You are on page 1of 6

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN

TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

SURVEY PENDAHULUAN BITUMEN PADAT DAERAH TABA PENANJUNG


KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

Oleh :
FATIMAH

Kelompok Program Penelitian Energi Fosil

ABSTRAK

Daerah survey secara geografis terletak pada 33200 - 34700 Lintang Selatan dan
1022000 - 1023500 Bujur Timur. Secara administratif daerah ini termasuk dalam Kecamatan Taba
Penanjung, Kecamatan Pagar Jati dan Kecamatan Pematang Tiga, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi
Bengkulu. Daerah ini juga terdapat dalam Peta Geologi Lembar Bengkulu berdasarkan indeks peta
geologi regional yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.
Secara fisiografi daerah inventarisasi terdapat dalam Cekungan Bengkulu, yang litologinya
terdiri dari seri batuan sedimen dan volkanik berumur Oligosen sampai Holosen. Struktur geologi yang
sangat umum terdiri atas pelipatan dan pensesaran. Arah perlapisan batuan hampir Utara Selatan
dengan kemiringan bervariasi antara 2 - 80.
Informasi dari peta geologi regional mengindikasikan bahwa formasi pembawa bitumen padat di
daerah survey adalah Formasi Lemau. Formasi ini tersusun atas breksi dengan sisipan batupasir dan
lempung, pada beberapa tempat menyerpih dan mengandung lapisan batubara.
Endapan bitumen padat yang ditemukan di daerah survey terdapat di daerah Air Kotok, Desa
Surau, Desa Lubuk Unen, Desa Kancing serta pada lereng Bukit Puding dengan ketebalan bervariasi
mulai dari beberapa cm sampai mencapai 2 m. Endapan bitumen padat tersebut tersingkap sebagai
jendela-jendela dalam satuan batuan volkanik muda. Hasil analisa laboratorium untuk mengetahui nilaii
kandungan minyak pada conto bitumen padat sampai saat ini belum diperoleh. Sumber daya endapan
bitumen padat di daerah survey tidak dihitung mengingat keberadaannya yang hanya berupa jendela
dalam batuan volkanik dengan sebaran terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan
perhitungan sumber daya bitumen padat sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.

LATAR BELAKANG padat adalah daerah Taba Penanjung dan


sekitarnya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi
Semenjak tiga Dasawarsa terakhir Bengkulu.
pemerintah sedang meningkatkan pembangunan
di segala bidang, khususnya industri. Energi Sehubungan dengan hal tersebut, pada
sebagai penggerak pembangunan tersebut tahun anggaran 2006 ini Pusat Sumber Daya
terutama minyak dan gas bumi cadangannya Geologi telah melakukan program survey
terbatas dan diprioritaskan untuk komoditi ekspor. pendahuluan bitumen padat di daerah Taba
Hal ini mendorong untuk melakukan kebijakan Penanjung dan sekitarnya, Kabupaten Bengkulu
efisiensi dan diversifikasi energi dengan mencari Utara, Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini didukung
energi lain sebagai pengganti minyak dan gas oleh pembiayaan dari Daftar Isian Pelaksanaan
bumi. Anggaran (DIPA) tahun 2006.

Bitumen padat sebagai salah satu pilihan MAKSUD DAN TUJUAN


untuk pengganti minyak bumi merupakan salah
satu sumber energi alternatif yang layak untuk Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
dikembangkan. Keberadaan endapan bitumen dari Pusat Sumber Daya Geologi, pekerjaan
padat diperkirakan tersebar hampir di seluruh survey pendahuluan bitumen padat ini
wilayah kepulauan Indonesia. Salah satu daerah dimaksudkan untuk mengetahui kondisi geologi,
yang diperkirakan mengandung endapan bitumen
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

