You are on page 1of 7

1. A.

Jelaskan Cara-cara yang dapat digunakan untuk menaikkan


kapasitas jaringan seluler
Teknik MIMO
Sistem MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan suatu sistem
wireless yang dapat meningkatkan kapasitas kanal dengan
menggunakan multi antena di sisi pengirim maupun di penerima. Pada
lingkungan multipath dengan fading yang independen antara tiap
pasangan antena pemancar dan penerima, sistem MIMO memperoleh
peningkatan kapasitas yang signifikan sehingga kinerja sistem menjadi
lebih baik dibandingkan dengan sistem konvensional Single Input
Single Output (SISO) dimana informasi yang sama dapat dikirim dan
diterima dari beberapa antena secara bersamaan. Blok gambar sistem
MIMO dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

MIMO biasanya mengkombinasikan dengan teknologi MIMO dan


frekuensi orthogonal division multiplexing (OFDM) yang arsitekturnya
[3] merupakan sistem nirkabel masa depan (4G). Kombinasi MIMO dan
OFDM bertujuan mengurangi interferensi intersymbol yang dapat
meningkatkan kapasitas sistem transmisi wideband.
Cell splitting
Proses pembagian sel yang padat menjadi sel yang lebih kecil yang
memiliki tiap-tiap base station dengan:
Antena yang lebih pendek
Kekuatan transmit yang lebih kecil
Cell splitting menambah jumlah kanal pada daerah tertentu sehingga
menambah kapasitas pada jaringan seluler. Cell splitting digunakan pada
daerah yang memiliki tingkat kepadatan jaringan yang tinggi. Semakin
tinggi kepadatan pengguna komunikasi jaringan seluler maka
dibutuhkan cell splitting yang semakin banyak (hingga pico cell).
Cell Sectoring
Penggantian suatu antena omni-directional dengan tiga antena (120)
atau dengan enam antenna (60).

Dengan menggunakan antenna directional pada arah tertentu dapat


mengurangi Interferensi dan co-channel interference.

Pada gambar di atas, terdapat 3 co-channel yang berada di kiri center


cell dan 3 co- channel yang berada di kanan center cell. Dapat dilihat
bahwa dengan metode sectoring, hanya terdapat 2 sektor yang
meradiasikan kea rah center cell, sehingga hanya mengalami 2 interferensi
yang mana jika dengan omnidirectional bisa dipengaruhi interferensi oleh
keenam-enamnya. Hal ini menyebabkan berkurangnya nilai S/I.
Berkurangnya nilai S/I bisa dimanfaatkan untuk mengurangi ukuran dari
kumpulan ukuran-N dari cell sehingga meningkatkan frequency reuse
dan meningkatkan kapasitas.
Frequency Reuse
Merupakan pemakaian frekuensi secara berulang pada suatu layanan
dengan kumpulan cell berukuran C. Pemakaian frekuensi yang berulang ini
dipakai pada kumpulan cell berukuran C yang berbeda.

Pada gambar di atas penggunakan frequency reuse ditandai dengan


warna yang sama. Untuk menghindari terjadinya interferensi, maka pada
kumpulan cell berukuran C digunakan frekuensi yang berbeda. Dengan
mengkalkulasikan jarak antar cell-nya, maka bisa digunakan kembali
frekuensi yang sama untuk meningkatkan kapasitas dari suatu jaringan
seluler.

B. Jelaskan perbedaan antara control channel dan traffic channel


pada jaringan seluler!
Control Channel (CCH)
Kanal-kanal yang mengendalikan semua hubungan pensinyalan antara
MS (Mobile Station) dengan BTS (Base Transceiver Station) dapat disebut
dengan control channel. Prinsip kerja control channel adalah ketika MS
dinyalakan, MS mulai mencari BTS untuk koneksi dimana saat
menemukan frekuensi pembawa terkuat maka kanal yang diidentifikasi
tersebut merupakan signaling channel. Signaling channel terdiri atas 3 jenis,
yaitu paging control channel (PCCH), broadcast control channel (BCCH),
common control channel (CCCH), dan dedicated control channel (DCCH).
Traffic Channel (TCH)
Kanal-kanal yang digunakan untuk membawa informasi berupa suara
maupun data dapat disebut dengan traffic channel. Dalam konsep
traffic channel, terdapat beberapa jenis yang diketahui seperti, TCH/full-
rate yang berupa kanal bi-directional untuk mentransmisikan data dengan
kecepatan 13kbit/s, dan TCH/half-rate yang berupa kanal bi-directional untuk
mentransmisikan data dengan kecepatan 6-7kbit/s dan standarisasi
pengkodean pembicaraan yang belum selesai.
Perbedaan TCH dengan CCH
CCH digunakan untuk membawa informasi signaling dan sinkronisasi
data. TCH digunakan untuk membawa informasi berupa suara dan data.
Disamping itu traffic lebih difungsikan untuk pengiriman percakapan
atau data user sedangkan control channel untuk mengatur terjadinya
komunikasi pada user.
C. Jelaskan efek fading terhadap kuat sinyal seluler yang diterima.
Apakah fading sama dengan efek co-channel interference.
Jelaskan jawaban Saudara!
Fading menyebabkan fluktuatif terhadap sinyal informasi yang diterima
di sisi receiver dikarenakan sinyal tersebut mengalami perubahan
amplitudo dan fasa. Fading sendiri diakibatkan karena multipath
propagation dimana nantinya multipath propagation ini mengakibatkan
beberapa hal yaitu perubahan kekuatan sinyal pada daerah sempit
dan waktu singkat, perubahan frekuensi modulasi akibat doppler shift,
time dispersion disebabkan delay propagasi. Selain multipath
propagation fading disebabkan faktor lain seperti kecepatan penerima,
kecepatan objek-objek pada lingkungan kanal, bandwidth transmisi
sinyal.
Perbedaan fading dengan co-channel interference:
Fading merupakan pelemahan sinyal informasi karena multipath
propagation dengan cakupan daerah sempit dan waktu yang
singkat sedangkan co-channel interference interferensi dari 2 sinyal
yang menggunakan kanal frekuensi yang sama sehingga
menyebabkan tercampurnya 2 sinyal informasi.

2. A. Jelaskan perbedaan open loop power control dengan closed loop


power control!
Open loop power control

Pada open loop power control, tidak terdapat feedback antara Base Station (BS) ke
mobile ataupun mobile ke BS. Sebagai contoh sistem CDMA, terdapat kanal pilot
dedicated yang digunakan untuk estimasi kanal, yang dimana ditransmisikan oleh
BS ke semua pelanggan. Mobile unit menerima estimasi dari kanal pilot sehingga
berdasarkan estimasi ini mobile unit menyesuaikan power yg ditransmit.
Closed Loop Power Control
Pada sistem ini, feedback digunakan untuk menyesuaikan transmit power yang
dibutuhkan. BS menerima sinyal dari mobile. Berdasarkan power yang diterima dan
parameter seperti SNR dan BER, maka BS menentukan berapa jumlah power yang
optimal untuk mobile yang ditransmisikan agar terjadinya performa hubungan
komunikasi yang efektif. Power yang diestimasi ini dikirimkan ke mobile melalui
control channel. Mobile menyesuaikan level power sesuai dengan feedback yang
diberikan oleh BS.

