Professional Documents
Culture Documents
JAKARTA
2017
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017
JAKARTA
2017
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013 - 2017
PERATURAN DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
TENTANG
(2) Visi, misi dan program Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, merupakan keadaan
masa depan yang diharapkan dan berbagai upaya yang akan dilakukan melalui program- BAB IV
program pembangunan yang ditawarkan oleh Gubernur terpilih. PENGENDALIAN DAN EVALUASI
(3) Arah kebijakan keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan Pasal 6
pedoman dan gambaran dari pelaksanaan hak dan kewajiban Daerah dalam rangka
penyelenggaraan bidang urusan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk (1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD.
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah (2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan dalam rangka untuk
tersebut. mengarahkan program pembangunan daerah dan indikasi rencana program prioritas yang
(4) Strategi pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, merupakan disertai kebutuhan pendanaan yang dituangkan dalam RKPD sesuai dengan rencana dalam
langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi dalam RPJMD.
rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang nyata baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
Pasal 7
pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
(1) Pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan oleh
(5) Kebijakan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, memberikan arah perumusan
Bappeda.
rencana program prioritas pembangunan yang disertai tahapan dan jadwal pelaksanaan program
prioritas beserta kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadi pedoman bagi (2) Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
SKPD dalam menyusun program dan kegiatan Renstra SKPD. pembangunan dari masing-masing Kepala SKPD/UKPD.
(6) Program SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, merupakan program yang (3) Pengendalian terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup
dirumuskan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD yang memuat indikator kinerja, lokasi program, program pembangunan daerah dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan
tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan. pendanaan.
(7) Program Lintas SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, merupakan program yang (4) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemantauan dan supervisi
melibatkan lebih dari satu SKPD untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan termasuk pelaksanaan RPJMD.
indikator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan, dan sumber daya yang diperlukan. (5) Pemantauan dan supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus menjamin:
(8) Rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif sebagaimana dimaksud pada ayat a. program pembangunan jangka menengah daerah, telah dipedomani dalam merumuskan
(1) huruf g, merupakan tahapan dan jadwal pelaksanaan program, sebagai dasar hukum atau prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah; dan
kebijakan yang dijadikan landasan perumusan dan pelaksanaan program pembangunan daerah.
b. indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan pembangunan
(9) Rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif sebagaimana dimaksud pada jangka menengah daerah, telah dijabarkan kedalam rencana program dan kegiatan prioritas
ayat (1) huruf h, merupakan tahapan dan jadwal pelaksanaan program, dengan dilengkapi jumlah pembangunan tahunan daerah.
pagu indikatif berdasarkan prakiraan maju dan sumber pendanaannya, untuk mencapai target
dan sasaran yang ditetapkan. (6) Hasil pemantauan dan supervisi atas pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa program pembangunan dan indikasi
(10) Isi dan uraian RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan pembangunan jangka menengah
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. daerah, telah dilaksanakan melalui RKPD.
Pasal 8 Pasal 11
(1) Evaluasi terhadap RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 (1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk
mencakup indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, maka
pendanaan untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran, dalam upaya penyusunan RKPD Tahun 2018 berpedoman pada sasaran pokok arah
mewujudkan visi pembangunan jangka menengah daerah. kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan mengacu pada
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk RPJMN 2015-2019.
memastikan bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan (2) Gubernur pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun
jangka menengah daerah provinsi dapat dicapai untuk mewujudkan RKPD untuk tahun pertama periode Pemerintahan berikutnya.
visi pembangunan jangka panjang daerah dan pembangunan jangka (3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai
menengah nasional. pedoman untuk menyusun APBD tahun pertama periode pemerintahan
(3) Evaluasi dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun Gubernur berikutnya.
dan/atau sesuai dengan kondisi dan perubahan lingkungan strategis
daerah, dengan menggunakan hasil evaluasi RKPD.
BAB VI
(4) Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran
tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir KETENTUAN PENUTUP
pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD Pasal 12
dimuat dalam RKPD tahun berkenaan.
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
(5) Dalam hal terjadi perubahan yang mendasar yaitu suatu pekerjaan
yang tidak dapat dikerjakan, terjadi bencana alam, atau perubahan
kebijakan nasional, maka Peraturan Daerah tentang RPJMD dapat Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
dilakukan perubahan dengan persetujuan DPRD. Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengendalian dan evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJMD diatur dengan Peraturan Gubernur.
Pasal 9
Dalam rangka pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8, DPRD melakukan
pengawasan sesuai dengan fungsinya.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 10
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang
Struktur Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah lainnya yang
terkait dengan rencana pembangunan daerah.
Ditetapkan di Jakarta PENJELASAN
pada tanggal 8 Mei 2013 ATAS
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA, IBUKOTA JAKARTA
2.2.3 Seni Budaya dan Olahraga 62 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012 91
3.1.2 Neraca Daerah 102 4.2.4 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH 130
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2007-2012 105 4.2.5 Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran 105 Perluasan Kesempatan Kerja 130
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan 4.2.8 Peningkatan Kualitas Pendidikan 131
Mengikat serta Prioritas Utama 109 4.2.9 Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat 131
3.3.2 Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan 4.3. Isu-isu Lain yang Patut Dipertimbangkan 132
Tahun 2013-2017 110 4.3.1 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota 132
3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan 113 4.3.2 Peningkatan Ketentraman, Ketertiban dan
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 116 Keamanan Masyarakat 132
4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah 118 4.3.3 Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim 132
4.1.1 Sistem Transportasi 118 4.3.4 Perlindungan dan Pengelolaan
4.1.2 Banjir dan Genangan 119 Lingkungan Hidup 133
4.1.3 Perumahan dan Permukiman 120 4.3.5 Penguatan Ketahanan Pangan 133
4.1.4 Ruang Terbuka Hijau 120 4.3.6 Pengelolaan Kependudukan yang Berkualitas 134
4.1.5 Kemiskinan Kota 121 4.3.7 Peningkatan Perbaikan Iklim Investasi 134
4.1.6 Reformasi Birokrasi 121 4.3.8 Pengelolaan Pembiayaan Pembangunan 134
4.1.7 Pembangunan Pendidikan 122 4.3.9 Jakarta sebagai Ibukota NKRI 135
4.1.8 Kesehatan Masyarakat 122 4.3.10 Peningkatan Daya Saing Global 135
4.1.9 Penataan Ruang 123 4.3.11 Pembangunan Telematika Jakarta 136
4.1.10 Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan
Masyarakat 123 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 138
4.1.11 Perubahan Iklim 124 5.1 Visi 140
4.1.12 Pencemaran Lingkungan 124 5.2 Misi 141
4.1.13 Pengelolaan Air Bersih 125 5.3 Tujuan dan Sasaran Per Misi 146
4.1.14 Ketahanan Pangan 125
4.1.15 Ketahanan Energi Listrik dan Gas 126 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 160
4.1.16 Stabilitas Ekonomi 126 6.1. Strategi 162
4.1.17 Iklim Investasi 127 6.2. Arah Kebijakan 167
4.1.18 Perdagangan dan Jasa 127 6.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan
4.1.19 Keuangan Daerah 128 Tahun Pertama (2013) 167
4.1.20 Kerjasama Antar Daerah di Jabodetabekjur 128 6.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan
Tahun Kedua (2014) 167
4.2. Isu-isu Strategis 128
6.2.3 Arah Kebijakan Pembangunan
4.2.1 Pengembangan Sistem Transportasi 129
Tahun Ketiga (2015) 168
4.2.2 Antisipasi Banjir, Rob dan Genangan 129
6.2.4 Arah Kebijakan Pembangunan
4.2.3 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan
Tahun Keempat (2016) 168
dan Permukiman Kota 129
6.2.5 Arah Kebijakan Pembangunan
Tahun Kelima (2017) 169
Gambar 2.3 Penurunan Tanah Jakarta dari Tahun ke Tahun 52 Gambar 2.25 Persentase Rumah Tangga Menurut Cara Memperoleh Air Minum
di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 70
Gambar 2.4 Peta Kawasan Rawan Bencana Alam 53
Gambar 2.26 Beban Puncak Listrik Jakarta Pada Tahun 2011 dan Proyeksinya
Gambar 2.5 Piramida Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 54
(MW) pada Tahun 2020 71
Gambar 2.6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Provinsi DKI Jakarta 54
Gambar 2.27 Perkembangan Tingkat Angkatan Kerja dan Pengangguran
Gambar 2.7 Jumlah Penduduk DKI Jakarta Berdasarkan Kota/Kabupaten
Provinsi DKI Jakarta 77
Administrasi Tahun 2007-2011 55
Gambar 2.28 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan
Gambar 2.8 Jumlah Penduduk Bodetabek Tahun 2010 55
Pengangguran Terbuka Provinsi DKI Jakarta 77
Gambar 2.9 Peta Penggunaan Lahan Eksisting di Provinsi DKI Jakarta 56
Gambar 2.29 Grafik Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri
Gambar 2.10 Peta Pusat Kegiatan Provinsi DKI Jakarta 57 dan Modal Asing Tahun 2008-2011 84
Gambar 2.11 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi DKI Jakarta 57 Gambar 3.1 Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah 89
Gambar 2.12 Pertumbuhan PDRB Harga Berlaku Provinsi DKI Jakarta Gambar 3.2 Analisis Proyeksi Belanja Daerah 90
Tahun 2007-2012 58
Gambar 3.3 Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah 90
Gambar 2.13 Grafik Laju Inflasi Provinsi DKI Jakarta 58
Gambar 3.4 Pertumbuhan Realisasi Pajak Daerah Provinsi DKI Jakarta
Gambar 2.14 PDRB per Kapita DKI Jakarta atas Dasar Harga Berlaku 59 Tahun 2007 - 2012 95
Gambar 2.15 Gambaran Kemiskinan di DKI Jakarta Tahun 2007-2012 60 Gambar 3.5 Pertumbuhan Realisasi Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta
Gambar 2.16 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2007-2012 96
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 60 Gambar 3.6 Pertumbuhan Realisasi Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang
Gambar 2.17 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007-2011 61 Dipisahkan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 2012 97
Gambar 2.18 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2007-2010 62 Gambar 3.7 Pertumbuhan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Provinsi DKI Jakarta
Gambar 2.19 Jumlah Kegiatan Olahraga di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 63 Tahun 2007 2012 98
Gambar 2.20 Angka Kelulusan SMA di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2011 64
Gambar 2.21 Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOP) di Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2007-2011 65
Gambar 2.22 Pemberian Kartu Gratis/Beasiswa Rawan Putus Sekolah di
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008-2011 66
BAB 1
PENDAHULUAN
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
BAB PENDAHULUAN Dengan kondisi tersebut, maka pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai tantangan
dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain disamping menyimpan
potensi yang sangat besar. Untuk menangani tantangan dan permasalahan serta
1.1. Latar Belakang
1
mengembangkan potensi-potensi tersebut, diperlukan suatu perencanaan pembangunan
Pembangunan pada dasarnya harus selaras dengan tujuan nasional, sebagaimana disebutkan yang terarah, terukur, dapat dicapai, ada target yang akan dicapai dan ada jangka waktu
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh pencapaian target yang jelas (SMART = Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely)
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan dengan memperhatikan 4 (empat) pilar pembangunan yaitu pilar Ekonomi, Sosial, dan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau Birokrasi.
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Esensi dasar inilah yang dijadikan dasar dalam Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen
merencanakan pembangunan, baik pembangunan dalam skala nasional maupun skala perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang memuat target-target
daerah. Pembangunan pembangunan selama 5 (lima) tahun untuk mengembangkan potensi serta menangani
Jangka Menengah permasalahan yang ada. Oleh karena itu, visi dan misi pembangunan daerah dalam RPJMD
Provinsi DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
yang merupakan visi dan misi Gubernur terpilih harus menunjukkan arah pembangunan
Indonesia (NKRI) sudah sewajarnya mendorong filosofi pembangunannya sebagaimana Daerah (RPJMD)
sebagai salah satu tujuan nasional dengan tetap memperhatikan serta memahami peran dan posisi Jakarta. yang bisa mencerminkan keberhasilan dalam mengembangkan potensi maupun menangani
merupakan permasalahan-permasalahan tersebut sehingga mampu meningkatkan peran dan posisi
daerah dalam Adapun peran yang sudah dilaksanakan Provinsi DKI Jakarta selama ini, yaitu sebagai berikut:
dokumen Jakarta. Sebagaimana diketahui, Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2012-2017 telah
kerangka Negara 1. Ibukota NKRI berdasarkan Undang-undang yang ditetapkan sehingga menjadi dilantik pada tanggal 15 Oktober 2012.
perencanaan
Kesatuan Republik pusat pemerintahan; Dalam menyusun RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, telah dilakukan 5 (lima)
pembangunan
Indonesia (NKRI) 2. Pusat kegiatan ekonomi regional, nasional dan internasional, dimana hampir 80% pendekatan, yaitu pendekatan Teknokratik, Partisipatif, Politik, Atas-Bawah (top-down) dan
kegiatan ekonomi global yang ada di Indonesia berada di Jakarta; daerah 5 (lima) Bawah-Atas (bottom-up) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
sudah sewajarnya
3. Pusat kegiatan politik ASEAN dan salah satu sentra politik Asia-Pasifik tempat tahunan yang 1. Pendekatan Teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka
mendorong filosofi
berpikir ilmiah yang melibatkan para pakar dan tenaga ahli yang sesuai dengan
beradanya Kedutaan Besar negara sahabat; memuat target-
pembangunannya substansi yang dibutuhkan dalam RPJMD;
4. Pusat kegiatan budaya; target
sebagaimana 2. Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan mengikutsertakan pemangku
5. Pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan intelektual; dan pembangunan kepentingan (stakeholders) dalam forum konsultasi publik dan Musyawarah
tujuan nasional
6. Pintu gerbang utama menuju dunia Internasional. selama 5 (lima) Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk mendapatkan aspirasi yang
dengan tetap dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen
Sementara posisi Provinsi DKI Jakarta dalam koridor pembangunan nasional maupun daya tahun untuk
memperhatikan saing global dapat dilihat sebagi berikut : perencanaan pembangunan ini;
mengembangkan
serta memahami 1. Posisi Jakarta dalam MP3EI berada pada Koridor Ekonomi Jawa dengan tema 3. Pendekatan politik dilakukan melalui penyusunan visi dan misi pembangunan
potensi serta oleh Gubernur terpilih dengan proses pembahasan dilakukan bersama dengan
peran dan posisi pembangunan Pendorong Industri dan Jasa Nasional, dimana Jakarta merupakan
salah satu dari 5 (lima) pusat kegiatan ekonomi selain Bandung, Semarang, menangani DPRD;
Jakarta. Yogyakarta, dan Surabaya dengan fokus kegiatan ekonomi utama yaitu makanan-
permasalahan yang 4. Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up) dilaksanakan
minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, alutsista dan Jabodetabek melalui inventarisasi kebijakan Pemerintah Pusat yang harus diimplementasikan
area; ada. oleh daerah dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur serta
2. Posisi Jakarta dalam daya saing global berada pada peringkat 81 dengan skor 44,1 inventarisasi masukan dari Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja daerah
dari 120 kota dunia (menurut Economist Intelligence Unit, tahun 2012). Sedangkan (Renstra SKPD) yang harus diakomodir dalam RPJMD.
Global City Index pada tahun 2012 menempatkan Jakarta pada posisi 54 dari Dengan dilakukannya 5 (lima) pendekatan tersebut, maka secara substansi RPJMD ini
66 kota dunia berdasarkan tolak ukur aktivitas bisnis, sumber daya manusia, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang peran dan posisi Jakarta, serta
pertukaran informasi, kekayaan budaya dan kondisi politik. tugas dan fungsi Jakarta.
32. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030
(Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 30);
33. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 33).
tersebut dirumuskan mencapai tujuan tersebut ditetapkan sasaran pembangunan beserta target-target yang Bagian ini menguraikan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah
harus dicapai. Selanjutnya untuk mencapai target sasaran tersebut, dirumuskan strategi kebijakan dari setiap strategi terpilih, sebagai rumusan perencanaan komprehensif
strategi dan arah tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran dengan
dan arah kebijakan pembangunan serta program prioritas dan indikator outcome dari
kebijakan masing-masing program beserta kerangka pendanaannya yang akan menjadi pedoman efektif dan efisien.
pembangunan serta bagi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta beserta masyarakat dalam melaksanakan
Karena strategi dan arah kebijakan adalah rumusan kebijakan dalam upaya
pembangunan dalam 5 (lima) tahun yang akan datang.
program prioritas mencapai sasaran, tujuan dan visi misi maka hanya mengcover beberapa urusan
Adapun format penulisan penjabaran visi misi tersebut sebagaimana diatur dalam pemerintahan yang sangat terkait dari 26 urusan wajib dan 8 (delapan) urusan
dan indikator Permendagri No. 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut : pilihan yang dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah kepada Pemerintah
outcome dari Bab I Pendahuluan
Daerah.
masing-masing Bagian ini menguraikan posisi dan peran kota Jakarta, dasar hukum penyusunan
Untuk urusan pemerintahan yang tidak terkait langsung dengan visi dan misi,
maka yang menjadi pedoman dalam perumusan kebijakannya adalah penerapan
program RPJMD, hubungan antar dokumen RPJMD dengan dokumen rencana
Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditetapkan oleh 15 Kementerian/Lembaga.
pembangunan daerah lainnya, sistematika penulisan serta maksud dan tujuan.
beserta kerangka
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
pendanaannya ...
Bagian ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah
Bagian ini memaparkan gambaran umum kondisi DKI Jakarta yang selaras dengan
kebijakan pembangunan secara umum dan program prioritas beserta target
permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis, serta mendukung visi misi
capaian indikator kinerja outcome yang disertai indikasi kerangka pendanaannya
Gubernur yang meliputi empat aspek, yaitu aspek geografi dan demografi, aspek
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Adapun program yang disajikan dalam bab
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.
ini hanya program yang bersifat prioritas karena terkait dengan penjabaran visi
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan. Sementara itu untuk program-
Bagian ini terdiri dari uraian tentang kinerja keuangan tahun 2007-2012 meliputi program yang tidak terkait secara langsung dengan visi misi diarahkan dalam
kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal yang akan disajikan dalam Bab VIII.
neraca daerah; kebijakan pengelolaan keuangan tahun 2007-2012 meliputi Dari program-program prioritas tersebut, selanjutnya akan ditentukan program-
proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan; kerangka pendanaan program unggulan yang merupakan prioritas utama Gubernur yang akan dicapai
yang mencakup analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas dalam 5 (lima) tahun yang akan datang.
utama; dan proyeksi keuangan daerah tahun 2013-2017, serta penghitungan
Bab VIII Indikasi Rencana Program yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
kerangka pendanaannya.
Bagian ini menguraikan seluruh program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah
Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis
Provinsi DKI Jakarta selama 5 (lima) tahun, baik yang bersifat program unggulan,
Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan pembangunan kota Jakarta yang program prioritas, maupun program penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan isu-isu strategis yang yang disertai dengan indikator pencapaian target yang disajikan menurut urusan
dapat berasal dari permasalahan pembangunan maupun yang berasal dari dunia pemerintahan.
internasional, kebijakan nasional maupun regional, yang memberikan pengaruh
Selain itu juga akan disajikan program teknis bersama dan program bersama
terhadap perencanaan pembangunan kota Jakarta di masa yang akan datang.
penunjang organisasi sebagai dasar operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah
Bab V Penyajian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (SKPD).
Bagian ini menjelaskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah
tahun 2013 2017 yang merupakan visi dan misi kepala daerah terpilih. Pada
Bagian ini menguraikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi 1. Menjabarkan visi dan misi dalam agenda-agenda pembangunan daerah selama
dan misi Gubernur pada akhir periode masa jabatan, dengan menggambarkan 5 (lima) tahun ke depan, sehingga rencana pembangunan daerah yang telah
akumulasi pencapaian indikator dampak (impact) pada tujuan dan sasaran ditetapkan dapat terwujud, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, dan arah
sebagaimana disajikan dalam Bab V serta pencapaian indikator hasil (outcome) kebijakan yang telah ditetapkan;
pada masing-masing program sebagaimana disajikan dalam Bab VII.
2. Menjamin terwujudnya konsistensi antara perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan
Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;
Bagian ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD 2018, 3. Mendukung upaya pencapaian kesejahteraan bersama melalui sinergitas,
pedoman penyusunan Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi dan koordinasi dan sinkronisasi oleh masing-masing pelaku pembangunan di dalam
Tata Kerja (SOTK) dan peraturan lainnya (Peraturan Daerah maupun Peraturan satu pola sikap dan pola tindak;
Gubernur) agar selaras dengan visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan yang
4. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam pembangunan
telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD.
kota yang berkelanjutan;
Bab XI Penutup
5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan
Bagian ini menyampaikan dengan singkat harapan pencapaian dari dokumen pembangunan daerah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan daerah
RPJMD yang telah ditetapkan. sekitar dan pemerintah pusat;
2. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta yang selanjutnya
menjadi dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD);
KONDISI DAERAH
2
Gambar 2.1.
Peta Administrasi Provinsi
DKI Jakarta
Pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah Sumber : RTRW Provinsi
DKI Jakarta 2030
secara keseluruhan. Pelaksanaannya mengutamakan keterlibatan seluruh stakeholder
pembangunan daerah, dengan memperhatikan posisi geografi dan potensi demografi,
memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta mengoptimalkan faktor-
Pembangunan di faktor lingkungan strategis lainnya. Pembangunan di Jakarta selama ini telah menunjukkan
pencapaian yang menggembirakan yang ditandai dengan meningkatnya berbagai indikator
Jakarta selama ini
kesejahteraan masyarakat. Berikut ini disampaikan gambaran umum sebagai berikut :
telah menunjukkan
pencapaian yang
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
menggembirakan
2.1.1 Kondisi Geografis
yang ditandai
Provinsi DKI Jakarta berada pada posisi geografis antara 106.2242 dan 106.5818 Bujur
dengan Timur, serta antara 5.1912 dan 6.2354 Lintang Selatan dengan keseluruhan luas wilayah
meningkatnya 7.659,02 km, meliputi 662,33 km daratan, termasuk 110 pulau di Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu dan 6.977,5 km lautan.
berbagai indikator 2.1.2 Topografi, Geologi, Hidrologi dan Klimatologi
Provinsi DKI Jakarta terbagi dalam lima Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administrasi.
kesejahteraan Kota Administrasi Jakarta Pusat memiliki luas 48,13 km; Kota Administrasi Jakarta Utara Wilayah Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7
masyarakat. dengan luas 146,66 km; Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas 129,54 km; Kota (tujuh) meter di atas permukaan laut. Namun, sekitar 40 persen wilayah Jakarta berupa
Administrasi Jakarta Selatan dengan luas 141,27 km; dan Kota Administrasi Jakarta Timur dataran yang permukaan tanahnya berada 1 - 1,5 meter di bawah muka laut pasang.
dengan luas 188,03 km, serta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan luas
Secara geologis, seluruh wilayah Jakarta merupakan dataran aluvial, yang materi tanahnya
8,70 km.
merupakan endapan hasil pengangkutan aliran permukaan dan air sungai yang mengalir
Secara administrasi kewilayahan, masing-masing Kota dan Kabupaten Administratif dibagi pada wilayah tersebut. Di samping itu, wilayah Jakarta terdiri dari endapan pleistocene
menjadi beberapa kecamatan. Masing-masing kecamatan tersebut dibagi menjadi beberapa yang terdapat pada kurang lebih 50 meter di bawah permukaan tanah dimana bagian
kelurahan. Kota Administratif Jakarta Pusat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan, 44 Kelurahan, selatan terdiri atas lapisan aluvial, sedangkan dataran rendah pantai merentang ke bagian
394 RW, dan 4.668 RT. Kota Administasi Jakarta Utara terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, 31 pedalaman sekitar 10 kilometer. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang
Kelurahan, 431 RW, dan 5.072 RT. Selanjutnya Kota Administrasi Jakarta Barat terdiri dari 8 tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun oleh endapan alluvium.
(delapan) Kecamatan, 56 Kelurahan, 580 RW, dan 6.409 RT. Kota Administrasi Jakarta Selatan
Selain itu, Provinsi DKI Jakarta memiliki wilayah pesisir yang cukup luas, yaitu sekitar 155
terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan, 65 Kelurahan, 576 RW, dan 6.128 RT. Kota Administrasi
km. Wilayah ini membentang dari timur sampai barat sepanjang kurang lebih 35 kilometer,
Jakarta Timur terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan, 65 Kelurahan, 700 RW, dan 7.886 RT.
dan menjorok ke darat antara 4 - 10 kilometer. Wilayah pesisir Jakarta merupakan pantai
Sedangkan Kabupaten Kepulauan Seribu hanya terdiri dari 2 (dua) Kecamatan, 6 (enam)
beriklim panas dengan rata-rata suhu 28,50C dan rata-rata kelembaban 72 persen.
Kelurahan, 24 RW, dan 116 RT.
Di samping wilayah pesisir, Provinsi DKI Jakarta juga memiliki pulau-pulau kecil yang terletak
Berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Pulau-pulau di wilayah ini memiliki luas
Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi DKI
beragam, sebanyak 45 persen berukuran kurang dari 5 (lima) hektar, sebanyak 25 persen
Ibukota Jakarta memiliki batas-batas yaitu sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur
memiliki luas antara 5-10 hektar, dan hanya 30 persen yang luasnya lebih dari 10 hektar.
dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat, sebelah selatan dengan
Pulau-pulau memanjang dari utara ke selatan dengan ciri-ciri berpasir putih dan bergosong
Hal lain yang dapat memperparah dampak banjir dan genangan adalah penurunan
permukaan tanah (land subsidence). Secara umum laju penurunan tanah yang terdeteksi
adalah sekitar 1-15 centimeter per tahun, bervariasi secara spasial maupun temporal.
Beberapa faktor penyebab terjadinya penurunan tanah yaitu pengambilan air tanah yang
berlebihan, penurunan karena beban bangunan (settlement), penurunan karena adanya
konsolidasi alamiah dari lapisan-lapisan tanah, serta penurunan karena gaya-gaya tektonik.
Beberapa daerah yang mengalami subsidence cukup besar yaitu Cengkareng Barat, Pantai
Indah Kapuk, sampai dengan Dadap. Nilai subsidence paling besar terdapat di daerah Muara
Baru. Sementara untuk Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan nilai subsidence relatif kecil. Peta
penurunan tanah DKI Jakarta dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Keadaan iklim di wilayah Jakarta menurut stasiun pengamatan Jakarta tahun 2011 memiliki
suhu udara rata-rata 28,4C dengan kelembaban udara 74 persen, tekanan udara 1009,6
mbs, arah angin 270 point, kecepatan angin 2 (dua) mill/h, penyinaran matahari 45 persen
dan curah hujan rata-rata 2.395 mm2.
Secara umum, DKI Jakarta tidak lepas dari dampak fenomena pemanasan global yang
mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekuensi maupun intensitas kejadian
cuaca ekstrim. Fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan pola kehidupan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Bencana lain yang sering terjadi di Jakarta adalah kebakaran. Bencana ini umumnya terjadi di
lokasi permukiman padat penduduk dan lingkungan pasar yang pada umumnya disebabkan
oleh arus pendek listrik. Bahaya kebakaran diperkirakan akan terus menjadi ancaman apabila
tidak tumbuh kesadaran masyarakat untuk hidup dengan budaya perkotaan. Di wilayah DKI
Jakarta terdapat 53 kelurahan yang rawan bencana kebakaran.
Secara ekonomi, kebakaran mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit. Pada tahun
2011, kebakaran yang terjadi di Jakarta telah mengakibatkan kerugian sebesar Rp.219 Miliar
KE TERANGAN TINGKA T KERA WANAN BENCANA
dengan total area kebakaran mencapai 444 hektar.
SUNGAI KANAL SANGA T REN DAH
Terkait dengan potensi gempa bumi, di sekitar Jakarta diperkirakan terdapat 10 sumber
BATAS PROVINSI REND AH
gempa dengan potensi terbesar di sekitar Selat Sunda, yang selama ini aktif dan berpotensi
BATAS KOTA ADMINISTRASI
menimbulkan risiko bencana. Berdasarkan data seismik kegempaan seluruh Indonesia, di SED ANG
selatan Jawa bagian barat terdapat seismic gap (daerah jalur gempa dengan kejadian gempa BATAS KECAMA TAN
TINGGI
yang sedikit dalam jangka waktu lama) yang juga menyimpan potensi gempa yang tinggi LOKASI TERGENANG BANJIR TAHUN 2007
SANG AT TINGGI
terhadap Jakarta. Kondisi Jakarta Bagian Utara yang merupakan batuan atau tanah lunak LOKASI TERGENANG BANJIR TAHUN 2002
akan lebih rentan terhadap dampak gempa dibandingkan wilayah Jakarta bagian selatan.
Kawasan rawan bencana di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Pada tahun 2010, jumlah komuter dari Bodetabek menuju Jakarta mencapai 1,5 juta komuter
per hari (Gambar 2.8). Pada siang hari, jumlah penduduk Jakarta mencapai 12,1 juta jiwa
(9,6 juta penduduk DKI Jakarta dan 2,5 juta warga komuter). Secara keseluruhan jumlah
penduduk di sekitar Jakarta, kawasan Bodetabek, menurut Sensus Penduduk tahun 2010
sebanyak 18.354.756 Jiwa.
Gambar 2.8.
Jumlah Penduduk
Bodetabek Tahun 2010
Jumlah penduduk Jakarta dipengaruhi oleh angka kelahiran yang lebih besar daripada
jumlah kematian. Angka kelahiran dan kematian yang terregistrasi ditunjukan oleh gambar Sumber: Kompilasi dari Hasil
berikut. Sensus Penduduk 2010
Gambar 2.6.
Jumlah Kelahiran dan
Kematian Provinsi
DKI Jakarta
Peruntukan lahan untuk perumahan menduduki proporsi terbesar, yaitu 48,41 persen dari
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
luas daratan utama DKI Jakarta. Sedangkan luasan untuk peruntukan bangunan industri, 2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
perkantoran dan perdagangan hanya mencapai 15,68 persen. Perekonomian Jakarta beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup
menggembiarakan. Perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 6,44 persen pada tahun
2007 dan 6,22 persen pada tahun 2008, sementara pada tahun 2009 pertumbuhan menurun
2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah jika dibandingkan tahun 2008 tetapi masih relatif tinggi, yaitu mencapai 5,01 persen.
Jakarta merupakan wilayah yang sangat strategis baik dalam lingkup nasional, regional, Selanjutnya pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2010 meningkat menjadi 6,50 persen,
maupun internasional. Oleh karena itulah, dalam pengembangan wilayah memperhatikan tahun 2011 mencapai 6,77 persen, dan mencapai 6,50 persen pada tahun 2012.
lingkungan strategis sekitarnya. Dalam pengembangan wilayah, rencana struktur ruang DKI
Gambar 2.11.
Jakarta merupakan perwujudan dan penjabaran dari struktur ruang kawasan perkotaan Grafik Laju Pertumbuhan
Jabodetabekpunjur. Ekonomi (LPE) Provinsi DKI
Jakarta
Sejalan dengan hal tersebut, maka perencanaan struktur ruang telah memperhatikan
berbagai aspek lingkungan strategis yang diduga akan mempengaruhi perkembangan Sumber: Jakarta Dalam Angka
2011 dan Laporan Keterangan
kota Jakarta secara keseluruhan. Rencana struktur ruang yang dikembangkan di DKI Jakarta
Pertanggungjawaban Akhir Masa
meliputi empat struktur ruang, yaitu sistem pusat kegiatan, sistem dan jaringan transportasi, Jabatan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta 2007--2012
sistem prasarana sumber daya air, dan sistem dan jaringan utilitas perkotaan.
Sistem pusat kegiatan terdiri dari sistem pusat kegiatan primer dan sekunder. Sistem dan jaringan
trasnportasi terdiri dari sistem dan jaringan transportasi darat, transportasi laut dan transportasi
Penyumbang perekonomian Jakarta lainnya adalah sektor sekunder yang terdiri dari sektor
industri pengolahan dan sektor konstruksi. Sektor industri pengolahan menyumbang sekitar
15,6 persen, sedangkan sektor konstruksi sebesar 11,4 persen. Sementara sumbangan sektor
primer di Jakarta hanya sebesar 0,6 persen yang terdiri dari sektor pertanian sebesar 0,1
Laju inflasi Jakarta 5 (lima) tahun terakhir mengalami fluktuasi yang cukup besar. Pada tahun persen dan sektor pertambangan sebesar 0,5 persen.
2006 inflasi DKI Jakarta sebesar 6,03 persen, pada tahun 2007 inflasi meningkat menjadi
PDRB per kapita DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp.110,46
6,04 persen sementara tahun 2008 laju inflasi meningkat cukup tinggi, yaitu mencapai 11,11
juta atau meningkat 9,4 persen dibanding tahun 2011 (Rp.100,99 juta).
persen. Inflasi tahun 2008 merupakan inflasi tertinggi selama 5 (lima) tahun terakhir. Tahun
2009 inflasi kembali menurun dan hanya 2,34 persen, tahun 2010 inflasi meningkat lagi
Gambar 2.14.
mencapai 6,21 persen dan tahun 2011 inflasi menurun menjadi 3,97 persen dan meningkat PDRB per Kapita DKI Jakarta
kembali menjadi 4,52 persen pada tahun 2012. atas Dasar Harga Berlaku.
Komoditi yang berkontribusi terhadap inflasi Jakarta setiap tahunnya berubah-ubah. Sumber: Jakarta dalam Angka 2012
Kelompok komoditi yang relatif menyumbang inflasi cukup tinggi adalah kelompok bahan
makanan, kelompok sandang, perumahan, air, listrik, dan bahan. Fluktuasi laju inflasi ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berupa
kebijakan pemerintah dan ketersediaan pasokan barang yang dibutuhkan masyarakat,
sedangkan faktor eksternal meliputi perubahan perekonomian global dan kondisi
kemampuan perekonomian mitra dagang di luar negeri.
Gambar 2.13.
Grafik Laju Inflasi Provinsi
DKI Jakarta Salah satu indikator untuk mengukur ketimpangan pendapatan adalah koefisien Gini (Gini
Ratio). Gini ratio DKI Jakarta pada periode 2007-2011 yang relatif tetap, mengindikasikan/
Sumber: Jakarta Dalam Angka 2012
dan Berita Resmi Statistik 2013
menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan yang terjadi masih dalam kategori
ketimpangan rendah, yaitu antara 0,336 pada tahun 2007 dan 0,385 pada tahun 2010.
Ketimpangan yang rendah ini ditunjukkan dengan 40 persen penduduk berpendapatan
rendah di DKI Jakarta menikmati lebih dari 17 persen total pendapatan. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa pembangunan di DKI Jakarta juga dinikmati oleh masyarakat
ekonomi lemah.
Gambar 2.17.
2.2.2 Kesejahteraan Sosial Perkembangan Angka
Partisipasi Murni (APM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu ukuran keberhasilan pencapaian Tahun 2007-2011
pembangunan dalam konteks kesejahteraan sosial. Selama periode tahun 2007 sampai
Sumber: Kompilasi dari Data Dinas
dengan tahun 2010, IPM DKI Jakarta menunjukkan peningkatan, yakni dari 76,59 pada Pendidikan Provinsi DKI dan Badan
tahun 2007 meningkat menjadi 77,03 pada tahun 2008, 77,36 pada 2009, dan 77,60 Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2011 IPM DKI Jakarta mencapai 77,97 yang
merupakan tertinggi di Indonesia (Gambar 2.16). Ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil
pembangunan yang dilaksanakan di DKI Jakarta telah berhasil menempatkan manusia
sebagai titik sentral pembangunan.
Gambar 2.16.
Perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia
(IPM) Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2007 2011
Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada tiap kelompok umur juga menunjukkan peningkatan
Sumber: Jakarta Dalam Angka
2012, Berita Resmi Statistik dari tahun ke tahun. APS penduduk usia 7-12 tahun pada tahun 2006 sebesar 98,46 persen,
2013 dan Laporan Keterangan meningkat menjadi 99,16 persen pada tahun 2010. APS penduduk usia 13-15 tahun pada
Pertanggungjawaban Gubernur
Provinsi DKI Jakarta tahun 2011 tahun 2006 sebesar 90,16 persen, meningkat menjadi 91,45 persen pada tahun 2010.
Sedangkan APS penduduk usia 16-18 tahun pada tahun 2006 sebesar 60,26 persen menjadi
61,99 persen pada tahun 2010.
2.2.3 Seni Budaya dan Olahraga Beberapa penyelenggaraan olahraga tahunan berskala internasional yang dilaksanakan
sejak tahun 2007 sampai tahun 2012 di antaranya Jakarta Internasional 10 K, Enjoy Jakarta
Pembangunan kebudayaan difokuskan pada pengembangan budaya keragaman
Basket Ball Tournament, dan Jakarta World Junior Golf Championship. Pada tahun 2011, Jakarta
(keragaman budaya) mengingat Jakarta mempunyai karakter multikultur, multi etnis, dan
juga menjadi salah satu tuan rumah bersama penyelenggaraan SEA Games XXVI/2011.
sangat heterogen dalam hal budaya. Dalam fokus seni budaya, beberapa kegiatan seni
Dalam pembinaan olahraga, Provinsi DKI Jakarta juga telah melahirkan beberapa prestasi
budaya yang telah terselenggara di DKI Jakarta antara lain Jakarta Binalle oleh 200 komunitas,
di antaranya: Peringkat Kedua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 di Kalimantan
Pesta Seni Pelajar (PSP) Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diikuti oleh 625 kelompok seni dan
Timur dan Juara Umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, Juara Umum pada
sekolah, Lomba Perkusi Betawi, Nasyid, Marawis dan Qassidah Tingkat Provinsi DKI Jakarta
Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) X/2007 di Kalimantan Selatan, POMNAS
yang diikuti oleh 255 kelompok seni, Jakarta International Literary Festival (Jilfest) yang diikuti
XI/2009 di Palembang dan POMNAS XII/2012 di Batam, Kepulauan Riau, serta memperoleh 3
oleh 158 pembicara dan 300 peserta workshop pementasan puisi, cerpen dan musikalisasi
(tiga) medali emas, 2 (dua) medali perak dan 3 (tiga) medali perunggu pada Special Olympics
puisi, serta Jakarta Berlin Art Festival.
World Summer Games (SOWG) ke 13 di Athena, Yunani, dan Juara II ASEAN Paragames Tahun
Dari segi jumlah pengunjung dan penonton seni budaya, telah terjadi peningkatan yang 2011 di Solo Jawa Tengah. Pada event itu, 19 Atlet asal DKI Jakarta berhasil memperoleh
signifikan. Pada periode 2007-2011 pengunjung museum di Kawasan Kota Tua telah medali dengan perolehan medali 19 emas, 16 perak dan 11 perunggu.
meningkat dari 827.239 orang menjadi 2.468.507 orang per tahun. Selain itu, terjadi
peningkatan pula jumlah penonton pertunjukan seni budaya di Taman Ismail Marzuki,
Gedung Kesenian Jakarta, Pertunjukan Seni di Ruang Publik/Hotel, Gedung Wayang Orang
Gambar 2.21.
Pemberian Bantuan
Operasional Sekolah (BOP)
di Provinsi DKI Jakarta
Tingkat pendidikan yang ditamatkan juga mengalami peningkatan. Jumlah penduduk yang Tahun 2007-2011
berumur 10 tahun keatas yang menamatkan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi
Lanjutan Pertama, Sekolah Lanjutan Atas dan Akademi/Universitas meningkat dari tahun DKI Jakarta 2012
2007 sampai tahun 2010. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa persentase
penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak sekolah dan belum tamat SD berkurang dari
12,55 persen pada tahun 2007 menjadi 10,36 persen pada tahun 2011.
Tabel 2.1.
No Jenis Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011
Persentase Penduduk
yang Berumur 10 Tahun ke 1 Tidak Sekolah dan Belum
Atas Menurut Pendidikan 12,55 13,40 10,53 9,15 10,36 Dalam rangka menyukseskan Program Wajib Belajar 12 tahun, Pemerintah Provinsi DKI
Tamat Sekolah Dasar
Tertinggi yang Ditamatkan Jakarta telah memberikan Kartu Gratis Sekolah atau Beasiswa Rawan Putus Sekolah jenjang
Tahun 2007 2010 2 Sekolah Dasar 20,50 19,85 20,25 21,62 18,75 pendidikan menengah untuk 3.321 siswa miskin (2008), 6.037 siswa miskin (2009), 7.041
Sumber: Jakarta dalam Angka 2012 3 Sekolah Lanjutan Pertama 20,29 19,61 19,79 20,37 19,38 siswa miskin (2010), dan meningkat menjadi 10.374 siswa miskin (2011) (Gambar 2.22).
Melalui pemberian beasiswa ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil menurunkan
4 Sekolah Lanjutan Atas 33,71 30,52 35,78 35,96 37,27
Angka Putus Sekolah pada tingkat SD dari 535 siswa pada tahun 2007 menjadi 347 siswa
5 Akademi/Universitas 12,95 16,61 13,65 13,90 14,24 pada tahun 2011 serta tingkat SMP dari 1.875 siswa pada tahun 2007 menjadi 1.176 siswa
pada tahun 2011.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Dalam melayani warga tidak mampu, sampai tahun 2011 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(JPK) di Provinsi DKI Jakarta melalui kartu Keluarga Miskin (Gakin), Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) dan korban bencana sudah dapat diselenggarakan di 88 RS dan 339
Puskesmas. Total pelayanan kasus yang ditangani melalui Gakin, SKTM dan korban bencana
meningkat dari 766.996 kasus pada tahun 2007, menjadi 2.705.509 kasus pada tahun 2011
(Gambar 2.23).
Gambar 2.23.
Total Pelayanan Kasus yang
Ditangani Melalui Gakin,
Peningkatan kompetensi tenaga pendidik juga dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
SKTM, dan Korban Bencana
melalui tugas belajar yaitu pendidikan strata satu dan sertifikasi bagi guru SD dan SMP Tahun 2007-2011
sebanyak 340 orang (2008), 1.294 orang (2009), 799 orang (2010), dan 12.915 orang (2011),
serta strata satu dan sertifikasi bagi guru SMA/SMK sebanyak 3.187 orang (2008). Selain itu, Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta 2012
strata dua bagi guru SMA/SMK sebanyak 28 orang (2008).
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan antara
lain berkaitan dengan upaya peningkatan prasarana dan sarana pendidikan agar proses
belajar mengajar tetap berjalan dengan optimal. Sejak tahun 2007 telah dilaksanakan
pembangunan 1 (satu) gedung baru SDN, 1 (satu) gedung baru SMPN, 1 (satu) gedung baru
SMAN, 1 (satu) gedung baru SMKN, rehabilitasi total sebanyak 53 gedung SDN, 35 gedung
SMPN, 33 gedung SMAN/SMKN, serta rehabilitasi berat dan rehabilitasi sedang 815 gedung
sekolah untuk tingkat SDN hingga SMAN.
2.3.2 Kesehatan
Pembangunan sektor kesehatan merupakan salah satu pembangunan yang sangat strategis
Terkait dengan penanggulangan penyakit menular, cakupan layanan pasien HIV/AIDS telah
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan di Jakarta telah
ditingkatkan dimana pasien yang masuk perawatan HIV sebesar 12.953 orang (Sep 2008),
menunjukkan pencapaian yang positif.
17.280 orang (Sep 2009), 22.234 orang (Sep 2010), dan 25.011 orang (Juni 2011). Sementara
Prasarana dan sarana kesehatan terus ditingkatkan terutama rumah sakit, puskesmas, balai itu, jumlah RW siaga aktif telah ditingkatkan dari 68 persen pada 2007 menjadi 100 persen
pengobatan, laboratorium, apotek, dan posyandu. Berdasarkan data tahun 2011, jumlah pada 2011. Cakupan penanganan kasus diare dan pneumonia (ISPA) juga meningkat dari
Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta sebanyak 7 (tujuh) unit, Rumah Sakit Pemerintah tahun ke tahun yaitu non pneumonia sebanyak 324.852 kasus (2008), 534.129 kasus (2009),
berjumlah 29 unit dan Rumah Sakit Swasta berjumlah 124 unit dengan kapasitas 19.200 731.026 kasus (2010), dan 756.715 kasus (2011) serta pneumonia sebanyak 1.768 kasus (2008),
tempat tidur. Fasilitas kesehatan lain adalah Puskesmas, yang sampai tahun 2009 mencapai 1.472 kasus (2009), 2.891 kasus (2010) dan 2.569 kasus (2011). Dalam rangka meningkatkan
44 unit Puskesmas Kecamatan dan 295 unit Puskesmas Kelurahan. Hingga tahun 2011, cakupan deteksi penyakit ISPA ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meningkatkan
Gambar 2.26.
Beban Puncak Listrik
Jakarta Tahun 2011 dan
Proyeksinya (MW)
Tahun 2020
Berdasarkan cara memperolehnya, konsumen air minum dikelompokkan menjadi dua, yakni
membeli dan tidak membeli. Dikategorikan membeli apabila rumah tangga menggunakan Sumber: PT PLN, 2012
air minum dengan berlangganan PAM, membeli air kemasan, atau pedagang air keliling.
Rumah tangga yang memperoleh air bersih dengan cara tidak membeli umumnya berasal
dari air tanah, yakni sumur dan pompa. Hal ini dapat diartikan bahwa masih cukup banyak
rumah tangga yang menggunakan air tanah. Jika dibandingkan dengan tahun 2000, tampak
adanya peningkatan rumah tangga yang memperoleh air minum dengan cara membeli,
yaitu dari 54,44 persen menjadi 78,29 persen pada tahun 2011, atau naik sekitar 23,85 persen
(Gambar 2.25). Artinya selama 10 tahun terakhir, jumlah penduduk yang mengkonsumsi air
bersih semakin meningkat karena pada umumnya air yang diperoleh dengan cara membeli
identik dengan air bersih. Dari kebutuhan air domestik di DKI Jakarta sekitar 494.831.212 m3,
60 persen dipenuhi melalui sumur air tanah dangkal (1 - 40 mbmt).
Gambar 2.25.
Persentase Rumah Tangga
Menurut Cara Memperoleh
Air Minum di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2011
Sumber: Laporan Status Sedangkan penggunaan gas sebagai bahan bakar di DKI Jakarta juga semakin meningkat
Lingkungan Hidup Daerah dari tahun ke tahun. Sampai tahun 2008 telah didistribusikan sejumlah 2.102.233 buah
Provinsi DKI Jakarta 2011
tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk keperluan rumah tangga dan 100.104 unit
untuk industri kecil. Pada tahun 2009, penggunaan gas terbanyak adalah untuk rumah
tangga, yaitu sebanyak 3.245.987 unit dan diikuti oleh penggunaan untuk bisnis sebanyak
254.212 unit. Sedangkan penggunaan untuk traksi (train traffic) hanya sebanyak 20 unit.
Dalam hal kebutuhan energi listrik untuk Kepulauan Seribu, sampai saat ini telah
dibangun kabel bawah laut untuk menyalurkan listrik ke Pulau Untung Jawa, serta sedang
dari 416 RW (direktori kumuh tahun 2008) sebanyak 274 RW sampai dengan tahun 2011. kepada masyarakat. Dalam upaya peningkatan pelayanan perhubungan, sejak tahun 2007 s.d tahun 2012
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan 6 (enam) Flyover (FO),
sehingga total FO yang sudah terbangun sebanyak 30 Flyover; dan 5 (lima) Underpass (UP),
2.3.5 Penataan Ruang sehingga total UP yang sudah terbangun sebanyak 13 Underpass. Selain itu, dilakukan juga
Pengaturan terkait rencana umum tata ruang wilayah sampai tahun 2030 telah ditetapkan penambahan ruas jalan, yang terdiri atas jalan baru seluas 57.503 m, dan 2 (dua) ruas jalan
melalui Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang layang non tol seluas 156.100 m.
Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030. Perda ini merupakan arahan pengaturan tata ruang Dari segi kebijakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki Kebijakan Transportasi
wilayah Provinsi DKI Jakarta dan 6 (enam) wilayah kabupaten/kota administrasi. Untuk yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2007 tentang Pola Transportasi
pelayanan kepada masyarakat, RTRW ini masih perlu dijabarkan dalam bentuk rencana rinci Makro. Penerapan dari kebijakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
tata ruang dan peraturan zonasi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini
a. Pengembangan Pelayanan Angkutan Umum Massal
sedang menyusun Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan dan Peraturan Zonasi untuk 44
kecamatan di DKI Jakarta. Kebijakan ini meliputi pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan
Bus Rapid Transit/Busway, dan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Sampai
Pelayanan ketataruangan kepada masyarakat terus ditingkatkan melalui penerapan standar
dengan tahun 2011 telah diselesaikan sebanyak 11 koridor jalur busway dengan
sertifikasi ISO pelayanan tata ruang dan ISO perijinan pembangunan. Untuk pelayanan
armada berjumlah 568 unit. Angkutan umum massal busway ini sangat diminati
tata ruang telah diterapkan standar sertifikasi ISO 9001:2000 di 5 (lima) Suku Dinas Tata
masyarakat, dimana hal ini terlihat dari setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan
2.3.9 Ketenagakerjaan
Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta, dari tahun 2007 sampai tahun 2011
cenderung terus meningkat. Selama periode tersebut jumlah angkatan kerja tumbuh
sebesar 4,7 persen per tahun. Angkatan kerja tahun 2007 mencapai 4.395.324 jiwa dan pada
tahun 2011 meningkat menjadi 5.143.830 jiwa. Perkembangan Tingkat Angkatan Kerja dan
Pengangguran dapat dilihat pada gambar berikut.