khususnya mengenai penyebaran bitumen padat di 2. Mengukur kedudukan dan tebal lapisan
daerah survey. bitumen padat.
3. Mengamati batuan samping dan hubungannya
Tujuan dari kegiatan ini adalah dalam dengan bitumen padat.
rangka mendukung program pemerintah mengenai 4. Mengambil conto bitumen padat untuk
pengadaan dan pemanfaatan sebagai energi kepentingan analisa.
alternatif di masa mendatang. 5. Menggambarkan hasil-hasil lapangan pada peta
kerja skala 1:50.000
LOKASI SURVEY 6. Membuat laporan dan peta penyebaran bitumen
padat.
Daerah survey berada di daerah Taba
Penanjung dan sekitarnya, Kabupaten Bengkulu PENYELIDIK TERDAHULU
Utara, Provinsi Bengkulu. Secara geografis daerah
survey dibatasi oleh koordinat 33200 - Mengingat survey endapan bitumen padat
34700 Lintang Selatan dan 1022000 - masih belum banyak dilakukan tentunya belum
1023500 Bujur Timur. Berdasarkan indeks peta banyak informasi penyelidik terdahulu mengenai
topografi berskala 1:50.000 yang diterbitkan oleh endapan bitumen padat di daerah Bengkulu Utara.
BAKOSURTANAL, daerah ini termasuk dalam Satu-satunya informasi terdahulu mengenai
lembar peta topografi lembar 0912-14 (Lembar bitumen padat di Bengkulu adalah di daerah Air
Pekiknyaring) dan lembar 0912-23 (Lembar Napal. Subarnas (2001) menyatakan bahwa
Kepahiyang). Secara administratif daerah ini endapan bitumen padat ditemukan di daerah Air
termasuk dalam Kecamatan Taba Penanjung, Napal dengan ketebalan lapisan antara 0,1 m dan
Kecamatan Pagar Jati dan Kecamatan Pematang 0,8 m yang termasuk dalam Formasi Lemau.
Tiga, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Analisa retort menunjukkan bahwa bitumen padat
Bengkulu. yang terdapat di daerah Air Napal mempunyai
kandungan minyak sebesar 110 lt/ton.
WAKTU PENYELIDIKAN
TATANAN TEKTONIK
Pelaksanaan survey pendahuluan bitumen
padat di daerah Bengkulu Utara ini dilaksanakan Berdasarkan indeks peta geologi regional
mulai akhir bulan September sampai dengan berskala 1:250.000 yang diterbitkan oleh Pusat
pertengahan bulan Nopember 2006, dengan Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung,
pekerjaan meliputi pemetaan endapan bitumen daerah survey termasuk dalam Lembar Bengkulu
padat dan pengambilan conto batuan untuk (Gafoer, dkk., 1992). Fisiografi daerah survey
keperluan analisa kualitatif di laboratorium. yang terdapat pada lembar Bengkulu ini termasuk
Pelaksanaan survey ini dilakukan oleh 1 (satu) tim dalam Cekungan Bengkulu dan sebagian
lapangan yang terdiri dari 2 (dua) orang ahli merupakan Geantiklin Bukit Barisan. Sedangkan
geologi dan 2 (dua) orang tenaga surveyor, yang berdasarkan pembagian Mandala Geologi Tersier
keseluruhannya berasal dari Pusat Sumber Daya Pulau Sumatera daerah ini terletak pada tiga zona
Geologi, serta dibantu oleh staf Dinas atau Lajur Busur, yaitu Lajur Busur Depan, Busur
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkulu Magmatik dan Busur Belakang atau sering disebut
Utara. juga dengan Lajur Bengkulu, Lajur Barisan dan
Lajur Palembang. Secara umum formasi batuan
METODE PENYELIDIKAN yang mengisi Cekungan Bengkulu ini terdiri atas
seri batuan sedimen dan volkanik yang berumur
Tahapan penyelidikan yang dilakukan antara Oligosen sampai Holosen.
dalam penyelidikan ini sebagai berikut :
1. Mencari lokasi singkapan bitumen padat STRATIGRAFI
dengan merujuk pada informasi penduduk
maupun informasi laporan terdahulu Tabel 1 memperlihatkan urutan stratigrafi
mengenai endapan batubara. regional pada Cekungan Bengkulu. Tatanan
stratigrafi yang terdapat di daerah survey terdiri
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

