You are on page 1of 15

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Fiber Optik

Fiber Optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik

yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk

mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang

digunakan biasanya adalah dari sinar laser atau LED.

Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik

tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena

laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber optik sangat tinggi

sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.1

Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga meski panjangnya berkilo-

kilo meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. Gambar 3.1

merupakan struktur dasar kabel fiber optik.

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
Gambar 3.1: Struktur Dasar Kabel Fiber
(Source: wikipedia indonesia)

Secara umum struktur serat optik terdiri dari 3 bagian, yaitu:


3.1.1 Inti (Core)

Core atau inti serat, merupakan bagian paling utama dari serat optik, karena pada
bagian ini informasi yang berupa pulsa cahaya ditransmisikan.
3.1.2 Bungkus (Cladding)

Cladding merupakan pelapis core, dan mempunyai bahan dasar yang sama dengan
core tetapi mempunyai indeks bias yang lebih kecil daripada core.
3.1.3 Jaket (Coating / Buffer)

Coating berfungsi sebagai pelindung core dan cladding dari tekanan fisik.

Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus, ketebalannya kira-kira sama dengan tebal

rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layer plastik coating)

dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin

disekitar serat kaca. Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada

bagian dalam serat kaca). Gambar 3.2 menunjukan ilustrasi pulsa cahaya didalam kabel

optik.2
2
http://www.ridersystem.net/2013/02/prinsip-kerja-fiber-optik
Gambar 3.2: Pemantulan sempurna pulsa cahaya
(Source: Wikipedia Indonesia)

Sama halnya ketika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian

kita mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan

tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke kaca jendela

dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan

berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Demikian

pula pada fiber optik, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.

Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate). Salah satu

ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan

intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan

menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER.

Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan

panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.

Fiber optik memiliki banyak kelebihan di antaranya adalah informasi yang ada

ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang besar. Fiber optik dapat dipergunakan

dengan kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik. Karena murni

terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik
dan frekuensi radio. Ukurannya kecil dan ringan sehingga sangat memudahkan

pengangkutan dan pemasangan di lokasi. Fiber optik juga sangat aman dipasang di tempat-

tempat yang mudah terbakar karena tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau

terputusnya fiber optik.

Fiber optik memerlukan daya listrik yang relatif tidak terlalu besar. Karena fiber optik tidak

digunakan untuk melewatkan sinyal-sinyal listrik, maka fiber optik tidak akan mengalami

kepanasan dan penipisan akibat tegangan listrik yang lewat di dalamnya. Fiber optik bisa

ditanam di tanah jenis apapun atau digantung di daerah manapun tanpa harus cemas

mengalami korosi/berkarat. Komunikasi menggunakan fiber optik lebih aman karena

informasi yang lewat tidak mudah untuk disadap atau dikacaukan dari luar.

Di antara begitu banyak kelebihan yang dimilikinya, fiber optik juga memiliki kekurangan di

antaranya adalah harganya yang cukup mahal serta fiber optik ini susah untuk disambung

dibandingkan kabel biasa karena metode penyambungannya yang harus menggunakan

teknik dan alat khusus serta ketelitian yang tinggi.

3.2 Sistem Komunikasi Serat/ Fiber Optik

Adalah Sistem Komunikasi yang dalam pengiriman dan penerimaan sinyal menggunakan
Sumber Optik, Detektor Optik, dan Serat Optik dengan panjang gelombang cahaya 850 nm,
1300 nm dan 1550 nm. Fungsi dari bagan-bagan tersebut adalah:

1. Arah Kirim:

a. Memperbaiki dan menggabungkan sinyal-sinyal input

b. Mengubah sinyal listrik/elektris menjadi sinyal optik/cahaya

2. Arah Terima:
a. Mengubah sinyal optik/cahaya menjadi sinyal listrik/elektris

b. Memperbaiki dan memisahkan sinyal-sinyal input.

