merasa perlu untuk menyampaikan pokok-pokok pikirannya
sebagai berikut:

do
Peraturan
yang
gu Pokok Alasan Uraian
bertentangan

In
Keputusan Cekungan 5. Bahwa Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26
A
Presiden Watuputih sudah Tahun 2011 Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, di dalam
Republik ditetapkan sebagai lampiran I, Daftar Cekungan Air Tanah (CAT) Di Indonesia, di point
Indonesia cekungan air 124 disebut Cekungan Air Tanah Watuputih, di koordinat (bujur) III
ah

Nomor 26 tanah; 029' 0.73" - 1110 32' 56.27", koordinat (lintang) -060 50' 41.56" - 60

lik
Tahun 2011 Wilayah 50' 41.56", seluas 31 km2, di Kabupaten Rembang dan Blora,
tentang pertambangan PT masuk dalam kategori B;
Penetapan Semen Gresik 6. Bahwa dengan demikian, Cekungan Air Tanah Watuputih adalah
Cekungan Air (Persero) Tbk - cekungan air yang harus dikonservasi;
am

ub
Tanah; sejak 20 7. Bahwa wilayah pertambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk -
Desember 2012 sejak 20 Desember 2012 menjadi PT Semen Indonesia (Persero)
menjadi PT Semen Tbk-, yang memperoleh Izin berdasarkan SK a quo tumpang tindih
Indonesia dengan Cekungan Air Tanah Watuputih, sebagai berikut:
ep
(Persero) Tbk-,
k

yang memperoleh
Izin berdasarkan
ah

SK a quo tumpang
tindih dengan
R

si
Cekungan Air
Tanah Watuputih

ne
ng

do
gu

In
A

Keterangan: Peta Wilayah IUP PT Semen Indonesia dan PT Semen


ah

Indonesia Rembang Beserta Sebaran Cekungan Air Tanah Watuputih,


lik

Goa, Mata Air, dan Ponor di Kabupaten Rembang;


m

ub
ka

ep
ah

s
M

ne
ng

do
gu

Halaman 95 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
Keterangan: Peta Geologi Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih,
Provinsi Jawa Tengah;
Undang- Bentang alam 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
am

Tentang Penataan Ruang Pasal 20 ayat (1) huruf (c), Juncto Pasal

ub
Undang karst dan kawasan
Republik imbuhan air tanah 20 ayat (6), Juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Indonesia adalah kawasan Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nomor 26 lindung geologi; Nasional, Pasal 51 huruf (e) Juncto Pasal 53 angka (1) Juncto
Tahun 2007 Pasal 60 angka (2), berbunyi: Pasal 51 huruf (e) Juncto Pasal 52
ep
tentang Juncto Pasal 52 ayat (5) Juncto Pasal 53 ayat (3): menyatakan
k

Penataan bentang alam karst dan kawasan imbuhan air tanah adalah
Ruang Juncto kawasan lindung geologi yang seharusnya dilindungi;
ah

Peraturan 8. Bahwa hasil penelitian Air Bawah Tanah di Gunung Watuputih


R
Pemerintah oleh Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah

si
Republik pada Maret 1998 menunjukkan bahwa Gunung Watuputih dan
Indonesia sekitarnya secara fisiografis tergolong dalam tipe bentang alam
Nomor 26 karst. Di dalam bentang alam karst terdapat fenomena alam unik

ne
ng

Tahun 2008 dengan adanya goa-goa alam dan sungai bawah tanah;
tentang
Rencana Tata
Ruang

do
gu

Wilayah
Nasional;
Undang- Keputusan a quo 6. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Undang mengandung cacat Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pasal 37 ayat
Republik hukum, kekeliruan, (2), berbunyi: Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
In
A

Indonesia penyalahgunaan, 36 ayat (4) dapat dibatalkan apabila: a, persyaratan yang diajukan
Nomor 32 serta dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan,
Tahun 2009 ketidakbenaran penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data,
tentang dan/atau dokumen, dan/atau informasi;
ah

lik

Perlindungan pemalsuan data, 7. Bahwa dalam Keputusan a quo terdapat cacat hukum sebagai
dan dokumen, berikut:
Pengelolaan dan/atau informasi; g. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
Lingkungan 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
m

ub

Hidup; h. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang Juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
ka

26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


ep

Nasional;
i. Keputusan a quo bertentangan dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
ah

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan;


R

j. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah Jawa


Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang
s
Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 2030 Juncto
M

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun


ne
ng

2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;


do
gu

Halaman 96 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
k. Keputusan a quo bertentangan dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang RTRW

si
Kabupaten Tahun 2011 2031 Juncto Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang
Penetapan Cekungan Air Tanah;

ne
ng
l. Keputusan a quo bertentangan dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik;
8. Bahwa dalam Keputusan a quo terdapat kekeliruan,
penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data,

do
dokumen, dan/atau informasi sebagai berikut:
gu d. Bahwa dalam dokumen ANDAL, ditemukan informasi sebagai
berikut:
- Halaman I-10: areal penambangan merupakan kawasan
karst yang memiliki beberapa mata air

In
A
sehingga dikategorikan kawasan lindung sehingga perlu
dikaji kelas-kelas karst yang boleh ditambang;
- Halaman II-19: Di kawasan IUP merupakan kawasan
imbuhan/resapan air tanah, tempat masuknya air ketika
ah

lik
terjadi hujan menuju akuifer yang dikeluarkan dalam
bentuk mata air;
- Berdasarkan hasil pemetaan dengan metode APLIS
terdapat dua kategori imbuhan air tanah sedang (40-60%)
am

ub
dan imbuhan air tanah tinggi (60-80): Imbuhan sedang
Karstifikasi sedang, Imbuhan tinggi Karstifikasi tinggi;
- Halaman III-20: Kawasan UP sebagian besar merupakan
kawasan resapan air yang air tanahnya mengarah ke
arah timur atau di Desa Tahunan, Kecamatan Sale;
ep
- Halaman III-20: Maka dari itu perlu diketahui hubungan
k

antara daerah resapan IUP ini dengan mata air di bagian


timur yang merupakan mata air tahunan yaitu pada
ah

Sumber Semen dan Brubulan;


R
- Halaman III-20: Daerah imbuh mata air Sumber Semen

si
635 l/detik seluas 7500 ha. Sumber Brubulan 100 l/dt
seluas 220 ha;
- Halaman III-25: Di daerah IUP: akuifer semi conduit, air

ne
ng

meresap ke dalam lembah, masuk ke dalam lorong gua


dan keluar menjadi mata air. Berdasarkan hasil
pengeboran terdapat rongga (baca: gua);
- Halaman III-30: Mata air Brubulan mempunyai daerah

do
gu

tangkapan di IUP sebesar 40 % berdasarkan interpretasi


foto;
- Halaman III-38: Mata air Brubulan Pesucen adalah mata
air vital bagi masyarakat khususnya untuk mandi,
mencuci dan Irigasi
In
A

- Halaman III-78: Kawasan karst Tegaldowo:


1. mengalami proses pelarutan;
2. membentuk struktur pelarutan seperti lekukan dan
rongga-rongga dalam berbagai ukuran;
ah

lik

3. membentuk sistem perguaan ciri utama karst;


- Bahwa berdasarkan data-data di atas, tim penyusun
Amdal menyimpulkan (halaman III-80):
1. Bahwa lokasi petak termasuk kawasan budidaya.
m

ub

Lokasi kawasan kars lindung berada di luar petak


rencana penambangan;
2. Bahwa tidak ditemukan mata air, goa, baik basah
ka

maupun kering di dalam petak;


ep

3. Bahwa daerah penambangan bukan termasuk dalam


kawasan karst lindung sehingga dapat dilakukan
penambangan daerah penyelidikan;
ah