B. Jelaskan fungsi dari HLR, VLR, AuC, dan EIR yang berada pada
MSC jaringan seluler
MSC (Mobile Switching Center) merupakan bagian arsitektur dari jaringan
GSM dan CDMA dimana MSC berfungsi untuk menjalurkan dan merutekan telepon,
pesan dari Tx ke Rx. MSC dilengkapi dengan HLR, VLR, AuC, dan EIR sebagai bagian
fungsional penjalan tugasnya.
HLR
Berfungsi untuk menyimpan data dan infromasi dari pelanggan secara permanen
yang tidak tergantung oleh posisi dari pelanggan. HLR berisikan informasi seperti
alamat, status akun, dan preferensi. Ketika pelanggan memulai panggilan,
switching menentukan apakah user berada di lingkungan rumah atau tidak.
VLR
Merupakan database yang menyimpan informasi pelanggan yang melakukan
roaming pada cakupan MSC. VLR bersifat dinamis, karena selalu berubah setiap
waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang berpindah naungan MSC yang satu
ke MSC yang lain.
AuC
Berfungsi untuk memvalidasi kartu SIM pelanggan pada koneksi jaringan. Hal ini
menyebabkan panggilan yang tidak sah dapat dihindarkan. AuC juga memastikan
agar tidak ada pihak ketiga yang menyadap pembicaraan.
EIR
Merupakan database di mana mobile apakah termasuk yang dilarang atau harus
dimonitor pada sebuah jaringan. Identitas dari sebuah mobile diberikan oleh IMEI
(International Mobile Equipment Identity). Ketika sebuah panggilan dilaksanakan,
MSC meminta kepada IMEI yang nantinya akan diautorisasi oleh EIR.

3. Perbedaan LTE, WIMAX dan NGN menuju era broadband

Parameter LTE WIMAX


Subcarrier Konstan pada 15 KHZ Subcarrier spacing dapat
Spacing divariasikan sesuai
dengan capacity
Latency Sekitar 10 msec Sekitar 50 msec
Channel Mengorganisasi spectrum tersedia Mengoptimasi
Utilization menjadi potongan kecil penggunaan kanal dengan
memproses informasi di
wide band
FFT Lower point FFT (sekitar 16 point Membutuhkan 1000 point
FFT) Fast fourier Transform
Evolution Evolusi dr WCDMA lalu HSPA dan Bukan merupakan evolusi
Kemudian LTE dari teknologi sebelumnya
Duplexing Mode Menggunakan FDD (frequencySecara umum hanya
Division Duplexing) dan TDD (time menggunakan TDD
Division Duplexing)
Uplink Signalling LTE menggunakan single Menggunakan OFDMA
carrier frequency division untuk uplink signalling
multiple access (SC-FDMA)
untuk uplink signalling
Power Lebih hemat konsumsi energi pada Lebih boros konsumsi
Consumption handset energi pada handset
Sedangkan NGN adalah jaringan berbasis paket yang mampu menyediakan
berbagai layanan telekomunikasi, dapat mengintegrasikan teknologi broadband dan
narrowband, menyediakan quality of service (QoS), memiliki layer aplikasi yang
bebas terhadap layer transport, memungkinkan akses tanpa batas ke berbagai
penyedia layanan dan mendukung mobilitas untuk menyediakan layanan.

4 D
3. Frekuensi kerja seluler 99 MHZ dengan loss propagation L= 20 log 10
( )

dimana dD adalah jarak Tx dan Rx yaitu 5 m adalah panjang gelombang.


Hitung besar daya yang diterima di Rx dalam dbm jika:
Sistem bekerja pada temp ruang sehingga terjadi noise dengan
konstanta boltzman (B)= 1,38x10-23 J/K dan bandwidth 80 KHZ
Faktor noise lain 11 db
Penguatan antenna di TX dan RX 0 db

Jawab:
C 3 x 10 8 m/ s
= =3.03 m
` f 99 x 106 Hz

4 x 3.14 x 5
=26.33 db
L= 20 log10( 3.03

Thermal Noise =10log10(KTB) = 10log10(1.38 x 10-23 x 300 x


80 x 103)
= -154.799 dbm

Maka power di receiver P rx = -26.33 db - 154.799 dbm - 11


db
= -192.129 dbm

You might also like