Perkembangan teknologi telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana telekomunikasi


dalam biaya relatif rendah, mutu pelayanan tinggi, cepat, aman, dan juga kapasitas besar
dalam menyalurkan informasi. Seiring dengan perkembangan telekomunikasi yang cepat
maka kemampuan sistem transmisi dengan menggunakan teknologi serat optik semakin
dikembangkan, sehingga dapat menggeser penggunaan sistem transmisi konvensional
dimasa mendatang, terutama untuk transmisi jarak jauh. Dampak dari perkembangann
teknologi ini adalah perubahan jaringan analog menjadi jaringan digital baik dalam sistem
switching maupun

dalam sistem transmisinya. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi yang
dikirim, serta biaya operasi dan pemeliharaan lebih ekonomis. Sebagai sarana transmisi
dalam jaringan digital, serat optik berperan sebagai pemandu gelombang cahaya. Serat optik
dari bahan gelas atau silika dengan ukuran kecil dan sangat ringan dapat mengirimkan
informasi dalam jumlah besar dengan rugi-rugi relatif rendah. Dalam sistem komunikasi
serat optik, informasi diubah menjadi sinyal optik (cahaya) dengan menggunakan sumber
cahaya LED atau Diode Laser. Kemudian dengan dasar hukum pemantulan sempurna, sinyal
optik yang berisi informasi dilewatkan sepanjang serat sampai pada penerima, selanjutnya
detektor optik akan mengubah sinyal optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali. Prinsip
dasar sistem komunikasi serat optik seperti gambar berikut.
Gambar 3.5 Prinsip Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik

3.2.1. Driver

Berfungsi mengendalikan sumber optik berdasarkan sinyal elektrik yang diterima dan
mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik.

3.2.2. Sumber Optik (Cahaya)

LED (Light Emitting Diode) atau diode LASER (Light Amplifi-cation by Stimulated
Emission of Radiation) merupakan perangkat yang memancarkan cahaya dengan arah
menyebar. Pada umumnya digunakan untuk serat optik multimode step indeks. LASER
dapat memancarkan cahaya dengan daya 10-100 kali lebih besar dibandingkan dengan LED.
Pada umumnya digunakan untuk serat optik singlemode step indeks. Untuk transmisi jarak
jauh, penggunaan LASER sebagai sumber cahaya lebih menguntungkan dibandingkan
menggunakan LED.

3.2.3. Detektor Optik

Berfungsi untuk mengubah kembali sinyal optik menjadi sinyal elektrik. Detektor optik
dapat menghasilkan gelombang sesuai aslinya, dengan meminimalisasi losses yang timbul
selama perambatan, sehingga dapat juga menghasilkan sinyal elektrik yang maksimum
dengan daya optik yang kecil. Detektor optik yang sering digunakan ada 2, yaitu Detektor
optik PIN (Positive Instrinsic Negative) Photodiode dan Detektor Optik APD (Avalanche
Photodiode). APD dapat menghasilkan lebih dari satu pasang elektron tunggal melalui
ionisasi. APD biasa digunakan untuk sistem yang memerlukan sensitifitas tinggi, sedangkan
PIN digunakan untuk sistem yang memerlukan sensitifitas rendah.

3.2.4. Rangkaian Penguat

Berfungsi untuk menguatkan sinyal elektrik sesuai dengan sinyal elektrik yang
ditransmisikan.
3.3 Cara Kerja Fiber Optik

Sebagai sarana transmisi dalam jaringan digital, serat optik berperan sebagai pemandu

gelombang cahaya. Dalam sistem komunikasi serat optik, informasi diubah menjadi sinyal

optik (cahaya) dengan menggunakan sumber cahaya LED atau Diode Laser. Kemudian

dengan dasar hukum pemantulan sempurna, sinyal optik yang berisi informasi dilewatkan

sepanjang serat sampai pada penerima, selanjutnya detektor optik akan mengubah sinyal

optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali. Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya

(sinyal) dari luar yang akan masuk ke core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu

sudut datangnya. Ketika cahaya dari core berpapasan dengan perbatasan cladding, cahaya

akan membentuk sudut yang lebih

besar dari sudut kritis, terjadi refleksi internal total (TIR) yang menyebabkan cahaya

membelok ke bagian bawah, kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan cladding di

bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga membelok kembali ke atas, dan

seterusnya hingga cahaya sampai ke bagian penerima. Berikut adalah gambaran prinsip kerja

dari Fiber Optik.

Gambar 3.1 Cara Kerja Fiber Optik


Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat

di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun

gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber optik.

Untuk mengirimkan percakapan-percakapan telepon atau internet melalui fiber optik, sinyal

analog di rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel

melakukan on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optik modern dengan

single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on

dan off jutaan kali /second.

