You are on page 1of 7

ISSN 1410-1998 Presiding Prsentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir

PEBN-BATAN, Jakarta 18-19Maret 1996

RANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN BIJIH URANIUM ASAL RIRANG :


PERANCANGAN ALAT QUENCHING
Amir Effendi, Hafni Lisa Nuri
Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir ID0100091
ABSTRAK

RANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN BIJIH URANIUM ASAL RIRANG : PERANCANGAN ALAT


QUENCHING. Telah dirancaiig alat quenching secara kontinu. Perancangan ini bertujuan untuk membuat model alat
skala laboratorium yang digimakan sebagai tempat untuk pelarutan dan pendinginan secara tiba-tiba hasil digesti bijih
uranium Rirang. Alat quenching dirancang berdasarkan data quenching secara catu, kapasitas umpan 325 g/menit,
waktu tinggal pada tangki quenching dan tangki pengenap masing-masing 1 dan 2 jam. Hasil perhitungan didapat
tangki quenching berbentuk silinder dengan diameter 30 cm, tinggi 30 cm, jumlah sekat 3 buah dengati lebar 2,5 cm;
dan dilengkapi pengaduk dengan impeler berdaun. Tangki pengenap berbentuk silinder tegak dengan diameter 56 cm,
dengan daerah-daerah klarifikasi,./eec/, kritis, dan kompresi masing-masing 5, 3, 3, 4 cm, dan bottom pitch 12,5 cm.
Model alat quenching ini akan digunakan pada hasil digesti bijih Rirang untuk inrngetahui iinjuk kerjanya.

ABSTRACT

RIRANG URANIUM ORE PROCESSING SYSTEM DESIGN: DESIGNING A QUENCHER UNIT. A continuos
quencher has been designed. The objective of the design is to make a laboratory scale quencher model that is used to
facilitate the dissolution and sudden cooling of the digestion product of the Rirang ore. The designed quencher was
based on the previous batch quenching data, feed capasity of 325 g/minute, and residence time of one and two hours
for quenching tank and thickener, respectively. The cylindrical quenching tank has dimension of 30 cm diameter and
30 cm high. It has three 2,5 cm bujfles and is equipped with a blade-impeller agitator. The bottom-pitched cylindrical
thickener has the diameter of 56 cm. The thickener is divided into four zones including clarification, feed, critical,
and compresion with 5, 3, 3,and 4 cm zones height, respectively.In addition, the bottom pitch has 12,5 cm height. The
quencher model is further used to conduct performance test againts Rirang ore digestion product.

PENDAHULUAN tiba dengan menggunakan air pada perbandingan


1:10 dan dilakukan pengadukan yang kuat3.
Unsur-unsur logam tanah jarang (LTJ) telah Kelarutan LTJ cukup besar pada temperatur
dikenal sebagai material yang banyak dipakai rendah sekitar 45C. Pada keadaan tersebut bisa
dalam industri-industri kaca (CeO), kondensor diperoleh recovery U = 95 %, Th = 97,40 %, RE
keramik (LaO), TV berwarna (Er, Y), bahan = 95,82 %, PO< = 99,53 % " .
berwarna (Nd), pewarna keramik (Pr), dan Iain-
lain. Tujuan perancangan ini adalah untuk
mendapatkan model alat quenching kontinu skala
Bijih uranium Rirang mengandung mineral- laboratorium yang digunakan sebagai tempat
mineral uraninit, monasit, molibdenit, quartz dan untuk melakukan pelarutan, pendinginan secara
tourmaline sebagai mineral utamanya. Oleh tiba-tiba, dan pengadukan yang kuat dari pasta
karena itu kandungan unsur dalam bijih Rirang hasil proses digesli.
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yakni
dengan kandungan uranium sekitar 0,52 %, logam Perancangan alat quenching meliputi
tanah jarang 63,04%, fosfat 24,25 % torium 0,02 spesifikasi dan pembuatan tangki quenching,
% dan Mo 0,24 % ' . Bijih Rirang merupakan pengaduk, dan tangki pengenap. Perhitungan
bongkah/pasir alluvial dan coluvial, dengan berat perancangan berdasarkan pada data-data
jenis sekitar 2,53 s/d 4,93 2 . percobaan secara catu.

