You are on page 1of 13

KAJIAN PEMANF

PEMANFAAAATAN RU
AAT ANG KAWASAN
RUANG
KARST CIT ATAH - RAJ
CITA AMAND
RAJAMAND AL
AMANDAL
ALAA UNTUK
PERTAMB
PERT ANG
AMBANG AN D
ANGAN AN INDUSTRI PENGOL
DAN AHAN
PENGOLAHAN
KAPUR DI KAB UP
KABUP ATEN BANDUNG BARA
UPA T,
BARAT
JAWA BARA T
BARAT

Bambang Yunianto
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
Jl. Jenderal Sudirman No. 623 Bandung 40211
Tlp. (022)6030483; Fax. (022)6003373;

Naskah masuk : 16 Januari 2009, revisi pertama : 18 Februari 2009, revisi kedua : 30 Maret 2009
dan revisi terakhir : April 2009

SARI

Kawasan karst Citatah - Rajamandala terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Secara
geohidrologi, sebagian besar kawasan tersebut merupakan daerah resapan air dengan akuifer produktif sedang
penyebaran luas, kecil penyebaran setempat, serta akuifer produktif setempat. Akibat pemanfaatan ruang untuk
pertambangan dan industri (pengolahan kapur) yang melebihi ruang yang ditetapkan, kawasan tersebut
dikhawatirkan akan rusak dengan cepat. Gejala rusaknya kawasan tersebut, antara lain beberapa mata air
hilang, perbukitan kapur yang tandus dan terjal serta sebagian telah musnah, situs Gua Pawon terancam, dan
timbulnya konflik sosial masyarakat.

Akibat kekosongan dan kelemahan perda di tingkat kabupaten, Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2002
tentang Perlindungan Lingkungan Geologi, dan Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung pun tidak cukup mampu membendung kerusakan kawasan ini.

Kaitan hal tersebut, kebijakan penataan ruang kawasan karst Citatah Rajamandala yang memperhatikan asas
konservasi dan perlindungan lingkungan perlu dirumuskan kembali. Pemecahan permasalahan pertambangan
dilakukan dengan menetapkan kawasan pertambangan pada daerah yang aman dari fungsi karst tersebut (di
luar karst klas I dan II), termasuk alokasi wilayah untuk pertambangan rakyat. Sedangkan permasalahan industri
(pengolahan kapur) perlu ditertibkan sesuai zona industri dalam tata ruang.

Kata kunci: kawasan karst, tata ruang, kawasan pertambangan, zona industri, kawasan lindung

ABSTRACT

The area of Citatah Rajamandala karst is located on Cipatat District, Bandung Barat Regency. According of
geohidrology, most of the area are region of water absortion of the accuifer that consist medium productivity
aquifer with wide spreading, small and productivity aquifer are locally spreading. Due to the spatial using for
mining and industry (Limestone preparation) which exced of the spatial be determined, the area is worried will
be damage fastly. Indication of area damaged, these are lost of some water spring, lost of a part of limestone
hill, lost of Gua Pawon archaeological site, and potencial to create social conflict.

Due to emptiness and weakness of law on regency level, Jawa Barat Province regional law number 2 year 2002
(Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2002) about the protection of geological environment, and the re-
gional law of Jawa Barat Province number 2 year 2006 (Perda Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2006) about the
management of protective region were not so effective dam up the area damage.

Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 15
Based to this reason, the policy of spatial use of Citatah Rajamandala karst area that consider of conservation
principle and environmental protection must be reformulated. Solution problem in mining industry be held by
mining determine the area on safe for karst fungtion (outside of I and II class karst), including alocation area of
small scale mining. Wereas, industrial problem (limestone industry) have to be arranged according to indus-
trial zone on the spatial use.

Keywords: karst, area of karst, spatial use, mining area, industrial zone, protective area, conservation, environ-
mental protection

1. PENDAHULUAN Pawon, dan timbulnya benih-benih konflik sosial


di masyarakat.
Kawasan karst Citatah - Rajamandala, masuk wilayah
Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Perda Provinsi Jabar No. 2 Tahun 2002 tentang
Sebelum Kabupaten Bandung Barat memisahkan diri Perlindungan Lingkungan Geologi, dan Perda
dari Kabupaten Bandung, kawasan karst Citatah - Provinsi Jabar No. 2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Rajamandala merupakan sumber pendapatan bagi Kawasan Lindung pun tidak cukup mampu
Kabupaten Bandung. Berbagai fasilitas publik mencegah kerusakan kawasan ini. Padahal pasal 62,
dibangun di daerah ini, seperti; Pusdik Brigif TNI huruf a Perda Provinsi Jabar No. 2 Tahun 2006
AD, Indonesia Power (Pembangkit Tenaga Listrik), menetapkan bahwa kawasan karst Citatah-Tagog Apu
Pilot Plan Pengolahan Mineral Puslitbang tekMIRA, dan Gua Pawon sebagai kawasan yang harus
dan TPA Sampah Sarimukti (BPS Kabupaten Bandung, dilindungi, pasal 14 Perda Provinsi Jabar No. 2
2007). Tahun 2002 telah mengatur setiap perencanaan
pengembangan wilayah pada kawasan yang
Sebelum Kabupaten Bandung Barat menerbitkan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi,
perda sendiri, segala urusan pemerintahan masih Kawasan resapan air dan kawasan karst wajib
mengacu kepada perda yang dihasilkan Kabupaten mendapatkan pertimbangan geologi dari Dinas
Bandung. Berdasar Perda Kabupaten Bandung No. terkait. Sementara itu, sejak masih bergabung dengan
12/ 2001 tentang Tata Ruang, diketahui bahwa Kabupaten Bandung (induk), Perda Kabupaten
pemanfaatan ruang untuk pertambangan dan industri Bandung No. 12 Tahun 2001 tentang Tata Ruang
(termasuk di dalamnya industri pengolahan kapur) pun juga tidak mampu menata dan mengamankan
telah melebihi ruang yang diperuntukan. Sedangkan kawasan tersebut.
akibat diterbitkannya Peraturan Bupati Bandung No.
8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan Sebagian Sangat beralasan, arahan yang disampaikan Gubernur
Kewenangan Bupati kepada Camat di Lingkungan Jawa Barat pada saat pelantikan Bupati Bandung
Pemerintah Kabupaten Bandung, meliputi 25 bidang, Barat. Bupati/ wakil bupati yang terpilih agar
termasuk bidang pertambangan dan energi, telah memperhatikan masalah konservasi, mengingat dalam
menimbulkan banyak masalah karena pelimpahan tata ruang Provinsi Jawa Barat posisi Kabupaten
kewenangan tersebut melebihi kapasitas sebuah Bandung Barat termasuk dalam kawasan konservasi
kecamatan. Selain pengelolaan pertambangan tidak Bandung Utara, yaitu sebagai kawasan resapan air.
berjalan dengan baik, kewenangan perizinan yang Namun, masalah tersebut bukan pekerjaan yang
diberikan kecamatan ini telah mempercepat mudah bagi kabupaten yang baru berumur 2 tahun,
kerusakan kawasan karst Citatah Rajamandala, dengan kondisi serba terbatas, baik dari segi sumber
karena kurang memperhatikan asas konservasi dan daya manusia, anggaran maupun fasilitas kantor yang
kelestarian lingkungan hidup. Di samping itu, akibat kurang memadai.
meningkatnya permintaan pasar akan bahan
bangunan kapur dan pasir, serta pasar komoditas Maksud penulisan ini adalah menginventarisasi
marmer yang meningkat telah memacu kegiatan permasalahan mengenai pemanfaatan ruang Kawasan
penambangan dan pengolahan kapur di kawasan ini. Karst Citatah - Rajamandala sesuai kebijakan tata
Gejala rusaknya kawasan tersebut, ditunjukkan ruang (terutama kebijakan perlindungan geologi) dan
dengan hilangnya beberapa mata air, musnahnya kebijakan lain yang terkait baik di tingkat kabupaten
beberapa perbukitan kapur, terancamnya situs Gua maupun provinsi, sebagai bahan masukan bagi

