Professional Documents
Culture Documents
PEMANFAAAATAN RU
AAT ANG KAWASAN
RUANG
KARST CIT ATAH - RAJ
CITA AMAND
RAJAMAND AL
AMANDAL
ALAA UNTUK
PERTAMB
PERT ANG
AMBANG AN D
ANGAN AN INDUSTRI PENGOL
DAN AHAN
PENGOLAHAN
KAPUR DI KAB UP
KABUP ATEN BANDUNG BARA
UPA T,
BARAT
JAWA BARA T
BARAT
Bambang Yunianto
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
Jl. Jenderal Sudirman No. 623 Bandung 40211
Tlp. (022)6030483; Fax. (022)6003373;
Naskah masuk : 16 Januari 2009, revisi pertama : 18 Februari 2009, revisi kedua : 30 Maret 2009
dan revisi terakhir : April 2009
SARI
Kawasan karst Citatah - Rajamandala terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Secara
geohidrologi, sebagian besar kawasan tersebut merupakan daerah resapan air dengan akuifer produktif sedang
penyebaran luas, kecil penyebaran setempat, serta akuifer produktif setempat. Akibat pemanfaatan ruang untuk
pertambangan dan industri (pengolahan kapur) yang melebihi ruang yang ditetapkan, kawasan tersebut
dikhawatirkan akan rusak dengan cepat. Gejala rusaknya kawasan tersebut, antara lain beberapa mata air
hilang, perbukitan kapur yang tandus dan terjal serta sebagian telah musnah, situs Gua Pawon terancam, dan
timbulnya konflik sosial masyarakat.
Akibat kekosongan dan kelemahan perda di tingkat kabupaten, Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2002
tentang Perlindungan Lingkungan Geologi, dan Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung pun tidak cukup mampu membendung kerusakan kawasan ini.
Kaitan hal tersebut, kebijakan penataan ruang kawasan karst Citatah Rajamandala yang memperhatikan asas
konservasi dan perlindungan lingkungan perlu dirumuskan kembali. Pemecahan permasalahan pertambangan
dilakukan dengan menetapkan kawasan pertambangan pada daerah yang aman dari fungsi karst tersebut (di
luar karst klas I dan II), termasuk alokasi wilayah untuk pertambangan rakyat. Sedangkan permasalahan industri
(pengolahan kapur) perlu ditertibkan sesuai zona industri dalam tata ruang.
Kata kunci: kawasan karst, tata ruang, kawasan pertambangan, zona industri, kawasan lindung
ABSTRACT
The area of Citatah Rajamandala karst is located on Cipatat District, Bandung Barat Regency. According of
geohidrology, most of the area are region of water absortion of the accuifer that consist medium productivity
aquifer with wide spreading, small and productivity aquifer are locally spreading. Due to the spatial using for
mining and industry (Limestone preparation) which exced of the spatial be determined, the area is worried will
be damage fastly. Indication of area damaged, these are lost of some water spring, lost of a part of limestone
hill, lost of Gua Pawon archaeological site, and potencial to create social conflict.
Due to emptiness and weakness of law on regency level, Jawa Barat Province regional law number 2 year 2002
(Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2002) about the protection of geological environment, and the re-
gional law of Jawa Barat Province number 2 year 2006 (Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2006) about the
management of protective region were not so effective dam up the area damage.
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 15
Based to this reason, the policy of spatial use of Citatah Rajamandala karst area that consider of conservation
principle and environmental protection must be reformulated. Solution problem in mining industry be held by
mining determine the area on safe for karst fungtion (outside of I and II class karst), including alocation area of
small scale mining. Wereas, industrial problem (limestone industry) have to be arranged according to indus-
trial zone on the spatial use.
