Professional Documents
Culture Documents
Total Quality Management (TQM) is a commitment of the companys Harum Murah Marpaung
strategy to increase customer satisfaction by developing procedures to man- Peneliti dan Pemerhati
age the quality carefully. TQM is one approach that can be applied to com- Sosial Ekonomi
panies in addressing the changes to improve competitiveness in the era of
globalization, which includes a TQM program of continuous improvement
is achieved in stages and never ending. This article attempts to describe the
role of TQM in building the relationship between quality and productivity at
the companys activities in terms of human resources perspective. This paper
illustrates that the characteristics of TQM in addition to making the involve-
ment and empowerment of employees as the focus of its application, while
also helping to grow the companys human resources (HR) in order to have a
competitive edge always has a quality standard. Furthermore TQM also puts
human resources as an important asset for the company.
Pendatang Baru
` Produk Substitusi
Penghematan pengeluaran
Peningkatan Akibat kurangnya kesalahan, Peningkatan
Mutu penemuan sumber-sumber Mutu
dengan benar
Meningkatkan pemasaran
dengan mutu yang lebih baik Kegiatan Menciptakan
dan harga yang lebih rendah terus berjalan lapangan kerja
bagi konsumen
Gambar 3. Kerangka reaksi berantai unit SDM, modifikasi dari reaksi berantain Deming
Sumber: dikutip dan telah dimodifikasi dari Majalah Ilmiah Maranatha, h. 80, vol.XVI,
Tahu ke VI, Mei 1999, diterbitkan U.K. Maranatha Bandung
QUALITY PRODUCTIVITY
Customer Needs
Leadership
Worker Effort
secara terpadu. Oleh karena itu unit SDM dalam liki lima pendekatan yang berlaku umum sifatnya,
suatu perusahaan saat ini dianggap sebagai aset yaitu: (1) suatu perusahaan disyaratkan untuk
perusahaan yang berharga. Hal ini merupakan memformulasikan strategi mengenai apa yang di-
fokus penting dalam penerapan TQM yang selalu maksud kualitas dan bagaimana mencapainya, (2)
berorientasi kepada kualitas untuk meningkatkan manajemen puncak dalam perusahaan secara aktif
produktivitas perusahaan secara keseluruhan. terlibat dalam proses merencanakan dan menerap-
Betapa pentingnya mutu atau kualitas menjadikan kan strategi perusahaan, (3) perusahaan disyarat-
setiap perusahaan harus fokus dalam menjalan- kan untuk memiliki ketelitian dan pertimbangan
kannya. matang dalam merencanakan dan mengorganisa-
sikan upaya perbaikan mutu dengan langkah awal
Peran TQM dalam Membangun Hubungan yang sangat mempertimbangkan keefektifan, (4)
Antara Kualitas dan Produktivitas disyaratkan untuk melakukan pengendalian pada
Keseriusan suatu perusahaan dalam menin- setiap tahapan atau proses, dan (5) pemberdayaan
gkatkan kualitas secara terus-menerus akan ber- dan keterlibatan karyawan dari sejak proses mem-
dampak kepada meningkatnya produktivitas. berikan pertimbangan kebijakan kepada pimpinan
Komitmen kepemimpinan dan etos kerja kar- sampai tahap penerapan strategi perusahaan. Hal
yawan (SDM) menjadi penting dalam memaksi- ini penting mengingat salah satu unsur penting da-
malkan sumber daya yang terdapat dalam perusa- lam penerapan TQM adalah keterlibatan dan pem-
haan untuk mencapai produktifitas. Hal ini sesuai berdayaan karyawan dalam perusahaan.
dengan temuan yang dihasilkan Agus (2001) yang Pada dasarnya TQM ingin menerapkan mana-
menyatakan bahwa pelatihan dan komitmen mana- jemen mutu secara optimal sampai pada tingkat
jemen top memiliki peranan yang penting dalam individu di dalam perusahaan yang kesuksesan-
implementasi TQM pada perusahaan manufaktur nya diukur dari tingkat kepuasan pelanggan yang
yang terdaftar di publik. Adapun hubungan antara dapat dipenuhi melalui daya saing perusahaan di
kualitas dan produktivitas ini secara sederhana pasar. Oleh karena itu penerapan manajemen mutu
akan diilustrasikan seperti pada Gambar 4. sampai level individu dalam perusahaan yang
Gambar 4 menjelaskan bahwa untuk memen- dilakukan secara terus-menerus, disamping akan
uhi kebutuhan pelanggan, dibutuhkan kualitas meningkatkan kualitas kinerja dan produktivitas
kepemimpinan dan etos kerja karyawan yang ung- individu, juga akan menjadikan setiap individu
gul. Dengan kualitas SDM yang unggul diharap- memiliki budaya baru yang dalam beraktivitas
kan akan muncul produktivitas yang tinggi. Salah selalu berlandaskan mutu.