Proses pengolahan avval bijih Rirang secara TEORI


kimiawi, dilakukan dengan cara digesti. Kondisi
digesti bijih Rirang yang cukup baik dilakukan Untuk pcnelitian proses quenching secara
pada ukuran butir-65 mesh, temperatur 200 C, kontinyu perlu dirancang tangkiquenching yang
sclama waktu 4 jam dengan menggimakan lanitan dilengkapi dengan tangki pengenap yang digu-
H2SO<( pada perbandingan kurang lebih 1:2. Hasil nakan untuk pemisahan padat-cair dari suspensi
digesti bempa pasta panas kemudian dilakukan hasil quenching.
pelarutan dengan cara pendinginan secara tiba-

354
Presiding Prsentasi Jlmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN. Jakarta ]8-J9Maret 1996

Sekat biasanya ada 3 atau 4 buahjumlah


daun impeler antara 4 -16. Tetapi dalam kondisi
air 10-1% c
tertentu mungkin diperlukan proporsi yang lain
dari yang disebutkan di atas; umpamanya, bila
ingin menempatkan pengaduk yang agak tinggi
atau agak rendah di dalam tangki, atau bila
menggunakan tangki yang agak dalam untuk
mendapatkan hasil proses yang diinginkan.
Namun ukuran-ukuran standar di atas banyak
digunakan dan dijadikan dasar untuk
membandingkan unjuk kerja pengaduk dalam
berbagai publikasi.
Gambar 1. Diagram alir proses quenching
b. Impeler
1. Tangki Quenching
Impeler akan membangkitkan pola aliran di
Tangki quenching berfiingsi sebagai tempat dalam sistem yang mengakibatkan larutan
untuk melakukan proses pelarntan dan pen- bersirkulasi.
dinganan secara tiba-tiba dari pasta hasil proses Ada dua jenis impeler, bila ditinjau dari segi
digesti. Di dalam tangki tersebut pasta hasil aliran yang dihasilkan :
proses digesti dikontakkan dengan media pelarut 1. Impeler aliran aksial, untuk embangkitkan
air (10 - 15 C) dengan erbandingan 1:10 . Pada arus sejajar dengan sumbu poros impeler
kondisi ini logam-logam tersebut di atas bisa 2. Impeler aliran radial, untuk membangkitkan
terlarut dengan baik. arus pada arah tangensial atau radial.

a. Volume tangki Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeJer


yang biasa digunakan yaitu propeler (baling-
baling), padle (dayung), dan turbin.
Untuk menghitung volume tangki dapat
1. Propeler, mcrupakan impeler aliran aksial
digunakan metode neraca massa/aliran
berkecepatan tinggi untuk larutan bervis-
volumetrik.
kositas rendah.
V = qxO (1)
2. Dayung, berputar di tengah bejana dengan
Kapasitas = laju aliran volumetrik x waktu tinggal
kecepatan rendah sampai sedang, dan nien-
Volume tangki = kapasitas x faklor keamanan
dorong zat cair secara radial dan tengensial,
hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada
Menurut Rushton dkk., rancangan tangki
impeler.
biasanya mempunyai pilihan yang luas mengenai
jenis impeler yang akan dipakai dan 3. Turbin, arus utamanya bersifat radial dan
penernpatannya, demikian pu!a mengenai tangensial. Komponen tangensialnya me-
perbandingan ukuran-ukuran tangki, jumlah dan nimbulkan vorteks dan arus putar. Turbin
perbandingan sekat, dan sebagainya. Setiap biasanya effektif untuk viskositas rendah
keputusan mengenai perbandingan ukuran-ukuran maupun tinggi.
akan berpengamh langsung pada laju sirkulasi
larutan, pola kecepatan, dan daya yang digunakan. c. Pola aliran dalam tangki berpengaduk
Sebagai dasar rancangan pada tangki
berpengaduk, perbandingan ukuran yang biasa Kecepatan fluida pada setiap titik dalam
digunakan adalah: tangki mempunyai tiga komponen, dan pola aliran
keseluruhan di dalam tangki bergantung pada
variasi dari ketiga komponen dari lokasi ke lokasi
Da/Dt = 1/3 H/Dt = 1 J/Dt = 1/12
lain. Komponen kecepatan yang pertama adalah
E/Da = 1 W/Da=l/5 komponen radial yang bekerja pada arah tegak
dimana : Dt: diameter E: jarak poros
tangki impelcr dengan lurus terhadap poros impeler. Komponen kedua
dasar tangki adalah komponen longitudinal yang bekerja pada
Da: diameter J:lebar arah paralel dengan poros.
impeler buffle/sekat
W: lebar impeler Komponen ketiga adalah komponen ta-
ngensial, atau rotasional yang bekerja pada arah