3.4 Komponen komponen Sistem Fiber Optik

Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau

perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling

bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan

menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan

demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.

Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat

dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi

akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh

maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.

Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti sistem

komunikasi yang lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik

adalah sebagai berikut:


3.4.1. Detektor Optik

Detektor optik berfungsi untuk mengubah sinyal informasi optik menjadi sinyal informasi

elektrik. Detektor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (zange, 1991, thomas, 1995):

Memiliki sensivitas yang tinggi,

Memiliki waktu respons yang cepat,

Memiliki noise internal yang kecil.

Karakteristik penting lainnya yang harus dipenuhi adalah kestabilan, keakuratan, tidak peka

terhadap perubahan suhu, dan harga yang sesuai.

Ada dua jenis detektor optik yang digunakan dalam sistem komunikasi serat optik yaitu
positive intrinsic negative diode (dioda PIN) dan avalanche photodiode (APD). Gambar 3.3
Avalanche Photodiode.

Gambar 3.5 Avalanche Photo Diode

3.4.2. Cahaya pembawa informasi

Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen
alam yang memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk
membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari
cahaya seakan-akan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang
kebal terhadap gangguan-gangguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan
Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini. Gambar 3.2 merupakan diode
LASER.

3.4.3. Optical Transmitter (Pemancar)

Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-

sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses

mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-

sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk

data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada

penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan

memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen

ini bisa bermacam-macam.

Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid
state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya
daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak
dapat menempuh jarak sejauh laser. Gambar 3.7 Device optical transmitter

3.4.4. Kabel Fiber optik

Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Kabel fiber optik

biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-

cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Kabel fiber optic secara konstruksi

hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi
transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic juga bisa disambung, namun dengan proses

yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut dengan istilah splicing.

3.4.5. Optical Termination Box (OTB)

Optical Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang

menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk

menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat

dipasang di dinding maupun tiang. Gambar 3.8 merupakan OTB.

Gambar 3.8 Optical Termination Box

3.4.6. Optical regenerator / amplifier / repeater

Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya

merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik

dalam jarak dekat saja.

Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih

1 km. Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi

komponen utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media


fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah. Gambar 3.8 Optical

Regenerator

3.4.7. Optical receiver (Penerima)

Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh

optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan

didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan.

Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti

misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital

lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti photocell

atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.

3.4.8. Pigtail Fiber Optic

Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail
akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor. Biasanya kabel
pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan
kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable)
3.4.9. Splicing (alat sambung fiber optic)

Penyambungan kabel optik dikenal dengan istilah splicing, Dalam penyambungan

fiber optic diperlukan alat khusus yaitu splicer . Terdapat 2 metode dalam

penyambungan optik yaitu : fusion splicing dan mechanical splicing. Fusion splicing

memiliki redaman lebih kecil yaitu sekitar 0.1 dBm dibanding Mechanical splicing

yang mencapai 0.5 sampai 0.75 dbm di setiap sambungan nya. Fusion splicing

melakukan penyambungan dengan cara menyelaraskan / meluruskan kedua ujung

serat optik yang ingin disambung, memanaskan dan melebur nya hingga menjadi 1

bagian yang tersambung. Fusion splicer menggunakan nichrome wire (teknik lama),

atau CO2 laser atau pun gas api untuk meleleh kan serat optik yang ingin disambung.

Seiring canggih nya teknologi terdapat fusion splicer yang mampu melakukan

splicing sampai 24 core bersamaan. Umumnya biaya yang harus ditanggung adalah

harga per core (satu sisi) rate nya sekitar 50 ribu, itu diluar jasa penarikan kabel dan

aksesoris pendukung seperti pigtail, Box ODF dan lain nya.

3.5. Pengertian Proram Logic Control (PLC)


Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan

(user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang

beraneka ragam .

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1. Programmable menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program

yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

2. Logic menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic

(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,

mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3. Controller menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga

menghasilkan output yang diinginkan.

PLC dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem

kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang

yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus.

PLC memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila

program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC

yang digunakan sudah dimasukkan.

Source (www.academia.edu)

3.6 Fungsi PLC

Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:


1. Sekuensial Control PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan

untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan ( sekuensial ), disini PLC menjaga agar

semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya

temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan

sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau

menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah

dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat

memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila

dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya.

CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan

sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu

melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan

program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk

mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

You might also like