Bahwa kesimpulan ANDAL yang menjadi dasar keluarnya SK Kelayakan


R

Lingkungan yang kemudian menjadi dasar keluarnya Izin Lingkungan


s
ternyata tidak berdasarkan informasi yang benar;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 97 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Cekungan Bahwa Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Daerah Jawa Watuputih adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010

si
Tengah kawasan lindung 2030, pasal 31 Juncto pasal 40 Juncto Pasal 31 huruf e, menyatakan
Nomor 6 imbuhan air yang Kawasan imbuhan air adalah kawasan lindung;
Tahun 2010 seharusnya

ne
tentang dilindungi; Lebih lanjut dalam pasal 63 berbunyi: Kawasan Imbuhan Air

ng
Rencana Tata sebagaimana dimaksud dalam pasal 60 huruf c, meliputi kawasan
Ruang resapan air tanah pada Cekungan Majenang, Cekungan Sidareja,
Wilayah Cekungan Nusa Kambangan, Cekungan Cilacap, Cekungan Kroya,
Provinsi Jawa Cekungan Banyumudal, Cekungan Purwokerto-Purbalingga, Cekungan

do
Tengah
Tahun 2010
2030 Juncto
gu Kebumen-Purworejo, Cekungan Wonosobo, Cekungan Magelang-
Temanggung, Cekungan Karanganyar-Boyolali, Cekungan Belimbing,
Cekungan Eromoko, Cekungan Giritontro, Cekungan Semarang-Demak,
Keputusan Cekungan Randublatung, Cekungan Watuputih, Cekungan Lasem,

In
Presiden Cekungan Pati-Rembang, Cekungan Kudus, Cekungan Jepara,
A
Republik Cekungan Ungaran, Cekungan Sidomulyo, Cekungan Rawapening,
Indonesia Cekungan Salatiga, Cekungan Kendal, Cekungan Subah, Cekungan
Nomor 26 Karang Kobar, Cekungan Pekalongan-Pemalang, Cekungan Tegal-
ah

Tahun 2011 Brebes, Cekungan Lebaksiu;

lik
tentang
Penetapan
Cekungan Air
Tanah;
am

ub
Peraturan Cekungan 8. Bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun
Daerah Watuputih adalah 2011 Tentang RTRW Kabupaten Tahun 2011 2031, Pasal 19
Kabupaten kawasan lindung berbunyi: Kawasan Lindung Geologi sebagaimana dimaksud dalam
Rembang imbuhan air yang pasal 13 ayat (2) huruf f berupa kawasan imbuhan air meliputi: a
ep
Nomor 14 seharusnya Cekungan Watuputih;
k

Tahun 2011 dilindungi; 9. Bahwa di dalam dokumen ANDAL disebutkan rencana


tentang penggunaan lokasi penambangan Batu Gamping di Desa
ah

RT/RW Luas konsesi Tegaldowo, Kajar, Kecamatan Gunemakan menggunakan luas


R
Kabupaten melebihi kawasan lahan 520 ha. Padahal dalam Peraturan Daerah Kabupaten

si
Tahun 2011 yang Rembang Nomor 14 Tahun 2011, pasal 27 ayat (2) dinyatakan:
2031 Juncto diperuntukkan Peruntukan industri besar seluas kurang lebih 869 ha (delapan
Keputusan untuk industri ratus enam puluh sembilan hektar) sebagaimana dimaksud pada

ne
ng

Presiden pertambangan ayat (1) huruf a meliputi: c. Kawasan industri pertambangan seluas
Republik besar; kurang lebih 205 ha (dua ratus lima hektar) berada di wilayah
Indonesia Kecamatan Gunem;
Nomor 26 10. Bahwa dalam rencana penggunaan lokasi penambangan Batu

do
Tahun 2011 Gamping di Desa Tegaldowo, Kajar, Kecamatan Gunem di dalam
gu

tentang dokumen ANDAL disebutkan akan menggunakan luas lahan 520


Penetapan ha. Angka ini jauh lebih besar dari luas peruntukan yang diatur
Cekungan Air dalam Pasal 27 di atas yaitu seluas 205 ha;
Tanah;
In
A

VII. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Telah
ah

lik

Melakukan Kekhilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata Karena


Tidak Memenuhi Syarat-Syarat Yang Diwajibkan Oleh Peraturan
Perundang-Undangan Dalam Hal Hukum Pembuktian Yang Seharusnya
m

ub

Diterapkan Dalam Pemeriksaan Untuk Dapat Memenuhi Kebenaran Formil;


Mencermati pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
ka

ep

Surabaya dalam perkara Nomor 138/G/2009/PT.TUN.SBY, Majelis Hakim


sama sekali tidak mempertimbangkan keterangan saksi dan keterangan ahli
ah

yang lain sehingga akibat kelalainnya tersebut menyebabkan dikuatkannya


R

s
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang dalam perkara Nomor
M

04/G/2009/PTUN.Smg;
ne
ng

do
gu

Halaman 98 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak bisa menerima pertimbangan

R
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut dengan alasan-

si
alasan sebagai berikut:

ne
ng
VI.1. Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dalam perkara
Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY mengabaikan keterangan empat
orang saksi fakta, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

do
gu a) Saksi Sumarno, saksi dari Penggugat memberikan keterangan di
dalam persidangan di bawah sumpah, saksi menerangkan pada

In
A
pokoknya sebagai berikut:
- Selama ada rencana pembangunan pabrik semen tidak pernah
ah

ada keterlibatan masyarakat dalam penentuan kebijakan

lik
rencana tersebut. Pihak desa hanya diberitahukan jika
perusahaan akan membuka lowongan pekerjaan;
am

ub
- Bahwa masyarakat di daerah sekitar penambangan semen
memperoleh air dari sumber mata air yang ada di sekitar desa
ep
mereka;
k

- Bahwa kebanyakan masyarakat sekitar penambangan PT


ah

Semen Indonesia adalah petani yang menggantungkan diri


R

si
terhadap lahan pertanian;
b) Saksi Suwater, Saksi Penggugat dalam persidangan di bawah

ne
ng

sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:


- Saksi menerangkan bahwa ada 76 goa di seluruh pegunungan

do
gu

Kendeng dan 3 goa di dalam patok PT SI. Saksi menerangkan


ada goa Gendongan di Desa Tegaldowo. Goa tersebut berada
di daerah PT SI berdasarkan patok yang ada;
In
A

- Saksi menerangkan ada 4 mata air di dalam patok PT SI;


- Saksi menerangkan bahwa ada 44 ponor di seluruh desa, dan
ah

lik

22 ponor ada di dalam patok PT SI;


- Saksi menerangkan tidak melihat kertas pengumuman izin
m

ub

lingkungan ditempel di balai desa;


- Saksi menerangkan mata air yang berada di patok PT ada 4
ka

yaitu mata air belik sawah ada 2, belik rotan 1, dan belik Kopek
ep

1 di wilayah Desa Kajar. Saksi menerangkan bahwa mata air


ah

Brubulan lokasinya dekat dengan tambang;


R

c) Saksi Sukinah, Saksi Penggugat dalam persidangan di bawah


s
sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:
M

ne
ng

- Bahwa saksi menolak adanya penambangan semen Indonesia


do
gu

Halaman 99 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena akan membutuhkan air yang banyak sehingga akan

R
mempengaruhi air untuk pertanian;

si
- Bahwa saksi menerangkan warga tidak pernah diajak

ne
ng
sosialisasi;saksi dan suami tidak pernah diajak sosialisasi
tentang semen; saksi tidak mengetahui tentang terbitnya izin
lingkungan;

do
gu - Bahwa mobil truk PT Semen selalu lalu-lalang yang
menimbulkan debu dan kebisingan;

In
A
- Bahwa warga melakukan pemblokiran jalan akses tambang
agar aktivitas pendirian pabrik dihentikan dan alat berat ditarik;
ah

d) Saksi Suwignyo, Saksi Penggugat dalam persidangan di bawah

lik
sumpah menerangkan pada pokonya sebagai berikut:
- Bahwa saksi adalah kaur pemerintah Desa Timbrangan sejak
am

ub
tahun 2009 dan tidak tahu ada rencana pembangunan pabrik
semen oleh PT Semen Indonesia;
ep
- Bahwa saksi pernah mendengar akan ada pembangunan
k

pabrik semen di wilayah desa saksi;


ah

- Bahwa pada tahun 2013 warga Desa Timbangan bernama


R

si
Suyasir secara lisan mengadu kepada saksi terkait rencana PT
Semen Indonesia membangun pabrik semen di desa Saksi;

ne
ng

- Bahwa terhadap keluhan Suyasir tersebut, saksi tidak ada


tindakan lanjut;

do
gu

- Bahwa terhadap pembangunan pabrik semen ada warga yang


menerima dan menolak;
- Bahwa di desa saksi ada 3 (Tiga) mata air (Tuk) dan
In
A

dimanfaatkan oleh warga sedang di luar wilayah di desa saksi


tidak tahu jumlah mata air (tuk) yang ada;
ah

lik

- Bahwa saksi pernah mengikuti rapat di desa yang dilaksanakan


3 (tiga) bulan sekali dan dalam rapat tersebut tidak pernah
m

ub

membahas tentang PT Semen Indonesia;


