Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Nanda Nabilah Ubay
153112620120100
B. Tujuan Praktikum
Mengetahui letak barr body dan drumstick.
C. Landasan Teori
Kromosom pada manusia berjumlah 46, yang dikelompokkan menjadi 44 kromosom
tubuh dan 2 kromosom seks. Pada perempuan, pasangan kromosom seksnya adalah XX,
sedangkan pada laki-laki adalah XY. Penentuan jenis kelamin seseorang dapat ditentukan
dengan pemeriksaan kromatin X. Seorang ahli genetic dari Universitas Wertren Ontario,
Murray Barr dan Bertman pada tahun 1940 telah membuat suatu eksperimen akan adanya
pengaruh kerja struktur dari sel kucing. Ia menemukan bahwa walaupun sel saraf dapat
dilihat saat sel melakukan pengulangan stimulasi, beberapa diantaranya memiliki small
body didalam nucleus dengan noda padat dengan zat warna yang memiliki afinitas untuk
DNA.
Selama diperiksa, ia menemukan badan kromatin ini hanya ada pada sel-sel saraf
kucing betina yang sedang tidak membelah, tetapi tidak ditemukan pada kucing jantan.
Kemudian diketahui bahwa tidak adanya badan tersebut pada jantan adalah sejak masa awal
pertumbuhan embrio. Selanjutnya penemuan ini menunjukkan bahwa badan tersebut tidak
hanya terdapat pada sel saraf, namun ada pada banyak tipe sel dari kucing betina, yang
kemudian diketahui sebagai kromatin seks atau badan Barr.
Barr body dan drum stick termasuk dalam jenis sex chromatin. Sex chromatin
merupakan sebuh kromosom-X yang inaktif. Inaktivasi kromosom X terjadi pada awal
embriogenesis. Kromosom-X yang teraktivasi tersebut dapat berasal dari ayah maupun ibu.
Inaktivasi kromosom-X bersifat tetap atau stabil, yaitu kromosom-X inaktif diwariskan dari
parental tetap dalam bentuk inaktif (Klug & Cummings 1994: 171). X yang inaktif pada
perempuan terkondensasi dan berbentuk seperti pemukul genderang (Drum Stick) pada
membrane inti neutrofil dan struktur gelap pada membrane inti sel somatis.
Badan barr dapat diamati pada sel epitel yang banyak ditemukan dari lapisan mukosa
mulut, vagina, atau uretra. Neutrofil granulosit dari wanita memperlihatkan adanya drumstick
seperti alat pemukul genderang.
Lyon seorang ilmuan di bidang genetika membuat sebuah hipotesis tentang sex
chromatin maka untuk menghormatinya hipotesis tersebut disebut hipotesis Lyon. Hipotesis
Lyon menyatakan bahwa jumlah sex chromatin = jumlah total kromosom X 1. Jadi apabila
sex chromatin-nya berjumlah 1 maka individu tersebut adalah wanita normal, bila jumlah sex
chromatin-nya tidak ada maka individu tersebut pria karena pria hanya memiliki satu
kromosom-X.
E. Cara Kerja
a. Pemeriksaan Barr Body
1. Sediakan satu objek glass yang telah dibersihkan.
2. Dengan menggunakan sendok, ambillah sel mukosa pipi dengan cara
mengerok sisi dalam pipi.
3. Buatlah sediaan apus setipis mungkin dari hasil kerokan tersebut di atas objek
glass, kemudian tunggu hingga mengering.
4. Setelah kering, basahi dengan metanol dan selama 5 menit.
5. Bilas dengan air kran dan warnai dengan giemsa selama 15 menit.
6. Bilas dengan air, dan amati di bawah mikroskop perbesaran 10x100
7. Catat hasil pengamatan.
b. Pemeriksaan Drumstick
1. Sediakan satu objek glass yang telah dibersihkan
2. Tetesi dengan sampel darah yang telah disiapkan, lalu buat apusan.
3. Biarkan kering di udara lalu basahi dengan methanol selama 10 menit
4. Bilas dengan air kran dan warnai dengan Giemsa selama 40 menit
5. Bilas dengan air kran, keringkan, dan periksa di bawah mikroskop perbesaran
10x100
6. Untuk dapat mengamati drumstick, terlebih dahulu carilah neutrofil yang
memiliki 3 lobus inti.
7. Amatilah bagian selaput inti sel neutrofil dan temukanlah tonjolan seperti
drumstick.
8. Catat hasil pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
nukleus
Barr body
eritrosit
Lobus inti
neutrofil
drumstick
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
Daftar Pustaka
1. W.A. Newman Dorland. Kamus Kedokteran Dorland.-Ed 31-. Jakarta: EGC;
2010.
2. Campbell, Neil A dkk. 1999. Biologi. Jakarta : Erlangga.
3. Nuraini, Tuti. 2009. Praktikum Biologi dan IDK I. staff.ui.ac.id. Diakses pada
tanggal 20/10/16
4. Suryo. 2001. Genetika Strata 1 . Penerbit Gajah Mada University Press.