You are on page 1of 18

14

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan
1. Manajemen Kurikulum
a. Perencanaan Manajemen Kurikulum
Berdasarkan hasil kegiatan selama melaksanakan KKN di SMA Negeri
Purwodadi, diperoleh data bahwa perencanaan manajemen kurikulum dimulai
dari pengembangan silabus yang dilakukan oleh guru di SMA Negeri
Purwodadi Kabupaten Musi Rawas dengan merancang pembelajaran yang
berisi rencana materi ajar, pengelompokkan materi, mengurutkan, dan
penyajian materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk mencapai
penguasaan kompetensi dasar bagi siswa. Silabus yang disusun oleh guru
SMA Negeri Purwodadi Kabupaten Musi Rawas digunakan untuk
memperjelas program kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan, silabus yang telah dikembangkan selanjutnya menjadi dokumen
yang menjadi acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
dalam satu tahun ajaran atau satu semester, serta sebagai pedoman dalam
melaksanakannya.
Selain itu, pengelolaan kurikulum pun dilaksanakan dalam segi
rancangan. Adapun rincian pengelolaan kurikulum dan pembelajaran di SMA
Negeri Purwodadi Kabupaten Musi Rawas tahun ajaran 2016/2017, meliputi:
1) Awal Tahun Ajaran
a) Penyusunan program kerja tahunan, dilaksanakan oleh Kepala Sekolah
pada awal bulan Juli 2016 dan hasilnya disampaikan kepada semua
personil sekolah.
b) Menyusun kalender pendidikan, dilaksanakan pada minggu kedua bulan
Juli 2016 bersama dengan guru-guru di SMA Negeri Purwodadi.
c) Menyusun Jadwal Pelajaran, dilaksanakan setelah selesai penyusunan
dan penjabaran kalender pendidikan.
d) Membagi tugas mengajar dan tugas-tugas lainnya melalui musyawarah
dengan para guru, diaksanakan pada minggu kedua bulan Juli 2016.
15

e) Penyusunan program semester tiap mata pelajaran, dilaksanakan oleh


semua guru selama libur awal semester.

2) Selama Tahun Ajaran


a) Pemeriksaan dan penandatanganan persiapan mengajar, dilaksanakan
setelah guru menyusun perangkat pembelajaran.
b) Upacara bendera, dilaksanakan setiap hari senin dengan petugas secara
bergiliran.
c) Kegiatan Iman dan Taqwa (IMTAQ), dilaksanakan setiap hari jumat
disesuaikan dengan tujuan sekolah yaitu membentuk karakter siswa
yang berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa kepa Tuhan Yang
Maha Esa
d) Mengatur pelaksanaan tes sub sumatif.
e) Melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS), semester ganjil
dilaksanakan pada tanggal 3-8 Oktober 2016, sedangkan semester
genap dilaksanakan pada tanggal 6-10 Maret 2017.
f) Melaksanakan Ulangan Akhir Semester (UAS), semester ganjil
dilaksanakan pada tanggal 5-10 Desember 2016, sedangkan semester
genap dilaksanakan pada tanggal 29 Mei - 3 Juli 2017.
g) Pengisian buku laporan pendidikan semester ganjil akan dilaksanakan
pada minggu kedua bulan Desember 2016, sedangkan untuk semester
genap dilaksanakan pada minggu kedua bulan Juni 2017.
h) Penyerahan buku laporan pendidikan semester ganjil akan dilaksanakan
pada tanggal 24 Desember 2016, sedangkan untuk semester genap akan
dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2017.
i) Penyusunan rencana pelaksanaan Ujian Sekolah (US) akan
dilaksanakan pada tanggal 20-25 Maret 2017.
j) Penyusunan rencana perkiraan pelaksanaan Ujian Nasional (UN),
dilaksanakan pada tanggal 10-13 April 2017.
k) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Tahun
Ajaran 2016/2017.
16

l) Membuat laporan akhir tahunan tentang pembelajaran.