- Bahwa saksi tidak tahu batas-batas yang menjadi wilayah
ka

pabrik semen PT Semen Indonesia;


ep

- Bawa lokasi pabrik semen dengan Desa Saksi letaknya jauh


ah

namun saksi tahu ada rencana pembangunan pabrik semen;


R

- Bahwa terhadap pembangunan pabrik semen Saksi belum bisa


s
memutuskan apakah menolak atau menerima;
M

ne
ng

- Bahwa saksi tidak tahu ada warga yang menjual tanah ke


do
gu

Halaman 100 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang lain tetapi saksi tahu ada warga yang menjual tanah ke

R
PT Semen Indonesia yaitu sekitar bulan Juni 2014;

si
e) Saksi Kiswarin, Saksi Penggugat dalam persidangan di bawah

ne
ng
sumpah menerangkan sebagai pada pokoknya berikut:
- Bahwa saksi mengikuti pertemuan tanggal 18 April 2013 di
gedung Bupati lantai 4 karena diajak teman dan bertemu Edi

do
gu Baskoro (JMPPK), pihak Pemda, Pihak PT Semen
Indonesia, Pak Agus Hendratno (dari UGM) dan Bapak

In
A
Bambang dari Asosiasi Pengusaha Tambang, dan saksi
kapasitasnya sebagai warga;
ah

- Bahwa dalam pertemuan tersebut ada yang keberatan dari

lik
Ming Ming dan Edi Baskoro (JMPPK) dengan alasan
melanggar Keppres, merugikan masyarakat dan mengurangi
am

ub
penyerapan air;
- Bahwa saksi sudah mengikuti pertemuan terkait pendirian
ep
pabrik semen sebanyak 3 X yaitu:
k

- Pertemuan saran pendapat di Kecamatan Gunem;


ah

- Rapat Kerangka Acuan Andal di gedung Haji dan


R

si
- Pertemuan di kantor Bupati Rembang tanggal 18-4-2013;
- Bahwa saksi hadir pada rapat pembahasan Kerangka Acuan

ne
ng

Andal tanggal 29 Desember 2012 dan Saksi menyampaikan


koreksi Andal mengenai permasalahan perundang-

do
gu

undangan;
VI.2. Bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
dalam perkara Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY mengabaikan
In
A

keterangan empat orang Ahli, yang pada pokoknya berisi:


a) Dr. Willy Riawan Tjandra, S.H., M.Hum memberikan
ah

lik

keterangannya sebagai Ahli Hukum Administrasi Negara di dalam


persidangan di bawah sumpah, pada pokoknya yakni:
m

ub

- Dalam asas partisipasi dalam kedudukan AUPB bisa kita


tempatkan, pertama dalam segi doktrin hukum administrasi
ka

Negara, karena disitu kita melihat ada 3 dimensi hukum


ep

administrasi Negara 1. Dimensi penyelenggaraan


ah

kepemerintahan yang dilengkapi dengan kewenangan


R

kepemerintahan 2. Dimensi perlindungan Hukum 3. Dimensi


s
partisipasi itu sendiri. Partisipasi dalam teori hukum administrasi
M

ne
ng

yang di anut secara luas dari berbagai Negara. Di Indonesia


do
gu

Halaman 101 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asas partisipasi sudah masuk dalam AUPB yang sudah diatur

R
dan masuk di dalam Undang-Undang tahun 1998. Yang

si
merupakan pintu masuk dari asas partisipasi. Apabila

ne
ng
partisipasi itu kita kembalikan pada tata Negara sebenarnya
juga berbicara mengenai keterlibatan dari masyarakat dalam
keputusan yang di ambil oleh Tata Usaha Negara, dalam hal ini

do
gu partisipasi itu harus lakukan secara standar parameter.
Keterlibatan terhadap masyarakat secara umum atau

In
A
komprehensif yang akan terkena dampak dari keputusan Tata
Usaha Negara;
ah

- Jika memang terjadi keputusan yang sifatnya umum dan harus

lik
melibatkan banyak masyarakat tapi prakteknya putusan itu
hanya pada sebagian masyarakat maka harus ada studi
am

ub
dampak impak study terhadap dampak putusan itu, siapa saja
yang kompensial dari akibat putusan Tata Usaha Negara yang
ep
di keluarkan dan dari seluruh hasil riset atau mungkin analisis
k

semua korban dari putusan harus diberi kesempatan seluas-


ah

luasnya untuk mengajukan gugatan;


R

si
- Bahwa upaya keberatan kalau kita melihat hukum tata caranya
sendiri harus dimaknai secara perspektif sengketa secara

ne
ng

kepegawaian jadi sebenarnya keberatan kalaupun dilakukan


silahkan saja tapi tidak boleh menghalangi peradilan Tata

do
gu

Usaha Negara untuk menghakiminya;


b) Dr. Soeryo Adiwibowo, memberikan keterangannya sebagai Ahli
Metodologi AMDAL di dalam persidangan di bawah sumpah, pada
In
A

pokonya yakni:
- AMDAL yang benar yang dikembangkan oleh para ilmuwan
ah

lik

seperti Leopold menghitung dampak dengan mencari selisih


with and without. Bahwa Amdal proyek PT Semen Indonesia di
m

ub

Kabupaten Rembang menggunakan metode before and after


yang secara keilmuan keliru, sehingga mengakibatkan AMDAL
ka

tidak valid;
ep

c) Dr. Ir. Budi Brahmantyo, Msc. memberikan keterangannya


ah

sebagai Ahli Hidrologi Karst di dalam persidangan di bawah


R

sumpah, pada pokoknya yakni:


s
- Bahwa kawasan resapan air, yang berasal dari air hujan dan
M

ne
ng

air-air lain yang berada di zona permukaan atau Zona Vados,


do
gu

Halaman 102 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang kemudian diserap ke dalam tanah dan disimpan dalam

R
zona akuifer, sebagaimana keterangan ahli Budi Bramantyo.

si
Jika kawasan karst ini ditambang, maka akan membuka lapisan

ne
ng
permukaan yang akan memungkinkan air masuk lebih banyak,
tetapi akan hilang dengan cepat sehingga air di bawah
kawasan karst yang sudah terkumpul selama ribuan tahun,

do
gu dengan adanya penambangan akan hilang dalam sekejap;
- Bahwa sebuah kawasan karst mengandung ciri-ciri: terdapat

In
A
ponor, goa-goa, dan mata air yang mengalir melalui sungai-
sungai yang ada di bawah kawasan karst. Sungai-sungai
ah

tersebut terhubung antara satu dengan lainnya, dan di dalam

lik
goa bisa saja terdapat air. Jarak antara satu mata air dengan
mata air bervariasi, ada yang dekat dan ada yang jauh, dan
am

ub
sungai dan goa yang terdapat di bawah kawasan karst dapat
berkilo-kilo meter jauhnya;
ep
- Bahwa potensi karst adalah untuk menyimpan air bersih dan
k

bisa menjadi cadangan untuk masa depan. Karst menjadi


ah

habitat untuk flora fauna, misalnya codot yang memakan


R

si
nyamuk;
d) Ahli Petrasa Wacana, memberikan keterangannya sebagai Ahli

ne
ng

Speleologi/Keguaan di dalam persidangan di bawah sumpah,


pada pokoknya yakni:

do
gu

- Bahwa ahli pernah mengadakan survey ke goa-goa sebagai


jalur air di daerah kawasan Karst dimana air ditentukan musim
hujan;
In
A

- Bahwa goa yang berfungsi sebagai saluran air bawah tanah


yang jaraknya tidak dibatasi;
ah

lik

- Bahwa ada 2 (dua) jenis goa yaitu goa basah sebagai


penyimpan air dan goa kering yang berfungsi sebagai saluran
m

ub

air;
VI.3. Bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
ka

dalam perkara Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY mengabaikan alat


ep

bukti yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali, antara lain:


ah

Kode Bukti Membuktikan


R

s
P.13 Hasil Penelitian Air Bawah Tanah Membuktikan bahwa dalam kajian ini menyimpulkan Gunung
Gunung Watuputih dan sekitarnya Watuputih dan sekitarnya secara fisiografis tergolong dalam tipe
M

Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang bentang alam karst. Terdapat fenomena alam unik dengan
ne
ng

oleh Dinas Pertambangan Provinsi adanya goa-goa alam dan sungai bawah tanah;
do
gu

Halaman 103 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jawa Tengah;
P.14 Kajian Potensi Kawasan Karst Membuktikan bahwa fungsi Pegunungan Watuputih sebagai

R
Pegunungan Kendeng Utara kawasan Karst dimana aquifer air masih berjalan sangat baik.

si
Pegunungan Rembang Madura Di kawasan tersebut (pada saat kajian dilakukan) ditemukan 49
Kabupaten Rembang Jawa Tengah; goa yang tersebar dan 4 diantaranya merupakan goa yang
memiliki sungai bawah tanah aktif. Selain itu juga terdapat 109

ne
ng
(Kajian Ini Juga Telah Dipresentasikan mata air yang tersebar di wilayah CAT Watuputih sebagai mata
Dalam Seminar Nasional Kebumian Ke- air parenial yang mengalir di sepanjang musim kemarau dan
7 dan Simposium Pendidikan Geologi penghujan;
Nasional di Yogyakarta pada 30-31 Hilangnya fungsi epikarst akan mengakibatkan hilangnya fungsi
Oktober 2014); resapan air pada kawasan CAT Watuputih, dimana mata air yang

do
P.20
gu Keputusan Presiden
Indonesia Nomor 26 Tahun 2011
Republik
ada di sekitar kawasan karst CAT Watuputih mampu memenuhi
kebutuhan 607.198 jiwa di 14 kecamatan, Kabupaten Rembang;
Membuktikan bahwa Cekungan Watuputih sudah ditetapkan
sebagai cekungan air tanah, dengan demikian bahwa Cekungan Air
tentang Penetapan Cekungan Air Tanah; Tanah Watuputih adalah cekungan air yang harus dikonservasi;

In
A
P.25 Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 6 Membuktikan bahwa dalam pasal 30, pasal 31, pasal 40, pasal 60,
Tahun 2010 tentang Rencana Tata pasal 63, peraturan ini menerangkan Cekungan Air Tanah
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Watuputih adalah kawasan imbuhan air yang merupakan bagian
Tahun 2010 2030; dari kawasan lindung geologi yang seharusnya dilindungi;
ah

lik
P.26 Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Membuktikan bahwa dalam Pasal 19 aturan ini menyebutkan
Nomor 14 Tahun 2011 tentang RTRW Cekungan Watuputih adalah kawasan lindung imbuhan air yang
Kabupaten Tahun 2011 2031; seharusnya dilindungi;
Sementara itu, bahwa dalam rencana penggunaan lokasi
am

ub
penambangan Batu Gamping di Desa Tegaldowo, Kajar,
Kecamatan Gunem di dalam dokumen ANDAL disebutkan akan
menggunakan luas lahan 520 ha. Angka ini jauh lebih besar dari
luas peruntukan yang diatur dalam Pasal 27 ayat (2) peraturan ini
yaitu seluas 205 ha;
ep
P.30 Surat Badan Geologi Kementerian ESDM Bahwa surat ini merupakan tindak lanjut dari permohonan informasi
k

Nomor 1855/40/BGL/2014, Kepada tentang batas CAT Watuputih yang dimohonkan oleh JMPPK yang
Sekjend Kementerian ESDM RI, Perihal: didalamnya dilampirkan Data Keadaan Umum Cekungan Air Tanah
ah

Data Koordinat Batas CAT Watuputih (CAT) Watuputih. Bahwa surat ini beserta lampirannya dikirimkan ke
Rembang, tertanggal 23 April 2014; JMPPK melalui akun email Pusat Komunikasi Publik Kementerian
R

si
ESDM;
P.31 Data Keadaan Umum Cekungan Air Bahwa dalam data ini digambarkan secara detail batas-batas CAT
Tanah (CAT) Watuputih (Lampiran Surat Watuputih. Didalamnya juga dilampirkan peta morfologi, peta
Badan Geologi Kementerian ESDM geologi, serta peta hidrogeologi yang menjelaskan keadaan CAT

ne
ng

Nomor 1855/40/BGL/2014, Kepada watuputih;


Sekjend Kementerian ESDM RI, Perihal: Bahwa data ini juga menerangkan sebaran mata air di kawasan
Data Koordinat Batas CAT Watuputih CAT yang selama ini berfungsi memenuhi kebutuhan warga.;
Rembang, tertanggal 23 April 2014,

do
Yang berisi Keadaan Umum Cekungan
gu

Air Tanah (CAT) Watuputih.);


P.32 Surat Badan Geologi Kementrian ESDM Bahwa Badan geologi telah mengirimkan surat yang ditujukan
RI Nomor 3131/05/BGL/2014, kepada kepada Gubernur Jawa Tengah yang menegaskan bahwa untuk
Gubernur Jawa Tengah, Perihal: menjaga kelestarian akuifer CAT watuputih, maka agar TIDAK ADA
In
Tanggapan Rencana Penambangan kegiatan penambangan di batu gamping di Kawasan CAT
A

Batu Gamping di Wilayah Kabupaten watuputih;


Rembang, tertanggal 1 Juli 2014;
P.33.a Laporan Kunjungan Lapangan CAT Bukti P.33.a dan P.33.b yang memaparkan terdapatnya ciri dan
Watuputih di Kabupaten Rembang pada karakteristik karst di kawasan CAT Watuputih, telah secara nyata
ah

lik

tanggal 26-29 Juni 2014, oleh Pusat membuktikan CAT Watuputih termasuk dalam kategori karst yang
Sumber Daya Air Tanah dan Geologi merupakan kawasan Lindung Geologi yang harus dilindungi dari
Lingkungan, Badan Geologi, Kementrian kegiatan budidaya termasuk penambangan sebagaimana
ESDM; keputusan a-quo;
m

ub

(Lampiran Surat Badan Geologi


Kementrian ESDM RI Nomor
3131/05/BGL/2014, kepada Gubernur
ka

Jawa Tengah, Perihal: Tanggapan


Rencana Penambangan Batu Gamping
ep

di Wilayah Kabupaten Rembang,


tertanggal 1 Juli 2014);
P.33.b Peraturan Menteri Energi dan Sumber
ah

Daya Mineral Nomor 17 tahun 2012


R

tentang Penetapan Bentang Alam Karst;


P.34 Daftar temuan Goa, Mata Air, Ponor, dan Bahwa warga (yang tergabung dalam JMPPK Rembang) bersama
s
Sumur hasil survey dan pemetaan Acintyacunyata Speleological Club (ASC) telah melakukan Survey
M

partisipatif masyarakat bersama lapangan dan Pemetaan partisipatif di kawasan CAT Watuputih.
ne
ng

Acintyacunyata Speleological Club Dari Survey yang dilakukan warga menemukan 44 Ponor, 74 Goa,
(ASC); 128 Mata Air, dan 52 Sumur yang tersebar di kawasan CAT
do
gu

Halaman 104 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Watuputih;
P.35 Peta Cekungan Air Tanah (CAT) Bahwa Peta ini merupakan hasil overlay kawasan CAT Watuputih

