You are on page 1of 11

Rev.

03 - 2014

INSTALLATION & OPERATION MANUAL


UPS MODIFIKASI
MENGGUNAKAN BATERE BASAH
(Lead Acid Battery)

By :
Insan Creative Engineering
15 April 2014
http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Daftar Isi

1. Pengenalan UPS, Mengapa Dimodifikasi Dengan Batere Basah?


2. Batere (Battery) dan Pengecasan Batere (Batterys Charging)
2.1. Kapasitas Batere
2.2. Penggunaan & Pengecasan Batere
2.3. Penyimpanan Batere
3. Menghitung Kebutuhan Kapasitas Batere untuk UPS Modifikasi
3.1. Menghitung Besarnya Arus Pada Beban Maksimum Yang
Diinginkan
3.2. Menghitung Besarnya Kapasitas Batere Pada Daya Yang
Diinginkan
4. Pengenalan UPS Modifikasi Dengan Batere Basah oleh ICE
5. Penggunaan UPS Modifikasi Dengan Batere Basah

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 1 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Modifikasi Uninteruptable Power Supply


Menggunakan Batere Basah (Lead Acid Batt)

PETUNJUK PEMILIHAN KAPASITAS BATERE BASAH,


PEMASANGAN & PENGGUNAAN DI UPS MODIFIKASI

1. Pengenalan UPS, Mengapa Dimodifikasi Dengan Batere Basah?


UPS (Uninteruptable Power Supply) adalah alat yang digunakan untuk
membackup sementara tenaga listrik pada sebuah peralatan (umumnya komputer,
laptop, server, dll) pada saat terjadi pemadaman listrik, sehingga kita masih sempat
untuk menyimpan data dan men-shutdown peralatan tersebut dengan normal untuk
mencegah kerusakan / crash.
Type UPS yang paling umum digunakan sehari-hari adalah type Line Interactive
yang hanya akan membackup suatu peralatan pada saat listrik padam, namun demikian
ada juga type ONLINE yang membackup suatu peralatan secara terus menerus.
Gelombang output dari sebuah UPS yang paling umum adalah Modified Sine
(Sinusoidal Modifikasi) dan PWM (Pulse Width Modification) untuk membentuk
sebuah gelombang yang menyerupai Gelombang Sinusoidal. UPS yang jauh lebih baik
telah mempunyai gelombang output Pure Sine (Sinusoidal Murni), namun tentu saja
harganya juga sudah jauh lebih mahal.
Umumnya sebuah UPS tidak difungsikan untuk membackup sebuah peralatan
dalam waktu yang panjang karena keterbatasan kapasitas batere yang terpasang di
dalam UPS tersebut. Secara rata-rata, sebuah UPS hanya dapat membackup
sebuah peralatan listrik selama 10 15 menit pada 75 - 80% daya nominalnya saat
kondisi batere masih baik dan baru. Setelah 2 3 bulan, kondisi batere dari sebuah
UPS akan menurun dengan cukup significant sampai akhirnya rusak total. Saat batere
yang rusak diganti dengan batere yang baru, umumnya waktu back up UPS tersebut
akan menurun dan kemudian batere tersebut akan rusak dalam waktu yang lebih
singkat daripada saat menggunakan batere aslinya.
Keterbatasan waktu backup dan seringnya batere UPS rusak menjadikan
banyak pengguna UPS ingin memodifikasi UPS mereka dengan batere basah, baik
hanya untuk back up peralatan listrik mereka (komputer, wifi, server, dll) ataupun untuk
back up penerangan rumah mereka. Karena tegangan sebuah batere UPS pada
umumnya adalah 12 VDC dengan kapasitas 7.5 10 Ah, maka modifikasi batere UPS
dengan batere basah (type Lead Acid yang umum untuk kenderaan bermotor) dengan
kapasitas yang jauh lebih besar menjadi sangat mungkin. Banyak cara modifikasi
yang telah dilakukan, baik dengan charger terpisah ataupun charger internal.
Dalam dunia back up daya, batere adalah sebuah investasi dengan nilai yang
besar. Pada beberapa kasus dengan waktu backup yang panjang sehingga dibutuhkan
batere dengan kapasitas yang besar, nilai investasi batere akan jauh lebih mahal
daripada nilai investasi UPS nya sendiri, walaupun kita telah menggunakan UPS
dengan tipe dan merk yang terbaik. Karena mahalnya nilai investasi batere ini, maka
diperlukan sebuah charger yang baik dan tepat dengan kapasitas yang sesuai

