You are on page 1of 4

architect Euuyy....: UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PEMBA... http://trisnatn.blogspot.co.id/2012/11/undang-undang-dan-peraturan-nasion...

 Lainnya Blog Berikut backhoe2810@gmail.com Dasbor Keluar

blog ini sebuah perjalanan hidup selama dikampus dan to be continued...

Pengikut Sabtu, 10 November 2012

Pengikut (2) UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN


PEMBANGUNAN NASIONAL
Ikuti
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
profile PEMBANGUNAN NASIONAL
Peraturan perundang-undangan, dalam
konteks negara Indonesia, adalah peraturan
Mengenai Saya
tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang dan mengikat secara
umum.

trisna trinugraha


Lihat profil lengkapku


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah
sistem yang menjadi pedoman pengambilan kebijakan
pemerintahan diIndonesia. Sistem ini adalah pengganti dari
Arsip Blog
sistem yang sebelumnya disebut dengan Garis-Garis
2014 (5) Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam Undang-Undang
2013 (7) nomor 25 tahun 2004 tertulis: Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
2012 (11)
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-
November (2)
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
UNDANG-
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
UNDANG DAN
PERATURAN penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan
PEMBANGUNA Daerah
N NASIONAL
Hukum dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional : Agar kegiatan pembangunan
Pranata
berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan
Pembangunan
pembangunan
Juni (1) Landasan Filosofis:
Mei (1) Cita-cita Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
April (2) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan
kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;
Maret (1)
Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk
Februari (1)
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Januari (3) memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia;
Tugas Pokok Setelah Kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan serta
mengisinya dengan pembangunan yang berkeadilan dan demokratis
yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan;
Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran
maka diperlukan perencanaan pembanagunan.
Peraturan Perundang-undangan di dalam Perencanaan dan Penganggaran:
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah;
Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
Peraturan Pemerintah No 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
Peraturan Pemerintah No 21 tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga yang direvisi menjadi Peraturan
Pemerintah No 90 tahun 2010 ;
Peraturan Pemerintah No 39 tahun 2006 tentang Tatacara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
Peraturan Pemerintah No 40 tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
Peraturan Pemerintah No 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintah antar pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten
dan Kota.
Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah (1) satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan; (2) untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan; (3) yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Proses Perencanaan:

1. Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan


rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning),
khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.

1 dari 4 24/02/2017 9:44


architect Euuyy....: UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PEMBA... http://trisnatn.blogspot.co.id/2012/11/undang-undang-dan-peraturan-nasion...

2. Proses Teknokratik: menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh


lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. Partisipatif: dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara
lain melalui Musrenbang.
4. Proses top-down dan bottom-up: dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan.

Asas Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:

1. Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan


prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan nasional.
2. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
3. SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara :
Asas kepastian hukum, Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas
kepentingan umum, Asas keterbukaan, Asas proporsionalitas, Asas
profesionalitas, dan Asas akuntabilitas

Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:

1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.


2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah,
antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan

Ruang Lingkup Perencanaan (UU25/2004):


1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-Nasional)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional)
3. Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL) Peraturan Pimpinan KL
4. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Per Pres
5. Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL) Peraturan Pimpinan KL

Terdapat kendala perencanaan dan penganggaran secara umum dan spesifik.


Kendala umum, yaitu:

1. Lemahnya koordinasi dalam pengelolaan data dan informasi sehingga tidak


tepat sasaran.
2. Lemahnya keterkaitan proses perencanaan, proses penganggaran dan
proses politik dalam menerjemahkan dokumen perencanaan menjadi
dokumen anggaran.
3. Kurangnya keterlibatan masyarakat warga (civil society).
4. Lemahnya sistem pemantauan, evaluasi dan pengendalian (safeguarding).
5. Lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
6. Ketergantungan pada sumberdana dari donor dan lembaga internasional.

Permasalahan (Spesifik ) dalam perencanaan dan penganggaran, adalah:

1. Permasalahan yang terkait dengan struktur program dan kegiatan


perencanaan dan penganggaran antara lain adalah:

Pelaksanaan (operasional) perencanaan yang diwujudkan dalam


bentuk program, cenderung disusun dengan pendekatan input
based.
Program digunakan oleh beberapa Kementerian
Negara/Lembaga.
Program memiliki tingkatan kinerja yang terlalu luas.
Program memiliki tingkatan yang sama atau lebih rendah
dibandingkan kegiatan. Masih ditemui adanya beberapa keluaran
yang tidak berkaitan dengan pencapaian kinerja.
2. Permasalahan yang terkait dengan tidak sinerginya perencanaan pusat,
perencanaan sektoral dan daerah.
Pembangunan nasional (makro) semata-mata agregasi (gabungan) atas
pembangunan-pembangunan daerah/wilayah atau bahkan sekedar
gabungan pembangunan antar sektor semata.
Pembangunan nasional adalah hasil sinergi berbagai bentuk keterkaitan
(linkages), baik keterkaitan spasial (spatial linkages atau regional
linkages), keterkaitan sektoral (sectoral linkages) dan keterkaitan
institusional (institutional linkages).
3. Perubahan lingkungan strategis nasional dan internasional yang perlu
diperhatikan antara lain:
Demokratisasi, Proses perencanaan pembangunan dituntut untuk
disusun secara terbuka dan melibatkan semakin banyak unsur
masyarakat
Otonomi Daerah, Perencanaan pembangunan dituntut untuk selalu
sinkron dan sinergis antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten
Globalisasi, Perencanaan pembangunan dituntut untuk mampu
mengantisipasi kepentingan nasional dalam kancah persaingan global
Perkembangan Teknologi, Perencanaan pembangunan dituntut untuk
selalu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat
Tantangan Perencanaan Pembangunan:
Menghadapi dinamika perubahan serta kompleksitas permasalahan
pembangunan nasional tersebut di atas, maka SPPN dituntut untuk
mampu:
Mengalokasikan sumberdaya pembangunan kedalam kegiatan-kegiatan
melalui kelembagaan-kelembagaan dalam konteks untuk mencapai masa
depan yang diinginkan;
Fleksible dengan horizon perencanaan yang ditetapkan, sehingga tidak
terlalu kaku dengan penerapan konsep pembangunan jangka pendek,
menengah dan panjang;
Memperluas dan mendiseminasikan kemampuan perencanaan ke seluruh
lapisan masyarakat.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang): Setiap proses penyusunan
dokumen rencana pembangunan tersebut memerlukan koordinasi antar instansi

2 dari 4 24/02/2017 9:44


architect Euuyy....: UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PEMBA... http://trisnatn.blogspot.co.id/2012/11/undang-undang-dan-peraturan-nasion...

pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan, melalui suatu forum yang
disebut sebagai Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang. Jadi
Musrenbang adalah :
Forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan
nasional dan rencana pembangunan daerah
Forum pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana
pembangunan daerah dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan,
forum SKPD, kabupaten/kota, provinsi, dan regional sampai tingkat
nasional
Diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dengan mengikutsertakan
masyarakat.
Juknis Musrenbang 2007, dibagi ke dalam bagian/tahapan penyelenggaraan proses
Musrenbang:
1. Musrenbang Desa/Kelurahan
2. Musrenbang Kecamatan
3. Forum SKPD Kabupaten/Kota
4. Musrenbang Kabupaten/Kota
5. Pasca Musrenbang Kabupaten Kota
6. Forum SKPD Provinsi
7. Rapat Koordinasi Pusat (Rakorpus)
8. Musrenbang Provinsi
9. Pasca Musrenbang Provinsi
10. Musrenbang Nasional

Pengendalian Pelaksanaan Rencana :


Pimpinan Kementerian/Lembaga/SKPD melakukan pengendalian
pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan tugas dan
kewenangan masing-masing.
Pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan merupakan tugas dan
fungsi yang melekat pada masing-masing Kementerian/Lembaga/ SKPD.
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang
dalam rencana dilakukan melalui kegiatan koreksi dan penyesuaian
selama pelaksanaan rencana tersebut.
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing
pimpinan kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah sesuai
dengan tugas dan kewenangannya
Evaluasi Pelaksanaan Rencana :
Merupakan bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang
secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi
untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan.
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang
tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran
kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result),
manfaat (benefit) dan dampak (impact).
Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap kementerian/lembaga,
baik pusat maupun daerah, berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi
kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi
dan tanggungjawabnya.
Dalam melaksanakan evaluasi kinerja proyek pembangunan,
kementerian/lembaga, baik pusat maupun daerah, mengikuti pedoman
dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman
metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jangka
waktu sebuah rencana.
Referensi:
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), paparan
Direktorat Otonomi Daerah, Kedeputian Pengembangan Regional dan
Otonomi Daerah Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas, disampaikan pada : Bimbingan Teknis Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan pada Institut
Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 2011, Hotel Dana Dariza-Cipanas,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat 9-10 Februari 2011

SSUMBER

http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajian-perencanaan
/sistemperencanaanpembangunannasionalsppn

www.wikipedia.com

Diposkan oleh trisna trinugraha di 07.51

6IOSQ IRHEWMOERMRMHM+ SSKPI

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beri komentar sebagai:

Publikasikan Beri tahu saya

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

3 dari 4 24/02/2017 9:44


architect Euuyy....: UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PEMBA... http://trisnatn.blogspot.co.id/2012/11/undang-undang-dan-peraturan-nasion...

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

4 dari 4 24/02/2017 9:44

You might also like