16 Jurnal Bahan Galian Industri Vol. 5 No. 13, April 2009 : 15 - 27


perbaikan kebijakan yang terkait dengan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.
permasalahan tersebut. Sedangkan data sekunder berasal dari instansi terkait,
baik di tingkat kabupaten (Bandung Barat dan
Bandung) maupun Provinsi Jawa Barat, serta tingkat
2. METODOLOGI nasional.

Secara umum metodologi yang digunakan adalah 3. KAWASAN KARST CITATAH


pendekatan multidisiplin ilmu, dengan RAJAMANDALA DAN
menggunakan berbagai parameter keilmuan dalam PEMANFAATANNYA
membahas permasalahan utama yang dikaji.
Inventarisasi data melalui teknik observasi, a. Kondisi Kawasan Karst Citatah
wawancara berpanduan, dokumentasi, dan diskusi. Rajamandala
Pengolahan data menggunakan teknik kategorisasi,
kompilasi, dan tabelisasi. Analisis data dilakukan Kawasan karst Citatah Rajamandala masuk dalam
secara deskriptif analitis. Sedangkan dalam wilayah Kecamatan Cipatat (Gambar 1). Secara
merekonstruksikan pemecahan permasalahan dan geografis, Kecamatan Cipatat merupakan pintu
masukan bagi perbaikan kebijakan ditentukan gerbang Kabupaten Bandung Barat, dengan luas
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan rasional wilayah 10.320 ha berupa lahan sawah 1.794 ha
dan berlandaskan kepada arah kebijakan tata ruang dan tanah darat 8.526 ha.
nasional.
Berdasarkan data dari Kecamatan Cipatat, jumlah
Data yang mendukung penulisan ini berupa data penduduk sampai Juli 2008 berjumlah 114.647 jiwa,
primer maupun sekunder hasil survai lapangan. Data terdiri laki-laki 57.787 jiwa dan perempuan 56.860
primer berupa hasil wawancara langsung dengan jiwa, dengan mata pencaharian sebagai petani
berbagai pihak yang terkait dengan permasalahan 11.274 orang, buruh tani 4.160 orang, buruh pabrik
pemanfaatan Kawasan Karst Citatah - Rajamandala, 10.036 orang, TNI/POLRI 91 orang, dan PNS 412
seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung orang. Data penduduk yang bekerja sebagai
Barat, Bappeda Kabupaten Bandung Barat dan penambang tidak tercatat, namun sudah termasuk
Kabupaten Bandung, Camat Cipatat, Kepala Desa dalam data buruh pabrik di atas (Kecamatan Cipatat,
Gunung Masigit dan Citatah, LSM, serta wakil 2007).

PT Marmer Citatah
Gunung Masigit

Pasir Pawon

Pr. Pabeasan

Gunung Hawu

Foto: R.P. Koesoemadinata (2000)

Sumber: Koesoemadinata (2000)

Gambar 1. Kawasan Karst CitatahRajamandala di Kecamatan Cipatat, Bandung Barat

Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 17
Kecamatan Cipatat saat ini mengalami yang berizin bupati berupa Surat Izin Pertambangan
perkembangan yang cukup pesat, karena didukung Daerah (SIPD) atau Kuasa Pertambangan (KP), izin
oleh infrastruktur perhubungan yang cukup memadai, Camat Cipatat, dan lainnya berupa PETI. Berdasarkan
lokasi wilayah yang dilalui jalan perlintasan dan data Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung
dekat dengan ibukota kabupaten, serta potensi Barat tahun 2008, jumlah SIPD/ KP 15 perusahaan,
sumber daya alam yang cukup, seperti bahan sebagian warisan dari Kabupaten Bandung (Tabel 1),
tambang, pertanian, perkebunan coklat, karet dan Izin Camat Cipatat 15 perusahaan (Tabel 2), dan
tanaman keras lainnya. PETI 8 usaha. Namun, hasil survai lapangan jumlah
PETI ini melebihi 8 usaha, terutama terdapat di Desa
Sumberdaya alam yang diusahakan di Kecamatan Gunungmasigit dan Desa Citatah (Tabel 3). PETI di
Cipatat antara lain; pertambangan bahan galian sini, adalah penambangan tanpa izin maupun atas
Golongan C berjumlah 36 usaha, industri besar 15 sepengetahuan kepala desa setempat. Kegiatan PETI
usaha, dan industri kecil 50 usaha. Pertambangan sudah sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan
galian Golongan C yang jumlahnya mencapai 36 lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar, karena
usaha adalah kegiatan pertambangan yang berizin sebagian menggunakan alat berat untuk mengupas
bupati dan camat, meliputi bahan galian marmer dan membongkar tanah penutup yang sangat
dengan luas 88,87 ha, pasir 40,9 ha, kapur 9 ha, membahayakan lingkungan dan keselamatan
andesit 1 ha dan kuarsa 7,9 ha. Sedangkan industri penambang. Sebetulnya, untuk izin camat/ tambang
besar yang berjumlah 15 usaha dan industri kecil 50 rakyat, penggunaan alat berat dan bahan peledak tidak
usaha tidak diperoleh data yang rinci, tetapi diperbolehkan.
didalamnya sudah termasuk industri pengolahan
kapur yang berkembang pesat seiring dengan kegiatan Dalam UU No. 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan
pertambangan. Kabupaten Bandung Barat, sesuai pasal 20 ayat (1)
disebutkan bahwa, sebelum Kabupaten Bandung
Di Kecamatan Cipatat terdapat obyek Wisata Barat menetapkan Peraturan Daerah dan Peraturan
Cipanas, dan Situs/Purbakala Gua Pawon. Selain itu, Bupati sebagai pelaksanaan UU, semua perda dan
di wilayah ini terdapat beberapa fasilitas pemerintah Peraturan Bupati Bandung tetap berlaku dan
dan publik, antara lain; Pusdik Brigif TNI AD, Indo- dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung
nesia Power (Pembangkit Tenaga Listrik), Pilot Plan Barat.
Pengolahan Mineral Puslitbang tekMIRA, dan TPA
Sampah Sarimukti yang menampung sampah dari Untuk kegiatan pertambangan dengan izin camat,
Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten memang ada dasar hukumnya, yaitu Peraturan Bupati
Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Bandung No. 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat di
Arahan pengembangan Kecamatan Cipatat, adalah: Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
a) sebagai sentra tanaman keras dan palawija, sentra Pelimpahan sebagian kewenangan ini meliputi 25
ternak sapi dan domba serta sentra beras; b) bahan bidang, termasuk bidang pertambangan dan energi.
galian Golongan C perlu dibenahi dalam proses Pelimpahan sebagian kewenangan tersebut
penggalian, sehingga tidak merusak lingkungan; dan sebetulnya untuk pertambangan rakyat, bagi
c) pelayanan masyarakat yang berbatasan dengan masyarakat setempat, bukan untuk pertambangan
Kabupaten Cianjur memerlukan perbaikan dan skala menengah, atau besar menggunakan alat berat
peningkatan sarana pelayanan kesehatan, pendidikan dan peledakan.
maupun prasarana infrastruktur lainnya. Dalam
kaitan permasalahan pertambangan bahan galian Akibat kegiatan penambangan tidak terkendali,
Golongan C di Kecamatan Cipatat termasuk khususnya PETI telah menyebabkan kerusakan
permasalahan yang diagendakan, dan diperlukan kawasan karst Citatah Rajamandala, seperti
adanya pembinaan, bimbingan, dan pengawasan dari hilangnya sumber mata air, bukit-bukit kapur gundul,
dinas teknis yang terkait di tingkat kabupaten terjal dan sebagian rata dengan tanah, serta ancaman
(Kecamatan Cipatat, 2007). terhadap situs Gua Pawon (Gambar 2, 3, 4 dan 5).

b. Pemanfaatan Ruang untuk Pertambangan Semakin maraknya kegiatan penambangan di daerah


dan Industri ini, terutama untuk kapur, selain karena adanya
kemudahan transportasi, juga sangat dipengaruhi oleh
Usaha pertambangan yang beroperasi di kawasan banyaknya industri pengolah kapur yang sebagian
karst Citatah - Rajamandala, meliputi pertambangan merupakan penampung hasil tambang tanpa izin.

18 Jurnal Bahan Galian Industri Vol. 5 No. 13, April 2009 : 15 - 27


Industri pengolah kapur di sini sangat diuntungkan, Industri pengolahan kapur, yang tidak punya lahan
sehingga cukup pesat perkembangannya. Hal ini SIPD/ KP sangat tergantung pada hasil tambang yang
karena mudahnya mendapatkan bahan baku kapur berasal dari usaha PETI. Namun, para penambang
secara kontinyu, dengan harga murah dari sumber tidak bisa lepas dari mereka, karena industri pengolah
penambang yang cukup banyak. Harga kapur di kapur dapat memainkan harga semaunya. Hal ini
daerah ini cukup murah, karena jarak ke penjual dipengaruhi oleh banyaknya jumlah penambang yang
dekat, biaya transportnya murah. ingin menjual hasil tambangnya. Akibatnya, agar

Tabel 1. Perusahaan Tambang Berizin Bupati (SIPD) di Kecamatan Cipatat Per Juni 2008