355
Presiding Prsentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta J8-J9Maret 1996

singgung terhadap lintasan lingkar di sckeliling sekaii.Pada zone inikebanyakan zat cair yang
poros. Dalam keadaan biasa, dimana poros itu sudah terpisahkan dengan zat padat inengalir ke
vertika!, komponen radial dan tangensial berada alas sehingga dapat dikeluarkan ke selokan
dalam satu bidang horizontal, dan komponcn limpahan. Zat padat mengenap kebawah dari
longitudinalnya vertikal. Komponen radial dan ketinggian peng-umpanan, bersama sebagian zat
longitudinal sangat aktif dalam memberikan cair yang keluar scbagai limpahan bawah.
aliran yang diperkikan untuk melakukan
pelarutan. Bila poros vertikal dan terletak tepat di Metode yang dapat digunakan untuk
pusat tangki, komponen tangensial biasanya menentukan luas muka pengenapan antara lain
kurang menguntungkan. Anis tangensial adalah metode Kynch 6 . Dalam perancangan ini
mengikuti suatu lintasan berbentuk lingkaran di digunakan metode Kynch dan dilakukan
sekeliling poros, dan meninibulkan vorteks pada percobaan secara batch.
permukaan larutan.
A = tl/(CoHo) (4)
d. Kecepatan pengaduk
dengan tu = waktu pengenapan, Co =konsentrasi
Zwietering 5 mengukur kecepatan kritis pulp umpan dan Ho = tinggi awalumpan.
pengaduk yang dipcrlukan unluk mendapatkan
suspensi penuh, dengan persamaan : Didalam praktek, luas sebenarnya perlu
Ap diberikan faktor keamanan (0,3 - 0,5)A.
S.V<u.Dpw(g.~)M5B0-L1 Sedangkan tinggi daerah kompresi yaitu
P l/8<H/R<l/6, dengan H dan R masing-masing
"c (2) tinggi dan jari-jari tangki pengenap7 .
Da085
PERANCANGAN ALAT QUENCHING
dimana:
nc : kecepatan kritis pengaduk; Ap : beda 1. Perhitungan Tangki Quenching
densitas, gr/cm 3 , Da: diameter impcler, cm; p :
densitasfluida, gr/cm3, V : viskositas kinciroitik, Data-data liasil penelitian secara batch pada
cm2/detik; S : konstanta Pelindian Bijih Uranium Asal Rirang (lanjutan)
Dp : ukuran partikel rata-rata, cm; 1992/1993 menunjukkan bahwa kondisi pelindian
g : percepatan gravitasi, 980 cm/detik2 {digesti) yang cukup baik adalah :
B : 100 x bcrat zat padat/berat zat cair - ukuran bijih : - 65 mesh
e. Daya motor pengaduk - temperatur : 200C
- perbandingan bijiWasam : 1/2
KT.n3.Dasp
Sedangkan kondisi quenching sbb :
- perbandingan bijih/pelarut: 1/10 (air 10-
15C)
dimana : - temperatur akhir : 40 -45oC
Da : diameter impeler, ft ; KT : konstanta
n : kecepatan putaran, put/detik ; p : density Dari dala-dala Icrscbul dapat dirancang tangki
fluida lb/cuft, gc : pcrccpatan grafitasi, ft/detik2 quenching dengan ketentuan sbb :

2. Tangki Pengenap

Tangki pengenap terdiri dari scbuah tangki


silinder dengan dasar berbentuk kenicut, yang
dilengkapi dengan penggaruk yajig berfungsi
untuk mengarahkan partikcl-partikel padatan
(yang sudah mengenap), agar mudah dikeluarkan
sebagai aliran under flow (limpahan bawah).
Pada alat pengenap kontinyu, umpan dimasukkan
pada garis pusat alat, pada kcdalaman kira-kira 1
inci di bawah permukaan zat cair. Scbagaimana
terlihat pada Gambar 2, di atas ketinggian
Gambar 2. Daerah-daerah pada tangki
pengumpanan itu terdapat zone klarifikasi yang
pengenap
hampir tidak mengandung zat padat sama

