Professional Documents
Culture Documents
Untuk memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi yang di bina oleh Ibu Purwaning
Budi Lestari, M.Pd
Kelompok IV
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan. Makalah kami tentang
Metabolisme Bakteri dan Fungi ini dengan baik dan lancar sesuai dengan waktu
yang ditetapkan. Adapun maksud pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Mikrobiologi.
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung kami. Kami juga menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga dibutuhkan
kritik dan saran yang kontruktif dari berbagai kalangan demi perbaikan dan
sekaligus memperbesar manfaat tulisan ini sebagai sebuah referensi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISIiii
BAB I PENDAHULUAN......1
BAB II PEMBAHASAN...2
3.1 Kesimpulan17
3.2 Saran..17
DAFTAR PUSTAKA.18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan mahluk hidup memerlukan energi yang di peroleh dari proses
metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua makhluk hidup termasuk kehidupan
mikroba. Defenisi metabolisme adalah semua proses kimiawi yang dilakukan oleh
organisme atau semua reaksi yang melibatkan transfomasi energi kimia di dalam
mahluk hidup. Walaupun sangat beranekaragam jenis substansi yang berperan sebagai
sumber energy bagi mikroorganisme, namu terdapat pola dasar metabolisme yang
sangat sederhana yaitu terjadi perubahan dari satu bentuk energi yang kompleks
menjadi bentuk energy yang lebih serderhana, sehingga dapat masuk ke dalam
rangkaian metabolik. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi
dalam sel hidup yang dilakukan untuk menghasilkan energi.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan tipe pada reduktan dan pigmen fotosintesisnya, bakteri ini dibagi
menjadi 3 :
1) Chlorobiceae
Disebut juga dengan green-sulfur bacteria. Bakteri ini juga menggunakan
hydrogen dan beberapa senyawa mengandung sulfat sebagai reduktannya.
a. CO2 + 2H2.. CH2O + H2O
b. CO2 + 2H2S CH2O + H2O + 2S
c. CO2 + 2S + 5H2O................... 3CH2O + 2H2SO4
d. 2CO2 + Na2S2O3 + 3H2O.. 2CH2O + Na2SO4
2) Chromaticeae
Pada prinsipnya sama dengan chromaticeae tetapi pigmen yang
dimilikinya tidak hijau melainkan merah-jingga disebut dengan
purple-sulfur-bacteria.
3) Rhodosspirillaceae
Bakteri ini menggunakan hydrogen dan berbagai senyawa organic sebagi
reduktan. Contoh : Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.
Setelah gula atau glukosa ini dibuat atau diperoleh, mereka adalah sumber energi
kehidupan. Pemecahan dari glukosa ( katabolisme ) memiliki beberapa jalur yang
berbeda :
Fermentasi ( fermentation )
a. Respirasi Aerob (aerobic respiration)
Glukosa adalah heksosa, monosakarida, C6H12O6. Molekul ini secara sistematis
dipecah melalui tiga jalur yang saling berhubungan menjadi karbon dioksida ( CO2 )
dan air ( H2O ).
Tiga jalur tersebut adalah :
Glikolisis
Tiga jalur pusat metabolisme karbohidrat pada bakteri ialah glikolisis, jalur
pentose fosfat, dan jalur Entner Doudoroff. Untuk kebanyakan sel-sel, jalur
terbesar dalam katabolisme glukosa adalah glikolisis.. Glikolisis adalah salah satu
lintasan paling penting yang digunakan oleh sel untuk menghasilkan energi.
Glikolisis tidak mensyaratkan adanya oksigen dan bisa terdapat sel-sel baik yang
aerobik maupun anaerobik. Pada jalur ini molekul glukosa dirubah menjadi asam
piruvat (glikolisis) dan asam piruvat menjadi asam laktat (fermentasi asam laktat)
tanpa pemasukan molekul oksigen.Dalam glikolisis, ditemukan 4 jalur utama
pada bakteri yang berbeda :
Jalur Heksosa monofosfat ini juga disebut fosfoketolase. Jalur ini juga
ditemukan disebagian besar organisme. Jalur ini bertanggung jawab untuk
sintesis nukleotida.
Glikolisis
Siklus TCA
Siklus ini berlangsung dalam matriks mitokondria. Tahapan siklus ini adalah
sebagai berikut:
Setiap putaran siklus, dua karbon dari asetil coA masuk dalam bentuk relatif
tereduksi dan terikat pada oklsaloasetat (senyawa berkarbon empat). Ikatan
tak stabil asetil CoA dipecah begitu oksaloasetat memindahkan koenzim
tersebut dan terikat ke gugus asetil. Hasilnya adalah sitrat berkarbon enam.