Sektor perekonomian yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Sektor Perdagangan,
Jasa-jasa dan Sektor Industri Pengolahan. Pada tahun 2010 tenaga kerja Jakarta mayoritas
bekerja di Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel sebanyak 36,97 persen, diikuti oleh
Sektor Jasa sebanyak 25,73 persen, dan Sektor Industri Pengolahan 16,10 persen.
tahun 2007 menjadi tahun 2007 menjadi US$ 4.824 di tahun 2011, meningkatkan investasi Penanaman Modal 4) Area sumber daya manusia, telah dilakukan penyusunan standar kompetensi
Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 4.218 miliar pada tahun 2007 menjadi jabatan, pemetaan kompetensi SDM melalui assessment center, penyusunan man
Rp 52,67 triliun di
Rp. 9.257 miliar di tahun 2011, serta meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah power planning, penerapan sistem penilaian kinerja, peningkatan kompetensi
tahun 2011. (PAD) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta dari Rp. 142,21 miliar pada SDM;
tahun 2007 menjadi Rp.276 miliar di tahun 2011. Dan untuk lebih mempercepat layanan
5) Area pengawasan, pada area ini telah dilakukan penerapan Sistem Pengendalian
penanaman modal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menerbitkan Pergub No. 14
Intern Pemerintah (SPIP), monitoring dan evaluasi APBD dengan e-monev dan
Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Penanaman
mobile government (m-govt);
Modal.
6) Area akuntabilitas kinerja, pada area ini telah dilakukan penandatanganan pakta
integritas, penetapan indikator kinerja utama (key performance indicator), layanan
pengadaan secara elektronik (LPSE), Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN);
Pencapaian investasi pada tahun 2009 tersebut terdiri atas sektor Penanaman Modal Asing Sementara itu, di tingkat global perubahan tatanan ekonomi sosial dan budaya ditandai oleh
(PMA) sebesar Rp.55,1 triliun dan sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar semakin berperannya multi national corporation, terintegrasinya sistem keuangan global,
Rp.64,79 triliun. Sedangkan sumber investasi asing didominasi dari 4 (empat) negara yakni perdagangan bebas, serta munculnya regionalisasi perekonomian. Selain itu, perkembangan
Singapura sebesar US$3,36 miliar, Belanda US$1,12 miliar, Korea Selatan US$0,27 miliar, dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, maju dan modern akan berdampak
Inggris US$0,18 miliar. pada tinggi dan kompleksnya dinamika pasar dan perubahan sosial budaya masyarakat.
Sepanjang tahun 2008, sektor PMA mendominasi iklim investasi di Jakarta. Namun pada Dari segi daya saing global, pada tahun 2012 Global City Competitiveness Index versi Economist
tahun 2009, PMA mengalami penurunan cukup tajam karena diakibatkan krisis finansial Intelligence Unit menempatkan daya saing kota Jakarta ke dalam peringkat 81 dengan skor
global yang masih memengaruhi beberapa negara, sehingga para investor asing membatasi 44,1 dari 120 kota dunia. Penilaian tersebut didasarkan pada kemampuan untuk menarik
investasinya ke luar negeri, termasuk ke Kota Jakarta. modal atau investasi, bisnis, dan pengunjung. Kondisi Jakarta terkait dengan daya saing kota
dapat digambarkan melalui beberapa indikator di antaranya kemampuan ekonomi makro
Di sisi lain, realisasi PMDN pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.4,59 triliun turun hampir 50
dan keuangan daerah, infrastruktur, iklim invesatasi, kapasitas dan kualitas SDM, serta posisi
persen dari tahun 2009 yang mencapai melayani Rp.9,69 triliun. Sebaliknya penanaman
Jakarta di lingkungan nasional, regional, dan global.
modal asing meningkat 16,7 persen dari US$5,51 Miliar pada tahun 2009 menjadi US$6,42
Miliar pada tahun 2010 (Gambar 2.29).
Gambar 2.29.
Grafik Perkembangan
Penanaman Modal Dalam
Negeri dan Modal Asing
Tahun 2008-2011
PENGELOLAAN
3
Daerah sesuai dengan kewenangan. Analisis tersebut diperlukan sebagai dasar untuk
menentukan kerangka pendanaan di masa yang akan datang, dengan mempertimbangkan
Dalam melakukan analisis pengelolaan keuangan daerah, terlebih dahulu dilakukan analisis
mengenai Pendapatan Daerah yang dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana
SERTA KERANGKA disajikan dalam gambar 3.1.
Gambar 3.1.
PENDANAAN Analisis Proyeksi
Pendapatan Daerah
Keuangan daerah merupakan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
5. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat Angka pertumbuhan Pendapatan Daerah menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan Pendapatan Daerah, sekaligus
termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah; serta digunakan sebagai salah satu dasar dalam merencanakan Pendapatan Daerah di masa yang
akan datang.
6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum. Setelah dilakukan analisis Pendapatan Daerah, perlu dilakukan analisis Belanja Daerah
dengan kerangka pemikiran yang digambarkan sebagai berikut.
Secara ringkas, pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Oleh karenanya, untuk dapat melakukan analisis
pengelolaan keuangan daerah, diperlukan analisis pelaksanaan APBD selama 5 (lima) tahun,
yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau
kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah.
Belanja Daerah merupakan kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012
nilai kekayaan bersih, yang dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan A. Pendapatan Daerah
yang menjadi kewenangan Provinsi atau Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib dan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Pendapatan Daerah
urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.
sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang
Analisis mengenai Belanja Daerah, didasarkan pada kondisi perekonomian yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran
digambarkan melalui serangkaian asumsi indikator makro ekonomi, juga mengacu pada yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Pendapatan Daerah diperoleh dari Pendapatan
Kebijakan Pemerintah, serta mempertimbangkan kebijakan Pembiayaan Daerah, yang Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan; dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
kemudian diformulasikan sehingga diperoleh angka rata-rata pertumbuhan pengeluaran
Untuk dapat melihat perkembangan Pendapatan Daerah secara keseluruhan, terlebih
wajib, dan mengikat, serta prioritas utama. Dari rata-rata tersebut, akan diperoleh tingkat
dahulu dilihat asumsi indikator makro ekonomi sebagai gambaran kondisi perekonomian di
pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, yang digunakan
lapangan, yaitu sebagai berikut.
sebagai gambaran dasar untuk mempehitungkan bagian dari Belanja Daerah yang harus
dipenuhi di masa yang akan datang. Tabel 3.1.
Tahun
Realisasi Indikator Makro No Uraian
Selain analisis Pendapatan dan Belanja Daerah, juga dilakukan analisis berkaitan dengan Ekonomi Provinsi 2008 2009 2010 2011 2012
Pembiayaan Daerah yang rumusan pemikiran digambarkan pada gambar berikut. DKI Jakarta
Tahun 2007 - 2012 1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,23 5,02 6,6 6,7 6,5
(Dalam Persen)
Gambar 3.3. a Pertanian 0,77 0,34 0,84 0,78 0,8
Analisis Proyeksi Asumsi Indikator Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta
Pembiayaan Daerah Makro Ekonomi b Pertambangan dan Penggalian 0,07 -0,21 1,47 4,35 -0,9
Sumber: Peraturan Menteri Dalam c Industri Pengolahan 3,87 0,14 3,61 2,55 2,4
Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Angka Rata-rata Pertumbuhan Saldo Tingkat Pertumbuhan d Listrik, Gas dan Air Bersih 7,32 4,58 4,33 4,7 4,5
Kas Neraca Daerah dan Rata-rata Saldo Kas Neraca Daerah dan
Kebijakan Penyelesaian Pertumbuhan Kewajiban Kepada Kewajiban Kepada Pihak Ketiga
Kewajiban Daerah Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Sampai Dengan Akhir Tahun e Konstruksi 7,67 6,2 7,08 7,2 6,8
Tahun Belum Terselesaikan Serta Belum Terselesaikan Serta
Kegiatan Lanjutan Kegiatan Lanjutan
f Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,66 4,01 7,27 7,4 7,2
Secara umum, pertumbuhan ekonomi tahun 2007 hingga tahun 2012 terus meningkat, Pengaruh dari pergerakan output sektor-sektor produksi utama dalam hal ini diindikasikan
sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan sektoral khususnya sektor konstruksi; melalui pergerakan pertumbuhan ekonomi, serta pelaksanaan kebijakan Pendapatan
sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan; Daerah, selama tahun 2007-2012 tergambar dalam rencana dan realisasi Pendapatan Daerah
serta sektor jasa, yang merupakan sektor-sektor produksi utama penopang perekonomian pada tabel berikut.
DKI Jakarta.
Tabel 3.2.
Dengan pendekatan tersebut, dapat dilihat hubungan antara pertumbuhan ekonomi Rencana Pendapatan Realisasi Pendapatan % Realisasi Pendapatan
Persentase Realisasi Tahun
APBD-P (Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) Terhadap APBD-P
dengan sektor-sektor produksi utama perekonomian di DKI Jakarta, dimana peningkatan Terhadap Rencana
pertumbuhan ekonomi menandai peningkatan output pada sektor-sektor produksi utama, Pendapatan Daerah 2008 19.031,85 19.221,76 101.00
juga sebaliknya. Provinsi DKI Jakarta Tahun
2007 2012 2009 19.371,84 19.262,68 99.44
Pergerakan output Pergerakan output sektor-sektor produksi utama tersebut, baik secara langsung maupun
2010 22.963,35 23.025,99 100.27
tidak langsung mempengaruhi Pendapatan Daerah. Untuk dapat melihat bagaimana Sumber:
sektor-sektor pengaruh tersebut, terlebih dahulu perlu dilihat kebijakan Pendapatan Daerah Pemerintah
Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007- 2011 26.845,69 28.297,36 105.41
produksi utama Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2007-2012 sebagaimana termuat dalam RPJMD Tahun 2011 (Audited BPK)
2012* 33.650,01 35.610,96 105.43
2007-2012, yaitu sebagai berikut :
tersebut, baik secara *) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012
1. Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis terhadap
langsung maupun (Unaudited)
Pendapatan Daerah tahun 2012 telah melampaui rencana Pendapatan Daerah sebagaimana
perkembangan basis pungutannya dan less distortive terhadap perekonomian;
RPJMD Tahun 2007-2012, yaitu sebesar Rp.28.933,89 Miliar. Adapun Realisasi Pendapatan
tidak langsung
2. Optimalisasi pajak dan retribusi daerah melalui langkah-langkah intesifikasi dan Daerah dari tahun 2007 hingga tahun 2012 terus meningkat nilainya baik dari rencana
mempengaruhi ekstensifikasi, yakni : maupun realisasi, hal tersebut sejalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi yang relatif
Pendapatan Daerah. a. Intensifikasi pajak dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk
meningkat dari 2007 hingga 2012.
meningkatkan kepatuhan (compliance) dan memperkuat basis pajak/ Pada tahun 2009, dilakukan revisi terhadap rencana Pendapatan Daerah, dimana pada
retribusi yang ada; APBD direncanakan sebesar Rp.20.213,39 menjadi sebesar Rp.18.963,84 pada APBD-P. Hal
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan realisasi Pendapatan Daerah Triwulan
b. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi atau elektronisasi)
I tahun 2009 yang jauh lebih rendah dari rencana, sejalan dengan rendahnya realisasi
sistem perpajakan dan retribusi daerah;
pertumbuhan ekonomi periode yang sama yaitu hanya -1,09 persen, sebagai imbas dari
c. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi kelesuan perekonomian akibat pengaruh krisis keuangan global. Meskipun demikian,
pengenaan pajak dan retribusi; kondisi perekonomian berangsur pulih sehingga realisasi Pendapatan Daerah tahun 2009
d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan tetap dapat melampaui rencana.
pendapatan daerah; Lebih rinci, berikut adalah realisasi Pendapatan Daerah tahun 2007-2012 yang diklasifikasikan
e. Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah; menurut sumbernya.
Dana Bagi
1.2.1 0,00 8.580,18 9.398,61 8.747,64 10.984,79 5,64
Hasil Pajak
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah
Dana Bagi
yang kemudian diturunkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
1.2.2 Hasil Bukan 8.702,81 70,65 139,00 192,16 294,85 22,25
Pajak Ketentuan Umum Pajak Daerah, Pajak Daerah merupakan kontribusi wajib kepada Daerah
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Dana Alokasi
1.2.3 - - - 209,91 275,33 6,23 Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
Umum
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Adapun jenis Pajak Daerah
Lain-lain yang ditentukan yaitu:
Pendapatan
1.3 63,38 10,79 596,39 1.321,67 1.782,69 1.1082,25
Daerah yang a. Pajak Kendaraan Bermotor;
Sah
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
1.3.1 Hibah - 10,79 596,39 8,41 3,01 1.033,14
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
Dana
Penyesuaian d. Pajak Air Permukaan;
1.3.2 63,68 - - 1.313,25 1.779,68 (12,90)
dan Otonomi
Khusus e. Pajak Rokok;
f. Pajak Hotel;
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa realisasi Pendapatan Daerah meningkat dari tahun ke g. Pajak Restoran;
tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 16,76 persen per tahun, dengan pertumbuhan
h. Pajak Hiburan;
Pendapatan Daerah terbesar bersumber dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar
1.082,25 persen per tahun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 21,19 persen per tahun, i. Pajak Reklame;
dan Dana Perimbangan sebesar 10,37 persen per tahun.
j. PajakPenerangan Jalan;
k. Pajak Parkir;
Faktor lain yang juga mempengaruhi Pendapatan dari Pajak Daerah yaitu stabilitas keamanan Gambar 3.6.
dan akses perijinan, terutama Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan. Pertumbuhan Realisasi Hasil
Pengelolaan Keuangan
Retribusi Daerah selama tahun 2007 hingga tahun 2012 rata-rata tumbuh sebesar 41,40% Daerah yang Dipisahkan
per tahun dengan rincian pertumbuhan per tahun dapat dilihat pada gambar berikut. Provinsi DKI Jakarta Tahun
2007 2012
Gambar 3.5.
Sumber :
Pertumbuhan Realisasi
Laporan Keuangan Pemerintah
Retribusi Daerah Provinsi Provinsi DKI Jakarta tahun
DKI Jakarta Tahun 2007-2011 (Audited BPK)
2007 - 2012
*) Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012
Sumber :
(Unaudited)
Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun
2007-2011 (Audited BPK)
Jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dirinci menurut obyek
Retribusi merupakan pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian pendapatan, yaitu :
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
a. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD;
kepentingan orang pribadi atau Badan.
b. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN;
Jenis Retribusi yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu :
dan
a. Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
c. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta
usaha masyarakat.
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan;
B. Belanja Daerah
Belanja Daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
Jenis Pendapatan Daerah yang diklasifikasikan dalam Lain-lain PAD Yang Sah yang mencakup: kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; Analisis Belanja Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan
b. Jasa giro; pembelanjaan pada periode tahun 2007-2012 yang digunakan sebagai bahan untuk
menentukan rencana Belanja Daerah dimasa yang akan datang dalam rangka peningkatan
c. Pendapatan bunga;
kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
d. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah;
Sedangkan kebijakan Belanja Daerah tahun 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam
e. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012, yaitu sebagai berikut :
dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah;
1. Menitikberatkan pada Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang sesuai dengan
f. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; Prioritas Pembangunan Daerah;
g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan; 2. Menjalankan participatory program and budgeting untuk isu-isu yang dominan
antara lain: pendidikan, kesehatan, dan transportasi, serta masalah banjir dan
h. Pendapatan denda pajak;
polusi;
i. Pendapatan denda retribusi;
a. Subsidi, untuk menolong kelompok ekonomi lemah dalam mengakses Tabel 3.5.
fasilitas publik; Tahun
Proporsi Realisasi Belanja Rata-
N0 Uraian
Terhadap Anggaran Belanja rata
b. Hibah, untuk menyentuh kegiatan/usaha penduduk/komunitas sebagai 2008 2009 2009 2011 2012*
Provinsi DKI Jakarta
seed money yang berperan mendorong perangkat kelurahan berperan Tahun 2007-2012 A Beanja Tidak langsung 92.03 91.47 91.45 93.98 93.39 92.64
sebagai urban manager; (Dalam Persen)
1 Belanja Pegawai 93.14 92.45 92.48 94.75 94.19 93.44
c. Bantuan sosial, untuk menyentuh komunitas sosial tertentu dalam Sumber:
rangka pembangunan modal sosial; Laporan Keuangan Pemerintah 2 Belanja Bunga 97.83 99.97 74.61 99.99 72.88 74.48
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-
d. Bantuan keuangan, untuk memberikan insentif/disinsentif kepada 2011 (Audited BPK) 3 Belanja Hibah 99.97 90.05 97.65 93.54 94.91 76.24
pemerintah daerah lainnya dalam rangka kerjasama/komitmen antar *) Laporan Keuangan Pemerintah 4 Belanja Bantuan Sosial 89.32 82.11 58.94 66.22 54.27 59.32
pemerintah daerah; Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012
(Unaudited)
Belanja Bantuan
7. Membangun Medium Term Expenditure Framework (MTEF) terutama untuk 5 0.00 88.32 99.15 99.15 65.13 76.59
Keuangan
menyelesaikan program-program yang harus dirampungkan dalam lebih dari 1
6 Belanja Tidak Terduga 3.73 0.00 0.00 0.00 2.99 1.71
(satu) tahun anggaran;
B Belanja Langsung 72.92 79.12 77.58 81.23 76.74 77.94
8. Memperjelas kerangka regulasi untuk setiap penetapan jenis belanja dan pagu
alokasi dari setiap SKPD; 1 Belanja Pegawai 82.59 82.91 76.71 86.54 86.28 84.20
9. Meningkatkan proporsi alokasi belanja pada tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan 2 Belanja Barang dan Jasa 80.86 83.99 85.66 86.39 85.16 84.30
dan UPT; serta
3 Belanja Modal 56.65 72.09 68.70 75.37 68.07 68.44
10. Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang langsung menyentuh
kepentingan masyarakat. Dari rincian realisasi Belanja Daerah tersebut diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata realisasi
Belanja Tidak Langsung sebesar 92,64 persen, sedangkan rata-rata realisasi Belanja Langsung
Dengan memperhatikan perkembangan kondisi perekonomian yang digambarkan melalui
sebesar 77,94 persen. Realisasi Belanja Daerah dari tahun ke tahun relatif semakin meningkat,
realisasi indikator makro ekonomi, juga pelaksanaan kebijakan Belanja Daerah, diperoleh
baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung.
nilai realisasi Belanja Daerah, seperti ditunjukkan pada tabel berikut
Meskipun demikian, dari tahun ke tahun realisasi Belanja Langsung relatif lebih rendah
dibandingkan realisasi Belanja Tak Langsung, hal tersebut karena Belanja Langsung tidak
dapat sepenuhnya diserap karena berbagai faktor, baik faktor internal diantaranya adalah
masa yang akan datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan 1.2.2 Investasi Permanen 13,98
daerah.
1.3 Aset Tetap 2,54
Tabel berikut menyajikan gambaran realisasi Pembiayaan Daerah tahun 2007 hingga tahun
1.3.1 Tanah 4,61
2012.
1.3.2 Peralatan dan Mesin 29,08
Tabel 3.6.
Tahun 1.3.3 Gedung dan bangunan 19,61
Realisasi Pembiayaan
No Uraian
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2008 2009 2010 2011 2012* 1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 2,23
Tahun 2007-2012
(Dalam Miliar Rupiah) Pembiayaan Netto 1.181,14 4.005,14 3.438,10 4.581,97 5.615,46 1.3.5 Aset Tetap Lainnya 21,80
Sumber: 1 penerimaan Pembiayaan 1.364,26 4.446,37 3.748,51 4.911,20 6.470,62 1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 44,13
Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007- 1.1 Penggunaan SiLPA 1.364,36 4.446,37 3.748,51 4.911,20 6.470,62 1.4 Dana Cadangan 8,49
2011 (Audited BPK)
1.5 Aset Lainnya 34,94
1.2 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah - - - 14,88 4,93
*) Laporan Keuangan Pemerintah yang Dipisahkan
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 1.5.1 Tagihan Penjualan Angsuran 166,76
(Unaudited) 2 Pengeluaran Pembiayaan 183,12 441,24 310,41 329,22 855,16 1.5.2 Piutang Tuntutan Ganti Rugi 34,75
2.1 Pembentukan Dana Cadangan - 70,15 50,04 54,56 73,96 1.5.3 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 119,08
2.2 Penyertaan Modal (investasi) 133,33 238,46 80,91 136,78 618,48 1.5.4 Aset Tidak Berwujud 16,73
Pemerintah Daerah
1.5.5 Aset di BP THR Lokasari 2,59
2.3 Pembayaran Utang Pokok 49,79 24,68 24,68 11,23 109,32
1.5.6 Aset Lain-lain 31,09
2.4 Pembayaran Utang Kepada Pihak - 28,22 24,30 120,99 -
Ketiga 2 Kewajiban 36,27
2.5 Pembayaran Utang Kepada Pegawai - 18,97 3,48 1,35 - 2.1 Kewajiban Jangka Pendek 50,20
2.6 Pemberian Pinjaman Daerah - 60,75 127,00 4,32 53,40 2.2 Kewajiban Jangka Panjang 33,97
Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah 3.2 Ekuitas Dana Investasi 0,94
Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan
3.3 Ekuitas Dana Cadangan 8,49
aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Berikut digambarkan
perkembangan Neraca Daerah. Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 0,65
1. Rasio total hutang terhadap total aset, yang menunjukkan seberapa besar
pengaruh hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya diartikan
semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan, juga menandakan
semakin besar resiko yang dihadapi oleh kreditur. Pengaruh hutang terhadap
aktiva tahun 2009 sebesar 0,14 persen, tahun 2010 sebesar 0,14 persen, dan tahun
2011 sebesar 0,19 persen.
Tabel 3.12.
2008 2009 2010 2011 2012*
3.3 Kerangka Pendanaan
Sisa Lebih Perhitungan
No Uraian Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah
Anggaran Provinsi DKI % thd % thd % thd % thd % thd
Jakarta
Rp
SiLPA
Rp
SiLPA
Rp
SiLPA
Rp
SiLPA
Rp
SiLPA yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah
Tahun 2007-2012 selama 5 (lima) tahun ke depan.
1 Jumlah SiLPA 4.446,37 100,00 3.756,72 100,00 4.911,20 100,00 6.470,62 100,00 9.697,80 100,00
Sumber: Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah
Laporan Keuangan Pemerintah 2 Pelampauan
Penerimaan 74,02 1,66 237,66 6,33 576,59 11,74 1.546,61 23,90 1.749,87 18,04
sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-
2011 (Audited BPK) PAD tersebut akan dialokasikan. Kapasitas riil keuangan daerah merupakan total penerimaan
daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan
*) Laporan Keuangan Pemerintah 3 Pelampauan
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 Penerimaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
178,88 4,02 357,56 9,52 468,48 9,54 490,93 7,59 1.778,09 18,33
(Unaudited) Dana
Perimbangan
d. Pemberlakuan Pajak Rokok Tahun 2014, dimana dalam Undang-Undang Nomor Kebijakan Belanja Daerah tahun 2013-2017 secara umum sebagai berikut:
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diamanatkan bahwa 1. Memenuhi pelaksanaan Program Unggulan yang merupakan Program Prioritas
Pajak Rokok merupakan Pajak Daerah yang dipungut oleh Provinsi; dalam pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun;
e. Penyesuaian sewa parkir secara periodik; 2. Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah lainnya sesuai dengan urusan
f. Penambahan jenis retribusi baru (Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi pemerintahan yang harus dilaksanakan;
Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing); 3. Memenuhi pelaksanaan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan
g. Peningkatan kerjasama intensifikasi pemungutan PPh orang pribadi; dan minimal dan operasional;
h. Optimalisasi laba BUMD. 4. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring
melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang;
Kebijakan tersebut diatas diformulasikan sedemikian rupa sehingga diperoleh proyeksi
pendapatan sebagaimana tabel berikut: 5. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi,
peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan;
Belanja Daerah dialokasikan dengan mendasarkan pada prioritas kebutuhan, yang Tabel 3.18.
Tahun
terbagi menjadi belanja yang bersifat mengikat dan Belanja Prioritas. Belanja Prioritas Proyeksi Pembiayaan
No Uraian
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2013 2014 2015 2016 2017
diklasifikasikan lagi dengan mempertimbangkan urgensi menjadi prioritas I, prioritas II dan Tahun 2013-2017
prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II. Prioritas (Dalam Miliar Rupiah) Pembiayaan Netto 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89
III mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya.
Sumber: 1 Penerimaan Pembiayaan 8.454,55 9.738,34 12.435,50 14.025,15 16.403,58
Program Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program BPKD Provinsi DKI Jakarta
1.1 Penggunaan SiLPA 8.344,55 6.836,45 8.674,41 10.873,55 15.642,69
prioritas yang menunjang pencapaian visi dan misi Gubernur. Program Prioritas II merupakan
program dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan 1.2 Penerusan Pinjaman JEDI 110,00 159,40 160,30 150,10 138,20
pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai dengan SPM. Program Prioritas III merupakan
1.3 Penerusan Pinjaman MRT - 2.742,49 3.600,79 3.001,50 622,69
prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/kota serta belanja tidak 2 Pengeluaran Pembiayaan 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
terduga. Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan pemenuhan dana pada Penyertaan Modal
2.1 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
Prioritas I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar. Pemerintah
Alokasi Belanja terlebih dahulu digunakan untuk memenuhi kebutuhan Belanja Tidak 2.1 Pembayaran Utang Pokok 58,19 - - - -
Langsung yang bersifat mengikat dan Belanja Prioritas I, serta untuk memenuhi Pengeluaran
Pembiayaan yang bersifat Wajib.
3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan
Berikut digambarkan Proyeksi Alokasi Belanja Daerah tahun 2013-2017 khusus untuk
Selanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung dengan mengisi
pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Prioritas I.
tabel, sebagai berikut:
Tabel 3.17.
Tahun Tabel 3.19.
Proyeksi Belanja Mengikat
No Uraian Tahun
dan Prioritas I Provinsi DKI 2013 2014 2015 2016 2017
Proyeksi Kapasitas Riil
Jakarta Tahun 2013-2017 Kemampuan Keuangan No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
(Dalam Miliar Rupiah) A Belanja Mengikat 10.853,15 12.236,92 13.797,13 15.556,26 17.539,69 Daerah Provinsi DKI Jakarta (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tahun 2013-2017
Sumber: Belanja Langsung (Dalam Miliar Rupiah) 1 Pendapatan 41.525,34 53.197,03 63.955,60 83.707,89 103.982,01
Bappeda dan BPKD Provinsi B 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02
(Prioritas I)
DKI Jakarta
2 Penggunaan SiLPA 8.344,55 6.836,45 8.674,41 10.873,55 15.642,69
Pengeluaran Sumber:
C 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
Pembiayaan Bappeda dan BPKD Provinsi 3 Penerusan Pinjaman JEDI 110,00 159,40 160,30 150,10 138,20
DKI Jakarta
Penyertaan Modal 4 Penerusan Pinjaman MRT - 2.742,49 3.600,79 3.001,50 622,69
1 4.403,56 5.105,98 3.900,79 3.301,50 922,69
Pemerintah
Total Penerimaan 49.979,89 62.935,37 76.391,10 97.733,04 120.385,59
Pembayaran Utang
2 58,19 - - - -
Pokok 5 Belanja Mengikat 10.853,15 12.848,40 15.210,50 18.006,89 21.317,42
Total (A+B) 39.878,91 53.552,72 52.909,67 52.712,08 44.042,40 6 Belanja Prioritas 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02
Tabel 3.20. Sumber: a Pendapatan Asli Daerah 26.670,45 34.258,57 40.100,47 47.902,04 57.376,73
Tahun Bappeda, BPKD, dan
Proyeksi Penggunaan
No Uraian DPP Provinsi DKI Jakarta - Pajak Daerah 21.918,00 28.457,00 33.883,82 41.228,78 50.200,37
Kapasitas Riil Kemampuan 2013 2014 2015 2016 2017
Keuangan Daerah
- Retribusi Daerah 1.500,00 2.207,50 2.369,62 2.547,83 2.743,72
Provinsi DKI Jakarta Tahun Kapasitas Riil Kemampuan
1 10.100,98 8.771,17 22.068,06 42.570,33 72.565,46
2013-2017 Keuangan Daerah Hasil Pengelolaan
(Dalam Miliar Rupiah) - Kekayaan Daerah Yang 415,24 615,00 719,00 841,00 984,00
2 Proyeksi Belanja Prioritas I 6.371,26 4.482,00 17.135,50 36.897,89 66.042,15 Dipisahkan
Sumber:
Bappeda DKI Jakarta 3 Proyeksi Belanja Prioritas II 3.729,72 4.289,18 4.932,56 5.672,44 6.523,30 Lain-lain Pendapatan
- 2.837,21 2.979,07 3.128,02 3.284,42 3.448,64
Daerah yang Sah
Surplus / Berimbang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b Dana Perimbangan 9.248,95 15.130,98 21.783,63 33.590,78 44.244,45
Dengan demikian, Kapasitas Riil Keuangan Daerah telah digunakan untuk memenuhi Belanja - Bagi Hasil Pajak 8.692,21 14.492,00 21.094,81 32.793,71 43.336,68
Prioritas II dan III, secardapat dialokasikan sebagaimana tabel berikut:
- Bagi Hasil Bukan Pajak 255,56 281,12 295.17 324,69 340,92
Tabel 3.21. Tahun
Kerangka Pendanaan Prioritas
- Dana Alokasi Umum 301,18 357,86 393,65 472,38 566,85
Alokasi Prioritas I, II, dan III No 2013 2014 2015 2016 2017
Belanja
Provinsi DKI Jakarta Lain-lain Pendapatan
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp c 5.605,93 3.807,48 2.071,50 2.215,08 2.360,83
Tahun 2013 2017 Daerah Yang Sah
(Dalam Miliar Rupiah) 1 Prioritas 70,91 24.622,21 80,50 36.209,82 78.28 35.211,75 75,26 33.854,32 56,87 25.580,02
I 2 Belanja 45.576,33 57.829,39 72.490,31 94.431,54 119.462,90
Sumber:
2 Prioritas 18,35 6.371,26 9,96 4.482,00 38.09 17.135,50 82,03 36.897,89 146,82 66.042,15 a Belanja Tidak Langsung 14.582,87 17.137,58 20.143,06 23.679,33 27.840,72
Bappeda Provinsi DKI Jakarta
II
3 Prioritas 10,74 3.729,72 9,54 4.289,18 10,97 4.932,56 12,61 5.872,44 14.50 6.523,30 - Belanja Mengikat 10.853,15 12.848,40 15.210,50 18.006,89 21.317,42
III
- Prioritas III 3.729,72 4.289,18 4.932,56 5.672,44 6.523,30
Total 34.723,18 44.980,99 57.279,81 76.424,65 98.145,48
b Belanja Langsung 30.993,46 40.691,81 52.347,25 70.752,21 91.622,17
Penetapan persentase tiap tahun sesuai urutan prioritas (I, II, dan III) bukan menunjukkan
- Prioritas I 24.622,21 36.209,82 35.211,75 33.854,32 25.580,02
urutan besarnya persentase tetapi lebih untuk keperluan pengurutan pemenuhan
kebutuhan pendanaannya. Besar persentase ditentukan sesuai analisis umum tentang - Prioritas II 6.371,26 4.482,00 17.135,50 36.897,89 66.042,15
kapasitas pendanaan dari program prioritas yang dibayangkan akan menunjang prioritas
Surplus / Defisit 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89
dimaksud. Evaluasi atau analisis dari penyelenggaraan pembangunan daerah dimasa lalu
cukup baik untuk mendapatkan gambaran yang diinginkan. 3 Pembiayaan 4.050,99 4.632,36 8.534,71 10.723,65 15.480,89
Kerangka pendanaan selama 5 (lima) tahun ditampilkan pada tabel berikut. a Penerimaan 8.454,55 9.738,34 12.435,50 14.025,15 16.403,58
STRATEGIS
4
biaya ekonomi tinggi. Akses jalan menuju dan dari pelabuhan dan bandara menggunakan
jaringan jalan yang juga digunakan untuk menunjang kegiatan perkotaan lainnya. Padahal
kendaraan barang yang melintas termasuk kendaraan dengan beban berat. Selain merusak
4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah daya tahan jalan yang ada juga meningkatkan beban jalan dan kemacetan lalu lintas pada
ruas jalan yang dilewatinya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat dengan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari Ketersediaan dan pelayanan transportasi laut ke wilayah Kepulauan Seribu masih terbatas
semakin membaiknya berbagai indikator pembangunan. Namun demikian, sebagai kota untuk melayani pergerakan orang dan barang sehingga mengurangi aksesibilitas dan
yang multifungsi, sampai saat ini Jakarta tetap menyandang banyak permasalahan, baik konektivitas dengan Kota Jakarta.
dari eksternal maupun internal. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi Provinsi DKI Kemacetan di Jakarta disebabkan juga oleh rendahnya tingkat kedisplinan masyarakat
Jakarta meliputi permasalahan dan tantangan yang terkait dengan infrastruktur wilayah, dalam berlalu lintas. Ketidakdisiplinan tersebut dapat dilihat dari cara berkendara yang tidak
daya dukung lingkungan dan sumber daya alam, ketahanan sosial dan budaya, kapasitas tertib, tidak mematuhi rambu lalu lintas dan pelanggaran etika pada lampu pengaturan lalu
dan kualitas pemerintahan, kerjasama regional, dan daya saing ekonomi daerah. lintas.
Banjir dan genangan terjadi juga akibat pasang air laut atau dikenal dengan banjir rob yang Selanjutnya untuk waktu ke depan pemangku kepentingan pembangunan daerah di Jakarta
terjadi di pantai utara Jakarta. Gelombang tinggi disertai banjir rob yang terjadi di perairan harus dapat mendorong penyediaan RTH yang mencukupi dan memadai serta jalur hijau
utara Jakarta disebabkan karena perubahan angin barat yang terjadi di musim penghujan. pada jaringan jalan, sempadan sungai, danau, waduk dan situ, gedung-gedung bertingkat
Dampak banjir rob di pesisir pantai utara Jakarta semakin parah dengan terjadinya seperti mal, gedung perkantoran, apartemen, hotel, dan fasilitas publik. Di samping itu,
penurunan tanah yang mencapai 10 centimeter setiap tahunnya. diperlukan upaya identifikasi ruang dan kawasan yang dapat difungsikan kembali dan
berpotensi sebagai RTH serta upaya membebaskan lahan milik publik secara bertahap
untuk dimanfaatkan sebagai RTH.
4.1.3 Perumahan dan Permukiman
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
penyediaannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemenuhan kebutuhan rumah masih
4.1.5 Kemiskinan Kota
dihadapkan pada masalah penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh Selain menimbulkan Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,
lapisan masyarakat Jakarta. Sementara kebutuhan rumah terus meningkat seiring dengan kemiskinan perkotaan masih menjadi permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan
bertambahnya jumlah penduduk dan keluarga baru. Perhitungan kekurangan kebutuhan masalah ekonomi, DKI Jakarta. Secara kuantitas jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
rumah (backlog) mencapai 700.000 rumah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir atau kemiskinan terus mengalami penurunan, namun belum sepenuhnya terselesaikan. Satu hal yang
sekitar 70.000 rumah setiap tahunnya. perlu dicermati terkait angka kemiskinan adalah potensi meningkatnya jumlah penduduk
kota juga dapat
yang masuk dalam kategori rawan miskin yang sangat rentan terkena dampak perubahan
Pemenuhan kebutuhan rumah dihadapkan pada keterbatasan lahan di wilayah Jakarta.
menimbulkan kebijakan ekonomi.
Sehingga penyediaan kebutuhan rumah oleh pemerintah dan swasta lebih banyak dibangun
secara vertikal dibandingkan dengan rumah horizontal yang membutuhkan lahan besar. pengaruh terhadap Selain menimbulkan masalah ekonomi, kemiskinan kota juga dapat menimbulkan
Namun, penyediaan hunian secara vertikal masih dihadapkan pada adanya kesenjangan ketentraman dan pengaruh terhadap ketentraman dan ketertiban umum. Berbagai gangguan dan masalah
budaya masyarakat yang belum terbiasa tinggal di hunian vertikal. sosial seringkali disebabkan karena tekanan kemiskinan sebagai faktor pemicu. Apabila
ketertiban umum. tidak ditangani dengan serius dan sistematis kondisi ini dapat menimbulkan ganggguan
Permasalahan lainnya terkait kondisi dan kualitas lingkungan adalah permukiman yang
terhadap ketertiban umum. Penanganan masalah sosial ini tidak cukup hanya diserahkan
kurang sehat dan tertata. Meskipun luas permukiman kumuh cenderung menurun dan
pada pemerintah saja, akan tetapi dibutuhkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan
menjadi 5.050 hektar pada tahun 2008, namun peningkatan kualitas lingkungan permukiman
terutama pemuka masyarakat, tokoh agama dan para pembina masyarakat di tingkat lokal.
perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya permukiman kumuh baru. Selain itu masih
banyak kawasan permukiman kumuh liar yang menempati lahan publik misalnya sepanjang
bantaran sungai, rel kereta api, waduk dan lahan kosong.
4.1.6 Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi merupakan konsep dengan ruang lingkup yang luas, mencakup
Peningkatan 4.1.4 Ruang Terbuka Hijau (RTH) pembenahan struktural, prosedural, kultural, dan etika birokrasi. Birokrasi diharapkan
penyediaan RTH menjadi pelayan masyarakat, abdi negara dan teladan bagi masyarakat. Pemerintah Provinsi
Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan elemen penting dalam pembangunan kota untuk
DKI Jakarta sudah melakukan berbagai program dalam rangka reformasi birokrasi, antara
publik menghadapi meningkatkan kualitas ruang kota yang asri, nyaman dan sehat. Ketersediaan RTH di DKI lain: penataan struktur birokrasi, penataan distribusi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sistem
Jakarta masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
masalah terbatasnya rencana tata ruang. Permasalahan RTH di DKI Jakarta meliputi penyediaan dan penyebaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan promosi PNS secara terbuka, pengembangan
Sistem Elektronik Pemerintah (e-Government), penyederhanaan sistem perizinan dan non
jumlah lahan yang dan kualitas RTH publik dan privat di seluruh wilayah serta pengembangan tajuk hijau.
perizinan, serta peningkatan remunerasi berdasarkan merit system.
dapat dimanfaatkan Peningkatan penyediaan RTH publik menghadapi masalah terbatasnya jumlah lahan yang
Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi antara lain
untuk ruang terbuka dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau. Upaya yang dilakukan adalah melalui pelaksanaan konsep reformasi birokrasi secara efisien dan efektif, pembenahan birokrasi
pembebasan lahan privat yang sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang sebagai ruang
hijau. terbuka hijau, dan mendorong masyarakat/privat untuk meningkatkan luas RTH di lahan milik
menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku (mind set) seluruh aparat pemerintahan secara
terpadu dan berkesinambungan. Selain itu upaya penataan kelembagaan atau institusi yang
Pembangunan kesehatan secara umum telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Di sisi lain, pemahaman dan implementasi demokrasi yang tidak komprehensif telah
Namum demikian masih ditemukan beberapa permasalahan yang perlu penyelesaian menjurus pada kebebasan yang tak terkendali. Sebagian masyarakat merasa bebas untuk
dan mendapat perhatian semua pemangku kepentingan antara lain: belum optimalnya berbuat apa saja tanpa mengindahkan hukum. Kebebasan dan unjuk kekuatan telah menjadi
pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan, masih adanya angka kematian ibu dan anak, model dan instrumen untuk menyampaikan tuntutan, yang bila tidak dikendalikan secara
keterbatasan jumlah dan mutu tenaga kesehatan, serta penyebarannya yang kurang merata, hati-hati berpotensi untuk menjadi tindakan-tindakan anarkis yang sangat meresahkan
pelayanan pada rumah sakit dan puskesmas juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya, dan mengganggu kehidupan normal masyarakat. Dengan demikian kedewasaan dan
masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular, rendahnya kesadaran sikap-sikap elegan khususnya pada masyarakat DKI Jakarta menjadi sesuatu yang patut
masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. diperhatikan dalam rangka mewujudkan kenyamanan dan ketertiban di masyarakat. Dalam
pengendalian ketentraman, ketertiban, dan keamanan masyarakat, permasalahan lainnya
Penyelenggaraan kesehatan di DKI Jakarta dikembangkan dengan mendorong promosi
adalah peningkatan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk
kesehatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kesehatan lingkungan dan
mewujudkan Jakarta yang aman, tentram dan tertib.
perorangan, optimalisasi sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga Jakarta khususnya
keluarga miskin, penerapan ISO pada fasilitas kesehatan, penyempurnaan sistem rujukan,
optimalisasi kegawat daruratan, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan,
serta peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana kesehatan.
Kebutuhan Kebutuhan energi listrik setiap tahunnya terus mengalami peningkatan yang cukup Selanjutnya, selain permasalahan perizinan dan kepastian investasi dalam perbaikan iklim
signifikan seiring dengan perkembangan kegiatan rumah tangga dan usaha. Peningkatan investasi, juga dipengaruhi oleh kondisi dan ketersediaan infrastruktur, kondisi ketentraman
energi listrik di beban listrik di seluruh wilayah Jakarta, termasuk kebutuhan energi listrik di wilayah dan sistem ketenagakerjaan. Infrastruktur yang perlu mendapat perhatian adalah jalan,
DKI Jakarta masih Kepulauan Seribu masih bergantung pasokan dari pembangkit listrik yang ada. Kebutuhan pelabuhan, bandar udara dan sistem transportasi yang masih belum mendukung secara
energi listrik di DKI Jakarta masih sangat bergantung pasokan pembangkit di Muara Karang maksimal bagi dunia usaha. Permasalahan lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah,
sangat bergantung
dan belum ada penambahan pasokan dari sistem pembangkit baru. Pembangkit tenaga dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan perbaikan iklim investasi.
pasokan pembangkit listrik di Provinsi DKI Jakarta seluruhnya dibangkitkan mesin pembangkit (power generator)
di Muara Karang diesel dan air. Untuk itulah perlu dipikirkan upaya untuk meningkatkan penyediaan energi
listrik dan sumber energi lainnya yang memadai dan mencukupi.
4.1.18 Perdagangan dan Jasa
dan belum ada
DKI Jakarta sebagai kota jasa memerlukan pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang
Dalam konteks sumber energi gas, penggunaan gas sebagai bahan bakar terus meningkat
penambahan memadai dan mencukupi agar dapat bersaing dengan kota-kota internasional lain. Untuk
terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis. Untuk itu penyediaan energi dari gas
pasokan dari sistem perlu mendapat perhatian khusus dari para pemangku kepentingan pembangunan DKI
mewujudkan fungsi kota jasa tersebut permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah
persiapan infrastruktur guna mengahadapi aktivitas perdagangan baik dalam maupun
pembangkit baru. Jakarta.
DKI Jakarta luar negeri terutama dalam menghadapi regionalisasi ekonomi. Hal ini penting karena
sebagai kota regionalisasi ekonomi baik di lingkungan ASEAN maupun di luar ASEAN diperkirakan akan
4.1.16 Stabilitas Ekonomi jasa memerlukan
mempengaruhi perdagangan di DKI Jakarta. Dengan persiapan yang mantap maka kinerja
DKI Jakarta dapat berkompetisi dalam konteks menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area),
Perekonomian makro daerah merupakan kondisi yang penting dalam pembangunan daerah.
pembangunan ACFTA (Asean-China Free Trade Area), dan kelompok perdagangan internasional lainnya.
Dalam konteks ini stabilitas ekonomi merupakan faktor fundamental untuk menjamin
Untuk itu diperlukan persiapan secara terencana dan sistematis agar produk DKI Jakarta
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic growth). Perkembangan fasilitas dan
dapat berkompetisi dengan produk internasional, sehingga membanjirnya produk yang
situasi stabilitas ekonomi saat ini tidak terlepas peran dari indikator makro ekonomi yaitu infrastruktur yang berasal dari luar negeri di DKI Jakarta dapat diantisipasi secara profesional.
pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, dan nilai tukar mata uang asing.
memadai dan Posisi strategis DKI Jakarta terhadap perekonomian nasional dan internasional membutuhkan
Saat ini, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta secara sektoral memperlihatkan sektor-sektor
unggulan (yang mempunyai peran dominan dalam perekonomian Jakarta) seperti: sektor
mencukupi agar dukungan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dan instrumen pembangunan
untuk melangsungkan kegiatan perekonomian regional dan aktivitas jasa keuangan dan
keuangan, real estate dan jasa perusahaan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor dapat bersaing jasa lainnya berskala nasional dan intenasional. Di masa yang akan datang, DKI Jakarta
industri pengolahan; sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan yang relatif stabil. Kemudian
dengan kota-kota dihadapkan pada tantangan untuk mengakomodir dan melayani kebutuhan dunia usaha
untuk laju inflasi di DKI Jakarta hampir selalu berada di bawah nasional dalam 5 (lima) tahun
secara lebih baik dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ketersediaan SDA dan infrastruktur
terakhir hingga tahun 2010. Sedangkan untuk nilai tukar dalam peranannya terhadap internasional lain.
publik yang mencukupi dan memadai serta berdaya saing didukung dengan kebijakan
stabilitas ekonomi cenderung mengikuti dinamisasi dampak dari kebijakan Pemerintah
publik yang kondusif akan dapat mendukung iklim investasi secara berkelanjutan.
Pusat dalam hal ini Bank Indonesia.
Selanjutnya untuk menindaklanjuti hal tersebut, diperlukan upaya untuk menjaga stabilitas
ekonomi makro melalui langkah-langkah untuk memperkuat daya tahan perekonomian
domestik terhadap berbagai gejolak yang muncul, baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengendalikan laju inflasi, stabilitas nilai tukar,
serta tingkat bunga yang kompetitif.
Kempat unsur ini harus ditata kembali secara sistematis sehingga akan terwujud sinergi
komponen-komponen telematika yang serasi, sehingga mampu meningkatkan daya saing
Kota Jakarta baik di tingkat regional ASEAN maupun tingkat global. Penggunaan telematika
sebagai tulang punggung pembangunan Jakarta menjadi kota pintar yang memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, meminimalisasi dampak sosial dan
lingkungan serta penggunaan energi yang bijaksana dan ramah lingkungan. Hal ini akan
sangat mendukung efektivitas dan efisiensi kegiatan ekonomi kota, terutama pada sektor
transportasi, logistik, dan juga sektor lainnya termasuk pendidikan dan kesehatan.
Pembangunan telematika harus dilaksanakan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat,
efisiensi dan tingkat pemanfaatan yang optimal untuk lapisan masyarakat dengan tetap
mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan mendukung kualitas ruang kota.
5 Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, bahwa
RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 merupakan tahap ketiga pembangunan jangka
1.
2.
Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;
3. Membangun Ketahanan Sosial dan Budaya; 5. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada
pelayanan publik.
4. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan serta Efisiensi
Misi yang diemban untuk mencapai visi dikelompokan ke dalam 4 (empat) pilar pembangunan
Pemanfaatan Sumber Daya Alam; Misi yang diemban
yaitu Pilar Ekonomi, Sosial, Lingkungan Hidup dan Aparatur yang penjelasannya adalah
5. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan; dan untuk mencapai sebagai berikut :
6. Memperkuat Inovasi dan Kreativitas Daerah. visi dikelompokan
Dengan mempertimbangkan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, potensi, ke dalam 4 (empat) Misi Pertama: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta
permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis, maka
pilar pembangunan konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
dirumuskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2013-2017 sebagai
berikut. yaitu Pilar Ekonomi, Bahwa untuk misi kesatu, pada kalimat Jakarta kota modern yang tertata rapi, pada
hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar ekonomi dalam pengembangan perekonomian
Sosial, Lingkungan kota yang difokuskan pada penataan ruang ekonomi, infrastruktur ekonomi dan sistem
5.1. Visi Hidup dan Aparatur distribusi logistik yang pada gilirannya akan mendukung peningkatan perekonomian kota
dengan penjelasan :
Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 adalah:
1. Lingkup penataan ruang ekonomi meliputi penataan ruang dengan memperbesar
Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan
lahan untuk kawasan ekonomi perdagangan dan jasa serta meminimalisir kawasan
manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang
industri yang tidak bersifat industri teknologi tinggi (hi-tech);
berorientasi pada pelayanan publik.
2. Lingkup infrastruktur ekonomi meliputi pengembangan jalan, jembatan, angkutan
Visi pembangunan jangka menengah diatas dapat dijelaskan bahwa Kota Jakarta adalah:
umum, bandara, pelabuhan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Transit Oriented
Ibukota NKRI yang sejajar dengan kota lain di dunia dan berdaya saing global. Development (TOD), pengembangan sistem pengendalian banjir dan drainase,
Kota yang dapat menjamin kehidupan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. pengembangan sistem air minum beserta sumber air bakunya, pengelolaan air
limbah, pemanfaatan air tanah, permukiman dan energi;
Kota berbudaya yang didukung oleh masyarakat produktif dan sejahtera.
3. Lingkup sistem distribusi logistik meliputi pengembangan Terminal Agro, terminal
Kota yang dapat menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan transparan beras dan bahan pokok lainnya.
dalam rangka menyediakan pelayanan publik yang berkualitas.
Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat, pemerintah
kota tidak dapat menghindar dari persaingan antar kota-kota secara global. Begitu
pula, Kota Jakarta sebagai Ibukota NKRI tidak saja menjadi barometer keberhasilan
Misi Keempat: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga
Misi Kelima: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta
sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota
berorientasi pada pelayanan publik
Bahwa untuk misi keempat, pada hakikatnya juga merupakan pelaksanaan dari sasaran
Bahwa untuk misi kelima, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar
Pilar Sosial yang akan difokuskan pada peningkatan kesadaran kehidupan berbudaya
Aparatur yang difokuskan pada kejelasan fungsi regulator dan operator melalui penataan
dan pendidikan bagi warga kota, peningkatan kualitas masyarakat yang disiplin, ramah,
organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/
harmonis dalam kemajemukan, sadar lingkungan, partisipatif dan bertanggung jawab dalam
kabupaten dan Provinsi serta kemudahan pengurusan perijinan, administrasi kependudukan,
menjaga dan memelihara kota. Selain itu juga difokuskan pada pengembangan infrastruktur
pelayanan kesehatan dan pendidikan.
kebudayaan untuk meningkatkan identitas budaya kota Jakarta seperti penyelenggaraan
event budaya bertaraf internasional, revitalisasi kota tua dan kawasan budaya, serta
pengembangan area-area untuk penyaluran kreativitas seni dan budaya masyarakat.
Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan
Karakter budaya betawi juga terus diperkuat melalui penerapan dalam arsitektur bangunan
sebagai kota modern Provinsi DKI Jakarta masih dirasa belum optimal, baik dalam proses pelaksanaan 6. Kota dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bertambah baik yang
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Pelayanan Terpadu Satu Atap dilihat dari IPM Jakarta dari 77,97 pada tahun 2012 menjadi 79,60;
dan berdaya saing di
yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat proses perizinan dan pelayanan, perencanaan
7. Kota yang semakin layak sebagai tempat tinggal dengan meningkatkan rasio
masa depan. dan penganggaran, pengelolaan keuangan daerah, pemungutan pajak, proses penyediaan
ketersediaan dan kebutuhan rusun dan juga mengentaskan RW kumuh;
barang dan jasa, dan pelayanan administrasi kependudukan telah dikembangkan dan dapat
diakses secara online melalui sistem informasi. 8. Kota yang memperhatikan penanganan permasalahan sosial khususnya anak
jalanan dan lansia terlantar yang dapat dilihat dari indikasi jumlah titik lokasi
rawan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pusat Santunan
5.3 Tujuan Dan Sasaran Per Misi Keluarga (Pusaka);
Tujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan 9. Kota yang tingkat toleransi warganya semakin baik dilihat dari indikasi
daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi, berkurangnya jumlah konflik sosial, berkurangnya jumlah lokasi rawan ketertiban
untuk mewujudkan visi pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan umum dan meningkatnya indeks demokrasi.
dan sasaran disusun dalam kerangka yang jelas di setiap misi, sehingga menggambarkan
Untuk mencapai standar kehidupan yang lebih baik sebagaimana di atas, maka tujuan dan
dampak keberhasilan pembangunan daerah.
sasaran pembangunan sesuai masing-masing misi dapat dijabarkan sebagai berikut :
Bahwa tujuan umum pembangunan Jakarta untuk 5 (lima) tahun ke depan pada dasarnya
adalah untuk mencapai standar kehidupan masyarakat kota yang lebih baik, yaitu:
Misi Pertama : Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta
1. Kota yang mampu meningkatkan posisi daya saing globalnya yang diukur
konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
berdasarkan tolok ukur aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran
informasi, kekayaan budaya dan kondisi politik dari posisi 54 dari 66 kota dunia Tujuan:
menurut Global City Index pada tahun 2012 menjadi posisi 40-45 dari 66 kota 1. Mengembangkan produk ekonomi dan bisnis kota Jakarta sesuai dengan potensi
dunia; dan ciri khasnya yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai;
2. Kota yang mampu mengembangkan diri menjadi pusat perdagangan dan jasa; 2. Mewujudkan penataan ruang kota yang terpadu dan berkelanjutan.
3. Kota yang PDRB per kapita nya tumbuh pesat dan merata yang antara lain
direpresentasikan oleh :
4. Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan Misi Ketiga: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta
kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal; terjangkau bagi warga kota
5. Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota; Tujuan:
6. Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik; 1. Menyediakan hunian dan ruang publik yang layak dan terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat.
7. Tersedianya infrastruktur energi dan kelistrikan untuk mendukung pembangunan
kota; Sasaran:
8. Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dengan memperhatikan 1. Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat;
aspirasi seluruh pemangku kepentingan;
2. Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat (perbaikan
9. Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten. kampung);
3. Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta.
Misi Kedua: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah
menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-
Misi Keempat: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga
lain
sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota
Tujuan:
Tujuan:
1. Menyediakan infrastruktur kota yang handal untuk mengatasi masalah menahun;
1. Mengembangkan budaya kota yang multikultur dan berbasis potensi lokal;
2. Mendorong pembangunan kota yang berwawasan lingkungan dan berketahanan
2. Menjadikan masyarakat DKI Jakarta yang sejahtera, berakhlak mulia, disiplin dan
dalam menghadapi resiko bencana dan dampak perubahan iklim.
partisipatif dalam memelihara kota.
Sasaran:
Sasaran:
1. Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk
1. Berkembangnya budaya kota multikultur yang berbasis komunitas;
melayani pergerakan orang dan barang;
2. Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta;
2. Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk
melayani sirkulasi dari/ke dalam kota; 3. Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata
kota;
3. Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian
banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya; 4. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota;
4. Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal; 5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat
kota terutama kaum marginal dan rentan;
5. Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua
wilayah kota; 6. Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan
masyarakat;
MISI 1: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan
Misi Kelima: Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta Rencana Tata Ruang Wilayah.
berorientasi pada pelayanan publik Indikator Sasaran
No Tujuan Sasaran Kondisi Awal Kondisi Akhir
(Impact)
Tujuan:
1 Mengembangkan 1. Berkembangnya 1. Proporsi
1. Mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan
produk ekonomi aktivitas ekonomi PDRB sektor
transparan; dan bisnis kota perdagangan dan konstruksi, sektor
Jakarta sesuai jasa pada Pusat perdagangan,
2. Meningkatkan pelayanan publik prima bagi seluruh masyarakat; dengan potensi Kegiatan Primer hotel dan
dan ciri khasnya dan Sekunder restoran, sektor
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat; 72,48% 73,23%
didukung sarana terutama yang keuangan, real
4. Mengendalikan pertumbuhan penduduk alami. dan prasarana ditetapkan dalam estate dan jasa
yang memadai RTRW keuangan, serta
Sasaran: sektor jasa-jasa
atas dasar harga
1. Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang berlaku (%)
jelas dan tidak tumpang tindih;
2. Prosentase
2. Meningkatnya ketersediaan SDM Pemprov yang sesuai dengan kompetensinya; prasarana KEK :
Jalan Tol,
3. Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangkit
listrik,
pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif; 0% 25%
pengolahan air
4. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses limbah, ITF, mess
karyawan, akses
pembangunan; masuk, angkutan
umum.
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat;
3. Prosentase sarana
6. Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan
KEK :
akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi; Pelabuhan,
container yard,
7. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan bagi semua masyarakat; 0% 25%
pegudangan,
industri Hi-Tech,
8. Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat;
bea cukai dan
9. Terkendalinya pertumbuhan penduduk. imigrasi terpadu.
7. Persentase Pusat
Distribusi Buah- 119,60% 120%
buahan
1 Menyediakan 1 Tersedianya 1. Persentase jumlah 13 % dari 50 % dari 2 Menjadikan 1. Meningkatnya 1. Persentase 55% 75%
hunian dan rumah layak dan kebutuhan 8.000 Unit 8.000 Unit masyarakat pelayanan dan perusahaan yang
ruang publik terjangkau untuk tempat tinggal DKI Jakarta perlindungan wajib menyeleng-
yang layak dan semua kelompok yang terpenuhi yang sejahtera, sosial bagi garakan program
terjangkau bagi masyarakat berakhlak mulia, seluruh lapisan perlindungan dan
seluruh lapisan disiplin dan masyarakat kota jaminan sosial
masyarakat 2. Tertatanya 1. Lokasi kawasan 100 Lokasi partisipatif dalam terutama kaum tenaga kerja
kawasan permukiman memelihara kota marginal dan
permukiman kumuh yang rentan
yang layak bagi ditata
masyarakat 2. Meningkatnya 1. Persentase 60% 85%
(perbaikan kualitas dan pencari
kampung) perlindungan kerja yang
ketenagakerjaan ditempatkan
3. Meningkatnya 1. Rasio ruang 9,90% daiatas 11 %
luasan dan kualitas terbuka hijau 3. Meningkatnya 1. Jumlah 6 23
ruang terbuka peran olahraga Gelanggang
hijau publik dan 2. Jumlah taman 10 60 dalam Remaja yang
privat di Jakarta yang digunakan pembangunan memenuhi
sebagai taman kualitas kehidupan standar
kreativitas publik masyarakat
1 Mengembangkan 1. Berkembangnya 1. Penyelenggaraan 15 Event 110 Event 5. Meningkatnya 1. Jumlah lokasi 24 Lokasi 15 Lokasi
budaya kota yang budaya kota event budaya kesadaran rawan ketertiban
multikultur dan multikultur berbasis masyarakat umum
berbasis potensi yang berbasis komunitas dalam menjaga
lokal komunitas ketentraman dan
ketertiban kota
2. Tersedianya pusat- 1. Jumlah pusat - 12 Pusat - 60 Pusat
pusat kebudayaan kebudayaan Seni Seni
di semua wilayah di wilayah - 12 Museum - 14 Museum
kota Jakarta kota Jakarta
dan kawasan
revitalisasi
bersejarah
3. Terwujudnya 1. Jumlah - 12 - 17
upaya revitalisasi Pelestarian Bangunan Bangunan
kawasan Bangunan dan - 3 - 5
bersejarah kota Lingkungan Lingkungan Lingkungan
sebagai daya tarik Cagar Budaya Cagar Cagar
wisata kota melalui Budaya Budaya
Konservasi
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing daerah dan daya tarik
KEBIJAKAN
6
investasi melalui penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi, kelistrikan
dan energi yang memadai. Strategi operasional meliputi: i) Pengembangan sistem
Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak
dan jaringan telekomunikasi pada kantor pemerintahan, pusat pelayanan publik
untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta memiliki dampak
dan tempat umum, ii) Peningkatan pasokan suplai listrik dan iii) Pengelolaan
yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. Untuk mewujudkan Visi
energi ramah lingkungan dan suplai bahan bakar minyak dan gas yang efektif dan
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, maka Pemerintah
efisien.
Daerah akan melaksanakannya melalui 5 (lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi
pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang. 5. Optimalisasi penataan ruang
Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa penataan ruang mulai dari
Strategi merupakan 6.1 Strategi proses perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
dilaksanakan secara optimal dalam mewujudkan ruang kota yang berkualitas.
langkah untuk Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Pertama dapat dikelompokkan sebagai berikut: Strategi operasional meliputi: i) Peningkatan mekanisme dan peran pemangku
kepentingan dalam penataan ruang, ii) Pengembangan instrumen pengendalian
memecahkan 1. Peningkatan dan pengembangan kawasan-kawasan strategis yang berperan
dalam menggerakan ekonomi kota, termasuk didalamnya pusat kegiatan pemanfaatan ruang yang efektif, iii) Pengembangan sistem informasi spasial, iv)
permasalahan Peningkatan penataan lingkungan hidup.
primer dan sekunder serta Kawasan TOD
yang penting dan Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kedua dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Strategi ini merupakan perwujudan dari strategi pengembangan wilayah
mendesak untuk yang dirumuskan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Strategi 1. Pemantapan dan pengembangan Sistem Transportasi Kota Berbasis Angkutan
segera dilaksanakan operasionalnya meliputi; i) Peningkatan dan pemantapan fungsi Pusat Kegiatan Umum Massal
Primer dan Sekunder, ii) Pengembangan baru Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder
dalam kurun waktu secara hirarkis, dan iii) Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) pada
Strategi ini dimaksudkan untuk mengatasai permasalahan kemacetan yang
sudah semakin parah dengan memfokuskan pada peningkatan sarana dan
5 (lima) tahun serta jalur sepanjang sistem angkutan massal.
prasarana, pelayanan angkutan umum dan pengembangan sistem angkutan
memiliki dampak 2. Penguatan dukungan terhadap keberadaan ekonomi informal perkotaan umum massal untuk melayani pergerakan orang dan barang. Strategi operasional
yang besar terhadap Strategi ini merupakan komitmen untuk mewujudkan Jakarta Baru yang inklusif meliputi: i) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung, ii) Pengembangan
bagi semua lapisan masyarakat termasuk tumbuh dan berkembangnya ekonomi Sistem Angkutan Umum Massal, iii) Penataan Pelayanan Angkutan Umum, iv)
pencapaian visi, misi, Restrukturisasi Pelayanan Angkutan Umum, v) Pengendalian dan Keselamatan
informal sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi kota. Strategi
tujuan, dan sasaran. operasional meliputi: i) Penyediaan ruang bagi sektor informal pada kawasan Transportasi, vi) Pembangunan Sarana perpindahan moda transportasi yang
perkantoran dan perdagangan, ii) Pembangunan mall khusus bagi Pedagang Kaki terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas dan
Lima (PKL), iii) Revitalisasi pasar tradisional dengan tidak menggusur PKL; dan iv) vii) Penataan sistem perparkiran.
Pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM untuk mendukung formalisasi 2. Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan
dari ekonomi informal.
Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan pelayanan sarana dan prasarana jalan
3. Peningkatan ketahanan pangan kota yang mantap dalam menunjang aktivitas perkotaan. Strategi operasionalnya
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan kota sebagai meliputi: i) Pengembangan simpang tak sebidang dan ii) Pengembangan
kebutuhan pokok yang menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat kota. Prasarana Jalan dan Jembatan.
Strategi operasional meliputi: i) Optimalisasi distribusi komoditas dan kebutuhan 3. Pengembangan dan pengelolaan sistem tata air yang terpadu
pokok menghadapi ketatnya persaingan pasar dan ii) Peningkatan fungsi lumbung
Strategi ini dimaksudkan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan perkotaan
pangan di tingkat kelurahan secara efektif.
dari ancaman bahaya banjir, genangan dan banjir rob yang semakin parah
sehingga dapat melumpuhkan kegiatan sosial-ekonomi kota. Strategi operasional
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Ketiga dapat dikelompokkan sebagai berikut: Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan kegiatan kepemudaan dan olahraga
sebagai wadah pembinaan mental sekaligus wahana penyaluran minat dan
1. Penyediaan rumah layak huni bagi semua warga masyarakat dan peningkatan
kemampuan pemuda. Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Pengembangan
kualitas permukiman kota
sarana dan prasarana olahraga di seluruh wilayah, ii) Pembinaan olahraga secara
Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan peran pemerintah daerah sistematis, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan, dan iii) Pemberdayaan pemuda
dalam memenuhi kebutuhan rumah bagi warganya melalui skema penyediaan dalam pembangunan.
rusunawa dan rusunami serta perbaikan kualitas lingkungan permukiman.
Strategi operasionalnya dilakukan melalui: i) Kerjasama dalam penyediaan rumah
susun sewa, ii) Pengembangan rumah susun sewa, iii) Pengembangan rusunami Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kelima dapat dikelompokkan sebagai berikut:
dan apartemen bersubsidi, iv) Rehabilitasi dan perbaikan rumah susun sewa yang
1. Penataan kelembagaan, organisasi, dan peningkatan kapasitas aparatur
dikelola Pemprov DKI Jakarta, v) Penataan kawasan permukiman kumuh skala
pemerintahan
kota dan vi) Pemberian keamanan bermukim (security of tenure).
Strategi ini dimaksudkan untuk terus menata kelembagaan dan organisasi
pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, serta kapasitas
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatan peran serta masyarakat dalam 6.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013)
setiap tahapan pembangunan dan adanya mekanisme kontrol terhadap Arah kebijakan pembangunan tahun pertama difokuskan pada upaya untuk mengatasi
penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Strategi operasional dilakukan berbagai permasalahan pembangunan menahun dan mendesak untuk segera ditangani,
melalui: i) Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan antara lain: banjir, genangan, banjir rob, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan dan ii) kota lainnya. Selain itu, upaya pembenahan birokrasi pemerintahan yang lebih akuntabel
Pengembangan mekanisme pengaduan berbasis sistem informasi yang real-time. dan transparan serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik menjadi fokus
3. Peningkatan pelayanan publik prioritas yang akan ditangani pada tahun pertama. Peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat juga didorong utuk lebih ditingkatkan melalui pelayanan kesehatan dan
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan
pendidikan yang terjangkau semua lapisan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan publik
publik yang lebih baik melalui perbaikan di segala lini. Strategi operasionalnya
terus diperbaiki mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota dan provinsi serta menjamin
dilakukan melalui: i) Penataan dan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan
proses pelayanan publik yang akuntabel dan transparan.
publik yang lebih baik (cepat dan berkualitas), ii) Peningkatan kapasitas aparatur
sebagai garda tedepan pelayanan, iii) Pengembangan sistem informasi dalam Alokasi pendanaan Permasalahan pembangunan yang dihadapi Kota Jakarta memerlukan upaya yang menerus
mendukung pelayanan publik yang lebih baik, dan iv) Penyelenggaraan Program dan berkesinambungan didukung sumberdaya yang memadai. Alokasi pendanaan untuk
untuk bidang
Teknis urusan pemerintahan wajib dan pilihan. bidang infrastruktur banjir, transportasi, permukiman, pelayanan kesehatan dan pendidikan
infrastruktur banjir, perlu ditingkatkan untuk memastikan penanganan masalah dengan tuntas. Disisi lain,
4. Peningkatan pelayanan pendidikan
transportasi, upaya untuk mengefisienkan belanja pemerintahan daerah perlu terus dilakukan sehingga
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan untuk mengatasi permasalahan
terjangkau bagi semua golongan masyarakat dan menjamin penyelenggaraan permukiman, pembangunan kota. Upaya penanganan banjir, genangan dan banjir rob serta pembenahan
pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing sehingga terjadi peningkatan pelayanan sistem transportasi yang berbasis angkutan massal akan dilaksanakan secara menerus dan
kualitas sumber daya manusia Provinsi DKI Jakarta. Strategi operasionalnya menjadi prioritas dalam periode pembangunan lima tahun kedepan (2013-2017).
kesehatan dan
meliputi: i) Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh golongan
masyarakat menuju JAKARTA PINTAR, ii) Peningkatan kualitas layanan pendidikan pendidikan
dan iii) Peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja. perlu ditingkatkan 6.2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014)
Arah kebijakan pembangunan tahun kedua merupakan lanjutan dari tahun pertama
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial masyarakat untuk memastikan
pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017. Penanganan permasalahan
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang penanganan pembangunan yang mendesak seperti banjir, transportasi, permukiman kumuh dan
dapat dijangkau oleh semua lapisan masyakat serta adanya perlindungan sosial
untuk mewujudkan kehidupan kota yang berkeadilan. Strategi operasionalnya
masalah dengan prasarana kota lainnya terus dilaksanakan secara konsisten untuk memastikan adanya
penyelesaian yang komprehensif terhadap permasalahan tersebut. Peningkatan kualitas
dilakukan melalui: i) Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh tuntas. pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat terus dilaksanakan
penduduk DKI Jakarta menuju Jakarta SEHAT, ii) Pengembangan skema jaminan
dengan terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap sistem dan mekanisme
dan perlindungan sosial bagi masyarakat, iii) Pemberian pelayanan KB gratis dan
pelayanan yang diberikan. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang profesional
iv) Peningkatan cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA (Orang Dengan
dan kredibel serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik terus dilakukan agar
HIV/AIDS).
terwujud pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa.
2. Pembangunan 1. Urusan Koperasi dan UKM : 2. Penataan jaringan 1. Urusan Pekerjaan umum : Penataan
mall khusus bagi Membangun mall khusus bagi utilitas perkotaan dan pembangunan jaringan ducting
pedagang kaki lima pedagang kaki lima pada lokasi tanah utilitas
(PKL) milik pemerintah
Meningkatkan 8 Tersedianya rencana 1. Peningkatan 1. Urusan Penataan Ruang dan
3. Revitalisasi pasar 1. Urusan Perdagangan : Memperbaiki tata ruang kota yang mekanisme dan Urusan Pemberdayaan Masyarakat
tradisional dengan pasar-pasar tradisional dan
keterlibatan berkualitas dan peran pemangku : Meningkatkan keterlibatan
tidak menggusur PKL menyediakan ruang bagi pedagang masyarakat secara memperhatikan aspirasi kepentingan dalam masyarakat secara independen dalam
kaki lima pemangku kepentingan penataan ruang proses pengambilan keputusan
independen dalam pada perencanaan, pemanfaatan
4 Meningkatnya 1. Pengembangan 1. Urusan Koperasi dan UKM dan dan pengendalian pemanfaatan
investasi ekonomi kelembagaan Urusan Otonomi Daerah : membantu proses pengambilan ruang melalui Pelaksanaan forum
kota yang mendorong koperasi dan UKM pembentukan asosiasi/kelembagaan komunikasi publik terkait penataan
penciptaan lapangan untuk mendukung pedagang informal keputusan pada ruang secara rutin dan terjadwal
kerja dan tumbuhnya formalisasi dari serta melibatkan masyarakat luas,
kelembagaan ekonomi ekonomi informal 2. Urusan Koperasi dan UKM dan Urusan perencanaan, Pemberian Akses yang seluas-
lokal Otonomi Daerah : mengadakan luasnya kepada masyarakat untuk
pelatihan untuk manajemen usaha pemanfaatan dan mengetahui Rencana Penataan
kecil
pengendalian Ruang pada media cetak, media
elektronik dan tempat-tempat lain
5 Tersedianya stok dan 1. Optimalisasi distribusi 1. Urusan Penataan Ruang, Urusan
distribusi pangan untuk komoditas dan Ketahanan Pangan, Urusan
pemanfaatan ruang yang mudah diketahui
mendukung aktivitas kebutuhan pokok Perdagangan dan Urusan Penanaman 2. Urusan Penataan Ruang :
ekonomi kota menghadapi ketatnya Modal : Menyediakan stok komoditas Meningkatkan kerjasama dengan
persaingan pasar dan kebutuhan pokok daerah sekitar untuk penyusunan
masterplan penanganan
2. Peningkatan fungsi 1. Urusan Penataan Ruang, Urusan permasalahan tata ruang.
lumbung pangan di Ketahanan Pangan, Urusan
tingkat kelurahan Perdagangan dan Urusan Penanaman
secara efektif Modal : Menyediakan distribusi dan
stok pangan di tingkat kelurahan
Kota Tua Jakarta 3. Urusan kebudayaan : Meningkatkan 6 Meningkatnya peran 1. Pengembangan 1. Urusan Olahraga dan Pemuda
interaksi dan komunikasi budayawan olahraga dalam sarana dan prasarana : Meningkatkan sarana dan
melalui dan seniman, dan antara budayawan pembangunan kualitas OR di seluruh wilayah prasarana olahraga dan pemuda
dan seniman dengan masyarakat kehidupan masyarakat melalui Penambahan jumlah dan
pembangunan peningkatan fungsi Gelanggang
3 Terwujudnya upaya 1. Revitalisasi kawasan 1. Urusan Kebudayaan : Menata fisik Remaja sebagai sarana untuk
sarana dan revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta lingkungan kawasan Kota Tua Jakarta aktualisasi aktivitas seni-budaya
prasarana ekonomi bersejarah kota sebagai
daya tarik wisata kota
melalui pembangunan sarana dan
prasarana ekonomi kreatif
pelajar,remaja dan mahasiswa
dan Penambahan jumlah dan
kreatif. peningkatan fungsi Gelanggang
2. Urusan Kebudayaan : Melakukan Olahraga sebagai media
kerjasama dengan pemilik bangunan/ pengembangan dan pembinaan
gedung dan memberdayakan olahraga
masyarakat untuk pelestarian dan
pengembangan kota tua sebagai 7 Meningkatnya kualitas 1. Peningkatan 1. Urusan Ketenagakerjaan :
destinasi wisata dan benda cagar dan perlindungan keterampilan dan Meningkatkan kurikulum pelatihan
budaya ketenagakerjaan kualitas tenaga kerja keterampilan di Balai Latihan Kerja
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
2. Penataan bangunan 1. Urusan Perumahan : Menata
dan gedung gedung-gedung pemerintahan yang 2. Urusan Ketenaga Kerjaan :
pemerintah yang bernuansa budaya betawi Meningkatkan sarana dan prasarana
bernuansa budaya Balai Latihan Kerja
Betawi 2. Urusan Perumahan : Membangun
Mesjid Raya bernuansa betawi di 8 Meningkatnya 1. Penyelengaraan 1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
Jakarta Barat kesadaran dan toleransi pembinaan Dalam Negeri : Meningkatkan
antar suku, agama dan kesadaran dan harmonisasi masyarakat dalam
3. Urusan Perumahan Rakyat : ras (SARA) toleransi antar suku, kemajemukan antara lain melalui
Menerapkan aturan bangunan/ agama dan ras (SARA) pembinaan masyarakat dan lembaga
gedung bernuansa budaya betawi keagamaan untuk meningkatkan
kesadaran dan toleransi antar suku,
4 Meningkatnya 1. Penyelenggaraan 1. Urusan Kebudayaan : agama dan ras (SARA)
kreativitas masyarakat event-event Menyelenggarakan karnaval dan
dalam pembangunan kebudayaan festival budaya di lima wilayah 9 Meningkatnya 1. Peningkatan peran 1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
kota kesadaran masyarakat serta organisasi Dalam Negeri, Urusan Pendidikan
2. Urusan Kebudayaan : dalam menjaga kemasyarakatan dan Urusan Kebudayaan : Melakukan
Menyelenggarakan event-event ketentraman dan dan pemerintah pembinaan masyarakat untuk
budaya betawi secara reguler ketertiban kota dalam meningkatkan meningkatkan kesadaran berperilaku
ketentraman dan budaya yang tertib, disiplin, ramah,
2. Peningkatan 1. Urusan Kebudayaan : Melakukan ketertiban kota sadar lingkungan, partisipatif dan
kapasitas sanggar- pembinaan aktivias dan eksistensi bertanggung jawab dalam menjaga
sanggar budaya dan sanggar budaya dan memelihara ketentraman kota.
kesenian
DAN PROGRAM
7
pemerintah pusat,serta pendampingan program-program yang didanai oleh
Lembaga Keuangan Internasional.
PEMBANGUNAN DAERAH 7. Meningkatkan pelayanan masyarakat dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/
Kabupaten hingga Provinsi.
Visi dan Misi pembangunan Provinsi DKI Jakarta, setelah dijabarkan dalam tujuan, sasaran,
8. Meningkatkan Kerjasama Jabodetabek yang meliputi :
strategi dan arah kebijakan maka proses penjabaran selanjutnya adalah dalam pelaksanaan
kebijakan umum dan program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaannya. Kebijakan a. Pengembangan transportasi antara lain melalui Pembangunan Busway
umum pada hakekatnya merupakan resume dari semua arah kebijakan pembangunan yang Koridor Integrasi Jabodetabek, Pengembangan Kereta Komuter dan
dipilih, sementara program prioritas merupakan penjabaran dari arah kebijakan yang terkait Pembangunan Light Rapid Transit;
langsung dengan pelaksanaan visi dan misi RPJMD. b. pengendalian banjir, antara lain melalui Pengembangan Waduk
Selain program prioritas, program yang disajikan dalam RPJMD ini juga menuangkan tangkapan air di hulu (Waduk Ciawi, Waduk Cimanggis), pembangunan
program yang terkait penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) maupun operasional tanggul pengaman Rob;
pemerintahan sebagai landasan pelaksanaan penyusunan Renstra SKPD agar terjalin ikatan c. Pengelolaan sampah, melalui Penyediaan fasilitas persampahan
yang tidak terputus antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dituangkan dalam Bab VIII terpadu;
Indikasi Rencana Program yang disertai Kebutuhan Pendanaan.
d. Penyediaan air bersih, antara lain melalui Penyediaan air bersih dan air
Semua program Dalam bab ini, dari semua program prioritas yang telah ditentukan selanjutnya akan dipilih baku dari waduk Jatiluhur;
program yang akan menjadi program unggulan yang merupakan program prioritas utama
prioritas yang e. Pengembangan industri dan perdagangan, melalui penataan industri
Gubernur dalam mencapai visi dan misi RPJMD.
telah ditentukan Hi-tech. Industri bertekonolgi tinggi (Hi-tech) merupakan industri
Penjelasan kebijakan umum dan program prioritas berdasarkan misi pembangunan daerah yang dioperasikan oleh Sumber Daya Manusia yang berpendidikan
selanjutnya akan adalah sebagai berikut : dan berketerampilan tinggi, serta mempunyai infrastruktur yang
dipilih program mendukung dan mempunyai lembaga/divisi riset;
yang akan menjadi 7.1. Kebijakan Umum Pembangunan f. Pengamanan ketersediaan pangan, melalui pengendalian akses, harga,
promosi, serta distribusi / pemasaran stok komoditas dan kebutuhan
program unggulan Kebijakan umum pembangunan daerah diarahkan untuk :
pokok;
yang merupakan 1. Melaksanakan Program Unggulan yang merupakan Program Prioritas dalam
g. Pengendalian urbanisasi penduduk.
program prioritas pembangunan daerah selama 5 tahun dalam rangka penyelesaian permasalahan-
permasalahan yang ada. 9. Meningkatkan peran Jakarta sebagai Ibukota Negara yang meliputi :
utama Gubernur
2. Melaksanakan program prioritas daerah lainnya sesuai dengan urusan a. Pengembangan Transportasi melalui Pembangunan MRT,
dalam mencapai visi pemerintahan yang harus dilaksanakan. Pengembangan fasilitas park and ride di stasiun dan terminal serta
dan misi RPJMD. 3. Melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal dan
Pembangunan ruas jalan tol dalam kota .
operasional. b. Penanganan Banjir melalui Penataan kawasan Kanal Banjir Timur (KBT);
Penataan kapasitas Kali Ciliwung, Pembangunan sodetan Ciliwung
4. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring
KBT; Normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter (PAS), Penataan
melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang.
Kanal Banjir Barat, Cengkareng Drain II, Cengkareng Barat, Cakung
5. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, Drain, Kali Sunter dan Kanal Banjir Timur; Pelaksanaan program Jakarta
peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan. Emergency Dredging Initiative (JEDI); Perencanaan Pembangunan
Terowongan bawah tanah multifungsi serta Pembangunan waduk
6. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan
tangkapan air di hulu.
kualitas dan tanah di kawasan Industri, Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, h. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
dan Jasa; Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) hasil perikanan
kuantitas air bersih
serta Peningkatan ketersediaan suplai listrik. i. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
dan air baku dari produk hewan ( kesmavet )
f. Pengembangan Ekonomi Kota melalui Pengembangan Kawasan
Waduk Jatiluhur ke Ekonomi Khusus Marunda dan Tanjung Priok; Pengembangan kawasan j. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jakarta serta Pelabuhan perikanan Muara Baru; serta Pengembangan ekonomi
k. Program Penguatan sistem dan fasilitas pendukung pusat pelatihan
kreatif melalui kerjasama dengan pemilik bangunan/gedung (milik
pembangunan kerja
Pemerintah Pusat) untuk pelestarian kawasan Kota Tua.
perpipaan dan IPAL l. Program peningkatan kesempatan Kerja dan peningkatan sistem
g. Lain-Lain melalui Peningkatan kerjasama dengan TNI dan Polri untuk
sistem terpusat. pelayanan penempatan tenaga kerja
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga
ketertiban dan ketentraman kota serta penanganan bencana. 3. Isue Pembangunan Energi dan Telematika Jakarta
7.2. Program Prioritas Pembangunan Daerah b. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
Mineral
Program prioritas yang dikelompokkan berdasarkan Isu - Isu strategis menurut misi adalah
sebagai berikut : Misi2 :
1. Isue Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan
a. Program perencanaan tata ruang b. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
c. Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan d. Program Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan
d. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang e. Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan
e. Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung f. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
g. Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang h. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan
2. Isue Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja 2. Isue Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan
a. Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam Negeri a. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM b. Program Pengembangan Sistem Drainase
c. Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
g. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan k. Program Pendidikan Politik Masyarakat
Lingkungan Hidup
l. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda
h. Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana
Misi 5 :
i. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Penanggulangan Kebakaran
1. Isue peningkatan kapasitas aparatur
dan Penyelamatan
a. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur
Misi3 :
b. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
1. Isue Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur DKI Jakarta
a. Program Penyediaan Perumahan Rakyat
d. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI Jakarta
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat
2. Isue peningkatan pelayanan publik
c. Program Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rumah Susun
a. Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data
d. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
e. Program Koordinasi Serah Terima Rusun yang Dibangun Oleh APBN
b. Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara
f. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung Elektronik
2. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH c. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
a. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat d. Program Sistem Informasi danTeknologi Pajak Daerah
dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman
e. Program Peningkatan Kinerja BUMD
b. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan
f. Program Pengelolaan dan Pengembangaan Perencanaan Pembangunan
c. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman
g. Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik
d. Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman
h. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan
Misi 4 :
i. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan
1. Isue Pembangunan Budaya Multi-Kultur
j. Program Pendidikan dan Pelatihan
a. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
l. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten b. Program Pengembangan Sistem Drainase
c. Program Peningkatan Mutu Pendidikan 3. Isu Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota
a. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah 1) Pembangunan rumah susun sewa yang terpadu dengan
fasilitas pasar, kesehatan dan olah raga
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
b. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan
c. Program Keluarga Berencana
1) Mendorong pembangunan hunian vertikal
Adapun hubungan antara kebijakan umum dan arah kebijakan, serta program prioritas
pembangunan daerah beserta indikator kinerja dan kerangka pendanaannya diuraikan dan c. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung
dapat dilihat dalam Tabel 7.1.
1) Penataan kampung dan lingkungan kumuh
Dari beberapa program prioritas, kemudian dipilih program unggulan sebagai berikut :
4. Isu Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan, berupa 2) Pembangunan Tempat Transit Sampah Pesisir dan Pantai
Pulau Pemukiman di Kepulauan Seribu
1) Pengembangan koridor Busway
b. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2) Penambahan armada Busway
1) Swastanisasi Penanganan Kebersihan di 44 Kecamatan
3) Penataan trayek dan peremajaan armada bus sedang
2) Penanganan Sampah Pesisir dan Pantai Pulau-pulau di
b. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
Kabupaten Adm. Kep. Seribu, Pesisir dan Pantai Utara Jakarta,
1) Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) serta Muara 13 (Tiga Belas) Sungai di Teluk Jakarta
2) Pembangunan Light Rapid Transit (LRT) 3) Penanganan Sampah Sungai
c. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 4) Penanganan Sampah di Saluran Mikro, Penghubung dan
1) Pembangunan Flyover dan Underpass Taman di 5 wilayah kota
2) Pembangunan jalan tembus c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan
Persampahan
2. Isu Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan
1) Pembangunan Sistem Informasi dan Pengawasan
a. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir
Penanganan Sampah
1) Pengembangan situ, waduk dan embung
5. Isu Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH
2) Penguatan tanggul
a. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman
3) Pembuatan sumur resapan dan lubang biopori
d. Program Pemeliharaan dan Pembangunan gedung Pemda 1) Pembentukan Kelurahan Siaga Aktif
1) Pembangunan Masjid Raya Jakarta d. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
8. Isu peningkatan pelayanan publik 1) Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kelurahan
KEBUTUHAN PENDANAAN Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah lembaga pendidikan
swasta penerima hibah, meningkatnya jumlah sekolah yang dibangun den
Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat
meningkatnya persentase gedung sekolah yang berfungsi dengan baik.
Program prioritas maupun program dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah
termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan g. Program Peningkatan Tata Kelola Layanan Pendidikan
Minimal (SPM) sebagai berikut : Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase sekolah yang
melaksanakan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).
1. URUSAN PENDIDIKAN
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pendidikan antara lain : 2. URUSAN KESEHATAN
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Kesehatan antara lain :
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase Angka Partisipasi a. Program Pembinaan Upaya Kesehatan
Kasar untuk PAUD. Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Umur Harapan Hidup
b. Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun (UHH); dan meningkatnya persentase Kelurahan Siaga Aktif.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase Angka b. Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak
Partisipasi Kasar untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK; menurunnya persentase Indikator yang akan dicapai yaitu Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
angka putus sekolah; meningkatnya persentase peserta didik penerima BOP Angka Kematian Bayi (AKB).
(Negeri dan Swasta); meningkatnya cakupan sekolah penerima bantuan buku;
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
dan meningkatnya persentase peserta didik dari keluarga miskin penerima Kartu
Jakarta Pintar. Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pasar yang
menyediakan pelayanan kesehatan; meningkatnya jumlah rumah susun milik
c. Program Pendidikan Non Formal dan Informal
Pemda yang menyediakan fasilitas layanan kesehatan; meningkatnya jumlah
Menurunnya Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya persentase angka buta aksara dan Puskesmas Kecamatan yang telah memiliki fasilitas rawat inap selain rumah
mempertahankan persentase lembaga keterampilan non formal dan informal bersalin; dan meningkatnya persentase kapasitas tempat tidur kelas tiga di RSUD.
persentase angka yang dibina.
d. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah
buta aksara dan d. Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
mempertahankan Meningkatnya Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sekolah yang rentan ber-KTP DKI Jakarta yang mendapat layanan kesehatan.
persentase lembaga melaksanakan pendidikan inklusi; serta meningkatnya jumlah revisi peraturan cakupan masyarakat
e. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
keterampilan non tentang penerapan pendidikan inklusi. miskin dan rentan
Indikator yang akan dicapai antara lain menurunnya angka kesakitan akibat
formal dan informal e. Program Peningkatan Mutu Pendidikan ber-KTP DKI Jakarta penyakit DBD; menurunnya persentase penemuan kasus-kasus baru TB paru
yang dibina. Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase kelulusan; yang mendapat BTA positif; meningkatnya persentase cakupan akses layanan kesehatan pada
meningkatnya nilai rata-rata Ujian Nasional (UN); meningkatnya persentase ODHA; meningkatnya proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki
jumlah sekolah ramah anak; meningkatnya jumlah sekolah yang memiliki kantin
layanan kesehatan.
pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS; meningkatnya persentase
kejujuran; meningkatnya jumlah sekolah yang menerapkan Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS); menurunnya jumlah tawuran pelajar; meningkatnya jumlah sekolah
Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya wilayah jalan dan
Luas lahan yang Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya inventarisasi jaringan
utilitas; terlaksanaanya pelayanan permohonan IMP, IPPJU, rekomendasi PLB dan
jembatan yang dipelihara dibebaskan data perijinan; dan Penataan dan pembangunan jaringan ducting utilitas.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum untuk Pembangunan j. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya drainase di pusat kota; Prasarana dan Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sampah dalam kota
meningkatnya jumlah alat berat dan alat penyedot lumpur yang tersedia;
Sarana ke-PU-an yang diolah melalui ITF; dan meningkatnya persentase sampah dalam kota yang
bertambahnya jumlah TPS ramah lingkungan yang tersedia; dan bertambahnya
dapat tertangani secara tepat waktu.
jumlah saringan sampah otomatis yang tersedia. Bidang Air dan
k. Program Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana
d. Program Pengembangan Sistem Drainase bidang Jalan; serta
ke-PU-an
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya panjang sungai/kali yang meningkatnya lokasi
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Luas lahan yang dibebaskan
dinormalisasi; meningkatnya jumlah sungai kewenangan Provinsi DKI Jakarta yang dibebaskan untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an Bidang Air dan bidang Jalan;
yang dikeruk; dan terlaksananya pengerukan sungai.
untuk TPS. serta meningkatnya lokasi yang dibebaskan untuk TPS.
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase pengurangan Indikator yang akan dicapai antara lain terbangunnya super blok Rusunawa,
timbulan sampah di sumber. meningkatnya jumlah unit Rusunawa yang terbangun melalui dana APBD
dan APBN; terbangunnnya unit Rusunawa di lokasi pasar; serta terlaksananya
m. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah
pembangunan perumahan yang layak huni dan terjangkau.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Persentase fasilitas
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat
terbangun sistem air limbah terpusat, meningkatnya Persentase IPAL sistem
setempat yang terbangun, meningkatnya Jumlah IPAL komunal yang mulai Indikator yang akan dicapai yaitu terbangunnnya sarana dan prasarana untuk
terbangun, meningkatnya Volume penyedotan dan pengolahan limbah septic masyarakat usia lanjut dan penyandang cacat.
tank, dan bertambahnya ijin instalasi pengolah air limbah (IPAL) dari kegiatan
f. Program Penyiapan Mayarakat Calon Penghuni Rumah Susun
usaha sebagai pedoman di dalam mengelola kinerja IPAL nya.
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya sosialisasi hak dan kewajiban
n. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
penghuni Rusun; serta termanfaatkannya studi dan kajian-kajian tentang persepsi
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Persentase Pengurangan masyarakat terhadap hunian apartemen dan rumah tapak.
Sampah yang dibuang di sungai dan taman serta meningkatnya Persentase
g. Program Penataan, Penertiban dan Pemeliharaan Rumah Susun
timbulan Sampah DKI Jakarta yang dikelola secara Swadaya oleh Masyarakat dan
Swasta (Konsep Business to Business). Indikator yang akan dicapai antara lain terselesaikannya perkara perumahan di
PTUN dan PN; terlaksananya perbaikan Rusun; terwujudnya ketertiban penghuni
rusunawa; serta terwujudnya pengelolaan keamanan terpadu rusun.
4. URUSAN PERUMAHAN RAKYAT
h. Program Koordinasi Serah Terima Rusun Yang dibangun Oleh APBN
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Perumahan Rakyat lain :
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya perbaikan rumah susun.
a. Program Kebijakan Pengembangan Perumahan
i. Program Pembangunan Gedung Pemda
Indikator yang akan dicapai antara lain tersusun dan terimplementasikannya
prosedur estate management; terlaksananya monitoring dan evaluasi;
Tersedianya Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya bangunan gedung layanan
publik dan Pemerintah yang nyaman. handal dan berwawasan lingkungan;
terlaksananya kapasitas regulator di bidang perumahan dan gedung Pemda; bangunan gedung terbangunnya 1 (satu) Mesjid Raya bernuansa Betawi di Jakarta Barat; serta
terlaksananya pembinaan asosiasi usaha perumahan; serta terlaksananya layanan publik dan terlaksananya pembangunan gedung Pemda.
pengawasan dan pengendalian perumahan dan permukiman.
Pemerintah yang j. Program Pemeliharaan Gedung Pemda
b. Program Pelayanan Perumahan dan Permukiman
nyaman. Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya pemeliharaan gedung
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya pelayanan perizinan bidang
layanan publik dan pemerintahan, terlaksananya pemelliharaan sarana dan
perumahan.
prasarana kantor serta tertata dan terpeliharanya 3 (tiga) gedung Pemda.
c. Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung
k. Program Penyediaan Informasi Perumahan, Permukiman dan Gedung Pemda
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya penataan kampung
Indikator yang akan dicapai antara lain tersusunnya standar teknis bangunan
sepanjang daerah aliran sungai Ciliwung; bertambahnya jumlah unit Rusun tematik
gedung; tersusunnya standar, pedoman teknis terkait perancangan gedung
yang terbangun; bertambahnya jumlah lokasi kampung tematik; bertambahnya
yang nyaman; tersusunnya juknis teknis bangunan gedung bernuansa Betawi;
jumlah RW kumuh yang tertata; terberdayakannya masyarakat dalam perbaikan
meningkatnya cakupan ketersediaan rumah layak huni; meningkatnya cakupan
kampung terpadu; terlaksananya perbaikan jalan lingkungan; serta terlaksananya
lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU; tersusunnya
pengembangan perbaikan kampung terpadu.
pedoman teknis perumahan, permukiman dan gedung Pemda; serta
terpeliharanya sistem pelayanan rumah susun.
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Penataan Ruang antara lain : Program untuk urusan Perencanaan Pembangunan antara lain :
Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya berbagai tingkatan Rencana Rinci Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi
Tata Ruang, peraturan zonasi dan peraturan penataan ruang provinsi DKI Jakarta rencana pembangunan perekonomian.
lainnya sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang.
b. Program Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
b. Program Pemanfaatan Ruang
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi
Indikator yang akan dicapai yaitu terbitnya kebijakan pengawasan dan penertiban rencana pembangunan Kesejahteraan Rakyat.
yang ditetapkan.
c. Program Perencanaan Pembangunan Tatapraja dan Aparatur
c. Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi
Indikator yang akan dicapai yaitu terselenggaranya pelayanan ketatakotaan sesuai rencana pembangunan Tatapraja dan Aparatur
standar manajemen mutu (SMM) ISO 9001-2008 pada setiap tingkat perangkat
d. Program Peningkatan Kapasitas Perencana dan Kualitas Perencanaan
daerah urusan penataan ruang.
Pembangunan Daerah
d. Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya kompetensi SDM perencana dan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase penertiban organisasi perencanaan.
pelanggaran bangunan gedung, menurunnya persentase tingkat pelanggaran
e. Program Pengelolaan dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan
bangunan gedung dan meningkatnya jumlah bangunan gedung yang dibongkar
karena melakukan pelanggaran. Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase ketepatan
waktu penyampaian RAPBD dan penyelesaian dokumen rencana pembangunan;
e. program peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan ruang
meningkatnya pemanfaatan sistem informasi perencanaan pembangunan;
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya forum komunikasi publik meningkatnya implementasi rencana pembangunan; meningkatnya aspirasi
tentang pengambilan keputusan pemanfaatan ruang; dan meningkatnya jumlah masyarakat yang diakomodir SKPD/UKPD; terlaksananya monitoring dan evaluasi
media informasi yang dapat diakses oleh masyarakat. perencanaan pembangunan; dipertahankannya persentase ketepatan waktu
penyampaian dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan
f. Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang
LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ); serta terwujudnya implementasi RPJPD, RTRW dan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase kepuasan RPJMD dalam pembangunan daerah.
masyarakat pemohon pelayanan dan meningkatnya cakupan sistem aplikasi
f. Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan
layanan ketatakotaan online.
Hidup
g. Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung Terwujudnya sistem
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya pemanfaatan hasil koordinasi
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase rencana inovasi daerah dan rencana pembangunan Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup.
pembangunan gedung yang lulus sidang tim ahli. meningkatnya g. Program Peningkatan Kemampuan IPTEK dan Inovasi
h. Program Peningkatan sarana dan prasarana penataan ruang pemanfaatan hasil Indikator yang akan dicapai yaitu terwujudnya sistem inovasi daerah dan
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya sarana dan prasarana penelitian. meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian.
pelayanan publik yang memadai dan mendayagunakan perkembangan teknologi
terkini serta meningkatnya sistem online pengawasan penertiban bangunan.
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Perhubungan antara lain : Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kapal penumpang;
meningkatnya jumlah penumpang yang dapat diangkut per hari; serta
a. Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan
meningkatnya jumlah dermaga yang terbangun.
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya dokumen perencanaan
g. Program Pembangunan Transportasi Udara
revitalisasi terminal; meningkatnya jumlah terminal yang direvitalisasi dan jumlah
halte busway yang terintegrasi dengan stasiun MRT; meningkatnya jumlah Indikator yang akan dicapai antara lain terbitnya regulasi terkait penertiban Sarana
penumpang busway per hari; meningkatnya persentase terbangunnya fisik meningkatnya prasarana transportasi udara, serta tersedianya kajian pengembangan trasportasi
koridor dan prasarana penunjang koridor busway 13, 14, dan 15; meningkatnya udara di DKI Jakarta.
jumlah lokasi sarana
headway rata-rata busway; Bertambahnya armada busway; terbitnya Perda
h. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
pembentukan BUMD PT. Transjakarta; meningkatnya jumlah trayek angkutan perpindahan moda
umum yang direstrukturisasi; bertambahnya angkutan umum yang diremajakan; Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lokasi sarana
yang terintegrasi,
bertambahnya rute baru bus sekolah; bertambahnya armada bus sekolah; perpindahan moda yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan
bertambahnya jumlah penumpang bus sekolah; serta dimanfaatkannya kajian aman dan nyaman penyandang disabilitas; meningkatnya jumlah lokasi park and ride di stasiun dan
untuk mengatasi kemacetan. bagi pejalan kaki terminal yang terbangun; meningkatnya jumlah gedung parkir yang terbangun di
pusat kegiatan; serta meningkatnya panjang trotoar yang terbangun di sepanjang
b. Program Pengendalian Lalu lintas dan Angkutan dan penyandang jalan Sudirman, Thamrin, Dr. Satrio, Rasuna Said, dan penggal Rasuna Said Gatot
Indikator yang akan dicapai antara lain berfungsinya ITS pada koridor busway; disabilitas Soebroto.
meningkatnya jumlah lokasi pemberlakuan parkir online; meningkatnya jumlah
8. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
lokasi (jalan) pemberlakuan pemberlakuan pengendalian lalu lintas dan jumlah
lokasi (jalan) yang diberlakukan pembatasan kendaraan ganjil-genap, tersedianya Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Lingkungan Hidup antara lain :
payung hukum komprehensif untuk implementasi ERP; terbangunnya kawasan a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
pelaksanaan ERP; Terwujudnya kawasan pengoperasian ERP; meningkatnya
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sumber air yang
jumlah lokasi penertiban parkir on street, berkurangnya jumlah ruas jalan yang
dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status
masih menerapkan parkir on street; serta Meningkatnya lokasi yang menerapkan
mutu airnya; meningkatnya jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya
tarif parkir tinggi.
dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti;
c. Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan terpenuhinya baku mutu air limbah dan berkurangnya beban air limbah proses
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah sosialisasi dan kampanye yang terbuang; terlaksananya penerbitan perijinan pengelolaan lingkungan;
tertib lalu lintas yang dilaksanakan. berkurangnya tingkat pencemaran udara; terlaksananya penegakan hukum
lingkungan hidup; meningkatnya jumlah lokasi titik pantau udara ambien;
d. Program Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan
terinformasikannya kualitas udara secara kontinu di 5 wilayah kota administrasi;
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya persentase Panjang Rute Jalur tersedianya informasi kualitas air tanah, kualitas perairan laut, kualitas muara teluk
Sepeda. Jakarta, dan kualitas situ/waduk; terpenuhinya baku mutu emisi sumber bergerak
dan tidak bergerak; terpulihkannya kualitas udara melalui pelaksanaan HBKB;
e. Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
Terwujudnya pentaatan dunia usaha dalam pengolahan limbah B3; terkendalinya
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase panjang jalur pencemaran limbah B3 dari kegiatan usaha, Meningkatnya jumlah dokumen
MRT Lebak Bulus - Bunderan HI yang dapat diselesaikan; tersusunnya Dokumen lingkungan yang direkomendasikan; terkendali dan terawasinya pengelolaan
perencanaan, pembiayaan, dan lelang konstruksi MRT Bunderan HI - Kampung dampak kegiatan pembangunan; Terlaksananya penilaian dan evaluasi
Bandan; tersusunnya dokumen perencanaan MRT Koridor Barat Timur; serta implementasi dokumen lingkungan; keluarnya ijin instalasi pengolah air limbah
terbangunnya jaringan LRT. (IPAL) dari kegiatan usaha sebagai pedoman di dalam menegelola kinerja IPAL
nya; dan tersedianya monitoring pemanfaatan air tanah.