356
Presiding Prsenlasi Ilmiah DaurBahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN, Jakarta 18-19Maret 1996

Laju aliran volumetrik: dimana:


s/w/ry/pasta = 75 gr/menit = 37,66 cc/tnenit nc = kecepatan kritis pengaduk
air = 250 gr/menit = 250 cc/menit Da = 10 cm B = 8,33
flokulan (0,5 gr/1) = 2 gr/menit = 2 cc/menit Dp = 0,018 cm V = 5,67x0,01/1,129
Total =327 gr/menit =289,66 cc/menit g = 980 cm/detik2 = 0,0502 cm2/detik
Waktu kontak = 60 menit = 1,4 gr/cm3 S = kostanta = 5,4
Kapasitas = !aju aliran voluinetrik x waktu tinggal....(l) = 1,129 gr/cm3
= 289,66 cc/menit x 60 menit
= 17.379,6 cc 5>4(0,0502)0'(0>018)0>3(980xl,4/l,129)'M5(8,33)-13
Faktor keamanan = 20 % TiC. LU^.ULIPIH 1 . I III - I I I I II - I I I I I I

Volume tangki = 1,2 x 17.379,6 cc = 20.855 cc (10) W5


= 7,55 put/det
= 453 rpm = 450 rpm
->
Dava motor pengaduk

KT.n3.Da5
He
P= (3)

dimana:
.* KT = konstanta = 4,2 ; gc = 32,17 ft/det2
n = 7,49 put/det ; Effisiensi motor 70%
Da = 10 cm = 0,33 ft
Gambar 3. Penampang tanki quenching
fluida =1,129 gr/cm3 x 62,45 lb/cuft x cm3/gr
= 70,5 lb/cuft
Volume = 7i /4 Dt2Ht
(4,2)(7,49)3(0,33)5(70,5)
diambil : Dt = Ht
p= HP = 0,039 HP
didapat Dt = Ht = 30 cm
32,17x550x0,7
Keterangan :
Bentuk = silinder
Tangki Pengenap
Diameter = 30 cm
Tinggi =30 cm
Penentuan luas muka pengenapan dengan
metode Kynch, dilakukan percobaan pengenapan
Menentukan perbandingan ukuran tangki dan
secara catu dengan menggunakan gelas silinder
bentuk peneaduk
tegak 1 liter, tinggi larutan ditentukan 30 cm.
Fase larutan atas relatif cukup jernih diperoleh
Perbandingan ukuran tangki digunakan
pada penambahan flokulan 40 gram/ton bijih.
metodeRushton. Agitator ditentukan berbentuk
Kecepatan pengenapan di dalam gelas silinder
turbin berdaun 4 miring 45 serta dilengkapi
dicatat pada ketinggian yang berbeda-beda, secara
dengan sistem penghalang baffle sebanyak 3 buah,
periodik dengan interval waktu tertentu. serta
seperti yang terlihat pada ganibar 3 adalah sbb :
pada masing-masing percobaan dilakukan
- diameter impeler = Da = Dt/3 = 30/3 = 10 cm penentuan rapat jenis cairan dan padatan. Dari
- lebar impeler = W =Da/5 =10/5 = 2 cm liasil pengukurandidapatkan waktu pengenapan
-jumlahbuffle = 3 3,3 menit dan konsentrasi padatan 0,0192 gr/lt.
- lebar buffle = J = Dt/12 = 30/12 = 2,5 cm
- jarak poros impeler dari dasar langki = E = Da =
Perhitungan :
10 cm
Luas muka pengenapan : A = tu/Co.Ho (4)
Perhitungan putaran pengaduk
tu = 3,3 menit = 0,055 jam
Konsentrasi padatan 0,0189 gr/cc; tinggi = 30 cm
Digunakan rumus Zwietering :
A = 0,055/(0,0189)(0,3)
Faktor keamanan 0,3 A >A = 1,3 x 9,7 = 12,61
Ap
diambil A = 12,5 m2.jam/ton
S.V- .Dp - .(g.-)w5B-u
1 0 2

P Kec. alir umpan : Lo = 289,66 cc/menit


~

357
Prosiding Prsentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
P.SBN-BATAN, Jakarta 18-19 Maret 1996

Rapat jenis umpan : p = 1,129 cc/gr (hasil (c) daerah kritis 3 cm


pengukuran) (d) daerah kompresi 4 cm
Luas muka pengenapan : A =12,5 ni2 jam/ton (e) bottom pitch 12,5 cm
Tangki pengenap berbentuk silinder (egak dengan
dasar
berbentuk kemcut
Luas muka silinder:
A = ( 7i/4 ) D2
Lo = (289,66 cc/nieni()( 1,129 gr/cc)
= 327,03 gr/menit
= 196,22 . 10-4 ton/jam
PadaLo= 196,22 . 10-4 ton/jam, memerlukan
luas muka
pengenapan sbb :
A = (196,22 . 10-4 ton/jam)( 12,5 m2jain/ton)
= 2453 . 10-4 m2
( n/4)D2 = 2453 . 10-4 m2
D = 55,9 . 10-2 m-2
D = 56 cm