Dalam menyusun perencanaan dan mengembangkan sistem


penilaian atau evaluasi, tentunnya guru terlebih dahulu menelaah
kurikulum dengan membaca dan memahami, selanjutnya
mendiskusikannya dengan guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang
sama. Diskusi ini dimaksudkan untuk menghindari beda penafsiran
terhadap standar kompetensi yang ada pada silabus, sehingga indikator
keberhasilan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

b. Pelaksanaan Manajemen Kurikulum


Berdasarkan hasil kegiatan KKN yang berkaitan dengan pelaksanaan
manajemen kurikulum, guru SMA Negeri Purwodadi Kabupaten Musi
Rawas membentuk wadah peningkatan kapasitas profesionalisme guru
melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). MGMP ini
merupakan wadah guru dalam menyusun perencanan dan pengembangan
kurikulum di sekolah, terutamanya perencanaan yang berkaitan dengan
peningkatan proses belajar mengajar di kelas yang meliputi;
pengembangan silabus, menyusun program tahunan dan program semester,
merumuskan kriteria ketuntasan minimal, dan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa ada beberapa aktivitas yang
dilakukan oleh guru di SMA Negeri Purwodadi kabupaten Musi Rawas,
antara lain:
1) Mendiagnosa kebutuhan siswa, di mana guru berupaya menaruh
perhatian khusus terhadap karakteristik siswa di dalam kelas, sehingga
memahami benar kebutuhan siswa yang berkaitan dengan kompetensi-
kompetensi dasar siswa, hal ini bertalian dengan minat para individu,
kebutuhan dan kemampuan mereka, baru kemudian dicari jalan keluar
bagaimana memenuhi hal tersebut.
2) Memilih isi dan menentukan sasaran, sasaran pengajaran guru
menggambarkan apa yang sebenarnya diharapkan dari siswa, agar
17

mereka mengetahui bahwa siswa tersebut telah mempelajari sesuatu


dalam kelas. Dalam hubungan ini para guru juga perlu
mempertimbangkan adanya perbedaan individu yang terdapat dalam
kelas tersebut selama mengajar.
3) Memberikan motivasi dan implementasi program, perencanaan pada
aktivitas ini mempersiapkan guru secara khusus bertalian dengan
teknik motivasional yang akan diterapkan dan beberapa prosedur
manajemen yang perlu diikuti agar rencana pengajaran tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik. Hubungannya dengan tugas atau aktivitas
ini terdapat suatu keputusan yang sangat penting yang harus dilakukan,
yaitu menetapkan transisi antara satu bagian dari pelajaran yang
diberikan pada hari itu ke pelajaran untuk pertemuan-pertemuan
selanjutnya.
4) Aktivitas terakhir, yaitu perencanaan yang dipusatkan kepada
pengukuran, evaluasi, dan penentuan tingkat. Aktivitas ini
merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes dan
penyesuaian tentang penampilan siswa secara individual. Guru
berusaha memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara
pengukuran, evaluasi dan penentuan tingkat tersebut.
Untuk membuat perencanaan yang baik dan dapat
menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, setiap guru harus
mengetahui unsur-unsur perencanaan pembelajaran yang baik, antara lain:
mengidentifikasi kebutuhan siswa, tujuan yang hendak dicapai, berbagai
strategi dan skenario. Bersamaan dengan itu peran guru dalam
mengembangkan strategi amant penting, karena aktivitas belajar siswa
dapat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku guru di dalam kelas.
Selanjutnya, berdasarkan temuan saat pelaksanaan kegiatan magang
terungkap bahwa penyusunan program pembelajaran dimulai dari
persiapan mengajar sebagai produk pogram pembelajaran jangka pendek
yang mencakup komponen kegiatan belajar dan proses pelaksanaan
program, sehingga proses pembelajaran yang dimulai dengan fase
18