atas batuan yang mempunyai kisaran umur dari moluska air tawar. Satuan ini menindih selaras
Tersier Kuarter. Berdasarkan Peta Geologi Formasi Lemau dan ditindih tak selaras oleh
Lembar Bengkulu (Gafoer, dkk., 1992), maka di Formasi Bintunan.
daerah survey terdapat 8 (delapan) formasi batuan
dimana urutannya dari tua ke muda adalah sebagai Formasi Bintunan
berikut : Formasi Bintunan terdiri dari konglomerat
Formasi Hulusimpang aneka bahan, breksi, batulempung tufan
Formasi Hulusimpang terdiri dari lava, mengandung lapisan tipis lignit. Secara stratigrafi
breksi gunungapi dan tuf, terubah, bersusunan satuan batuan ini menindih tak selaras Formasi
andesit sampai basal. Secara stratigrafi satuan Simpangaur. Satuan ini diendapkan pada
batuan ini menjemari dengan Formasi Seblat dan lingkungan peralihan yang berair payau pada Plio-
ditindih tak selaras oleh Formasi Bal. Plistosen.
Diperkirakan satuan ini diendapkan pada Oligosen
Akhir Miosen Awal di lingkungan peralihan Satuan Batuan Gunungapi Andesit-Basal
darat laut dangkal. Satuan ini terdiri dari lava bersusunan
andesit sampai basal, tuf dan breksi lahar dari
Formasi Seblat Bukit Daun. Satuan ini menempati sebagian besar
Formasi Seblat berumur Oligosen Akhir- daerah survey dengan arah sebaran barat laut
Miosen Tengah. Bagian bawah satuan batuan ini tenggara.
terdiri dari batupasir yang sebagian karbonan,
batupasir tufan kayu terkersikkan dan lensa-lensa Satuan Breksi Gunungapi
konglomerat. Bagian tengah terdiri atas Satuan ini terdiri dari breksi gunungapi
perselingan batugamping dan batulempung. lava, tuf bersusunan andesit-basal. Satuan ini
Bagian atas terdiri dari serpih dengan sisipan terdapat pada timur laut daerah survey.
batulempungtufan, napal dan konglomerat. Satuan
ini diendapkan di lingkungan laut dengan kondisi STRUKTUR GEOLOGI
turbidit.
Struktur geologi yang sangat umum
Formasi Bal terdiri atas pelipatan dan pensesaran. Arah
Formasi Bal tersusun dari breksi perlapisan batuan hampir Utara Selatan dengan
gunungapi epiklastika dengan sisipan batupasir kemiringan bervariasi antara 2 - 80. Intensitas
gunungapi epiklastika bersusunan dasit. Satuan dan deformasi pelipatan menunjukan terjadi lebih
batuan ini diendapkan di lingkungan fluviatil dan dari satu perioda pelipatan dan deformasi utama
darat pada Miosen Tengah. diperkirakan terjadi pada Kapur Awal.

Formasi Lemau Pada Tersier sampai Kuarter deformasi


Bagian bawah Formasi Lemau terdiri dari batuan lebih kecil dibandingkan deformasi batuan
breksi dengan sisipan batupasir tufan yang pada Pra Tersier, pelipatannya mempunyai sumbu
mengandung moluska. Bagian atas terdiri dari Baratlaut Tenggara, sejajar dengan arah struktur
batupasir dan batupasir tufan dengan sisipan Pulau Sumatera dan menghasilkan lipatan tegak,
batugamping dan batulempung. Bagian bawah terbuka dan landai tanpa belahan. Pelipatan
satuan batuan ini menjemari dengan Formasi Bal batuan yang berumur Tersier Awal-Tersier
ditindih selaras oleh Formasi Simpangaur. Satuan Tengah umumnya lebih kuat dibandingkan
ini diendapkan di lingkungan laut dangkal pada daripada yang terjadi pada batuan Tersier Akhir-
Miosen Tengah Miosen Akhir. Kuarter.

Formasi Simpangaur MORFOLOGI


Formasi Simpangaur berumur Miosen
Akhir Pliosen Awal. Bagian bawah satuan ini Morfologi daerah survey dapat dibagi
terdiri atas breksi dan konglomerat dengan sisipan menjadi dua satuan morfologi yaitu : Satuan
batupasir dan batubara. Bagian atas terdiri dari Morfologi Perbukitan Terjal dan Satuan
batulanau dan batulempung yang mengandung Morfologi Perbukitan Landai. Satuan Morfologi
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Perbukitan Terjal terletak pada bagian tengah ENDAPAN BITUMEN PADAT