Keywords: karst, area of karst, spatial use, mining area, industrial zone, protective area, conservation, environ-
mental protection
PT Marmer Citatah
Gunung Masigit
Pasir Pawon
Pr. Pabeasan
Gunung Hawu
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 17
Kecamatan Cipatat saat ini mengalami yang berizin bupati berupa Surat Izin Pertambangan
perkembangan yang cukup pesat, karena didukung Daerah (SIPD) atau Kuasa Pertambangan (KP), izin
oleh infrastruktur perhubungan yang cukup memadai, Camat Cipatat, dan lainnya berupa PETI. Berdasarkan
lokasi wilayah yang dilalui jalan perlintasan dan data Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung
dekat dengan ibukota kabupaten, serta potensi Barat tahun 2008, jumlah SIPD/ KP 15 perusahaan,
sumber daya alam yang cukup, seperti bahan sebagian warisan dari Kabupaten Bandung (Tabel 1),
tambang, pertanian, perkebunan coklat, karet dan Izin Camat Cipatat 15 perusahaan (Tabel 2), dan
tanaman keras lainnya. PETI 8 usaha. Namun, hasil survai lapangan jumlah
PETI ini melebihi 8 usaha, terutama terdapat di Desa
Sumberdaya alam yang diusahakan di Kecamatan Gunungmasigit dan Desa Citatah (Tabel 3). PETI di
Cipatat antara lain; pertambangan bahan galian sini, adalah penambangan tanpa izin maupun atas
Golongan C berjumlah 36 usaha, industri besar 15 sepengetahuan kepala desa setempat. Kegiatan PETI
usaha, dan industri kecil 50 usaha. Pertambangan sudah sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan
galian Golongan C yang jumlahnya mencapai 36 lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar, karena
usaha adalah kegiatan pertambangan yang berizin sebagian menggunakan alat berat untuk mengupas
bupati dan camat, meliputi bahan galian marmer dan membongkar tanah penutup yang sangat
dengan luas 88,87 ha, pasir 40,9 ha, kapur 9 ha, membahayakan lingkungan dan keselamatan
andesit 1 ha dan kuarsa 7,9 ha. Sedangkan industri penambang. Sebetulnya, untuk izin camat/ tambang
besar yang berjumlah 15 usaha dan industri kecil 50 rakyat, penggunaan alat berat dan bahan peledak tidak
usaha tidak diperoleh data yang rinci, tetapi diperbolehkan.
didalamnya sudah termasuk industri pengolahan
kapur yang berkembang pesat seiring dengan kegiatan Dalam UU No. 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan
pertambangan. Kabupaten Bandung Barat, sesuai pasal 20 ayat (1)
disebutkan bahwa, sebelum Kabupaten Bandung
Di Kecamatan Cipatat terdapat obyek Wisata Barat menetapkan Peraturan Daerah dan Peraturan
Cipanas, dan Situs/Purbakala Gua Pawon. Selain itu, Bupati sebagai pelaksanaan UU, semua perda dan
di wilayah ini terdapat beberapa fasilitas pemerintah Peraturan Bupati Bandung tetap berlaku dan
dan publik, antara lain; Pusdik Brigif TNI AD, Indo- dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung
nesia Power (Pembangkit Tenaga Listrik), Pilot Plan Barat.
Pengolahan Mineral Puslitbang tekMIRA, dan TPA
Sampah Sarimukti yang menampung sampah dari Untuk kegiatan pertambangan dengan izin camat,
Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten memang ada dasar hukumnya, yaitu Peraturan Bupati
Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Bandung No. 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat di
Arahan pengembangan Kecamatan Cipatat, adalah: Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
a) sebagai sentra tanaman keras dan palawija, sentra Pelimpahan sebagian kewenangan ini meliputi 25
ternak sapi dan domba serta sentra beras; b) bahan bidang, termasuk bidang pertambangan dan energi.
galian Golongan C perlu dibenahi dalam proses Pelimpahan sebagian kewenangan tersebut
penggalian, sehingga tidak merusak lingkungan; dan sebetulnya untuk pertambangan rakyat, bagi
c) pelayanan masyarakat yang berbatasan dengan masyarakat setempat, bukan untuk pertambangan
Kabupaten Cianjur memerlukan perbaikan dan skala menengah, atau besar menggunakan alat berat
peningkatan sarana pelayanan kesehatan, pendidikan dan peledakan.
maupun prasarana infrastruktur lainnya. Dalam
kaitan permasalahan pertambangan bahan galian Akibat kegiatan penambangan tidak terkendali,
Golongan C di Kecamatan Cipatat termasuk khususnya PETI telah menyebabkan kerusakan
permasalahan yang diagendakan, dan diperlukan kawasan karst Citatah Rajamandala, seperti
adanya pembinaan, bimbingan, dan pengawasan dari hilangnya sumber mata air, bukit-bukit kapur gundul,
dinas teknis yang terkait di tingkat kabupaten terjal dan sebagian rata dengan tanah, serta ancaman
(Kecamatan Cipatat, 2007). terhadap situs Gua Pawon (Gambar 2, 3, 4 dan 5).
