You are on page 1of 11

Architectural Design and Research Studio

About Us

Concept Works

Finished works

Competition

Our Story

Publication

Download/Links

Contact

SAYEMBARA PENGEMBANGAN
GEDUNG FIK UI DEPOK 2011
Status: 1st winner
Team : H. Pramudya, ST - F. Aryo Widyatmiko, ST - in collaboration with Ferry Setiawan, ST,
IAI

PANTULAN JIWA, BERKACA PADA MASA LALU, MAJU MENGUKIR SEJARAH


BARU
When change is necessary, not to change is destructive (A. R. Bernard)

Pada perancangan sayembara ini, kami melihat bahwa keinginan untuk maju perlu disikapi
agar selaras dengan lingkungan yang ada. Bahwa pembangunan yang dilangsungkan malah
kalah-mengalahkan tutur bahasa bangunan eksisting, yang telah ada sebelumnya di UI.

Telah beberapa kali Universitas Indonesia (UI) mengadakan sayembara untuk memenuhi
tuntutan pergaulan bertaraf internasional, menghasilkan bangunan-bangunan baru yang mungkin
tidak lazim kita lihat pada arsitektur nusantara kita. Namun apakah yang bercitarasa nasional
tidak dapat menjadi bercitarasa internasional? Dan apakah apapun yang bercitarasa internasional
itu akan selalu sesuai dengan karakteristik lokal kita? Inilah yang kita saksikan terjadi secara
dramatis pada perkembangan arsitektur kampus UI Depok. Apakah dengan semakin banyaknya
bangunan baru yang berusaha paling iconic, berteriak memanggil-manggil antara satu dengan
lainnya maka semakin beraturanlah wajah UI? Carut-marut-semrawut-kusut, kalut bagi orang-
orang yang baru berkunjung melihat. Atau memang ini yang dicari? Dalam pergaulan sehari-hari
tentu saja kita harus dapat menyesuaikan dengan norma yang berlaku, namun jatidiri adalah
sesuatu yang khas kita pegang teguh dan terpancar mengagumkan dari gambaran diri kita yang
seutuhnya. Paradigma kepercayaan diri dalam mengadaptasi budaya luar, jangan sampai lupa
akan budaya sendiri.

Perawat,
Fakultas Ilmu Keperawatan dimaksudkan untuk menghasilkan sarjana-sarjana keperawatan yang
cerdas dan ners-ners yang handal dalam merawat pasien. Berangkat dari fungsi tersebut,
bangunan ini dianalogikan sebagai ners yang merawat pasien yang dalam hal ini adalah
lingkungannya. UI akan mendapatkan obat mujarab yang terkadang (namun) sering berupa pil
pahit manjur ajaib untuk mengatasi penyakit kelebihan kepercayaan diri. Bercerminlah pada
masa lalu dan bergerak maju dengan dasar-dasar lokal yang kokoh.

Pantulan jiwa masa lalu dan masa depan, mewakili jaman,


Rupa-rupanya ada proporsi berfikir yang menjiwai kehidupan kampus UI, ketika perubahan itu
perlu, tidak berubah adalah destruktif. Apa yang perlu tetap dipertahankan akan dipertahankan,
dan apa yang baru segar yang berguna bagi kampus akan didatangkan. Pertama, Gedung
Rektorat sebagai pusat komando kehidupan kampus yang secara alami memiliki kasta keutamaan
tertinggi di antara bangunan-bangunan yang lain. Tegas berdiri berwibawa mengawal kehidupan
kampus, dengan bentuk khasnya yang tidak lekang dimakan jaman. Lantas Balairiung yang
bersejarah bagi seluruh alumni Universitas Indonesia, tempat mereka berwisuda, dilepas dengan
bangga sebagai sarjana-sarjana unggulan bangsa Indonesia. Gedung ini dari tahun ke tahun
memiliki permasalahan kapasitas yang semakin mendesak bertambah, pada akhirnya
dirancangkan renovasi pengembangan dengan syarat utama tidak meninggalkan ciri khas
kebesaran UI dan unsur lokalnya. Terakhir, Perpustakaan. Inilah gudang ilmu, simbol
intelektualitas suatu lembaga pendidikan, telah mendapat porsi sorotan yang sepantasnya dengan
didirikannya bangunan baru yang mewakili jamannya. Mewakili jaman, inilah pula hakekat
munculnya produk-produk budaya tangibel. Selama manusia hidup dan berdialektika dengan
lingkungan dan jaman, akan selalu menelurkan ikon-ikon peninggalan budaya mereka, yang
merekam pencapaian-pencapaian konkret mereka di jaman itu. Inilah yang akan kami coba
rekam, yang kami coba untuk cerminkan, dalam perancangan gedung fakultas ilmu keperawatan
ini.

UI yang carut marut, mari kita mulai berkaca


Analogi bentuk bangunan ini adalah dua buah massa sejajar yang saling terikat. Bangunan
pertama melambangkan masa lalu UI, dengan segala kekokohan dan sifat-sifat tradisionalnya,
yang menjaga, mengayomi generasi penerusnya. Terakota, simbol masa lalu UI juga sebagai
perlambang generasi Indonesia masa lalu, yang jaya dan kokoh, terlihat menaungi massa yang
kedua. Massa kedua dengan unsur dominan transparan, cermin, sebagai perwakilan dari bersih
menjiwai gedung fakultas keperawatan ini. Unsur baru, namun dapat mengajak kita interospeksi
akan kehidupan kampus UI menuju tatanan pergaulan baru yang luas semesta internasional.
Cermin menggambarkan generasi baru yang terbuka akan segala akses informasi, pergaulan
global, namun dengan dasar-dasar akar budaya yang kokoh. Akar budaya kokoh ditunjukkan
dengan tetap menggunakan material terakota pada struktur utama bangunan tersebut. Core massa
tersebut. Akhirnya pun setelah selesai dibekali permenungan akan besarnya warisan budaya masa
lalu, beranilah kita mulai berkarya, dan berkata; Inilah saya. Inilah saya apa adanya, tanpa beban
mengakui segala kekurangan pun segala kelebihannya, saya lahir dari orangtua yang berbudaya
luhur, saya memiliki dasar budaya luhur, sayalah penerus jaman ini, sayalah yang mewakili
jaman ini. Sayalah potret kehidupan UI saat ini. Gedung yang tidak berteriak, netral tidak
dominan, tetap menghargai sekitar, menghargai kasta, menghargai gedung rektorat, berdialog
antara masa lalu dan sekarang, mewakili jaman, serta selalu dan selalu setia menggambarkan,
mencerminkan keadaan UI dan dinamika kehidupannya.
Sayalah saya!

You might also like