lembar peta, membujur dari barat laut sampai
tenggara lembar peta, menempati hampir 40 % Satuan batuan yang diperkirakan
daerah survey. Satuan morfologi ini ditandai merupakan pembawa bitumen padat di daerah
dengan banyaknya perbukitan yang cukup terjal survey adalah Formasi Lemau. Seperti telah
dengan ketinggian maksimum berlokasi di diutarakan sebelumnya dalam tinjauan geologi
Gunung Bungkuk (1033 m di atas permukaan regional, litologi utama penyusun Formasi Lemau
laut) yang berada pada bagian utara lembar peta. adalah breksi dengan sisipan batupasir,
Umumnya satuan ini ditempati oleh satuan batuan batulempung yang pada beberapa tempat
berumur tua yang diterobos batuan-batuan muda. menyerpih dan mengandung lapisan batubara
Puncak-puncak bukit pada satuan ini merupakan (Gafoer, dkk., 1992). Mengingat genesa bitumen
hasil dari intrusi batuan muda seperti Bukit Sunur, padat yang lingkungan pengendapannya sama
Bukit Puding dan Gunung Bungkuk. atau hampir sama dengan endapan batubara, maka
keberadaan batubara di daerah survey pun turut
Satuan Morfologi Perbukitan Landai diamati.
terletak pada bagian barat daya dan timur laut
lembar peta menempati luas sekitar 60 % daerah Endapan bitumen padat ditemukan di
survey. Satuan morfologi ini ditandai dengan beberapa lokasi yaitu di daerah Air Kotok, Desa
daerah pedataran dan agak berbukit dengan Surau, Desa Lubuk Unen, Desa Kancing, serta di
ketinggian mulai dari 30 m sampai dengan 309 m lereng Bukit Puding dengan pola dan arah sebaran
di atas permukaan laut. Ketinggian maksimum yang tidak seragam. Endapan bitumen padat yang
satuan ini terletak di Bukit Kandis yang memiliki ditemui di daerah survey berupa serpih, serpih
elevasi 309,4 m di atas permukaan laut. karbonan, batulempung karbonan, maupun
Kemiringan lereng pada satuan ini berkisar antara batulempung batubaraan (coaly clay). Umumnya
10% - 50%. Secara geologi satuan ini umumnya endapan bitumen padat di daerah survey
ditempati oleh satuan batuan yang relatif lebih ditemukan berselingan dengan lapisan batubara.
muda diantaranya Formasi Lemau, Formasi Sebagian besar lapisan-lapisan tersebut tersingkap
Simpangaur, Formasi Bintunan dan Satuan Batuan di permukaan akibat adanya pengupasan oleh
Gunungapi Andesit Basalt. kegiatan penambangan seperti yang terlihat di
Pola aliran sungai yang terdapat di daerah lereng-lereng Bukit Sunur, Bukit Puding, ataupun
survey secara umum dapat dikelompokkan di areal penambangan batubara di Desa Lubuk
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu pola aliran dendritik Unen, Kecamatan Taba Penanjung. Adapula
dan pola aliran trelis. Pola-pola aliran sungai ini lapisan yang tersingkap karena adanya kupasan
dikontrol oleh litologi pembentuk satuan tebing jalan seperti yang terlihat di Dusun
morfologi dan struktur yang terdapat pada satuan Kancing.
itu. Pola aliran dendritik umumnya terdapat pada Setiap lokasi pengamatan diukur
Satuan Morfologi Perbukitan Terjal, misalnya Air koordinatnya serta posisi lapisannya kemudian
Ringkishulu, Air Ringkiskiri dan Air diplotkan ke dalam peta dasar. Apabila lokasi-
Ringkiskanan yang mengalir pada lereng timur lokasi tersebut diplotkan ke dalam peta geologi
Gunung Bungkuk. Sedangkan pola aliran trelis regional Lembar Bengkulu (Gafoer, 1992) maka
banyak ditemui pada Satuan Morfologi Perbukitan terlihat bahwa singkapan-singkapan tersebut
Landai yang dikontrol oleh keberadaan sesar, berada pada Satuan Batuan Gunung Api. Hal ini
seperti pada Air Bengkulu dan Air Bimapangaur. bukan berarti bahwa satuan batuan pembawa
Tahapan yang terjadi pada sungai-sungai itu bitumen padatnya adalah batuan gunungapi,
beragam, secara umum pada Satuan Morfologi melainkan karena sifat dari Formasi Lemau itu
Perbukitan Terjal tahapan sungai-sungainya sendiri yang umumnya tertutup oleh batuan
muda. Proses pembentukan morfologi daerah volkanik muda dan apabila Formasi Lemau ini
survey merupakan gabungan antara proses tersingkap, maka batuan tersebut hanya berupa
pengangkatan dengan proses erosi oleh air. jendela-jendela dalam batuan volkanik. Ini dapat
terlihat juga pada endapan batubara di daerah
Bengkulu, yang umumnya merupakan bagian dari
Formasi Lemau.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

yang ada. Kesimpulan sementara dengan melihat


Keberadaan endapan bitumen padat yang kondisi sebaran endapan bitumen padat di
hanya berupa jendela dalam batuan volkanik ini lapangan tanpa melihat hasil analisa laboratorium
mengakibatkan sulitnya menginterpretasikan adalah bahwa endapan bitumen padat di daerah
endapan bitumen padat tersebut menjadi lapisan- survey tidak prospek untuk dikembangkan.
lapisan yang dapat ditelusuri sebarannya. Sebaran
lapisan bitumen padat yang sangat terbatas ini UCAPAN TERIMAKASIH
tidak memungkinkan untuk dilakukannya
perhitungan sumber daya endapan bitumen padat Terima kasih dihaturkan kepada Ageung
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. H.M., ST yang telah memberikan kontribusi tak
Analisa retort dan analisa petrografi ternilai bagi penelitian ini. Ucapan terima kasih
organik dilakukan untuk mengetahui nilai juga dihaturkan kepada Ir. Fadillah Marik,
kandungan minyak dalam conto bitumen padat Apriani, ST dan Fakhri, ST., dari Dinas
serta keberadaan material organik penyusun Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkulu
bitumennya. Sayangnya, sampai saat tulisan ini Utara yang telah memberikan berbagai informasi
dibuat, hasil analisa belum dapat diperoleh, berharga yang sangat membantu kelancaran
sehingga kualitas endapan bitumen padat di pekerjaan di lapangan; serta kepada berbagai
daerah survey belum dapat diketahui secara pasti. pihak yang telah membantu terselesaikannya
pekerjaan ini.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Daerah Taba Penanjung dan sekitarnya,
Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Gafoer, S., Amin, T.C., & Pardede., 1992.
memiliki sumber daya endapan bitumen padat Geologi Lembar Bengkulu, Sumatera, skala 1 :
yang tersebar di beberapa lokasi. Keberadaan 250.000. Pusat Penelitian Dan Pengembangan
lapisan bitumen padat ini umumnya berasosiasi Geologi, Bandung.
dengan batubara, baik itu sebagai lapisan atas atau
lapisan bawah dari lapisan batubara maupun Subarnas, A., 2001. Survey Pendahuluan Bitumen
sebagai lapisan antara (interburden) dalam lapisan Padat di daerah Air Napal dan sekitarnya,
batubara. Analisa retort untuk conto batuan Provinsi Bengkulu. Direktorat Sumber Daya
bitumen padat diharapkan dapat memberikan Mineral, Bandung.
gambaran nilai kandungan minyak dari conto
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Tabel 1. Kolom stratigrafi Cekungan Bengkulu (Gafoer, dkk., 1992)

U M U R B E N G K U L U
LINGKUNGAN AKTIVITAS
UNIT PENGENDAPAN TEKTONIK
STRATIGRAFI LEPAS PANTAI DARATAN

PLEISTOSEN BINTUNAN DARAT PERALIHAN INVERSI CEKUNGAN


PLEOSEN

ATAS

TENGAH EBURNA
BAWAH
SIMPANG AUR PERALIHAN AMBLASAN CEKUNGAN

ATAS
MUARA ENIM
LEMAU / BAL

PARIGI EQUIV PERALIHAN TARIKAN


M I O S E N

LAUT DANGKAL ( Lokal )


NEOGEN

TENGAH
AIR BENAKAT

GUMAI SEBLAT SHALLOW AMBLASAN CEKUNGAN


DEEP MARINE

BAWAH

BATURAJA

DARAT - PERALIHAN TARIKAN


TALANG AKAR
O L I G O S E N

HULU SIMPANG
ATAS

SETARA SETARA LAHAT


LAHAT
TENGAH
PALEOGEN

BAWAH
SUNGAI TARIKAN
DANAU AIR TAWAR
ATAS
TOSEN

TENGAH
BATU DASAR ?

BAWAH
PALEOSEN

BATU DASAR ?

PRA - TERSIER

2' LS 3 32' LS
Tanjungaram Tebahging
KEPAHIANG 755
sar

A. Layangkecil Surobaru
ngbe

t
gu

A
Prin
Laya

A. Gag
Pun

sun as Surobali
A. Su PEG. PIKAGAWO
Toms D
A.

Suromuncar
A.
A.

70
WP-09
WP-08 BT. BATUKERBAU
WP-07 G. KECIL
Suroilir
WP-06 BT. PERING T.1932
817.1
A. Jambu Surolembak

A. Tikola
645

Ujanmasatas A. Sa
640
Qhv(k) lak
A.
M
usi

Tomh Tmdi
Tmba
ih
Put
au

Ujanmasbawah
Lem

A.

BT. BARISAN ng
pahia
A.

79 Ke
A.
A. Ringkiskidan

u
hul

Punggukberingin
is

Talangdonok
gk
Rin

T.2069
S.147
A.

88.1
1033 nan
ka
G. BUNGKUK kis
Tml Tabatengah Ring
bi

A.
m

Renakandis Karangare
Tmdi Despetah
Ja
A.

Talangcurup
Tumbuk BT. KOMERING
Talangrenakandis
T.1931
758.2

Tomh
Babakanbogor

Tmba
gur
ng

Layanglekat
pa
m

775 Pagargunung
Se
A.

Desabaru A.
BT. JARUM S em
7' LS
93
Susup
Toms Kelobak pian
g
3 37' LS

BT. RESAM A. Plangkian


60 BT. PUDING
Tmba Rik
ih
562
Rajakbesi Tabatebelet
WP-17
BT. SEMBAYAN Kutorejo
Ketarum Tmps WP-16
WP-14
80 WP-13
Pagarjati
Tml Komering 35 WP-15
45 612
Karanganyar

528
Tabagumantung
Kepahiang
Keroya 77
ng

TABAPENANJUNG
bila

Curup 80 Dusunkepahiang
am

520
WP-18 Panembang
Tmba T.1930
G

Tabaduriansebakul
A.

Bajak Lubukunen 516.8

Tebatmonok
Kertapati Tml BT. JUPI 518
Temiang 865
T.1927 BT. KAMBING
Talangtindak 970
713.6
n

912
ur

A. Duria
ga

Punjung
an
ap

Lubukpendam Jambu
Qtb
Bim

Punggukberingin
A.

Karangpanggung Talangtehatmonokbaru
ngkulu

Lubukpuar Talangbajak
A. Be

BT. NIPIS
Ulaklebar 79
BT. DENDAN
Kalindang BT. KETUYAK
T.1929
970.9
up
Sus

Padangkedepen
A.

Baturaja BT. BUMBUN

19
Pelajau
60 Qv(dn) Datarlebar
T.2058

ga
k315.1
Tatangtengah Sen
A.
Renahlebar
Tomh
42' LS C Tmps Tanjungheran
255 3 42' LS

Tabapenanjung
Bajak Tabahteret
Tanjungdalam gjernih
Rinduhati pan
BT. KANDIS Surau A. Sim
T.2064
309.4
125
TALANGEMPAT 20
ulu

Lubuksini A.
gk

WP-12 ru
Ben

R in ida
T.2051 CG. PULAUGETO du angk
A.

99.5 ha Simp
Desaanyar ti A.
T.2064
37.2
Pondokkubang
A.

A.
Sim

Sus
Tml
pan

Padangtambal ti CG KEMULAU up
gd

ha
en

indu
ok

Sukarame
A .R
A.
Duriandemang S im
WP-11 pa
BT. SUNUR ng
ka
577 na

Dusunbaru
758 BT. ENDUBESAR

Karangtinggi
B
Babahmutung Tanjungraman
Tml BT. KALSIR
T.2054
190.72
Penanding BT. SUNUR

T.2056
62 Kancing

158
Tomh
WP-10 Napaljanmas
Ujungkarang 5
Kutaniur 183

Talangempat
Tml
185 Tml Tmba
3 47' LS
47' LS
102 30' BT 102 35' BT
102 20' BT 102 25' BT

Gambar 2. Peta Geologi daerah survey

You might also like