Professional Documents
Culture Documents
MODUL 05
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT
1 TUJUAN
Mengetahui karakteristik penguat berkonfigurasi Common Emit ter
Mengetahui resistansi input, resistansi output, dan faktor penguatan dari konfigurasi penguat
Common Emitter.
2 PERSIAPAN
Bipolar Junction Transistors, Bab 6 pada Buku Electronics Principles Oleh Albert Malvino dan
David J. Bates
Datasheet transistor 2N3904
3 PERALATAN PRAKTIKUM
Kit Komponen (toolbox)
Multimeter
Osiloskop
Signal Generator
Kabel Jumper
Catu Daya
Breadboard
4 DASAR TEORI
Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang terdiri atas susunan material
semikonduktor tipe-n dan tipe-p pada tiga daerah dopingnya. Transistor pada rangkaian disimbolkan
seperti pada gambar 1. Secara umum ketiga bagian tersebut dibagi menjadi emit ter pada bagian bawah
(yang memiliki tanda panah), base pada bagian tengah, dan collector pada bagian atas. Pada transistor
bipolar, susunan material dibedakan menjadi dua, yakni transistor NPN (dalam praktikum digunakan tipe
2N3904) dan transistor PNP (2N3906). Praktikum ini akan digunakan transistor Bipolar Junction Transistor
(BJT) dengan tipe NPN. Ketika transistor NPN beroperasi secara normal, bagian junction Base-Emitter
dalam keadaan panjar maju (forward bias) , sedangkan pada bagian junction Base-Collector dalam
keadaan panjar mundur (reverse bias).
Pada rangkaian penguat emitter ditanahkan seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3, tegangan
VBB akan menyebabkan panjar maju hubungan basis dan emitter pada transistor. Dengan mengatur VBB
dan RB kita dapat mengatur arus yang masuk pada basis. Penentuan besar kecilnya nilai arus yang masuk
pada basis akan mempengaruhi arus yang dihasilkan pada collector. Untuk dapat mengalirkan arus, beda
potensial pada collector harus lebih positif dari pada bagian Emiter.
Nilai bergantung pada Transistor yang digunakan (lihat datasheet). Arus pada collector ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut:
=
Dimana merupakan penguatan pada Transistor yang digunakan (lihat datasheet). Nilai tegangan di
Vcc dapat ditentukan dengan persamaan berikut,
=
Gambar 4 merupakan rangkaian penguat emitter ditanahkan (common emitter) dengan sinyal AC.
Untuk menghitung besaran-besaran pada rangkaian tersebut, digunakan persamaan berikut:
=
+
Besar penguatan pada rangkaian Common Emitter dinyatakan sebagai perbandingan antara tegangan
output dengan tegangan input.
=| |=
5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Gambarkan struktur transistor NPN dan transistor PNP serta jelaskan perbedaannya! [poin: 20]
2. Jelaskan cara kerja transistor NPN! [poin: 10]
3. Gambarkan rangkaian dari tiga jenis penguat yang menggunakan transistor! [poin: 15]
4. Apa yang dimaksud dengan titik saturasi dan titik cutoff? [poin: 10]
5. Gambarkan Kurva terhadap dan tentukan daerah active region, saturation region dan
breakdown region! [poin: 15]
6. Lakukan simulasi pengukuran penguatan rangkaian Common Emitter menggunakan perangkat
lunak ISIS Proteus dengan spesifikasi komponen yang sesuai seperti yang tertera pada langkah
percobaan dengan menggunakan amplitudo sinyal input 100 mV dan frekuensi 100 Hz.
Cantumkan (printscreen) rangkaian beserta hasil sinyal input dan output yang diperoleh pada
osiloskop! [poin: 30]
6 LANGKAH PERCOBAAN
4. Jelaskan faktor apa saja yang mungkin membuat perbedaan antara hasil penghitungan secara
teoretik (referensi) dengan hasil percobaan!
5. Apa keunggulan dan kelemahan dari penguat Common Emitter (minimal 2)?
LOG AKTIVITAS
Nama :
NIM :
Shift :
8 REFERENSI
[1] Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: Penerbit ITB.
[2] Malvino, Albert. 2007. Electronic Principles Seventh Edition. New York: McGraw Hill.