Tabel 1. Perusahaan Tambang Berizin Bupati (SIPD) di Kecamatan Cipatat Per Juni 2008
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 19
Tabel 2. Perusahaan Tambang Berizin Camat di Kecamatan Cipatat Per Juni 2008
Tabel 3. PETI dan Perusahaan Tambang Berizin Camat di Kecamatan Cipatat, Lokasi Desa Gunung
Masigit dan Desa Citatah, Agustus 2008
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 21
Gambar 5. Gua Pawon di Pasir Pawon
Gambar 4. Industri pengolah kapur dengan
terancam penambangan dari
latar belakang tambang kapur di
belakang dan samping Gunung
Gunung Masigit
Masigit
harga mampu bersaing, para penambang berusaha penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas: 1)
menekan biaya operasi, dengan cara mengabaikan keterpaduan; 2) keserasian, keselarasan, dan
kewajiban-kewajiban pajak dan iuran pertambangan keseimbangan; 3) keberlanjutan; keberdayagunaan
serta tanpa melakukan reklamasi lahan bekas dan keberhasilgunaan; 4) keterbukaan; 5)
tambang. Pada akhirnya, kegiatan pengolahan bahan kebersamaan dan kemitraan; 6) pelindungan
tambang secara tidak langsung mempunyai andil kepentingan umum; 7) kepastian hukum dan
terhadap kerusakan lingkungan. keadilan; dan 8) akuntabilitas. Sedangkan, pasal 3
menyebutkan, bahwa penyelenggaraan penataan
ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah
4. PERMASALAHAN PEMANFAATAN nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
RUANG DAN PEMBAHASAN berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional dengan: 1) terwujudnya
Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang keharmonisan antara lingkungan alam dan
Penataan Ruang, pasal 1 dijelaskan bahwa, yang lingkungan buatan; 2) terwujudnya keterpaduan
dimaksud penataan ruang adalah suatu sistem proses dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan daya buatan dengan memperhatikan sumber daya
pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam manusia; dan 3) terwujudnya pelindungan fungsi
perencanaan tata ruang ditempuh suatu proses untuk ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
menentukan struktur ruang dan pola ruang yang lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Berdasarkan
meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata asas dan tujuan dari kegiatan penataan ruang tersebut,
ruang. Sedangkan, di dalam pemanfaatan ruang terlihat ada yang salah dalam pemanfaatan ruang
dilakukan upaya untuk mewujudkan struktur ruang kawasan tersebut untuk kegiatan pertambangan, yaitu
dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang diabaikannya kawasan karst yang harusnya
melalui penyusunan dan pelaksanaan program dilindungi. Hal ini akan lebih jelas, kalau dilihat
beserta pembiayaannya. Agar dapat memahami dari produk hukum daerah mengenai tata ruang, baik
persoalan mengenai pemanfaatan ruang kawasan karst yang dikeluarkan oleh Provinsi Jawa Barat maupun
Citatah Rajamandala telah menyimpang, maka Kabupaten Bandung.
perlu dijelaskan di sini mengenai azas dan tujuan
dari penataan ruang itu sendiri. Dalam pasal 2 UU Menurut Perda Provinsi Jawa Barat No. No. 2/ 2002
RI No. 26 Tahun 2007 disebutkan, bahwa dalam tentang Perlindungan Lingkungan Geologi, pasal 1
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, nomor 13 sampai 16, yang dimaksud Kawasan Karst
Karangpanganten
Pr. Cikamunin g
G. Guha Gunung Masigit
Pr. Bancana
Pr. Sangiangtikoro
Gunung Hawu
G. Guha
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 23
Sesuai Perda Provinsi Jawa Barat No. 2/ 2002, pasal tersebut, mencapai 124,37 ha (data 2008 dari Kantor
14, setiap perencanaan pengembangan wilayah yang LH Kabupaten Bandung Barat). Luas pertambangan
berada pada wilayah yang telah ditetapkan menjadi ini belum termasuk lahan yang diusahakan PETI,
Kawasan Cagar Alam Geologi, Kawasan resapan Air meskipun kurang dari 1.000 m2, tapi jumlahnya lebih
dan Kawasan Karst wajib mendapatkan pertimbangan dari 15 usaha. Jadi, pemanfaatan ruang untuk
geologi dari Dinas terkait. Mengenai upaya-upaya kawasan pertambangan sudah melebihi ambang
konservasi dan perlindungan dalam pendayagunaan batas, telah mengabaikan beberapa asas dan tujuan
diatur dalam pasal 15, ayat (1) Konservasi penataan ruang itu sendiri, sehingga membahayakan
dimaksudkan untuk melindungi unsur Lingkungan kelestarian kawasan karst Citatah - Rajamandala, serta
Geologi yang dilaksanakan melalui penetapan situs Gua Pawon.
