You are on page 1of 2

AREA PRODUKSI 2

PT. Kutai Timber Indonesia memiliki 2 area produksi yang memiliki divisi
Wood Working. Divisi Wood Working pada area produksi 2 memiliki 5 bagian,
yaitu Wood Working 1, Wood Working 2, Wood Working 3, Wood Working 4,
Wood Working 4, dan Wood Working 5.

Wood Working 2 memproduksi fingerboard laminating yang menggunakan


bahan baku dari kayu pinus, kayu sengon, dan kayu rimba dari Kalimantan.
Proses pengerjaannya dimulai dari perataan kayu yang kemudian kayu dipotong-
potong sesuai kebutuhan. Setelah itu kayu dimasukkan ke mesin penghubung
untuk menyatukan kayu-kayu yang sudah dipotong. Hasil produksi ini akan
diekspor ke Jepang.

Wood Working 3 memproduksi pintu, yang disebut door blank. Pintu hasil
produksi akan diekspor ke Inggris. Pada pintu tersebut terdapat sertifikasi tahan
api 30-60 menit untuk mengantisipasi kebakaran. Apabila terjadi kebakaran akan
dievakuasi selama 30-60 menit. Pada bagian Wood Working 3 juga terdapat proses
lainnya, misalnya proses pembuatan kayu lapis (plywood), contohnya triplek yang
merupakan jenis kayu lapis dengan 3 lapisan. Sebenarnya macam kayu lapis ada
banyak, tidak hanya triplek, yaitu kayu lapis dengan 4 lapisan, 5 lapisan, 6 lapisan
dan sebagainya dengan tebal bisa sampai 3 mm.

Wood Working 4 merupakan bagian area produksi 2 yang paling berbahaya


sehingga safety yang diterapkan harus lebih ekstra. Pada bagian ini memiliki item
atau produk paling banyak, diantaranya gitar Yamaha, floring, Automotic CNC,
panel dinding (dengan bahan kayu jati, sengon, atau rimba), dan siding dinding
yang digunakan sebagai garasi. Gitar Yamaha yang diproduksi oleh PT. KTI
merupakan item Wood Working yang belum sampai finish product (barang
setengah jadi), hanya 60%-70% material part dari PT. KTI. Produk ini akan dijual
ke Asia dan Eropa. Proses produksi dimulai dari penebangan kayu. Kemudian
kayu dipilih dan dipinir untuk dilakukan pemotongan. Setelah itu, kayu dijahit dan
ditempel di plywood. Pada bagian ini memiliki mesin untuk pengepressan kayu,
yaitu cold press dan hot press. Selain itu, terdapat ruang coating dimana pada
ruangan tersebut terdapat proses produksi akhir, yaitu finish coating sebagai
tempat pengecatan akhir. Pada area kerja terdapat kipas angina yang digunakan
untuk kebutuhan karyawan karena kondisi yang panas. Dengan kondisi yang
panas tersebut, maka kebutuhan lingkungan juga meningkat. Pada wood working
4, masih diperlukan perbaikan daya hisap.

Wood Working 5 memiliki dua item/produk, yaitu piano komponen dan


furniture.

a. Piano komponen: Yamaha (di Jakarta), Rolland (di Semarang) dan Kawai
(di Probolinggo). PT KTI Probolingga hanya memproduksi piano Kawai
dengan hasil produksi setengah jadi. Piano yang dikirim merupakan piano
yang tombolnya tidak sampai bunyi.

b. Furniture, bahan yang digunkan adalah kayu pinus dan particle board. Hasil
produk adalah almari (Olympic). Untuk barang dengan bahan dari particle
board jangan digeser geser dan jangan simpan di tempat yang lembab
karena membuat produk menjadi cepat lembab. Dalam pembuatan lemari
yang menggunakan particle board, sampah kayu dihancurkan dan diberi
lem. Kemudian kayu di press dan disatukan. Urutan harga dari yang paling
mahal dalam area pembuatan furniture antara lain:

1. Semua produk yang dhasilkan dari kayu asli (tanpa campuran apapun)
2. Turunan kayu/Plywood (Triplek)
3. Turunan Plywood (Blockboard)
4. Medium Density Fiberboard (MDF)
5. Particle Board
6. Grass Wood

You might also like