You are on page 1of 2

Struktur Bawah (Lower Structure)

Posted by Arsitektur Galeri on Sunday, October 18, 2015

Sistem struktur bawah umumnya terdapat beberapa pekerjaan :

Pondasi (Pancang, Bored Pile, Telapak, Dll)


Galian tanah
Pile cap dan Sloof
Raft Fondation (jika ada)
Dinding penahan tanah/retaining wall
Waterproofing (umumnya waterproofing membrane atau integral)
Urug tanah kembali dan pemadatan tanah

1. Pondasi

Pondasi adalah struktur bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah yang berfungsi memikul dan
menerima beban dari struktur atas bangunan yang kemudian diteruskan ke permukaan tanah. Struktur pondasi harus
berada pada bagian tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penyusutan
bangunan yang berlebihan.

Syarat utama struktur pondasi :

Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (patahan lempeng permukaan tanah)
Tanah terhadap pengaruh bahan kimia
Harus kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah
Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca
Kedap air tanah

Jenis-jenis struktur bawah pondasi :


Pondasi dangkal

Pondasi dangkal adalah apabila kedalaman alas pondasi (Df) dibagi lebar terkecil alas pondasi (B) kurang dari 4, (Df/B<4).
Jenis pondasi ini digunakan apabila letak tanah baik (kapasitas dukung ijin tanah > 2,0 kg/cm2) relatif dangkal (0,6-2,0m)

Pondasi dalam

Pondasi jenis ini diterapkan apabila terdapat lapisan tanah lunak pada bagian atas permukaan, dan tanah keras berada
pada kedalaman tertentu. Hal ini memungkinkan pemasangan pondasi tiang pancang yang dimasukan ke dalam tanah
sehingga mencapai tanah keras (Df/B > 10m), tiang-tiang tersebut disatukan oleh poer/pile cap.

Penyusutan atau patahnya pondasi akan mengakibatkan :

- Terjadinya kerusakan pada dinding


- Kerusakan pada lantai
- Penurunan sistem atruktur atap dan bagian-bagian bangunan lain

Perencanaan pondasi di hitung berdasarkan :

- Berat bangunan yang harus di pikul pondasi maupun berat beban hidup, serta beban alam
- Bahan pondasi yang tersedia
- Waktu dan biaya pekerjaan
- Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan
- Alat dan tenaga kerja yang tersedia

Untuk mengetahui letak/kedalaman tanah keras dan besar tegangan tanah/daa dukung tanah, maka
perlu diadakan penyelidikan tanah :

- Pengeboran (Driling), dari lubang-lubang hasil bor, diketahui contoh lapisan tanah yang
kemudian diteliti di laborarorium mekanika tanah
- Percobaan penetrasi (Penetration Test), menggunakan alat Sondir Static Penetrometer.

Sekian informasi ini, semoga dapat bermanfaat.

You might also like