satu wujud dari produktivitas SDM yang tinggi Kondisi ini sesuai dengan pernyataan Saylor
adalah kemampuan SDM dalam mengoptimal- (1992) bahwa TQM digunakan juga untuk trans-
kan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan formasi budaya yang mensyaratkan keterlibatan
efektivitas dan efisiensi perusahaan yang ditandai karyawan pada semua level dan semangat kerja-
dengan kemampuan perusahaan menekan biaya sama antara pelanggan, pemasok, karyawan dan
produksi. Mekanisme ini berjalan seiring dengan manajer. Keterlibatan karyawan, partisipasi dan
berjalannya proses aktivitas dan layanan yang ber- bentuk pemberdayaan rangkaian TQM (Eng &
standarkan kualitas. Yusof, 2003:64).
Dari gambar di atas, terlihat bahwa TQM
merupakan suatu rangkaian proses aktivitas yang Peran SDM dalam Pencapaian Kualitas
didalamnya melibatkan SDM yang dijalankan Kinerja Perusahaan
secara sistemik dan terus-menerus. Oleh karena Demikian pentingnya peran kualitas SDM
itu upaya menerapkan TQM untuk meningkatkan dalam pencapaian keunggulan bersaing perusa-
kualitas SDM dan kinerja perusahaan secara ke- haan menunjukkan bahwa setiap perusahaan harus
seluruhan membutuhkan pendekatan yang berbe- memiliki kemampuan dalam mengelola SDM
da-beda pada setiap perusahaan. yang dimiliki. Salah satu bentuk pengelolaan
Berdasarkan penjelasan di atas, TQM memi- yang ditawarkan TQM melalui pemberdayaan dan
keterlibatan karyawan tidak hanya dalam aktivi- daya saing perusahaan terus mengalami peruba-
tas sehari-hari, namun lebih jauh, karyawan dapat han kearah yang lebih optimal.
terlibat sejak memberikan pertimbangan kebija- Untuk menjadikan SDM berkontribusi terha-
kan yang akan dibuat pimpinan. Hal ini menjadi dap perusahaan pasti dibutuhkan perubahan men-
penting karena semua strategi pada akhirnya harus tal dari dalam diri SDM itu sendiri. Artinya bahwa
direalisasikan. Maka tidak dapat dipungkiri kalau kemampuan SDM dalam melakukan perubahan
implementasi dari strategi ini, perusahaan mem- sesuai sistem perusahaan akan mengurangi tingkat
butuhkan keterlibatan karyawan supaya lebih mu- kesalahan dalam operasional perusahaan.
dah merealisasikan strateginya.