persiapan mengajar ketika kompetensi telah diidentifikasi, akan membantu


guru dalam mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi siswa
dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
Sebaliknya, tanpa persiapan mengajar, seorang guru akan mengalami
hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diutarakan bahwa guru SMA Negeri
Purwodadi Kabupaten Musi Rawas dituntut untuk membuat rencana
mengajar dan merupakan tugas guru yang utama. Rencana mengajar
merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan
pada tahapan penentuan pengalaman belajar. Guru dapat mengembangkan
rencana pengajaran dalam berbagai bentuk (Lembar Kerja Siswa, Lembar
Tugas Siswa, Lembar Informasi, dan lain-lain), sesuai dengan strategi
pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan oleh guru di SMA
Negeri Purwodadi Kabupaten Musi Rawas. Berkaitan dengan hal ini,
Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMA Negeri Purwodadi juga
menerangkan bahwa: Guru diberi kewenangan secara leluasa untuk
menganalisa silabus sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah serta
kemampuan dalam menjabarkannya menjadi persiapan mengajar yang siap
dijadikan pedoman pembentukan kompetensi siswa.
Sesuai dengan keterangan di atas, tergambarkan bahwa kegiatan
pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Mengembangkan Media Pembelajaran


Dalam melaksanakan kegiatan KKN dengan program magang di
SMA Negeri Purwodadi, selain belajar tentang manajemen sekolah dalam
hal ini manajemen kurikulum, mahasiswa KKN juga belajar berkreativitas
dalam mengembangkan media pembelajaran.
19

Berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian guru mata pelajaran


di SMA Negeri Purwodadi, diperoleh keterangan bahwa dalam kegiatan
mengembangkan media pembelajaran dirasa kurang optimal dan biasanya
hanya memanfaatkan media yang telah disediakan oleh sekolah.
Selain faktor di atas, adapun alasan mahasiswa dalam
mengembangkan media adalah dengan mengetahui perkembangan
teknologi informasi dan dunia hiburan semakin pesat sehingga peserta
didik lebih suka melihat sinetron, film, dan bermain game. Oleh karena itu,
mahasiswa KKN mencoba untuk memaksimalkan keterampilan dalam
mengembangkan media pembelajaran yang menarik sekaligus menghibur
agar tidak kalah dengan teknologi informasi dan dunia hiburan yang
canggih.
Media pembelajaran yang akan dikembangkan oleh mahasiswa KKN
di SMA Negeri Purwodadi dapat diklasifikasikan melalui tabel 4.1 di
bawah ini.
Tabel 4.1
Klasifikasi Media yang Dikembangkan

No. Nama/NPM Program Studi Media


1. Riko Febrianto P. Bahasa Indonesia Modul Berlatih Menulis
Cerpen dengan Teknik
Storyboard
2. Ari Yosepa P. Bahasa Indonesia ICT dengan materi Puisi
3. Desti Wulandari P. Bahasa Inggris ICT dengan materi
(Describing Place) dan
(Descriptive Text)
4. Tari Damayanti P. Bahasa Inggris ICT dengan materi
(Modern Technology) dan
(How to Make Ice Fruit)
5. Nur Eva Mayasari P. Matematika Papan Berpaku dengan
materi Sistem Persamaan
Linier
20