Tutiip bawah (konis) Gb.4 Penampang tangki pengenap

Ditetapkan sudut kemiringan 30 HASIL DAN BAHASAN


m = 1 in = 2,5 cm
1. Tangki Quenching
b = 1/2 (d-m) tg 30
= J/2 (46-2,5)(0,577)
= 12,549 cm Spesifikasi/dimensi tangki :
b = 12,5 cm (tinggi konis) - bentuk : silinder tegak - lebar buffle : 2,5 cm
Volume konis (kerucut) = Al. 1/3 (b+x)-A2. l/3(x) -tinggi :30 cm -jumlah buffle : 3 buah
Al = 7t/4D2 = TT/4(46)2 = 1661,1 cm2 - diameter : 30 cm
A2 = TT/4 D2 = 7i /4 (2,5)2 = 4,6 cm2 Tangki quenching berbentuk silinder tegak
dengan diameter 30 cm, tinggi 30 cm dan dapat
Volume konis -1661,1x1/3(12,5+0,72)- digunakan untuk pelarutan dengan laju aliran
4,6x1/3(0,72)= 7.318 cm3 volumetrik 289,66 cc/menit dan waktu tinggal 1
Volumetrik umpan = 289,66 cc/min jam.Tinggi larutan (overflow) tidak mencapai 30
Waktu tinggal = 120 menit (diambil) cm atau masih lebih rendah panjang diameter,
Kapasitas tangki pengenap = 289,66 cc/min x hal ini dibuat untuk menjaga agar suspensi yang
120 min keluar dari tangki quenching benar-benar suspeiisi
= 34.759 cc seragam, sehingga tidakhanya cairan yang masuk
Faktor keamanan = 20 % ke tangki pengenap, dan padatan tidakakan
Volume tangki pengenap = 1,2 x 34.759 cc = menumpuk di tangki quenching. Untuk
41.710 cc mengurangi anis putar pada tangki quenching
Volume silinder = volume (tangki pengenap - karena berputarnya pengaduk, dipasang sekat-
konis) sekat (buffle) yang berfungsi merintangi aliran
= 41.710 cc - 7.318 cc = 34.392 cc rotasi tanpa mengganggu aliran radial atau aliran
Volume silinder = /4(D)2H longitudinal sehingga diperoleh pelarutan yang
34.392 cc = /4 (56)2.H > H = 13,97 cm baik. Sekat yang sederhana namun effektif dapat
Tinggi silinder = 15 cm ( diambil) dibuat dengan memasang bilah-bilah vertikal pada
Tinggi tangki pengenap = tinggi (silinder + dinding tangki.
konis)
Spesifikasi/dimensi pengaduk :
= 15+ 12,5 cm = 27,5 cm
bentuk impeler : turbin berdaun empaf miring
Daerah-daerah dalam tangki pengenap terdiri
45
dari:
- panjang impeler : 10 cm
Daerah kompresi : H = 1/8.R = 1/8.56 = 3,5 cm
- bahan impcler : SS 316
diambil 4 cm
- lebar impeler : 2 cm
(a) daerah klarifikasi 5 cm
- kebutuhan daya : 0,039 hP
(b) daerah umpan 3 cm
- kecepatan kritis : 450 ptr/menit

358
Prosiding Prsentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN. Jakarta IS-19Maret 1996

Pengaduk dengan bentuk impcler turbin 2. Tangki pengenap:


berdaun miring 45 akan didapatkan arus aksial
kuat dan arus radial yang diperlukan untuk - bentuk : silinder - diameter kerucut: 46 cm
membuat suspensi seragam ( seluruh partikel tegak
berada dalam keadaan suspensi). Kondisi ini - dasar : kerucut - tinggi kerucut: 12,3 cm
-volume :41.710ml - diameter bukaan: 2,5 cm
diperlukan supaya terjadi pelamlan yang
- diameter silinder: 56 - sudut kerucut :30
sempurna. cm
- tinggi silinder : 15 cm
2. Tangki Pengenap

