Professional Documents
Culture Documents
Boiler
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Boiler (ketel uap) adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat menghasilkan uap bertekanan
tinggi, dimana alat ini berisi air.Air didalam boiler dipanaskan hingga mendidih sampai
menghasilkan uap, dan uap yans dihasilkan akan berubah menjadi tegangan tinggi .Uap yang
dihasilkan boiler akan mengerakkan turbin dan diteruskan kegenerator untuk mengbangkit
tenaga listrik. Uap (uap air) yaitu gas yang timbul akibat perubahan fase air cair menjadi uap
(gas) dengan cara pendidihan (boiling).Uap air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penggerak
turbin,untuk membangkitkan tenaga listrik .
Uap air yang digunakan bukan sekedar uap air saja,tetapi uap air bertekanan tinggi yang
dihasilkan dari boiler, dari hal tersebut penulis ingin membuat miniature boiler sederhana dengan
memamfaatkan mikrokontroler sebagai pusat kendali, sensor suhu LM 35 untuk memamtau suhu
pada boiler,LCD sebagai display,heater listrik sebagai pemanas air,turbin miniature dari baling-
baling kecil dan dinamo DC kecil sebagai miniature dari generator.
Ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang terttutup dari ujung pangkalnya dan
dalam perkembangannya dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air.Jadi untuk menghadapi
perkembangan turbin uap tentu perlu sarana pembangkit tenaga uap (baik dalam bentuk steam
boiler maupur dalam bentuk lain). Bagian pemanas lanjut (superheater) ialah bidang pemanas
(uap satu rasi) untuk menaikkan temperaturnya sehingga menaikkan energi potensial
uap.Pemanas lanjut sangat penting untuk produksi uap panas lanjut bagi turbin uap,karena uap
panas lanjut (adi panas)adalah uap kering,syarat yang diperlukan dalam operasi turbin.Biasanya
pemanas lanjut lanjut ini diklasifikasikan sebagai pemanas lanjut konveksi,pemanas lanjut
radiasi atau pemanas lanjut kombinasi,tergantung pada bagaimana cara transfer energy
termal.Biasanya diperlukan pula bahwa temperatur akhir uap tetap konstan meskipun beban ketel
berberda.
Uap air adalah sejenis fluida yang merupakan fase gas dari air, bila mengalami pemanasan
sampai temperatur didih dibawah tekanan tertentu. Uap air tida berwarna, bahkan tidak terlihat
bila dalam keadaan murni kering.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas antara lain :
a. Bagaimana sistem kerja boiler?
b. Apa saja klasifikasi boiler?
c. Parameter apa saja yang harus diperhatikan dalam pengoperasian boiler?
d. Bagaimana aplikasi penggunaan boiler pada dunia industri, terutama industri pembangkit
listrik?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini antara lain :
a. Menjelaskan sistem kerja boiler.
b. Menjelaskan bagian-bagian utama penyusun boiler.
c. Menjelaskan klasifilasi boiler.
d. Menjelaskan parameter yang harus diperhatikan dalam pengoperasian boiler?
e. Menjelaskan aplikasi penggunaan boiler dalam dunia industri, terutama industri pembangkit
listrik.
f. Dapat dijadikan sebagai referensi mata kuliah utilitas subbab boiler.
BAB II
TEORI DASAR
A. Sistem kerja boiler
Boiler berfungsi sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia
(potensial) dari bahan bakar menjadi energi panas. Boiler terdiri dari dua komponen utama
yaitu :
1. Dapur (furnace), sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjad energi panas.
2. Alat penguap (eveporator) yang mengubah energi pembakaran (energi panas) menjadi energi
potensial uap.
Kedua komponen tersebut di atas telah dapat untuk memungkinkan sebuah boiler untuk
berfungsi. Sedangkan komponen lainnya adalah :
1.Corong asap dengan sistem tarikan gas asapnya, memungkinkan dapur berfungsi
secara efektif.
2.Sistem perpipaan, seperti pipa api pada boiler pipa api, pipa air pad boiler pipa air
memungkinkan sistem penghantaran kalor yang efektif antara nyala api atau gas panas dengan
air boiler.
3.Sistem pemanas uap lanjut, sistem pemanas udara pembakaran serta sistem pemanas
air pengisi boiler berfungsi sebagai alat untuk menaikan efisiensi boiler.
Agar sebuah boiler dapat beropersi dengan aman, maka perlu adanya sistem pengamanan
yang disebut apendasi.
Sistem boiler terdiri dari sistem umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sisitem air
umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Sistem
steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui
sistem pemipan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan
kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang digunakan dalam sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Ada dua
sumber air umpan: 1. Kondensat atau steam yang mengembun yang mengembun ke proses. 2.
Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler ke plant
proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk
memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
a. Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
b. Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
c. Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
2. Berdasarkan pemakaiannya
a. Ketel stasioner ( stasionary boiler ) atau ketel tetap, yang termasuk stasioner adalah ketel-
ketel yang didudukan pada suatu pondasi yang tetap, seperti ketel untuk pembangkitan tenaga,
untuk industri dll
b. ketel mobil ( mobile boiler ), ketel pndah / portable boiler
yang termasuk ketel mobil adalah ketel yang dipasang pada pondasi yang berpindah-pindah
(mobil ), seperti boiler lokomotif, loko mobile dan ketel panjang serta lain yan sepertinya
termasuk ketel kapal ( marine boiler )
9. Berdasarkan kapasitasnya
a.kapasitas rendah : 2500 kg/jam
b.kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
c.kapasitas tinggi : >50000 kg/jam
5. Fuel analysis
Analisa ini dilakukan untuk mengatuhi kandungan oksigen ,hidrogen dan karbon yang terdapat
dalam bahan bakar yang digunakan.Karena kualitas bahan bakar dulu dengan sekarang bisa
sangat berbeda.Perbedaan ini berpengaruh terhadap kebutuhan udara dan panas yang dilepaskan
di ruang bakar ,begitu juga dengan massa aliran gas buang yang meninggalkan ruang bakar.
6. Feedwater temperature
Perubahan suhu air yang masuk ke boiler menentukan tingkat pembakaran yang diperlukan di
furnace ,lebih lanjut akan mempengaruhi panas yang dihasilkan dan banyaknya massa aliran.
7. Excess Air
Banyaknya udara yang masuk ruang bakar berpengaruh terhadap jumlah panas yang dibawa dari
furnace ( dry gas loss ) , banyaknya udara yang keluar merupakan faktor penting untuk
menghitung efisiensi boiler.