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 2 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

untuk melakukan proses pengisian dan maintenance batere, sehingga kondisi batere
dapat tetap fit dalam waktu yang panjang (misalnya 4 - 5 tahun) dengan perawatan
manual yang minimum. Charger Battery yang baik dan tepat adalah bagian yang
paling penting dalam sebuah modifikasi UPS menggunakan batere basah, karena unit
ini yang akan menentukan berapa lama investasi batere yang mahal itu akan diulang
kembali.

2. Batere (Battery) dan Pengecasan Batere (Batterys Charging)


Batere adalah sebuah komponen untuk menyimpan energi listrik yang sudah
sangat dikenal di masyarakat, baik dari kapasitas yang besar sampai kapasitas yang
kecil. Batere dengan kapasitas besar yang umum di pasaran dan digunakan adalah
jenis batere basah, baik type yang harus di maintenance dan bebas maintenance.
Batere basah bebas maintenance sering di sebut batere kering.
Secara teknis, batere adalah suatu alat dimana terjadi proses perubahan energi
kimia menjadi energi listrik (saat batere digunakan) dan perubahan energi listrik menjadi
energi kimia (saat batere di cas). Batere basah terdiri dari sel-sel batere dimana tiap sel
memiliki tegangan sebesar 2VDC. Bak batere terdiri dari beberapa sekat yang
memisahkan sel-sel batere. Sekat-sekat ini juga memisahkan cairan elektrolit / air
batere (H2SO4) di tiap-tiap sekat bak batere.
Di dalam satu sel terdapat susunan beberapa pelat untuk kutub Positif dan kutub
Negatif, Tiap-tiap pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi
yang digunakan. Bahan aktif dari pelat Positif terbuat dari Oksida Timah Hitam /
Plumbum Dioxide (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat Negatif terbuat dari Timah
Hitam (Pb) berpori seperti bunga karang.

2.1. Kapasitas Batere


Umumnya kapasitas dari suatu batere akan dinyatakan dalam satuan Ah
(Ampere-hour, Amper-jam) yang akan dituliskan pada batere tersebut. Secara teoritis,
satuan Ah ini menyatakan kemampuan dari suatu batere (dalam kondisi baik) untuk
menyuplai sebuah beban dengan kuat arus tertentu selama 1 jam dari kondisi
terisi penuhnya. Secara praktis, kondisi ini ternyata bebeda.
Dari pengalaman, pengamatan dan data-data yang didapat di beberapa batere
basah, Kapasitas Efektif (Ah) dari suatu batere akan sangat tergantung kepada
Besarnya Arus (Amps) yang digunakan dari batere tersebut. Semakin besar arus
yang digunakan dari sebuah batere, maka akan semakin kecil kapasitas
efektifnya, sehingga Waktu Penggunaan (jam, hour) batere tersebut juga akan
semakin singkat
Secara praktis dan sederhana, waktu penggunaan dan kapasitas efektif dari
sebuah batere basah (contoh dengan batere 50 Ah) dapat dihitung dengan pendekatan
seperti dibawah ini, sesuai dengan kurva pada Gambar 1.
Waktu Penggunaan 20 jam, jika arus yang digunakan 5% dari kapasitas
batere, misalnya : batere 50Ah dibebani dengan arus 50*0,05 = 2,5Amps; maka
Kapasitas Efektif batere adalah : 2,5Amps*20Jam = 50Ah
Waktu Penggunaan 5 jam, jika arus yang digunakan 17% dari kapasitas
batere, misalnya : batere 50Ah dibebani dengan arus 50*0,17 = 8,5Amps; maka
Kapasitas Efektif batere adalah : 8,5Amps*5Jam = 42,5Ah

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 3 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Waktu Penggunaan 3 jam, jika arus yang digunakan 28% dari kapasitas
batere, misalnya : batere 50Ah dibebani dengan arus 50*0,28 = 14Amps; maka
Kapasitas Efektif batere adalah : 14Amps*3Jam = 42Ah
Waktu Penggunaan 1 jam, jika arus yang digunakan 60% dari kapasitas
batere, misalnya : batere 50Ah dibebani dengan arus 50*0,6 = 30Amps; maka
Kapasitas Efektif batere adalah : 30Amps*1Jam = 30Ah
Waktu Penggunaan 0,5 jam, jika arus yang digunakan 100% dari kapasitas
batere, misalnya : batere 50Ah dibebani dengan arus 50*1 = 50Amps. Maka
Kapasitas Efektif batere adalah : 50Amps*0,5Jam = 25Ah

Gambar 1. Kurva Pengosongan Lead Acid Battery Sebagai Fungsi C-Rate


Dari kurva discharge dan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembebanan batere yang akan memberikan performance optimum adalah sekitar
17% - 28% dari kapasitas tertulis di batere, karena pada range pembebanan ini,
kapasitas efektif dari batere tersebut hampir tidak ada perubahan /
perbedaaan.

2.2. Penggunaan & Pengecasan Batere


Pada saat batere digunakan (mengeluarkan arus), maka Pelat Positif (PbO2)
akan bereaksi melepaskan ion Oksigen (-O) dan cairan elektrolit (H2SO4) akan beraksi
dan terpecah menjadi ion Hidrogen (H+) dan ion Sulfat (-SO4). Ion Oksigen (-O) akan
bergabung dengan ion hidrogen (H+) membentuk air (H2O) dan ion Sulfat (-SO4) akan
melekat di Pelat Positif yang telah kehilangan ion oksigennya dan Pelat Negatif menjadi
Timah Hitam Sulfat / Plumbum Sulfat (PbSO4) yang terlihat seperti lapisan putih di
kedua pelat tersebut.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis / discharge
yang ditandai dengan mengaburnya warna hitam pada kedua plat tersebut karena telah
dilapisi oleh ion Sulfat dan berkurangnya berat jenis cairan elektrolit dari 1,285 kg/dm3
menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 (ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3). Hal ini
disebabkan karena sebagian besar asam sulfat sudah berubah menjadi air.
Pada saat batere sedang di cas (menerima arus), maka Timah Hitam Sulfat di
Pelat Positif dan Negatif akan bereaksi melepaskan ion Sulfat (-SO4) dan unsur air
(H2O) di cairan elektrolit akan beraksi dan terpecah menjadi ion Hidrogen (H+) dan ion
Oksigen (-O). Ion Oksigen (-O) akan bergabung dengan Timah Hitam di Pelat Positif

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 4 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

membentuk Timah Hitam Dioksida (PbO2) dan ion hidrogen (H+) akan beraksi dengan
Sulfat (-SO4) membentuk asam Sulfat (H2SO4).
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) pulih kembali yang
ditandai dengan bersihnya warna hitam di kedua plat Positif dan Negatif karena
hilangnya lapisan sulfat yang melekat di atasnya. Pada saat ini, berat jenis cairan
elektrolit pada setiap bak untuk sel batere akan menjadi 1,285 kg/dm3 karena unsur air
di dalamnya telah berubah menjadi asam sulfat.

Gambar 2. Kurva Pengisian / Pengecasan Lead Acid Battery


Batere basah sendiri biasanya hanya dapat digunakan secara efektif sampai
kapasitasnya turun menjadi 75% pada suatu beban tertentu. Pada saat ini,
tegangan batere akan telah turun sampai 10 VDC per batere pada beban tersebut.
Penggunaan batere sampai tegangannya dibawah 10VDC / batere akan merusak
batere karena kerak sulfat yang terjadi dan melekat di pelat positip dan negatif akan
mengeras dan mati, sehingga tidak dapat diurai kembali pada saat proses pengecasan.
Jadi jika kita misalkan batere yang digunakan adalah batere 200Ah, maka kapasitas
efektif yang dapat digunakan adalah 50Ah.
Untuk pengecasan batere, umumnya besarnya arus pengecasan yang
dibutuhkan ditentukan dengan formula C10, C14 dan C20. Formula C20 artinya,
kapasitas batere akan dipulihkan dengan lama pengecasan 20jam. Misalnya batere
yang digunakan kapasitasnya 200Ah dan kita cas dengan battery charger
menggunakan formula C20, maka rata-rata Besarnya Arus pengecasan agar batere
dapat dicas dengan sempurna dalam 20 jam adalah : 200Ah / 20h = 10Amp.
Namun demikian, karena kapasitas batere yang hilang hanya 25%, maka batere
tersebut dapat dicas dalam waktu 50Ah / 10A = 5 jam. Karena kurva pengecasan batere
sendiri juga adalah kurva exponential, maka dalam waktu sekitar 3 jam saja, batere
tersebut telah pulih kapasitasnya sekitar 80-90%. Fase pengecasan 2 jam terakhir
biasanya disebut Slow Charging, dimana arus pengecasan yang digunakan juga sudah
jauh berkurang.

2.3. Penyimpanan Batere


Batere basah, setelah diisi dengan cairan elektrolit, maka kapasitasnya akan terus
berkurang secara perlahan walaupun tidak ada beban yang dihubungkan padanya.
Proses ini dikenal dengan nama Sulfatisasi. Jika proses sulfatisasi yang terjadi tidak
dicegah, maka kerak sulfat yang melekat di pelat positif dan negative akan mengeras
dan tidak dapat diurai kembali, sehingga batere menjadi rusak.

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 5 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah proses sulfatisasi ini adalah
:
Menyimpan baterai yang tak dipakai pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu
yang lebih dingin).
Menghubungkan baterai yang tidak dipakai dengan charger otomatis yang
dapat melakukan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh.
Mengecas baterai yang tidak dipakai secara teratur tiap bulan

3. Menghitung Kebutuhan Kapasitas Batere untuk UPS Modifikasi


Banyak orang menginginkan agar UPS modifikasi mereka dapat membackup
peralatan listrik di rumah mereka dengan beban tertentu dalam waktu yang panjang
dengan biaya yang kecil. Hal ini adalah hal yang tidak mungkin dilakukan karena
besar beban yang dibackup akan mempengaruhi besarnya arus yang digunakan dari
batere dan lamanya waktu backup akan mempengaruhi kapasitas batere yang
dibutuhkan. Perlu diingat kembali bahwa batere adalah investasi yang mahal, bahkan
akan menjadi yang paling mahal pada saat beban dan waktu backup meningkat.
Secara sederhana kebutuhan kapasitas batere pada sebuah UPS modifikasi
terhadap beban tertentu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

3.1. Menghitung Besarnya Arus Pada Beban Maksimum Yang Diinginkan


Tegangan output AC yang umum pada sebuah UPS 1 phase adalah 220 VAC,
sedangkan pada UPS 3 phase adalah 380 VAC. Pada perhitungan di bawah ini, kita
hanya akan menghitung besar arus output pada UPS 1 phase, karena ini adalah UPS
yang paling umum digunakan dan juga UPS yang akan dimodifikasi dengan batere
basah. Untuk UPS 3 phasa, hitungan dapat diminta kepada kami via email.
Secara rata-rata, Untuk UPS 1 phase dengan tegangan output 220 VAC, pada
setiap beban yang memakai arus sebesar 1 Amp di output tersebut (daya 220 VA)
akan menggunakan arus input dari batere sebagai berikut : (tergantung berapa
tegangan input batere yang digunakan)
Pada UPS dengan tegangan batere 12VDC, Daya 220VA pada output listrik
akan mengambil arus rata-rata 20A dari batere.
Pada UPS dengan tegangan batere 24VDC, Daya 220VA pada output listrik
akan mengambil arus rata-rata 10A dari batere
Pada UPS dengan tegangan batere 36VDC, Daya 220VA pada output listrik
akan mengambil arus rata-rata 7A dari batere

3.2. Menghitung Besarnya Kapasitas Batere Pada Daya Yang Diinginkan


Dari data-data diatas dan data-data kapasitas efektif batere terhadap kuat arus
dan waktu penggunaannya pada point 2.1, maka jika kita menggunakan daya rata-rata
700VA dari sebuah UPS 1000VA dengan tegangan batere 24VDC selama 5 jam, maka
besarnya kapasitas batere yang dibutuhkan dapat dihitung sbb :
Besarnya arus rata-rata yang dipakai dari batere adalah sebesar
:(700/220)*10A = 31,8A (32 Ampere).
Jika kita ingin UPS tersebut hidup dengan baik selama 5 jam, maka kita harus
menggunakan batere dengan kapasitas minimal 32/0.17 = 188,2Ah.

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 6 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Batere basah yang ada di pasaran dengan kapasitas lebih dari 188,2Ah adalah
200Ah, maka kita harus menggunakan 2 buah batere dengan kapasitas 200Ah
yang di hubungkan seri untuk mendapatkan batere dengan tegangan 24VDC,
200Ah.

4. Pengenalan UPS Modifikasi Dengan Batere Basah oleh ICE


UPS-UPS yang dimodifikasi oleh Insans Creative Engineering menggunakan
Automatic Battery Charger Type ABCF-xxxx dengan besar Tegangan dan Arus yang
disesuaikan dengan batere yang akan digunakan. Tentu saja batere dengan kapasitas
lebih besar dapat digunakan dengan baik, tapi waktu pengecasannya juga akan lebih
panjang, tergantung besarnya arus pengecasan pada battey charger di UPS tersebut.

Gambar 3. Tampak Luar Salah Satu UPS Modifikasi Dengan Kapasitas Tertulis
600VA

Setiap UPS yang dimodifikasi akan dilengkapi dengan LED indikator tambahan
(hijau dan merah) untuk menandakan kondisi dari batere yang digunakan, apakah
sedang penuh / FULL ataupun sedang di cas / charging. Jika led indikator hijau
menyala, maka batere sedang penuh, sedangkan jika led indikator merah menyala,
menandakan batere sedang di cas.

Gambar 4. Led Indikator Tambahan Untuk Kondisi Batere FULL atau CHARGING

Automatic Battery Charger yang digunakan sendiri adalah hasil riset selama 4
tahun oleh team ICE sebelum mendapatkan tipe yang baik dan dapat melakukan proses
pengecasan batere dengan baik dan cepat tanpa ada kenaikan temperatur batere

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 7 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

yang signifant, walaupun batere tersebut di cas dari kondisi kosong-nya. Jadi batere-
batere yang dicas dengan Automatic Battery Charger ini hanya akan menjadi sedikit
hangat jika dicas dari kondisi kosong dan akan tetap dingin pada saat pengecasan
perawatan (maintenance charging). Kondisi ini adalah temperatur pengecasan ideal
yang diinginkan untuk sebuah batere basah agar kondisi batere tersebut tetap baik / fit
selama beberapa tahun.
Dari hasil pengujian pada sebuah batere merk GS, 12V, 5Ah (batere merk ini
digunakan karena body / bak nya berwarna bening sehingga mudah untuk mengamati
kondisi sel-sel batere tersebut) yang digunakan untuk lampu emergency dengan bola
pijar 12V, 10 Watt dan dihubungkan secara terus menerus dengan Automatic Battery
Charger type ini, setelah lebih dari 18 bulan (sampai saat manual ini direvisi), sel-sel
batere masih tetap tampak hitam bersih seperti baru. Di bulan ke 10, saat PLN
padam dan lampu ini berfungsi, setelah lebih dari 3,5 jam digunakan, tegangan pada
terminal batere baru turun ke 11,96 VDC pada saat dibebani. Kondisi yang masih
sangat fit untuk sebuah batere yang telah berumur lebih dari 10 bulan.
Setiap UPS yang dimodifikasi akan dilengkapi dengan dengan terminal-terminal
untuk menghubungkan UPS tersebut ke batere eksternal yang diberi tanda Positif dan
Negatif serta Tegangan Batere yang dibutuhkannya. 2 buah kabel berbeda warna
dengan diameter yang sesuai untuk menghubungkan batere ke terminal-terminal ini
juga akan disediakan sehingga memudahkan pengguna dalam menghubungkan batere
ke UPS modifikasi ini.
PERHATIAN :
1. Sebelum MENGHUBUNGKAN Batere Basah ke UPS, OFF-kan Switch ON/OFF
UPS. Sebelum meng-ON-kan UPS, Periksa Ulang dan Perhatikan POLARITAS
KABEL-KABEL BATERE yang Digunakan Untuk Menghubungkan Batere ke
UPS. KESALAHAN MENGHUBUNGKAN POLARITAS BATERE Dapat
Menyebabkan KERUSAKAN Pada Bagian Inverter di Board UPS tersebut
karena umumnya TIDAK ADA PROTEKSI POLARITAS TERBALIK di
Rangkaian Dalam UPS.
2. Pada saat pengecasan batere, KEJUTAN LISTRIK dapat terjadi pada saat kita
menyentuh TERMINAL-TERMINAL BATERE yang TERBUKA. Terminal-
terminal batere sebaiknya diberi PENUTUP KARET / BAHAN ISOLATOR
(misalnya kotak batere itu sendiri) agar tidak terjadi kejutan listrik yang
TIDAK DIINGINKAN.
Setiap UPS Modifikasi juga akan dilengkapi dengan kipas pendingin (Cooling
Fan) yang berguna untuk mendiginkan Automatic Battery Charger yang terpasang di
dalamnya dan Mosfet / Transistor Final di inverter UPS tersebut. Kipas pendingin ini
akan ON pada saat batere sedang dicas dan saat UPS ini sedang membackup
beban pada waktu PLN padam. Pada kondisi yang lain, kipas ini akan di-off-kan secara
otomatis. Jumlah dan ukuran kipas pendingin tergantung dengan kebutuhan dan
konstruksi kotak UPS. Pada UPS dengan kapasitas kecil, 1 buah kipas umumnya sudah
mencukupi, tapi pada UPS dengan kapasitas yang lebih besar, jumlah kipas dapat 2
atau lebih dan ukurannya juga mungkin lebih besar.
Sering kali jumlah lubang ventilasi di kotak UPS kurang mencukupi / tidak
sesuai untuk memberikan sirkulasi udara yang cukup di dalam kotak UPS untuk
pemakaian dalam jangka waktu yang panjang, karena pada umumnya UPS memang
didesign untuk pemakaian jangka pendek. Untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi udara
yang cukup di dalam kotak UPS modifikasi tersebut, umumnya lubang ventilasi akan

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 8 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

ditambah sesuai dengan kebutuhan dan posisi kipas pendingin. Dengan cara ini
akan didapatkan sirkulasi udara dengan jumlah yang cukup ke dalam kotak UPS
modifikasi sehingga temperatur Mosfet / Transistor final dapat terkontrol dengan baik
untuk beroperasi dalam waktu yang panjang.

Gambar 5. Tampak Dalam Salah Satu UPS Modifikasi Dengan Kapasitas 600VA

5. Penggunaan UPS Modifikasi Dengan Batere Basah


Penggunaan UPS modifikasi dengan batere basah ini identik sama dengan
penggunaan UPS pada umumnya. Hal pertama yang paling penting untuk
diperhatikan dengan baik adalah Polaritas Tegangan dari Batere yang dihubungkan
ke terminal Positif dan Negatif di UPS ini karena umumnya tidak ada Pengaman
Polaritas Terbalik di dalam UPS. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan relatif sama
dengan penggunaan UPS memakai batere standart.
Secara sederhana, hal-hal yang perlu dilakukan / diperhatikan pada saat
menggunakan UPS modifikasi ini untuk membackup peralatan listrik di rumah kita
adalah :
1. Pastikan UPS dalam posisi OFF dan kabel power AC tidak dihubungkan
sebelum menghubungkan batere ke terminal-terminal batere di UPS. ON-kan
UPS hanya pada saat batere telah PASTI terhubung dengan baik dan benar
polaritasnya. Beban juga sebaiknya telah dihubungkan dengan baik pada
terminal output.
2. Perhatikan dengan baik Polaritas dari Batere basah yang dihubungkan ke
Terminal Batere di UPS, karena umumnya UPS tidak dilengkapi dengan
Pengaman Polaritas Terbalik untuk Batere (Battery Reverse Polarity Protection).
3. Hubungkan UPS dengan batere berkapasitas sesuai untuk membackup
sejumlah beban yang diinginkan dengan waktu tertentu. Kapasitas betere yang
tidak sesuai (lebih kecil) dapat mengurangi waktu backup dengan significant.
4. Hitung besarnya beban total yang akan di backup oleh UPS tersebut. Beban
maksimal yang direkomendasikan untuk waktu backup yang panjang adalah 75%
dari daya maksimum UPS modifikasi tersebut. Jadi jika ingin menggunakan UPS
1000VA, pastikan beban maksimum yang terhubung kepadanya tidak melebihi
750VA. Umumnya pada beban 70% dari kapasitas UPS tersebut, tegangan
outputnya sudah jatuh ke sekitar 205 210 VAC. Untuk UPS yang tidak branded,
disarankan untuk menggunakan persentase yang lebih kecil.
5. Hindari menghubungkan UPS modifikasi dengan beban-beban yang
mempunyai motor-motor listrik di dalamnya, seperti AC, Kulkas / Refrigerator,

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 9 dari 11


http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

dll, karena motor-motor listrik ini akan memberikan arus starting yang besar dan
dapat merusak mosfet / transistor final inverter.
6. Jika terpaksa membackup AC di rumah dengan UPS, gunakan AC berdaya
rendah dengan teknologi inverter sehingga sentakan arus listrik pada saat ON
dan OFF dapat lebih terkontrol. Disamping itu disarankan untuk menggunakan
UPS dengan kapasitas 3 kali lebih besar daripada kebutuhan rumah tanpa AC
untuk untuk mereduksi potensi kerusakan bagian inverter di UPS tersebut pada
saat kompresor AC di-ON-kan.
7. Jika menggunakan UPS modifikasi untuk membackup penerangan rumah
secara keseluruhan (langsung dari box MCB Distribusi di dalam rumah), maka
sebaiknya dipastikan dulu bahwa jaringan penerangan dan steker listrik di
rumah sudah terpisah agar UPS tidak terhubung dengan beban-beban yang
besar secara tidak sengaja.
8. Untuk menambah keamanan pemakaian dan perlindungan kepada UPS itu
sendiri, pada output UPS dapat dipasang MCB dengan kapasitas yang sesuai,
sehingga beban akan dilepas pada saat terjadi overload atau hubung singkat.

Gambar 6. Modifikasi UPS ICA 1000 VA Menggunakan Battery Charger 13 Amps

Reference:
http://batteryuniversity.com/
http://www.inverterplus.com/
Catatan Riset dan Hasil Percobaan serta Pengalaman di lapangan.

Info & Order : ice.indo@gmail.com; ice.indo@ymail.com Halaman 10 dari 11

You might also like