Nama Perusahaan Bahan Luas No SIPD/KP


No Lokasi Keterangan
/Pengusaha Galian (ha) Tanggal. Masa Berlaku
1 PT. Bandung Marmer Kamp. Bojong Marmer 9.09 545/475-KP.P/KLH/2008 Aktif
Jl. Raya Pamucatan No. 464 Honje 11 Juni 2008 s/d 28 Juli 2012
Ciburuy Desa Citatah (4 Tahun)
2 PT. Bende Style Kamp. Tangguluh Marmer 14.24 545/02-KP.P/DLH/2004 Aktif
Jl. Raya Cibubur No. 730 dan Lampegan 20 April 2004 s/d 20 April 2008
Padalarang Desa Gunung Masigit (4 Tahun)
3 PT. Nyalindung I Kamp. Cipada Pasir 4.5 540/Kep.73-KLH/2008 Belum Aktif
Jl. Raya Purwakarta Desa Nyalindung 3 April 2008 s/d 3 April 2013
Padalarang (5 Tahun)
4 PT. Nyalindung II Kamp. Cibarengkok Pasir 14.2 540/Kep.73-KLH/2008 Belum Aktif
Jl. Mangga No. 2 Bandung Desa Nyalindung 3 April 2008 s/d 3 April 2013
(5 Tahun)
5 PT. Pumarin Blok Gunung Guha Marmer 24.9 545/08-KP.P/DLH/2008 Aktif
Jl. Mangga No. 2 Bandung Kelompok Gunung 3 April 2008 s/d 3 April 2018
Kasur Desa Cipatat (10 Tahun)
6 PT. Pumarin Blok Gunung Guha Marmer 3 545/kep.67-KLH/2008 Belum Aktif
Jl. Mangga No. 2 Bandung Kelompok Gunung 24 Maret 2008 s/d 24 Maret 2018
Kasur Desa Cipatat (10 thn)
7 PT. Akarna Marindo Blok Gunung Guha Marmer 20 545/01-KP.P/DLH/2004 Aktif
Jl. Sirna galih No. 9 dan Blok Sanghiang 20 April 2004 s/d 0 April 2008
Bandung Lawang Desa (4 Tahun)
Gng Masigit
8 CV. Pangrango Kamp. Antalihin, Pasir 3 545/08-KP/DLH/2005, Aktif
Mandiri Desa Kertamukti 29 Desember 2005 s/d
(Sadiman) 29 Desember 2008 (3 Tahun)
9 CV. Bintang Mas Blok Cijamelong Pasir 5 545/B.04-SIPD/distamn/2002, Tidak Aktif
(H. Tayubi & Desa Gunung 9 Januari 2002 s/d 9 Januari 2007 (Masa berlaku
HJ. Cusu Rosida Masigit (5 Tahun) ijin habis)
Kp. Pojok No. 249 Cimahi
10 PT. Pusaka Marmer Blok Gunung Miyud Marmer 6.24 545/474-KP.P/2008 Aktif
Indoraya s/d 9 Juni 2013 (4 Tahun)
Desa Citatah
11 H. Syarifudin KP. Cijamelong Pasir 5.2 545/01-KP.P/DLH/2004 Aktif
Heriyansah 5 Juni 2004 s/d 5 Juni 2006
Desa Gunung Masigit (2 Tahun)
12 PT. Sumber Daya Alam KP. Cicosok Kuarsa 7.9 545/07-SIPD/ Distamb/2002 Tidak Aktif
(H. Haryanto) Desa Citatah 9 Januari 2002 s/d 9 Januari 2007 (Bangkrut)
(5 Thn)
13 Andrie Yohansha Blok Gunung Guha Marmer 8.4 545/03-KP.P/KLH/2008, Aktif
Blok Gn. Sanghiang, 14 Maret 2008 s/d
Desa Citatah 16 Pebruari 2012 (4 Tahun)
14 H. Yanyan Kusdian Kp. Cikatomas Pasir 5 545/05-KP/DLH/2005, Aktif
Desa Citatah 28 Nopember 2005 s/d
28 Nopember 2010 (5 Tahun)
15 CV. Abdi Nusantara Kp. Cibuntu/Cijawer, Marmer 3 545/06-KP/DLH/2005, Tidak Aktif
(Nugroho) Desa Citatah 28 Nopember 2005
s/d 28 Nopember 2010 (5 Tahun)

Sumber Kantor LH Kabupaten Bandung Barat Per Juni 2008

Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 19
Tabel 2. Perusahaan Tambang Berizin Camat di Kecamatan Cipatat Per Juni 2008

Pengusaha/ Luas Tgl Masa


No. Lokasi Bahan Galian No. SIPD
Perusahaan (Ha) Berlaku
1 Ading Blok Haurlega, Batu Brangkal 1 14 Maret 2008 545/17/P3D
Ds. GnMasigit (Batu Kapur)
2 Asep Tarman Blok Mumunggang, Batu Brangkal 1 14 Maret 2008 545/16/P3D
Ds. Ciatatah (Batu Kapur)
3 Deni Hendra Blok. Cibarengkok, Pasir 1 31 Maret 2008 545/20/P3D
Ds. Nyalindung
4 Asep Budi Blok Gunung Leit, Batu Gamping/ 1 1-April-08 545/22/P3D
Ds. Citatah batu Kapur
5 Deden Suharya Blok Cisadalah, Batu Gamping/ 1 31 Maret 2008 545/21/P3D
Ds. Gn Masigit Kapur
6 Dedi hidayat Kp. GnMasigit, Galian Batu 1 31 Maret 545/19/P3D
Ds. GnMasigit
7 Rendi A. Mochamad S Blok Lemahneundeut Bahan Galian Pasir 1 15-April-08 545/23/P3D
Kp Tonjong,
Ds. Nyalindung
8 Osid Warid Blok Kp. Balekambang, Galian Pasir 1 28-April-08 545/25/P3D
Ds. Cirawamekar
9 Odang Sudrajat Blok Kp Karang Panganten, Galian Batu Kapur 1 24-April-08 545/24/P3D
Ds. GnMasigit
10 Drs. James Hartono Setio Blok Lampengan, Bahan Galian 1 6 Mei 2008 545/26/P3D
Ds. GnMasigit Batu Kapur
11 Oyet Blok Lampengan, Batu Kapur 1 4 Juni 2008 545/29/P3D
Ds. GnMasigit
12 Ikoh Blok Lampengan, Batu Kapur/ 1 4 Juni 2008 545/30/P3D
Ds. GnMasigit Batu Gamping
13 Engkos Kosaasih Blok Jerukmipis, Bahan Galian 1 6 Mei 2008 545/27/P3D
Ds. GnMasigit Batu Kapur
14 Rapendi Saryana Blok Tanggulun, Galian Hitam 1 7 Juli 2008 545/34/P3D
Ds. Citatah (Batu Andesit)
15 Elan Sumarna Blok Cibukur, Pasir 1 25 Juli 2008 545/33/P3D
Ds. GnMasigit
Sumber Kantor LH Kabupaten Bandung Barat Per Juni 2008

Tabel 3. PETI dan Perusahaan Tambang Berizin Camat di Kecamatan Cipatat, Lokasi Desa Gunung
Masigit dan Desa Citatah, Agustus 2008

Desa Jenis Bahan


Koordinat Izin
Gunung Masigit Galian
1 Asep Suherman 107o 26 16.368 -6o 49 45.372 Kapur Camat
2 Asep A / Husein 107o 26 7.332 -6o 49 41.232 Kapur Camat
3 Redi Nursaid 107o 26 5.388 -6o 49 38.568 Kapur Camat
4 Husein 107o 26 5.244 -6o 49 36.12 Kapur Camat
5 Maman Mandra 107o 26 6.072 -6o 49 33.888 Kapur Camat
6 Ading 107o 26 56.64 -6o 49 36.156 Kapur Camat
7 Ading 107o 25 53.256 -6o 49 36.948 Kapur Camat
8 Zakaria Jaya 107o 26 8.556 -6o 50 5.568 Kapur Camat
9 Engkos Kosasih 107o 26 23.64 -6o 50 12.768 Kapur Camat
10 Hj. Holiah 107o 26 22.596 -6o 50 19.896 Kapur Camat
14 Ade Setiawan - - Pasir Tanpa izin (PETI)
15 Ilan Sumarna - - Pasir Tanpa Izin (PETI)
16 H. Nanang - - Kapur Tanpa izin (PETI)
17 Dedy - - Kapur Tanpa Izin (PETI)
18 Darman - - Kapur Tanpa izin (PETI)
19 H. Abas - - Kapur Tanpa Izin (PETI)
20 Nardi - - Kapur Tanpa izin (PETI)

20 Jurnal Bahan Galian Industri Vol. 5 No. 13, April 2009 : 15 - 27


Tabel 3. Lanjutan ...

Desa Jenis Bahan


Koordinat Izin
Gunung Masigit Galian
21 Alam - - Kapur Tanpa Izin (PETI)
22 Deni Alansyah - - Kapur Tianpa izin (PETI)
Citatah
1 Pa Ideng 107o 26 58.992 -6o 50 1.392 Kapur Camat
2 Karmana 107o 25 49.8 -6o 49 36.912 Kapur Camat
3 Iwan / Andi 107o 25 47.496 -6o 49 33.78 Kapur Desa (PETI)
4 Endin 107o 25 49.404 -6o 49 32.016 Kapur Desa (PETI)
5 Amin 107o 25 49.836 -6o 49 28.56 Kapur Tanpa Izin (PETI)
6 Maman Mandra 107o 25 45.372 -6o 49 32.052 Kapur Tanpa Izin (PETI)
7 Maman Mandra 107o 25 38.244 -6o 49 31.62 Kapur Tanpa Izin (PETI)
8 Nandang 107o 25 35.364 -6o 49 36.732 Kapur Tanpa Izin (PETI)
9 Atang 107o 25 34.5 -6o 49 38.46 Kapur Desa (PETI)
10 Asep Bos 107o 25 32.124 -6o 49 39.576 Kapur Camat
11 Ganjar 107o 25 31.908 -6o 49 38.748 Kapur Desa (PETI)
12 Asep Bos 107o 25 33.492 -6o 49 39.972 Kapur Camat
13 Paryat 107o 25 37.56 -6o 49 43.32 Kapur Desa (PETI)
14 Karmana 107o 25 36.624 -6o 49 40.116 Kapur Camat
15 Jahidin 107o 25 42.024 -6o 49 45.732 Kapur Desa (PETI)
16 H. Yayan 107o 24 17.244 -6o 44 40.584 Pasir Tanpa Izin (PETI)
17 H. Epep 107o 26 12.012 -6o 49 23.448 Pasir Tanpa Izin (PETI)
18 Pasir Purabaya 107o 28 35.22 -6o 51 7.056 Pasir Tanpa Izin (PETI)
Sumber: Survei Tim Isu Pertambangan Puslitbang tekMIRA, Agustus 2008

Gambar 2. Sungai bawah tanah Gua Gambar 3. Kerusakan lingkungan akibat


Sangiangtikoro kering karena penambangan dengan peledakan
beberapa mata air mati, tinggal satu dan alat berat di Gunung Masigit
di Pasir Pawon yang tidak terkendali

Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 21
Gambar 5. Gua Pawon di Pasir Pawon
Gambar 4. Industri pengolah kapur dengan
terancam penambangan dari
latar belakang tambang kapur di
belakang dan samping Gunung
Gunung Masigit
Masigit

harga mampu bersaing, para penambang berusaha penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas: 1)
menekan biaya operasi, dengan cara mengabaikan keterpaduan; 2) keserasian, keselarasan, dan
kewajiban-kewajiban pajak dan iuran pertambangan keseimbangan; 3) keberlanjutan; keberdayagunaan
serta tanpa melakukan reklamasi lahan bekas dan keberhasilgunaan; 4) keterbukaan; 5)
tambang. Pada akhirnya, kegiatan pengolahan bahan kebersamaan dan kemitraan; 6) pelindungan
tambang secara tidak langsung mempunyai andil kepentingan umum; 7) kepastian hukum dan
terhadap kerusakan lingkungan. keadilan; dan 8) akuntabilitas. Sedangkan, pasal 3
menyebutkan, bahwa penyelenggaraan penataan
ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah
4. PERMASALAHAN PEMANFAATAN nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
RUANG DAN PEMBAHASAN berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional dengan: 1) terwujudnya
Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang keharmonisan antara lingkungan alam dan
Penataan Ruang, pasal 1 dijelaskan bahwa, yang lingkungan buatan; 2) terwujudnya keterpaduan
dimaksud penataan ruang adalah suatu sistem proses dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan daya buatan dengan memperhatikan sumber daya
pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam manusia; dan 3) terwujudnya pelindungan fungsi
perencanaan tata ruang ditempuh suatu proses untuk ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
menentukan struktur ruang dan pola ruang yang lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Berdasarkan
meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata asas dan tujuan dari kegiatan penataan ruang tersebut,
ruang. Sedangkan, di dalam pemanfaatan ruang terlihat ada yang salah dalam pemanfaatan ruang
dilakukan upaya untuk mewujudkan struktur ruang kawasan tersebut untuk kegiatan pertambangan, yaitu
dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang diabaikannya kawasan karst yang harusnya
melalui penyusunan dan pelaksanaan program dilindungi. Hal ini akan lebih jelas, kalau dilihat
beserta pembiayaannya. Agar dapat memahami dari produk hukum daerah mengenai tata ruang, baik
persoalan mengenai pemanfaatan ruang kawasan karst yang dikeluarkan oleh Provinsi Jawa Barat maupun
Citatah Rajamandala telah menyimpang, maka Kabupaten Bandung.
perlu dijelaskan di sini mengenai azas dan tujuan
dari penataan ruang itu sendiri. Dalam pasal 2 UU Menurut Perda Provinsi Jawa Barat No. No. 2/ 2002
RI No. 26 Tahun 2007 disebutkan, bahwa dalam tentang Perlindungan Lingkungan Geologi, pasal 1
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, nomor 13 sampai 16, yang dimaksud Kawasan Karst