B. Pembahasan
1. Manajemen Kurikulum
a. Perencanaan Manajemen Kurikulum
Perencanaan manajemen kurikulum yang disusun oleh guru meliputi
program tahunan, program semester, meyusun silabus, membuat RPP, dan
menentukan kriteria ketuntasan pada setiap kompetensi dasar. Dalam
membuat perencanaan pembelajaran, sebelum melaksanakan pembelajaran
guru harus mempersiapkan segala bentuk persiapan yang dapat
memperlancar proses pembelajaran sampai pada tahap evaluasi dan tindak
lanjut dari evaluasi itu sendiri.
Perencanaan manajemen kurikulum yang disusun di SMA Negeri
Purwodadi Kabupaten Musi Rawas dalam pelaksanaan pengembangannya
dilakukan oleh guru di lingkungan sekolah secara berkelompok atau
bergabung dalam satu rumpun mata pelajaran yang sama atau melalui
MGMP. Hal ini sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan BSNP (2006:15), bahwa silabus dikembangkan oleh
guru dapat dilakukan dengan cara:
1) Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah/madrasah dan
lingkungannya.
2) Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak
sekolah/madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok
guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut.
3) Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI
menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran
IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4) Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-
madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
21

mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-


sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
5) Dinas Pendidikan/Departemen yang menaungi urusan pemerintahan di
bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari pada guru berpengalaman di
bidangnya masing-masing.
Perencanaan manajemen kurikulum itu sendiri merupakan upaya
yang dilakukan guru untuk merumuskan tujuan dan sasaran tingkat satuan
pendidikan tertentu. Untuk mencapai tujuan pendidikan pada satuan
jenjang pendidikan, termasuk pada jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA) perlu adanya suatu sistem yang mengatur dalam pengelolaan
manajemen kurikulum yang dijadikan pedoman dalam rangka menjamin
mutu dan tercapainya tujuan.
Berkaitan dengan fungsi manajemen kurikulum, perencanaan
merupakan upaya untuk merumuskan apa yang ingin dicapai serta
bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dalam terlaksana melalui
rumusan rencana kegiatan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang
berlaku sekarang. Sehingga, perencanaan manajemen merupakan langkah
awal dari suatu kegiatan pembelajaran. Hubungannya dengan
pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru adalah menelaah kurikulum
dengan menyusun silabus, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesesuaian
antara kurikulum yang berlaku dengan kondisi dan perkembangan siswa di
sekolah.
Untuk dapat menyusun perencanaan manajemen kurikulum yang
baik guru harus aktif dalam mengembangkan kemampuan, baik melalui
diskusi dengan teman sejawat, melalui pelatihan atau pun kegiatan
MGMP, sehingga guru mempunyai sifat yang dinamis terhadap
perkembangan dunia pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim
(2010:65) yang menyatakan bahwa guru dituntut untuk memiliki
kemapuan dalam segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran. Peran guru haruslah dinamis, sehingga guru
22

dituntut untuk mengembangkan diri secara profesional, karena guru


mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan pendidikan
yang berkualitas.

b. Pelaksanaan Manajemen Kurikulum


Pelaksanaan manajemen kurikulum yang dilaksanakan di SMA
Negeri Purwodadi Kabupaten Musi Rawas merupakan kegiatan dalam
mengimplementasikan perencanaan kurikulum ke dalam tindakan
operasional, sehingga perlu kemampuan untuk mengembangkan
kurikulum ke dalam hal-hal yang lebih bersifat teknis, untuk itu
keberadaan wadah yang dapat memaksimalkan peran guru dalam
menyusun atau mengembangkan kurikulum sangat diperlukan seperti
forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Melalui MGMP ini
guru dapat dengan mudah mendiskusikan dan menyusun perencanaan,
serta pengembangan kurikulum di sekolah, terutamanya perencanaan yang
berkaitan dengan peningkatan proses belajar mengajar di kelas. Di
samping itu, keberadaan MGMP merupakan wadah bagi guru untuk
mendiskusikan hal-hal yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pendidik guna memaksimalkan peran dan sumber daya yang ada.
Pelaksanaan manajemen kurikulum, meliputi pengembangan silabus
dan menyusun Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem),
Satuan Pelajaran (Satpel), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Selanjutnya struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh peserta didik pada satuan pendidikan dalam
kegiatan pembelajaran. Di SMA Negeri Purwodadi Kabupaten Musi
Rawas kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Berdasarkan studi dokumentasi pada kurikulum SMA
Negeri Purwodadi (2016:18) diperoleh struktur kurikulum yang memuat
kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
23

3) Kelompok mata pelajaran ilmu Pengetahuan dan teknologi


4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata
pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-
masing kelompok mata pelajaran itu diwujudkan melalui mata pelajaran
yang relevan/ Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.2
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan


1 Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dimaksudkan untuk mem-
bentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
2 Kewarganegawaan dan Kelompok mata pelajaran kewarga-
Kepribadian negaraan dan kepribadian peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, ber-
bangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia Kesadaran dan wawasan yang
termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
dan patriotisme bela negara,
penghargaan hak asasi manusia
kemajemukan bangsa, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan dikap serta
perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme
3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu
Teknologi pengetahuan dan teknologi pada SMA
dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi lanjut ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan ber-
24

pikir ilmiah secara kritis, kreatif dan


madiri
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk kemampuan meng-
ekspresikan dan kemampuan meng-
apresiasi keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi. Baik
dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri
hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatkan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang
harmonis
5 Jasmani, Olahraga, dan Kelompok mata pelajaran jasmani,
Kesehatan olahraga, dan kesehatan pada SMA
dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerjasama, dan hidup
sehat. Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran sikap dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbatasan dari perilaku seks
bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk
mewabah

SMA Negeri Purwodadi dalam menyusun struktur kurikulum di atas


didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, persetujuan komite sekolah
dan dengan memperhatikan keterbatasan sarana prasarana belajar yang
dimiliki saat ini serta minat peserta didik, sehingga menetapkan kelas
sebagai berikut:
1) Peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang
telah diprogramkan dalam struktur kurikulum.
2) Jumlah rombongan belajar berjumlah 20 rombongan belajar dengan
penyebaran 7 rombel kelas X, 7 rombel kelas XI, dan 6 romberl kelas
XII.
3) Kelas X terdiri dari 7 romberl, kelas XI terdiri dari 7 romberl, masing-
masing 3 rombel penjurusan IPA dan 4 rombel penjurusan IPS. Kelas
25

XII terdiri dari 6 rombel, masing-masing 3 rombel untuk penjurusan


Ilmu Pengetahuan Alam dan 3 rombel untuk Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Mengembangkan Media Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan salah satu aspek penting dalam
pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim (2010:112) bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar-mengajar.
Terkait dengan semakin beragamnya media pembelajaran, Ibrahim
(2010:120) mengatakan pemilihan media hendaknya memperhatikan
beberapa faktor: (a) jenis kemampuan yang akan dicapai; (b) kegunaan
dari berbagai jenis media itu sendiri; (c) kemampuan guru menggunakan
suatu jenis media; (d) keluwesan atau fleksibilitas dalam penggunaannya;
(e) kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada;
(f) ketersediannya; dan (g) biaya.
Selanjutnya Ibrahim (2010:115) menggolongkan media
pembelajaran dalam tiga kelompok besar, antara lain:
a. Media Cetak
Media cetak diartikan sebagai bahan yang diproduksi melalui
percetakan, seperti buku, majalah, dan modul. Meskipun akhir-akhir ini
masyarakat banyak tertarik oleh dunia elektronik yang lebih modern,
tampaknya bahan-bahan cetak tidak akan ditinggalkan sebagai media
pengajaran. Artinya, bahan-bahan cetak ini akan selalu memegang
peranan penting dalam pendidikan.

b. Media Elektronik
Di samping penggunaan media cetak, dalam upaya pengajaran
dewasa ini terlihat pula adanya perkembangan yang semakin pesat
dalam penggunaan media elektronik. Media elektronik yang lazim
26

dipilih sdan digunakan dalam pengajaran, meliputi: perangkat slide atau


film bingkai, film strips, dan rekaman, overhead transparancies, dan
video tape.

c. Real (objek nyata atau benda sesungguhnya)


Untuk mencapai hasil yang optimal dari proses belajar-mengajar,
salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya pula media
yang bersifat langsung dalam bentuk objek nyata atau realita.