Spesifikasi/dimensi tangki pengenap: UCAPAN TERIMA KASIH


- tinggi silinder 15 em tinggi kenicut 12,5 cm
- diameter silinder S6cm - diameter kerucut 46 on Dengan selesainya perancangan ini kami
- sudut kerucut 30 - dinmeler luikaan 2,5 cm mengucapkan terima kasih kepada Sdr.Sugeng
Waluyo dan Sdr.Suwaris yang telah tnembantu
Daerah-daerah pada tangki pengenap : dalam menginstalasi model alat skala
laboratorium ini.
- daerah klariflkasi S cm daerah kotnpresi 4 cm
- daerah umpan 3 cm - boltom pitch 12,5 cm
- daerah kriris 3 cm DAFTAR PUSTAKA

Umpan dimasukkan pada kedalaman yang


lebih dan 1 inchi (2,5 cm) dibawah permukaan 1. BUSH, KLAUS, SOEPRAPTO, DJAWADI,
zat cair yaitu dimasukkan pada kedalaman 5 cm. "Investigation of the Uranium Mineralization
Hal ini dimaksudkan agar cairan jcrnih yang in the Rirang Valey", West Kalimantan,
keluar dari tangki pengenap hanya mengandung Indonesia, (1986).
sangat sedikit padatan. Tangki pengenap dengan
ukuran di atas, pada laju aliran volumetrik 2. AFFANDI,K., "Penentuan Sifat-Sifat Bijih
umpan 287,66 cc/menil dengan kecepatan Rirang dan Pengolahan Pendahuluannya",
flokulan 2 cc/menit, dan waktu tinggal 120 menit, Laporan Hasil Penelitian, PPBGN-BATAN,
diharapkan dapat menghasilkan larutan yang (1991/1992).
jernih.
3. Calow R.J, "The Industrial Chemistry of
SIMPULAN Lanthanon, Ytrium, and Uranium", Perganon
Press, (1966), hal 63.
Telah dapat dibuat alat quenching skala
laboratorium yang terdiri dari tangki quenching 4. SARJONO, ERNIRA, DAN ZAHARDI,
dan tangkipengenap,dengan spesifikasi/dimensi "Pelindian Bijih Uranium Asal Rirang
sbb: (lanjutan)", Laporan Hasil Penelitian PPBGN-
1. a) Tangki quenching : BATAN, (1992/1993).
- bentuk : silinder - lebnr buffle : 2,5 cm 5. MC.CABE, SMITH, "Unit Operation of
tegak
Chemical Engineering", Fourth Edition,
-volume : 17.379,6 ml - j uni I ah buflle : 3 bh.
- diameter: 30 cm - tinggi : 30 cm McGraw-Hill Book Inc., New York, (1985).

b) Agitator dengan impeler: 6. JAMIL.M., MIRZA,J.,"Thickening Test On


Issa Khail Ore", Ore Prosessing Division,
- bentuk rturbin berdaun - bahan : SS316 Atomic Energy Minerals Centre, Lahore.
empat miring
- kebutuhan daya:O,O39 - panjang impcler 10 7. WASISTO,D.,"Perancangan Alat Pemisahan
hP cm Fase Padat Cair Secara Kontinyu", Laporan
- lebar impeler : 2 cm - kecepalan kritis : 450 Hasil Penelitian, PPBGN BATAN, (1992/
rpm 1993).

359
Prosiding Prsentasi Ilmiah Dcmr Bahan Bakar Nuklir
PEBN-BATAN. Jakarta 18-I9Maret 1996

TANYA JAWAB Amir:

Untuk peralatan yang lebih besar harus


l.MantoWidodo: dihituiig kembali sesuai dengan rumus-rumus
yang telah digunakan dan setelah dilakukan
Bila rancangan sistem (alat quenching) sccara uji coba, karena pada waktu uji coba
laboratoris telah dapat digunakan dengan {performance test) kemungkinan akan terjadi
hasil optimal, inaka bila pckcrjaan pcrubahan/modifikasi dari alat tersebut.
penambangan (di Rirang) dilakukan, apakah Apabila sudah optimal dan diterapkan pada
peralatan dalam skala bcsar akan dibuat skala bcsar kemungkinan juga masih terjadi
dengan memperbesar sccara proporsional? penyimpangan, tapi hanya kecil
Bila demikian apakali tidak mungkin terjadi penyiinpangannya (apabila ada penyimpang-
penyimpangan ? an). Model alat tetap scperti yang dirancang.

360

You might also like