22 Jurnal Bahan Galian Industri Vol. 5 No. 13, April 2009 : 15 - 27


adalah kawasan batuan karbonat (batuan gamping memiliki ciri/kriteria seperti kawasan Karst Kelas I
dan atau dolomit) yang memperlihatkan bentang dan Kelas II, termasuk batuan karbonat yang masih
alam karst, atau morfologi karst, yaitu bentang alam dalam proses karsifikasi luar tingkat awal.
batuan karbonat yang ditandai oleh bukit berbangun
kerucut dan menara, lembah dolina, gua, stalaktit Sesuai terminologi di atas, pada kawasan karst
dan stalakmit serta sungai bawah tanah. Kawasan Citatah - Rajamandala terdapat karst kelas I dan kelas
karst dibagi 3 kelas, yaitu: 1) Kawasan Karst Kelas I II. Hal ini dikuatkan oleh Perda Provinsi Jawa Barat
mempunyai ciri-ciri: a. Berfungsi sebagai No. 2 Tahun 2006 pasal 62, huruf a. Kawasan cagar
penyimpanan air tanah secara permanen; b. Banyak alam geologi, yaitu: nomor 1) Cagar Alam Geologi
jaringan aliran sungai bawah tanah; c. Banyak goa Gua Pawon, di Kabupaten Bandung, dan huruf b.
yang mengandung speleotem, peninggalan sejarah, Kawasan karst, yaitu: nomor 1) Citatah-Tagog Apu,
objek budaya dan objek wisata; d. Mempunyai nilai di Kabupaten Bandung. Berarti sesuai perda di atas
tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 2) kawasan karst Citatah - Rajamandala harus mendapat
Kawasan Karst Kelas II mempunyai ciri-ciri: a. perlindungan Lingkungan Geologi, yaitu upaya
Berfungsi sebagai pengimbah air fisik yang melindungi: a) keberadaan sifat serta jenis lingkungan
pengambilan bahan bakunya bawah tanah; b. Banyak geologi dari dampak kegiatan manusia/
goa dan jaringan aliran sungai bawah tanah yang pembangunan; dan b) hasil pembangunan dari unsur
sudah kering dan runtuh/rusak; c. Sebaran batuannya lingkungan geologi yang membahayakan. Zonasi karst
sangat terbatas tapi mengandung unsur-unsur ilmiah Citatah Rajamandala dapat dilihat pada Gambar 6.
bernilai tinggi. 3) Kawasan Karst Kelas III tidak

Karangpanganten
Pr. Cikamunin g
G. Guha Gunung Masigit

Pr. Bancana
Pr. Sangiangtikoro

Gunung Hawu

G. Manik Pr. Pabeasan

Pr. Balukbuk Pr. Pawon

G. Guha

ZONASI KARST CITATAH-RAJAMANDALA


Kelas 1
Kelas 2

Sumber: Bramantyo (2008)