wilayah yang secara geologis tertutup bagi
pengembangan wilayah; dan ayat (2) Pendayagunaan Kaitan pemanfaatan ruang untuk industri, diatur
dimaksudkan untuk optimalisasi pemanfaatan lahan dalam pasal 31 ayat (2) huruf b perda tersebut. Zona
melalui pemberian pertimbangan geologi terhadap Industri tidak diarahkan ke kawasan karst Citatah -
setiap pengembangan wilayah. Rajamandala, tetapi dari 10 zona industri terdapat
Zona Padalarang yang dekat dengan kawasan tersebut.
Mengacu pada perda di atas, patut dipertanyakan Meskipun tidak sebanyak di Padalarang, namun
kesesuaian pemanfaatan kawasan karst Citatah - industri pengolahan kapur di wilayah Cipatat cukup
Rajamandala saat ini? Faktanya, kawasan karst banyak. Dengan demikian, sama saja dengan
Citatah - Rajamandala saat ini penuh dengan kegiatan pemanfaatan ruang pertambangan, banyaknya
penambangan dan industri pengolahan kapur. Bukit- pengolahan kapur di kawasan ini menunjukkan telah
bukit kapur menjadi tandus dan terjal, sebagian lagi terjadi penyimpangan terhadap tata ruang untuk Zona
hampir rata dengan tanah. Situs Gua Pawon yang Industri.
menyimpan histori manusia purba Pawon mulai
terancam, digerogoti oleh kegiatan penambangan. Selanjutnya, pemanfaatan ruang tersebut harus peduli
terhadap lingkungan hidup. UU No. 23/ 1997
Dalam hal tata ruang di era otonomi daerah, yang tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 18 ayat
kompeten adalah perda tata ruang di tingkat (1), mengatur kewajiban setiap usaha memiliki
kabupaten/ kota, tanpa mengecilkan arti perda di Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
tingkat provinsi (Perda Provinsi Jawa Barat No. 2/ untuk memperoleh izin. Sedangkan, Permen ESDM
2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sedang No. 18/ 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan
direvisi). Perda Kabupaten Bandung Barat yang Tambang, pasal 24, ayat (1) dan ayat (3), diatur
mengatur tata ruang masih dalam proses kajian dan kewajiban perusahaan menempatkan Jaminan
penyusunan, saat ini belum selesai. Mengacu pada Reklamasi sebelum melakukan kegiatan eksploitasi/
UU No. 12/ 2007, tentang Pembentukan Kabupaten operasi produksi.
Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat, pasal 20 ayat
(1), sebelum Kabupaten Bandung Barat menetapkan Kewajiban di atas tentu sudah dipenuhi oleh usaha
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati sebagai penambangan dan pengolahan kapur, karena izinnya
pelaksanaan UU ini, semua Perda dan Peraturan telah diterbitkan dinas teknis yang berwenang.