R
Watuputih beserta sebaran Goa, Mata (Vide P.31) dengan data hasil temuan (survey) warga bersama ASC

si
Air, Sumur, dan Ponor; (vide P.34). Bahwa dari peta ini dapat dilihat sebaran Ponor, Mata
air, Goa, dan sumur yang berada di Kawasan CAT Watuputih;
P.36.a Peta Lokasi Pengamatan dan Bahwa Bukti P.36.a merupakan lampiran dalam dokumen Kerangka

ne
ng
Pengambilan Sempel Lingkungan; Acuan Analisis damp[ak Lingkungan (KA-ANDAL) yang didalamnya
terdapat koordinat batas-batas Izin Usaha Pertambangan PT
Semen Gresik (persero) Tbk;
P.36.b Peta Cekungan Air Tanah (CAT) Bahwa bukti P.36.b dan P.36.c merupakan peta hasil overlay
Watuputih Beserta Sebaran Goa, Mata kawasan CAT Watuputih (Vide P.31) dengan data hasil temuan

do
gu Air, Sumur, Ponor, Dan Batas Izin Usaha
Pertambangan
(Persero) Tbk;
PT Semen Gresik
(survey) warga bersama ASC (vide P.34), serta Izin Usaha
Pertambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk (vide P.36.a).
Bahwa dari overlay peta tersebut telah secara nyata membuktikan:
1. Bahwa Izin Usaha Pertambangan PT Semen Gresik (Persero)
P.36.b Peta Cekungan Air Tanah (CAT)
Watuputih Beserta Sebaran Goa, Mata Tbk. berada di dalam Kawasan CAT Watuputih;

In
A
Air, Sumur, Ponor, Dan Batas Izin Usaha 2. Bahwa terdapat 22 Ponor, 3 Goa, dan 4 Mata Air yang berada
Pertambangan PT Semen Gresik di dalam Izin Usaha Pertambangan PT Semen Gresik
(Persero) Tbk; (Persero) Tbk;
P.38.a Foto Ponor; Bahwa P.38.a merupakan Ponor yang terdapat dalam IUP
ah

lik
Pertambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk;
P.38.b Foto Goa; Bahwa P.38.b terdapat gambar goa Puthok, goa nwiyu, dan Goa
ngendongan. Goa wiyu dan goa ngendongan menunjukan stalaktif
yang masih aktif, artinya goa tersebut termasuk goa basah;
P.38.c Foto Mata Air; Bahwa P.38.c terdapat gambar mata air yang berada di dalam IUP
am

ub
PT Semen Gresik (Persero) Tbk;
P.38.d Daftar Ponor, goa, dan Mata air yang Bahwa bukti P.38.a s/d P.38.d membuktikan keberadaan Ponor Goa
masuk dalam IUP PT Semen Gresik dan mata air yang berada di CAT Watuputih;
(Persero) Tbk;
P.39 Video tentang Cekungan Air Tanah Bahwa bukti P.39 Menggambarkan ponor, mata air, goa, hasil
ep
(CAT) Karst watuputih di kabupaten survey dan pemetaan partisipatif yang dilakukan oleh warga. Hasil
k

rembang; temuan warga tersebut kemudian dianalisis dan diperbandingkan


kesesuaiannya dengan karakteristik dan ciri-ciri kawasan karst;
ah

P.41 Surat Rekomendasi Komisi Nasional Bahwa dalam Surat Rekomendasi ini (Bukti P.41) KOMNAS HAM
R
Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM RI) menyampaikan kesimpulan diantaranya;

si
kepada Jaringan Masyarakat Peduli
Pegunungan Kendeng (JMPPK)
Rembang Nomor 0.679/K/PMT/II/2015

ne
Perihal: Rekomendasi Perlindungan
ng

Kawasan Bentang Alam Karst dan


Cekungan Mata Air untuk Pemenuhan
dan Perlindungan hak atas Air;
P.24 Analisis Dampak Lingkungan Hidup Bahwa dalam dokumen ANDAL, ditemukan informasi sebagai

do
(ANDAL) Penambangan dan berikut:
gu

Pembangunan Pabrik Semen PT semen - Halaman I-10: areal penambangan merupakan kawasan karst
Gresik (Persero) Tbk. Di Kabupaten yang memiliki beberapa mata air sehingga dikategorikan
Rembang Provinsi Jawa Tengah; kawasan lindung sehingga perlu dikaji kelas-kelas karst yang
boleh ditambang;
In
- Halaman II-19: Di kawasan IUP merupakan kawasan
A

imbuhan/resapan air tanah, tempat masuknya air ketika terjadi


hujan menuju akuifer yang dikeluarkan dalam bentuk mata air;
- Berdasarkan hasil pemetaan dengan metode APLIS terdapat
dua kategori imbuhan air tanah sedang (40-60%) dan imbuhan
ah

lik

air tanah tinggi (60-80): Imbuhan sedang Karstifikasi sedang,


Imbuhan tinggi Karstifikasi tinggi;
- Halaman III-20: Kawasan UP sebagian besar merupakan
kawasan resapan air yang air tanahnya mengarah ke arah timur
m

ub

atau di Desa Tahunan, Kecamatan Sale;


- Halaman III-20: Maka dari itu perlu diketahui hubungan antara
daerah resapan IUP ini dengan mata air di bagian timur yang
merupakan mata air tahunan yaitu pada Sumber Semen dan
ka

Brubulan;
ep

- Halaman III-20: Daerah imbuh mata air Sumber Semen 635


l/detik seluas 7500 ha. Sumber Brubulan 100 l/dt seluas 220 ha.
- Halaman III-25: Di daerah IUP: akuifer semi conduit, air
meresap ke dalam lembah, masuk ke dalam lorong gua dan
ah

keluar menjadi mata air. Berdasarkan hasil pengeboran terdapat


R

rongga (baca: gua);


- Halaman III-30: Mata air Brubulan mempunyai daerah
s
tangkapan di IUP sebesar 40 % berdasarkan interpretasi foto;
M

- Halaman III-38: Mata air Brubulan Pesucen adalah mata air vital
ne
ng

bagi masyarakat khususnya untuk mandi, mencuci dan IRIGASI


- Halaman III-78: Kawasan karst Tegaldowo;
do
gu

Halaman 105 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. mengalami proses pelarutan;
5. membentuk struktur pelarutan seperti lekukan dan rongga-

R
rongga dalam berbagai ukuran;

si
- Bahwa berdasarkan data-data di atas, tim penyusun Amdal
menyimpulkan (halaman III-80):
4. Bahwa lokasi petak termasuk kawasan budidaya. Lokasi

ne
ng
kawasan kars lindung berada di luar petak rencana
penambangan;
5. Bahwa tidak ditemukan mata air, goa, baik basah maupun
kering di dalam petak;
6. Bahwa daerah penambangan bukan termasuk dalam

do
gu kawasan kars lindung sehingga dapat dilakukan
penambangan daerah penyelidikan;

Bahwa kesimpulan ANDAL yang menjadi dasar keluarnya SK


Kelayakan Lingkungan yang kemudian menjadi dasar keluarnya Izin

In
A
Lingkungan ternyata tidak berdasarkan informasi yang benar;

PERTIMBANGAN HUKUM
ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
Mahkamah Agung berpendapat:
am

ub
Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, karena Novum yang
diajukan Para Pemohon Peninjauan Kembali bersifat menentukan dan Judex
Facti telah melakukan kekeliruan yang nyata;
ep
k

Bahwa berdasarkan berita acara sumpah, Novum ditemukan pada


ah

tanggal 15 Januari 2016 dan terhadap alasan adanya kekeliruan yang nyata,
R

si
pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara disampaikan
pada tanggal 25 November 2015, sedangkan permohonan peninjauan kembali

ne
ng

diajukan tanggal 4 Mei 2016, sehingga pengajuan permohonan peninjauan


kembali tidak melebihi tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 67 huruf b
dan f Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

do
gu

Bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam sengketa a quo adalah:


1. Apakah benar pengajuan gugatan telah kedaluwarsa sebagaimana
In
A

dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


Peradilan Tata Usaha Negara dan prematur sebagaimana dimaksud dalam
ah

lik

Pasal 48 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986?


2. Apakah benar Para Penggugat mempunyai kepentingan hukum (legal
standing) mengajukan gugatan?
m

ub

3. Apakah benar prosedur penerbitan Surat Izin lingkungan (objek sengketa)


sudah didukung oleh dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
ka

ep

(AMDAL) yang memadai?


Ad) 1. Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan
ah

Bahwa terhadap pokok permasalahan mengenai kedaluwarsa gugatan


R

s
telah dipertimbangkan oleh Judex Facti yang pokoknya menyatakan gugatan
M

telah lewat waktu;


ne
ng

do
gu

Halaman 106 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Judex Facti telah keliru menentukan tenggang waktu pengajuan

R
gugatan karena hanya semata-mata mendasarkan pada Pasal 55 Undang-

si
Undang Nomor 5 Tahun 1986, padahal sengketa a quo merupakan sengketa

ne
ng
tata usaha negara khusus di bidang lingkungan hidup yang mempunyai karakter
khusus dan berbeda dengan sengketa tata usaha negara pada umumnya. Oleh
karena itu, tata cara penghitungan tenggang waktu pengajuan gugatan a quo

do
gu harus juga memperhatikan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

In
A
Bahwa Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 menyatakan:
Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari
ah

terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan badan atau

lik
pejabat tata usaha negara. Selanjutnya Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan: Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan
am

ub
gugatan ke pengadilan mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam
ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak diketahui
ep
adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
k

Bahwa oleh karena itu, mengacu Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5


ah

Tahun 1986 jo. Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009,
R

si
sesuai dengan karakter khusus sengketa tata usaha negara lingkungan hidup,
unsur faktual pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan tidak merupakan

ne
ng

unsur mutlak, karena sengketa tata usaha negara lingkungan hidup hanya
bersifat administratif. Dengan kata lain, yang diuji adalah aspek administratif

do
gu

dari Surat Izin Lingkungan objek sengketa. Oleh karena itu, tenggang waktu
pengajuan gugatan a quo dihitung 90 (sembilan puluh) hari sejak diketahui
adanya potensi kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan (potential
In
A

risk/potential loss) akibat penerbitan Surat Izin Lingkungan objek sengketa dari
sarana tersebut. Lagipula pengumuman tersebut tidak mencantum potensi
ah

lik

kerusakan dan/atau pencemaran yang mungkin akan terjadi apabila objek


sengketa direalisasikan;
m

ub

Bahwa dari fakta di persidangan secara objektif terungkap sebagian


warga di Kecamatan Rembang telah mengikuti Rapat Silaturahmi Pemerintah
ka

Kabupaten Rembang, PT Semen Gresik (Persero) Tbk [sekarang bernama PT


ep

Semen Indonesia (Persero) Tbk]. dengan warga Gunem dan sekitarnya tanggal
ah

22 Juni 2013, termasuk dalam Daftar Hadir adalah Joko Prianto (bukti
R

T.II.Intervensi-23), akan tetapi berdasarkan Novum PK-1, PK-2, PK-3, dan PK-4
s
berupa Tiket Garuda, Boarding Pass, Surat Pernyataan Terbang, dan Email dari
M

ne
ng

Garuda kepada Panin Tour, menunjukkan bahwa pada tanggal yang bersamaan
do
gu

Halaman 107 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan rapat tersebut, Joko Prianto terbang dari Pontianak ke Cengkareng

R
dengan Pesawat Garuda Flight No. GA 0507. Dengan demikian, terbukti bahwa

si
Joko Prianto tidak ikut hadir dalam Rapat Silaturahmi Pemerintah Kabupaten

ne
ng
Rembang, PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dengan warga Gunem dan
sekitarnya pada tanggal 22 Juni 2012;
Bahwa selain itu Judex Facti hanya mendasarkan pada asumsi tanpa

do
gu didukung oleh bukti bahwa dengan adanya sosialisasi dan publikasi melalui
media massa elektronik dan cetak, dianggap seluruh masyarakat di Kecamatan

In
A
Rembang telah mengetahui adanya Surat Izin Lingkungan objek sengketa,
padahal secara objektif harus pula dipertimbangkan tingkat pendidikan dan
ah

kebiasaan masyarakat desa di Kecamatan Rembang, yang pada umumnya

lik
sebagai petani tradisional jauh dari sentuhan internet, dan koran, sehingga tidak
dapat digeneralisir semua masyarakat di Kecamatan Rembang telah
am

ub
mengetahui adanya Surat Izin Lingkungan objek sengketa a quo apalagi
konsekuensinya terhadap lingkungan;
ep
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, tenggang waktu pengajuan
k

gugatan harus dihitung 90 (sembilan puluh) hari sejak masyarakat mengetahui


ah

adanya potensi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup akibat


R

si
penerbitan Surat Izin Lingkungan objek sengketa. Kapan saatnya secara pasti
potensi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan itu diketahui? Bahwa

ne
ng

menurut Majelis Hakim secara pasti baru dapat dinyatakan Para Penggugat
mengetahui adanya potensi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan sejak

do
gu

adanya penjelasan dari Baskoro Budhi Darmawan kepada Para Penggugat


pada tanggal 18 Juni 2014, setelah diperolehnya AMDAL dari Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah (bukti P-15). Dengan demikian,
In
A

pengajuan gugatan pada tanggal 1 September 2014 belum lewat waktu


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
ah

lik

jo. Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;


Bahwa selanjutnya untuk menilai prematur atau tidaknya pengajuan
m

ub

gugatan, Majelis Hakim merujuk pada ketentuan Pasal 48 Undang-Undang


Nomor 5 Tahun 1986, yang menegaskan:
ka

(1) Dalam hal suatu badan atau pejabat tata usaha negara diberi wewenang
ep

oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan


ah

secara administratif sengketa tata usaha negara tertentu, maka sengketa


R

tata usaha negara tersebut harus diselesaikan melalui upaya administratif


s
yang tersedia;
M

ne
ng

do
gu

Halaman 108 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

R
sengketa tata usaha negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika

si
seluruh upaya administratif yang bersangkutan telah digunakan;

ne
ng
Bahwa dalam dalil sanggahan Tergugat dinyatakan bahwa ketentuan
Pasal 39 dan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 merupakan
suatu bentuk upaya administratif yang harus ditempuh terlebih dahulu oleh Para

do
gu Penggugat hingga tuntas sebelum mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata
Usaha Negara. Terhadap dalil sanggahan tersebut, Majelis Hakim berpendapat

In
A
bahwa keberatan di atas adalah salah satu bentuk keterbukaan informasi dan
peran serta masyarakat (inspraak) dalam pengambilan keputusan. Peraturan
ah

perundang-undangan tidak menunjuk dan memberi wewenang kepada penerbit

lik
izin untuk menyelesaikan sengketa tersebut dan tidak mengatur mekanisme
penyelesaiannya. Keberatan tersebut bukanlah termasuk dalam karakteristik
am

ub
upaya administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986. Oleh karena itu, pengajuan gugatan ke Pengadilan Tata
ep
Usaha Negara tidak perlu menunggu sampai adanya jawaban Tergugat atas
k

keberatan yang diajukan Para Penggugat. Dengan demikian, pengajuan


ah

gugatan a quo dinilai tidak prematur;


R

si
Ad) 2. Kepentingan Hukum Para Penggugat (Legal Standing)
Bahwa Pasal 65 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

ne
ng

menegaskan: Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat
sebagai bagian dari hak asasi manusia. Oleh karena itu Pasal 67 Undang-

do
gu

Undang Nomor 32 Tahun 2009 menegaskan: Setiap orang berkewajiban


memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, layaknya sebagai khalifah
In
A

di muka bumi yang wajib menjaga alam semesta, sehingga sesuai dengan
ketentuan Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009,
ah

lik

masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya


untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
m

ub

Bahwa walaupun Sukimin bertempat tinggal di Desa Suntri Kecamatan


Gunem, Rutono di Desa Tengger Kecamatan Sale, Sujono di Desa Bitingan
ka

Kecamatan Sale, dan Sulijan mewakili Desa Dowan Kecamatan Gunem yang
ep

tidak berada pada areal lokasi Surat Izin Lingkungan objek sengketa, akan
ah

tetapi desa tempat tinggal mereka berdekatan dengan lokasi rencana


R

penambangan, sehingga sangat potensial akan terkena dampak pencemaran


s
dari pabrik semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Oleh karena itu, patut
M

ne
ng

dinyatakan berkepentingan mengajukan gugatan a quo sebagaimana dimaksud


do
gu

Halaman 109 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo. Pasal 65 dan

R
Pasal 67 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;

si
Bahwa mengacu Pasal 92 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun

ne
ng
2009, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk
kepentingan pelestarian lingkungan hidup. Lebih lanjut menurut Pasal 92 ayat
(3), syarat dari organisasi lingkungan hidup yang berhak mengajukan gugatan

do
gu adalah: a. berbentuk badan hukum; b. menegaskan di dalam anggaran
dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian

In
A
fungsi lingkungan hidup; dan c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai
dengan anggaran dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun;
ah

Bahwa berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan Wahana Lingkungan

lik
Hidup Indonesia (WALHI), Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor C-
2898.HT.01.02 TH 2007 tentang Pengesahan Akta Pendirian Yayasan Wahana
am

ub
Lingkungan Hidup Indonesia (bukti P-1, P-2, dan P-5) dan yang sudah menjadi
pengetahuan umum (notoir feiten), bahwa WALHI adalah organisasi yang sudah
ep
berbadan hukum yang konsern atas kepentingan pelestarian fungsi lingkungan
k

hidup dan sejak berdiri sudah lebih dari 2 (dua) tahun melakukan kegiatan
ah

nyata, antara lain pengajuan gugatan lingkungan ke pengadilan, oleh karena itu
R

si
WALHI mempunyai kepentingan mengajukan gugatan lingkungan a quo
sebagaimana dimaksud Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun

ne
ng

29004 jo. Pasal 65 dan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009;


Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Para Penggugat

do
gu

memiliki kepentingan untuk mengajukan gugatan a quo;


Ad) 3. Keabsahan Keputusan Objek Sengketa
Bahwa Pasal 40 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 43
In
A

Tahun 2008 tentang Air Tanah menyatakan bahwa untuk menjaga daya dukung
dan fungsi daerah imbuh air tanah wajib dilakukan dengan mempertahankan
ah

lik

imbuh air tanah di Cekungan Air Tanah Watuputih;


Bahwa Keputusan Presiden R.I. Nomor 26 Tahun 2011 tentang
m

ub

Penetapan Cekungan Air Tanah, di dalam Lampiran I, Daftar Cekungan Air


Tanah (CAT) di Indonesia, pada point Nomor 124, menentukan bahwa
ka

Cekungan Air Tanah Watuputih, di koordinat (bujur) III 029' 0.73" - 1110 32'
ep

56.27", koordinat (lintang) - 060 50' 41.56" - 60 50' 41.56", seluas 31 km2,
ah

Kabupaten Rembang dan Blora, masuk dalam kategori B (bukti P-20);


R

Bahwa Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010


s
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029
M

ne
ng

(bukti P.25) pada Pasal 32 jo. Pasal 34, menegaskan bahwa Kabupaten
do
gu

Halaman 110 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rembang termasuk areal Kawasan Lindung yang dikelola oleh masyarakat.

R
Kemudian Pasal 63 menegaskan bahwa daerah pegunungan Cekungan

si
Watuputih merupakan kawasan imbuhan air tanah. Selanjutnya, Pasal 36 huruf

ne
ng
d jo. Pasal 31 huruf b menegaskan, bahwa kawasan sekitar mata air
merupakan kawasan perlindungan setempat yang merupakan bagian dari
kawasan lindung yang mempunyai fungsi utama untuk melindungi kelestarian

do
gu lingkungan hidup;
Bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011

In
A
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031
(bukti P-26), pada Pasal 16 ayat (5) huruf l dan huruf m, menegaskan
ah

Kecamatan Gunem dan Kecamatan Bulu merupakan Kawasan Sekitar Mata Air

lik
seluas 501 Ha;
Bahwa Peta Hasil Overlay CAT Watuputih membuktikan areal
am

ub
penambangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. meliputi juga kawasan CAT
Watuputih terdapat 22 ponor, 3 goa, dan 4 mata air, yang merupakan kawasan
ep
karst (bukti P-31, P-34, P-35, P-36.a s.d. P-36.c, P-38.a s.d. P.38.d);
k

Bahwa Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009


ah

mengamanatkan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak besar


R

si
dan penting wajib didukung dengan dokumen AMDAL. Lebih lanjut, Pasal 30
ayat (1) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menentukan bahwa

ne
ng

keanggotaan Komisi Penilai AMDAL harus ada unsur atau wakil dari
masyarakat yang berpotensi terkena dampak;

do
gu

Bahwa bukti-bukti surat atau tulisan yang diajukan di persidangan


membuktikan bahwa peran serta masyarakat dalam proses penyusunan
dokumen AMDAL dan sosialisasi pendirian pabrik semen PT Semen Gresik
In
A

(Persero) Tbk. baik sebelum maupun sesudah terbitnya objek sengketa, secara
formal telah dilakukan sebagaimana ternyata dalam bukti T.4.a, T.4.b, dan T.8.f.
ah

lik

Namun demikian, pernyataan Sikap Penolakan Warga Rembang terhadap


Pendirian Pabrik Semen PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang, tanggal
m

ub

10 Desember 2014, yang ditandatangani oleh 2.501 (dua ribu lima ratus satu)
warga (bukti T-37) memperlihatkan masih banyaknya warga masyarakat yang
ka

menolak kehadiran pabrik semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Hakikat


ep

sosialisasi bukanlah terbatas kepada formalitas pelaksanaannya saja,


ah

melainkan wajib memperhatikan efektifitas atau keberhasilan penyampaian


R

pesan kepada seluruh kelompok masyarakat baik langsung maupun tidak


s
langsung ataupun melalui perwakilan dan sesuai dengan bahasa dan tingkatan
M

ne
ng

strata sosial mereka. Dengan demikian, materi yang ingin disampaikan oleh
do
gu

Halaman 111 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemrakarsa kegiatan dapat dimengerti dan dipahami dan pada gilirannya

R
kekhawatiran akan menurunnya kualitas hidup dan rusaknya lingkungan akan

si
dipercaya dapat diatasi. Sudah menjadi tugas Pemerintah sebagai

ne
ng
penyelenggara negara dalam negara Welfare State mengayomi setiap insan
dan seluruh tumpah darah Indonesia serta menghormati hak-hak masyarakat
dan mengakomodir setiap alasan keberatan dan menjelaskan langkah

do
gu penyelesaian;
Bahwa dengan demikian, menurut hemat Majelis Hakim peran serta

In
A
masyarakat (inspraak) tersebut belum mencerminkan keterlibatan atau
keterwakilan setiap komponen masyarakat yang berpotensi terkena dampak
ah

langsung atau tidak langsung. Berkaitan dengan itu, sosialisasi yang dilakukan

lik
juga dinilai belum dilaksanakan menurut yang seharusnya, pesan-pesan yang
diharapkan belum sampai kepada sebagian masyarakat, sehingga persepsi
am

ub
positif yang harus diciptakan oleh Tergugat II Intervensi belum terwujud;
Bahwa selanjutnya Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya
ep
Mineral (ESDM) dalam Suratnya kepada Gubernur Jawa Tengah (bukti P-32)
k

menyampaikan pendapat untuk menjaga kelestarian akuifer CAT Watuputih


ah

agar tidak ada kegiatan penambangan di kawasan tersebut. Sedangkan Teguh


R

si
Dwi Paryono (Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah) dalam kesaksiannya
di persidangan mengemukakan bahwa lokasi pabrik semen memang termasuk

ne
ng

dalam kawasan CAT Watuputih dan tidak ada larangan untuk menambang di
kawasan CAT tersebut. Dalam AMDAL telah dikaji dan diatur mengenai

do
gu

kedalaman penambangan yang berada di atas akuifer sehingga tidak


mempengaruhi akuifer. Lebih lanjut dijelaskan oleh ahli geologi, dan para
akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada
In
A

(UGM) bahwa penambangan boleh dilakukan di atas CAT namun dengan cara
tertentu. Pendapat saksi Teguh Dwi Paryono bersesuaian dengan keputusan
ah

lik

objek sengketa yang diterbitkan Gubernur Jawa Tengah. Akan tetapi tindak
lanjut dari keputusan objek sengketa sesuai dengan keterangan Teguh Dwi
m

ub

Paryono dan tuntutan asas kelestarian, asas kecermatan dan kehati-hatian


menurut hemat Majelis Hakim harus dilakukan secara khusus, cara tertentu
ka

dangan pembatasan tertentu, agar tidak terjadi pencemaran dan/atau kerusakan


ep

berat pada sistem akuifer dan imbuh air tanah pada kawasan CAT Watuputih;
ah

Bahwa pendapat Badan Geologi Kementerian ESDM yang didasarkan


R

kepada ketentuan Pasal 40 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 43
s
Tahun 2008 tentang Air Tanah. Pasal tersebut tidak secara eksplisit melarang
M

ne
ng

penambangan pada lokasi CAT tetapi melarang melakukan kegiatan


do
gu

Halaman 112 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penambangan dan pengeboran dekat mata air, sedangkan Teguh Dwi Paryono

R
yang berpendapat tidak ada larangan untuk melakukan penambangan di atas

si
kawasan CAT dan dapat diberikan izin secara khusus;

ne
ng
Bertolak dari kedua pendapat tersebut, Majelis Hakim berpendapat
bahwa:
1. CAT merupakan suatu wilayah tertentu tempat semua kejadian hidrogeologis

do
gu seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah
berlangsung, sehingga ketentuan Pasal 40 ayat (1) dan (2) mencakup untuk

In
A
wilayah CAT;
2. Asas kehati-hatian dan asas kecermatan dari Asas-asas Umum
ah

Pemerintahan yang Baik (AUPB) memberi arah kepada penyelenggara

lik
negara agar lebih mengutamakan menghindari potensi kerusakan/bahaya
daripada mengambil manfaat. Dengan kata lain, untuk mendapatkan
am

ub
manfaat wajib menjauhi potensi kerusakan;
Bahwa dari pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa
ep
kegiatan penambangan dan pengeboran di atas CAT pada prinsipnya tidak
k

dibenarkan. Namun demikian, untuk kepentingan bangsa dan negara yang


ah

sangat strategis dapat dikecualikan dengan pembatasan yang sangat ketat dan
R

si
cara-cara tertentu serta terukur agar tidak mengganggu sistem akuifer.
Penentuan Izin Lingkungan selayaknya dilengkapi dengan persetujuan pejabat

ne
ng

yang menetapkan status kawasan. Persetujuan berfungsi sebagai kebijakan dan


politik lingkungan dan pembangunan, serta urgensi kepentingan bangsa dan

do
gu

negara;
Bahwa setelah Majelis mencermati dokumen AMDAL dapat disimpulkan
bahwa dokumen tersebut telah mendeskripsikan kondisi riil dari lokasi objek
In
A

sengketa dan bagaimana penambangan akan dilakukan dan dampak-dampak


yang akan timbul serta respon terhadap dampak yang ditimbulkan. Namun
ah

lik

demikian, tidak terlihat pembatasan dan tata cara penambangan di atas


kawasan CAT, sehingga tidak dapat diperhitungkan bahwa kegiatan
m

ub

penambangan di dalam AMDAL akan menjamin keberlangsungan sistem akuifer


pada kawasan CAT. Penambangan yang dilakukan sebagaimana tergambar
ka

dalam AMDAL mengakibatkan antara lain runtuhnya dinding-dinding sungai


ep

bawah tanah dan CAT yang menimbulkan kekhawatiran sebagian warga


ah

(lengkapnya dapat dilihat dalam bukti P-24 = T-16.a s.d. 16.d dan T-II
R

Intervensi-12.a s.d. 12.d);


s
Bahwa oleh karena itu, penyusun AMDAL perlu memperhatikan tuntutan
M

ne
ng

Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) yang telah disinggung


do
gu

Halaman 113 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebelumnya untuk memuat pembatasan dan tata cara penambangan yang

R
dapat mendekripsikan dan menjamin bahwa kegiatan penambangan tidak

si
mengancam rusaknya sistem akuifer pada kawasan tersebut dan terancamnya

ne
ng
lingkungan hidup masyarakat. Tentu tidak layak apabila kegiatan penambangan
pada kawasan CAT dilakukan dengan cara yang sama dengan penambangan
pada kawasan lain bukan CAT. Selain itu, pada beberapa bagian dokumen

do
gu AMDAL tidak memperlihatkan solusi yang konkret dan tidak tergambar cara
alternatif penanggulannya terhadap masalah kebutuhan warga, antara lain

In
A
kekurangan air bersih dan kebutuhan pertanian. Hal ini tidak sejalan dengan
peraturan perundang-undangan dan asas kelestarian, asas kehati-hatian, serta
ah

asas kecermatan dalam penyusunan AMDAL yang dijadikan pendukung utama

lik
penerbitan objek sengketa;
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas terbukti penyusunan
am

ub
dokumen AMDAL mengandung cacat prosedur, sehingga keputusan objek
sengketa yang diterbitkan berdasarkan dokumen AMDAL tersebut secara
ep
mutatis mutandis mengandung cacat yuridis pula. Oleh karena itu, patut
k

dinyatakan batal;
ah

Menimbang, bahwa mengenai permohonan penundaan pelaksanaan


R

si
keputusan objek sengketa tidak relevan lagi untuk dipertimbangkan dalam
tingkat peninjauan kembali ini karena dengan putusan ini sudah tidak ada lagi

ne
ng

proses litigasi;
Menimbang, bahwa Mahkamah Agung telah membaca dan mempelajari

do
gu

Jawaban Memori Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Termohon


Peninjauan Kembali, tetapi tidak ditemukan dalil yang dapat melemahkan dalil
Memori Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka


menurut Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan
ah

lik

permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali;


Menimbang, bahwa oleh sebab itu putusan Pengadilan Tinggi Tata
m

ub

Usaha Negara Surabaya Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY., tanggal


3 November 2015 yang menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
ka

Semarang Nomor 064/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015, tidak dapat


ep

dipertahankan dan harus dibatalkan. Mahkamah Agung mengadili kembali


ah

perkara ini sebagaimana disebut dalam amar putusan di bawah ini;


R

Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan peninjauan


s
kembali, maka Termohon Peninjauan Kembali dinyatakan sebagai pihak yang
M

ne
ng

kalah, dan karenanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua
do
gu

Halaman 114 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tingkat pengadilan dan dalam peninjauan kembali ini;

R
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009

si
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985

ne
ng
tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

do
gu Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun

In
A
2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait;
MENGADILI,
ah

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon

lik
Peninjauan Kembali: 1. JOKO PRIANTO, 2. SUKIMIN, 3. SUYASIR,
4. RUTONO, 5. SUJONO, 6. SULIJAN, dan 7. YAYASAN WAHANA
am

ub
LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA tersebut;
Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
ep
Nomor 135/B/2015/PT.TUN.SBY., tanggal 3 November 2015 yang menguatkan
k

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Nomor


ah

064/G/2014/PTUN.SMG, tanggal 16 April 2015;


R

si
MENGADILI KEMBALI,
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

ne
ng

2. Menyatakan batal Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17


Tahun 2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin Lingkungan Kegiatan

do
gu

Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk, di Kabupaten


Rembang, Provinsi Jawa Tengah;
3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Gubernur
In
A

Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012, tanggal 7 Juni 2012, tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
ah

lik

di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah;


Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
m

ub

perkara dalam semua tingkat pengadilan, yang dalam Peninjauan Kembali ini
ditetapkan sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu Rupiah);
ka

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


ep

Agung pada hari Rabu, tanggal 5 Oktober 2016, oleh Dr. Irfan Fachruddin, S.H.,
ah

C.N., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
R

Ketua Majelis, Yosran, S.H., M.Hum. dan Is Sudaryono, S.H., M.H., Hakim-
s
Hakim Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka
M

ne
ng

untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
do
gu

Halaman 115 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Maftuh Effendi, S.H., M.H., Panitera

R
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

si
ne
ng
Anggota Majelis: Ketua Majelis,
ttd. ttd.
Yosran, S.H., M.Hum. Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N.

do
gu ttd.
Is Sudaryono, S.H., M.H.

In
A
Panitera Pengganti,
ttd.
ah

Maftuh Effendi, S.H., M.H.

lik
Biaya-biaya:
am

ub
1. Meterai .............. Rp 6.000,00
2. Redaksi.............. Rp 5.000,00
3. Administrasi ....... Rp2.489.000,00
Jumlah ................ Rp2.500.000,00
ep
k
ah

R
Untuk salinan

si
MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. Panitera

ne
Panitera Muda Tata Usaha Negara,
ng

do
gu

H. ASHADI, S.H.
NIP. 220000754
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

s
M

ne
ng

do
gu

Halaman 116 dari 116 halaman. Putusan Nomor 99 PK/TUN/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116

You might also like