Gambar 6. Zonasi Karst Citatah Rajamandala Kelas 1 dan 2

Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 23
Sesuai Perda Provinsi Jawa Barat No. 2/ 2002, pasal tersebut, mencapai 124,37 ha (data 2008 dari Kantor
14, setiap perencanaan pengembangan wilayah yang LH Kabupaten Bandung Barat). Luas pertambangan
berada pada wilayah yang telah ditetapkan menjadi ini belum termasuk lahan yang diusahakan PETI,
Kawasan Cagar Alam Geologi, Kawasan resapan Air meskipun kurang dari 1.000 m2, tapi jumlahnya lebih
dan Kawasan Karst wajib mendapatkan pertimbangan dari 15 usaha. Jadi, pemanfaatan ruang untuk
geologi dari Dinas terkait. Mengenai upaya-upaya kawasan pertambangan sudah melebihi ambang
konservasi dan perlindungan dalam pendayagunaan batas, telah mengabaikan beberapa asas dan tujuan
diatur dalam pasal 15, ayat (1) Konservasi penataan ruang itu sendiri, sehingga membahayakan
dimaksudkan untuk melindungi unsur Lingkungan kelestarian kawasan karst Citatah - Rajamandala, serta
Geologi yang dilaksanakan melalui penetapan situs Gua Pawon.
wilayah yang secara geologis tertutup bagi
pengembangan wilayah; dan ayat (2) Pendayagunaan Kaitan pemanfaatan ruang untuk industri, diatur
dimaksudkan untuk optimalisasi pemanfaatan lahan dalam pasal 31 ayat (2) huruf b perda tersebut. Zona
melalui pemberian pertimbangan geologi terhadap Industri tidak diarahkan ke kawasan karst Citatah -
setiap pengembangan wilayah. Rajamandala, tetapi dari 10 zona industri terdapat
Zona Padalarang yang dekat dengan kawasan tersebut.
Mengacu pada perda di atas, patut dipertanyakan Meskipun tidak sebanyak di Padalarang, namun
kesesuaian pemanfaatan kawasan karst Citatah - industri pengolahan kapur di wilayah Cipatat cukup
Rajamandala saat ini? Faktanya, kawasan karst banyak. Dengan demikian, sama saja dengan
Citatah - Rajamandala saat ini penuh dengan kegiatan pemanfaatan ruang pertambangan, banyaknya
penambangan dan industri pengolahan kapur. Bukit- pengolahan kapur di kawasan ini menunjukkan telah
bukit kapur menjadi tandus dan terjal, sebagian lagi terjadi penyimpangan terhadap tata ruang untuk Zona
hampir rata dengan tanah. Situs Gua Pawon yang Industri.
menyimpan histori manusia purba Pawon mulai
terancam, digerogoti oleh kegiatan penambangan. Selanjutnya, pemanfaatan ruang tersebut harus peduli
terhadap lingkungan hidup. UU No. 23/ 1997
Dalam hal tata ruang di era otonomi daerah, yang tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 18 ayat
kompeten adalah perda tata ruang di tingkat (1), mengatur kewajiban setiap usaha memiliki
kabupaten/ kota, tanpa mengecilkan arti perda di Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
tingkat provinsi (Perda Provinsi Jawa Barat No. 2/ untuk memperoleh izin. Sedangkan, Permen ESDM
2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sedang No. 18/ 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan
direvisi). Perda Kabupaten Bandung Barat yang Tambang, pasal 24, ayat (1) dan ayat (3), diatur
mengatur tata ruang masih dalam proses kajian dan kewajiban perusahaan menempatkan Jaminan
penyusunan, saat ini belum selesai. Mengacu pada Reklamasi sebelum melakukan kegiatan eksploitasi/
UU No. 12/ 2007, tentang Pembentukan Kabupaten operasi produksi.
Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat, pasal 20 ayat
(1), sebelum Kabupaten Bandung Barat menetapkan Kewajiban di atas tentu sudah dipenuhi oleh usaha
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati sebagai penambangan dan pengolahan kapur, karena izinnya
pelaksanaan UU ini, semua Perda dan Peraturan telah diterbitkan dinas teknis yang berwenang.
Bupati Bandung tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Tinggal pelaksanaan di lapangan, sudah sesuai
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Berarti, untuk dokumen lingkungan atau belum. Selain itu, patut
memahami tata ruang kawasan karst Citatah- diperhatikan pengembangan masyarakat sekitar
Rajamandala didasarkan Perda Kabupaten Bandung (Community Development) sebagai tanggung jawab
No. 12/ 2001 tentang Tata Ruang, masih dalam sosial korporat (Corporate Social Responsibility/
proses revisi. Pasal 31 ayat (1) kawasan pertambangan CSR). Hal ini krusial, kalau diabaikan maka akan
dalam perda tersebut hanya dialokasikan di timbul konflik sosial antara perusahaan - masyarakat
Kecamatan Cipatat, dengan luas 62 ha atau 0,02% sekitar, yang bisa muncul sewaktu-waktu.
dari luas toal Kabupaten Bandung saat itu, sebelum
pemekaran Kabupaten Bandung Barat. Pelanggaran terhadap beberapa peraturan yang terkait
dengan tata ruang dan lingkungan pertambangan di
Namun, luas izin pertambangan yang dikeluarkan atas, sanksi dan dendanya cukup bervariasi, mulai
oleh bupati (SIPD/ KP, termasuk izin dari Kabupaten yang ringan sampai yang berat. Bagi pelanggar Perda
Bandung yang statusnya aktif maupun belum aktif) Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2002, sanksi
serta Kecamatan Cipatat jauh melampaui angka pidananya kurungan paling lama 3 bulan atau denda

24 Jurnal Bahan Galian Industri Vol. 5 No. 13, April 2009 : 15 - 27


paling besar Rp. 5.000.000,00, dan pelanggar Perda pelaku di lapangan untuk upaya pemulihan kawasan
Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2006, sanksinya lindung yang kritis di daerahnya; b. menjaga dan
diancam pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan melestarikan kawasan lindung di daerahnya; c.
atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000,00, memelihara kawasan lindung di daerahnya; d.
meskipun pelakunya dapat diancam pidana yang merumuskan, menentukan dan mengaktualisasikan
lebih tinggi dari sanksi perda tersebut. Sedangkan nilai-nilai yang hidup di masyarakat; e.
pelanggaran UU No. 23 Tahun 2007, ancaman meningkatkan nilai ekonomis dari keberadaan
pidana penjaranya paling lama 10 tahun sampai kawasan lindung yang berfungsi ekologis; f. berperan
dengan 15 tahun dan denda paling banyak Rp. aktif dalam mengawasi masyarakat sekitar kawasan
500.000.000,00 sampai dengan Rp750.000.000,00. lindung yang ingin memanfaatkan kekayaan kawasan
Untuk pelanggaran UU RI No. 26 Tahun 2007, lindung bagi kepentingannya; g. berperan aktif dalam
sanksi pidana penjaranya paling lama 3 tahun sampai mengawasi para pendatang baik pengusaha maupun
15 tahun dan denda paling banyak Rp. masyarakat yang berusaha di bidang kehutanan,
500.000.000,00, sampai Rp. 5.000.000.000,00. perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan
Semuanya tinggal bagaimana peraturan tersebut pertambangan agar kegiatannya tetap mematuhi
diberlakukan dan ditegakkan agar kawasan tersebut ketentuan mengenai pengelolaan kawasan lindung.
dapat dikelola dengan benar. Yang penting di sini, bagaimana peran dunia usaha
dapat direalisasikan, dan peran aktif masyarakat untuk
Perlu disampaikan di sini, bagaimana hak masyarakat ikut mengawasi pemanfaatan kekayaan kawasan
terhadap pelaksanaan peraturan tata ruang, dan sejauh lindung tersebut dapat tercipta, sehingga
mana peran mereka? Dalam UU RI No. 26 Tahun pemanfaatan kawasan karst Citatah Rajamandala
2007, pasal 60 cukup jelas kalau masyarakat berhak sesuai dengan peruntukan dan memperhatikan asas
untuk tahu rencana tata ruang, berhak menikmati konservasi maupun lingkungan hidup.
pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan
ruang, berhak memperoleh penggantian yang layak
atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang,
berhak mengajukan keberatan kepada pejabat 5.1. Kesimpulan
berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang di wilayahnya, berhak 1) Kawasan karst Citatah - Rajamandala di
mengajukan tuntutan pembatalan izin dan Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat
penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan telah ditetapkan sebagai kawasan perlindungan
rencana tata ruang kepada pejabat berwenang, dan geologi, terutama pada karst klas I dan II (Perda
berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada Provinsi Jabar No. 2 Tahun 2006, pasal 62, huruf
pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatan a). Mengenai pengembangan terhadap kawasan
pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata tersebut juga telah diatur dalam Perda Provinsi
ruang menimbulkan kerugian. Hak-hak masyarakat Jabar No. 2 Tahun 2002. Tetapi akibat
di atas dapat diapresiasikan dalam pelaksanaan kekosongan perda tata ruang dan pertambangan,
peraturan tata ruang di daerahnya, begitu juga serta efek dari pelimpahan sebagian kewenangan
masyarakat yang berada di kawasan karst Citatah perizinan pertambangan kepada kecamatan
Rajamandala. telah menyebabkan permasalahan dalam
pemanfaatan ruang kawasan karst Citatah
Untuk peran dunia usaha, masyarakat dan forum Rajamandala.
masyarakat terhadap pelaksanaan peraturan kawasan
lindung diatur dalam Perda Provinsi Jawa Barat No. 2) Kegiatan penambangan (pasir, batu, kapur, dan
2 Tahun 2006. Pada pasal 81, peran dunia usaha marmer) serta pengolahan kapur yang tidak
antara lain; a. memberikan kontribusi terhadap terkendali telah menyebabkan kerusakan pada
pemulihan kawasan lindung; b. bermitra usaha kawasan tersebut. Gejala kerusakan kawasan
dengan masyarakat setempat dalam pengelolaan karst Citatah Rajamandala terjadi akibat
kawasan lindung; c. meningkatkan nilai ekonomis penyimpangan dalam pemanfaatan ruang,
dari keberadaan kawasan lindung yang berfungsi antara lain; hilangnya sebagian sumber mata
ekologis; d. memperhatikan ambang batas, daya air, bukit-bukit kapur rusak, dan munculnya
dukung dan daya lenting lingkungan. Mengenai peran konflik dalam masyarakat.
masyarakat diatur dalam pasal 82, yaitu: a. menjadi

Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 25
3) Penyimpangan dalam pemanfaatan ruang DAFTAR PUSTAKA
kawasan karst Citatah Rajamandala untuk
pertambangan dan industri pengolahan kapur Anonim, Undang-Undang No. 12/ 2007, tentang
diperlukan revisi terhadap Perda Tata Ruang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di
Kabupaten Bandung No. 1 Tahun 2001 sebagai Provinsi Jawa Barat.
pedoman bagi Pemda Kabupaten Bandung
Barat. Wilayah pertambangan harus ______, Undang-Undang No. 26/ 2007, tentang
dialokasikan pada daerah yang aman dari Penataan Ruang.
kawasan karst yang sudah ditetapkan sebagai
kawasan perlindungan geologi (di luar karst klas ______, Peraturan Pemerintah No. 26/ 2008 tentang
I dan II), dan perlu disiapkan lahan untuk Tata Ruang Nasional.
pertambangan rakyat.
______, 2001. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
4) Kegiatan pengolahan kapur perlu ditertibkan, No. 21 Tahun 2001 tentang Tata Ruang,
dan diupayakan agar dekat dengan lokasi Bandung.
penambangan sehingga masalah lingkungan
dapat diminimalkan. _______, 2002. Perda Provinsi Jawa Barat No. 2
Tahun 2002 tentang Perlindungan Lingkungan
5) Berhubung permasalahan ini sangat kompleks Geologi.
dan melibatkan banyak stakeholders, maka
dalam penanganannya diperlukan keterlibatan _______, 2003. Perda Provinsi Jawa Barat No. 2/ 2003
semua pihak yang terkait, tidak cukup di tingkat tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.
kabupaten tetapi juga sampai ke tingkat Provinsi
Jawa Barat. _______, 2004. Peraturan Bupati Bandung No. 8
Tahun 2004 tentang Pelimpahan Sebagian
5.2. Saran Kewenangan Bupati kepada Camat di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
1) Re-lokasi penambangan ke tempat yang sesuai
perlu kajian zonasi pertambangan. Dalam re- _______, 2004. Keputusan Bupati Kabupaten
lokasi penambangan harus dialokasikan juga Bandung Nomor 8 Tahun 2004 tentang
lahan pertambangan rakyat. Pelimpahan Sebagian Kewenangan
Pertambangan kepada Kecamatan.
2) Industri pengolahan kapur, yang menyebabkan
penambangan semakin tidak terkendali dan _______, 2006. Perda Provinsi Jawa Barat No. 2
terjadi eksploitasi terhadap PETI (sebagian besar Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kawasan
rakyat), diharuskan memiliki lahan SIPD/KP Lindung.
sendiri. Dengan KP/SIPD sendiri, industri
pengolahan kapur tersebut punya tanggung Bappeda Kabupaten Bandung, 2001. Peta
jawab terhadap kerusakan lingkungan, meskipun Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Bandung
lahannya sebagian dimitrakan kepada rakyat. Tahun 2001, Bandung.

3) Penanganan kawasan karst Citatah - Bappeda Kabupaten Bandung, 2001. Peta


Rajamandala butuh tim yang handal, Pemanfaatan Ruang Kecamatan Cipatat Tahun
beranggotakan dari berbagai disiplin ilmu. 2001, Bandung.
Dalam proses implementasinya harus didukung
semua pihak yang terkait. Permasalahan ini tidak BPS Kabupaten Bandung, 2007. Kabupaten Bandung
cukup diserahkan kepada Pemda Kabupaten Dalam Angka Tahun 2007, Bandung.
Bandung Barat, tetapi juga Kabupaten Bandung
(induk) dan Provinsi Jawa Barat. BPS Kabupaten Bandung, 2007. PDRB Kabupaten
Bandung Barat per Kecamatan tahun 2006/
2007, Bandung.

26 Jurnal Bahan Galian Industri Vol. 5 No. 13, April 2009 : 15 - 27


Bramantyo, B., 2008. Menyelamatkan Gua Pawon Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat,
dan Perbukitan Karst Citatah Rajamandala, 2008. Rekapitulasi Surat Izin Pertambangan
Bahan Audensi di Kabupaten Bandung Barat 7 Daerah (Izin Camat) di Kabupaten Bandung
Agustus 2008, Bandung. Barat Tahun 2008.

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat,
2008. Rekapitulasi Surat Izin Pertambangan 2008. Rekapitulasi Pertambangan Tanpa Izin di
Daerah (Izin Bupati) di Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008.
Barat Tahun 2008.
Kecamatan Cipatat, 2007. Kecamatan Cipatat Dalam
Angka 2007.

Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah - Rajamandala untuk Pemanfaatan ... Bambang Yunianto 27

You might also like