Menurut Ulrich (1998:123-124), terdapat em- Hambatan dan Alternatif Solusi dalam
pat cara SDM memberikan kontribusinya pada Penerapan TQM
pencapaian keunggulan bersaing perusahaan yang Pada dasarnya, implementasi TQM sebagai
merupakan bagian integral dari TQM. Pertama, salah satu pendekatan dalam merespon peruba-
menjadi mitra dalam pelaksanaan strategi. Pimpi- han ternyata tidak mudah. Hambatan utama yang
nan menempatkan SDM sebagai mitra dalam im- sering muncul justru dari sisi internal perusahaan
plementasi strategi. Karena pemberdayaan SDM (SDM). Georgia Productivity and Quality Center
ini, tentu akan mengarahkan staf SDM untuk se- (GPQC) menyebutkan terdapat 12 alasan menga-
lalu meningkatkan kualitas. Selanjutnya proses ini pa internal perusahaan sulit menerima perubahan
akan berdampak pada kebutuhan tambahan untuk baru (resistance to change) yaitu:
melakukan pendidikan dan pelatihan bagi SDM 1. Takut kehilangan sesuatu (wewenang, gaji,
dengan harapan produktivitas SDM dan perusa- status, atau pekerjaan)
haan secara keseluruhan meningkat. Pada tahap 2. Kurangnya pemahaman tentang tujuan atau
ini impelementasi TQM sedang berjalan. maksud dari perubahan
Kedua adalah menjadi seorang ahli adminis- 3. Kurangnya pemahaman tentang tujuan dasar
tratif. Akibat dari tuntutan persaingan, staf SDM perusahaan
dituntut tidak hanya berfungsi sebagai eksekutor, 4. Lemahnya kepercayaan dalam diri pelaku ini-
namun juga harus terampil dan kreatif sebagai ad- siatif perubahan
ministrator untuk melakukan tugas pelayan yang 5. Kesalahan melihat manfaat nyata dari peruba-
baik bagi pelanggan dengan kemampuan meman- han yang ditawarkan
faatkan fasilitas-fasilitas perusahaan seperti kom- 6. Takut akan satu kegagalan dari kemampuan
puter dan lainnya agar efisiensi waktu tercapai. dirinya sendiri
Ketiga, menjadi SDM champion. Artinya 7. Bangga dengan kepemilikan dalam statusquo
adalah komitmen karyawan terhadap perusahaan 8. Kelemahan manajemen
yang tinggi diharapkan akan menjadikan kar- 9. Kesalahan pelaku inisiatif untuk mempersiap-
yawan memberikan kemampuan terbaiknya untuk kan perubahan
perusahaan. Atau dengan kata lain, pada aspek ini, 10. Keterbatasan partisipasi
daya juang serta semangat belajar yang tinggi se- 11. Perintah atau arahan baru adalah salah
orang karyawan sangat dibutuhkan untuk menca-
pai SDM champion. Sulit menerima perubahan akan berdampak
Adapun cara keempat adalah menjadi agen kepada menurunnya produktivitas, menurun-
perubahan. Kemampuan SDM untuk merespon, nya motivasi, menimbulkan pemogokan, angka
mengambil langkah-langkah perubahan, kemam- ketidakhadiran meningkat. Melihat fenomena ini,
puan beradaptasi, belajar dan bertindak secara ce- Manajemen berupaya mengatasi dengan cara sep-
pat terhadap perubahan yang sedang terjadi meru- erti yang disarankan oleh Gordon (1993) sebagai
pakan kunci sukses adaptasi perusahaan secara berikut:
keseluruhan terhadap perubahan. Kemampuan Melakukan pendekatan melalui komunikasi
merespon perubahan ini merupakan alasan utama Meningkatkan kualitas melalui program pen-
mengapa pendekatan TQM diperlukan supaya didikan
Referensi
Agus, A (2004), TQM as a Focus for Improving Overall Service Performance and Customer Satisfac-
tion: an Empirical Study on a Public Service in Malaysia, Total Quality Management, Vol 15, No
5-6, p. 615-628.
Anatan, L (2004), Penerapan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi dalam Strategi Bisnis Untuk
meraih Keunggulan Kompetitif, JOGLO Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Vol XVI, No1, h.
24-31.
Dess, G.G & Picken, JC (2000), Changing roles: Leadership in the 21st century, Organizational
Dynamics, 29 (4), p. 18-34
Eng, EQ & Yusof, SM (2003), A Survey of TQM Practices in the Malaysian Electrical and Electronic
Industry, Total Quality Management, Vol 14, No1, p.63-77.
Firdiansyah, AMR (1996), TQM sebagai Alternatif Peningkatan Daya Saing Dalam Era Globalisasi,
Science UNMER-Malang, No 33, h. 80-87.
Gordon, JR (1993), Organizational Behavior, fourth edition, Needham Height, MA: Allyn and Bacon
Porter, EM (2008), Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance, The
Free Press.
Sohal, AS & Terziovsky, M (2000), TQM in Australian Manufacturing: Factor Critical to Success,
International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 17 (2).
Soetisna, DA (1999), TQM Terpusat pada Mutu, Bagaimana Menentukan Mutu Pelayanan Unit SDM
di Perguruan Tinggi, Majalah Ilmiah Maranatha, U.K. Maranatha Bandung, Vol XVI, Th.Ke VI,
h. 77-81.
Ulrich, D (1997), Human Resource Champions, Boston: Harvard Business School Press.
________ (1998), A New Mandate for Human Resources, Harvard Business View, January/February,
p.123-124.