CO2 dihasilkan pada fase 3 (isositrat > -ketoglutarat) dan fase 4 (-
ketoglutarat > suksinil coA).
Fosforilasi tingkat substrat terjadi pada fase 5 (suksinil coA- suksinat) dimana
coA ditransfer oleh gugus fosfat yang kemudian dipindahkan ke GDP untuk
membentuk GTP (serupa dengan ATP). ATP akan terbentuk apabila
mendapatkan satu gugus fosfat dari GTP.
3. Transport Elektron
Transport Elektron
Transport elektron ini berlangsung di dalam membran dalam mitokondria.
Tahap - tahap transport elektron :
Langkah pertama dalam respirasi selular di semua sel hidup adalah glikolisis,
yang dapat berlangsung tanpa kehadiran molekul oksigen. Jika oksigen hadir dalam
sel, maka sel kemudian dapat mengambil keuntungan dari respirasi aerobik melalui
siklus TCA untuk menghasilkan energi jauh lebih besar dalam bentuk ATP daripada
jalur anaerobik. Namun demikian, jalur anaerob merupakan jalur yang penting juga
dan merupakan satu-satunya sumber ATP untuk kebanyakan bakteri anaerob. Sel
eukariotik juga mengambil jalan jalur anaerobik jika pasokan oksigen mereka rendah.
Sebagai contoh, ketika sel-sel otot yang bekerja sangat keras dan menguras pasokan
oksigen mereka, mereka memanfaatkan jalur anaerob menjadi asam laktat untuk terus
memberikan ATP untuk fungsi sel.
Pada respirasi anaerob, aseptor elektronnya bukanlah oksigen, melainkan senyawa
anorganik lain selain oksigen (bukan O2). Sebagai contoh : pereduksi sulfat, aseptor
elektronnya adalah sodium sulfat (Na2SO4) ; peredukasi metana, aseptor elektron
terakhirnya adalah CO2.
Berikut ini adalah perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob :
c. Fermentasi ( fermentation )
Fermentasi adalah proses anaerobik di mana energi bisa dilepaskan dari glukosa
meskipun oksigen tidak tersedia. Fermentasi terjadi dalam sel ragi (yeast), dan
pembentukan fermentasi dapat terjadi pada bakteri dan sel-sel otot hewan.
Dalam sel ragi (yeast, yang biasa digunakan untuk membuat roti dan
memproduksi minuman berakohol), glukosa dapat dimetabolisme melalui respirasi
seluler seperti pada sel lainnya. Ketika keberdaan oksigen berkurang ataupun tanpa
oksigen, glukosa masih dapat diubah menjadi asam piruvat melalui glikolisis. Dalam
fermentasi sel ragi ini, asam piruvat dikonversi terlebih dahulu menjadi asetaldehida
dan kemudian menjadi etil alkohol. Hasil akhir fermentasi ini bergantung pada jenis
bakteri yang melakukan fermentasi.
Berikut ini adalah jenis-jenis bakteri dan hasil fermentasinya :
fakultatif anaerob
Metabolisme lipid
Digunakan dalam bentuk : lemak dan minyak sebagai sumber
karbon.
Enzim yang diperlukan untuk menghidrolisis : lipase (triacylglycerol
acylhydrolase) mengubah menjadi diasilgliserol, monoasilgriserol,
gliserol atau asam lemak.
Berdasarkan lokasi pemutusan ikatan gliserol pada triasligleserol,
dibedakan menjadi 2 yaitu :
Lipase non-spesifik : memutus ikatan gliserol dari
triasilgliserol pada tiga posisi menghasilkan diasligliserol,
monosiligliserol atau 3 molekul asam lemak dan gliserol.
Lipase spesifik : memutus ikatan gliserol dari triasiligliserol
pada posisi satu dan tiga sehingga menghasilkan 1,2-
diasiligliserol dan 2-monosiligliserol.
Beberapa fungi yang menggunakan lipid dengan memanfaatkan kerja
lipase :
- C. cylindracea - C. deformans
- C. curvata - C. rugosa
- C. caseicolum - P. chrysogenum
- P. citrinum - P. cyclopium
- Mucor miehei - Rhizopus delemar
- Rhizopus japonicas
- Rhizopus oligosporus
Materi organic didegradasi oleh lipase lipase disekresi ke
lingkungan (sebelum diangkut ke dalam sel).
Metabolisme asam nukleat
Fungi berfilamen mengkatabolisme purin
Beberapa fungi memanfaatkan hipoxanthin, xanthin asam urat dan
adenine sebagai nitrogen :
o A. nidulans
o P. chrysogenum
o Fusarium moniliforme
Saccharomyces cerevisiae menggunakan allantoin sebagai
sumber nitrogen
b. Metabolisme Nitrogen
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA