You are on page 1of 15

Jurnal Komunitas

Maret 2016
PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI PEMUTARAN VIDEO
TENTANG PEMBERANTASAN DBD TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN
DAN SIKAP ANAK SD DI KECAMATAN WEDARIJAKSA KABUPATEN PATI
(Jurnal Oleh Cahya Wibawa dari Puskesmas Widarijaksa Pati)

Oleh:
Amin Ayu Badriyah
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Abad ke 18 = virus
Dengue sudah ada di DBD sudah Letak geografis, laju
Indonesia penyakit menjadi penyakit pertambahan penduduk,
ringan dg demam 5 endemic di iklim, tingkat kepedulian &
hari pengetahuan masyarakat
Indonesia rendah
1968 = banyak Tidak terdapat
kematian di perbedaan JK. Insidens DBD
Surabaya dan Kebanyakan anak meningkat 3x lipat
Jakarta - DBD usia sekolah pada tahun 2070
30 th kemudian
DBD meningkat 2005
pesat. KLB di Incidence Rate 2,2% Upaya pencegahan
200 kota, Case Fatality Rate 3,6% dan pemberantasan
termasuk Pati vector
Sasaran program :
masyarakat daerah endemis
Kekurangan : siswa pasif dalam
Objek : masyarakat yg bertindak, daya serap 20%-40%
dilibatkan & penyuluhan di
SD

Di sekolah: peran anak Dikombinasikan dengan


anak sekolah melalui demonstrasi dan metode
UKS pemutaran video

Pengetahuan meningkat
Metode penyampaian Perbakan sikap anak SD
program: ceramah dalam pengendalian
vector DBD
METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian ini menggunakan desain quasi


eksperimental dengan rancangan non randomized
Penelitian control group pretest-posttes

Populasi semua siswa kelas 5 SD Pagerharjo dan SD Tluwuk,


Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati
Kelompok perlakuan A = 30 anak (demonstrasi)
Sampel Kelompok perlakuan B = 30 anak (video)

soal tes untuk pengukuran pengetahuan anak Sekolah Dasar


tentang penyakit DBD
Alat Ukur pernyataan sikap anak Sekolah Dasar (dalam bentuk angket
yang diisi sendiri oleh responden) tentang penyakit DBD
Hasil Penelitian
Perbandingan Ada perbedaan bermakna antara pengetahuan
responden sebelum menerima perlakuan dan setelah
Hasil Pre test & menerima perlakuan (meningkat 58,97%)
Post test metode Ada perbedaan bermakna antara sikap responden
sebelum menerima perlakuan dan setelah menerima
demonstrasi perlakuan (meningkat 29,67%)

Ada perbedaan bermakna antara pengetahuan


Perbandingan Hasil responden sebelum menerima perlakuan dan setelah
menerima perlakuan (meningkat 24,19%)
Pre test & Post test Ada perbedaan bermakna antara sikap responden
metode video sebelum menerima perlakuan dan setelah menerima
perlakuan (meningkat 19,71%)
Hasil Penelitian

Ada perbedaan bermakna dalam retensi pengetahuan


Perbandingan hasil post responden pada waktu post test 1 dan post test 2 (menurun
test 1 dan post test 2 4,25%)
metode demonstrasi Ada perbedaan bermakna dalam retensi sikap responden pada
waktu post test 1 dan post test 2 (menurun 4,42%)

Ada perbedaan bermakna dalam retensi pengetahuan


Perbandingan hasil post test 1 responden pada waktu post test 1 dan post test 2 (menurun
7,05%)
dan post test 2 metode video Ada perbedaan bermakna dalam retensi sikap responden pada
waktu post test 1 dan post test 2 (menurun 8,63%)
Kesimpulan

Pemberian pengetahuan dan sikap mengenai


penyakit DBD yang diberikan dengan metode
Demonstrasi vs Video demonstrasi dapat lebih tahan lama di memori
responden, dibandingkan dengan menggunakan
metode pemutaran video.
Kelebihan dan kekurangan jurnal

Kelebihan Kekurangan
Salah satu program pendidikan kesehatan yang Tidak melampirkan contoh kuesioner yang digunakan
berbasis lingkungan melibatkan kerjasama sehingga pembaca perlu mencari literatur lain untuk
lintas sektor sebagai upaya untuk meningkatkan mengetahui contoh kuesioner untuk menilai
pengetahuan dan sikap tentang DBD
kesadaran masyarakat dalam memelihara
Tidak melampirkan materi penyuluhan
lingkungan
Jurnal masih menggunakan literatur lebih dari 10
Mudah diaplikasikan karena tidak membutuhkan tahun terakhir.
perlengkapan yang susah. Penelitian ini merupakan penelitian long term
Peneliti menggunakan pre test dan post test dimana memungkinkan untuk terjadi kehilangan data
sebagai pembanding dalam keefekifan atau responden
intervensi yang diberikan.
Aplikasi di Indonesia

1. Program pendidikan kesehatan yang berbasis lingkungan


melibatkan kerjasama lintas sektor sebagai upaya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memelihara
lingkungan.
Hal ini dapat diterapkan di Indonesia khususnya untuk kasus DBD
dimana strategi yang berbasis komunitas harus fleksibel dan dapat
di adopsi di berbagai wilayah mengingat terdapat perbedaan sosial,
budaya maupun demografi.
Aplikasi di Indonesia

2. Metode serta alat dan bahan yang digunakan dalam pendidikan


kesehatan dalam jurnal ini sudah sangat modern dimana sudah
mulai menggunakan video mengenai DBD.
Suatu wujud kreatifitas yang dapat kita adopsi dan terapkan di
Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan
pendidikan kesehatan di masyarakat
Aplikasi di Indonesia

4. Intervensi pemberian edukasi dalam mencegah DBD ini perlu


digalakkan di seluruh Indonesia. Pemberian edukasi pada anak SD
seperti dalam jurnal penelitian ini perlu dilaksanakan supaya
mengubah perilaku dalam mencegah terjadinya DBD.

You might also like