Bupati Bandung tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Tinggal pelaksanaan di lapangan, sudah sesuai
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Berarti, untuk dokumen lingkungan atau belum. Selain itu, patut
memahami tata ruang kawasan karst Citatah- diperhatikan pengembangan masyarakat sekitar
Rajamandala didasarkan Perda Kabupaten Bandung (Community Development) sebagai tanggung jawab
No. 12/ 2001 tentang Tata Ruang, masih dalam sosial korporat (Corporate Social Responsibility/
proses revisi. Pasal 31 ayat (1) kawasan pertambangan CSR). Hal ini krusial, kalau diabaikan maka akan
dalam perda tersebut hanya dialokasikan di timbul konflik sosial antara perusahaan - masyarakat
Kecamatan Cipatat, dengan luas 62 ha atau 0,02% sekitar, yang bisa muncul sewaktu-waktu.
dari luas toal Kabupaten Bandung saat itu, sebelum
pemekaran Kabupaten Bandung Barat. Pelanggaran terhadap beberapa peraturan yang terkait
dengan tata ruang dan lingkungan pertambangan di
Namun, luas izin pertambangan yang dikeluarkan atas, sanksi dan dendanya cukup bervariasi, mulai
oleh bupati (SIPD/ KP, termasuk izin dari Kabupaten yang ringan sampai yang berat. Bagi pelanggar Perda
Bandung yang statusnya aktif maupun belum aktif) Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2002, sanksi
serta Kecamatan Cipatat jauh melampaui angka pidananya kurungan paling lama 3 bulan atau denda
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 25
3) Penyimpangan dalam pemanfaatan ruang DAFTAR PUSTAKA
kawasan karst Citatah Rajamandala untuk
pertambangan dan industri pengolahan kapur Anonim, Undang-Undang No. 12/ 2007, tentang
diperlukan revisi terhadap Perda Tata Ruang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di
Kabupaten Bandung No. 1 Tahun 2001 sebagai Provinsi Jawa Barat.
pedoman bagi Pemda Kabupaten Bandung
Barat. Wilayah pertambangan harus ______, Undang-Undang No. 26/ 2007, tentang
dialokasikan pada daerah yang aman dari Penataan Ruang.
kawasan karst yang sudah ditetapkan sebagai
kawasan perlindungan geologi (di luar karst klas ______, Peraturan Pemerintah No. 26/ 2008 tentang
I dan II), dan perlu disiapkan lahan untuk Tata Ruang Nasional.
pertambangan rakyat.
______, 2001. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
4) Kegiatan pengolahan kapur perlu ditertibkan, No. 21 Tahun 2001 tentang Tata Ruang,
dan diupayakan agar dekat dengan lokasi Bandung.
penambangan sehingga masalah lingkungan
dapat diminimalkan. _______, 2002. Perda Provinsi Jawa Barat No. 2
Tahun 2002 tentang Perlindungan Lingkungan
5) Berhubung permasalahan ini sangat kompleks Geologi.
dan melibatkan banyak stakeholders, maka
dalam penanganannya diperlukan keterlibatan _______, 2003. Perda Provinsi Jawa Barat No. 2/ 2003
semua pihak yang terkait, tidak cukup di tingkat tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.
kabupaten tetapi juga sampai ke tingkat Provinsi
Jawa Barat. _______, 2004. Peraturan Bupati Bandung No. 8
Tahun 2004 tentang Pelimpahan Sebagian
5.2. Saran Kewenangan Bupati kepada Camat di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
1) Re-lokasi penambangan ke tempat yang sesuai
perlu kajian zonasi pertambangan. Dalam re- _______, 2004. Keputusan Bupati Kabupaten
lokasi penambangan harus dialokasikan juga Bandung Nomor 8 Tahun 2004 tentang
lahan pertambangan rakyat. Pelimpahan Sebagian Kewenangan
Pertambangan kepada Kecamatan.
2) Industri pengolahan kapur, yang menyebabkan
penambangan semakin tidak terkendali dan _______, 2006. Perda Provinsi Jawa Barat No. 2
terjadi eksploitasi terhadap PETI (sebagian besar Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kawasan
rakyat), diharuskan memiliki lahan SIPD/KP Lindung.
sendiri. Dengan KP/SIPD sendiri, industri
pengolahan kapur tersebut punya tanggung Bappeda Kabupaten Bandung, 2001. Peta
jawab terhadap kerusakan lingkungan, meskipun Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Bandung
lahannya sebagian dimitrakan kepada rakyat. Tahun 2001, Bandung.
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat,
2008. Rekapitulasi Surat Izin Pertambangan 2008. Rekapitulasi Pertambangan Tanpa Izin di
Daerah (Izin Bupati) di Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008.
Barat Tahun 2008.
Kecamatan Cipatat, 2007. Kecamatan Cipatat Dalam
Angka 2007.
Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 27