You are on page 1of 5

A.

Pembelian
1. Perencanaan
Metode konsumsi
Perhitungan kebutuhan didasarkan pada kebutuhan konsumsi
obat periode lalu dengan berbagai penyesuaian dan koreksi.
- Lakukan evaluasi rasionalitas pola pengobatan, suplai obat,
data stok, distribusi dan penggunaan obat periode lalu,
pengamatan kecelakaan dan kehilangan obat.
- Estimasi jumlah kebutuhan obat periode mendatang
dengan memperhatikan:
Perubahan populasi cakupan pelayanan
Perubahan pola morbiditas
Perubahan fasilitas pelayanan
- Penerapan perhitungan
1. Penetapan periode konsumsi
2. Perhitungan penggunaan tiap jenis obat periode lalu.
3. Lakukan koreksi terhadap kecelakaan dan kehilangan
4. Lakukan koreksi terhadap stock-out
5. Hitung lead time untuk menentukan safety stock

Digunakan untuk obat atau alkes yang sudah mempunyai data


konsumsi yang mantap, yang tidak bisa dihitung dengan kasus
per kasus penyakit.
Misal:
- Infus cairan dasar (RL, D5%, NaCl dll).
- Injeksi antibiotika generik ,inj generik
- Alat kesehatan habis pakai (spuit, infuset, IV Cateter dll.)
Metode epidemiologi
Metode ini dapat digunakan untuk:
- Perencanaan kebutuhan obat dimana kasus penyakit
cenderung naik atau turun.
- Perencanaan kebutuhan penyakit tertentu, terutama
penyakit yang perlu menggunakan obat mahal (obat kanker,
albumin, anastesi inhalasi).
- Program pengembangan pelayanan kesehatan RS yang baru.
- Penyediaan obat floor stock di ruang rawat inap atau ruang
tindakan medik.

Data yang diperlukan berupa: morbiditas, jenis penyakit yang


penting, problem kesehatan, jumlah episode setiap penyakit
per periode, kebutuhan obat yang mudah diperkirakan dengan
rata-rata standard terapi.

Metode kombinasi
- Berupa perhitungan kebutuhan obat atau alkes yang telah
mempunyai data konsumsi yang jelas namun kasus penyakit
cenderung berubah (naik atau turun).
- Gabungan perhitungan metode konsumsi dengan koreksi
epidemiologi yang sudah dihitung dengan suatu prediksi
(boleh prosentase kenaikan kasus atau analisa trend).

Metode ini dapat digunakan untuk untuk obat & Alkes yang
terkadang fluktuatif maka dapat menggunakan metode
konsumsi dg koreksi pola penyakit, perubahan, jenis/jumlah
tindakan, perubahan pola peresepan, perubahan kebijakan
pelayanan kesehatan.

Prioritas penyediaan (Analisa ABC/VEN/kombinasi)


Analisis ABC merupakan metode pembuatan grup atau
penggolongan berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi
hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang
disebut kelompok A, B dan C.
Kelompok A adalah inventory dengan jumlah sekitar 20%
dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 80% dari
total nilai inventory.
Kelompok B adalah inventory dengan jumlah sekitar 30%
dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 15% dari
total nilai inventory.
Kelompok C adalah inventory dengan jumlah sekitar 50%
dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 5% dari
total nilai inventory

Analisa VEN merupakan pengelompokan obat berdasarkan


kepada dampak tiap jenis obat terhadap kesehatan. Semua
jenis obat yang direncanakan dikelompokan kedalam tiga
kategori:
Vital (V) adalah kelompok jenis obat yang sangat esensial
(vital), yang termasuk dalam kelompok ini antara lain: obat
penyelamat (life saving drug), obat-obatan untuk pelayanan
kesehatan pokok dan obat-obatan untuk mengatasi penyakit
penyebab kematian terbesar. Contoh obat yang
termasuk jenis obat Vital adalah adrenalin, antitoksin,
insulin, obat jantung,
Esensial (E) bila perbekalan farmasi tersebut terbukti efektif
untuk menyembuhkan penyakit, atau mengurangi
penderitaan pasien. Contoh obat yang termasuk jenis obat
Essensial adalah antibiotic, obat gastrointestinal, NSAID dll.
Non-esensial (N) meliputi aneka ragam perbekalan farmasi
yang digunakanuntuk penyakit yang sembuh sendiri (self
limiting disease), perbekalan farmasi yang diragukan
manfaatnya, perbekalan farmasi yang mahal namun tidak
mempunyai kelebihan manfaat dibanding perbekalan farmasi
lainnya. Contoh obat yang termasuk jenis obat Non-essensial
adalah vitamin, suplemen dan lain-lain.
Pedoman perencanaan:
DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional)
Formularium RS
Standar terapi RS
Data catatan medik
Pola penyakit
Sisa persediaan
Data pemakaian periode yang lalu
2. Pengadaan
Pembelian
Produksi
Penyimpanan
B. Distribusi
1. Manajemen inventori
2. Kontrol stock
3. Sistem distribusi obat
4. Sistem pelayanan satu pintu
IMPLIKASI SELEKSI OBAT DI RS
1. Formularium Rumah Sakit
2. Penerapan sistem formularium
a) SKEMA SISTEM FORMULARIUM
b) PROSES PENYUSUNAN FORMALIUM
Data 5 diagnosis dengan prevalensi tertinggi dari spesialistik dasar di
Rumah Sakit tipe C

Tentukan standar terapi tiap diagnosis (dari literatur)

Buat daftar obat-obat yang digunakan

Buka program Microsoft Excel, buat kolom-kolom: diagnosis, kelas terapi,


sub kelas terapi, nama obat, sediaan, dosis, dan keterangan

Menulis diagnosis, kelas terapi, sub kelas terapi, nama obat, sediaan,
dosis dan keterangan

Sesuaikan dengan daftar obat esensial nasional (DOEN)

Beri keterangan tambahan

You might also like