Berdasarkan hal di atas, utamanya dapat dijadikan pedoman setiap


mahasiswa KKN dalam mengembangkan media pembelajaran.
Selanjutnya, media pembelajaran yang dikembangkan oleh mahasiswa
tentunya disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang saat ini diterapkan di SMA Negeri Purwodadi, kemudian
dengan memperhatikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
memuat materi pelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan serta diskusi
dengan guru mata pelajaran. Adapun media pembelajaran yang
dikembangkan oleh mahasiswa KKN di SMA Negeri Purwodadi
Kabupaten Musi Rawas berdasarkan program studi masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Media pembelajaran yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN
yang berasal dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia adalah media cetak berupa Modul dan ICT dengan
memanfaatkan Power Point.

1) Modul Berlatih Menulis Cerpen dengan Teknik Storyboard


Seperti dijelaskan Ibrahim di atas bahwa modul termasuk ke
dalam media cetak. Dalam pembuatan modul ini, utamanya
dilakukan analisis terhadap aspek keterampilan berbahasa, SK dan
KD Kelas X SMA, dan diskusi dengan guru mata pelajaran Bahasa
27

Indonesia Kelas X. Akhirnya ditariklah ide pembuatan modul


dengan judul Berlatih Menulis Cerpen dengan Teknik Storyboard.
Kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek (cerpen)
terdapat pada Standar Kompetensi 16. Mengungkapkan pengalaman
sendiri dan orang lain ke dalam cerpen, yang meliputi Kompetensi
Dasar 16.1 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri
dalam cerpen, dan Kompetensi Dasar 16.2 Menulis Karangan
berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen.
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran
terungkap bahwa pengalaman belajar siswa dalam kegiatan belajar
menulis cerpen belum memanfaatkan media sebagai panduan dalam
kegiatan tulis-menulis. Dalam hal ini, dibuatlah modul yang
merupakan panduan dalam menulis cerpen dengan teknik
storyboard. Teknik Storyboard merupakan teknik yang digunakan
pada kegiatan sebelum menulis yang menakankan pada elaborasi,
prediksi, penumbuhan gagasan dan pengurutan. Hal ini digunakan
untuk memotivasi siswa dalam melatih keterampilan dalam menulis
yang diawali dengan membuat beberapa ilustrasi gambar yang
kemudian setiap gambar tersebut dikembangkan menjadi sebuah
paragraf, sehingga menjadi sebuah cerita. Adapun tahapan dalam
menulis cerpen dengan teknik Storyboard, sebagai berikut:
a) Siapkan selembar kertas dan dibuat menjadi beberapa bagian
(kotak) menyerupai papan cerita.
b) Carilah gagasan tentang ide-ide cerita dan gambarlah peristiwa
awal dan akhir.
c) Kembangkan ide cerita dengan mengisi bagian-bagian kosong
yang belum digambar dengan urutan yang sesuai.
d) Periksa urutan cerita yang sudah dibuat.
e) Tambahkan kata-kata pada setiap gambar.
f) Ubahlah kata-kata pada setiap gambar menjadi sebuah cerita.
g) Bagikan cerita pendek yang dibuat kepada teman.
28

2) ICT dengan Topik Puisi


Media yang dikembangkan, dengan pemanfaatan media
pembelajaran berbasis ICT dengan Power Point. ICT atau teknologi
informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Salah satu program dari
ICT ini adalah Multimedia Power Point. Media Power Point pada
pola penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk
menyampaikan materi dan kontrol pembelajaran terletak pada guru,
Materi yang dibuat dalam laporan ini dengan topik Puisi. Jadi, media
power point ini merupakan media yang sangat tepat digunakan
dalam proses belajar mengajar untuk membangkitkan dan
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

b. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris


Dalam pengembangan media pembelajaran, mahasiswa KKN
yang berasal dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
mengembangkan media berbasis Information and Communication
Technology (ICT).

1) ICT dengan Topik Describing Place dan Descriptive Text


ICT Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (Information
and Communication Technologies/ICT) adalah payung besar
terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek
yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi, disini penulis memanfaatkan Aplikasi Power Point
sebagai alat dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa kelas X
khususnya di SMA Negeri Purwodadi dengan topik pembelajaran
29

Lets Visit Niagara Fall (Describing Place) dan Malin Kundang


(Descriptive Text). Berdasarkan diskusi penulis kepada guru mata
pelajaran bahasa inggris kelas X, Media Power Point ini baik
digunakan dalam pelajaran tersebut karena dengan menggunakan
power point bisa memasukkan gambar lebih menarik dan dapat
mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat
meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang lebih
berguna dan juga menggunakan efek suara.

2) ICT dengan Topik Modern Technology dan How to Make Ice Fruit
ICT atau teknologi informasi dan komunikasi adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan,memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk
keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Salah satu
program dari ICT ini adalah Multimedia Power Point. Media Power
Point pada pola penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru
untuk menyampaikan materi dan kontrol pembelajaran terletak pada
guru, Materi yang dibuat dalam laporan ini dengan topik Modern
technology dan How to Make Ice Fruit. Jadi, media power point ini
merupakan media yang sangat tepat digunakan dalam proses belajar
mengajar untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar
peserta didik. Tahap penggunaan media power point disesuaikan
dengan model pembelajaran yang digunakan.
30

c. Program Studi Pendidikan Matematika


Dalam pengembangan media pembelajaran, mahasiswa KKN
yang berasal dari Program Studi Pendidikan Matematika
mengembangkan media Papan Berpaku pada materi Sistem Persamaan
Linier.
Papan paku merupakan salah satu media dalam pembelajaran
matematika. Papan berpaku yang dapat digunakan pada materi
pembelajaran matematika yaitu sistem persamaan linier, Statistika,
Papan koordinat trigonometri yang berfungsi sebagai pengganti kertas
grafik untuk memberikan gambaran ketepatan dalam membuat
koordinat, dan materi matematika yang berkaitan dengan bangaun
ruang.
Media papan berpaku ini memiliki keunggulan-keunggulan
sebagai berikut:
1) Mempermudah guru dalam menggambarkan koordinat cartesius,
membuat diagram, bentuk-bentuk bidang serta bangun ruang tanpa
menggunakan pengaris.
2) Bentuk yang digamabarkan lebih sesuai.
3) Guru dapat dengan cepat menunjukan bermacam - macam bentuk
geometri bidang seperti segitiga, persegi, persegi panjang, dan lain -
lain.
4) Siswa lebih mudah memahami penyempaian guru melalui gambaran
yang diberikan.
5) Memberikan waktu lebih cepat dalam proses penggambaran.
Media papan berpaku terbuat dari bahan papan atau papan tulis,
paku dan benang sebagai alat bantu pembuatan garis. Cara pembuatan
papan berpaku adalah sebagai berikut :
1) Membuat ukura pada papan atau papan tulis sehingga membentuk
ukuran persegi dengan ukuran yang sama dengan menggunakan
mistar dan spidol.
2) Pada setiap sudut pesegi kita tancapkan paku.
31

Langkah menggunakan media papan berpaku Pada materi sistem


persamaan linier ini langkah menggunakan papan berpaku adalah
sebagai berikut:
1) Guru mejelaskan materi pembelajaran.
2) Pada saat penggambaran grafik siapkan papan berpaku.
3) Buatlah pola koordinat katresius mengunakan spidol.
4) Kemudian masukan titik koordinatnya sehingga terbentuk sebuah
grafik sistem persamaan lininer.

You might also like