Indikator yang akan dicapai antara lain tersedianya peraturan daerah tentang Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya konservasi air tanah dan
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai pedoman meningkatnya sarana laboratorium lingkungan.
didalam perencanaan pembangunan berkelanjutan; serta terpulihkannya kondisi
i. Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman
lingkungan dan kualitas Sumber Daya Air di DKI Jakarta.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan RTH Taman dan
c. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan
makam yang dibebaskan.
Hidup
j. Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya peran serta masyarakat, dunia
pendidikan, dunia usaha dan instansi dalam pengelolaan lingkungan hidup; Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan RTH pertanaman
Tertanganinya pengelolaan limbah lingkungan di 200 Usaha Skala Kecil (USK); dan pemakaman yang dikelola; serta meningkatnya Lokasi RTH yang digunakan
serta Berkurangnya pencemaran air limbah domestik. sebagai taman kreativitas publik.
d. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan k. Program Pengelolaan Sarana Keindahan Kota
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas lahan hutan kota Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sarana keindahan kota
yang dibebaskan dan dikembangkan; meningkatnya luas lahan yang dibebaskan yang dikelola.
untuk sentra tanaman pangan dan hortikultura; meningkatnya jumlah pohon l. Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam
yang ditanam pada kawasan hutan mangrove, hutan kota dan permukiman, Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman
meningkatnya jumlah RTH Kebun yang dikembangkan sebagai Agrowisata;
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah RTH yang
serta meningkatnya lokasi hutan kota dan hutan mangrove yang dikembangkan
dikembangkan oleh masyarakat; serta terlaksananya kegiatan penggalangan dan
sebagai ekowisata/interaksi publik.
pemberdayaan masyaraka.
e. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Dipahami dan m. Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Pertamanan dan Pemakaman
Indikator yang akan dicapai antara lain dipahami dan diterapkannya program-
diterapkannya Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas
program dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca; terlaksananya penurunan
program-program pelayanan pertamanan dan pemakaman.
emisi gas rumah kaca dari sektor utama (industri, transportasi, komersil, rumah
dalam rangka tangga, limbah padat, air limbah); tersusunnya Raperda RAD Antisipasi Dampak
Perubahan Iklim, Terhitungnya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor-
penurunan emisi gas 9. URUSAN PERTANAHAN
sektor terkait setiap tahunnya, serta Menurunnya tingkat kerentanan wilayah
rumah kaca Jakarta terhadap perubahan iklim. Program yang akan dilaksanakan untuk urusan pertanahan antara lain :
f. Program Konservasi Flora dan Fauna a. Program pendataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah (P4T)
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jenis tumbuhan
dan satwa yang dikonservasi; meningkatnya jumlah keragaman flora dan fauna di Indikator yang akan dicapai yaitu terdatanya jumlah Kelurahan yang terdata P4T.
taman margasatwa ragunan yang dapat dikonservasi; serta meningkatnya jumlah b. Program Pemetaan dan Pengukuran Wilayah Kota
spesies / jenis flora dan fauna yang dikonservasi dalam kawasan hutan dan hutan
Indikator yang akan dicapai yaitu dipertahankannya persentase luas wilayah yang
kota.
terukur dan terpetakan.
g. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya
Kelautan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas kawasan yang dapat
direhabilitasi dan dikonservasi serta tersedianya peraturan tata ruang laut sesuai
dengan UU No. 27 Tahun 2007.
Indikator yang akan dicapai antara lain terpenuhinya rasio petugas lapangan
keluarga berencana/penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) (per kelurahan);
11. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
dan terpenuhinya rasio pembantu pembina keluarga berencana (PPKB) per RW.
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
d. Program Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Anak antara lain :
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase institusi
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
masyarakat yang melaksanakan KIE; meningkatnya persentase masyarakat yang
meningkatnya Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase SKPD/UKPD yang memahami program KB dan Kependudukan; meningkatnya cakupan Ibu Hamil
menerapkan perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG). yang mendapatkan KIE Pencegahan penularan Virus HIV/AIDS dari Ibu Hamil
jumlah kelurahan
b. Program Penguatan Kelembagaan Perempuan dan Anak kepada bayinya; serta meningkatnya jumlah pengembangan dan pembentukan
yang dibina tentang PIK Remaja.
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah lembaga peduli
peningkatan peran perempuan dan anak yang aktif. e. Program Bina Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
perempuan menuju c. Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan Anak, dan Perempuan Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya rasio pasangan usia subur
keluarga sehat dan Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kelurahan yang
yang menjadi peserta KB aktif; meningkatnya cakupan anggota Bina Keluarga
yang ber-KB serta meningkatnya cakupan PUS peserta KB anggota usaha
sejahtera dibina tentang peningkatan peran perempuan menuju keluarga sehat dan
peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB.
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Sosial antara lain : Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase tingkat produktivitas
tenaga kerja.
a. Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial
c. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) non potensial yang mendapat bantuan Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah perusahaan yang
pemenuhan kebutuhan dasar; meningkatnya persentase PMKS yang dapat melaksanakan program jaminan sosial tenaga kerja.
ditampung di panti sosial; Menurunnya Persentase PMKS jalanan hasil
d. Program Penguatan Sistem dan Fasilitas Pendukung Pusat Pelatihan Kerja
penjangkauan, serta tersusunnya dokumen studi dan kajian demografis dan
sosiologis tentang kelompok PMKS. Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah lulusan
Pusat Pelatihan Kerja (PPK) yang ditempatkan.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sosial
e. Program peningkatan sarana, prasarana ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah gedung
panti sosial yang layak dan gedung Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) yang dapat Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase jumlah transmigran
difungsikan. yang ditempatkan.
mendapat jaminan sosial. jumlah dana bergulir Indikator yang akan dicapai antara lain Meningkatnya Jumlah pengelola UKM
yang disalurkan; yang mengikuti pelatihan Diklat & Bimtek; berkurangnya PKL/Usaha Mikro yang
diluar binaan; serta meningkatnya jumlah UMKM mandiri/dibina.
14. URUSAN KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI dan meningkatnya
d. Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemitraan Koperasi dan UMKM
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi antara jumlah pemanfaat
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah dana bergulir yang
lain : dana bergulir (Usaha disalurkan; dan meningkatnya jumlah pemanfaat dana bergulir (Usaha Mikro
a. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Sistem Pelayanan Mikro Kecil/UMK). Kecil/UMK).
Penempatan Tenaga Kerja
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase jumlah pencari
kerja yang ditempatkan dan jumlah pencari kerja yang memperoleh informasi
kesempatan kerja.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya luas ruang untuk pedagang Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah event seni budaya
kaki lima (m) di lokasi binaan dan lokasi sementara; tersedianya peraturan untuk yang diselenggarakan oleh sanggar budaya binaan; meningkatnya jumlah pelaku
menampung pedagang informal pada lokasi perkantoran; serta meningkatnya kebudayaan yang mendapatkan wawasan dan ketrampilan; meningkatnya
jumlah lokasi terpadu Usaha Mikro, Kecil/PKL. Jumlah temu budaya; dan meningkatnya jumlah balai rakyat yang difungsikan
sebagai pusat kegiatan sosial budaya.
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya realisasi investasi PMA dan PMDN 18. URUSAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
serta terimplementasinya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi
Program yang akan dilakukan urusan Olahraga dan Pemuda antara lain :
Secara Elektronik (SPIPISE).
a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
e. Program Peningkatan Pengawasan Pengendalian Penanaman Modal
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah perusahaan yang ditinjau
meningkatnya Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pemuda yang mandiri
dan berdaya saing, pemuda yang aktif dalam kepramukaan, dan gugus depan
penggunaan perijinannya. jumlah pemuda pramuka yang aktif.
yang mandiri b. Program Pembinaan Olahraga Prestasi
17. URUSAN KEBUDAYAAN dan berdaya Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya prestasi Olahraga yang diraih DKI
Program yang akan dilakukan untuk urusan Kebudayaan antara lain : saing, pemuda Jakarta pada single event dan multi event.
a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya yang aktif dalam c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penerima penghargaan kepramukaan, Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah gelanggang gemaja
pelaku maupun pemerhati kebudayaan. yang memenuhi standar; meningkatnya Kecamatan yang memiliki gelanggang
dan gugus depan
remaja; meningkatnya gelanggang olahraga yang memenuhi standar;
b. Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
pramuka yang aktif. meningkatnya stadion olahraga yang beroperasi, serta meningkatnya jumlah
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perlindungan dan pengguna fasilitas olahraga dan pemuda.
pengembangan kebudayaan Betawi secara adaptif; serta meningkatnya jumlah
d. Program Pengembangan Olahraga
pemanfaatan pusat kebudayaan di 5 (lima) wilayah dan Kepulauan Seribu.
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya indeks pembangunan olahraga
(IPO); dan meningkatnya frekuensi event olahraga Rekreasi.
Program yang akan dilakukan untuk urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Indikator yang akan dicapai yaitu Tersusunnya dan terlaksananya implementasi
antara lain : kebijakan peningkatan kapasitas kelurahan dan kecamatan; Tersusunnya dan
terlaksananya implementasi kebijakan kelembagaan masyarakat kelurahan.
a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
d. Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia
Meningkatnya Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya cakupan Ormas etnis
dan keagamaan serta sekolah yang memperoleh pengembangan wawasan Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penanganan perkara
cakupan Ormas etnis kebangsaan. di pengadilan; jumlah penanganan sengketa pertanahan dan asset pemda
dan keagamaan b. Program Pendidikan Politik Masyarakat
secara internal (terselenggaranya mediasi sengketa pertanahan dan asset di luar
pengadilan; jumlah penyuluhan hukum terpadu; dan meningkatnya pengetahuan
serta sekolah Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya partisipasi pemilih dalam hukum aparat dan masyarakat.
yang memperoleh Pemilu dan Pemilu Gub/Wagub serta meningkatnya cakupan penduduk DKI
e. Program Koordinasi Kebijakan Kesejahteraan Sosial
Jakarta yang memiliki hak pilih memperoleh informasi pemilu.
pengembangan
Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya kebijakan kesehatan, sosial dan
wawasan c. Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik
pemberdayaan
kebangsaan. Indikator yang akan dicapai antara lain berkurangnya potensi konflik di kalangan
f. Program Peningkatan Kerjasama Antardaerah dan Luar Negeri
masyarakat.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya keanggotaan dan partisipasi
d. Program Penguatan Hubungan Kelembagaan
daerah dalam organisasi internasional; Meningkatnya kerjasama sister city, serta
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah lembaga-lembaga Tersusunnya kesepakatan 3 Bidang Kerjasama dengan daerah perbatasan Jakarta
kemasyarakatan yang terdaftar dan mandiri; meningkatnya cakupan fasilitasi meliputi Baku Mutu Air, Transportasi dan RTH.
partai politik yang mendapatkan kuota kursi di legislatif.
g. Program Koordinasi Kebijakan Pendidikan dan Olahraga serta Pembinaan Mental
Siritual
20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI Indikator yang akan dicapai yaitu tersusunnya kebijakan pendidikan, olahraga
KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN dan pemuda, perpustakaan dan kearsipan, dan dipertahankannya persentase
Program yang akan dilakukan untuk urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, jamaah haji yang mendapatkan tambahan layanan katering, transportasi, dan
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian antara lain: posko kesehatan haji.
a. Program Penataan dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan h. Program Koordinasi Kebijakan Prasarana dan Sarana Kota
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah Perda dan Pergub yang Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi yang intensif dan
dievaluasi, serta meningkatnya jumlah Raperda dan Rapergub hasil evaluasi yang efektif; tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan koordinasi; tersedianya
disempurnakan. data yang diperlukan dalam perumusan kebijakan; dan meningkatnya Jumlah Izin
Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang terbit.
b. Program Koordinasi Kebijakan Perekonomian
i. Program Koordinasi Kebijakan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Indikator yang akan dicapai yaitu Penetapan Marunda sebagai Kawasan Ekonomi
Khusus; tersusunnya kajian ketahanan pangan; tersusunnya laporan koordinasi Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi yang intensif dan
penataan PKL; tersusunnya kajian transportasi; tersusunnya kajian Ekonomi efektif; tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan koordinasi; terkumpul dan
Makro/Mikro; tersusunnya laporan Koordinasi Monitoring Revitalisasi Pasar-Pasar terolahnya data yang diperlukan dalam perumusan kebijakan; dan tersusunnya
Tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Jaya; dan tersusunnya Laporan Koordinasi laporan hasil monitoring pelaksanaan kebijakan bidang tata ruang dan lingkungan
Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan perijinan dan non perijinan bidang hidup.
perekonomian di Provinsi DKI Jakarta.
Semakin cepatnya Indikator yang akan dicapai antara lain berkurangnya keluhan terhadap pelayanan Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pemeliharaan sarana
kebersihan, AC, air, lift dan lampu penerangan kantor; semakin cepatnya dan prasarana Kota
penyelesaian tiknet penyelesaian tiknet naskah dinas yang ditandatangani Gubernur, Wagub dan
t. Program Koordinasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten
naskah dinas yang Sekda; serta menurunnya kasus tindak kriminal.
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan kebijakan
ditandatangani k. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur
tata ruang dan lingkungan hidup Kota/Kabupaten.
Gubernur, Wagub Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya penataan kelembagaan
u. Program Administrasi Umum dan Keprotokolan Kota/Kabupaten
perangkat daerah pemerintah DKI Jakarta; terlaksananya penataan kelembagaan
dan Sekda; serta Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya keprotokolan tamu kota dan
pelayanan publik; serta tertatanya peringkat jabatan, kelas jabatan dan harga
menurunnya kasus jabatan. penerimaan tamu kota
tindak kriminal. l. Program Keprotokolan dan Administrasi Pimpinan Daerah v. Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya aktifitas keprotokolan daerah Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jenis perizinan yang
dilayani dan berfungsinya sistem informasi pelayanan publik di PTSP.
m. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
w. Program Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan dan Kelurahan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah Raperda
yang difasilitasi pembahasannya; terfasilitasinya pelaksanaan Reses DPRD, Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah kantor Lurah dan Camat
terfasilitasinya pelaksanaan pansus DPRD, dan Terfasilitasinya peningkatan yang memenuhi standar.
kapasitas pimpinan dan anggota DPRD. x. Program Peningkatan Kapasitas KORPRI
n. Program Koordinasi Perekonomian Kota/Kabupaten Indikator yang akan dicapai antara lain terbentuknya DP Korpri Tingkat SKPD/
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi penataan lokasi usaha UKPD dan BUMD, tersalurkannya uang duka dan wafat bagi pensiunan, dan
kaki lima terlayaninya anggota yang memerlukan pelayanan/konsultasi hukum
o. Program Koordinasi Tata Pemerintahan Kota/Kabupaten y. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya pembinaan lembaga Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya kewenangan camat sesuai
kemasyarakatan ketentuan; dan meningkatnya Integritas pelayanan publik.
p. Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kota/ z. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan
Kabupaten Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya kewenangan lurah sesuai
Indikator yang akan dicapai yaitu Terlaksananya Penyuluhan Hukum Terpadu; ketentuan; dan meningkatnya Integritas pelayanan publik.
Meningkatnya Pengetahuan Hukum Aparat dan Masyarakat; Meningkatnya aa. Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Penanganan Perkara di Pengadilan tingkat Kota/Kabupaten; dan meningkatnya
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK);
sengketa pertanahan dan asset pemda secara internal (terselenggaranya mediasi
SKPD yang menerapkan 20 indikator WBK; dan terintegrasinya sistem informasi
sengketa pertanahan dan asset di luar pengadilan) di tingkat Kota/Kabupaten
perencanaan, sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan sistem
q. Program Koordinasi Kesejahteraan Sosial Kota/Kabupaten; informasi pengawasan pelaksanaan pembangunan.
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan kota/kab bb. Program Penanganan Pengaduan Masyarakat (Kasus/Khusus)
sehat, dan koordinasi penanggulangan kemiskinan Kota/Kabupaten
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penyelesaian kasus pengaduan
r. Program Koordinasi Pendidikan dan Mental Spiritual Kota/Kabupaten masyarakat.
Indikator yang akan dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pelaksanaan BOP dan
BOS
meningkatnya Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penilaian/predikat LAKIP; Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya Jumlah peraturan/regulasi yang
dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta terlaksananya penerapan mendasari pemungutan pajak daerah, meningkatnya jumlah peraturan pajak
penilaian/predikat Zona Integritas Pemprov DKI Jakarta. daerah yang tersosialisasikan, jumlah kasus perpajakan daerah yang terselesaikan,
LAKIP; dd. Program Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan / Pemeriksaan
dan meningkatnya jumlah penanganan keberatan, pengurangan, keringanan,
penghapusan, dan keberatan pajak daerah.
dipertahankannya Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya tertib administrasi/jumlah
mm. Program Pelayanan Pajak Daerah
opini keuangan rekomendasi hasil pengawasan/pemeriksaan yang telah selesai ditindaklanjuti
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah jenis pajak yang mencapai
daerah WTP; serta ee. Program Kebijakan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
target; meningkatnya jumlah gedung layanan pajak mandiri yang tersedia dan
terlaksananya Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah peraturan/regulasi yang jumlah unit pelayanan pajak yang memperoleh ISO, serta meningkatnya jumlah
penerapan mendasari pengelolaan keuangan dan aset daerah. unit pelayanan pajak yang beroperasi sesuai standar layanan.
Zona Integritas ff. Program Pengelolaan dan Penataan Aset Daerah nn. program penataan sistem manajemen SDM aparatur
Pemprov Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase aset daerah yang Indikator yang akan dicapai yaitu terpenuhinya kuantitas dan kualitas pegawai
teridentifikasi dan tercatat; meningkatnya jumlah bukti kepemilikan aset berupa yang sesuai kebutuhan organisasi, dan tersedianya data potret dan peta
DKI Jakarta. sertifikat tanah dan bangunan; meningkatnya jumlah gedung/bangunan dan aset kompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta.
bergerak lainnya yang diasuransikan; serta meningkatnya jumlah perolehan dari
oo. Program Peningkatan dan Kesejahteraan Pegawai
hasil pengelolaan aset daerah.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pegawai yang
gg. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
menerima penghargaan, terselenggaranya monitoring dan evaluasi kebijakan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase dokumen TKD, dan meningkatnya jumlah pensiun yang tepat waktu dan tepat bayar.
APBD yang tepat waktu; dipertahankannya opini keuangan daerah WTP; serta
pp. Program Pendidikan dan Pelatihan
meningkatnya penerimaan dari sumber-sumber pendapatan daerah.
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah pegawai yang memiliki
hh. Program Pengelolaan Anggaran Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah
kompetensi dibidang pengolaan keuangan, pengembangan barang dan jasa
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase dana hibah, dan manajerial dan umum; meningkatnya jenjang pendidikan formal aparat;
bantuan sosial dan bantuan keuangan yang terserap; meningkatnya persentase meningkatnya jumlah pegawai yang mengikuti peningkatan pelayanan publik
pembayaran utang dan bunga pinjaman yang tepat waktu; serta terlaksananya dan meningkatnya integritas pelayanan publik.
penyertaan modal pemerintah ke BUMD.
qq. Program Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Diklat
ii. Program Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana diklat
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah wajib pajak yang (gedung dan fasilitas pendukung); meningkatnya akreditas pengelolaan diklat;
transaksinya dapat dimonitor secara online, dan jumlah sistem yang beroperasi meningkatnya pengelolaan berbasis ITC.
secara optimal.
rr. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI
jj. Program Perencanaan dan Pengembangan Pajak Daerah
Indikator yang akan dicapai yaitu menurunnya persentase pegawai yang terkena
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah penerimaan asli hukuman disiplin, terlaksananya penilaian kinerja pegawai secara obyektif, dan
daerah dari sektor pajak daerah, dan meningkatnya jumlah Standart Operation terlaksananya Penetapan Kinerja.
Procedure (SOP) yang tersedia dalam proses pemungutan pajak daerah, serta
dipertahankannya jenis pajak yang termonitor dan terevaluasi secara optimal.
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah jenis pajak yang
termonitor dan terevaluasi secara optimal.
kompetensi dari kompetensi dari pejabat/pegawai dilingkungan Pemprov DKI Jakarta, dan bbb. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
meningkatnya persentase jabatan struktural yang memenuhi standar kompetensi
pejabat/pegawai Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya Integritas pelayanan publik.
(open bidding).
dilingkungan ccc. Program Peningkatan Kinerja Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
tt. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Perlindungan Masyarakat
Pemprov DKI
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya rumpun jabatan fungsional yang
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya persentase penyelesaian
Jakarta, dan dibina.
pengaduan pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) dan
meningkatnya uu. Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana meningkatnya cakupan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kota/Kab.
persentase jabatan Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah sistem peringatan ddd. Program Peningkatan Kemampuan Aparatur dalam Menegakkan Peraturan
struktural yang dini; tersedianya jumlah kawasan evakuasi bencana minimal berdaya tampung
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah aparat yang memiliki
100 pengungsi dengan luas minimal 1.000 M2; tersedianya gudang Buffer Stock;
memenuhi standar serta meningkatnya taruna siaga bencana (Tagana).
kemampuan Pol PP tingkat dasar.
kompetensi vv. Program Tindakan Kedaruratan Pada Saat Bencana dan Pasca Bencana
eee. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Ketertiban Umum,
Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat
(open bidding). Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya kapasitas distribusi logistik.
Indikator yang akan dicapai yaitu Meningkatnya jumlah pos kamling yang aktif,
ww. Program Pengelolaan Sarana Informatika, Data dan Informasi Pelaporan Bencana meningkatnya jumlah RW yang masyarakatnya memiliki kemampuan menjaga
ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekitar serta berkurangnya
Indikator yang akan dicapai yaitu terintegrasinya sistem peringatan dini banjir,
potensi konflik di kalangan masyarakat.
kebakaran, puting beliung, gempa, cuaca ekstrem, dan wabah penyakit
fff. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Satpol PP
xx. Program Peningkatan Pencegahan Kebakaran
Indikator yang akan dicapai yaitu berfungsinya sarana dan prasarana penunjang
Indikator yang akan dicapai antara lain menurunnya jumlah rata-rata kejadian
operasional Satpol PP.
kebakaran per tahun; meningkatnya jumlah bangunan yang memenuhi sertifikat
keselamatan kebakaran; meningkatnya Jumlah Sistem Ketahanan Kebakaran 21. URUSAN KETAHANAN PANGAN
Lingkungan (SKKL) di wilayah rawan kebakaran; serta meningkatnya jumlah
Program yang akan dilakukan untuk urusan Ketahanan Pangan antara lain :
kebakaran dini yang dapat diatasi masyarakat.
a. Program Pengamanan Ketersediaan Pangan, Pengendalian Akses, Harga, Promosi
yy. Program Penanggulangan Kebakaran
dan Distribusi/Pemasaran
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya penanganan kejadian kebakaran
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya Jumlah ketersediaan
kurang dari 15 menit, dan meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran
pangan dengan Meningkatnya persentase pasokan beras dan daging, serta
zz. Program Penyelamatan Meningkatnya persentase pusat distribusi ikan, ayam, telor dan susu, sayur mayur,
dan buah-buahan; dan meningkatnya skor pola pangan harapan.
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya persentase jumlah petugas
pemadam kebakaran yang berkualifikasi penyelamatan. b. Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil
Tanaman Pangan dan Hortikultura
aaa. Program Peningkatan Sarana, Prasarana dan Peralatan Pemadaman dan
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase buah dan sayur
di pasar tradisional dan pasar swalayan yang tidak mengandung zat kimia atau
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya rasio hidrant kering,
mikroorganisme yang berbahaya; serta meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji
alat pemadaman api manual dan tandon air terhadap kawasan kebakaran;
hasil tanaman pangan dan hortikultura yang dikeluarkan.
meningkatnya rasio pos pemadam kebakaran terhadap jumlah kelurahan;
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya persentase bahan pangan Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah gedung/depo arsip
yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya; yang dibangun dan dilengkapi dengan laboratorium kearsipan.
meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji produk hewan yang di keluarkan; serta c. Program Pengembangan Kapasitas Penyimpanan Arsip Daerah
meningkatnya jumlah sertifikat Nomor Kontrol Veteriner yang diberikan.
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah ruang dan media simpan
arsip yang memenuhi standar.
22. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA d. Program Peningkatan Pelayanan Arsip
Program yang akan dilakukan untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa antara lain:
Meningkatnya Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya cakupan pelayanan
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan kearsipan bagi lembaga/instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan
cakupan pelayanan masyarakat serta meningkatnya jumlah SKPD/UKPD yang menerapkan Sistem
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jenis Teknologi Tepat Guna
kearsipan bagi Informasi Kearsipan Daerah dan Jaringan Informasi Kearsipan Daerah (SIKD dan
(TTG) yang dikembangkan dimasyarakat; meningkatnya masyarakat pengguna
JIKD).
teknologi tepat guna (TTG) yang mandiri; dan meningkatnya persentase lembaga/instansi
pemanfaat Bina Sosial PPMK yang sudah berusaha/bekerja setelah mendapatkan Pemerintah,
pelatihan. 25. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Pemerintah Daerah,
b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Program untuk urusan Komunikasi dan Informatika antara lain :
swasta, dan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya cakupan anggota Lembaga a. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Musyawarah Kelurahan yang aktif terlibat dalam penggerakan kegiatan gotong
masyarakat serta
meningkatnya Indikator yang akan dicapai antara lain bertambahnya jumlah titik CCTV yang
royong.
terbangun dikantor-kantor pemerintah, RSUD, sekolah dan BLK; meningkatnya
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Masyarakat jumlah SKPD/UKPD integrasi Sistem Informasi Perencanaan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah sarana yang dibangun/ yang menerapkan Pengawasan Pengelolaan Pembangunan dan berfungsinya aplikasi pelayanan
direhab melalui dana Bina Fisik Lingkungan PPMK. publik PTSP berbasis teknologi informasi.
Sistem Informasi
b. Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik
Kearsipan Daerah
23. URUSAN STATISTIK Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah aspirasi warga
dan Jaringan
Jakarta yang direspon dari berbagai saluran media; Tersedianya saluran pengaduan
Program yang akan dilakukan untuk urusan Statistik antara lain : Informasi Kearsipan berbasis teknologi komunikasi dan informasi; serta Tersedianya sarana informasi
a. Program Statistik Daerah Daerah (SIKD dan kepada masyarakat melalui situs Pemprov.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya ketersediaan data statistik JIKD). c. Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan
daerah. Komunikasi
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah titik jaringan wifi dengan
kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun;dan meningkatnya Jumlah Titik Lokasi
Indikator yang akan dicapai antara lain terlaksananya pengadaan barang dan jasa
produk hewan Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Jakarta bebas Rabies;
yang dibina serta Menurunnya penyebaran Zoonosis (Avian Influenza, Brucellosis); terkendalinya
secara elektronik dengan sistem nasional; serta meningkatnya jumlah pengguna
penyakit anthrax; serta meningkatnya jumlah volume hewan / daging yang
sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik yang terlatih. meningkatnya dipantau kesehatannya.
jumlah produksi d. Program Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman Pangan
26. URUSAN PERPUSTAKAAN susu. dan Hortikultura
Program yang akan dilakukan untuk urusan Perpustakaan antara lain : Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah produksi tanaman
a. Program pengembangan Budaya Baca pangan dan hotikultura, meningkatnya jumlah produksi tanaman holtikultura
ramah lingkungan serta meningkatnya jumlah lulusan siswa SPP.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pengunjung
perpustakaan konvensional dan elektronik; serta meningkatnya Jumlah
perpustakaan berbasis masyarakat yang dibina. 28. URUSAN KEHUTANAN
b. Program Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Program untuk urusan Kehutanan antara lain :
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perpustakaan yang a. Program Pengolahan dan Pengawasan peredaran hasil hutan
memiliki sertifikat ISO; dan meningkatnya jumlah titik layanan perpustakaan
Indikator yang akan dicapai antara lain mempertahankan jakarta bebas dari
keliling.
pelanggran peredaran hasil hutan serta dipertahankannya jumlah volume
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpusakaan pelayanan jasa perkayuan.
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah perpustakaan
standar nasional; meningkatnya perpustakaan kecamatan dan kelurahan yang
29. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
berfungsi optimal; serta meningkatnya koleksi perpustakaan yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Program untuk urusan Energi dan Sumber Daya Mineral antara lain :
27. URUSAN PERTANIAN Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah jaringan pipa gas
bawah tanah dikawasan industri, permukiman, perkantoran, perdagangan dan
Program untuk urusan Pertanian antara lain :
jasa; dipertahankannya prosentase terlaksananya koordinasi dan kerjasama
a. Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan dengan Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan jaringan pipa gas
Hortikultura bawah tanah di kawasan Industri, Permukiman, Perkantoran, Perdagangan dan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah promosi dan Jasa; terkoordinasinya pembangunan SPBG; Terkoordinasinya pembangunan
pemasaran tanaman pangan dan hortikultura, hasil perikanan dan produk hewan; dan pengembangan pembangkit listrik; serta terlaksananya implementasi
meningkatnya volume pemasaran Daun Pelengkap (Ikat), Bunga potong (Ikat), pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Bunga Rampai (bungkus), bibit tanaman anggrek (pohon), tanaman hias (pohon),
bibit tanaman buah (pohon); dan meningkatnya omset pemasaran.
b. Program Pengembangan Event dan Daya Tarik Destinasi Pariwisata b. Program Pengembangan Daya Saing Ekspor dan Pelayanan Perdagangan Luar
Negeri
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah event pariwisata
unggulan Nasional dan Internasional serta meningkatnya jumlah pengembangan Indikator yang akan dicapai antara lain dipertahankannya Jumlah Surat Keterangan
kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata. Asal (SKA) yang diterbitkan dan meningkatnya nilai ekspor produk DKI Jakarta.
c. Program Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata c. Program Perlindungan Konsumen, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah kunjungan wisman Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah pelanggaran tertib
dan wisnus serta meningkatnya rata-rata lama tinggal. niaga yang ditangani dan meningkatnya jumlah pelaku usaha yang menerapkan
Meningkatnya d. Program Peningkatan Industri Kepariwisataan
SNI.
jumlah produksi Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah industri pariwisata
d. Program Peningkatan Pelayanan Kemetrologian
perikanan yang terdaftar dan meningkatnya jumlah kapasitas dan fasilitas MICE. Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah alat ukur yang ditera
dan ditera ulang, serta pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT);
budidaya, perikanan e. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata
serta meningkatnya jumlah masyarakat yang memahami kemetrologian.
tangkap, dan Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah pengadaan sarana dan
prasarana pariwisata.
ikan hias; serta 33. URUSAN PERINDUSTRIAN
meningkatnya Program yang akan dilakukan urusan Perindustrian antara lain :
31. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
jumlah benih / bibit a. Program Pengembangan dan Pengendalian Industri
Program untuk urusan Kelautan dan Perikanan antara lain :
yang dihasilkan Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah industri yang
a. Program Pengembangan Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap
dalam mendukung berbasis teknologi tinggi dan ramah lingkungan, jumlah sentra industri dengan
Indikator yang akan dicapai antara lain meningkatnya jumlah produksi perikanan infrastruktur dan sesuai peruntukan, dan Kawasan Pergudangan yang ditata
kegiatan produksi budidaya, perikanan tangkap, dan ikan hias; serta meningkatnya jumlah benih / (penataan industri).
perikanan. bibit yang dihasilkan dalam mendukung kegiatan produksi perikanan.
Indikator yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah produk industri yang
memenuhi standar.
Adapun program pembangunan daerah, indikator kinerja dan target kinerja secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran II.
9
Persentase
Penduduk Miskin
Indeks
3,69%
3,63-
3,65%
3,57-
3,61%
3,52-
3,56%
3,46-
3,51%
3,40-
3,50%
3,40-
3,50%
9
Pembangunan 77,97 78,30 78,55 78,80 79,10 79,60 79,60
Manusia
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
10 Proporsi
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur terpilih pada akhir periode
PDRB sektor
masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program konstruksi, sektor
pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap perdagangan,
hotel dan
tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
restoran, sektor
72,48 % 72,65 % 72,80 % 72,95 % 73,05 % 73,23 % 73,23 %
Indikator kinerja daerah pada RPJMD Tahun 2013-2017 dirumuskan berdasarkan hasil analisis keuangan, real
estate dan jasa
pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat keuangan, serta
capaian indikator kinerja daerah berkenaan. Penetapan indikator kinerja daerah terhadap sektor jasa-jasa
capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota atas dasar harga
berlaku (%)
Jakarta Tahun 2013-2017 diuraikan pada tabel berikut ini :
Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Tabel 9.1. 1 Pendidikan
ASPEK/FOKUS/ Target Capaian Setiap Tahun
Penetapan Indikator Kinerja Kondisi Kondisi
BIDANG
Daerah Terhadap Capaian Kinerja Kinerja 1.1 Angka melek
URUSAN/ 99,35% 99,50 % 99,60 % 99,95 % 99,97 % 99,99 % 99,99 %
Kinerja Penyelenggaraan pada pada huruf
No INDIKATOR
Urusan Pemerintahan awal akhir
KINERJA 2013 2014 2015 2016 2017
periode periode 1.2 Angka rata-rata 10,93 11,00 11,40 11,55 11,75 12,00 12,00
Provinsi DKI Jakarta PEMBANGUNAN
RPJMD RPJMD lama sekolah tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
DAERAH
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 2.1 Angka Kematian 64,33 55 50/ 40/ 35 30 30
Ibu /100.000 /100.000 100.000 100.000 /100.000 /100.000 /100.000
kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran
1 Pertumbuhan hidup hidup hidup hidup hidup hidup hidup
6,50% 6,90% 7,00% 7,10% 7,20% 7,30% 7,30%
Ekonomi
2.2 Angka Kematian 7,53 bayi 7,5 bayi 7,4 bayi 7,3 bayi 7,2 bayi 7,1 bayi 7,1 bayi
2 Nilai PDRB Atas 1.103,70 1.410,40 1.485,00 1.632,00 1.768,00 1.857,63 1.857,63 Bayi per 1.000 per 1.000 per 1.000 per 1.000 per 1.000 per 1.000 per 1.000
Dasar Harga Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran
Berlaku : Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah hidup) hidup) hidup) hidup) hidup) hidup) hidup)
3 Nilai PDRB Atas 449,80 501,21 505,42 535,42 563,42 593,42 593,42 2.3 Angka Usia 76,20 76,40 76,50 76,60 76,70 76,80 76,80
Dasar Harga Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Harapan Hidup tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
Konstan 2000 : Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
2.4 Proporsi jumlah
4 Laju inflasi 5,0-6,0 5,5-6,0 6,5-7,5 5,5-6,5 6,0-7,0 6,0-7,0 penduduk usia
4,52 %
provinsi % % % % % % 15-24 tahun
yang memiliki 85% 90% 95% 95% 96% 97% 97%
5 PDRB per kapita 110,46 124,2 135,8 140,58 151,20 160,00 160,00 pengetahuan
atas harga Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta komprehensif
berlaku Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah tentang HIV/AIDS
6 PDRB per kapita 45,02 48,00 50,00 54,00 57,00 60,00 60,00 3 Ketenagakerjaan
Atas Dasar Harga juta juta juta juta juta juta juta
Konstan 2000 Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah 3.1 Tingkat
pengangguran 10,8 % 10,5 % 10,2 % 9,9 % 9,7 % 9,3 % 9,3 %
7 Indeks Gini 0,385 0,381 0,377 0,373 0,366 0,360 0,360 terbuka (TPT)
5.4 Rasio ruang 9.2 Indeks demokrasi 77,44 78,95 80,46 81,98 83,49 85,00 85,00
3% 3,0% 3,1% 3,2% 3,3% 3,4% 3,4%
terbuka biru
9.3 Jumlah lokasi
24 23 21 19 17 15 15
5.5 Jumlah taman rawan ketertiban
lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi
yang digunakan umum
10 20 30 40 50 60 60
sebagai taman
kreativitas publik 10 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
6 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
10.1 Jumlah Taruna
1.863 2.050 2.237 2.424 2.611 2.798 2.798
6.1 Total Fertility Rate 2,3 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 Siaga Bencana
orang orang orang orang orang orang orang
(Tagana)
7 Koperasi dan UMKM
10.2 Jumlah
7.1 Jumlah gedung organisasi
5 SKKL 10 SKKL 15 SKKL 20 SKKL 25 SKKL 30 SKKL 30 SKKL
kantor/ masyarakat
komersial/ peduli bencana
apartement yang
menyediakan - 4% 8% 12% 16% 20% 20% 10.3 Indeks efektifitas
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,5
ruang untuk pemerintahan
pedagang
informal (tidak 10.4 Rasio SDM yang
permanen) memenuhi
standar 25% 35% 50% 65% 75% 85% 85%
8 Kebudayaan kompetensi
jabatan
8.1 Penyelenggaraan
event budaya 15 34 53 72 91 110 110 10.5 Opini BPK dan
berbasis Event Event Event Event Event Event Event publik terhadap
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
komunitas pengelolaan
keuangan daerah
8.2 Jumlah pusat
kebudayaan 12 Pusat 20 Pusat 30 Pusat 40 Pusat 50 Pusat 60 Pusat 60 Pusat 10.6 Rasio
di wilayah Seni Seni Seni Seni Seni Seni Seni anggaran hasil
kota Jakarta 12 12 13 13 13 14 14
musrenbang 2,5% 4% 5,5% 7% 8,5% 10% 10%
dan kawasan Museum Museum Museum Museum Museum Museum Museum yang tertampung
revitalisasi dalam APBD
bersejarah
10.7 Integritas
7,6 7,9 8,2 8,4 8,7 9 9
8.3 Jumlah 12 12 14 15 16 17 17 pelayanan publik
Pelestarian Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan
Bangunan dan 10.8 Sistem pelayanan 1) Sistem 1) Sistem 1) Sistem 1) Sistem 1) Sistem 1) Sistem 1) Sistem
3 3 4 4 4 5 5 Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan
Lingkungan Ling- Ling- Ling- Ling- Ling- Ling- Ling-
perijinan terpadu Lokal Online Online Online Online Online Online
Cagar Budaya kungan kungan kungan kungan kungan kungan kungan secara on-line
2) Masih 2) Masih 2) Badan 2) Badan 2) Badan 2) Badan 2) Badan
melalui Cagar Cagar Cagar Cagar Cagar Cagar Cagar
bersifat bersifat Perijinan Perijinan Perijinan Perijinan Perijinan
Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya
Konservasi kantor kantor Terpadu Terpadu Terpadu Terpadu Terpadu
pos pos
8.4 Jumlah Pelaku 600 1.260 1.950 2.730 3.600 4.500 4.500 3) 3.017 3) 4.417 3) 5.809 3) 7.205 3) 8.601 3) 10.005 3) > 10.000
Seni Budaya Pelaku Pelaku Pelaku Pelaku Pelaku Pelaku Pelaku Pemohon Pemohon Pemohon Pemohon Pemohon Pemohon pemohon
Seni Seni Seni Seni Seni Seni Seni perizinan perizinan perizinan perizinan perizinan perizinan perizinan
Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya 4) Tingkat 4) Tingkat 4) Tingkat 4) Tingkat 4) Tingkat 4) Tingkat 4) Tingkat
kepuasan kepuasan kepuasan kepuasan kepuasan kepuasan kepuasan
9 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
79,73% 83,78% 87,84% 91,89% 95,95% 100% 100%
1 Jumlah Lokasi
0 TOD 1 TOD 2 TOD 2 TOD 3 TOD 4 TOD 4 TOD
kawasan TOD
8 Jumlah titik
jaringan
wifi dengan
42 titik 50 titik 75 titik 125 titik 125 titik 125 titik 125 titik
kecepatan up to
10 Mbps yang
terbangun
KAIDAH PELAKSANAAN
10
program, kegiatan beserta pendanaan dan ditetapkan oleh kepala SKPD serta
disahkan oleh Gubernur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta
2017 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat visi, misi,
Tahun 2013-2017, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi
dan program Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta merupakan kesinambungan dari RPJMD
DKI Jakarta berkewajiban untuk memandu proses perencanaan pembangunan,
Provinsi DKI Jakarta Tahun 20072012. Dokumen ini merupakan pedoman bagi pemerintah
pemantauan, fasilitasi dan mediasi dalam penyusunan Renstra SKPD Provinsi DKI
dan masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan Provinsi DKI
Jakarta;
Jakarta periode 2013-2017.
6. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 untuk setiap
tahunnya dilakukan melalui penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta;
Dokumen ini 10.1 Pedoman Transisi 7. Sesuai PP Nomor 3 tahun 2007, Gubernur harus menyampaikan laporan keterangan
merupakan Masa jabatan gubernur provinsi DKI Jakarta periode 2013 2017 akan berakhir pada Oktober pertanggung jawaban Akhir Tahun Anggaran dan menyampaikan laporan
pedoman bagi 2017, dengan demikian RPJMD juga akan berakhir pada waktu yang sama. Untuk menjaga keterangan pertanggung jawaban Akhir masa jabatan yang disusun berdasarkan
kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, penyusunan hasil evaluasi pelaksanaan maka untuk menjamin konsistensi antara kebijakan
pemerintah dan RKPD Tahun 2018, agar berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah, Pemerintah
masyarakat serta DKI Jakarta 2005-2025 dan mengacu pada RPJMN 2015-2019. Hal tersebut sesuai dengan Provinsi DKI Jakarta melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD.
ketentuan pasal 287 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Dalam hal ini, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta
seluruh pemangku
Tahun 2013-2017 dilaksananakan oleh masing-masing SKPD dan dikoordinasikan
kepentingan dalam oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
pembangunan
10.2 Kaidah Pelaksanaan
8. Bahwa untuk mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan, dan Program dalam RPJMD
RPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Gubernur merupakan pedoman bagi
Provinsi DKI Jakarta diperlukan instrument antara lain organisasi perangkat daerah dan sumber daya
setiap kepala SKPD menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, pedoman untuk menyusun manusia (SDM). RPJMD ini menjadi pedoman dalam menyusun Peraturan Daerah
periode 2013-2017. RKPD dan perencanaan penganggaran Provinsi DKI Jakarta setiap tahunnya. tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai 9. Dalam hal pengendalian dan evaluasi hasil RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun
berikut: 2013-2017 menunjukkan adanya hal-hal yang perlu disesuaikan Dengan
1. Lembaga Eksekutif dan Legislatif Provinsi DKI Jakarta dengan didukung oleh mempertimbangkan berbagai hal yang berada diluar kendali Pemerintah Provinsi
Instansi Vertikal yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta, serta masyarakat DKI Jakarta dan diperkirakan dapat menghambat pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI
termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program Jakarta Tahun 2013-2017, maka strategi, arah kebijakan dan program yang telah
dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 20132017 dengan sebaik-baiknya; dirumuskan dapat ditinjau kembali. Kemudian, hasilnya dikonsultasikan kepada
DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam
2. Gubernur Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan tugas penyelenggaraan
proses pelaksanaannya.
pemerintahan daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dengan menggerakkan secara optimal 10. Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan
semua potensi dan kekuatan daerah; tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka
menengah, penetapan perubahan RPJMD dimuat dalam RKPD tahun berkenaan.
3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban mengkoordinasikan
pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017;
4. RPJMD merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Oleh karena itu
seluruh SKPD di dalam lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban
untuk menyusun Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
11
2013-2017 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5
(lima) tahun, yang merupakan penjabaran visi, misi, dan program Gubernur, yang akan
menjadi pedoman dan arahan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Provinsi DKI Jakarta periode
2013-2017 yang sinergis, terpadu dan searah dengan pembangunan nasional selama lima
tahun mendatang.
Jakarta : Ibukota Keberhasilan pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah ini tentunya sangat
ditentukan oleh kepemimpinan dan tata pemerintahan yang baik, dukungan dari Pemerintah
Negara Kesatuan Pusat, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, DPRD Provinsi DKI
Republik Jakarta, serta kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha.
Indonesia yang Dengan pencapaian visi dan misi pembangunan jangka menengah, diharapkan Jakarta
akan semakin dekat untuk mencapai visi jangka panjangnya, yaitu Jakarta : Ibukota Negara
Aman, Nyaman,
Kesatuan Republik Indonesia yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan dan
Sejahtera, Produktif, Berdaya Saing Global, menjadi sebuah kota yang besar, maju, dan berdaya saing. Kota yang
Berkelanjutan dan menjadi pusat Asia Tenggara, memegang peranan penting di Asia, serta kota modern yang
sejajar dengan kota-kota besar di dunia.
Berdaya Saing
Global
1 Peningkatan dan 1 Urusan Penataan Ruang, Koordinasi Kebijakan 1 Penetapan Usulan 1. Revisi UDGL, 300 1. Penunjukan 300 Pembang Pembang- 1. Pembang- 300 KEK Marunda
pemantapan Pekerjaan Umum, Perekonomian Marunda Ke dewan Masterplan, Badan unan KEK unan KEK unan KEK Beroperasi
fungsi Pusat Perhubungan, Lingkungan sebagai Nasional Sidang Amdal, Usaha untuk Marunda Marunda Marunda
Kegiatan Primer Hidup, Otonomi Daerah Kawasan Kwasan Komitmen membangun 2. Penunjukan
dan Sekunder : Mengembangkan Ekonomi Ekonomi pemberian KEK Marunda Badan
intensitas pusat kegiatan Khusus Khusus insentif dan 2. Pemben Usaha untuk
primer dan sekunder, yang Marunda kemudahan tukan Dewan Pengelolaan
berwawasan lingkungan berinvestasi di Kawasan KEK KEK Marunda
melalui Pengembangan KEK Marunda Marunda
Kawasan Ekonomi khusus (ditanda- 3. Pemben-
Marunda tangani oleh tukan
Gubernur dan administrator
Ketua DPRD) KEK Marunda
2. Penetapan 4. Pemba
KEK dengan ngunan KEK
Peraturan Marunda
Pemerintah
2 Urusan Perdagangan : Program 1 Jumlah surat 247,358 247,358 247,358 247,358 247,358 247,358 247,358
Meningkatkan kualitas Pengembangan Keterangan
daya saing dan diversifikasi Daya Saing Ekspor Asal (SKA) yang
produk ekspor non dan Pelayanan diterbitkan
migas serta mendorong Perdagangan Luar
diversifikasi pasar tujuan Negeri 2 Jumlah nilai $ 964 Juta 5% 5% 5% 5% 5% $ 1,2 Miliar
ekspor ekspor produk
DKI Jakarta
2 Pengembangan 1 Urusan Penataan Program Peningkatan 1 Jumlah 0 1,000 400 1,100 400 1,200 400 1,300 400 1,400 400 6,000
baru Pusat Ruang, Pekerjaan Pelayanan izin usaha
Kegiatan Primer Umum, Perhubungan, Perdagangan Dalam perdagangan di
dan Sekunder Linglungan Hidup, Negeri kawasan Tanah
secara hirarkis Pedagangan : Memberikan abang yang
dukungan prasarana, diterbitkan
sarana dan utilitas yang
memadai antara lain 2 Jumlah 0 400 300 500 300 600 300 700 300 800 300 3,000
melalui Pengembangan izin usaha
Kawasan Tanah Abang, perdagangan
Pengembangan kawasan di kawasan
Segitiga Emas Setiabudi, segitiga emas
Pengembangan setiabudi yang
kawasan Manggarai, diterbitkan
Pengembangan
kawasan Jatinegara, 3 Jumlah 0 300 200 400 200 500 200 600 200 700 200 2,500
Pengembangan kawasan izin usaha
Bandar Kemayoran, perdagangan
Pengembangan di kawasan
kawasan Dukuh Atas, manggarai
Pengembangan yang
kawasan Mangga Dua, diterbitkan
Pengembangan kawasan
4 Jumlah 0 1,000 400 1,100 400 1,200 400 1,300 400 1,400 400 6,000
Sentra Primer Barat,
izin usaha
Pengembangan kawasan
perdagangan
Sentra Primer Timur,
di kawasan
Pengembangan Kawasan
jatinegara yang
Pulau Tidung
diterbitkan
5 Jumlah 0 350 200 450 200 550 200 650 200 750 200 2,750
izin usaha
perdagangan
di kawasan
bandar
kemayoran
yang
diterbitkan
6 Jumlah 0 400 200 410 200 420 200 430 200 440 200 2,100
izin usaha
perdagangan di
kawasan dukuh
atas yang
diterbitkan
7 Jumlah 0 1,000 400 1100 400 1200 400 1300 400 1400 400 6,000
izin usaha
perdagangan
di kawasan
mangga
dua yang
diterbitkan
8 Jumlah 0 450 300 500 300 550 300 600 300 650 300 2,750
izin usaha
perdagangan
di kawasan
sentra primer
barat yang
diterbitkan
9 Jumlah 0 400 200 450 200 500 200 550 200 600 200 2,500
izin usaha
perdagangan
di kawasan
sentra primer
timur yang
diterbitkan
10 Jumlah pelaku 30,500 30,500 2,000 30,500 2,000 30,500 2,000 30,500 2,000 30,500 2,000 152,500
usaha yang
dilengkapi
aspek legal
(SIUPP, TDP)
(Persh)
3 Pengembangan 1 Urusan Penataan Ruang, Program 1 Jumlah halte 0 0 0 0 0 1 dokumen 1,000 2 lokasi 2 lokasi
Transit Oriented Pertanahan, Pekerjaan Pembangunan busway yang perencanaan
Development Umum, Perhubungan : Angkutan Umum terintegrasi
(TOD) pada jalur mengembangkan kawasan Berbasis Jalan dengan stasiun
sepanjang sistem terpadu (superblok) MRT
angkutan massal multifungsi dan multi
strata masyarakat melalui
Pembangunan TOD di
sepanjang koridor MRT
4 Penyediaan 1 Urusan Penataan Ruang, Program Peningkatan 1 Persentase 200.975 m 20% 803,900 20% 803,900 20% 803,900 20% 803,900 20% 803,900 402.000 m
ruang bagi Koperasi dan UKM : Sarana dan Prasarana peningkatan
sektor informal Mengefektifkan aturan Koperasi dan UMKM luas ruang
pada kawasan penyediaan ruang untuk
perkantoran, untuk UMKM melalui pedagang kaki
perdagangan dan pembebasan lahan pada lima (m) di
permukiman kawasan perkantoran, lokasi binaan
perdagangan dan dan lokasi
permukiman serta sementara
memberikan pinjaman
modal bergulir 2 Tersedianya 0 1 500 1 500 1 500 1 500 1 500 4
peraturan
untuk
menampung
pedagang
informal
pada lokasi
perkantoran
Program Penyediaan 3 Persentase Rp 290,317, 10% 10% 10% 10% 10% Rp 467.646.
Dana Bergulir dan Peningkatan 800,000 687.618
Kemitraan Koperasi Jumlah Dana
dan UMKM Bergulir yang
Disalurkan
5 Pembangunan 1 Urusan Koperasi dan Program Peningkatan 1 Jumlah lokasi 0 1 150,000 1 150,000 1 150,000 1 150,000 1 150,000 5 lokasi
lokasi khusus UKM : Membangun lokasi Sarana dan Prasarana terpadu Usaha
dan terpadu bagi khusus bagi pedagang Koperasi dan UMKM Mikro, Kecil/
pedagang kaki kaki lima pada kawasan PKL
lima (PKL) ekonomi strategis
6 Revitalisasi pasar 1 Urusan Perdagangan Program Peningkatan 1 Persentase 200.975 m 0.2 803,900 0.2 803,900 0.2 803,900 0.2 803,900 0.2 803,900 402.000 m
tradisional dengan : memperbaiki pasar- Sarana dan Prasarana peningkatan
tidak menggusur pasar tradisional dan Koperasi dan UMKM luas ruang
PKL menyediakan ruang untuk
bagi PKL pedagang kaki
lima (m2) di
lokasi binaan
dan lokasi
sementara
7 Pengembangan 1 Urusan Koperasi dan Program 1 Jumlah 70 Kop 25 750 40 1,000 40 1,000 40 1,000 40 1,000 160 kop
kelembagaan UKM, Otonomi Daerah Pengembangan Koperasi
koperasi dan UKM : meningkatkan peran Kelembagaan pedagang
untuk mendukung lembaga koperasi Koperasi pasar, koperasi
formalisasi dari dan UMKM dalam pedagang
ekonomi informal perekonomian regional lokbin dan
dan nasional yangf mampu Koperasi PKL
bersaing dengan pelaku yang berfungsi
ekonomi lainnya
2 Urusan Koperasi dan Program 1 Jumlah 1,060 2,000 10,000 2,000 10,000 2,000 10,000 2,000 10,000 2,000 10,000 11,060
UKM, Otonomi Daerah : Pemberdayaan pengelola UKM
mengadakan pelatihan UMKM yang mengikuti
untuk manajemen usaha pelatihan Diklat
kecil & Bimtek
2 Jumlah 1.570 1.300 sertifikat 2,905 1.400 sertifikat 17,450 1.500 sertifikat 8,200 1.600 sertifikat 8,400 1.700 6,700 7.500
sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat
hasil uji hasil
tanaman
pangan dan
hortikultura
yang
dikeluarkan
Program 1 Persentase ikan 92,88 % baik 93,00 % baik 93,50 % baik 94,00 % baik 94,50 % baik 95,00 % baik 95,00 % baik
peningkatan dan dan olahan / aman / baik / baik / baik / baik / baik / baik
pengawasan mutu ikan di pasar
dan keamanan tradisional dan
pangan hasil pasar swalayan
perikanan yang tidak
mengandung
zat kimia
atau mikro-
organisme
yang
berbahaya
2 Jumlah 13.784 28.416 14,000 28.730 17,000 29.000 14,000 29.320 14,000 29.600 15,000 145.066
sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat
hasil uji hasil
perikanan yang
di keluarkan
2 Jumlah 10.000 13.000 7,000 14.000 10,000 15.000 15,000 16.000 10,000 17.000 10,000 75.000
sertifikat hasil sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat
uji produk
hewan yang di
keluarkan
3 Jumlah 79 sertifikat 85 sertifikat 2,000 90 sertifikat 2,000 95 sertifikat 3,000 100 sertifikat 3,100 110 sertifikat 3,500 110 sertifikat
sertifikat
Nomor Kontrol
Veteriner yang
diberikan
10 Pengembangan 1 Urusan Komunikasi dan Program Peningkatan 1 Jumlah titik 42 50 12,000 75 12,000 125 0 125 0 125
sistem dan Informatika, Penataan Sarana dan Prasarana jaringan
jaringan Ruang, Pekerjaan Teknologi Informasi wifi dengan
telekomunikasi Umum : Menjadikan dan Komunikasi kecepatan up to
pada kantor Jakarta sebagai smart 10 Mbps yang
pemerintahan, city antara lain melalui terbangun
pusat pelayanan Pengintegrasian jaringan
publik dan tempat serat optik dengan utilitas 2 Jumlah Data 0 1 unit Data 27,000 1 unit Data
umum lain dan penyediaan Center yang Center Center
fasilitas jaringan wifi di berfungsi
tempat-tempat umum
dan di kantor-kantor 3 Jumlah Disaster 0 1 unit DRC 7,000 1 unit DRC
pemerintahan serta Recovery Center
Penataan dan pengelolaan (DRC) yang
Data Center dan Disaster berfungsi
Recovery Center (DRC)
11 Pengelolaan energi 1 Urusan Energi dan Program Pembinaan 1 Jumlah 0 0 - 5 km 10,000 5 km 10,000 5 km 10,000 10 km 20,000 25 km
ramah lingkungan sumberdaya mineral, dan Pengembangan jaringan
dan suplai bahan Penataan Ruang : Energi dan Sumber pipa gas
bakar minyak dan Meningkatkan Koordinasi Daya Mineral bawah tanah
gas yang efektif dan kerjasama dengan dikawasan
dan efisien Perusahaan Gas Negara industri,
untuk mengembangkan permukiman,
jaringan pipa gas bawah Perkantoran,
tanah di kawasan Industri, perdagangan
Permukiman, Perkantoran, dan Jasa
Perdagangan dan Jasa
2 Persentase 100% 100% 200 100% 300 100% 400 100% 500 100% 600 100%
terlaksananya
Koordinasi
dan kerjasama
dengan
Perusahaan Gas
Negara untuk
mengem-
bangkan
jaringan pipa
gas bawah
tanah di
kawasan
Industri,
Permukiman,
Perkantoran,
Perdagangan
dan Jasa
2 Urusan Energi dan 1 Terkoordi- minimal 11 3 SPBG 150 4 SPBG 150 4 SPBG 150 4 SPBG 150 4 SPBG 150 30 SPBG
sumberdaya mineral nasinya SPBG
: Meningkatnya pembangunan
infrastruktur penyediaan SPBG
sumber energi antara lain
melalui pembangunan
Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Gas (SPBG)
12 Penataan jaringan 3 Urusan Pekerjaan Program 1 Panjang 0 1.350 m 16,900 6.600 m 640,398 4.100 m 397,823 4.000 m 388,120 6.100 m 591,883 22.150 m
utilitas perkotaan Umum : Penataan dan Pembangunan, ducting yang
pembangunan jaringan Peningkatan dan terbangun
ducting utilitas Pemeliharaan Sarana
Jaringan Utilitas
13 Peningkatan 1 Urusan Penataan Ruang, Program 1 Terlaksananya 0 44 forum 3,500 72 forum 720 72 forum 720 72 forum 720 72 forum 720 72
mekanisme dan Pemberdayaan Masyarakat : Peningkatan Peran forum RDTR reguler reguler reguler reguler
peran pemangku Meningkatkan keterlibatan Serta Masyarakat komunikasi
kepentingan masyarakat secara dalam Penataan publik tentang
dalam penataan independen dalam proses Ruang pengambilan
ruang pengambilan keputusan keputusan
pada perencanaan, pemanfaatan
pemanfaatan dan ruang
pengendalian pemanfaatan
ruang antara lain melalui 2 Jumlah media 7 media 7 media 1,500 7 media 1,500 7 media 1,500 7 media 1,500 7 media 1,500 7 media
Pelaksanaan forum informasi informasi informasi informasi informasi informasi informasi informasi
komunikasi publik dan yang dapat
Pemberian Akses yang diakses oleh
seluas-luasnya kepada masyarakat
masyarakat untuk
mengetahui Rencana
Penataan Ruang antara lain
melalui media cetak, media
elektronik dan tempat-
tempat lain yang mudah
diketahui
14 Pengembangan 1 Urusan Penataan Program 1 Persentase 100 100 4,000 100 4,200 100 4,400 100 4,600 100 5,000 100
instrumen Ruang : Mengendalikan Pemberdayaan rencana
pengendalian pembangunan sesuai komunitas pembangunan
pemanfaatan dengan aturan tata penyelenggara gedung yang
ruang yang efektif bangunan dan lingkungan bangunan gedung lulus sidang
yang telah ditentukan Tim Ahli
antara lain melalui
Pelaksanaan pemberian Program 1 Peningkatan Pelayanan 5,000 Pelayanan IMB 5,000 Pelayanan SLF 5,000 Pelayanan 5,000 Semua 5,000 Semua
saran teknis tehadap peningkatan sarana sistem online IMB Rumah bangunan bangunan IMB dan SLF pelayanan pelayanan
rencana pembangunan dan prasarana Pengawasan tinggal gedung < 4Lt gedung < 4Lt bangunan perizinan perizinan
gedung dan bangunan penataan ruang Penertiban gedung <8 l IMB dan SLF IMB dan SLF
lainnya, dan antara lain Bangunan Bangunan Bangunan
melalui Pelaksanaan Gedung Gedung
Pembongkaran bangunan
yang tidak sesuai Program Pengawasan 1 Persentase 75 70 3,936 65 5,100 60 5,600 55 6,100 50 6,600 50
ketentuan dan Penertiban tingkat
Bangunan pelanggaran
bangunan
gedung
2 Jumlah 8.684 1060 15,000 1000 15,000 1000 15,000 1000 15,000 1000 15,000 13.744
bangunan bangunan bangunan
gedung yang
dibongkar
2 Urusan Penataan Ruang Program 1 Jumlah 1 Perda 3 Pergub - 2 Pergub 2 Pergub 2 Pergub 2 Pergub 1 Perda,
: Melakukan kajian dan Pemanfaatan Ruang kebijakan 5 Pergub 16 Pergub
peninjauan kembali terkait pengawasan
mekanisme dan tata cara dan penertiban
perijinan yang
ditetapkan
Program Peningkatan 1 Terseleng- 32 0 0 1 Dinas dan 1 850 5 Kecamatan 500 5 Kecamatan 500 0 0 42 Kecamatan,
Pelayanan garanya Kecamatan, Kep. Seribu 1 Dinas,
Ketataruangan pelayanan 5 Sudin 6 Sudin
ketatakotaan
sesuai standar
manajemen
mutu (SMM)
ISO 9001-2008
pada setiap
tingkat
perangkat
daerah urusan
penataan ruang
3 Urusan Penataan Ruang : Program 1 Tersusunnya 1 Perda RDTR 6 Pergub 3,600 5 Pergub 3,000 5 Pergub 3,000 5 Pergub 3,000 5 Pergub 3,000 1 Perda dan
menerapkan pendekatan Perencanaan Tata berbagai dan PZ dan 78 Pergub
zoning regulation pada Ruang tingkatan 33 Pergub
kawasan-kawasan cepat Rencana Rinci serta 19
berkembang tata ruang, Rapergub
peraturan
zonasi dan
peraturan
penataan ruang
provinsi DKI
Jakarta lainnya
sesuai dengan
UU Nomor
26 Tahun
2007 tentang
penataan ruang
15 Pengembangan 1 Urusan Penataan Ruang Program 1 Persentase 70 80 350 90 350 100 350 100 350 100 350 100 persen
sistem informasi : menerapkan sistem Pengembangan Kepuasan
spasial informasi spasial berbasis Sistem Informasi Tata Masyarakat
web Ruang Pemohon
Pelayanan
2 Cakupan 1 wilayah 0 0 2 wilayah 300 3 wilayah 300 4 wilayah 300 5 wilayah 300 5 wilayah
Sistem aplikasi
Layanan
Ketatakotaan
Online
17 Pengembangan 1 Urusan Perhubungan, Program 1 Persentase jalur 0 0 111,000 25% 186,000 50% 85,000 75% 85,000 100% 85,000 100%
Sistem Angkutan Pekerjaan Umum : Pembangunan MRT Lb Bulus 15,7 Km
Umum Massal Membangun Sistem Angkutan Massal - Bunderan HI 3,789,370 4,953,495 7,201,583 6,003,008 622,692
Angkutan Umum Massal Berbasis Rel yang dapat
berbasis Rel antara lain diselesaikan
melalui Pembangunan
MRT koridor Utara- 2 Jumlah 1 dokumen 1 dokumen
Selatan tahap I (Lb Dokumen
Bulus - Bunderan HI), perencanaan
Pembangunan sebagian MRT Bunderan
MRT koridor Selatan-Utara HI-Kampung
tahap II (Bunderan HI - Bandan
Kampung Bandan), dan
Persiapan pembangunan 3 Jumlah 1 dokumen 1 dokumen
MRT koridor Barat-Timur Dokumen
Pembiayaan
MRT Bunderan
HI-Kampung
Bandan
3 Urusan Perhubungan Program 1 Jumlah Kapal 8 Kapal 5 Kapal 45,000 4 Kapal 40,000 2 Kapal Kecil 20,000 2 Kapal Kecil 20,000 2 Kapal Kecil 20,000 23 Kapal
: Mengembangkan Pembangunan yang tersedia
transportasi perairan Transportasi Perairan
melalui pembangunan 2 Jumlah 261 356 452 547 643 739 739
prasarana dan sarana penumpang penumpang penumpang penumpang penumpang penumpang penumpang penumpang
angkutan perairan di yang dapat
daratan/pantai utara diangkut/hari
Jakarta/Kanal Banjir dan
Kepulauan Seribu 3 Jumlah 5 dermaga 8 dermaga 7 dermaga 4 dermaga 4 dermaga 4 dermaga 26 Dermaga
dermaga yang
terbangun
4 Urusan Perhubungan Program 1 Jumlah 304.799 400,000 550,000 730,000 850,000 1,000,000 1,000,000
dan Urusan Pekerjaan Pembangunan penumpang penumpang
Umum : Mengembangkan Angkutan Umum busway per hari
angkutan massal Berbasis Berbasis Jalan
Jalan atau BRT(Bus 2 Persentase 2 dokumen 2,000 100% 400,000 100%
Rapid Transit) melalui Prasarana perencanaan
pembangunan Koridor Penunjang
Busway baru yaitu Busway Koridor
Koridor 13 (Ciledug- 13 yang
Blok M), Koridor 14 terbangun
(UI-Manggarai), dan
Koridor 15 (Pondok Kelapa 3 Persentase 2 dokumen 2,000 100% 400,000 100%
Blok M), Pembangunan Prasarana perencanaan
Busway koridor Integrasi Penunjang
Jabodetabek; Jakarta- Busway Koridor
Tangerang, Jakarta-Bekasi, 14 yang
dan Jakarta-Depok/ terbangun
Bogor, Pengembangan
4 Persentase 2 dokumen 2,000 100% 400,000 100%
layanan Feeder Busway,
Prasarana perencanaan
Penambahan armada Bus
Penunjang
Busway dan Bus Feeder
Busway Koridor
Busway serta Peningkatan
15 yang
profesionalisme lembaga
terbangun
pengelola Busway
5 Headway 20 menit 15 menit 10 menit 7 menit 5 menit 3 menit 3 menit
rata-rata
6 Jumlah 669 bus 275 SAB 200 AB 200 AB 180 AB 1289 SAB
Pengadaan (434 SAB)
Armada
Busway
6 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah trayek 2 trayek 25 trayek 500 25 trayek 500 25 trayek 500 25 trayek 500 25 trayek 500 127 trayek
Melakukan Restrukturisasi Pembangunan angkutan
Trayek Angkutan Umum Angkutan Umum umum yang
Berbasis Jalan direstruk-
turisasi
18 Penataan 1 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah 0 1.000 unit 500,000 1.000 unit 600,000 1.000 unit 600,000 1.000 unit 600,000 1.000 unit 600,000 5.000 unit
Angkutan Umum Melakukan peremajaan Pembangunan peremajaan
Reguler bus angkutan umum Angkutan Umum armada
reguler melalui pengadaan Berbasis Jalan angkutan
bus baru untuk umum
menggantikan bus lama /
bus yang tidak layak jalan.
19 Pengendalian 1 Urusan Perhubungan : Program 1 Berfungsinya Tahap II Tahap III 50,000 Tahap IV 200,000 Tahap V 200,000 Tahap VI 200,000 Tahap VII 200,000 ITS Berfungsi
dan Keselamatan Mengembangkan ITS Pengendalian Lalu ITS pada pada koridor
Transportasi (Intelligent Transport Lintas dan Angkutan koridor busway busway
System) antara lain melalui
pembangunan ATCS (Area
Traffic Control System), BTS
(Bus Tracking System) dan
TIS (Traffic Information
System) pada koridor
ekonomi strategis
2 Urusan Perhubungan Program 1 Dimanfaat- 0 1 dokumen 500 2 dokumen 1,000 2 dokumen 1,000 2 dokumen 1,000 2 dokumen 1,000 9 dokumen
: Melakukan kajian Pembangunan kannya kajian/ Kajian / Kajian / Kajian / Kajian / Kajian /
menyeluruh penyebab Angkutan Umum kajian untuk evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi
kemacetan untuk Berbasis Jalan mengatasi
pembenahan titik-titik kemacetan
rawan kemacetan
3 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah Raperda Perda 600 Pemasangan 1,500,000 Lokasi 3 in 1
Menerapkan manajemen Pengendalian Lalu lokasi (jalan) pengendalian alat diberlakukan
/ pembatasan lalu lintas Lintas dan Angkutan pemberlakuan lalu lintas pengendalian pengendalian
antara lain melalui pengendalian lalu lintas lalu lintas
Urusan Perhubungan lalu lintas
: Melaksanakan
manajemen/pembatasan 2 Jumlah lokasi Perda dan Pemasangan 30,000 Pemasangan 30,000 Pemasangan 30,000 Pemasangan 30,000 Pemasangan 30,000 Lokasi 3 in
lalu lintas melalui (jalan) yang Pergub Rambu dan Rambu dan Rambu dan Rambu dan Rambu dan 1 menjadi
Penerapan Electronic Road diberlakukan marka lalu marka lalu marka lalu marka lalu marka lalu Pembatasan
Pricing (ERP), teknik-teknik pembatasan lintas lintas lintas lintas lintas genap-ganjil
traffic restraint lainnya, dan kendaraan
Pengendalian penggunaan ganjil-genap
kendaraan pribadi
3 Tersedianya UU dan PP Perda 500 SOP 500 - - - - - - 1 Perda dan
payung hukum Pembatasan Pembatasan 1 SOP
komprehensif Lalu Lintas/ Lalu Lintas
untuk ERP
implementasi
ERP
4 Urusan Perhubungan : Program Peningkatan 1 Jumlah 0 12 kali 300 12 kali 300 12 kali 300 12 kali 300 12 kali 300
Melakukan kerjasama Keselamatan Lalu sosialisasi dan
dengan pihak kepolisian lintas dan Angkutan kampanye
dalam penyelenggaraan tertib lalu
pengendalian dan lintas yang
pembatasan lalu lintas, dilaksanakan
penyuluhan, sosialisasi dan
kampanye sadar tertib dan
selamat berlalu lintas
20 Pembangunan 1 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah 0 2 Lokasi 16,000 2 Lokasi 30,000 2 Lokasi 30,000 2 Lokasi 35,000 2 Lokasi 35,000 10 Lokasi
Sarana Mengembangkan NMT Pembangunan lokasi sarana
perpindahan melalui pembangunan Sarana dan Prasarana Perpindahan
moda transportasi fasilitas / sarana pejalan Perhubungan moda yang
yang terintegrasi, kaki dan jalur sepeda terintegrasi,
aman dan nyaman terutama pada koridor aman dan
bagi pejalan kaki angkutan umum, jalan nyaman
dan penyandang utama dan kawasan bagi pejalan
disabilitas / pemukiman kaki dan
Pengembangan penyandang
Non Motorized disabilitas
Transportation
(NMT)
Program 1 Panjang Rute 7,6 km - - 27,6 km 8,280 19,7 km 5,910 16 km 4,800 15,7 km 4,710 Total Jalur
Pembangunan Jalur Sepeda Sepeda
Transportasi Ramah (km) terbangun
Lingkungan sepanjang
86,6 km
21 Penataan sistem 1 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah Lokasi 764 Lokasi 75% 100% 100 %
perparkiran Mendorong terlaksananya Pengendalian Lalu pemberlakuan parkir off parkir off
sistem pajak parkir online, Lintas dan Angkutan parkir online street street sudah
menerapkan tarif parkir menerapkan
tinggi dan progresif parkir online
berdasarkan zonasi serta
menata parkir on street
2 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah lokasi - 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - Parkir on street
Menerapkan sewa parkir Pengendalian Lalu yang telah berkurang
tinggi dan progressive Lintas dan Angkutan menerapkan 20%
tarif parkir
tinggi
3 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah lokasi 20 Lokasi 28 Lokasi 500 20 Lokasi 500 20 Lokasi 500 20 Lokasi 500 20 Lokasi 500 128 Lokasi
Menata parkir off street dan Pengendalian Lalu penertiban parkir on
on street Lintas dan Angkutan parkir on street street
2 Jumlah 248 ruas 220 ruas 200 ruas 180 ruas 160 ruas 140 ruas 140 ruas
ruas jalan (berkurang 28 (berkurang 20 (berkurang 20 (berkurang 20 (berkurang 20 (tersisa)
yang masih ruas) ruas) ruas) ruas) ruas)
menerapkan
parkir onstreet
4 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah Lokasi 2 Lokasi - - 2 Lokasi (Kp. 20,000 2 Lokasi 20,000 2 Lokasi 25,000 2 Lokasi 25,000 10 Lokasi
fasilitas park and ride di Pembangunan park and ride (Ragunan & Rambutan & (Pulogadung (Tanah Abang (Blok M &
stasiun dan terminal Sarana dan Prasarana di stasiun dan Pulogebang) Kalideres) & Tanjung & Lebak Bulus) Kembangan)
Perhubungan terminal yang Priok)
terbangun
5 Urusan Perhubungan : Program 1 Jumlah gedung 1 gedung - - 1 gedung 150,000 1 gedung 100,000 1 gedung 100,000 1 gedung 100,000 5 gedung
Mengembangkan taman Pembangunan parkir yang (Menteng) (Glodok) (Tanah Abang) (Kalideres)
dan gedung parkir di Sarana dan Prasarana terbangun di
pusat-pusat kegiatan Perhubungan pusat kegiatan
23 Pengembangan 1 Urusan Pekerjaan Umum Program 1 Jumlah 287 6 49,500 3 40,000 296 jembatan
Prasarana Jalan : Mengembangkan dan Pembangunan/ jembatan yang
dan Jembatan meningkatkan kapasitas Peningkatan Jalan terbangun
dan Kualitas Jaringan Jalan dan Jembatan
dan Jembatan antara lain 2 Luas jalan yang 48,311, 8,150 25,500 109,200 271,877 253,000 421,877 636,600 821,877 732,500 921,877 50,050, 809.97
melalui : terbangun 359.97
- Pembangunan dan (m2)
peningkatan jalan dan
jembatan
- Memperlebar lahan
badan jalan dititik
bottleneck
2 Urusan Pekerjaan 1 Luas Jalan 25.502 m 19,200 20,000 48,000 50,000 48,000 50,000 48,000 50,000 48,000 50,000 211.200 m
Umum : Pengembangan Tembus
Jalan Arteri antara lain dan Missing
melalui Pembangunan Link yang
jalan missing link, dan terbangun
Pengembangan jalur
khusus untuk angkutan
massal pada jaringan jalan
arteri layang
3 Urusan Pekerjaan Umum 1 Luas jalan arteri 0 - - 95,600 100,000 95,600 100,000 72,000 75,000 72,000 75,000 335. 800 m
: Memgembangkan ruas sejajar ruas
jalan tol dalam kota antara jalan tol dalam
lain melalui Pembangunan kota
ruas jalan tol
24 Pengembangan 1 Urusan Pekerjaan Umum : Program 1 Luas lahan 2.822.083 m 30,600 80,000 28,333 76,500 26,234 76,500 24,291 76,500 22,492 76,500 2.954.033 m
sistem tata air yang Menyelesaikan Kanal Banjir Pembangunan yang tersedia
terpadu Timur antara lain melalui Prasarana dan Sarana untuk
Pembebasan Lahan dan Pengendali Banjir pembangunan
pembangunan jalan koridor kering
inspeksi KBT KBT
2 Urusan Pekerjaan Umum 1 Luas lahan 13.487 m 392,853 1,000,000 922,847 2,390,000 0 0 0 0 0 0 1.315.700 m
: Melakukan Normalisasi yang
Kali Pesanggrahan, Angke, dibebaskan
Sunter (PAS) antara lain untuk pra
melalui Pembebasan pelaksanaan
Lahan untuk mendukung pembangunan
program PAS kal PAS
4 Urusan Pekerjaan Umum : 1 Luas lahan 0 97,041 250,000 177,003 456,000 254,636 656,000 127318 328,000 0 0 656.000 m
Melakukan Pembebasan untuk
lahan dan penyiapan pembangunan
LARAP untuk mendukung fisik kali
Penataan kapasitas Kali Ciliwung (m2)
Ciliwung
5 Urusan Pekerjaan Umum : 1 Panjang sungai 0 1,400 7,000 1,400 7,000 0 0 0 2.800 m
Melakukan penataan dan dialiran timur
peningkatan kapasitas yang tertata
Cakung Drain, Kali Sunter
dan Kanal Banjir Timur di 2 Panjang aliran 8.000 m 200,000 8.000 m 200,000
kawasan aliran timur serta Kali Cideng
penataan Kali Cideng yang tertata
25 Pengembangan 1 Urusan Pekerjaan Umum Program 1 Panjang kali/ 3,200 0 0 6,438 161,000 11,533 277,300 25,206 583,000 16,843 425,996 63,220
sarana dan : Mengembangkan dan Pengembangan sungai yang
prasarana sistem meningkatkan kapasitas Sistem Drainase dinormalisasi
drainase sungai dan saluran antara
lain melalui Normalisasi
dan penataan sempadan
sungai dan saluran
3 Urusan Pekerjaan Umum Program 1 Jumlah waduk 3 0 0 2 50,750 1 55,000 4 410,000 2 288,800 12
: Mengembangkan dan Pembangunan yang dibangun
meningkatkan kapasitas Prasarana dan Sarana
situ, waduk dan embung Pengendali Banjir 2 Jumlah 0 5 56,250 3 33,750 3 33,750 3 33,750 3 33,750 17
melalui Pembebasan, embung yang
pembangunan dan terbangun di
pemeliharaan situ,waduk 5 wilayah kota
dan embung Jakarta
Program 1 Luas lahan 92.848 m 555,016 2,348,300 1,126,293 2,720,000 748,430 2,010,500 508,565 1,442,500 64,611 153,000 3,096,000 m
Pembebasan Tanah yang
Untuk Pembangunan dibebaskan
Prasarana dan Sarana untuk
ke-PU-an Pembangunan
Prasarana dan
Sarana ke-PU-
an Bidang Air
4 Urusan Pekerjaan Umum : Program Peningkatan 1 Peningkatan 0 3.000 m 14,750 5.000 m 2,500 5.000 m 25,000 5.000 m 25,000 5.000 m 25,000 23.000 m
Mengembangkan sarana Sarana dan Prasarana drainase di
dan prasarana pendukung Pekerjaan Umum pusat kota
sistem drainase kota antara
lain melalui Peningkatan 2 Jumlah alat 87 15 25,158 8 3,885 8 3,885 8 3,885 8 3,885 134
drainase terutama di pusat berat yang
kota dan Pengadaan alat tersedia
berat serta alat angkut
3 Jumlah alat 10 15 60,608 2 70,000 1 30,000 1 30,000 1 30,000 30
penyedot
lumpur yang
tersedia
2 Terlaksananya - 2750 m 20,000 9200 m 249,000 5100 m 100,000 7880 m 150,000 6740 m 130,000 31.670 m
pengerukan
sungai
2 Urusan Pekerjaan Umum Program 1 Jumlah waduk/ 0 2 57,000 1 62,000 2 60,000 2 70,000 2 70,000 9
: Melakukan Pengerukan Pengembangan, situ yang
situ, waduk dan embung Pengelolaan, dan dikeruk
Konservasi Sungai,
Danau, dan Sumber
Daya Air Lainnya
3 Urusan Pekerjaan Program 1 Jumlah waduk 21 21 15,000 21 15,000 21 15,000 21 15,000 21 15,000 21
Umum : Melaksanakan Pemeliharaan pengendali
Pemeliharaan sarana dan Prasarana dan Sarana banjir yang
prasarana drainase Pengendalian Banjir terpelihara
dan Drainase
2 Urusan Pekerjaan Umum : Program 1 Jumlah Sumur 1 4 2,000 4 2,000 4 2,000 4 2,000 4 2,000 21
Meminimalkan run-off air Pembangunan Resapan
hujan antara lain melalui Prasarana dan Sarana (Injection Well)
Pembangunan sumur Pengendali Banjir Waduk yang
resapan dan lubang terbangun
biopori
28 Pengendalian 1 Urusan Pekerjaan Umum Program 1 Panjang 9.718 m 300 m 23,500 1.200 m 26,857 1.500 m 30,000 0 0 12.718 m
banjir akibat air : Mengoptimalkan upaya Pembangunan pengaman
laut pasang adaptasi terhadap air laut Prasarana dan Sarana pantai yang
pasang antara lain melalui Pengendali Banjir terbangun
Pembangunan tanggul
pengaman pantai dan
penahan air laut pasang
29 Pengembangan 1 Urusan Pekerjaan Umum Program Peningkatan 1 Persentase Tersedianya Penyusunan 5,300 Pembebasan 80,800 Pembebasan 80,600 Dimulainya 0 Konstruksi 0 Fasilitas
pengelolaan air : Meningkatkan cakupan Kinerja Pengelolaan fasilitas fasilitas UKL UPL lahan IPAL lahan IPAL konstruksi perpipaan terbangun
limbah domestik layanan air limbah sistem Air Limbah terbangun sistem air ground Zona 1 Zona 1 perpipaan Zona 1 sistem air
sistem terpusat terpusat antara lain melalui sistem air limbah breaking lanjutan dan lanjutan dan Zona 1 lanjutan dan limbah
pembangunan perpipaan limbah terpusat terpusat Zona 1 dan penyusunan penyusunan dimulainya terpusat
dan IPAL sistem terpusat Zona 0 (4% pembebasan AMDAL AMDAL konstruksi sebesar 8%
dari seluruh lahan IPAL Zona 1 Zona 6 perpipaan dari seluruh
DKI) Zona 1 Zona 6 DKI (Zona 0,
Zona 1, dan
Zona 6)
30 Pengembangan 1 Urusan Pekerjaan Umum : 2 Persentase 0 1 100 71 20,000 21 6,000 3.5 1,000 3.5 1,000 100
pengelolaan air Mendorong pengolahan IPAL sistem
limbah domestik air limbah domestik setempat yang
sistem setempat permukiman antara lain terbangun
melalui Pembangunan
IPAL Komunal, Sosialisasi 3 Jumlah IPAL 2 0 - 3 9,000 3 12,000 2 7,000 1 2,000 11
penggunaan septic tank komunal
standar lingkungan hidup, yang mulai
dan Pembangunan/ terbangun
Peningkatan IPAL sistem
setempat 4 Volume 400 m3/hari 500 m3/hari 10,000 700 m3/hari 12,000 900 m3/hari 36,500 1200 m3/hari 15,000 1500 m3/hari 17,000 1500 m3/hari
penyedotan
dan
pengolahan
limbah septic
tank
31 Pengembangan 1 Urusan Pekerjaan Umum : Program Penyediaan 1 Persentase 60.59% 67.06% 73.53% 80.00% 82.60% 85.10% 85.10%
sistem air minum Mengembangkan sistem dan Pengelolaan Air Cakupan
perpipaan penyediaan air minum Bersih pelayanan
perpipaan di seluruh DKI air minum
Jakarta antara lain melalui : perpipaan
-Peningkatan kualitas dan
kuantitas air baku dari 2 Pembangunan 0 30% 200,000 60% 500,000 100% 500,000
Waduk Jatiluhur ke Jakarta pipa transmisi
-Pengembangan sumber air minum dari
air baku alternatif untuk perbatasan
memenuhi kebutuhan air Bekasi ke
bersih perpipaan Muara Karang
- Pembangunan sarana
prasarana penyediaan air
bersih perpipaan yang
dapat langsung diminum
di kawasan tertentu
- Pembangunan pipa
transmisi air minum dari
perbatasan Bekasi ke
Muara Karang
32 Peningkatan 1 Urusan Pekerjaan Umum Program Peningkatan 1 Jumlah 3 30 6,000 30 6,000 30 6,000 30 6,000 30 6,000 153
Kinerja : Menyediakan prasarana Sarana dan Prasarana TPS ramah
Pengelolaan sarana pengelolaan Pekerjaan Umum lingkungan
Persampahan sampah yang ramah yang tersedia
lingkungan antara lain
melalui Penyediaan 2 Jumlah 23 unit (17 1 unit 21,000 2 unit 36,000 2 unit 36,000 2 unit 36,000 2 unit 36,000 32 unit
lahan untuk fasilitas saringan unit milik
persampahan dan sampah Pemda DKI,
Peningkatan TPS sesuai otomatis yang 6 unit milik
standar lingkungan Hidup, tersedia Kemen PU)
peningkatan pembersihan
sampah di kali/sungai
dengan pemasangan
sistem saringan sampah
otomatis pada batas
wilayah administrasi
Provinsi DKI Jakarta
dengan provinsi lain dan
pada setiap batas wilayah
kota administrasi serta
peremajaan truk angkutan
sampah
2 Urusan Pekerjaan Program Peningkatan 1 Persentase 88% 90% 1,350,000 93% 1,350,000 96% 1,350,000 98% 1,480,000 100% 1,480,000 100%
Umum : Meningkatkan Kinerja Pengelolaan sampah
efisiensi kerjasama Persampahan dalam kota
dengan swasta dalam yang dapat
pelayanan persampahan tertangani
antara lain melalui secara tepat
swastanisasi kebersihan, waktu
dan antara lain melalui
Kerjasama pembangunan,
pengoperasian dan
pemeliharaan ITF dan TPST
3 UrusanPekerjaan Umum Program 1 Persentase 0% 10% 500 20% 550 30% 600 40% 650 50% 700 50%
: Memperluas tanggung peningkatan peran Pengurangan
jawab stakeholder antara serta Masyarakat sampah yang
lain melalui Penggalangan dalam pengelolaan dibuang ke
dana Tanggung Jawab persampahan Sungai dan
Sosial dan Lingkungan Taman
(TJSL) untuk pengelolaan
persampahan 2 Persentase 0% 0% 500 3% 500 10% 500 15% 500 20% 500 20%
Timbulan
Sampah DKI
Jakarta yang
dikelola secara
Swadaya oleh
Masyarakat dan
Swasta (Konsep
Business to
Business)
33 Penerapan Konsep 1 Urusan pekerjaan Umum Program 1 Persentase 7% 14% 4,250 14% 12,000 15% 13,100 15% 14,310 15% 15,641 15%
3R : Memanfaatkan sampah Pengurangan pengurangan
sebagai sumber daya mulai Timbulan Sampah di timbulan
dari sumber/hulu antara Sumber sampah di
lain melalui Pembangunan sumber
sentra 3R / Pusat Daur
Ulang, Pendampingan
pembentukan bank
sampah di tingkat
kelurahan, Pengembangan
jejaring kerja bank sampah
34 Pengembangan 1 Urusan Lingkungan Program 1 Terpenuhinya 1000 2000 1,350 4000 1,350 6000 1,350 8000 1,350 10000 1,350 10000
instrumen Hidup : Mengendalikan Pengendalian baku mutu kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan
pengendalian pencemaran udara antara Pencemaran emisi sumber
pencemaran udara lain melalui Pemantauan dan Perusakan bergerak
Kualitas Udara, Pembinaan Lingkungan Hidup
stakeholder melalui 2 Terpenuhinya 100 kegiatan 100 kegiatan 300 200 kegiatan 325 300 kegiatan 325 400 kegiatan 350 500 kegiatan 350 500 kegiatan
program PROPER dan baku mutu usaha usaha usaha usaha usaha usaha usaha
SUPER, Penegakan hukum emisi sumber
terhadap pencemaran tidak bergerak
udara, dan Peningkatan
penerapan Hari Bebas 3 Terpulihkannya 64 kali 112 kali 2,275 112 kali 1,500 112 kali 1,500 112 kali 1,500 112 kali 1,500 112 kali
Kendaraan Bermotor, kualitas
Kawasan Dilarang Merokok udara antara
dan Uji Emisi lain melalui
pelaksanaan
HBKB
4 Bertambahnya 18 kali/tahun 18 kali/tahun 400 24 kali/tahun 450 36 kali/tahun 500 48 kali/tahun 550 96 kali/tahun 600 96 kali/tahun
jumlah
frekuensi
pemantauan
kualitas udara
ambien dengan
metoda manual
aktif
Program 1 Meningkatkan 89 kegiatan 75 kegiatan 350 150 kegiatan 400 225 kegiatan 450 300 kegiatan 500 375 kegiatan 550 375 kegiatan
Peningkatan Peran peran serta usaha usaha usaha usaha usaha usaha usaha peserta
Serta Masyarakat masyarakat, peserta SUPER
Dalam Pengelolaan dunia SUPER
Lingkungan Hidup pendidikan,
dunia usaha
dan instansi
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup
2 Urusan Lingkungan Program Mitigasi dan 1 Dipahami dan Dokumen desiminasi 250 desiminasi 250 desiminasi 250 desiminasi 250 desiminasi 250 desiminasi
Hidup : Menurunkan Adaptasi Perubahan diterapkannya RAD GRK dan draft dan draft dan regulasi dan regulasi
emisi Gas Rumah Kaca Iklim program- regulasi regulasi
antara lain melalui program
Penurunan emisi Gas dalam rangka
Rumah Kaca dari sektor penurunan
Industri, Transportasi, emisi gas
dan Pemantauan dan rumah kaca
pelaporan penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca 2 Terlaksananya Aplikasi dan 500 pelaporan 500 pelaporan 500 pelaporan 500 pelaporan 500
penurunan pelaporan penurunan penurunan penurunan penurunan
emisi gas penurunan Emisi Gas Emisi Gas Emisi Gas Emisi Gas
rumah kaca Emisi Gas Rumah Kaca Rumah Kaca Rumah Kaca Rumah Kaca
dari sektor Rumah Kaca dari 7 sektor dari 7 sektor dari 7 sektor dari 7 sektor
utama (industri,
transportasi,
komersil,
rumah tangga,
limbah padat,
air limbah
35 Pengembangan 1 Urusan Lingkungan Program 1 Jumlah 67 titik 70 titik pantau 500 80 titik pantau 750 80 titik pantau 900 90 titik pantau 1,000 90 titik pantau 1,000 90 titik pantau
instrumen Hidup : Mengendalikan Pengendalian sumber air pantau
pengendalian pencemaran air antara Pencemaran yang dipantau
pencemaran air lain melalui : Pemantauan dan Perusakan kualitasnya,
Kualitas Air, Pembinaan Lingkungan Hidup ditetapkan
masyarakat dalam upaya status mutu
pengendalian pencemaran airnya dan
air, dan Penegakan hukum diinformasikan
terhadap pencemaran status mutu
air serta membentuk dan airnya
memperkuat komunitas
pencinta sungai 2 Jumlah 50 kasus 50 kasus 250 50 kasus 250 50 kasus 250 50 kasus 250 50 kasus 250 250 kasus
pengaduan
masyarakat
akibat adanya
dugaan
pencemaran
dan/atau
perusakan
lingkungan
hidup yang
ditindak-lanjuti
3 Terpenuhinya 200 kegiatan 200 kegiatan 1,100 200 kegiatan 1,100 200 kegiatan 1,100 200 kegiatan 1,100 200 kegiatan 1,100 1000 kegiatan
baku mutu air usaha usaha usaha usaha usaha usaha usaha
limbah dan
berkurangnya
beban air
limbah proses
yang terbuang
4 Tersedianya 100 titik 100 titik 350 150 titik 500 200 titik 750 267 titik 1,000 267 titik 1,200 267 titik
informasi
kualitas Air
Tanah
5 Tersedianya 40 situ/ 40 situ/waduk 350 40 situ/waduk 400 40 situ/waduk 500 40 situ/waduk 600 40 situ/waduk 600 40 situ/waduk
informasi waduk
kualitas Situ /
Waduk
6 Tersedianya 33 titik 45 titik 400 45 titik 500 45 titik 600 45 titik 700 45 titik 800 45 titik
informasi pantau laut/
kualitas muara
perairan laut
dan muara
teluk Jakarta
7 Keluarnya 592 ijin IPLC 150 ijin 300 150 ijin 300 150 ijin 300 150 ijin 300 200 ijin 300 1392 ijin
ijin instalasi
pengolah air
limbah (IPAL)
dari kegiatan
usaha sebagai
pedoman
di dalam
menegelola
kinerja IPAL nya
Program 1 Meningkatkan 3 kelompok 3 kelompok 1,000 3 kelompok 1,000 3 kelompok 1,000 3 kelompok 1,000 3 kelompok 1,000 3 kelompok
Peningkatan Peran peran serta
Serta Masyarakat masyarakat,
Dalam Pengelolaan dunia
Lingkungan Hidup pendidikan,
dunia usaha
dan instansi
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup
2 Tertanganinya 0 40 USK 200 40 USK 200 40 USK 200 40 USK 200 40 USK 200 200 USK
pengelolaan
limbah
lingkungan
di 200 Usaha
Skala Kecil
(USK)
3 Berkurangnya 0 10 kelurahan 250 10 kelurahan 250 10 kelurahan 250 10 kelurahan 250 10 kelurahan 250 50 kelurahan
pencemaran
air limbah
domestik
36 Menurunkan Urusan Lingkungan Program 1 Jumlah 1142 80 475 80 500 75 475 75 475 70 450 1.522
beban Hidup : Meningkatkan Pengendalian dokumen rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi
pencemaran udara upaya pencegahan, Pencemaran lingkungan
pengendalian dan dan Perusakan yang
pengawasan pengelolaan Lingkungan Hidup direkomen-
lingkungan pada dasikan
sumbernya.
2 Terpenuhinya 1000 2000 1,350 4000 1,350 6000 1,350 8000 1,350 10000 1,350 10000
baku mutu kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan
emisi sumber
bergerak
3 Terpenuhinya 100 kegiatan 100 kegiatan 300 200 kegiatan 325 300 kegiatan 325 400 kegiatan 350 500 kegiatan 350 100 kegiatan
baku mutu usaha usaha usaha usaha usaha usaha usaha
emisi sumber
tidak bergerak
4 Terpulihkannya 64 kali 112 kali 2,275 112 kali 1,500 112 kali 1,500 112 kali 1,500 112 kali 1,500 112 kali
kualitas
udara antara
lain melalui
pelaksanaan
HBKB
5 Terinformasi- 6 SPKU 6 SPKU 5,500 6 SPKU 5,500 6 SPKU 6,000 6 SPKU 6,000 6 SPKU 6,000 6 SPKU
kannya kualitas
udara secara
kontinu di 5
wilayah kota
administrasi
6 Terkendali dan 700 800 dokumen 1,225 900 dokumen 1,250 1000 1,275 1100 1,300 1147 1,300 1147
terawasinya dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen
pengelolaan
dampak
kegiatan
pembangunan
37 Menurunkan Urusan Lingkungan Program 1 Pentaatan 60 ijin 60 ijin 100 60 ijin 100 100 ijin 150 100 ijin 150 100 ijin 150 420 ijin
beban Hidup : Meningkatkan Pengendalian dunia usaha
pencemaran tanah upaya pencegahan, Pencemaran dalam
pengendalian dan dan Perusakan pengolahan
pengawasan pengelolaan Lingkungan Hidup limbah B3
lingkungan pada
sumbernya. 2 Terkendalinya 100 kegiatan 120 kegiatan 300 130 kegiatan 300 140 kegiatan 300 150 kegiatan 350 160 kegiatan 350 160 kegiatan
pencemaran usaha usaha usaha usaha usaha usaha usaha
limbah B3 dari
kegiatan usaha
38 Peningkatan 1 Urusan Otonomi Daerah : Program 1 Jumlah Sistem 13 pintu air 10 Lokasi
kesiapsiagaan Mengembangkan sistem Pengurangan Peringatan Dini
dan kapasitas peringatan dini bencana Resiko Bencana dan
pemangku Kesiapsiagaan Pra
kepentingan 2 Urusan Otonomi Daerah Bencana 2 Jumlah 0 307 Titik
dalam : Menyediakan lokasi Penetapan Lokasi
menghadapi evakuasi korban bencana kawasan
ancaman bencana di kawasan rawan bencana evakuasi
bencana
minimal
berdaya
tampung 100
pengungsi
dengan luas
minimal 1.000
m
4 Urusan Otonomi Daerah 4 Jumlah Taruna 1.863 orang 2.050 orang 2.237 orang 2.424 orang 2.611 orang 2.798 orang 2.798 orang
: Melaksanakan pelatihan Siaga Bencana
dan evacuation drill (Tagana)
39 Penyediaan sarana 1 Urusan Otonomi Daerah Program Peningkatan 1 Peningkatan 24/44 25/44 25/44
dan prasarana : Pembangunan sarana Sarana, Prasarana Rasio kantor
penanggulangan dan prasarana pemadam Penanggulangan sektor
bahaya dan kebakaran Kebakaran dan pemadam
ancaman bencana Penyelamatan kebakaran
terhadap
jumlah
kecamatan
2 Rata-rata waktu 180 menit 160 menit 140 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit
pemadaman
kejadian
kebakaran
2 Urusan Otonomi 3 Persentase 96% 97% 98% 99% 100% 100% 100%
Daerah : Melaksanakan jumlah mobil
Pembangunan instalasi pompa
hydrant di kawasan yang siap
permukiman padat/rawan dioperasikan
kebakaran
4 Rasio Hidrant 1/56 10/56 20/56 30/56 40/56 50/56 50/56
Kering Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
terhadap
kawasan rawan
kebakaran
40 Kerjasama dalam 1 Urusan Perumahan Program Penyediaan 1 Terbangunnya 0 6 tower 270,000 3 Tower 315,000 3 tower 180,000 1.920 unit
penyediaan rumah Rakyat : Melaksanakan Perumahan Rakyat unit Rusunawa struktur rusun (arsitektur dan finishing hunian
susun sewa Pembangunan superblok di lokasi pasar di 4 lokasi ME), 3 tower
rumah susun sewa pasar binaan finishing
murah yang dilengkapi (Rawa Buaya,
pasar, sarana kesehatan Susukan,
dan sarana khusus bagi Semper, Tegal
masyarakat usia lanjut dan Alur)
penyandang cacat
Program Peningkatan 1 Terbangunnya 5 Lokasi 2,000 3 Lokasi 1,500 3 Lokasi 1,500 5 Lokasi 2,000 16 Lokasi
Sarana dan Prasarana Sarana dan
Perumahan Rakyat Prasarana
untuk
masyarakat
usia lanjut dan
penyandang
cacat
41 Pengembangan 1 Urusan Perumahan Program Penyediaan 1 Jumlah unit 118.01 unit 0 0 700 unit 135,000 543 unit 316,000 400 unit 118,000 800 unit 260,000 Terbangunnya
rumah susun sewa Rakyat : Melaksanakan Perumahan Rakyat Rusunawa yang hunian hunian hunian hunian hunian 2,443 Unit
Pembangunan rumah terbangun Hunian Tipe
susun sewa pada lokasi- (APBD) 30
lokasi strategis, lahan milik
Pemda atau konsolidasi 2 Jumlah unit 2,430 600 2000 2,600
lahan dan bangunan Rusunawa yang
terbangun
(APBN)
2 Urusan Perumahan Program Penyiapan 1 Terlaksananya 4 wilayah 4 wilayah kota 250 4 wilayah kota 250 4 wilayah kota 250 4 wilayah kota 250 4 wilayah kota 250 4 wilayah kota
Rakyat : Melaksanakan Masyarakat Calon Sosialisasi Hak kota administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
pendampingan Penghuni Rumah dan Kewajiban administrasi
masyarakat calon Susun Penghuni
penghuni rumah susun Rusun
42 Pengembangan 1 Urusan Perumahan Program Kebijakan 1 Terlaksananya 5 wilayah 5 wilayah kota 250 5 wilayah kota 250 5 wilayah kota 250 5 wilayah kota 250 5 wilayah kota 250 5 wilayah kota
rusunami dan Rakyat : Mengendalikan Pengembangan Monitoring kota administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
apartemen pembangunan rusunami Perumahan dan Evaluasi administrasi dan 1 dan 1 dan 1 dan 1 dan 1 dan 1
bersubsidi dan apartemen Perumahan, dan 1 kabupaten kabupaten kabupaten kabupaten kabupaten kabupaten
bersubsidi antara lain Pemukiman kabupaten administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
melalui Penyelesaian dan Gedung administrasi Kepulauan Kepulauan Kepulauan Kepulauan Kepulauan Kepulauan
pembangunan rumah Pemda Kepulauan Seribu Seribu Seribu Seribu Seribu Seribu
susun dan mempercepat Seribu
proses penghunian rumah
susun serta sosialisasi
penyuluhan dan bimtek
tentang cara dan etika
tinggal dihunian vertikal
43 Rehabilitasi dan 1 Urusan Perumahan Rakyat Program Koordinasi 1 Terlaksananya 5 Lokasi rusun 40,000 5 Lokasi rusun
perbaikan rumah : Melaksanakan Perbaikan Serah Terima Rusun Perbaikan APBN APBN yang
susun sewa yang rumah susun sewa yang yang Dibangun Oleh Rumah Susun diperbaiki
dikelola Pemprov dibangun pemerintah APBN
DKI Jakarta pusat untuk diserahkan
kepada Pemprov DKI
Jakarta
44 Penataan kawasan 1 Urusan Perumahan Program 1 Terlaksananya Lokasi 200,000 Lokasi 200,000 Lokasi 150,000 Lokasi 100,000 Tertatanya
permukiman Rakyat : Menata kampung Peningkatan Kualitas Penataan Ciliwung Ciliwung Ciliwung Ciliwung daerah
kumuh skala kota sepanjang daerah aliran dan Perbaikan kampung aliran sungai
sungai Kampung sepanjang Ciliwung
Daerah
aliran sungai
Ciliwung
2 Urusan Perumahan Rakyat 1 Jumlah 0 0 0 0 0 526 unit 160,000 300 unit 109,000 826 unit
: Menata kampung tematik unit Rusun
(super kampung) tematik yang
terbangun
2 Jumlah Lokasi 0 59 Lokasi 1,200,000 70 Lokasi 1,200,000 15 Lokasi 600,000 10 Lokasi 400,000 4 Lokasi 160,000 Tertatanya
Kampung lokasi
Tematik permuki-man
warga yang
layak huni
3 Urusan Perumahan Rakyat 1 Jumlah RW 126 RW 126,000 78 RW 78,000 68 RW 68,000 63 RW 63,000 57 RW 57,000 392 RW
: Menata RW-RW Kumuh Kumuh yang kumuh
tertata
45 Peningkatan ruang 1 Urusan Lingkungan Program 1 Jumlah 10 Lokasi 20 1,000 20 1,000 20 1,000 20 1,000 20 1,000 110
terbuka hijau Hidup : Menambah Pemberdayaan RTH yang
publik dan privat RTH Publik antara lain dan Penggalangan dikembangkan
melalui penyediaan dan Peran Serta Oleh
pembelian lahan baru Masyarakat dalam Masyarakat
dan Penggalangan peran Pengembangan
swasta dalam penyediaan Pertamanan dan 2 Jumlah 175 kegiatan 55 8,300 55 8,300 55 8,300 55 8,300 55 8,300 450 kegiatan
RTH Publik Pemakaman kegiatan
penggalangan
dan
pemberdayaan
masyarakat
2 Urusan Lingkungan Hidup Program Peningkatan 1 Luas Lahan minimal minimal 5 10,000 minimal 5 10,000 minimal 5 10,000 minimal 5 10,000 minimal 5 10,000 minimal
: Pengembangan RTH Ruang Terbuka Hutan 640,84 Ha lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi 665,84 Ha
privat antara lain melalui Hijau Pertanian dan Kota yang
Penerapan regulasi untuk Kehutanan dikembangkan
penambahan RTH Privat,
penyediaan lahan minimal
untuk hutan kota dan
sentra pengembangan
tanaman pangan dan
hortikultura serta
peningkatan konservasi
flora dan fauna
46 Peningkatan 1 Urusan Lingkungan Program Peningkatan 1 Luas Lahan 2725,74 Ha 50 1,000,000 50 1,000,000 50 1,000,000 50 1,000,000 50 1,000,000 2975,74 Ha
kualitas taman Hidup : Membangun Kuantitas RTH RTH Taman dan
sebagai ruang dan mengembangkan Pertamanan dan makam yang
publik taman, taman interaktif Pemakaman dibebaskan
dan hutan kota sebagai
ruang publik yang dapat Program Peningkatan 1 Luas Lahan 41,38 Ha 40 ha 800,000 40 ha 800,000 40 ha 800,000 40 ha 800,000 40 ha 800,000 241,38 Ha
dijadikan sarana rekreasi Ruang Terbuka Hutan
budaya betawi, sarana Hijau Pertanian dan Kota yang
penyaluran kreativitas atau Kehutanan dibebaskan
creative public space serta
berfungsi sebagai daerah 2 Luas lahan 13,9 Ha 3 Ha 3 Ha 3 Ha 3 Ha 3 Ha 28,9 ha
resapan air yang
dibebaskan
untuk sentra
tanaman
pangan dan
hortikultura
3 Jumlah 326.736 40.000 Pohon 40.000 Pohon 40.000 Pohon 40.000 Pohon 40.000 Pohon 526.736
Pohon yang Pohon Pohon
Ditanam Pada
Kawasan Hutan
Mangrove,
Hutan Kota,
Pesisir dan
Permukiman
4 Jumlah 4 Lokasi 5 Lokasi 90,000 10 Lokasi 165,000 10 Lokasi 160,000 10 Lokasi 160,000 10 Lokasi 160,000 10 Lokasi
Lokasi RTH
Kebun yang
dikembangkan
sebagai
Agrowisata
Program Pengelolaan 1 Luas RTH 2,718.34 7.40 289,318 50.00 486,955 50.00 522,985 50.00 564,195 50.00 602,696 2925,74 Ha
RTH Pertamanan dan pertamanan
Pemakaman dan
pemakaman
yang dikelola
(ha)
Program Peningkatan 1 Jumlah lokasi 6 Lokasi 11 lokasi 105,000 16 lokasi 150,000 21 lokasi 150,000 26 lokasi 150,000 31 lokasi 150,000 31 lokasi
Ruang Terbuka hutan kota
Hijau Pertanian dan dan hutan
Kehutanan mangrove yang
dikembangkan
sebagai
Ekowisata/
Interaksi Publik
47 Pengembangan 1 Urusan Kebudayaan : Program 1 Jumlah 3 Jenis 5 1,500 5 1,500 5 1,500 5 1,500 5 1,500 28 Jenis
budaya Betawi Melakukan pembinaan Perlindungan, perlindungan pendoku- pendoku-
yang bersinergi budaya betawi dan budaya Pengembangan dan mentasian mentasian
dengan budaya multikultur lainnya antara dan Pemanfaatan pengemba- seni budaya seni budaya
multikultur lainnya lain melalui peningkatan Kebudayaan ngan yang hampir yang hampir
dan fasilitasi alkulturasi kebudayaan punah dan punah dan
budaya nusantara dan Betawi secara 3 Jenis 20 Jenis
budaya betawi adaptif penegmba- pengemba-
ngan seni ngan seni
budaya budaya betawi
betawi
48 Pengembangan 1 Urusan Kebudayaan : Program 1 Jumlah 10 event 10 27,300 11 31,395 12 36,104 12 41,519 13 47,740 58 event
Jakarta sebagai Menyelengga-rakan event Pengembangan penyeleng- festival festival
pusat kebudayaan budaya nasional dan Promosi dan garaan/ budaya budaya
nasional daerah antara lain melalui Informasi keikutsertaan nasional dan nasional dan
kerjasama dengan daerah Kebudayaan event promosi daerah daerah
lain melalui pembangunan kebudayaan
dan pengembangan tingkat
sarana dan prasarana nasional di
untuk peningkatan budaya jakarta
nusantara
49 Pengembangan 1 Urusan Kebudayaan Program 1 Jumlah 12 Lokasi 21 52,500 30 75,000 40 10,000 50 12,500 61 150,000 61 Lokasi
pusat-pusat : Melaksanakan Perlindungan, pemanfaatan Pusat Pusat
kebudayaan di pembangunan pusat- Pengembangan pusat Kebudayaan Kebudayaan
lima wilayah pusat kebudayaan di lima dan Pemanfaatan kebudayaan di
kotamadya dan wilayah dan kepulauan Kebudayaan 5 (lima) wilayah
Kepulauan Seribu Seribu serta peningkatan dan Kepulauan
pemanfaatan balai Seribu
kesenian daerah di lima
wilayah
2 Urusan Kebudayaan : Program Peningkatan 1 Jumlah 4 4 29,600 4 46,100 4 47,500 4 71,500 4 1,126,000
Mengembangkan kawasan Sarana dan Prasarana Kawasan yang
strategis budaya provinsi Kebudayaan dikembangkan
di Kota Tua, Taman Ismail
Marzuki, Jatinegara, dan 2 Jumlah 2.239.224 2.463.146 2.709.461 2.980.407 3.278.448 3.606.293 15.037.755
Situ Babakan pengunjung Pengunjung Pengunjung Pengunjung Pengunjung Pengunjung Pengunjung Pengunjung
wisata di
4 kawasan
pengemba-
ngan budaya
3 Urusan kebudayaan : Program 1 Jumlah pelaku 600 660 3,300 690 3,450 780 3,900 870 4,350 900 4,500 4.500 pelaku
Meningkatkan interaksi Peningkatan Pelaku kebudayaan kebudayaan
dan komunikasi dan Kelembagaan yang
budayawan dan seniman, Kebudayaan mendapatkan
dan antara budayawan wawasan dan
dan seniman dengan ketrampilan
masyarakat
2 Jumlah temu 3 5 1,500 10 3,000 15 4,500 17 5,100 20 6,000 67
budaya
50 Revitalisasi 1 Urusan Kebudayaan : Program Peningkatan 1 Persentase 0 1,18% 29,600 8,74% 266,400 24,27% 740,000 27,18% 828,800 38,83% 1,184,000 100%
kawasan Kota Tua Menata fisik lingkungan Sarana dan Prasarana penataan
Jakarta kawasan Kota Tua Jakarta Kebudayaan kawasan kota
antara lain melalui tua pada zona
pembangunan sarana dan inti dan zona 1
prasarana ekonomi kreatif
51 Penataan 1 Urusan Perumahan Program 1 Tertata dan 2 Lokasi 15,000 2 Lokasi 200,000 2 Lokasi 200,000 2 Lokasi 200,000 1 Lokasi 50,000 Terwujud-
bangunan Rakyat : Menata gedung- Pemeliharaan terpeliharanya nya Gedung
dan gedung gedung pemerintah yang gedung Pemda Gedung Pemda Pemda yang
pemerintah yang bernuansa budaya betawi bernuansa
bernuansa budaya Betawi
Betawi
2 Urusan Perumahan Rakyat Program 1 Terbangunnya 0 DED 1,500 1 Lokasi 15,000 1 Lokasi 50,000 1 Lokasi 15,000 1 Mesjid Raya
: Membangun Mesjid Pembangunan 1 Mesjid Raya
Raya bernuansa betawi di gedung Pemda bernuansa
Jakarta Barat betawi di
Jakarta Barat
3 Urusan Perumahan Program Penyediaan 1 Tersusunnya Belum ada Kajian 500 Pergub 200 Sosialisasi 100 Tersedianya
Rakyat : Menerapkan Informasi juknis teknis pedoman Petunjuk
aturan bangunan/gedung Perumahan, bangunan untuk Pelaksanaan
bernuansa budaya Permukiman dan gedung pembangu- Pembangu-
betawi antara lain melalui Gedung Pemda Bernuansa nan Gedung nan Gedung
penyusunan peraturan Betawi yang Bernuansa
perundangan guna bernuansa Betawi
mendukung pelestarian Betawi
bangunan yang bernuansa
budaya betawi
52 Penyeleng-garaan 1 Urusan Kebudayaan Program 1 Jumlah 15 event 20 3,850 21 4,620 22 5,540 23 6,650 24 7,985 110 event
event-event & Pariwisata : Pengembangan Event seni kegiatan kegiatan
kebudayaan Menyelenggarakan Promosi dan budaya yang seni budaya seni budaya
karnaval dan festival Informasi diselengga- nasional nasional
budaya antara lain melalui Kebudayaan rakan
peningkatan jumlah event
karnaval di lima wilayah Program 1 Jumlah 2.125.513 / 2.300.000 / 2.500.000 / 2.750.000 / 3.000.000 / 3.200.000 / 13.750.000 /
Pengembangan Wisatawan 28.880.000 31.200.000 33.600.000 36.000.000 39.600.000 42.000.000 182.400.000
Pemasaran dan yang
Promosi Pariwisata berkunjung
ke Jakarta
(Wisman /
Wisnus)
2 Urusan Kebudayaan : Program 1 Jumlah event 628 event 628 13,000 688 14,300 757 15,730 832 17,300 915 19,000 3820
Menyelenggarakan Pengembangan seni budaya
event-event budaya betawi Promosi dan betawi di ruang
secara reguler antara Informasi publik secara
lain melalui peningkatan Kebudayaan periodik
frekuensi event budaya
betawi pada ruang publik
secara periodik
53 Peningkatan 1 Urusan Kebudayaan : Program 1 Jumlah event 0 43 4,300 43 4,300 86 8,600 86 8,600 129 12,900 387
kapasitas sanggar- Melakukan pembinaan Peningkatan Pelaku seni budaya
sanggar budaya aktivitas sanggar budaya dan Kelembagaan yang diseleng-
dan kesenian antara lain melalui Kebudayaan garakan
Peningkatan aktivitas dan oleh sanggar
eksistensi sanggar budaya budaya binaan
2 Urusan Kebudayaan : Program 1 Jumlah balai 0 43 2,150 86 4,300 86 4,300 129 6,450 129 6,450 473
Memfungsikan Balai Peningkatan Pelaku rakyat yang
rakyat di kecamatan dan Kelembagaan difungsikan
sebagai pusat kegiatan Kebudayaan sebagai pusat
sosial-budaya komunitas kegiatan sosial
kecamatan budaya
54 Pengembangan 1 Urusan Ketenaga Kerjaan Program 1 Persentase 55% 59% 14,481 63% 17,377 67% 20,852 71% 25,023 75% 30,027 75%
skema jaminan : Memberikan jaminan Perlindungan dan perusahaan
dan perlindungan sosial khususnya bagi Jaminan Sosial yang wajib
sosial bagi pekerja pekerja informal antara Tenaga Kerja menyelengga-
informal lain melalui asuransi rakan program
kesejahteraan sosial perlindungan
dengan sistem cost sharing dan jaminan
sosial tenaga
kerja
55 Pengembangan 1 Urusan Olahraga dan Program Peningkatan 1 Jumlah 6 7 44,725 12 127,000 16 165,000 20 165,000 23 105,000 23
sarana dan Pemuda : Meningkatkan Sarana dan Prasarana Gelanggang
prasarana OR di sarana dan prasarana Olahraga dan Remaja yang
seluruh wilayah olahraga dan pemuda Pemuda memenuhi
antara lain melalui standar
Penambahan jumlah
dan peningkatan fungsi 2 Jumlah 35 35 11,000 36 24,000 37 50,000 38 50,000 38 - 38
Gelanggang Remaja Kecamatan
sebagai sarana untuk yang memiliki
aktualisasi aktivitas seni- Gelanggang
budaya pelajar,remaja Remaja
dan mahasiswa serta Kecamatan
Penambahan jumlah
dan peningkatan 3 Jumlah 2 2 15,000 2 210,000 3 305,000 3 150,000 4 50,000 4
fungsi Gelanggang Gelanggang
Olahraga sebagai media Olahraga yang
pengembangan dan sesuai standar
pembinaan olahraga
4 Jumlah Stadion 1 1 37,000 1 500,000 2 500,000 2 0 2 0 2
Olahraga yang
beroperasi
56 Peningkatan 1 Urusan Ketenaga Kerjaan : Program 1 Persentase 60% 65% 12,871 70% 15,445 75% 18,534 80% 25,023 85% 26,690 85%
keterampilan dan Meningkatkan sarana dan peningkatan pencari
kualitas tenaga prasarana Balai Latihan kesempatan Kerja kerja yang
kerja Kerja dan peningkatan ditempatkan
sistem pelayanan
penempatan tenaga 2 Persentase 68% 73% 8,581 78% 10,297 83% 12,356 88% 14,828 93% 17,793 93%
kerja Pencari
kerja yang
memperoleh
informasi
kesempatan
kerja
2 Urusan Ketenagakerjaan : Program Penguatan 1 Persentase 70.00% 72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00% 80.00%
meningkatkan kurikulum sistem dan fasilitas jumlah
pelatihan ketrampilan di pendukung pusat lulusan Pusat
Balai Latihan Kerja sesuai pelatihan kerja Pelatihan Kerja
dengan kebutuhan pasar (PPK) yang
kerja ditempatkan
57 Penyelengaraan 1 Urusan Kesatuan Bangsa Program Pencegahan 1 Berkurangnya 25 Konflik 22 Konflik 13,650 19 Konflik 13,172 16 Konflik 13,825 13 Konflik 14,511 10 Konflik 15,232 10 Konflik
pembinaan dan Politik dalam negeri : dan Penanggulangan potensi konflik
kesadaran dan Meningkatkan harmonisasi Konflik di kalangan
toleransi antar masyarakat dalam masyarakat
suku, agama, ras kemajemukan antara
(SARA) lain melalui pembinaan 2 Cakupan Ormas 48 Ormas 48 Ormas 48 Ormas 48 Ormas 48 Ormas 48 Ormas 48 Ormas
masyarakat dan lembaga Etnis dan Etnis, 10 Etnis, 10 Etnis, 10 Etnis, 10 Etnis, 10 Etnis, 10 Etnis, 10
keagamaan untuk Keagamaan Ormas Ormas Ormas Ormas Ormas Ormas Ormas
meningkatkan kesadaran yang Keagamaan Keagamaan Keagamaan Keagamaan Keagamaan Keagamaan Keagamaan
dan toleransi antara suku, memperoleh
agama, dan ras (SARA) pengemba-
ngan wawasan
kebangsaan
58 Peningkatan peran 1 Urusan Kesatuan bangsa Program 1 Cakupan 50 Sekolah 50 Sekolah 50 Sekolah 50 Sekolah 50 Sekolah 50 Sekolah 300 Sekolah
serta organisasi dan politik dalam negeri Pengembangan Sekolah yang
kemasyarakatan : Melakukan pembinaan wawasan memperoleh
dan pemerintah masyarakat untuk kebangsaan pengemba-
dalam meningkatkan kesadaran ngan wawasan
meningkatkan berperilaku budaya kebangsaan
ketentraman dan yang tertib, disiplin,
ketertiban kota ramah, sadar lingkungan, Program Pendidikan 1 Meningkatnya Pemilu Pemilu Pemilu
partisipatif dan Politik Masyarakat partisipasi legeslatif legislatif dan legeslatif
bertanggung jawab dalam pemilih dalam dan pilpres pilpres 70,67% dan pilpres
menjaga dan memelihara Pemilu dan 65,67% , 70,67%
ketentraman kota Pemilu Gub/
Wagub
Pemilu Gub/ Pemilu Gub/ Pemilu Gub/
Wagub Wagub Wagub
66,71% 71,71% 71,71%
2 Cakupan 7.034.061 5% dari data 5% dari data 5% dari data 5% dari data 5% dari data 5% dari data 5% dari data 5% dari data 25% dari data
penduduk pemilih DP4 (Fokus DP4 (Fokus DP4 (Fokus DP4 (Fokus DP4 (Fokus DP4 (Fokus DP4 (Fokus DP4 (Fokus DP4 (Fokus
DKI Jakarta pada pemilih pada pemilih pada pemilih pada pemilih pada pemilih pada pemilih pada pemilih pada pemilih pada pemilih
yang memiliki pemula) pemula) pemula) pemula) pemula) pemula) pemula) pemula) pemula)
hak pilih
memperoleh
informasi
penyeleng-
garaan Pemilu
Program Penguatan 1 Jumlah 370 Ormas 5 dari 370 5 dari 370 5 dari 370 5 dari 370 5 dari 370 5 dari 370 5 dari 370 5 dari 370 30 Ormas dan
Hubungan Lembaga- dan 638 LSM Ormas dan 25 Ormas dan 25 Ormas dan 25 Ormas dan 25 Ormas dan 25 Ormas dan 25 Ormas dan 25 Ormas dan 25 125 LSM yang
Kelembagaan lembaga dari 638 LSM dari 638 LSM dari 638 LSM dari 638 LSM dari 638 LSM dari 638 LSM dari 638 LSM dari 638 LSM mandiri dari
kemasya- yang terdaftar yang terdaftar yang terdaftar yang terdaftar yang terdaftar yang terdaftar yang terdaftar yang terdaftar jumlah Ormas
rakatan yang dan LSM yang
terdaftar dan terdaftar
mandiri
2 Cakupan 10 Partai 10 Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai
fasilitasi partai Politik Politik politi yang politi yang politi yang politi yang politi yang politi yang politi yang
politik yang difasilitasi difasilitasi memperoleh memperoleh memperoleh memperoleh memperoleh memperoleh mem-peroleh
mendapatkan Kuota Kuota Kuota Kuota Kuota Kuota Kuota
kuota kursi di Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang
legislatif difasilitasi difasilitasi difasilitasi difasilitasi difasilitasi difasilitasi difasilitasi
2 Urusan Kesatuan bangsa Program Penguatan 1 Berkurangnya 25 Konflik 22 Konflik 13,650 19 Konflik 13,172 16 Konflik 13,825 13 Konflik 14,511 10 Konflik 15,232 10 Konflik
dan politik dalam negeri : Hubungan potensi konflik
Meningkatkan kerjasama Kelembagaan di kalangan
dengan TNI dan Polri untuk masyarakat
meningkatkan kesadaran
dan partisipasi masyarakat
dalam menjaga ketertiban
dan ketentraman kota
59 Pengembangan 1 Urusan Komunikasi Program 1 Terlaksananya 60% 100% 1,100 100% 1,750 100% 2,000 100% 2,000 100% 2,000
kelembagaan dan Informatika : Implementasi barang dan
pemerintah yang Melaksanakan Penguatan Layanan Pengadaan jasa secara
efisien dan efektif kelembagaan LPSE Barang/Jasa Secara elektronik
Elektronik dengan sistem
nasional
2 Jumlah 500 orang 700 orang 750 Orang 700 Orang 700 Orang 700 Orang
pengguna
sistem
pengadaan
barang/
jasa secara
elektronik yang
terlatih
2 Urusan Komunikasi Program Optimalisasi 1 Jumlah titik 0 42 Kecamatan, 261 292 90 SMU dan 89 SMU dan
dan Informatika Pemanfaatan CCTV yang 42 Puskesmas Kelurahan Puskesmas SMK negeri, SMK negeri,
: Melaksanakan Teknologi Informasi beroperasi kecamatan, 5 Kelurahan BLK BLK
Pemantauan langsung dan Komunikasi dikantor-kantor RSUD
antara lain melalui CCTV pemerintah, 6 (Balaikota
di semua lokasi pelayanan RSUD, sekolah dan kantor
publik dan kantor-kantor dan BLK walikota)
pemerintahan
3 Urusan Otonomi Daerah Program Penataan 1 Terlaksananya Perda 1,000 Pergub Evaluasi
: Menata kelambagaan Kelembagaan, penataan Organisasi Organisasi Kelemba-gaan
pemerintah daerah yang Ketatalaksanaan dan kelembagaan Perangkat Perangkat perangkat
efektif dan efisien SDM Aparatur perangkat Daerah Daerah Daerah
daerah
pemerintah DKI
Jakarta
3 Tertatanya Evaluasi
peringkat Jabatan
jabatan, kelas
jabatan dan
harga jabatan
60 Pengembangan 1 Urusan Otonomi Daerah Program Penataan 1 Terpenuhinya 0 2.000 orang 2.000 orang 2.000 orang 2.000 orang 2.000 orang 10.000 orang
struktur organisasi : Melakukan penataan Sistem Manajemen SDM aparatur
dan tata laksana kebutuhan organisasi dan SDM Aparatur melalui sistem
pemerintahan tata laksana yang efektif e-recruitment
yang akuntabel dan efisien serta didukung berbasis CAT
sumber daya aparatur (Computer
yang memiliki kompetensi Assisted Test)
sesuai formasi
jabatan
2 Urusan Otonomi Daerah Program Sistem 1 Jumlah wajib 800 3,350 6,250 9,400 13,150 14,355 14,355
: Mengoptimalkan Informasi dan pajak yang
pemanfaatan teknologi Teknologi Pajak transaksinya
informasi untuk pelayanan Daerah dapat
dan pemungutan Pajak dimonitor
Daerah antara lain melalui secara online
Penerapan online system
pajak daerah
3 Urusan Penanaman Modal Program Peningkatan 1 Jumlah setoran 1% dari PAD 1% dari PAD 1% dari PAD 2% dari PAD 2% dari PAD 3% dari PAD 3% dari PAD
: Meningkatkan kontribusi Kinerja BUMD PAD dari BUMD
penerimaan BUMD antara
lain melalui Pengelolaan
BUMD dengan perbaikan
manajemen, peningkatan
profesionalisme BUMD dan
dan penerapan Reward
and Punishment terhadap
Manajemen BUMD serta
divestasi atau likuidasi
terhadap perusahaan
daerah yang belum
membaik kesehatannya.
4 Urusan Penanaman Program Peningkatan 1 Peningkatan PMA : Rp. 45 PMA : Rp. PMA : Rp. PMA : Rp. PMA : Rp. PMA : Rp. PMA : Rp.
Modal : Meningkatkan Investasi realisasi Triliun 48,48 Triliun 52,09 Triliun 55,62 Triliun 59,57 Triliun 63,94 Triliun 63,94 Triliun
Investasi Daerah yang investasi PMA PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp.
berkualitas dan selektif dan PMDN 9,84Triliun 10,59 Triliun 11,38 Triliun 12,15 Triliun 13,02 Triliun 13,97 Triliun 13,97 Triliun
untuk mendukung
perekonomian daerah
yang lebih efisien, efektif
dan inklusif dengan tetap
menggunakan prinsip
good governance
5 Urusan Perindustrian : Program 1 Terfasilitasinya 300 Produk 10 6,000 12 7,000 20 8,000 25 10,000 30 14,000 297 Produk
Meningkatkan kualitas peningkatan kualitas produk industri berstandar
dan diversifikasi produk produk industri yang memnuhi
industri dengan tetap standar
mempertimbangkan aspek
pelestarian lingkungan
dan peningkatan pelatihan
SDM yang komprehensif
dan berkualitas guna
mewujudkan industri
kreatif dan kompetitif
62 Peningkatan 1 Urusan Otonomi Daerah : Program Peningkatan 1 Jumlah 160 Orang 200 Orang 250 Orang 250 Orang 250 Orang 250 Orang
kapasitas aparatur Meningkatkan kompetensi Kapasitas Sumber pegawai
pemerintahan SDM antara lain melalui Daya Aparatur Pemda DKI
yang berkelanjutan pendidikan dan pelatihan yang mengikuti
seleksi program
tugas belajar
63 Pengembangan 1 Urusan Otonomi Daerah : Program Peningkatan 1 Terlaksananya Ujicoba sistem Implementasi Penyempur- 0
sistem reward and menerapkan sistem reward Disiplin dan Kinerja penilaian sasaran kinerja dan evaluasi naan Sistem
punishment dalam and punishment yang Aparatur kinerja secara pegawai (SKP) sistem sasaran Pengukuran
pengembangan adil dan sesuai dengan objektif bagi kinerja Kinerja
sumberdaya karakteristik organisasi pegawai Pemda pegawai (SKP) Pegawai
manusia DKI Jakarta
2 Urusan Otonomi Daerah Program Penataan 1 tersedianya 0 Lurah dan Eselon II Kepala Lurah, Camat Eselon Lurah, Camat
: Melaksanakan lelang Sistem Manajemen sistem promosi Camat tertentu Puskesmas dan Eselon tertentu dan Eselon
jabatan SDM Aparatur dan mutasi tertentu tertentu
pegawai secara
terbuka (open
bidding)
64 Peningkatan 1 Urusan Kesatuan Bangsa Program Pendidikan 1 Meningkatnya Pemilu Pemilu Pemilu
kepedulian dan Politik Dalam Negeri Politik Masyarakat partisipasi legeslatif legislatif dan legeslatif
masyarakat pada : melakukan pembinaan pemilih dalam dan pilpres pilpres 70,67% dan pilpres
pembangunan kepada masyarakat dalam Pemilu dan 65,67% , 70,67% ;
politik dan kehidupan politis dan Pemilu Gub/
demokrasi demokrasi Wagub Pemilu Gub/ Pemilu Gub/ Pemilu Gub/
Wagub Wagub Wagub
66,71% 71,71% 71,71%
65 Peningkatan 1 Melakukan pembinaan Program Penguatan 1 Cakupan 10 Partai 10 Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai 100% Partai
kapasitas dan terhadap partai politik Hubungan fasilitasi partai Politik Politik Politik yang Politik yang Politik yang Politik yang Politik yang
peran partai Kelembagaan politik yang difasilitasi difasilitasi memperoleh memperoleh memperoleh memperoleh memperoleh
politik dalam mendapatkan Kuota Kuota Kuota Kuota Kuota
pembangunan kuota kursi di Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang Legislatif yang
politik dan legislatif difasilitasi difasilitasi difasilitasi difasilitasi difasilitasi
demokrasi
66 Peningkatan 1 Urusan Perencanaan Program Pengelolaan 1 Presentase 17.91% 18% 26% 34% 42% 50%
partisipasi Pembangunan : dan Pengembangaan Aspirasi
masyarakat Melibatkan masyarakat Perencanaan masyarakat
dan pemangku dalam proses Pembangunan yang
kepentingan pembangunan mulai diakomodir.
dalam dari perencanaan
perencanaan, sampai pelaksanaan
pelaksanaan dan antara lain melalui
pengendalian proses musrenbang, dan
pembangunan Pelaksanaan rembug
warga.
67 Pengembangan 1 Urusan Komunikasi dan Program Komunikasi, 1 Jumlah aspirasi 33% Aspirasi 44% 1,500 50% 1,500 70% 1,500 72% 1,500 75% 1,500 75%
mekanisme Informatika : penyediaan Data dan Informasi warga Jakarta yang
pengaduan saluran pengaduan antara Publik yang direspon terespon
berbasis sistem lain melalui berbagai alat dari berbagai
informasi yang dan media saluran media
real-time
2 Urusan Komunikasi 1 Tersedianya Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak,
dan Informatika : sarana media media media media media media media
Menyediakan kemudahan informasi elektronik, elektronik, elektronik, elektronik, elektronik, elektronik, elektronik,
akses informasi kepada kepada media Luar media Luar media Luar media Luar media Luar media Luar media Luar
masyarakat masyarakat Ruang, Ruang, Ruang, Ruang, Ruang, Ruang, Ruang,
Website, Website, Website, Website, Website, Website, Website,
Media Sosial Media Sosial Media Sosial Media Sosial Media Sosial Media Sosial Media Sosial
68 Penataan dan 1 Urusan Otonomi Daerah Program Peningkatan 1 Integritas 7.6 7.9 8.2 8.4 8.4 9 9
perbaikan sarana : Menyelenggarakan Kapasitas pelayanan
dan prasarana pelayanan prima di Pemerintahan publik
pelayanan publik Kelurahan dan Kecamatan Kelurahan
yang lebih baik
(cepat dan Program Peningkatan
berkualitas) Kapasitas
Pemerintahan
Kecamatan
69 Peningkatan 1 Urusan Otonomi Program Pendidikan 1 Integritas 7.6 7.9 8.2 8.4 8.4 9 9
kapasitas aparatur Daerah : melaksanakan dan Pelatihan pelayanan
sebagai garda peningkatan kapasitas publik
tedepan pelayanan aparatur pelayanan
publik antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan
untuk membentuk
karakter pelayanan publik
70 Pengembangan 1 Urusan Penanaman Modal Program Pelayanan 1 Persentase 40% 60% 70% 80% 100% 100% 100%
sistem informasi : Membangun jaringan Penanaman Modal pelayanan
dalam mendukung komunikasi perijinan perijinan/ non
pelayanan publik investasi secara online perijinan yang
yang lebih baik tepat waktu
2 Urusan Otonomi Daerah Program Penataan 1 Jumlah Jenis 74 jenis 74 jenis 74 jenis
: Menyederhana-kan dan Pengelolaan Perizinan yang
jalur birokrasi perijinan Ketatalaksanaan dilayani
dengan meningkatkan Kota/Kabupaten
penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP)
71 Peningkatan 1 Urusan Pendidikan : Program Wajib 1 Persentase APK SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK
akses pelayanan Melaksanakan Wajib Belajar Dua Belas
pendidikan bagi Belajar 12 Tahun yang Tahun SD 109.83% 110.50% 111.20% 111.90% 112.70% 113,4% 113.40%
seluruh golongan merata bagi seluruh
masyarakat lapisan masyarakat antara SMP 110.62% 111.12% 112.20% 113.30% 114.40% 115,5% 115.50%
lain melalui Pemberian
SMA dan SMK 87.25% 90.00% 92.50% 95.00% 96.00% 97.00% 0.97
Biaya Operasional
Pendidikan (BOP) dan 2 Persentase peserta didik putus sekolah
Biaya Operasional Buku
(BOB) bagi peserta didik di SD 0.03 0.02 0.02 0.01 0.01 0.00 0.00
sekolah negeri dan Swasta
pemberian biaya personal SMP 0.22 0.16 0.11 0.05 0.01 0.00 0.00
Siswa Miskin (BPSM) antara
lain melalui Pemberlakuan SMA dan SMK 0.77 0.55 0.41 0.27 0.14 0.05 0.05
KARTU JAKARTA PINTAR
3 Persentase 89,2 90,55 2,603,000 93,25 2,910,000 95,95 3,218,000 98,65 3,525,000 100 3,679,000 100
Peserta didik
penerima BOP
(negeri dan
swasta)
4 Cakupan SMA/MA/ SMP/MTs 48,888 SD/MI Negeri 179,874 SD/MI Swasta 59,333 SMA/MA/SMK ? SMA/MA/SMK ? Seluruh
sekolah SMK Negeri Swasta Negeri Swasta sekolah pada
penerima dan Swasta semua jenjang
Bantuan Buku serta SMP/
MTs Negeri
5 Persentase 3.84 100 804,635 100 805,563 100 805,148 100 779,818 100 789,389 100
peserta didik
dari keluarga
miskin
penerima Kartu
Jakarta Pintar
2 Urusan Pendidikan : Program Peningkatan 1 Presentase 0 10% 300 20% 300 30% 300 40% 300 50% 300 50%
Meningkatkan Pemenuhan Mutu Pendidikan Jumlah sekolah
Hak-hak Anak di Sekolah ramah anak
2 Jumlah 231 500 5,000 1,000 5,000 1,500 5,000 2,000 5,000 2,500 5,000 2,500
sekolah yang
memiliki kantin
kejujuran
3 Jumlah 1,299 1,400 5,000 1,600 5,000 1,800 5,000 2,200 5,000 2,500 5,000 2,500
sekolah yang
menerapkan
Pola Hidup
Bersih dan
Sehat (PHBS)
4 Jumlah 3 0 0 0 0 0 0
kejadian
tawuran pelajar
4 Urusan Pendidikan : Program Peningkatan Jumlah sekolah 2 2 3 25,000 4 25,000 5 25,000 6 25,000 6
Meningkatkan daya Sarana Prasarana yang dibangun
tampung peserta didik Pendidikan
5 Urusan Pendidikan : Program Peningkatan Persentase 90 91 600,000 92 600,000 93 600,000 94 600,000 95 600,000 95
Meningkatkan sekolah Sarana Prasarana gedung
yang berfungsi dengan Pendidikan sekolah yang
baik berfungsi
dengan baik
6 Rasio guru
terhadap
peserta didik
SD
SMP
73 Peningkatan 1 Urusah Kesehatan : Program Jaminan 1 Cakupan 100.% 100.% 1,500,000 100.% 1,500,000 100.% 1,500,000 100.% 1,500,000 100.% 1,500,000 100.%
akses pelayanan Menerapkan sistem Pemeliharaan masyarakat
kesehatan bagi jaminan pembiayaan Kesehatan Daerah miskin dan
seluruh penduduk menyeluruh (total rentan ber- KTP
DKI Jakarta coverage) bagi masyarakat DKI Jakarta
antara lain melalui yang mendapat
Penerapan pelayanan layanan
kesehatan gratis bagi kesehatan
seluruh warga miskin dan
rentan antara lain melalui
pemberlakuan KARTU
JAKARTA SEHAT
2 Urusan Kesehatan : Program Peningkatan 1 Jumlah 0 5 4,177 10 8,110 15 12,044 20 15,978 25 19,912 25
Menyeleng-garakan Sarana dan Prasarana Pasar yang
pelayanan kesehatan Kesehatan menyediakan
Masyarakat di pasar-pasar pelayanan
tradisional/rumah susun kesehatan
74 Pengendalian 1 Urusan Keluarga Program Keluarga 1 Total Fertility 2.3 2.3 10,000 2.3 10,000 2.2 10,000 2.2 10,000 2.1 10,000 2.1
pertumbuhan Berencana dan Keluarga Berencana Rate (TFR)
penduduk alami Sejahtera : KB Gratis
dan urbanisasi 2 Jumlah 364.916 366,785 12,896 403,030 15,476 439,275 18,571 475,520 22,285 511,765 26,741 511,765
Pasangan
Usia Subur
yang menjadi
peserta KB
Baru
Program Bina 3 Jumlah 1.041.081 1,061,043 7,605 1,102,686 9,004 1,144,329 10,671 1,181,229 12,658 1,185,972 14,996 1,185,972
Ketahanan dan pasangan
Pemberdayaan usia subur
Keluarga yang menjadi
peserta KB aktif
3 Urusan Sosial : Melakukan Program Pelayanan Jumlah 0 0 1 Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi
studi dan kajian Rehabilitasi Sosial dokumen studi
demografis dan sosiologis dan kajian
tentang kelompok PMKS demografis
(gelandangan, pengemis, dan sosiologis
dan tuna wisma) tentang
kelompok
PMKS
1 PENDIDIKAN Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 Persentase APK PAUD 71% 76% 82% 87% 92% 95% 95%
2 Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun 1 Persentase APK SD/MI, SMP/MTs, SMA/
MA/SMK
SMA dan SMK 87.25% 90.00% 92,5% 95.00% 96.00% 97.00% 97.00%
SMA dan SMK 0.77 0.55 0.41 0.27 0.14 0.05 0.05
3 Persentase Peserta didik penerima BOP 89,2 90,55 93,25 95,95 98,65 100 100
(negeri dan swasta)
4 Cakupan sekolah penerima Bantuan Buku SMA/ MA/SMK Negeri SMP/MTs Swasta SD/MI Negeri SD/MI Swasta SMA/MA/SMK SMA/MA/SMK Seluruh sekolah pada
dan Swasta serta SMP/ Negeri Swasta semua jenjang
MTs Negeri
5 Persentase peserta didik dari keluarga 3.84 100 100 100 100 100 100
miskin penerima Kartu Jakarta Pintar
3 Program Pendidikan Non Formal dan Informal 1 Persentase Angka Buta Aksara 0.65 0.50 0.40 0.05 0.03 0.01 0.01
2 Persentase Lembaga Keterampilan Non 100 100 100 100 100 100 100
Formal dan Informal yang dibina
4 Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus 1 Jumlah sekolah yang melaksanakan 176 206 236 266 296 326 326
pendidikan inklusi
TK 9 9 9 9 9 9 9
SMA/SMK 10 15 20 25 30 30 30
2 Rata-rata Nilai UN
3 Presentase Jumlah sekolah ramah anak 0 10% 20% 30% 40% 50% 50%
4 Jumlah sekolah yang memiliki kantin 231 500 1,000 1,500 2,000 2,500 2,500
kejujuran
5 Jumlah sekolah yang menerapkan Pola 1,299 1,400 1,600 1,800 2,200 2,500 2,500
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan 1 Jumlah Lembaga Pendidikan Swasta 0 0 5 5 5 5 20
Penerima Hibah
7 Program Peningkatan tata kelola layanan pendidikan 1 Persentase sekolah yang melaksanakan 90% 93% 95% 97% 98% 100% 100%
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah (MPMBS)
1 KESEHATAN Program Pembinaan Upaya Kesehatan 1 Umur Harapan Hidup (UHH) 76,20 76.40 76.50 76.60 76.70 76.80 76.80
2 Persentase Kelurahan Siaga Aktif 50% 50% 55% 60% 65% 70% 70%
2 Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak 1 Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000) 64.33 55 50 40 35 30 30
2 Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000) 7.53 7.50 7.40 7.30 7.20 7.10 7.10
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan 1 Jumlah Pasar yang menyediakan pelayanan 0 5 10 15 20 25 25
kesehatan
4 Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah 1 Cakupan masyarakat miskin dan rentan ber- 100.% 100.% 100.% 100.% 100.% 100.% 100.%
KTP DKI Jakarta yang mendapat layanan
kesehatan
5 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 1 Angka kesakitan penyakit DBD (per 68.47 65.00 62.00 59.00 56.00 53.00 53.00
Lingkungan 100.000)
4 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun 21.67% 90% 95% 95% 96% 97% 97%
yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
5 Persentase Cakupan Universal Child 100 100 100 100 100 100 100
Immunization (UCI)
6 Program Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Makanan & 1 Persentase obat Generik yang digunakan 86 87 88 89 90 91 91
Minuman oleh Puskesmas
3 Jumlah Pengujian Produk Makanan 0 10 item 15 item 15 item 15 item 15 item 15 item
produksi rumah tangga yang beredar di
pasaran
7 Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM 1 Jumlah SDM Kesehatan non PNS yang 0 250 orang 500 orang 750 orang 1000 orang 1250 orang 1250 orang
Kesehatan memiliki kompetensi
8 Program Antisipasi dan Penanggulangan Kesehatan 1 Respon time penanganan kesehatan dalam 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit
Terkait Bencana penanggulangan bencana
1 PEKERJAAN UMUM Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan 1 Jumlah flyover yang terbangun 30 0 0 5 1 1 37
Jembatan
2 Jumlah underpass terbangun 13 0 2 3 2 20
3 Luas Jalan Tembus dan Missing Link yang 25.502 m 19,200 48,000 48,000 48,000 48,000 211.200 m
terbangun
5 Luas jalan yang terbangun (m) 48,311,359.97 8,150 109,200 253,000 636,600 732,500 50,050,809.97
6 Luas jalan arteri sejajar 6 ruas jalan tol 0 - 95,600 95,600 72,000 72,000 335. 800 m
dalam kota
7 Panjang trotoar yang terbangun 540.336 m 22,994 25,293 27,823 30,605 33,666 680.717 m
2 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1 Wilayah jalan dan jembatan yang dipelihara 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan 1 Peningkatan drainase di pusat kota 0 3.000 m 5.000 m 5.000 m 5.000 m 5.000 m 23.000 m
Umum
2 Jumlah alat berat yang tersedia 87 15 8 8 8 8 134
5 Jumlah saringan sampah otomatis yang 23 unit (17 unit milik 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 28 unit
tersedia Pemda DKI, 6 unit milik
Kemen PU)
4 Program Pengembangan Sistem Drainase 1 Panjang kali/sungai yang dinormalisasi 3,200 0 6,438 11,533 25,206 16,843 63,220
5 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih 1 Persentase Cakupan pelayanan air minum 60.59% 67.06% 73.53% 80% 82.60% 85% 85%
perpipaan
6 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi 1 Jumlah waduk dan situ yang dikeruk 0 2 1 2 2 2 9
Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya
2 Jumlah waduk berjenjang di daerah hulu 0 0 0 0 0 1 1
yang terbangun
7 Program Pembangunan Prasarana dan Sarana 1 Luas lahan yang tersedia untuk 2.822.083 m 30,600 28,333 26,234 24,291 22,492 2.954.033 m
Pengendali Banjir pembangunan koridor kering KBT
3 Luas lahan untuk pembangunan fisik kali 0 97,041 177,003 254,636 127318 0 656.000 m
Ciliwung (m)
9 Panjang pengaman pantai yang terbangun 9.718 m 300 m 1.200 m 1.500 m 0 0 12.718 m
8 Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana 1 Jumlah waduk pengendali banjir yang 21 21 21 21 21 21 21
Pengendali Banjir dan Drainase terpelihara
9 Program Pembangunan, Peningkatan, dan 1 Terlaksananya Inventarisasi Jaringan Utilitas 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah 5 wilayah
Pemeliharaan Sarana Jaringan Utilitas
2 Terlaksanaanya pelayanan permohonan IMP, 211 ijin 175 ijin 175 ijin 175 ijin 175 ijin 175 ijin 1086 ijin
IPPJU, rekomendasi PLB dan data perijinan
3 Penataan dan pembangunan jaringan 0 1.350 m 6.600 m 4.100 m 4.000 m 6.100 m 22.150 m
ducting utilitas
10 Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan 1 Jumlah sampah dalam kota yang diolah 540 ton/hari 1000 ton/hari 1000 ton/hari 1000 ton/hari 1000 ton/hari
Persampahan melalui ITF
2 Persentase sampah dalam kota yang dapat 0.88 0.9 0.93 0.96 0.98 1 1
tertangani secara tepat waktu
11 Program Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan 1 Luas lahan yang dibebaskan untuk 92.848 m 555,016 1,126,293 748,430 508,565 64,611 3,096,000 m
Prasarana dan Sarana ke-PU-an Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-
an Bidang Air
2 Luas lahan yang dibebaskan untuk 17.066 m 71,728 75,008 59,681 47,427 44,431 315.341 m
Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-
an Bidang Jalan
12 Program Pengurangan Timbulan Sampah di Sumber 1 Persentase pengurangan timbulan sampah 7% 14% 14% 15% 15% 15% 15%
di sumber
13 Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah 1 Persentase fasilitas terbangun sistem air Tersedianya fasilitas Penyusunan Pembebasan Pembebasan Dimulainya Konstruksi Fasilitas terbangun
limbah terpusat sistem air limbah terpusat UKL UPL ground lahan IPAL Zona lahan IPAL Zona konstruksi perpipaan Zona sistem air limbah
Zona 0 (4% dari seluruh breaking Zona 1 1 lanjutan dan 1 lanjutan dan perpipaan Zona 1 1 lanjutan dan terpusat sebesar 8%
DKI) dan pembebasan penyusunan penyusunan dimulainya dari seluruh DKI (Zona 0,
lahan IPAL Zona 1 AMDAL Zona 1 AMDAL Zona 6 konstruksi Zona 1, dan Zona 6)
perpipaan Zona 6
4 Volume penyedotan dan pengolahan 400 m3/hari 500 m3/hari 700 m3/hari 900 m3/hari 1200 m3/hari 1500 m3/hari 1500 m3/hari
limbah septic tank
14 Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam 1 Persentase Pengurangan Sampah yang 0% 10% 20% 30% 40% 50% 50%
Pengelolaan Persampahan dibuang di sungai dan taman
1 PERUMAHAN RAKYAT Program Kebijakan Pengembangan Perumahan 1 Tersusunnya prosedur estate management 20% 40% 60% 80% 100% 100%
2 Terlaksananya pembinaan dan 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota
implementasi estate management administrasi dan 1 administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan 1
kabupaten administrasi 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten kabupaten administrasi
Kepulauan Seribu administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu
3 Terlaksananya studi dan kajian perumahan, 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota
permukiman dan Gedung Pemda administrasi dan 1 administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan 1
kabupaten administrasi 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten kabupaten administrasi
Kepulauan Seribu administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu
4 Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota
Perumahan, Permukiman dan Gedung administrasi dan 1 administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan 1
Pemda kabupaten administrasi 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten kabupaten administrasi
Kepulauan Seribu administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu
5 Terlaksananya kapasitas regulator di Bidang 4 kajian 4 draft Perda/ 4 sosialisasi 4 dokumen peraturan
Perumahan dan Gedung Pemda Pergub
6 Terlaksananya koordinasi asosiasi usaha 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota
perumahan administrasi dan 1 administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan 1
kabupaten administrasi 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten kabupaten administrasi
Kepulauan Seribu administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu
7 Terlaksananya Pengawasan dan 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota Pengawasan dan
Pengendalian Perumahan, Permukiman dan administrasi dan 1 administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan Pengendalian di Suku
Gedung Pemda kabupaten administrasi 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten Dinas Perumahan dan
Kepulauan Seribu administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi Gedung Pemda
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu
2 Program Pelayanan Perumahan dan Permukiman 1 Terlaksananya Pelayanan Perizinan dan 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota Perijinan rumah kost,
Penyelesaian Sengketa Bidang Perumahan administrasi dan 1 administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan administrasi dan rumah sewa dan rumah
kabupaten administrasi 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten berSip di 5 wilayah
Kepulauan Seribu administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi kota administrasi dan 1
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu kabupaten administrasi
Kepulauan Seribu
2 Terlaksananya pelayanan penghunian 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota
rumah susun administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
3 Terlaksananya pemberdayaan masyarakat 3 lokasi rusun 4 lokasi rusun 1 lokasi rusun 2 lokasi rusun 5 lokasi rusun 6 lokasi rusun 18 lokasi rusun
rusunama
4 Terkoordinasinya pelaksanaan kegiatan CSR 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota Kegiatan CSR di Suku
dengan dunia usaha administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi Dinas Perumahan dan
Gedung Pemda
3 Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung 1 Terlaksananya Penataan kampung Lokasi Ciliwung Lokasi Ciliwung Lokasi Ciliwung Lokasi Ciliwung Tertatanya Daerah Aliran
sepanjang Daerah aliran sungai Ciliwung Sungai Ciliwung
2 Jumlah unit Rusun tematik yang terbangun 0 0 0 526 Unit 300 unit 826 Unit
3 Tertatanya Kampung Tematik 0 59 Lokasi 70 Lokasi 15 Lokasi 10 Lokasi 4 Lokasi Tertatanya lokasi
permukiman warga
yang layak huni
5 Terlaksananya pemberdayaan masyarakat 5 Kota Administrasi dan 1 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi
dalam perbaikan kampung terpadu Kabupaten Administrasi dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten
Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi
6 Terlaksananya perbaikan jalan, saluran dan 5 Kota Administrasi dan 1 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi
jalan orang/lingkungan Kabupaten Administrasi dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten
Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi
7 Terlaksananya pengembangan perbaikan 5 Kota Administrasi dan 1 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi
kampung terpadu Kabupaten Administrasi dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten
Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi
4 Program penyediaan Perumahan Rakyat 1 Terbangunnnya Super Blok Rusunawa Lokbin Rawabuaya Lokbin Rawabuaya Lokbin Rawabuaya
(Multi Years) 2 (Multi Years) 2 (Multi Years) 2
Tower Struktur Tower Tower
2 Tersedianya lahan untuk pembangunan 8 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 28 Lokasi
rumah susun
3 Tersedianya Masterplan, DED pembangunan 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 5 Lokasi 25 Lokasi
rumah susun
4 Jumlah unit Rusunawa yang terbangun 11801 unit hunian 0 700 unit hunian 543 unit hunian 400 unit hunian 800 unit hunian Terbangunnya 2,443
(APBD) Unit Hunian Tipe 30
6 Terbangunnnya unit Rusunawa di lokasi 0 6 tower struktur 3 tower (arsitektur 3 tower finishing 1.920 unit hunian
pasar rusun di 4 lokasi dan ME), 3 tower
pasar binaan finishing
(Rawa Buaya,
Susukan, Semper,
Tegal Alur)
7 Terlaksananya Pembangunan Perumahan 3 tower struktur, 2 3 tower struktur 3 tower finishing, 8 blok finishing, 4
yang layak huni dan terjangkau blok struktur Ars & ME, 2 blok 10 blok finishing, blok finishing dan
finishing, 6 blok 10 blok struktur infrastruktur
struktur, 4 blok
struktur dan
infrastruktur
5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan 1 Terbangunnnya Sarana dan Prasarana untuk 5 Lokasi 3 Lokasi 3 Lokasi 5 Lokasi 16 Lokasi
Rakyat masyarakat usia lanjut dan penyandang
cacat
2 Terlaksananya perbaikan dan peningkatan 2 paket dan 1 blok 12 blok 22 blok 11 blok 12 blok 58 blok
sarana dan prasarana rumah susun rusun
3 Terlaksananya pembangunan dan 5 Kota Administrasi dan 1 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi
perbaikan sarana dan prasarana Kabupaten Administrasi dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten
permukiman Kepulauan Seribu Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Kepulauan
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Seribu
6 Program Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rumah 1 Terlaksananya Sosialisasi Hak dan Kewajiban 5 Wilayah Kota 5 Wilayah Kota 5 Wilayah Kota 5 Wilayah Kota 5 Wilayah Kota
Susun Penghuni Rusun Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi
2 Terlaksananya Pemeliharaan dan perawatan 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota
rusun administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
3 Terlaksananya penertiban penghuni rumah 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota
susun sewa administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
4 Terkelolanya keamanan terpadu rumah 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota
susun administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
5 Tertatanya lantai dasar rumah susun 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota 4 wilayah kota
administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
8 Program Koordinasi Serah Terima Rusun yang 1 Terlaksananya Perbaikan Rumah Susun 5 Lokasi 5 lokasi%
Dibangun Oleh APBN
9 Program Pembangunan Gedung Pemda 1 Tersedianya Bangunan Gedung Layanan 4 gedung 6 gedung 10 gedung pemda
Publik dan Pemerintah yang Nyaman.
Handal dan Berwawasan Lingkungan
2 Tersedianya DED pembangunan gedung 3 DED 2 DED 2 DED 2 DED 2 DED 11 DED
Pemda
3 Tersedianya Amdal pembangunan gedung 1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 8 dokumen
Pemda
4 Terbangunnya 1 Mesjid Raya bernuansa 0 DED 1 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi 1 mesjid raya
betawi di Jakarta Barat
5 Terlaksananya Pembangunan Gedung 1 gedung 2 gedung 2 gedung 1 gedung 2 gedung 8 gedung pemda
Pemda
10 Program Pemeliharaan Gedung Pemda 1 Terlaksananya pemeliharaan gedung 20% 40% 60% 80% 100%
layanan publik dan pemerintahan
11 Program Penyediaan Informasi Perumahan, 1 Tersusunnya standardisasi teknis bangunan kajian juklak dan juknis Pergub sosialisasi dokumen juknis
Permukiman dan Gedung Pemda gedung
2 Tersusunnya Standardisasi, pedoman teknis Kajian Juklak Juknis Pergub Sosialisasi dokumen peraturan
terkait perancangan gedung yang nyaman
3 Terlaksananya penyebarluasan informasi 5 Kota Administrasi dan 1 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi
program kegiatan perumahan, permukiman Kabupaten Administrasi dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten
dan gedung pemda Kepulauan Seribu Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Kepulauan
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Seribu
4 Tersedianya data perumahan, permukiman 5 Kota Administrasi dan 1 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi 5 Kota Administrasi
dan gedung pemda Kabupaten Administrasi dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten
Kepulauan Seribu Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Kepulauan
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Seribu
5 Tersusunnya juknis teknis bangunan Belum ada pedoman Kajian Pergub Sosialisasi Tersedianya Petunjuk
gedung Bernuansa Betawi untuk pembangunan Pelaksanaan
Gedung yang bernuansa Pembangunan Gedung
Betawi Bernuansa Betawi
6 Tersusunnya Pedoman teknis Perumahan, Kajian Juklak Juknis Pergub Sosialisasi dokumen peraturan
Permukiman dan Gedung Pemda
7 Terpeliharanya sistem pelayanan rumah 100% 100% 100% 100% 100% 100%
susun
8 Cakupan ketersediaan rumah layak huni. 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota 5 wilayah kota
administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
9 Cakupan lingkungan yang sehat dan aman 5 Kota Administrasi dan 1 5 Kota Adm dan 5 Kota Adm dan 5 Kota Adm dan 5 Kota Adm dan 5 Kota Adm dan 5 Kota Administrasi
yang didukung dengan PSU. Kabupaten Administrasi 1 Kabupaten 1 Kabupaten 1 Kabupaten 1 Kabupaten 1 Kabupaten dan 1 Kabupaten
Kepulauan Seribu Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi Kepulauan
Seribu
1 PENATAAN RUANG Program Perencanaan Tata Ruang 1 Tersusunnya berbagai tingkatan Rencana 1 Perda RDTR dan PZ 6 Pergub 5 Pergub 5 Pergub 5 Pergub 5 Pergub 1 Perda dan 78 Pergub
Rinci tata ruang, peraturan zonasi dan dan 33 Pergub serta 19
peraturan penataan ruang provinsi DKI Rapergub
Jakarta lainnya sesuai dengan UU Nomor 26
Tahun 2007 tentang penataan ruang
2 Program Pemanfaatan Ruang 1 Jumlah kebijakan pengawasan dan 1 Perda 5 Pergub 3 Pergub 2 Pergub 2 Pergub 2 Pergub 2 Pergub 1 Perda, 16 Pergub
penertiban yang ditetapkan
3 Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan 1 Terselenggaranya pelayanan ketatakotaan 32 kecamatan, 5 sudin 0 1 Dinas dan 1 Kep. 5 kecamatan 5 kecamatan 0 42 Kecamatan, 1 Dinas,
sesuai standar manajemen mutu (SMM) ISO Seribu 6 Sudin
9001-2008 pada setiap tingkat perangkat
daerah urusan penataan ruang
3 Jumlah bangunan gedung yang dibongkar 8.684 bangunan 1060 1000 1000 1000 1000 13.744 bangunan
5 Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam 1 Terlaksananya forum komunikasi publik 0 44 Forum RDTR 72 Forum reguler 72 Forum reguler 72 Forum reguler 72 Forum reguler 72
Penataan Ruang tentang pengambilan keputusan
pemanfaatan ruang
2 Jumlah media informasi yang dapat diakses 7 media informasi 7 media informasi 7 media informasi 7 media informasi 7 media informasi 7 media informasi 7 media informasi
oleh masyarakat.
6 Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang 1 Persentase Kepuasan Masyarakat Pemohon 70 80 90 100 100 100 100 persen
Pelayanan
2 Cakupan Sistem aplikasi Layanan 1 wilayah 0 2 wilayah 3 wilayah 4 wilayah 5 wilayah 5 wilayah
Ketatakotaan Online
7 Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara 1 Persentase rencana pembangunan gedung 100 100 100 100 100 100 100
bangunan gedung yang lulus sidang Tim Ahli
8 Program Peningkatan sarana dan prasarana penataan 1 Tersedianya sarana dan prasarana 44 Kecamatan, 5 Wilayah 1 Dinas 44 Kecamatan, 1 Dinas,
ruang pelayanan publik yang memadai dan 5 Sudin
mendayagunakan perkembangan teknologi
terkini
2 Peningkatan sistem online Pengawasan Pelayanan IMB Pelayanan IMB Pelayanan SLF Pelayanan IMB Semua pelayanan Semua pelayanan
Penertiban Bangunan Rumah tinggal bangunan gedung bangunan gedung dan SLF bangunan perizinan IMB dan perizinan IMB dan SLF
< 4Lt < 4Lt gedung <8 l SLF Bangunan Bangunan Gedung
Gedung
1 PERENCANAAN Program Perencanaan Pembangunan Perekonomian 1 Pemanfaatan hasil koordinasi rencana 80% 80% 80% 85% 85% 85%
PEMBANGUNAN pembangunan perekonomian
2 Program Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan 1 Pemanfaatan hasil koordinasi rencana 80% 80% 80% 85% 85% 85%
Rakyat pembangunan kesejahteraan rakyat
3 Program Perencanaan Pembangunan Tatapraja dan 1 Pemanfaatan hasil koordinasi rencana 80% 80% 80% 85% 85% 85%
Aparatur pembangunan Tatapraja dan Aparatur
4 Program Peningkatan Kapasitas Perencana dan Kualitas 1 Kompetensi SDM perencana dan organisasi 70% 75% 80% 85% 90% 90% 90%
Perencanaan Pembangunan Daerah perencanaan
5 Program Pengelolaan dan Pengembangaan 1 Persentase ketepatan waktu penyampaian 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Perencanaan Pembangunan RAPBD
2 Persentase ketepatan waktu penyelesain 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dokumen rencana pembangunan
3 Pemanfaatan sistem informasi perencanaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pembangunan
4 Persentase implementasi rencana 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
pembangunan
5 Presentase Aspirasi masyarakat yang 18% 18% 26% 34% 42% 50% 50%
diakomodir SKPD/UKPD
6 Persentase ketepatan waktu penyampaian 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dokumen LKPJ dan LKPJ AMJ
7 Persentase implementasi RPJPD, RTRW dan - 50% 55% 60% 65% 70% 70%
RPJMD dalam pembangunan daerah
6 Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Sarana 1 Pemanfaatan hasil koordinasi rencana 80.00% 80% 80% 85% 85% 85% 85%
Kota dan Lingkungan Hidup pembangunan Prasarana Sarana Kota dan
Lingkungan Hidup
7 Program Peningkatan Kemampuan IPTEK dan Inovasi 1 Pemanfaatan hasil penelitian daerah 40% 45% 50% 55% 60% 70% 70%
1 PERHUBUNGAN Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis 1 Jumlah dokumen perencanaan revitalisasi 0 14 dokumen 14 dokumen
Jalan terminal
4 Jumlah penumpang busway per hari 304.799 pnp/hari 400.000 550.000 730.000 850.000 1.000.000 1.000.000
pnp/hari pnp/hari pnp/hari pnp/hari pnp/hari pnp/hari
12 Jumlah Pengadaan Armada Busway 669 bus 275 200 200 180 1.289 SAB
(434 SAB) SAB AB AB AB (Setara Articulated Bus)
13 Perda pembentukan BUMD bidang Raperda PT. Transjakarta 1 Perda 1 Perda pembentukan
transportasi PT. Transjakarta BUMD bidang
transportasi PT.
Transjakarta
14 Jumlah trayek angkutan umum yang 2 trayek 25 trayek 25 trayek 25 trayek 25 trayek 25 trayek 127 trayek
direstrukturisasi
15 Jumlah angkutan umum yang diremajakan 0 1.000 unit 1.000 unit 1.000 unit 1.000 unit 1.000 unit 5.000 unit
17 Jumlah rute baru angkutan bus sekolah 9 rute 5 rute 5 rute 4 rute 4 rute 2 rute 29 rute
18 Jumlah armada bus sekolah 82 bus 23 bus 69 bus 110 bus 120 bus 62 bus 466 bus
19 Jumlah penumpang angkutan bus sekolah 10.500 pnp/hari 14.000 pnp/hari 20.000 pnp/hari 35.000 pnp/hari 50.000 pnp/hari 60.000 pnp/hari 60.000
pnp/hari
20 Dimanfaatkannya kajian untuk mengatasi 0 1 dokumen kajian/ 2 dokumen Kajian 2 dokumen Kajian 2 dokumen Kajian 2 dokumen Kajian 9 dokumen Kajian /
kemacetan evaluasi / Evaluasi / Evaluasi / Evaluasi / Evaluasi Evaluasi
2 Program Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan 1 Berfungsinya ITS pada koridor busway Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI Tahap VII ITS Berfungsi pada
koridor busway
2 Jumlah Lokasi pemberlakuan parkir online 764 lokasi parkir off street 75% 100% 100 % parkir off street
sudah menerapkan
parkir online
4 Jumlah lokasi (jalan) yang diberlakukan Perda dan Pergub Pemasangan Pemasangan Pemasangan Pemasangan Pemasangan Lokasi 3 in 1 menjadi
pembatasan kendaraan ganjil-genap Rambu dan marka Rambu dan marka Rambu dan marka Rambu dan marka Rambu dan marka Pembatasan genap-
lalu lintas lalu lintas lalu lintas lalu lintas lalu lintas ganjil
5 Tersedianya payung hukum komprehensif UU dan PP Perda Pembatasan SOP Pembatasan - - - 1 Perda dan 1 SOP
untuk implementasi ERP Lalu Lintas/ERP Lalu Lintas
8 Jumlah lokasi penertiban parkir on street 20 Lokasi 28 Lokasi 20 Lokasi 20 Lokasi 20 Lokasi 20 Lokasi 128 Lokasi
9 Jumlah ruas jalan yang masih menerapkan 248 ruas 220 ruas 200 ruas 180 ruas 160 ruas 140 ruas 140 ruas (tersisa)
parkir on street (berkurang 28 (berkurang 20 (berkurang 20 (berkurang 20 (berkurang 20
ruas) ruas) ruas) ruas) ruas)
10 Jumlah lokasi yang telah menerapkan tarif - 20% 40% 60% 80% 100% Parkir on street
parkir tinggi berkurang 20%
3 Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan 1 Jumlah sosialisasi dan kampanye tertib lalu 0 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali
Angkutan lintas yang dilaksanakan
4 Program Pembangunan Transportasi Ramah 1 Panjang Rute Jalur Sepeda (km) 7,6 KM - 27,6 KM 19,7 KM 16 KM 15,7 KM Total Jalur Sepeda
Lingkungan terbangun sepanjang
86,6 Km
5 Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel 1 Persentase jalur MRT Lb Bulus - Bunderan HI 0 0 25% 50% 75% 100% 100%
yang dapat diselesaikan 15,7 Km
6 Program Pembangunan Transportasi Perairan 1 Jumlah Kapal penumpang 8 Kapal 5 Kapal 3 Kapal 3 Kapal 2 Kapal 1 Kapal 22 Kapal
2 Jumlah penumpang yang dapat diangkut/ 261 penumpang 356 penumpang 452 penumpang 547 penumpang 643 penumpang 739 penumpang 739 penumpang
hari
3 Jumlah dermaga yang terbangun 5 Lokasi 8 Lokasi 7 Lokasi 4 Lokasi 4 Lokasi 4 Lokasi 26 Dermaga
7 Program Pembangunan Transportasi Udara 1 Jumlah Regulasi Penertiban Sarana 1 Regulasi 1 Regulasi
Prasarana Transportasi Udara
8 Program pembangunan sarana dan prasarana 1 Jumlah lokasi sarana Perpindahan moda 0 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi 10 Lokasi
perhubungan yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi
pejalan kaki dan penyandang disabilitas
2 Jumlah lokasi park and ride di stasiun dan 2 Lokasi (Ragunan & - 2 Lokasi (Kp. 2 Lokasi 2 Lokasi (Tanah 2 Lokasi (Blok M & 10 Lokasi
terminal yang terbangun Pulogebang) Rambutan & (Pulogadung & Abang & Lebak Kembangan)
Kalideres) Tanjung Priok) Bulus)
3 Jumlah gedung parkir yang terbangun di 1 gedung (Menteng) - 1 gedung (Glodok) 1 gedung (Tanah 1 gedung 1 gedung 5 gedung
pusat kegiatan Abang) (Kalideres)
1 LINGKUNGAN HIDUP Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan 1 Jumlah sumber air yang dipantau 67 titik pantau 70 titik pantau 80 titik pantau 80 titik pantau 90 titik pantau 90 titik pantau 90 titik pantau
Lingkungan Hidup kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya
dan diinformasikan status mutu airnya
2 Jumlah pengaduan masyarakat akibat 50 kasus 50 kasus 50 kasus 50 kasus 50 kasus 50 kasus 250 kasus
adanya dugaan pencemaran dan/
atau perusakan lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti
3 Terpenuhinya baku mutu air limbah dan 200 kegiatan usaha 200 kegiatan usaha 200 kegiatan usaha 200 kegiatan usaha 200 kegiatan usaha 200 kegiatan usaha 1000 kegiatan usaha
berkurangnya beban air limbah proses yang
terbuang
4 Terlaksananya penerbitan perijinan 592 ijin IPAL 150 ijin 150 ijin 150 ijin 150 ijin 200 ijin 800 ijin IPAL
pengelolaan lingkungan
60 ijin TPS B3 60 ijin 60 ijin 100 ijin 100 ijin 100 ijin 420 ijin TPS B3
0 Ijin Cerobong - 100 ijin 100 ijin 100 ijin 100 ijin 400 ijin Cerobong
4256 ijin pemanfaatan Izin Bor Izin Bor Izin Bor Izin Bor Izin Bor 6436 ijin pemanfaatan
air tanah Perpanjangan 300, Perpanjangan 300, Perpanjangan 300, Perpanjangan 300, Perpanjangan 300, air tanah
Izin Bor Baru 30, Izin Bor Baru 20, Izin Bor Baru 15, Izin Bor Baru 15, Izin Bor Baru 10,
Izin Pantek Baru Izin Pantek Baru Izin Pantek Baru Izin Pantek Baru Izin Pantek Baru
30, Izin Pantek 20, Izin Pantek 15, Izin Pantek 15, Izin Pantek 10, Izin Pantek
Perpanjangan 100 Perpanjangan 100 Perpanjangan 100 Perpanjangan 100 Perpanjangan 100
5 Berkurangnya tingkat pencemaran udara 100 kegiatan usaha 100 kegiatan usaha 100 kegiatan usaha 100 kegiatan usaha 100 kegiatan usaha 100 kegiatan usaha 500 kegiatan usaha
100 kendaraan 2000 kendaraan 2000 kendaraan 2000 kendaraan 2000 kendaraan 2000 kendaraan 10000 kendaraan
64 kali 112 kali 112 kali 112 kali 112 kali 112 kali 112 kali
6 Terlaksananya Penegakan Hukum 25 kasus Pelanggaran BM 50 kasus 60 kasus 70 kasus 80 kasus 90 kasus 90 kasus
Lingkungan Hidup
4 Kasus Pidana 10 kasus 11 kasus 12 kasus 13 kasus 14 kasus 14 kasus
7 Bertambahnya jumlah frekuensi 18 kali/tahun 18 kali/tahun 24 kali/tahun 36 kali/tahun 48 kali/tahun 96 kali/tahun 96 kali/tahun
pemantauan kualitas udara ambien dengan
metoda manual aktif
8 Terinformasikannya kualitas udara secara 6 SPKU 6 SPKU 6 SPKU 6 SPKU 6 SPKU 6 SPKU 6 SPKU
kontinu di 5 wilayah kota administrasi
9 Tersedianya informasi kualitas Air Tanah 100 titik 100 titik 150 titik 200 titik 267 titik 267 titik 267 titik
10 Tersedianya informasi kualitas perairan laut 33 titik pantau laut/muara 45 titik 45 titik 45 titik 45 titik 45 titik 45 titik
dan muara teluk Jakarta
11 Tersedianya informasi kualitas Situ / Waduk 40 situ/waduk 40 situ/waduk 40 situ/waduk 40 situ/waduk 40 situ/waduk 40 situ/waduk 40 situ/waduk
12 Terpenuhinya baku mutu emisi sumber 1000 kendaraan 2000 kendaraan 4000 kendaraan 6000 kendaraan 8000 kendaraan 10000 kendaraan 10000 kendaraan
bergerak
13 Terpenuhinya baku mutu emisi sumber 100 kegiatan usaha 100 kegiatan usaha 200 kegiatan usaha 300 kegiatan usaha 400 kegiatan usaha 500 kegiatan usaha 100 kegiatan usaha
tidak bergerak
14 Terpulihkannya kualitas udara melalui 64 kali 112 kali 112 kali 112 kali 112 kali 112 kali 112 kali
pelaksanaan HBKB
15 Pentaatan dunia usaha dalam pengolahan 60 ijin 60 ijin 60 ijin 100 ijin 100 ijin 100 ijin 420 ijin
limbah B3
16 Terkendalinya pencemaran limbah B3 dari 100 kegiatan usaha 120 kegiatan 130 kegiatan 140 kegiatan 150 kegiatan 160 kegiatan 160 kegiatan usaha
kegiatan usaha usaha usaha usaha usaha usaha
17 Jumlah dokumen lingkungan yang 1142 rekomendasi 80 rekomendasi 80 rekomendasi 75 rekomendasi 75 rekomendasi 70 rekomendasi 1.522 Rekomendasi
direkomendasikan
18 Terkendali dan terawasinya pengelolaan 700 dokumen kegiatan 800 dokumen 900 dokumen 1.000 dokumen 1.100 dokumen 1.147 dokumen 1.147 dokumen tahap
dampak kegiatan pembangunan tahap operasi operasi
19 Terlaksananya penilaian dan evaluasi 0 lokasi pengambangan 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi pengambangan
implementasi dokumen lingkungan Kawasan Pantura Kawasan Pantura
20 Keluarnya ijin instalasi pengolah air limbah 592 ijin IPLC 150 ijin 150 ijin 150 ijin 150 ijin 200 ijin 1392 ijin
(IPAL) dari kegiatan usaha sebagai pedoman
di dalam menegelola kinerja IPAL nya
21 Tersedianya monitoring pemanfaatan air 32 unit 32 unit 34 unit 36 unit 38 unit 40 unit 40 unit
tanah
4274 pelanggan 4330 Pelanggan 4430 Pelanggan 4520 Pelanggan 4620 Pelanggan 4710 Pelanggan 4710 Pelanggan
30 Lokasi pemboran 30 Lokasi 30 Lokasi 29 Lokasi 28 Lokasi 27 Lokasi 144 Lokasi pemboran
pemboran pemboran pemboran pemboran pemboran
214 Lokasi sumur 200 Lokasi sumur 225 Lokasi sumur 250 Lokasi sumur 275 Lokasi sumur 300 Lokasi sumur 1250 Lokasi sumur
eksisting eksisting eksisting eksisting eksisting eksisting eksisting
40 lokasi sumur baru 30 lokasi sumur 30 lokasi sumur 29 lokasi sumur 28 lokasi sumur 27 lokasi sumur 144 lokasi sumur baru
baru baru baru baru baru
2 Program Perlindungan dan Konservasi Lingkungan 1 Tersedianya peraturan daerah tentang Dokumen RPPLH tahap 1 Dokumen RPPLH 1 Dokumen RPPLH Naskah akademis - - Raperda
Hidup dan Sumber Daya Alam rencana perlindungan dan pengelolaan satu tahap dua tahap tiga & Raperda
lingkungan hidup sebagai pedoman
didalam perencanaan pembangunan
berkelanjutan
3 Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam 1 Meningkatnya peran serta masyarakat, 3 Kelompok 3 kelompok 3 kelompok 3 kelompok 3 kelompok 3 kelompok 3 Kelompok
Pengelolaan Lingkungan Hidup dunia pendidikan, dunia usaha dan instansi
dalam pengelolaan lingkungan hidup 89 kegiatan usaha peserta 75 Kegiatan usaha 150 Kegiatan 225 Kegiatan 300 Kegiatan 375 Kegiatan 375 kegiatan usaha
SUPER usaha usaha usaha usaha peserta SUPER
2 Tertanganinya pengelolaan limbah 0 40 USK 40 USK 40 USK 40 USK 40 USK 200 USK
lingkungan di 200 Usaha Skala Kecil (USK)
3 Berkurangnya pencemaran air limbah 0 10 kelurahan 10 kelurahan 10 kelurahan 10 kelurahan 10 kelurahan 50 kelurahan
domestik
4 Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian 1 Luas Lahan Hutan Kota yang dibebaskan 41,38 Ha 40 ha 40 ha 40 ha 40 ha 40 ha 241,38 Ha
dan Kehutanan
2 Luas Lahan Hutan Kota yang dikembangkan minimal 640,84 Ha minimal 5 lokasi minimal 5 lokasi minimal 5 lokasi minimal 5 lokasi minimal 5 lokasi minimal 665,84 Ha
4 Jumlah Pohon yang Ditanam Pada Kawasan 326.736 Pohon 40.000 Pohon 40.000 Pohon 40.000 Pohon 40.000 Pohon 40.000 Pohon 526.736 Pohon
Hutan Mangrove, Hutan Kota, Pesisir dan
Permukiman
5 Jumlah Lokasi RTH Kebun yang 4 Lokasi 5 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi 10 Lokasi
dikembangkan sebagai Agrowisata
6 Jumlah lokasi hutan kota dan hutan 6 Lokasi 11 lokasi 16 lokasi 21 lokasi 26 lokasi 31 lokasi 31 lokasi
mangrove yang dikembangkan sebagai
Ekowisata/ Interaksi Publik
5 Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim 1 Dipahami dan diterapkannya program- Dokumen RAD GRK desiminasi desiminasi desiminasi dan desiminasi dan desiminasi dan desiminasi dan regulasi
program dalam rangka penurunan emisi draft regulasi draft regulasi regulasi
gas rumah kaca
2 Terlaksananya monitoring dan evaluasi Pergub No. 131/2012 6 sektor 6 sektor 6 sektor 7 sektor 7 sektor 7 sektor
upaya-upaya penurunan emisi gas rumah
kaca
3 Terlaksananya monitoring dan evaluasi Dokumen RAD Adaptasi 6 bidang 6 bidang 6 bidang 6 bidang 6 bidang 6 bidang
rencana aksi daerah adaptasi perubahan Perubahan Iklim
iklim
6 Program Konservasi flora dan fauna 1 Jumlah jenis tumbuhan dan satwa yang 72 tumbuhan dan 80 tumbuhan dan 85 tumbuhan dan 90 tumbuhan dan 93 tumbuhan dan 93 jenis tumbuhan dan
dikonservasi 2.101 satwa 2.110 satwa 2.115 satwa 2.118 satwa 2.120 satwa 2.120 jenis satwa
2 Jumlah Keragaman flora dan fauna di 15.389 flora dan 1.970 15.389 flora dan 15.434 flora dan 15.467 flora dan 15.510 flora dan 15.560 flora dan 15.560 flora dan 2.050
Taman Margasatwa Ragunan yang dapat fauna 1.970 fauna 1.990 fauna 2.010 fauna 2.030 fauna 2.050 fauna fauna
dikonservasi
3 Jumlah spesies / jenis flora dan fauna yang 171 jenis flora dan 252 171 flora dan 252 171 flora dan 254 171 flora dan 256 171 flora dan 258 171 flora dan 260 171 jenis flora dan 260
dikonservasi dalam kawasan hutan dan jenis fauna fauna fauna fauna fauna fauna jenis fauna
hutan kota
7 Program Rehabilitasi dan pemulihan lingkungan hidup 1 Luas kawasan yang dapat direhabilitasi dan 135 ha 137 ha 141 ha 145 ha 149 ha 153 ha 153 ha
dan sumber daya kelautan dikonservasi
2 Jumlah dokumen peraturan tata ruang laut 0 1 Pergub 1 kajian akademik 1 kajian 1 kajian 1 kajian 1 Pergub dan 4 kajian
sesuai dengan UU No 27 Tahun 2007 Perda
8 Program Peningkatan Prasarana dan Sarana 1 Terlaksananya konservasi air tanah 974 unit meter air 2020 1000 680 300 300 4300 unit
Lingkungan Hidup
10 AWLR 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 10 AWLR
2 Peningkatan sarana laboratorium 27 peralatan laboratorium 8 peralatan 8 peralatan 8 peralatan 6 peralatan 5 peralatan 35 peralatan
lingkungan laboratorium laboratorium laboratorium laboratorium laboratorium laboratorium
100 jenis 100 jenis 100 jenis 100 jenis 100 jenis 100 jenis 100 jenis/tahun
9 Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan 1 Luas Lahan RTH Taman dan makam yang 2725,74 Ha 50 50 50 50 50 2975,74 Ha
Pemakaman dibebaskan
10 Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan 1 Luas RTH pertamanan dan pemakaman 2725.74 7.4 50 50 50 50 2.925,74 Ha
Pemakaman yang dikelola (ha)
11 Program Pengelolaan Sarana Keindahan Kota 1 Jumlah sarana keindahan kota yang dikelola 266 unit 17 17 19 19 21 359
12 Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta 1 Jumlah RTH yang dikembangkan Oleh 10 lokasi 20 lokasi 20 lokasi 20 lokasi 20 lokasi 20 lokasi 110 lokasi
Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Masyarakat
Pemakaman
2 Jumlah kegiatan penggalangan dan 175 kegiatan 55 55 55 55 55 450 Kegiatan
pemberdayaan masyarakat
13 Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Pertamanan 1 Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas 185,405 73,000 73,000 73,000 73,000 73,000 550,405
dan Pemakaman Pelayanan Pertamanan dan Pemakaman
1 PERTANAHAN Program pendataan Penguasaan, Pemilikan, 1 Jumlah Kelurahan yang terdata P4T 176 Kelurahan 21 Kelurahan 20 Kelurahan 20 Kelurahan 20 Kelurahan 10 Kelurahan 267 Kelurahan
Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T)
2 Program Pemetaan dan Pengukuran Wilayah Kota 1 Persentase luas wilayah yang terukur dan 100 100 100 100 100 100 100
terpetakan
1 KEPENDUDUKAN Program Pengembangan dan evaluasi kebijakan sistem 1 Terpenuhinya regulasi / kebijakan 1 Perda, 1 Pergub, 9 Sub 1 SPM
DAN CATATAN SIPIL administrasi kependudukan admistrasi kependudukan dan pencatatan Aplikasi SIAK
sipil sesuai ketentuan. 2 SOP Pelayanan 2 SOP 2 SOP 2 SOP 1 SOP
2 Program Peningkatan Pelayanan dan Sarana Prasarana 1 Persentase penerbitan kartu keluarga 89% 93% 97% 100% 100% 100% 100%
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2 Persentase penerbitan kartu tanda 92% 95% 97% 100% 100% 100% 100%
penduduk
3 Persentase penerbitan kutipan akta 69% 73% 76% 79% 82% 85% 85%
kelahiran
4 Persentase penerbitan kutipan akta 28% 35% 45% 50% 55% 60% 60%
kematian
2 Termanfaatkannya Database Penduduk Bagi KPU, Pajak, Kepolisian, 9 instansi 13 instansi 17 instansi 21 instansi 25 instansi
Instansi Vertikal maupun Horizontal Perbankan, KPK
4 Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi 1 Persentase peningkatan kesadaran 70% 72% 75% 80% 90% 95% 95%
Masyarakat masyarakat terhadap tertib administrasi
kependudukan
2 Persentase Pembinaan dan Peningkatan 92% 94% 96% 98% 99% 100% 100%
Partisipasi Masyarakat dan Stakeholders di
Bidang Administrasi Kependudukan
3 Jumlah lokasi Pembinaan Administrasi 10 lokasi 10 lokasi 10 lokasi 10 lokasi 10 lokasi 10 lokasi 60 lokasi
Kependudukan Bagi Masyarakat di Wilayah
Rentan Adminduk
4 Persentase keterlambatan pengajuan KTP (11%) KTP (9%) KTP (7%) KTP (5%) KTP (3%) KTP (1%)
dokumen kependudukan
Akta Kelahiran (8,1%) Akta Kelahiran Akta Kelahiran Akta Kelahiran Akta Kelahiran Akta Kelahiran
(7%) (5%) (3%) (2%) (0%-1%)
Akta Kematian (47%) Akta Kematian Akta Kematian Akta Kematian Akta Kematian Akta Kematian
(30-47%) (20-30%) (15-20%) (10-15%) (0-10%)
1 PEMBERDAYAAN Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas 1 Presentase SKPD/UKPD yang menerapkan 12.5 28.50 42.85 67.85 85.71 100 100
PEREMPUAN DAN Anak dan Perempuan perencanaan dan penganggaran responsif
PERLINDUNGAN gender (PPRG)
ANAK
2 Program Penguatan Kelembagaan Perempuan dan 1 Jumlah lembaga peduli perempuan dan 63 64 65 66 67 68 68 (100%)
Anak anak yang aktif
3 Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan 1 Jumlah Kelurahan yang dibina tentang 267 267 267 267 267 267 267
Anak, dan Perempuan Peningkatan Peran Perempuan Menuju
Keluarga Sehat dan Sejahtera
3 Persentase Cakupan perempuan dan anak 90 100 100 100 100 100 100
korban kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan terpadu.
4 Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan 1 Persentase Partisipasi angkatan kerja 48.67 49.87 51.07 52.27 53.47 55.46 55.46
Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan perempuan
2 Jumlah Stakeholder yang mendapatkan 95 165 235 305 375 445 445
advokasi, sosialisasi, dan KIE Pengarus
Utamaan Gender (PUG)
1 KELUARGA Program Keluarga Berencana 1 Total Fertility Rate (TFR) 2.3 2.3 2.3 2.2 2.2 2.1 2.1
BERENCANA
DAN KELUARGA 2 Jumlah Pasangan Usia Subur yang menjadi 364.916 366,785 403,030 439,275 475,520 511,765 511,765
SEJAHTERA peserta KB Baru
3 Persentase cakupan sasaran pasangan usia 57.3 66,5 75 76,7 77,8 78,3 78,3
subur menjadi peserta KB aktif
4 Persentase cakupan pasangan usia subur 13.2 10,10 5,00 4,96 4,94 4,92 4,92
yang ingin anak ditunda dan tidak ingin
anak lagi, tapi tidak mau ber-KB (Unmet
Need)
2 Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi 1 Persentase cakupan pasangan usia subur 3,7 3.6 3,5 3,4 3,3 3,2 3,2
Remaja yang isterinya dibawah usia 20 tahun .
3 Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam 1 Jumlah petugas lapangan keluarga 2 2 2 2 2 2 2
Pelayanan KB dan Kependudukan berencana/penyuluh keluarga berencana
(PLKB/PKB) (per kelurahan)
4 Program Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan 1 Persentase institusi masyarakat yang 80 83 86 89 92 95 95
Edukasi melaksanakan KIE
3 Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan KIE 95% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pencegahan penularan Virus HIV/AIDS dari
Ibu Hamil kepada bayinya
4 Jumlah Pengembangan dan Pembentukan 296 335 375 522 670 817 817
PIK Remaja
5 Program Bina Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga 1 Jumlah pasangan usia subur yang menjadi 1.041.081 1061043 1102686 1144329 1181229 1185972 1185972
peserta KB aktif
2 Persentase PMKS yang dapat ditampung di 13,6 14.40 14.50 14.70 15.00 15.20 15.20
panti sosial
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sosial 1 Jumlah Gedung Panti Sosial yang layak 11 19 22 24 25 27 27 (100%)
2 Jumlah Gedung Sasana Krida Karang Taruna 34 60 70 80 100 134 134 (100%)
(SKKT) yang dapat difungsikan
3 Program Pengembangan dan Pendayagunaan Potensi 1 Jumlah lembaga Sosial yang aktif dalam 331 662 1,016 1,500 2,000 2,209 2209 (100%)
dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) penyelenggaraan urusan Sosial
2 Jumlah tenaga kesejahteraan 6496 7578 11000 14000 17000 21652 21652 (100%)
Sosial masyarakat yang aktif dalam
penyelenggaraan urusan Sosial
4 Program Peningkatan Pemberdayaan Sosial 1 Jumlah keluarga miskin yang dapat hidup 12,604 15,000 30,000 50,000 70,000 96,951 96951 (100%)
mandiri
2 Jumlah PMKS potensial yang mampu hidup 3405 4000 5000 6000 8000 10641 10641 (100%)
mandiri
5 Program Pelayanan Perlindungan dan Jaminan Sosial 1 Respon time penanggulangan bencana 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam
2 Persentase korban bencana alam yang 100 100 100 100 100 100 100
mendapat perlindungan sosial
3 Jumlah PMKS non potensial yang mendapat 271 400 600 1000 1500 1937 1937 (100%)
jaminan sosial
1 TENAGA KERJA Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan 1 Persentase pencari kerja yang ditempatkan 60% 65% 70% 75% 80% 85% 85%
Peningkatan Sistem Pelayanan Penempatan Tenaga
Kerja 2 Persentase pencari kerja yang memperoleh 68% 73% 78% 83% 88% 93% 93%
informasi kesempatan kerja
2 Program Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas 1 Persentase tingkat produktifitas tenaga 70% 73% 76% 79% 82% 85% 85%
Tenaga Kerja kerja
3 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja 1 Persentase Perusahaan yang wajib 55% 59% 63% 67% 71% 75% 75%
menyelenggarakan program perlindungan
dan jaminan sosial tenaga kerja
4 Program Penguatan sistem dan fasilitas pendukung 1 Persentase jumlah lulusan Pusat Pelatihan 70.00% 72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00% 80.00%
pusat pelatihan kerja Kerja (PPK) yang ditempatkan
5 Program peningkatan sarana, prasarana 1 Persentase Jumlah Transmigran yang 75.00% 77.00% 79.00% 81.00% 83.00% 85.00% 85.00%
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian ditempatkan
1 KOPERASI DAN UKM Program Peningkatan usaha Koperasi 1 Persentase Peningkatan Jumlah Koperasi 5,117 Kop. 5% 5% 5% 5% 5% 6,400 Kop.
Aktif
2 Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi 1 Jumlah Koperasi pedagang pasar, koperasi 70 Kop 25 40 40 40 40 160 kop
pedagang lokbin dan Koperasi PKL yang
berfungsi
3 Jumlah Pengelola Koperasi Yang mengikuti 4,582 1000 1000 1000 1000 1000 9.582 orang
Diklat dan Bintek
3 Program Pemberdayaan UMKM 1 Jumlah pengelola UKM yang mengikuti 1,060 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 11,060
pelatihan Diklat & Bimtek
4 Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemitraan 1 Persentase Peningkatan Jumlah Dana Rp290,317,800,000 10% 10% 10% 10% 10% Rp467,646,687,618
Koperasi dan UMKM Bergulir yang Disalurkan
2 Persentase Peningkatan Jumlah Pemanfaat 109.911 pemanfaat 10% 10% 10% 10% 10% 177.013 pemanfaat
dana bergulir (Usaha Mikro Kecil/UMK)
5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi 1 Persentase peningkatan luas ruang untuk 200.975 m2 20% 20% 20% 20% 20% 402.000 m2
dan UMKM pedagang kaki lima (m2) di lokasi binaan
dan lokasi sementara
1 PENANAMAN Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1 Jumlah proyek (PMDN/PMA)
MODAL
- Jumlah proyek PMDN 89 proyek 91 proyek 94 proyek 96 proyek 98 proyek 100 proyek 100 proyek
- Jumlah proyek PMA 1.148 proyek 1.215 proyek 1.298 proyek 1.350 proyek 1.425 proyek 1.500 proyek 1.500 proyek
2 Program Peningkatan Kinerja BUMD 1 Jumlah setoran PAD dari BUMD 1% dari PAD 1% dari PAD 1% dari PAD 2% dari PAD 2% dari PAD 3% dari PAD 3% dari PAD
3 Program Pelayanan Penanaman Modal 1 Persentase pelayanan perijinan/ non 40% 60% 70% 80% 100% 100% 100%
perijinan yang tepat waktu
4 Program Peningkatan Investasi 1 Peningkatan realisasi investasi PMA dan PMA : Rp. 45 Triliun PMA : Rp. 48,48 PMA : Rp. PMA : Rp. 55,62 PMA : Rp. 59,57 PMA : Rp. 63,94 PMA : Rp. 63,94 Triliun
PMDN PMDN : Rp. 9,84Triliun Triliun 52,09Triliun Triliun Triliun Triliun PMDN : Rp. 13,97Triliun
PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp. PMDN : Rp.
10,59Triliun 11,38Triliun 12,15Triliun 13,02Triliun 13,97Triliun
2 Terimplementasinya Sistem Pelayanan 1 sistem 1 sistem 1 sistem 1 sistem 1 sistem 1 sistem 1 sistem
Informasi dan Perizinan Investasi Secara
Elektronik (SPIPISE)
5 Program Peningkatan Pengawasan Pengendalian 1 Jumlah perusahaan yang ditinjau 1.000 perusahaan 1.300 perusahaan 1.500 perusahaan 1.700 perusahaan 2.000 perusahaan 2.200 perusahaan 8.700 perusahaan
Penanaman Modal penggunaan perijinannya (akumulasi 2013-2017)
1 KEBUDAYAAN Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya 1 Jumlah penerima penghargaan pelaku 100 110 120 130 140 150 750
maupun pemerhati kebudayaan
2 Program Perlindungan, Pengembangan dan 1 Jumlah perlindungan dan pengembangan 3 Jenis 5 5 5 5 5 28 Jenis
Pemanfaatan Kebudayaan kebudayaan Betawi secara adaptif pendokumentasian seni pendokumentasian seni
budaya yang hampir budaya yang hampir
punah dan 3 Jenis punah dan 20 Jenis
penegmbangan seni pengembangan seni
budaya betawi budaya betawi
3 Program Peningkatan Pelaku dan Kelembagaan 1 Jumlah event seni budaya yang 0 43 43 86 86 129 387
Kebudayaan diselenggarakan oleh sanggar budaya
binaan
2 Jumlah pelaku kebudayaan yang 600 660 690 780 870 900 4.500 pelaku
mendapatkan wawasan dan ketrampilan kebudayaan
3 Persentase penataan kawasan kota tua pada 0 1,18% 8,74% 24,27% 27,18% 38,83% 100%
zona inti dan zona 1
5 Program Pengembangan Promosi dan Informasi 1 Jumlah penyelenggaraan/keikutsertaan 10 event festival budaya 10 11 12 12 13 58 event festival budaya
Kebudayaan event promosi kebudayaan tingkat nasional nasional dan daerah nasional dan daerah
di jakarta
2 Jumlah event seni budaya yang 15 event kegiatan seni 20 21 22 23 24 110 event kegiatan seni
diselenggarakan budaya nasional budaya nasional
3 Jumlah event seni budaya betawi di ruang 628 event 628 688 757 832 915 3820
publik secara periodik
1 PEMUDA DAN Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 1 Persentase pemuda yang dilatih sehingga 10 12 14 18 22 25 25
OLAHRAGA mandiri dan berdaya saing
2 Jumlah anggota Pramuka yang aktif 215.400 orang 233.350 orang 251.300 orang 269.250 orang 287.200 orang 305.150 orang 305.150 orang
2 Program Pembinaan Olahraga Prestasi 1 Prestasi Olahraga yang diraih DKI Jakarta Juara Umum PON Juara Umum Juara Umum Juara Umum Juara Umum Juara Umum PON
pada single event dan multi event XVIII/2012, Juara Umum POMNAS XIII; POMNAS XIV PON XIX POMNAS XV ; Juara XIX/2016, Juara Umum
POMNAS XII/2011, Juara Perbaikan ; Juara Umum Umum POPNAS POMNAS dan POPNAS
III POPNAS XI/2011 Peringkat POPNAS POPNAS XIII XIV Tahun 2013, 2015 dan
XII 2017
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga 1 Jumlah Gelanggang Remaja yang 0 7 12 16 20 23 23
dan Pemuda memenuhi standar
5 Jumlah Pengguna Fasilitas Olahraga dan 4,099,652 4,304,634 4,519,866 4,745,859 4,983,152 5,232,310 5,232,310
Pemuda
2 Frekuensi Event Olahraga Rekreasi (per 4 kali 6 kali 8 kali 10 kali 12 kali 14 kali 14 kali
Bulan )
1 KESATUAN BANGSA Pengembangan wawasan kebangsaan 1 Cakupan Ormas Etnis dan Keagamaan yang 48 Ormas Etnis, 10 Ormas 48 Ormas Etnis, 10 48 Ormas Etnis, 10 48 Ormas Etnis, 10 48 Ormas Etnis, 10 48 Ormas Etnis, 10 48 Ormas Etnis, 10
DAN POLITIK memperoleh pengembangan wawasan Keagamaan Ormas Keagamaan Ormas Keagamaan Ormas Keagamaan Ormas Keagamaan Ormas Keagamaan Ormas Keagamaan
kebangsaan
2 Cakupan Sekolah yang memperoleh 50 sekolah 50 sekolah 50 sekolah 50 sekolah 50 sekolah 50 sekolah 300 Sekolah
pengembangan wawasan kebangsaan
2 Program Pendidikan Politik Masyarakat 1 Meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pemilu legeslatif dan Pemilu legislatif Pemilu legislatif dan
Pemilu dan Pemilu Gub/Wagub pilpres 65,67% , dan pilpres 70,67% pilpres 70,67% ;
2 Cakupan penduduk DKI Jakarta yang 7.034.061 Pemilih 5%dari data DP4 5%dari data DP4 5%dari data DP4 5%dari data DP4 5%dari data DP4 25%dari data DP4 (Fokus
memiliki Hak pilih memperoleh informasi (Fokus pada (Fokus pada (Fokus pada (Fokus pada (Fokus pada pada pemilih pemula)
pemilu pemilih pemula) pemilih pemula) pemilih pemula) pemilih pemula) pemilih pemula)
3 Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik 1 Berkurangnya potensi konflik di kalangan 25 Konflik 22 Konflik 19 Konflik 16 Konflik 13 Konflik 10 Konflik 10 Konflik
masyarakat
4 Program Penguatan Hubungan Kelembagaan 1 Meningkatnya jumlah lembaga-lembaga 370 Ormas dan 638 LSM 5 dari 370 Ormas 5 dari 370 Ormas 5 dari 370 Ormas 5 dari 370 Ormas 5 dari 370 Ormas 30 Ormas dan 125
kemasyarakatan yang terdaftar dan mandiri dan 25 dari 638 dan 25 dari 638 dan 25 dari 638 dan 25 dari 638 dan 25 dari 638 LSM yang mandiri dari
LSM yang terdaftar LSM yang terdaftar LSM yang terdaftar LSM yang terdaftar LSM yang terdaftar jumlah Ormas dan LSM
yang terdaftar
2 Cakupan fasilitasi partai politik yang 10 Partai Politik difasilitasi 10 Partai Politik 100% Partai politi 100% Partai politi 100% Partai politi 100% Partai politi 100% Partai politi yang
mendapatkan kuota kursi di legislatif difasilitasi yang memperoleh yang memperoleh yang memperoleh yang memperoleh memperoleh Kuota
Kuota Legislatif Kuota Legislatif Kuota Legislatif Kuota Legislatif Legislatif yang difasilitasi
yang difasilitasi yang difasilitasi yang difasilitasi yang difasilitasi
1 OTONOMI DAERAH, Program Penataan dan Penyusunan Peraturan 1 Jumlah Perda yang dievaluasi 0 10 Evaluasi Perda 20 Evaluasi Perda 30 Evaluasi Perda 40 Evaluasi Perda 50 Evaluasi Perda 50 Evaluasi Perda
PEMERINTAHAN Perundang-Undangan
UMUM, 2 Jumlah Ranperda hasil evaluasi yang 0 5 Penyempurnan 5 Penyempurnan 5 Penyempurnan 5 Penyempurnan 20 Penyempurnaan
ADMINISTRASI disempurnakan Ranperda hasil Ranperda hasil Ranperda hasil Ranperda hasil Raperda hasil Evaluasi
KEUANGAN evaluasi evaluasi evaluasi evaluasi
DAERAH,
PERANGKAT 2 Raperda 2 Raperda 2 Raperda 2 Raperda 2 Raperda 10 Raperda
DAERAH,
3 Jumlah Pergub yang dievaluasi 0 20 Evaluasi Pergub 20 Evaluasi Pergub 20 Evaluasi Pergub 20 Evaluasi Pergub 80 Evaluasi Pergub
KEPEGAWAIAN DAN
PERSANDIAN 4 Jumlah Rapergub hasil evaluasi yang 0 10 Penyempurnan 10 Penyempurnan 10 Penyempurnan 30 Penyempurnan
disempurnakan Rapergub hasil Rapergub hasil Rapergub hasil Rapergub hasil evaluasi
evaluasi evaluasi evaluasi
2 Program Koordinasi Kebijakan Perekonomian 1 Penetapan Marunda sebagai Kawasan Usulan Ke dewan 1. Revisi UDGL, 1. Penunjukan Pembangunan KEK Pembangunan KEK 1. Pembangunan KEK Marunda Beroperasi
Ekonomi Khusus Nasional Kwasan Ekonomi Masterplan, Sidang Badan Usaha untuk Marunda Marunda KEK Marunda
Khusus Marunda Amdal, Komitmen membangun KEK 2. Penunjukan
pemberian insentif Marunda Badan Usaha
dan kemudahan 2. Pembentukan untuk Pengelolaan
berinvestasi di Dewan Kawasan KEK Marunda
KEK Marunda KEK Marunda
(ditandatangani 3. Pembentukan
oleh Gubernur dan administrator KEK
Ketua DPRD) Marunda
2. Penetapan KEK 4. Pembangunan
dengan Peraturan KEK Marunda
Pemerintah
2 Jumlah Kajian Ketahanan Pangan 1 (satu) dokumen 1 (satu) dokumen 1 (satu) dokumen 3 dokumen
Kajian Strategis Kajian Penyediaan Evaluasi Pola
dan Kebijakan Buffer Stock Pangan Distribusi Pangan
Ketahanan Pangan di DKI Jakarta di DKI Jakarta
di DKI Jakarta
3 Jumlah Laporan Koordinasi Penataan PKL 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 5 Laporan Koordinasi
5 Jumlah Kajian Ekonomi Makro/Mikro 1 Kajian 1 Kajian 1 Kajian 1 Kajian 1 Kajian 5 Kajian
6 Jumlah Laporan Koordinasi Monitoring 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 5 Laporan Koordinasi
Revitalisasi Pasar-Pasar Tradisional yang Koordinasi Koordinasi Koordinasi Koordinasi Koordinasi
dikelola oleh PD Pasar Jaya
7 Jumlah Laporan Koordinasi Monitoring dan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 5 Laporan Koordinasi
Evaluasi penyelenggaraan perijinan dan Koordinasi Koordinasi Koordinasi Koordinasi Koordinasi
non perijinan bidang perekonomian di
Provinsi DKI Jakarta
3 Program Koordinasi Kebijakan Tata Pemerintahan 1 Tersusunnya dan Terlaksananya Inventarisasi Kewenangan Pedoman Pengendalian Pengendalian Pengendalian Evaluasi
Daerah Implementasi Kebijakan Peningkatan Camat dan Lurah Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
Kapasitas Pemerintah Kecamatan dan Program Program Program Program Program
Kelurahan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan
implementasi PATEN persiapan pelaksanaan PATEN pelaksanaan PATEN pelaksanaan PATEN pelaksanaan PATEN
pelaksanaan PATEN
2 Tersusunnya dan Terlaksananya Draft Perda RT/RW Perda RT/RW, Pergub Pendukung Pergub Pendukung Pergub Pendukung Pergub Pendukung Perda RT/RW, Pergub
Implementasi Kebijakan Kelembagaan Pergub Pendukung Pendukung
Masyarakat Kelurahan
4 Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum 1 Jumlah Penanganan Perkara di Pengadilan 40 perkara 40 perkara 40 perkara 40 perkara 40 perkara 200 perkara
dan Hak Asasi Manusia
2 Jumlah Penanganan Sengketa Pertanahan 250 sengketa 250 sengketa 250 sengketa 250 sengketa 250 sengketa 250 sengketa 1500 sengketa
dan Asset Pemda Secara Internal
(Terselenggaranya mediasi Sengketa
Pertanahan dan Asset di Luar Pengadilan
3 Jumlah Penyuluhan Hukum Terpadu 100 Aparatur 100 Aparatur 100 Aparatur 100 Aparatur 100 Aparatur 500 Aparatur
4 Peningkatan Pengetahuan Hukum Aparat 200 Masyarakat 200 Masyarakat 200 Masyarakat 200 Masyarakat 200 Masyarakat 1.000 Masyarakat
dan Masyarakat
5 Program Koordinasi Kebijakan Kesejahteraan Sosial 1 Jumlah kebijakan kesehatan, sosial dan 13 13 13 13 13 13
pemberdayaan yang disusun
6 Program Peningkatan Kerjasama Antardaerah dan 1 Jumlah Keanggotaan dan Partisipasi Daerah 8 Keanggotaan Organisasi 9 Organisasi 10 Organisasi 10 Organisasi 11 Organisasi 11 Organisasi
Luar Negeri Dalam Organisasi Internasional internasional internasional internasional internasional internasional internasional
2 Jumlah kerjasama Sister City 21 Sister City 1 calon Sister City 1 calon Sister City 1 calon Sister City 1 calon Sister City 1 calon Sister City Jakarta memiliki 24
Sister City
Tidak ada pelaksanaan 2 kota aktif 2 kota aktif 3 kota aktif 3 kota aktif 4 kota aktif Sister City Jakarta aktif
program/Kegiatan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan sebanyak 10
program program program program program
Kunjungan Ke 8 Sister City Kunjungan 4 Sister Kunjungan 4 Sister Kunjungan 4 Sister Kunjungan 4 Sister Kunjungan 4 Sister Meningkatnya
City City City City City hubungan Sister City
Jakarta
2 Persentase Jamaah haji yang mendapatkan 100 (dari 8200 jamaah 100 100 100 100 100 100
tambahan layanan katering, transportasi, haji)
danposko kesehatan haji
8 Program Koordinasi Kebijakan Prasarana dan Sarana 1 Terlaksananya koordinasi yang intensif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kota dan efektif
2 Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan 32 Dokumen Laporan 32 Dokumen 32 Dokumen 32 Dokumen 32 Dokumen 32 Dokumen
kegiatan koordinasi Pelaksanaan Koordinasi Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
(4 Laporan triwulan x 8 Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
subbag) Koordinasi (4 Koordinasi (4 Koordinasi (4 Koordinasi (4 Koordinasi (4
Laporan triwulan x Laporan triwulan x Laporan triwulan x Laporan triwulan x Laporan triwulan x
8 subbag) 8 subbag) 8 subbag) 8 subbag) 8 subbag)
3 Tersedianya data yang diperlukan dalam 2 Buku Harga Satuan 2 Buku Harga 2 Buku Harga 2 Buku Harga 2 Buku Harga 2 Buku Harga 10 Buku Harga Satuan
perumusan kebijakan Bidang Jasa Konstruksi Satuan Bidang Jasa Satuan Bidang Jasa Satuan Bidang Jasa Satuan Bidang Jasa Satuan Bidang Jasa Bidang Jasa Konstruksi
Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi Konstruksi
4 Jumlah Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 2262 IUJK 600 IUJK 600 IUJK 600 IUJK 600 IUJK 600 IUJK 3000 IUJK
yang terbit
9 Program Koordinasi Kebijakan Tata Ruang dan 1 Terlaksananya koordinasi yang intensif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Lingkungan Hidup dan efektif
2 Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kegiatan koordinasi
3 Terkumpul dan terolahnya data yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
diperlukan dalam perumusan kebijakan
4 Tersusunnya laporan hasil monitoring 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pelaksanaan kebijakan bidang tata ruang
dan lingkungan hidup
10 Program Administrasi Umum dan Kerumahtanggaan 1 Persentase Berkurangnya keluhan terhadap 25% 20% 20% 20% 10% 0% 0%
Daerah pelayanan kebersihan, AC, air, lift dan lampu
penerangan kantor.
2 Lama Penyelesaian tiknet naskah dinas 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 1 hari 1 hari 1 hari
yang ditandatangani Gubernur, Wagub
dan Sekda
11 Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan 1 Terlaksananya penataan kelembagaan Perda Organisasi Pergub Organisasi Evaluasi
SDM Aparatur perangkat daerah pemerintah DKI Jakarta Perangkat Daerah Perangkat Daerah Kelembagaan
perangkat Daerah
12 Program Keprotokolan dan Administrasi Pimpinan 1 Terlaksananya Aktifitas Keprotokolan daerah Pelaksanaan 1000 acara 1100 acara 1200 acara 1300 acara 1400 acara 1400 acara
Daerah Keprotokolan Daerah
Pelayanan Tamu Daerah 1.000 Agenda 1.100 Agenda 1.200 Agenda 1.300 Agenda 1.400 Agenda 1.400 Agenda
Operasional TU Pimpinan 100% TL Surat 100% TL Surat 100% TL Surat 100% TL Surat 100% TL Surat 100% TL Surat Gub/
(Gub, Wagub, Sekda, Gub/ Wagub/ Gub/ Wagub/ Gub/ Wagub/ Gub/ Wagub/ Gub/ Wagub/ Wagub/Sekda/Deputi
Deputi Gub, Asisten Sekda/Deputi Sekda/Deputi Sekda/Deputi Sekda/Deputi Sekda/Deputi
Sekda dan Asisten
Deputi)
13 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan 1 Jumlah Raperda yang difasilitasi 8 Raperda 22 Raperda 10 Raperda 15 Raperda 20 Raperda 20 Raperda
Rakyat Daerah pembahasannya
2 Jumlah Fasilitasi pelaksanaan Reses DPRD 3 kali Reses 3 kali Reses 3 kali Reses 3 kali Reses 3 kali Reses 3 kali Reses
3 Jumlah Fasilitasi Pelaksanaan Pansus DPRD 6 Pembahasan Pansus 8 Pembahasan 7 Pembahasan 7 Pembahasan 7 Pembahasan 7 Pembahasan
Pansus Pansus Pansus Pansus Pansus
4 Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Pimpinan 94 orang 94 orang 106 orang 106 orang 106 orang 106 orang
dan Anggota DPRD
48% 60% 70% 80% 90% 100% 100%
14 Program Koordinasi Perekonomian Kota/Kabupaten 1 Terlaksananya koordinasi penataan lokasi JP 45 Lokasi sementara JP 6 Lokasi binaan JP 6 Lokasi binaan JP 6 Lokasi binaan JP 6 Lokasi binaan JP 6 Lokasi binaan JP 30 Lokasi sementara
usaha kaki lima
JU 33 Lokasi JU 4 Lokasi JU 4 Lokasi JU 4 Lokasi JU 4 Lokasi JU 4 Lokasi JU 20 Lokasi
15 Program Koordinasi Tata Pemerintahan Kota/ 1 Terlaksananya pembinaan Lembaga JP 4.668 RT, 394 RW, 394 JP 4.668 RT, 394 JP 4.668 RT, 394 JP 4.668 RT, 394 JP 4.668 RT, 394 JP 4.668 RT, 394 JP 4.668 RT, 394 RW, 394
Kabupaten kemasyarakatan LMK, 44 Karang Taruna RW, 394 LMK, 44 RW, 394 LMK, 44 RW, 394 LMK, 44 RW, 394 LMK, 44 RW, 394 LMK, 44 LMK, 44 Karang Taruna
Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna
JU 5.027 RT, 431 RW, 431 JU 5.027 RT, 431 JU 5.027 RT, 431 JU 5.027 RT, 431 JU 5.027 RT, 431 JU 5.027 RT, 431 JU 5.027 RT, 431 RW, 431
LMK, 31 Karang Taruna RW, 431 LMK, 31 RW, 431 LMK, 31 RW, 431 LMK, 31 RW, 431 LMK, 31 RW, 431 LMK, 31 LMK, 31 Karang Taruna
Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna
JB 6.389 RT, 579 RW, 579 JB 6.389 RT, 579 JB 6.389 RT, 579 JB 6.389 RT, 579 JB 6.389 RT, 579 JB 6.389 RT, 579 JB 6.389 RT, 579 RW, 579
LMK, 56 Karang Taruna RW, 579 LMK, 56 RW, 579 LMK, 56 RW, 579 LMK, 56 RW, 579 LMK, 56 RW, 579 LMK, 56 LMK, 56 Karang Taruna
Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna
JS 6.094 RT, 576 RW, 576 JS 6.094 RT, 576 JS 6.094 RT, 576 JS 6.094 RT, 576 JS 6.094 RT, 576 JS 6.094 RT, 576 JS 6.094 RT, 576 RW, 576
LMK, 65 Karang Taruna RW, 576 LMK, 65 RW, 576 LMK, 65 RW, 576 LMK, 65 RW, 576 LMK, 65 RW, 576 LMK, 65 LMK, 65 Karang Taruna
Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna
JT 7.881 RT, 699 RW, 699 JT 7.881 RT, 699 JT 7.881 RT, 699 JT 7.881 RT, 699 JT 7.881 RT, 699 JT 7.881 RT, 699 JT 7.881 RT, 699 RW, 699
LMK, 65 Karang Taruna RW, 699 LMK, 65 RW, 699 LMK, 65 RW, 699 LMK, 65 RW, 699 LMK, 65 RW, 699 LMK, 65 LMK, 65 Karang Taruna
Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna
P 1000 116 RT, 24 RW, 24 P 1000 116 RT, P 1000 116 RT, P 1000 116 RT, P 1000 116 RT, P 1000 116 RT, P 1000 116 RT, 24 RW, 24
LMK, 6 Karang Taruna 24 RW, 24 LMK, 6 24 RW, 24 LMK, 6 24 RW, 24 LMK, 6 24 RW, 24 LMK, 6 24 RW, 24 LMK, 6 LMK, 6 Karang Taruna
Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna Karang Taruna
16 Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum 1 Penyuluhan Hukum Terpadu 550 orang 550 orang 550 orang 550 orang 550 orang 2.650 orang
dan Hak Asasi Manusia Kota/Kabupaten
2 Peningkatan Pengetahuan Hukum Aparat 550 orang 550 orang 550 orang 550 orang 550 orang 2.650 orang
dan Masyarakat
3 Penanganan Perkara di Pengadilan tingkat 25 perkara 25 perkara 25 perkara 25 perkara 25 perkara 125 perkara
kota/kab
17 Program Koordinasi Kesejahteraan Sosial Kota/ 1 Koordinasi Pelaksanaan Kota/kab Sehat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kabupaten
2 Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kota/kab
18 Program Koordinasi Pendidikan dan Mental Spiritual 1 Koordinasi pelaksanaan BOP dan BOS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kota/Kabupaten
19 Program Koordinasi Prasarana dan Sarana Kota/ 1 Koordinasi Pemeliharaan Sarana dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kabupaten Prasarana Kota
20 Program Koordinasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 1 Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Tata 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kota/Kabupaten Ruang dan Lingkungan Hidup Kota/Kab
21 Program Administrasi Umum dan Keprotokolan Kota/ 1 Terlaksananya Keprotokolan Tamu Kota/Kab 0 1.050 acara 1.050 acara 1.050 acara 1.050 acara 1.050 acara 1.050 acara
Kabupaten
22 Program Penataan dan Pengelolaan Ketatalaksanaan 1 Jumlah Jenis Perizinan yang dilayani 74 jenis 74 jenis 74 jenis
Kota/Kabupaten
2 Berfungsinya sistem informasi pelayanan 1) Sistem Jaringan Lokal 1) Sistem Jaringan
publik di PTSP 2) Masih bersifat kantor Online
pos 2) Badan Perijinan
3) 3.017 Pemohon Terpadu
4) Tingkat kepuasan 3) > 10.000
masyarakat 79,73% pemohon
perizinan
4) Tingkat
kepuasan 100%
23 Program Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan 1 Jumlah Kantor Lurah yang memenuhi 206 minimal 28 minimal 6 minimal 6 minimal 6 minimal 6 267
dan Kelurahan standar
24 Program Peningkatan Kapasitas Korpri 1 Terbentuknya DP Korpri Tingkat SKPD/ 1 Provinsi dan 5 Wilayah RSUD dan RSKD, seluruh SKPD/
UKPD dan BUMD Kota dan 1 Kab ( DP BUMD UKPD Provinsi dan
terbentuk) Kota/Kab
2 Penyaluran Uang Duka dan Wafat Bagi 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pensiunan
3 Jumlah Anggota yang memperoleh 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan/konsultasi hukum
25 Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan 1 Terlaksananya Kewenangan Camat sesuai 8 kewenangan 8 kewenangan 8 kewenangan 8 kewenangan 8 kewenangan 8 kewenangan 8 kewenangan
Kecamatan dengan ketentuan
26 Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan 1 Terlaksananya Kewenangan Lurah sesuai 5 kewenangan 5 kewenangan 5 kewenangan 5 kewenangan 5 kewenangan 5 kewenangan 5 kewenangan
Kelurahan dengan ketentuan
27 Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan 1 Peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 3.4 3.5 3.8 3.8 4 4.1 4.1
Pemerintahan Daerah
2 Terintegrasinya sistem informasi 0 pengembangan
perencanaan, sistem informasi pengelolaan sistem informasi
keuangan daerah dan sistem informasi pengawasan
pengawasan pelaksanaan pembangunan dan pelaksanaan
pembangunan
yang terintegrasi
dengan sistem
informasi
perencanaan dan
sistem informasi
pengelolaan
keuangan
28 Program Penanganan Pengaduan Masyarakat (Kasus/ 1 Tingkat Penyelesaian Kasus Pengaduan 75.70% 78% 80% 80% 80% 85% 85%
Khusus) Masyarakat
2 Opini Keuangan Daerah WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
3 Penerapan Zona Integritas Pemprov DKI Z.I WBK (1 SKPD) WBK (1 SKPD) WBK (1 SKPD) WBK (2 SKPD) WBK (2 SKPD) & WBBM
Jakarta
30 Program Percepatan Penyelesaian Tindak lanjut hasil 1 Prosentase Administrasi/Jumlah 78% 79% 80% 81% 82% 83% 95%
pengawasan / Pemeriksaan rekomendasi hasil pengawasan/
pemeriksaan yang telah selesai
ditindaklanjuti
31 Program Kebijakan Pengelolaan Keuangan dan Aset 1 Jumlah peraturan/regulasi yang mendasari 40 21 21 21 21 21 145
Daerah Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
32 Program Pengelolaan dan Penataan Aset Daerah 1 Persentase Aset Daerah yang teridentifikasi 4.386 Bid 21.671.640 M2 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan tercatat
2 Jumlah bukti kepemilikan aset berupa 2.469 Bid 9.803.322 M2 100 Bid 100 Bid 100 Bid 100 Bid 100 Bid 2.969 Bid
sertifikat tanah dan bangunan
3 Jumlah Gedung/bangunan dan aset 886 KDO, 1.000 Gedung 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
bergerak lainnya yang diasuransikan
4 Persentase perolehan dari hasil pengelolaan 71.50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
aset daerah
33 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan 1 Persentase dokumen APBD yang tepat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keuangan Daerah waktu
2 Opini Laporan Keuangan Daerah WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
3 persentase penerimaan dari sumber- 105.83 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sumber pendapatan daerah
34 Program Pengelolaan Anggaran Pejabat Penatausahaan 1 Persentase dana hibah, bantuan sosial dan 95% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keuangan Daerah bantuan keuangan yang terserap
2 Persentase pembayaran utang dan bunga 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pinjaman yang tepat waktu
35 Program Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah 1 Jumlah wajib pajak yang transaksinya dapat 800 6,500 11,500 12,500 13,500 14,355 14,355
dimonitor secara online
36 Program Perencanaan dan Pengembangan Pajak 1 Jumlah penerimaan asli daerah dari sektor 16,5 Triliun Rupiah 21,918 Triliun 28,457 Triliun 33,708 Triliun 40 Triliun 47,750 Triliun 47,750 Triliun
Daerah pajak daerah
2 Persentase kesesuaian rencana dengan 107% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pencapaian target seluruh jenis pajak
37 Program Pembinaan, Pengendalian dan Monitoring 1 Jenis pajak yang termonitor dan terevaluasi 13 13 13 13 13 13 13 jenis pajak
Pajak Daerah secara optimal
38 Program Penyusunan Regulasi, Penyuluhan dan 1 Jumlah peraturan perundang-undangan 8 peraturan 9 peraturan 9 peraturan 10 peraturan 12 peraturan 13 peraturan 61 peraturan
Sengketa Hukum Pajak Daerah tentang perpajakan daerah yang disusun
dan ditetapkan
2 Jumlah peraturan pajak daerah yang 12 Peraturan 12 Peraturan 13 Peraturan 13 Peraturan 13 Peraturan 13 Peraturan 13 Peraturan
tersosialisasikan
3 Persentase kasus perpajakan daerah yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
terselesaikan
4 Persentase penanganan keberatan, 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengurangan, keringanan, penghapusan,
dan keberatan pajak daerah
39 Program Pelayanan Pajak Daerah 1 Jumlah jenis pajak yang mencapai target 7 dari 11 jenis pajak 8 dari 12 jenis 10 dari 13 jenis 11 dari 13 jenis 12 dari 13 jenis 13 dari 13 jenis 13 dari 13 jenis pajak
daerah pajak daerah pajak daerah pajak daerah pajak daerah pajak daerah daerah
2 Jumlah gedung layanan pajak mandiri yang belum mandiri/masih 2 15 25 35 43 43 gedung UPPD
tersedia menumpang Mandiri
3 Jumlah unit pelayanan pajak yang belum mendapat ISO 0 5 10 15 20 20 unit pelayanan pajak
memperoleh ISO daerah
40 Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 1 Terpenuhinya SDM aparatur melalui sistem 0 2.000 orang 2.000 orang 2.000 orang 2.000 orang 2.000 orang 10.000 orang
e-recruitment berbasis CAT (Computer
Assisted Test) sesuai formasi jabatan
2 Tersedianya sistem promosi dan mutasi 0 lurah dan camat eselon II tertentu Kepala Puskesmas lurah, camat dan eselon tertentu lurah, camat dan eselon
pegawai secara terbuka eselon tertentu tertentu
41 Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai 1 Jumlah Pegawai Yang menerima 45 orang 30 orang 35 orang 40 orang 45 orang 50 orang
Penghargaan
2 Terselenggaranya Monitoring dan Evaluasi 2 kajian 1 kajian 3 kajian 3 kajian 3 kajian 3 kajian
Kebijakan TKD
70 SKPD/UKPD 80 SKPD/UKPD 80 SKPD/UKPD 80 SKPD/UKPD 80 SKPD/UKPD 80 SKPD/UKPD
3 Jumlah Pensiun Yang Tepat Waktu dan 3763 orang 4000 orang 4001 orang 3796 orang 3741 orang 3728 orang
Tepat Bayar
42 Program Pendidikan dan Pelatihan 1 Jumlah Pegawai yang meningkat Verifikasi (120 Orang), 90 orang 90 orang 90 orang 90 orang 90 orang
kompetensinya di Bidang Pengelolaan
Keuangan, Barang dan Jasa Diklat Pengelolaan dan 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang
Pelaporan Keuangan
Daerah (60 Orang)
Pengelolaan Barang 60 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
Daerah (60 Orang)
2 Jumlah Pegawai yang meningkat jenjang Pengiriman Pegawai 131 Orang 130 Orang 130 Orang 130 Orang 130 Orang
pendidikan formalnya Tugas Belajar DN dan LN
3 Jumlah Pegawai yang meningkat Manajemen Sekolah (90 90 orang 300 Orang 300 Orang 300 Orang 300 Orang
kompetansinya di bidang Manajerial dan Orang)
Umum
SPIP (60 Orang) 75 Orang 90 Orang 90 Orang 90 Orang 90 Orang
PPNS (0) 30 Orang 120 Orang 120 Orang 120 Orang 120 Orang
Diklat Kepemimpinan 610 Orang 758 Orang 758 Orang 758 Orang 758 Orang
(343)
4 Jumlah pegawai yang mengikuti 0 100 500 500 300 300 1,700
peningkatan pelayanan publik
43 Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan 1 Tersedianya sarana dan prasarana diklat Kelembagaan Diklat struktur organisasi Program diklat SDM (pengelola
Diklat (gedung dan fasilitas pendukung) sebagai Center of Excellent (satuan biaya, (kurikulum dll) & WI)
pedoman diklat)
= 100%
2 Akreditasi Pengelolaan Diklat 1. Sertifikasi mata ajar WI 2 mata ajar 39 mata ajar 30 mata ajar 30 mata ajar 30 mata ajar
dan Pengelola Diklat
3. E-Learning dan Distance 0 1 Program Diklat 2 Program Diklat 3 Program Diklat 5 Program Diklat
Learning
44 Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur 1 Terlaksananya penilaian kinerja secara 0 uji coba sistem implementasi dan penyempurnaan
objektif bagi pegawai Pemda DKI Jakarta sasaran kinerja evaluasi sistem Sistem Pengukuran
pegawai (SKP) sasaran kinerja Kinerja Pegawai
pegawai (SKP)
45 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1 Jumlah pegawai Pemda DKI yang mengikuti 160 orang 200 orang 250 orang 300 orang 400 orang 500 orang
seleksi program tugas belajar
2 Jumlah Pegawai yang ditingkatkan 300 orang 285 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
kompetensi Jabatan melalui konseling
3 Tersedianya data potret dan peta 952 orang 633 orang 1000 orang 500 orang 10.000 orang 10.000 orang
kompetensi dari pejabat/pegawai
dilingkungan Pemprov DKI Jakarta 2 paket peta kompetensi 1 peta kompetensi 1 peta kompetensi 1 peta kebutuhan 1 peta karir/ 1 peta kebutuhan
pejabat/ pegawai pejabat dan seluruh pegawai pengembangan kaderisasi pejabat pegawai
pemprov DKI pegawai potensial kompetensi berdasarkan peta berdasarkan
kompetensi kompetensi
46 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 1 Jumlah Rumpun jabatan Fungsional yang 4 Rumpun Jabatan 5 Rumpun Jabatan 3 Rumpun Jabatan 3 Rumpun Jabatan 3 Rumpun Jabatan 3 Rumpun Jabatan
dibina Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional
47 Program Pengurangan Resiko Bencana dan 1 Jumlah Sistem Peringatan Dini 13 pintu air 10 lokasi
Kesiapsiagaan Pra Bencana
2 jumlah Penetapan kawasan evakuasi 0 307 titik lokasi
bencana minimal berdaya tampung 100
pengungsi dengan luas minimal 1.000 M2
4 Jumlah Taruna Siaga Bencana (Tagana) 1.863 orang 2.050 orang 2.237 orang 2.424 orang 2.611 orang 2.798 orang 2.798 orang
48 Program Tindakan Kedaruratan Pada Saat Bencana dan 1 Meningkatnya kapasitas distribusi logistik 0 3 lokasi
Pasca Bencana
49 Program Pengelolaan Sarana Informatika, Data dan 1 Integrasi Sistem Peringatan dini (banjir, sistem peringatan sistem peringatan sistem peringatan
Informasi Pelaporan Bencana kebakaran, putting beliung, gempa,cuaca bencana banjir (pintu air) dini kebakaran dan dini putting
ekstrem, wabah penyakit) cuaca eksterem beliung, gempa
dan wabah
penyakit
50 Program Peningkatan Pencegahan Kebakaran 1 Jumlah bangunan yang memenuhi 220 242 gedung 264 gedung 286 gedung 308 gedung 330 gedung
sertifikat keselamatan kebakaran
51 Program Penanggulangan Kebakaran 1 Cakupan pelayanan radius 2 km radius 1.75 km radius 1.50 km radius 1.50 km radius 1.50 km radius 1.50 km 90%
bencana kebakaran (Nasional 2,5km)
2 Tingkat waktu tanggap kebakaran (response 76,87% 78% 79% 80% 81% 82% 82%
time) 15 menit
52 Program Penyelamatan 1 Persentase jumlah petugas pemadam 40% 50% 70% 85% 95% 100% 100%
kebakaran yang berkualifikasi
penyelamatan
53 Program Peningkatan Sarana, Prasarana 1 Rasio Hidrant Kering terhadap kawasan 1/56 Kawasan 10/56 Kawasan 20/56 Kawasan 30/56 Kawasan 40/56 Kawasan 50/56 Kawasan 50/56 Kawasan
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan rawan kebakaran
2 Rasio Tandon Air terhadap kawasan rawan 1/56 Kawasan 10/56 Kawasan 20/56 Kawasan 30/56 Kawasan 40/56 Kawasan 56/56 Kawasan 56/56 Kawasan
kebakaran
3 Rasio alat pemadam api manual terhadap 0/56 Kawasan 0/56 Kawasan 56/56 Kawasan 112/56 Kawasan 112/56 Kawasan
kawasan rawan kebakaran
6 Rata-rata waktu pemadaman kejadian 180 menit 160 menit 140 menit 120 menit 120 menit 120 menit 120 menit
kebakaran
7 Rasio kepemilikan mobil pompa terhadap 177/100 182/100 187/101 192/102 197/103 202/104 202/104
pos dan sektor pemadam kebakaran
8 Persentase jumlah mobil pompa yang siap 96.00% 97.00% 0.98 0.99 1 1 100%
dioperasikan
54 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1 Integritas pelayanan publik 7.6 7.9 8.2 8.4 8.4 9 9
55 Program Peningkatan Kinerja Ketentraman dan 1 Tingkat penyelesaian pengaduaan 55% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman,Keindahan)
2 Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat 40% 45% 50% 50% 55% 60% 60%
(Linmas) di Kabupaten/ Kota
56 Program Peningkatan Kemampuan Aparatur dalam 1 Jumlah aparat yang memiliki kemampuan 1.625 satpol PP 450 450 450 450 450 3.875 satpol PP
Menegakkan Peraturan Pol PP tingkat dasar (2.075 Satpol PP) (2.525 Satpol PP) (2.975 Satpol PP) (3.425 Satpol PP) (3.875 Satpol PP)
57 Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat 1 Jumlah pos kamling yang aktif 131 pos kamling aktif 176 pos kamling 220 pos kamling 264 pos kamling 308 pos kamling 352 pos kamling 352 pos kamling aktif
Dalam Bidang Ketertiban Umum, Ketentraman dan aktif aktif aktif aktif aktif
Perlindungan Masyarakat
2 Jumlah RW yang masyarakatnya memiliki 111 RW 247 RW 383 RW 519 RW 655 RW 791 RW 791 RW
kemampuan menjaga ketentraman dan
ketertiban umum di lingkungan sekitar
3 Berkurangnya potensi konflik di kalangan 25 Konflik 22 Konflik 19 Konflik 16 Konflik 13 Konflik 10 Konflik 10 Konflik
masyarakat
58 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Satpol PP 1 Berfungsinya Sarana dan Prasarana 0 Barak Perencanaan dan Perencanaan Pembangunan 1 Barak
Penunjang Operasional Satpol PP Penentuan Lokasi Teknis Barak
Persentase Pasokan Daging 98.15% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Pusat Distribusi Ikan 95.55% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Pusat Distribusi Ayam 96.37% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Pusat Distribusi Telor dan Susu 98.15% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Persentase Pusat Distribusi Sayur Mayur 85.53% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Pusat Distribusi Buah-buahan 119.60% 120% 120% 120% 120% 120% 120%
Skor pola pangan harapan 85.00% 87% 89% 91% 93% 95% 95%
2 Program Peningkatan dan pengawasan mutu 1 Persentase buah dan sayur di pasar 80 % baik / aman 82 % baik / baik 84 % baik / aman 86 % baik / aman 88 % baik / aman 90 % baik / aman 90 % baik / aman
& keamanan pangan hasil tanaman pangan & tradisional dan pasar swalayan yang
hortikultura tidak mengandung zat kimia atau
mikroorganisme yang berbahaya
2 Jumlah sertifikat hasil uji hasil tanaman 1570 sertifikat 1.300 sertifikat 1.400 sertifikat 1.500 sertifikat 1.600 sertifikat 1.700 7.500
pangan dan hortikultura yang dikeluarkan sertifikat sertifikat
3 Program Peningkatan dan pengawasan mutu & 1 Persentase ikan dan olahan ikan di 92,88 % baik / aman 93 % baik / baik 93,5 % baik / baik 94 % baik / baik 94,5 % baik / baik 95 % baik / baik 95 % baik / baik
keamanan pangan hasil perikanan pasar tradisional dan pasar swalayan
yang tidak mengandung zat kimia atau
mikroorganisme yang berbahaya
2 Jumlah sertifikat hasil uji hasil perikanan 13.784 sertifikat 28.416 28.730 29.000 29.320 29.600 145.066 sertifikat
yang di keluarkan sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat
4 Program Peningkatan dan pengawasan mutu & 1 Persentase daging dan olahannya 90 % baik / aman 91 % baik / baik 92 % baik / aman 93 % baik / aman 94 % baik / aman 95 % baik / aman 95 % baik / aman
keamanan pangan produk hewan (kesmavet) yang tidak mengandung zat kimia atau
mikroorganisme yang berbahaya
2 Jumlah sertifikat hasil uji produk hewan 10.000 sertifikat 13.000 14.000 15.000 16.000 17.000 75.000 Sertifikat
yang di keluarkan Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat
3 Jumlah sertifikat Nomor Kontrol Veteriner 79 sertifikat 85 sertifikat 90 sertifikat 95 sertifikat 100 sertifikat 110 sertifikat 110 sertifikat
yang diberikan
1 PEMBERDAYAAN Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat 1 Jenis Teknologi Tepat Guna (TTG) yang 7 9 11 13 15 17 17
MASYARAKAT DAN Kelurahan dikembangkan dan dimasyarakatkan
DESA
2 Persentase masyarakat pengguna teknologi 50 55 60 65 70 75 75
tepat guna (TTG) yang mandiri
2 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam 1 Cakupan Anggota Lembaga Musyawarah 890 974 1,403 1,684 2,300 2,706 2.706 (100 %)
Pembangunan Kelurahan yang aktif terlibat dalam
penggerakan kegiatan gotong royong
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 1 Jumlah Sarana yang dibangun/direhab 7,152 8,652 10,352 12,352 14,552 17,052 17,052
Pemberdayaan Masyarakat melalui dana Bina Fisik Lingkungan PPMK
1 STATISTIK Program Statistik Daerah 1 Ketersediaan data statistik daerah 60% 65% 70% 75% 80% 85% 85%
1 KEARSIPAN Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ 1 Jumlah Dokumen Arsip Daerah yang 97,130 99,130 103,130 109,130 117,130 127,130 127,130
Arsip Daerah diselamatkan
2 Jumlah peristiwa/tokoh/ pengkisah yang 365 550 735 920 1,105 1,290 1,290
diliput/ diwawancara
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kearsipan 1 Jumlah gedung/depo arsip yang dibangun 3 4 6 8 9 0 9
3 Program Pengembangan Kapasitas Penyimpanan Arsip 1 Jumlah ruang dan media simpan arsip yang 397 427 457 487 517 0 517
Daerah memenuhi standar
4 Program Peningkatan Pelayanan Arsip 1 Cakupan pelayanan kearsipan bagi 695 1,415 2,160 2,930 3,725 4,545 4,545
lembaga/instansi pemerintah, pemerintah
daerah, swasta, dan masyarakat
1 KOMUNIKASI DAN Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 1 Jumlah titik CCTV yang beroperasi dikantor- 0 42 Kecamatan, 261 Kelurahan 292 Puskesmas 90 SMU dan SMK 89 SMU dan SMK
INFORMATIKA dan Komunikasi kantor pemerintah, RSUD, sekolah dan BLK 42 Puskesmas Kelurahan negeri, BLK negeri, BLK
kecamatan, 5
RSUD
6 (Balaikota dan
kantor walikota)
2 Integrasi Sistem informasi perencanaan, 0 0 2 Sub Sistem 2 Sub Sistem 2 Sub Sistem 4 Sub Sistem
Pengelolaan keuangan Daerah dan
Pengawasan pengelolaan Pembangunan
2 Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik 1 Jumlah aspirasi warga Jakarta yang 33% Aspirasi yang 44% 50% 70% 72% 75% 75%
direspon dari berbagai saluran media terespon
2 Tersedianya sarana informasi kepada Media Cetak, Media Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, Media Cetak, media
masyarakat elektronik, Media Luar media elektronik, media elektronik, media elektronik, media elektronik, media elektronik, elektronik, media Luar
Ruang, Website media Luar Ruang, media Luar Ruang, media Luar Ruang, media Luar Ruang, media Luar Ruang, Ruang, Website, Media
Website, Media Website, Media Website, Media Website, Media Website, Media Sosial
Sosial Sosial Sosial Sosial Sosial
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Teknologi 1 Jumlah titik jaringan wifi dengan kecepatan 42 50 75 125 125 125 125
Informasi dan Komunikasi up to 10 Mbps yang terbangun
2 Jumlah Titik Lokasi layanan Pemda yang 6 (balaikota dan kantor 42 kecamatan dan 261 Kelurahan 292 Puskesmas 90 SMU dan SMK 89 SMU dan SMK
terkoneksi dengan Jaringan komunikasi walikota), 4 samsat dan 42 puskesmas Kelurahan Negeri, BLK Negeri, BLK
(Fiber Optic) 10 dinas teknis kecamatan, 5
RSUD
3 Jumlah Data Center yang berfungsi 0 1 unit Data Center 1 Unit Data Center
4 Jumlah Disaster Recovery Center (DRC) yang 0 1 unit DRC 1 Unit DRC
berfungsi
4 Program Peningkatan Pelayanan dan Jasa Pos serta 1 Berfungsinya telpon berbasis Fiber Optic 0 2 Kantor Walikota 3 Kantor Walikota 36 lokasi kantor
Telekomunikasi Pemda DKI Jakarta (Pusat dan Barat) dan 39 Lokasi Pemda DKI Jakarta
Kantor Pemda DKI
Jakarta
2 Tersedianya sarana komunikasi radio 20 BTS 5 BTS 5 BTS (Kep. Seribu) Pembangunan
trunking dan 6 BTS didaerah Network Operation
penyangga Center (NOC) radio
trunking
5 Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/ 1 Terlaksananya pengadaan barang dan jasa 60% 100% 100% 100% 100% 100%
Jasa Secara Elektronik secara elektronik dengan sistem nasional
2 Jumlah pengguna sistem pengadaan 500 orang 700 orang 750 Orang 700 Orang 700 Orang 700 Orang 4050 orang
barang/jasa secara elektronik yang terlatih
1 PERPUSTAKAAN Program pengembangan Budaya Baca 1 Jumlah pengunjung perpustakaan 2,155,526 2,371,079 2,608,186 2,869,005 3,155,906 3,471,496 3,471,496
konvensional dan elektronik
2 Jumlah perpustakaan berbasis masyarakat 150 250 350 450 550 650 650
yang dibina
2 Jumlah titik layanan perpustakaan keliling 423 448 475 504 534 566 566
2 Jumlah perpustakaan kecamatan dan 113 113 163 213 263 309 309
kelurahan yang berfungsi optimal
3 Jumlah koleksi perpustakaan yang 945,943 1,986,480 3,131,071 4,390,121 5,775,076 7,298,527 7,298,527
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
1 PERTANIAN Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil 1 Jumlah promosi dan pemasaran tanaman 11 Kali 36 Kali 49 Kali 54 Kali 59 Kali 60 Kali
Tanaman Pangan dan Hortikultura pangan dan hortikultura, hasil perikanan
dan produk hewan
2 Peningkatan Volume
Pemasaran :
1. Daun Pelengkap (Ikat) 668,502 735,352 808,887 889,776 978,754 1,076,629 1,076,629
2. Bunga Potong (Ikat) 955,383 1,050,921 1,156,013 1,271,615 1,398,776 1,538,654 1,538,654
3. Bunga Rampai (Bungkus) 370,658 407,724 448,496 493,346 542,680 596,948 596,948
4. Bibit Tan. Anggrek (Pohon) 246,000 270,600 297,660 327,426 360,169 396,185 396,185
5. Tanaman Hias (Pohon) 836,400 920,040 1,012,044 1,113,248 1,224,573 1,347,031 1,347,031
6. Bibit Tan. Buah (Pohon) 138,000 151,800 166,980 183,678 202,046 222,250 222,250
3 Peningkatan Omzet Pemasaran Rp 82,5 m Rp 90,8 m Rp 99,8 m Rp 109,8 m Rp 120,8 m Rp 132,9 m Rp 132,9 m
2 Program Peningkatan dan Pengembangan Teknologi 1 Jumlah usaha pengolahan dan pemasaran 63 25 50 75 100 150 150
Peternakan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Hewan produk hewan yang dibina
2 Jumlah produksi susu (liter) 5,344,920 5,450,760 5,723,298 6,009,463 6,309,936 6,625,433 6,625,433
3 Program Peningkatan kesehatan hewan, Kesehatan 1 Mempertahankan Jakarta bebas rabies 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus
masyarakat veteriner, dan Zoonosis
2 Jumlah Volume Hewan/ Daging yang 172.504 Ton 191.672 Ton 196.464 Ton 201.375 Ton 206.409 Ton 211.570 Ton
dipantau kesehatannya
3 - Jumlah Penurunan Penyakit Zoonosis 84 Kasus 60 kasus 40 Kasus 30 kasus 20 kasus 10 kasus 10 kasus
(Avian Influenza, Brucellosis) 0 kasus 0 Kasus 0 kasus 0 Kasus 0 Kasus 0 Kasus 0 Kasus
- Terkendalinya Penyakit Antrax
4 Program Peningkatan dan pengembangan teknologi 1 Jumlah benih tanaman pangan dan
budidaya tanaman pangan dan hortikultura hotikultura : 1.200 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 6.000
Padi ( ton ) 48.000 52.800 58.080 63.888 70.277 77.304 77.304
Buah buahan (bibit) 15.000 16.500 18.150 19.965 21.962 24.158 24.158
Tanaman hias (bibit)
3 Prosentase lulusan siswa SPP 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1 KEHUTANAN Program Pengolahan dan Pengawasan peredaran hasil 1 Mempertahankan Jakarta bebas dari 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus
hutan pelanggaran peredaran hasil hutan
2 Jumlah Volume pelayanan jasa perkayuan 1.200 m3 1.200 m3 1.200 m3 1.200 m3 1.200 m3 1.200 m3 1.200 m3
1 ENERGI DAN SUMBER Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan 1 Jumlah jaringan pipa gas bawah tanah 0 0 5 km 5 km 5 km 10 km 25 km
DAYA MINERAL Sumber Daya Mineral dikawasan industri, permukiman,
Perkantoran, perdagangan dan Jasa
2 Persentase terlaksananya Koordinasi dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kerjasama dengan Perusahaan Gas Negara
untuk mengembangkan jaringan pipa
gas bawah tanah di kawasan Industri,
Permukiman, Perkantoran, Perdagangan
dan Jasa
3 Terkoordinasinya pembangunan SPBG minimal 11 SPBG 3 SPBG 4 SPBG 4 SPBG 4 SPBG 4 SPBG 30 SPBG
4 Terkoordinasinya pembangunan dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengembangan pembangkit listrik
5 Terlaksananya implementasi Pemanfaatan 15 KWP 40 KWP 100 KWP 100 KWP 100 KWP 100 KWP 455 KWP
Energi Baru dan Terbarukan
2 Program Pembangunan, Peningkatan Kualitas dan 1 Jumlah Lampu PJU pada Jalan Protokol, 222.348 titik Lampu 15.500 titik lampu 15.500 titik lampu 15.500 titik lampu 15.500 titik lampu 15.652 titik lampu 300.000 titik lampu
Pemeliharaan Pencahayaan Kota arteri, kolektor, lingkungan/Gang MHT, dan
fasilitas umum
2 Normalisasi Jaringan PJU untuk Meterisasi 986 Kwh meter 923 Kwh Meter 520 kwh meter 520 kwh meter 520 kwh meter 531 kwh meter 4000 Kwh Meter
3 Program Pengembangan dan Pengendalian Geologi 1 Tersedianya skenario mitigasi gempa bumi peta mikrozonasi level 1 Peta mikrozonasi Peta mikrozonasi Peta mikrozonasi Peta mikrozonasi Peta mikrozonasi tersedianya informasi
Perkotaan level 4 yang level 4 yang level 4 yang level 4 yang level 4 yang kondisi kerentanan
mencakup 50 % mencakup mencakup mencakup mencakup bangunan oleh
daerah dengan seluruh wilayah seluruh wilayah seluruh wilayah seluruh wilayah guncangan akibat
melakukan dengan tambahan dengan tambahan dengan tambahan dengan tambahan gempa bumi dan
pemboran Dalam pemboran dalam pemboran dalam pemboran dalam pemboran dalam memiliki scenario
di 65 lokasi di 65 lokasi di 65 lokasi di 65 lokasi di 65 lokasi untuk mengantisipasi
kemungkinan dampak
terjadi gempa
2 Jumlah sumur resapan yang terbangun 1377 Sumur Resapan 5000 Sumur 5000 Sumur 5000 Sumur 5000 Sumur 5000 Sumur 26.377 sumur resapan
resapan resapan resapan resapan resapan
1 PARIWISATA Program Peningkatan SDM dan Kemitraan Pariwisata 1 Jumlah tenaga SDM profesi Pariwisata 392 orang 420 orang 510 orang 600 orang 690 orang 750 orang 18 jenis pelatihan
meningkat
2 Jumlah kemitraan dengan lembaga 7 Lembaga 8 Lembaga 9 Lembaga 10 Lembaga 12 Lembaga 15 Lembaga 15 Lembaga
pariwisata nasional dan internasional
2 Program Pengembangan Event dan Daya Tarik 1 Jumlah event pariwisata unggulan nasional 52 event 54 event 65 event 74 event 81 event 91 event 91
Destinasi Pariwisata dan internasional
2 Jumlah pengembangan kualitas dan 0 1 Destinasi 1 Destinasi 2 Destinasi 2 Destinasi 3 Destinasi 8 Destinasi
kuantitas destinasi pariwisata
3 Program Pengembangan Pemasaran dan Promosi 1 Jumlah Kunjungan Wisman dan Wisnus 2.125.513 / 28.880.000 2.300.000 / 2.500.000 / 2.750.000 / 3.000.000 / 3.200.000 / 13.750.000 /
Pariwisata 31.200.000 33.600.000 36.000.000 39.600.000 42.000.000 182.400.000
2 Rata-rata lama tinggal 5.0 / 5,1 5.1 / 5,3 5.3 / 5,4 5.5 / 5,6 5.7 / 5,9 5.9 / 6.0 5.9 / 6.0
4 Program Peningkatan Industri Kepariwisataan 1 Jumlah industri pariwisata yang terdaftar 7648 Industri 7800 Industri 7956 Industri 8116 Industri 8278 Industri 8442 Industri 8442 Industri
2 Jumlah Kapasitas dan Fasilitas MICE 4 lokasi 200 kegiatan 4 lokasi 250 4 lokasi 300 4 lokasi 350 6 lokasi 500 7 lokasi 700 7 lokasi 700 kegiatan
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
5 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana 1 Jumlah pengadaan sarana dan prasarana 0 5 unit bus tingkat Pengadaan 5 unit bus
Pariwisata pariwisata
1 KELAUTAN DAN Program Pengembangan Perikanan Budidaya dan 1 Jumlah produksi : Perikanan budidaya, 226.004 ton dan 232.784 ton dan 239.767 ton dan 246.960 ton dan 254.369 ton dan 262.000 ton dan 262.000 ton dan
PERIKANAN Perikanan Tangkap Perikanan tangkap, 21.054.457 ekor ikan hias 22.528.268 ekor 24.105.248 ekor 25.792.615 ekor 27.598.098 ekor 29.529.965 ekor 29.529.965 ekor ikan hias
Ikan Hias ikan hias ikan hias ikan hias ikan hias ikan hias
2 Jumlah benih / bibit yang dihasilkan dalam 4.634.450 ekor 5.500.000 ekor 6.000.000 ekor 6.500.000 ekor 7.000.000 ekor 7.500.000 ekor 37.100.000 ekor
mendukung kegiatan produksi perikanan
2 Program Peningkatan dan pengawasan sumber daya 1 Jumlah Penanganan Kasus Pelanggaran 49 pelanggaran 44 pelanggaran 40 pelanggaran 36 pelanggaran 32 pelanggaran 28 pelanggaran 28 pelanggaran
kelautan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya perikanan
3 Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil 1 Volume ekspor hasil perikanan 60.518,7 ton 66.619 ton 73.280 ton 80.608 ton 88.668 ton 97.534 ton 467.272 ton
Perikanan
2 Volume produk olahan hasil perikanan 6.907 ton 6.976 ton 7.045 ton 7.116 ton 7.187 ton 7.259 ton 42.490 ton
1 PERDAGANGAN Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam 1 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 1000 1100 1200 1300 1400 6000
Negeri Tanah abang yang diterbitkan
2 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 400 500 600 700 800 3000
segitiga emas setiabudi yang diterbitkan
3 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 300 400 500 600 700 2500
manggarai yang diterbitkan
4 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 1000 1100 1200 1300 1400 6000
jatinegara yang diterbitkan
5 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 350 450 550 650 750 2750
bandar kemayoran yang diterbitkan
6 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 400 410 420 430 440 2100
dukuh atas yang diterbitkan
7 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 1000 1100 1200 1300 1400 6000
mangga dua yang diterbitkan
8 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 450 500 550 600 650 2750
sentra primer barat yang diterbitkan
9 Jumlah izin usaha perdagangan di kawasan 0 400 450 500 550 600 2500
sentra primer timur yang diterbitkan
10 Jumlah pelaku usaha yang dilengkapi aspek 30,500 30,500 30,500 30,500 30,500 30,500 152,500
legal (SIUPP, TDP) (Persh)
2 Program Pengembangan Daya Saing Ekspor dan 1 Jumlah Surat Keterangan Asal (SKA) yang 247,358 247,358 247,358 247,358 247,358 247,358 247,358
Pelayanan Perdagangan Luar Negeri diterbitkan
2 Jumlah nilai ekspor produk DKI Jakarta $ 964 Juta 5% 5% 5% 5% 5% $ 1,2 milyar
3 Program Perlindungan Konsumen, Pengendalian dan 1 Jumlah pelanggaran tertib niaga yang 20 Kasus 30 kasus 40 kasus 50 kasus 70 kasus 80 kasus 80 kasus
Pengawasan Perdagangan ditangani
2 Jumlah pelaku Usaha yang menerapkan SNI 20 pelaku usaha 20 pelaku usaha 20 pelaku usaha 20 pelaku usaha 20 pelaku usaha 20 pelaku usaha 20 pelaku usaha
4 Program peningkatan pelayanan kemetrologian 1 Jumlah alat ukur yang di tera dan ditera 3,331,000 3,331,000 3,331,000 3,331,000 3,331,000 3,331,000 3,331,000
ulang, serta pengujian Barang Dalam
Keadaan Terbungkus (BDKT)
1 INDUSTRI Program Pengembangan dan Pengendalian Industri 1 Jumlah industri yang berbasis teknologi 15 Industri 16industri 22 industri 28 industri 34 industri 40 industri 40 industri
tinggi dan ramah lingkungan (padat modal dan
high-tech)
2 Jumlah Kawasan Pergudangan yang ditata 0 0 1 kawasan 1 kawasan 1 Kawasan 1 kawasan 4 kawasan pergudangan
(penataan industri) pergudangan pergudangan Pergudangan pergudangan
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Industri 1 Jumlah peralatan pengujian produk industri 76 unit 38 unit 21 Unit 23 Unit 24 Unit 20 Unit 202 alat uji
yang memenuhi standar
2 Jumlah Sentra Industri dengan Infrastruktur 0 1 Sentra (Sentra 1 Sentra 1 Sentra (Sentra 1 Sentra (Sentra 2 Sentra (Sentra 6 Sentra Industri
dan sesuai Peruntukan Batu Aji/ Mulia) (Pembebasan PIK Penggilingan) Pulo Gadung) Pasar Seni Ancol
Lahan di Sentra dan Kalibaru)
Semanan)
3 Program Peningkatan Kualitas Produk Industri 1 Jumlah produk industri yang memenuhi 300 produk berstandar 310 produk 322 produk 342 produk 367 produk 397 produk 397 produk
Standar
Joko Widodo