Professional Documents
Culture Documents
Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
CIKAMPEK
Skripsi
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh
Devi Maulidiyawati
10090304062
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
2008
Draft Skripsi
CIKAMPEK
Diajukan Oleh
Devi Maulidiyawati
10090304062
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
10090304062
Pembimbing Pendamping
Tanggal ..............................................
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 juli 2008 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan universitas batal saya terima.
Bandung,.....................................
Yang memberi pernyataan,
Devi Maulidiyawati
Ketika kumohon pada Allah kekuatan
(PERSERO) CIKAMPEK
Oleh :
Devi Maulidiyawati
10090304062
INTISARI
i
The Influence of Job Motivation towards Labor Productivity at PT.Pupuk
Oleh :
Devi Maulidiyawati
10090304062
ABSTRACT
The issue of the job motivation in company is very important thing and it
has so many impact for employee as well as for the company. For the employee,
job motivation could be used as a tool to increased enthusiasm for work, to build
job performance, to raised sense of responsibility on the job, to achieve the
personnel productivity and efficiency, to build personnel sense of belonging to the
company, and to maximize personnel participation. While for the company, job
motivation could be used as a tool to achieve the organization efficiency and
effectiveness as a whole.
This research was conducted at PT.Pupuk Kujang (Persero) Cikampek
with objectives to study the implementation on the job motivation, labor
productivity and to identify how is the influence of job motivation towards labor
productivity. The research used descriptive analysis and verification method. Data
consist of primary and secondary data that are collected through interviews,
questioners, observation, library research and document analysis. Sampling was
taken from existing population at PT.Pupuk Kujang (Persero) Cikampek and
collected from 119 employees as an observation unit. Whereas, for data
processing and analysis technique are by means rank Spearman correlation are to
know the relationship of both variables, and statistically t-test the hypothesis with
confidence level 95%. While the detemination coefficient is used to find out the
influence of job motivation towards labor productivity.
The result of this research shows that grade of labor productivity and job
motivation is verry good. Theres a strong relation between the labor productivity
and job motivation according to the questioner.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas
rahmat dan karunia -Nya kepada penulis selama menuntut ilmu sampai penulis
keterbatasan yang dimiliki penulis. Saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan lapang hati untuk perbaikan di masa yang akan datang.
1. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan, dan
doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, pertama-tama penulis
dukungan baik moril maupun materiil, perhatian dan cinta yang tiada henti-
hentinya yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Selanjutnya, penulis
iii
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aminuddin,SE.,M.Si
Dosen wali yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, arahan,
kepada :
Bandung.
Bandung
(Persero) Cikampek
7. Sahabatku Nurul, Fika, Ibot, Windi, Rubi, Mita,Indra, Pea, Dajun, Anton,
Salman, Mega dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang selalu memberikan bantuan, doa dan dorongan kepada penulis. Terima
iv
9. Ardie, Rocky dan Okeu yang selalu memberikan semangat dan
10. Abang yang banyak membantu dengan sabar dan selalu siap membantu
11. Teman- teman seperjuangan Mamz, Iphie, Iank, Rizal, Siti dan Achie .
13. Dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
Semoga segala dorongan, bantuan dan doa yang telah diberikan kepada
penulis, mendapat balasan dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis mengharapkan,
bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
INTISARI i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.5 Kerangka pemikiran dan Hipotesis 5
1.5.1 Kerangka Pemikiran 5
1.5.2 Hipotesis 15
1.6 Metode Penelitian 15
1.6.1 Populasi dan Sampel 15
vi
2.2.1 Proses Motivasi 31
2.2.2 Teori Motivasi 33
2.2.3 Tujuan Motivasi 39
2.2.4 Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja Pegawai 40
2.2.5 Faktor faktor Motivasi Kerja 41
vii
Produktivitas Karyawan 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Hal ini
dikarenakan adanya garis ketersinggungan atau interaksi antar individu itu sendiri,
dinamik dalam suatu organisasi akan menjadi suatu dinamika itu sendiri.
Produktivitas kerja merupakan suatu hasil kerja dari seorang karyawan. Hasil
kerja karyawan ini merupakan suatu proses bekerja dari seseorang dalam
menghasilkan suatu barang atau jasa. Proses kerja dari karyawan ini merupakan
produktivitas kerja masih sering terjadi. Permasalahan tentang produktivitas kerja ini
1
merosotnya suatu perusahaan. Bila tidak diatasi dengan baik maka perusahaan
sumberdaya manusia diperlukan. Hal ini merupakan suatu cara meningkatkan suatu
produktivitas kerja karyawan. Kadang kemajuan dari suatu organisasi tidak diimbangi
oleh sumber daya yang baik pula. Hal ini mengakibatkan tidak akuratnya antara
keinginan dengan realita yang ada. Produktivitas kerja ini dapat menurun
kemungkinan adanya persaingan yang tidak sehat, kecemburuan sosial antara para
organisasi. Ini menjadi polemik dalam organisasi tersebut. Data dari Depnaker
mendasar dalam menunjang produktivitas kerja adalah seperti upah, kondisi kerja
serta untuk memenuhi jumlah dan mutu yang memadai, tidak diperhatikan.
BUMN yang mempunyai sekitar 1069 karyawannya juga tidak luput dari
produktivitas kerja dalam hal ini penilaian kerja menjadi faktor evaluasi bagi
yang memberikan penilaian, memberikan penilaian kerja tidak sesuai dengan kondisi
2
sebenarnya. Hal ini akan mempengaruhi dari kerja karyawan. Penilaian yang bersifat
untuk selalu memperbaiki sistem dan pengembangan sumber daya manusia yang
lebih baik, menciptakan sumber daya manusia yang potensial apa yang sebagai nilai
produktivitas kerja, maka perusahaan perlu memahami hak mendasar pada manusia
yaitu mengapa orang bekerja dan apa arti kerja bagi orang. Dengan adanya pemberian
motivasi yang tepat, maka diharapkan perilaku karyawan yang berbeda-beda dapat
kearah terwujudnya hubungan industrial yang selaras, aman dan dinamis sehingga
dapat meningkatkan produksi dan produktivitas kerja. dalam hubungan ini maka
untuk menjalin kerja sama yang lebih serasi antara atasan dan bawahan maka masing-
masing pihak perlu meningkatkan rasa tanggung jawab, rasa ikut memiliki,
Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin meneliti hubungan antara motivasi
kerja dengan produktivitas karyawan sehingga judul penelitian ini adalah Hubungan
3
Motivasi Kerja dengan Produktivitas Karyawan pada Divisi Produksi PT.Pupuk
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah diatas,
yang berhubungan dengan Motivasi Kerja dan Produktivitas Karyawan PT. Pupuk
Kujang. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dalam rangka penyusunan
skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada
sebagai berikut:
4
1.4 Manfaat Penelitian
antara lain :
1.Perusahaan
pada umumnya
2.Penulis
BUMN dan dapat membandingkan teori yang didapat di bangku perkuliahan dengan
3.Pihak Lain
karyawan.
menyangkut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur yang vital dalam
5
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau giat
bekerja dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi kerja ini semakin penting
dijadikan titik acuan oleh sebagian manajer untuk memahami motivasi kerja
seseorang dalam organisasi, baik skala mikro maupun makro. Teori hireraki
(2) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
(3) Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
dicintai.
(4) Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh
orang lain.
6
Menurut Frederick Hezberg dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan (2007 :191) :
Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja timbul dari dua rangkaian faktor terpisah
yang disebut faktor motivator (faktor-faktor yang memberikan motivasi / rasa puas )
dan faktor Hygiene ( faktor-faktor yang menimbulkan rasa tidak puas).
organisasi (konteks pekerjaan) dimana pekerjaan itu dilakukan. Yang paling penting
dari faktor-faktor ini adalah kebijaksanaan perusahaan yang dinilai oleh banyak
positif untuk faktor-faktior ini tidak menyebabkan kepuasan kerja melainkan semata-
mata ketidakpuasan.
adalah:
a. Prestasi ( Achievement )
keberhasilan itu.
7
b. Pengakuan ( Recognition )
pekerjaannya.
d. Pengembangan (Advancement)
Kemajuan merupakan salah satu faktor motivator bagi bawahan. Agar faktor
dengan melatih bawahannya untuk bekerja yang lebih bertanggung jawab. Bila ini
pendidikan.
8
dalam bekerja serta mengusahakan agar setiap bawahan sudah tepat pada tempat
pekerjaanya.
suatu organisasi dapat memberikan kegairahan dan semangat kerja yang tinggi,
dengan harapan kebutuhan mereka harapkan dapat terpenuhi pada waktu yang akan
datang.
antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Tingkat
kemajuan ekonomi untuk ukuran suatu bangsa, suatu industri. Menurut Paul Mali
barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara
efisien. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluaran
yaitu :
9
Stephen P Robins (1993:40-44) menyatakan secara umum bahwa
Meliputi semua jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak
dipergunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan cuti, libur karena sakit,
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input).
adalah : kuantitas hasil dan kualitas hasil dan kesalahan manusia (Human Error),
10
Menurut Muchdarsyah Sinungan (2003:1) : Produktivitas adalah suatu
sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
b.tingkat absensi
Dimana produktivitas kerja terdapat sub-sub variabel yang terdiri dari tingkat
kesesuaian kualitas dengan standar yang sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
hasil, kemudian tingkat kehadiran yang akan terlihat pada tingkat absensi karyawan
dan tingkat kecerdasan secara teknis dan profesional yang bisa mengakibatkan human
1.sikap mental:
a.etika kerja
b.motivasi
c.disiplin kerja
2.Pendidikan
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan memiliki
wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya produktivitas .
11
3.Ketrampilan
Apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta
menggunakan fasilitas kerja yang baik. Pegawai akan menjadi terampil apabila
4.Manajemen
5.Tingkat penghasilan
6.Suasana kerja
Suasana kerja yang baik akan mendorong karyawan agar senang bekerja adan
meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik
7. Sarana produksi
8. Kesempatan berprestasi
12
Selanjutnya Bambang Kusriyanto (1993: 9-10) menjelaskan ada lima bidang
1. Seleksi
4. Pengembangan SDM
dependen variabel.
13
Motivasi Kerja
Motivasi meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
Gambar 1.1
Paradigma Penelitian
14
1.5.2 Hipotesis
mandiri, baik satu variabel atau lebih (Independen) tanpa membuat perbandingan atau
yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain (Suharsimi Arikunto,
2002:7). Dalam analisis ini akan dihitung koefisien korelasi yang dapat
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Divisi Produksi PT. Pupuk
Kujang ( Persero ) yang berjumlah 177 orang. Tingkat ketelitian (taraf nyata) yang
tersebut menentukan hipotesis dapat diterima atau ditolak. Dengan demikian, maka
jumlah sampel yang diambil dari jumlah populasi tersebut adalah 119 Orang.
15
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari studi lapangan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari studi literatur yang dimaksudkan untuk mendukung kekuatan dan kebenaran data
dijadikan landasan teori masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
penulis membaca dan mempelajari litelatur, jurnal, dan artikel dari internet
16
1.6.3 Operasionalisasi Variabel
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, dimana Motivasi Kerja adalah
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
variabel (X) dan sub variabel adalah faktor motivator sedangkan indikatornya adalah
berkembang
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini. (Muchdarsyah Sinungan, 2003:1) sebagai dependen
variabel (Y) dengan sub variabel Kualitas dan kuantitas hasil, Absensi, dan
pertanyaan pertanyaan riset yang diajukan, digunakan metode analisis data, perlu
dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terhadap pengumpulan data, dalam hal ini
17
1. Uji Validitas
variabel dengan apa yang akan diukur, selain itu untuk mengetahuhi seberapa jauh
alat pengukur dapat memberi gambaran terhadap objek yang akan diukur. Dengan
demikian dapat diharapkan kuesioner yang digunakan dapat berfungsi sebagai alat
2. Uji Reliabilitas
alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Reabilitas adalah suatu analisis yang
menunjukkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat ukur, dalam arti apakah
ukuran yang diperoleh tetap merupakan ukuran yang benar dari suatu yang diukur
dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
dalam penelitian dan menyesuaikan dengan teori yang mendukung penelitian secara
18
penulis akan mengumpulkan data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian
dianalisis
dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan berdasarkan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang ( Sugiyono, 2006 ; 86 ). Adapun Bobot penilaian skala likert
Tabel 1.1
Bobot penilaian untuk Motivasi Kerja
Keterangan Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tabel 1.2
Bobot penilaian untuk Produktivitas Karyawan
Keterangan Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
19
c. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis
Ho : r = 0
Ha : r 0
rs = x2 + y2 - di2
_____________________
2 ( x2 ) . (y2)
20
Tabel 1.3
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi (rs) Interprestasi
0,00 0,119 Sangat rendah
0,20 0,399 Rendah
0,40 0,599 Sedang
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Prof. DR. Sugiono (2006:160)
a. Uji Signifikansi
dk = n 2, dengan rumus :
n2
t rs
1 rs 2
Dimana :
rs = koefesien korelasi Spearman
rs = koefesien determinasi
n = banyaknya responden
21
dengan ketentuan :
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara Motivasi
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peralatan, manusia, dan informasi, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebuah organisasi, akan tetapi tujuan yang ditetapkan sebuah organisasi manajemen
23
Paul Hersay & Kenneth H. Blancard yang dikutip oleh Bedjo Siswanto
(1990:3) : Manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama
Mengacu pada definisi-definisi yang diungkapkan oleh pada ahli di atas dan
terlepas dari sudut mana para ahli memberikan batasan, maka manajemen adalah seni
pengendalian terhadap orang-orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya
manusia atau human resources. Pentingnya manajemen sumber daya manusia ini,
saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan
manusia merupakan bagian yang penting, bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen
itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber
24
Beberapa pengertian tentang manajemen sumber daya manusia, antara lain :
karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka (Dale Yoder 2003:11)
tujuan, baik individu maupun organisasi (T. Hani Handoko 1992 :4)
Fungsi-fungsi Manajemen
Adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai
25
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan (directing)
baik.
4. Pengendalian (controlling)
26
5. Pengadaan (procurement)
6. Pengembangan ( development)
7. Kompensasi (compensation)
(indirect) berupa uang atau barang kepada pegawai sebagai imbalan jasa
konsistensi.
8. Pengintegrasian (integration)
27
pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dari cukup
9. Pemeliharaan (maintenance)
mental dan loyalitas pegawai, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai
10. Kedisiplinan
Adalah salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting
sosial.
organisasi.
28
2.2 Pengertian Motivasi
dengan kata lain karyawan harus termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.
mengetahui sesuatu tentang tujuan karyawan dan tindakan yang akan dilakukan
diketahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan motif, motivasi, dan
motivator.
Motif menurut David B.Guralnik adalah suatu perangsang dari dalam, suatu
Sedangkan menurut Harold Koontz Motif adalah suatu keadaan dari dalam yang
penggerakan atau motivasi, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah
tujuan-tujuan.
Motivasi berasal dari perkataan latin, yakni movere, yang berarti dorongan atau
29
mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian atau definisi motivasi,
diantaranya :
pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para
Menurut Porter & Lawler dalam Sedarmayanti (2007 : 52) motivasi adalah :
berjalannya waktu.
motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
desire within an individual that stimulates him or her to Action. Motivasi adalah
individual.
Motivasi adalah suatu konsep yang kita gunakan jika menguraikan kekuatan-
kekuatan yang bekerja terhadap atau di dalam diri individu untuk memulai dan
mengarahkan perilaku.
30
Motivasi menurut Hasibuan (2007 :143) : Motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah proses
lingkungan kerja menurut McCormick yang dikutip oleh Mangkunegara (2002 : 94)
Pemberian motivasi kerja adalah suatu tindakan atau proses yang mengarahkan
mengarahkan daya dan potensi pegawai, agar secara produktif berhasil mewujudkan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya serta tercapai pula keinginan dari
para karyawan.
Proses motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan atau hasil yang dicari
karyawan dan dipandang sebagai kekuatan yang menarik orang. Tercapainya tujuan
31
Menurut Gibson, Ivancevich, Donnely yang diterjemahkan oleh Nunuk
Adiarni (1996:186) kebutuhan adalah kekurangan yang dialami oleh individu pada
suatu waktu tertentu. Kekurangan tersebut dapat bersifat fisik ( misalnya kebutuhan
akan makan dan minum), psikologis (misalnya kebutuhan untuk beraktualisasi diri),
adalah bersifat terarah kepada tujuan. Tujuan atau hasil yang dikejar oleh pekerja
4. Hasil karya
(evaluasi dan tujuan yang
tercapai)
Gambar 2.1
Proses Motivasi Model awal
32
Gambar diatas menunjukan bahwa orang berupaya untuk mengurangi
kebutuhan yang belum terpenuhi, yang memicu suatu proses pencarian cara guna
memilih tindakan, dan terjadilah perilaku yang mengarah kepada tujuan. Setelah satu
periode waktu, manajer menilai perilaku itu. Evaluasi prestasi menghasilkan bentuk
imbalan atau hukuman. Hasil dinilai oleh orang bersangkutan dan kebutuhan yang
belum terpenuhi. Pada gilirannya hal ini proses, dan pola siklus dinilai kembali.
adalah teori hierarki kebutuhan dari Maslow, teori ERG oleh Alderfer, teori
kebutuhan oleh McClelland dikutip oleh Hasibuan (2001:153), dan teori Harapan.
yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila
akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
33
a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan
dicintai.
d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh
orang lain.
terpenuhi maka akan timbul kebutuhan berikutnya yang belum terpenuhi sesuai
Kebutuhan terakhir yang paling tinggi adalah aktualisasi diri atau perwujudan
diri, dan sedikit sekali orang yang dapat mencapai langkah akhir dari kebutuhan ini.
Hal ini disebabkan karena kebutuhan aktualisasi diri berkembang secara psikologis
merupakan kebutuhan yang tidak pernah terpuaskan sepenuhnya karena setelah orang
34
itu berhasil dengan satu, maka ia akan berupaya untuk mencari cara lain dalam
pengembangannya.
Gambar 2.2
Hirarki Kebutuhan menurut Maslow
yaitu:
Kebaikannya :
1. Dengan teori ini kita mengetahui bahwa kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat.
2. Kebutuhan yang telah dicapai dan telah memberikan kepuasan bukan alat
motivasi.
Kelemahannya:
1. Teori ini dikemukan oleh Maslow hanya berdasarkan pengamatan saja, bukan
35
2. Motivasi kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat, tetapi karena manusia
3. Pada kenyataannya kebutuhan manusia itu belum pernah tercapai karena kebutuhan
yang tersusun secara hirarki, tetapi menurut Alderfer hanya ada tiga kelompok
Yaitu kebutuhan dimana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi
36
Dorongan untuk berprestasi dan berusaha untuk selalu sukses dan unggul.
Yaitu kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana
Yaitu kebutuhan yang mengarahkan tingkah laku dalam hubungan baik dengan
orang lain.
sosial. Kebutuhan seseorang sangat kuat, dampaknya ialah motivasi orang yang
(2) Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan
37
(3) Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan
Teori harapan dikemukakan oleh Victor Vroom, memfokuskan pada tiga hubungan :
(a) hubungan upaya- kinerja : Probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang
diinginkan.
memenuhi tujuan/ kebutuhan pribadi seseorang individu dan daya tarik ganjaran
bergantung pada kekuatan pengharapan bahwa tindakan akan diikuti keluaran tertentu
dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu. Teori Pengharapan
38
1. Harapan usaha kinerja : merujuk pada keyakinan karyawan bahwa
diinginkan.
39
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
1. Prinsip Partisipasi
2. Prinsip Komunikasi
usaha pencapaian tugas dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih
pemimpin.
40
5. Prinsip Memberi Perhatian
bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja seperti apa yang diharapkan oleh
pemimpin.
adalah:
a. Prestasi ( Achievement )
41
b. Pengakuan ( Recognition )
d. Pengembangan (Advancement)
42
e. Pekerjaan itu sendiri ( The work it self)
dan semangat kerja yang tinggi, dengan harapan kebutuhan mereka harapkan
1. Model Tradisional
Taylor. Sesuai dengan aliran ini aspek penting dari pekerjaan para manajer
43
Alat inovasi ini didasarkan pada anggapan bahwa karyawan sebenarnya
menemukan bahwa kontak sosial yang dialami mereka dan kebosanan dan
bukan hanya motivasi karena uang ataupun keinginan akan kepuasan tetapi
juga kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja dan tugas
organisasi.
antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Tingkat
44
Menurut Paul Mali (1978:6) Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan
atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan
sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai
yaitu :
merupakan keluaran tiap jam kerja dengan memperhatikan kualitas produk yang
dihasilkan.
(barang-barang dan jasa-jasa) terhadap input (tenaga kerja, modal, material dan
energi).
barang-barang atau jasa-jasa yang diproduksi selama periode tertentu dan input
tenaga kerja, modal dan sumber alam yang digunakan dalam proses produksi.
(output).
45
Produktivitas kerja menurut Cascio (1998) adalah Produktivitas sebagai
pengukuran output berupa barang atau jasa dalam hubungannya dengan input yang
efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja maksimal) dengan efisiensi salah satu
masukan (tenaga kerja) yang mencangkup kuantitas, kualitas dalam waktu tertentu.
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input).
mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
1.Sikap mental:
a.etika kerja
b.motivasi
c.disiplin kerja
46
2.Pendidikan
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan memiliki
produktivitas.
3. Ketrampilan
Apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta
4. Manajemen
produktif.
5. Tingkat penghasilan
produktivitas.
6. Suasana kerja
Suasana kerja yang baik akan mendorong karyawan agar senang bekerja adan
47
7. Sarana produksi
8. Kesempatan berprestasi
b. tingkat absensi
Dimana produktivitas kerja terdapat sub-sub variabel yang terdiri dari tingkat
kesesuaian kualitas dengan standar yang sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
hasil, kemudian tingkat kehadiran yang akan terlihat pada tingkat absensi karyawan
dan tingkat kecerdasan secara teknis dan profesional yang bisa mengakibatkan human
48
kebutuhan perseorangan, tetapi juga berhubungan dengan kelangsungan hidup
organisasi.
Dalam hal ini, peranan motivasi adalah penting bagi para manjer dan penyelia
karena dengan adanya motivasi ini, diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja
keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Oleh karenanya,
perlu dikuasai oleh setiap manajer organisasi, dan manajer sendiri sebenarnya
secara efektif dan efisien. Akan tetapi manajer tidak akan dapat mempengaruhi
bawahan apabila dia tidak memahami apa yang menjadi kebutuhan dari para
mencapai produktivitas kerja melalui pemahaman motivasi yang ada diluar diri
pekerja, akan sangat membantu dalam mencapai produktivitas kerja secara optimal.
prestasi kerja yang baik, sedangkan bagi karyawan yang memiliki motivasi yang
rendah tidak memberikan prestasi sebaik karyawan yang memiliki motivasi tinggi.
Dan semua ini tercermin melalui sikap karyawan dalam menghadapi pekerjaannya,
antara lain ditandai dengan turunya semangat kerja, cepat merasa bosan, sering absen,
terlambat datang, dan sebagainya yang pada akhirnya semua ini akan berdampak
49
Untuk melihat adanya hubungan motivasi karyawan dengan produktivitasnya,
1.seleksi
yang mengacu pada meningkatan produktivitas tenaga kerja bisa dibentuk. Oleh
karena itu, motivasi kerja menjadi subjek yang sangat penting karena secara
50
BAB III
Sebelum tahun 2003, PT. Pupuk Kujang merupakan salah satu anak
perusahaan Holding PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang memproduksi pupuk urea
dengan kapasitas terpasang pabrik sebesar 570.000 ton dan ammonia sebesar 330.000
ton per tahun. Disamping sebagai produsen pupuk, PT. Pupuk Kujang juga memiliki
perusahaan swasta nasional dan asing. Sifat usaha industri pupuk ini adalah semi
regulated yang mengarah ke highly regulated atau perusahaan yang diatur oleh
pemerintah khususnya bidang pemasarannya. Sejak tahun 2003, atas dasar ketentuan
51
Kujang telah mencanangkan awal pembangunan Proyek Kujang I-B pada tahun 2003.
Dan pada tahun 2005 pabrik ini mulai beroperasi, sehingga kapasitas terpasang kedua
pabrik PT. Pupuk Kujang mampu menghasilkan pupuk urea sebanyak 1.100.000
Seiring bertambahnya produksi PT. Pupuk Kujang, pada bulan april 2006
tanggung jawab distribusi PT. Pupuk Kujang bertambah 2 wilayah, yakni Sumedang,
Majalengka, dan pada bulan desember tahun 2006 bertambah satu wilayah lagi, yaitu
jawab PT. PUSRI, namun karena produksi PT. Pupuk Kujang dianggap telah
memadai maka wilayah Jawa Barat kini telah seratus persen merupakan tanggung
52
3.1.2 Struktur Organisasi PT. Pupuk Kujang (Persero)
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
Adapun jajaran komisaris dan direksi periode 2004 sampai sekarang (2008) :
Jajaran Komisaris
1. DR. Achmad Rochyadi (President Commissioner)
2. DR. Ir. Achmad Suryana (Commissioner)
3. Deddy Surjadi, SE (Commissioner)
4. Drs Rahmat Slamet (Commissioner)
5. Ir. Agus Tjahajana, SE, MSc (Commissioner)
Jajaran Direksi
1. Drs. Aas Asikin Idat. Ak. MM (Presiden direktur)
2. Ir. Supodo Damar Setiadi. MM (direktur produksi)
3. Ir. Muhammad Husein. SE (direktur teknik dan pengembangan)
4. Drs. A. Tossin Sutawikara. Ak. MM (direktur keuangan dan komersil)
5. Ir. Ade Suryanti. MM (direktur umum dan sumber daya manusia)
53
3.1.3 Deskripsi Kerja PT. Pupuk Kujang (Persero) Cikampek
Tugas pengawasan dewan komisaris terbagi dalam lima bidang yaitu bidang
komite audit. Komite ini diketuai oleh salah satu anggota dewan komisaris
dan beranggotakan dua orang ahli yang dianggkat oleh dewan komisaris.
54
(a) Direktur utama
perusahaan.
di luar pengadilan.
komisaris.
perusahaan.
55
(vii) Memastikan dipenuhinya hak-hak pemegang saham dan
stakeholder lainnya.
pemegang saham.
lingkungan hidup.
56
(ii) Mengurus perusahaan yang berkaitan dengan pembinaan
fungsional keuangan.
informasi..
57
(i) Membuat kebijakan dan pengambilan keputusan strategis
Kimia Dasar berupa Pupuk, yang mana memiliki tujuan dalam menjalankan tugasnya
(2) Aspek komersial dari operasi perusahaan, seperti penjualan Pupuk dan
Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Pupuk Kujang Dalam menjalankan kegiatan
(a) Produksi
58
pokok yang diperlukan dalam pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan
ammonia serta bahan kimia lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut
(b) Pemasaran
bidang hukum) dan jasa teknis lainnya dalam sektor industri pupuk dan
59
3.1.5 Kepegawaian pada Divisi Produksi Pada PT. Pupuk Kujang (Persero)
(Persero) berjumlah 177 orang dimana yang dijadikan sampel adalah 119 orang
Tabel 3.1
Jumlah karyawan
SD 6 3.39
SMP 19 10.73
SMU/STM 78 44.1
D3 37 20.90
S1 32 18.1
S2 5 2.82
Jumlah 177 100
Sumber : Departemen HRD PT. Pupuk Kujang (Persero) Cikampek
mandiri, baik satu variabel atau lebih (Independen) tanpa membuat perbandingan atau
yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain (Suharsimi Arikunto,
2002:7). Dalam analisis ini akan dihitung koefisien korelasi yang dapat
60
3.2.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Divisi Produksi PT. Pupuk
Kujang ( Persero ) yang berjumlah 177 orang, Untuk mengetahui besarnya sampel
yang diambil untuk mewakili seluruh populasi karyawan pada divisi produksi PT.
Tabel 3.2
N S N s
1% 5% 10% 1% 5% 10%
10 10 10 10 100 87 78 73
15 15 14 14 110 94 84 78
20 19 19 19 120 102 89 83
25 24 23 23 130 109 95 88
30 29 28 27 140 116 100 92
35 33 32 31 150 122 105 97
40 38 36 35 160 129 110 101
45 42 40 39 170 135 114 105
50 47 44 42 142 119 108
180
55 51 48 46 148 123 112
190
60 55 51 49 154 127 115
200
65 59 55 53 160 131 118
210
70 63 58 56 165 135 122
220
75 67 62 59 171 139 125
230
80 71 65 62 176 142 127
240
85 75 68 65 182 146 130
250
90 79 72 68 187 149 133
260
95 83 75 71 192 152 135
270
61
Tingkat ketelitian (taraf nyata) yang ditetapkan adalah 5% dan tingkat
hipotesis dapat diterima atau ditolak. Dengan demikian, maka jumlah sampel
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari studi lapangan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari studi literatur yang dimaksudkan untuk mendukung kekuatan dan kebenaran data
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang akan dijadikan
landasan teori masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis
membaca dan mempelajari literatur, jurnal, dan artikel dari internet juga buku-
62
2. Penelitian Lapangan (Field research)
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, dimana Motivasi Kerja adalah
sebagai independen variabel (X), dan Produktivitas Karyawan (Y) sebagai dependen
variabel.
63
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
64
3.2.4 Analisis Data
pertanyaan pertanyaan riset yang diajukan, digunakan metode analisis data, perlu
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap pengumpulan data, dalam hal ini
1. Uji Validitas
keakuratan suatu instrumen untuk mengukur data dari suatu variabel secara tepat.
Selain itu untuk mengetahui sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang
kuesioner yang digunakan dapat berfungsi sebagai data yang akurat dan dapat
dipenuhi oleh kuesioner adalah valid, Yaitu suatu kuesioner disebut valid jika butir-
butir pertanyaan mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut
2. Uji Reliabilitas
alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Reliabilitas adalah suatu analisis yang
65
menunjukkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat ukur, dalam arti apakah
ukuran yang diperoleh tetap merupakan ukuran yang benar dari suatu yang diukur
dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap subjek dengan menggunakan alat ukur yang sama. Syarat penting yang
harus dipenuhi oleh kuesioner adalah reliabel yaitu suatu angket disebut reliabel jika
jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu-
ke waktu.
dalam penelitian dan menyesuaikan dengan teori yang mendukung penelitian secara
penulis mengumpulkan data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada
dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan berdasarkan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang ( Sugiono, 2006 : 86 ). Adapun Bobot penilaian skala likert
66
Tabel 3.4
Bobot penilaian untuk Motivasi Kerja
Keterangan Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tabel 3.5
Bobot penilaian untuk Produktivitas Karyawan
Keterangan Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
c. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis
Ho : r = 0
Ha : r 0
67
2. Menentukan tingkat signifikansi (5%)
rs = x2 + y2 - di2
_____________________
2 ( x2 ) . (y2)
5. Menafsirkan koefisien korelasi
Tabel 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi (rs) Interprestasi
0,00 0,119 Sangat rendah
0,20 0,399 Rendah
0,40 0,599 Sedang
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Prof. DR. Sugiono (2006:160)
a. Uji Signifikansi
68
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang akan diteliti, maka digunakan
= n 2, dengan rumus :
n2
t rs
1 rs 2
Dimana :
rs = koefesien korelasi Spearman
rs = koefesien determinasi
n = banyaknya responden
dengan ketentuan :
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara Motivasi
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara
69
BAB IV
Setelah penulis melakukan studi lapangan dan mengolah data yang diperoleh
dengan menggunakan bantuan program SPSS 13.0 For Window, maka pada bab ini
Bab ini menyajikan hasil dan interpretasi data yang dikumpulkan melalui
PT.Pupuk Kujang (Persero) Cikampek. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan, yaitu :
(1) Untuk mengetahui Motivasi Kerja pada PT Pupuk Kujang (Persero) Cikampek,
Motivasi Kerja (X) dan Produktivitas Karyawan (Y), ditunjukan oleh tabel uji
pertanyaan untuk variabel Motivasi Kerja (X), dan 13 butir pertanyaan untuk variabel
70
disebarkan dengan 27 butir pertanyaan, digunakan taraf signifikansi sebesar 5% atau
- r hitung positif, serta r hitung > r tabel maka item pertanyaan tersebut valid
- r hitung negatif, serta r hitung < r tabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid
Tabel 4.1
Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
( N = 119 dan = 0,05 didapat pendekatan rtabel = 0,195 )
71
Tabel 4.2
Uji Validitas Variabel Produktivitas Karyawan
( N = 119 dan = 0,05 didapat pendekatan rtabel = 0,195 )
Dari tabel uji validitas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien validitas semua
item pertanyaan (27item) untuk variabel motivasi kerja dan produktivitas kerja
karyawan, semuanya valid (diterima), dimana nilai r hitung > r tabel. Untuk nilai r hitung
dapat dilihat pada output SPSS corrected item total correlation (lihat lampiran 1.4 &
1.5)
kemampuan indikator variabel dalam mencapai apa yang ingin diukur. Bila butir
r alpha positif, dan r alpha > rtabel maka item pertanyaan tersebut reliabel
r alpha negatif, dan r alpha < rtabel maka item pertanyaan tersebut tidak reliabel
72
Dari hasil pengolahan data item pernyataan dari kuesioner variabel Motivasi
Kerja (X) yang telah disebarkan semuanya dinyatakan valid (lampiran 1.4).
Sedangkan untuk menentukan data yang telah disebarkan reliabel dapat dilihat dari
syarat reliabilitas, yaitu nilai alpha harus lebih besar dari nilai r tabel (0,195). Hasil
yang diperoleh dari kuesioner yaitu nilai r hitung sebesar 0,727 lebih besar dari r
tabel, ini menunjukkan bahwa data yang telah penulis sebarkan reliabel. Oleh karena
itu item pernyataan dari kuesioner yang sudah valid dari variabel Motivasi Kerja
yang telah disebarkan semuanya dinyatakan valid (lampiran 1.5). Sedangkan untuk
menentukan data yang telah disebarkan reliabel dapat dilihat dari syarat reliabilitas,
yaitu nilai r hitung harus lebih besar dari nilai r tabel (0,195). Hasil yang diperoleh
dari kuesioner Produktivitas Karyawan nilai r hitungnya sebesar 0,782 dimana lebih
besar dari r tabel, ini menunjukkan bahwa data yang penulis sebarkan reliabel. Oleh
karena itu item pertanyaan dari kuesioner yang sudah valid dari variabel Produktivitas
Karyawan sangat reliabel untuk dijadikan sebagai alat dalam penelitian ini.
kategori, yaitu : jenis kelamin, pendidikan, umur dan masa kerja. Singkatnya dapat
73
Tabel 4.3
Karakteristik responden
No Keterangan Jumlah % N
1. Jenis Kelamin Laki-laki 117 98 117
2. Jenis kelamin Perempuan 2 2 2
Total 119 100 119
1. Sarjana 23 19 23
2. Diploma 51 43 51
3. SMU / STM 40 34 40
4. SMP 5 4 5
Total 119 100 119
1. < 30 tahun 11 9 11
2. 31 - 40 tahun 15 13 15
3. 41 50 tahun 26 22 26
4. > 50 tahun 67 56 67
Total 119 100 119
1. < 5 Tahun 11 9 11
2. 6 - 10 Tahun 9 7,6 9
3. 11 - 20 Tahun 10 8,4 10
4. 21 - 30 Tahun 40 34 40
5. >31 Tahun 49 41 49
Total 119 100 119
Sumber: Hasil Pengolahan data Kuesioner 2008
Pupuk
Kujang (Persero) Cikampek, dilihat dari jenis kelamin, tingkat pendidikan,umur dan
a. Dilihat dari jenis kelamin, bahwa sebanyak 117 (98 %) dari responden
74
karenakan penelitian dilakukan pada divisi produksi maka laki-laki terlihat
lebih dominan.
(34%) adalah lulusan SMU atau dan STM, dan 5 responden (4%) dari 119
yang berumur diatas 50 tahun dan kurangnya tenaga produktif (berada pada
(41%) memiliki masa kerja > 31 tahun. Dilihat dari masa kerja terlihat para
yang dijadikan objek penelitian ini cukup memadai sehingga dapat dijadikan sampel
75
penelitian. Terbukti sebanyak 62% responden berpendidikan diatas SMU/STM (D3
sampai dengan S1) yang berarti bahwa dari sisi latar belakang pendidikan,
pemahaman responden akan suatu masalah dan pemecahan permasalahan jauh lebih
bawah salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan itu adalah dengan memotivasi
para pegawainya.
karyawan yang tinggi akan tetapi bagaimana agar karyawan termotivasi untuk
memberikan hasil kerja yang terbaik setiap saatnya. Untuk motivasi kerja karyawan
PT.Pupuk Kujang Cikampek sudah tergolong baik, hal ini terlihat dari sikap para
karyawannya yaitu :
1. Para karyawan selalu bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan atau
dibebankan kepadanya.
keahlian mereka.
76
3. Para karyawan sewaktu-waktu oleh atasan mereka diberikan kebebasan
5. Karyawan merasa perusahaan tidak memberikan motivasi kerja dalam hal gaji /
upah yang baik. Karena mereka merasa gaji mereka tidak sesuai dengan standar
dalam arti dalam level management yang sama gaji karyawan di perusahaan lain
1. Gaji
berdasarkan pada bobot tugas dan tanggung jawab yang dipangkunya ( equal job for
kepada karyawan.
Struktur gaji karyawan terdiri dari susunan skala gaji dasar dan komponen
gaji terdiri dari gaji dasar, bantuan biaya dan tunjangan- tunjangan. Untuk
77
mengimbangi kenaikan biaya hidup dalam suatu masa tertentu perusahaan
mengadakan kenaikan gaji bagi karyawan yaitu berupa kenaikan gaji dasar dan atau
3.Penghargaan
2) telah mencapai masa kerja 8 tahun (diberikan piagam dan lencana emas 23
sebesar atau setara dengan harga emas 23 karat seberat 15 gram) dan 32 tahun
( diberikan piagam dan uang tabungan sebesar atau setara emas 23 karat
seberat 25 gram ).
78
4. Tunjangan Kesehatan
kesehatan jasmani dan rohani bagi karyawan dan atau keluarga karyawan,serta guna
79
a.Kepala Kompartemen/ Sekretaris Perusahaan/ Kepala Divisi/ Kepala
sebesar 100%
perusahaan.
80
penggantian biaya yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan
perusahaan.
5. Tunjangan Jabatan
jabatan :
c.Supir
3) Kepala Dinas/ Kepala Bagian/ Kepala Unit Kerja sederajat dan Shift
Superintendent
81
4) Kepala Seksi/ Kepala Bidang
6. Pengembangan
produk NPK untuk holtikultura / perkebunan dan melakukan studi distribusi pupuk
yang tinggi, dengan harapan kebutuhan karyawan harapkan dapat terpenuhi pada
menjelang hari raya keagamaan (Idul Fitri, Natal, Galungan dan Nyepi). Perusahaan
juga memberikan uang bingkisan/ paket secara lumpsum kepada karyawan yang
akan merayakan hari raya keagamaan ( Idul Fitri, Natal, Galungan dan Nyepi) sesuai
82
8. Jasa Operasi
Saham (RUPS). Ketentuan jasa operasi ditetapkan dalam RUPS laporan tahunan.
Perhitungan pemberian jasa operasi dihitung secara proporsional sesuai dengan masa
9. Pendidikan
tiap karyawannya untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta
dengan tanggung jawab yang lebih besar sebagai penghargaan dan pengakuan
perusahaan kepada karyawan atas prestasi yang dicapainya. Disamping itu juga
terkandung pula unsur unsur pembinaan dalam rangka pengembangan potensi teknis
ke pangkat setingkat lebih tinggi pada rank golongan jabatan yang dipangkunya dan
merupakan penghargaan dari perusahaan atas kondite yang baik. Promosi jabatan
terdiri dari pengisian jabatan struktural dan jabatan fungsional dengan tujuan untuk
83
11. Penilaian Hasil Karya
penilaian yang obyektif terhadap potensi dan prestasi kerja karyawan untuk
memberikan motivasi kerja. Penilaian hasil karya setiap karyawan dilakukan oleh
atasan langsung karyawan, berkala satu tahun sekali. Penilaian hasil karya dilakukan
Untuk memelihara kondisi fisik dan penyaluran bakat / hobi serta untuk
bulan sekali
14. Uang cuti diberikan sebesar 2,5 kali gaji dalam setahun
Dilihat dari pemberian motivasi yang diberikan oleh perusahaan dan hasil
menyimpulkan bahwa motivasi kerja sudah baik hal ini terlihat dari adanya
perusahaan. Selain itu kesejahteraan karyawan dan keluarganya pun terpenuhi dan
tercukupi. Karena karyawan bagi perusahaan merupakan asset yang harus di jaga
84
Akan tetapi, dalam hal pemberian gaji PT. Pupuk Kujang kurang
mendapatkan respon yang positif dari para karyawannya hal ini dikarenakan
karyawan merasa tidak puas terhadap besarnya gaji yang mereka terima tidak
sebanding dengan apa yang telah mereka kerjakan. Dan yang menyatakan ketidak
puasan ini mayoritas karyawan laki-laki karena mereka sebagai tulang punggung
keluarga yang harus memenuhi kebutuhan keluarganya. Masalah pemberian gaji ini
tidak membuat motivasi kerja karyawan turun sebab hal-hal yang kelihatan kecil
para karyawannya untuk bekerja lebih baik lagi. Dan motivasi bukan saja harus
didorong oleh imbalan yang berbentuk materi akan tetapi pengakuan, eksistensi, dan
Walaupun dalam hal pemberian gaji kurang mendapatkan respon yang positif,
para karyawan terlihat sangat loyal terhadap perusahaan. Hal ini terlihat dari
karakteristik responden untuk kuesioner hampir 70% responden masa kerja karyawan
berada pada rentang 21-30 dan > 31 tahun. Para karyawan terlihat sangat loyal
kebutuhan mereka baik berupa material maupun non material sehingga mereka
85
Tabel 4.4
Pendapat responden mengenai Motivasi Kerja
Tanggapan Responden
No. Pernyataan SS S CS TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
Selama saya bekerja, selalu
berupaya untuk mencapai hasil 96 80.67 18 15.13 5 4.20 0 0.0 0 0.0 119 100
kerja yang seoptimal mungkin
1
Apabila saya berhasil 119 100
melaksanakan pekerjaan
dengan baik, atasan tidak 0 0.0 0 0.0 31 26.05 66 55.46 22 18.49
langsung menyatakan
keberhasilan pada saat itu
2
Pimpinan atau instansi saya 119 100
selalu memberikan
penghargaan terhadap 111 93.28 8 6.72 0 0.0 0 0.0 0 0.0
karyawan atau karyawan
berprestasi
3
Perusahaan selalu memberikan 119 100
kenaikan pangkat atau promosi
terhadap karyawan yang 91 76,47 0 0.0 28 23.53 0 0.0 0 0.0
berprestasi
4
Saya ikut serta berpartisipasi 119 100
dalam merencanakan dan 24 20.17 90 75.63 5 4.20 0 0,0 0 0.0
melaksanakan pekerjaan
5
Saya akan bekerja dengan 119 100
sungguh-sungguh sekalipun 56 47.06 35 29.41 10 8.40 12 10.08 0 0,0
tidak ada atasan
6
Atasan selalu melatih 119 100
karyawannya untuk bekerja 6 5.04 86 72.27 22 18.49 5 4.20 0 0,0
lebih bertanggung jawab
7
Pimpinan tidak memperhatikan 119 100
pengembangan kemampuan 0 0.0 6 5.04 43 36.13 59 49.58 0 0,0
dan karier saya
8
Perusahaan memberikan 119 100
kesempatan bagi karyawannya 75 63.03 27 22.69 11 9.24 6 5.04 0 0,0
untuk mengikuti pendidikan
9
Bidang pekerjaan yang saya 119 100
lakukan sekarang sesuai dengan 28 23.53 46 38.65 45 37.81 0 0.0 0 0.0
skill yang saya miliki
10
86
Gaji/upah yang saya terima 119 100
sesuai dengan apa yang saya 56 47.06 25 21 22 18.49 10 8.40 6 5.04
11 kerjakan
Pihak perusahaan selalu 119 100
memberikan kesempatan dan
dorongan bagi karyawannya 22 18.49 54 45.37 25 21 10 8.40 8 6.72
untuk maju dan berkembang
12
Atasan selalu memberikan 119 100
pengarahan yang baik dan tepat 90 75.63 0 0.0 29 24.37 0 0.0 0 0,0
terhadap pekerjaan
13
Selalu berusaha menghindari 119 100
hal-hal yang menyebabkan
6 5.04 84 70.59 24 20.17 6 5.04 0 0,0
kebosanan dalam bekerja
14
Sumber : Data diolah (2008)
1 dan 3 terlihat bahwa PT. Pupuk Kujang sudah memperhatikan prestasi kerja
hasil karya kepada para karyawannya setiap satu tahun sekali. Dan hanya
oleh perusahaan dikarenakan karyawan bekerja dalam keadaan tidak fit atau
tidak stabil sehingga tidak menghasilkan kerja yang optimal dan berdasarkan
adalah karyawan yang berusia > 50 tahun karena mereka berada pada usia
yang tidak produktif lagi dan karyawan wanita yang produktivitas kerjanya
87
memotivasi karyawannya sehingga pujian atas keberhasilan suatu pekerjaan
mendorong para karyawan untuk terus maju. Dan disana juga terlihat ada
sehingga lupa memberikan pujian dan bila dilihat dari karakteristik responden
pernyataan no. 5, 6 dan 7 terlihat bahwa ada sebagian kecil karyawan yang
sungguh bekerja bila tidak ada atasan dikarenakan tidak ada yang mengawasi
dan atasan mereka tidak selalu memberikan contoh yang baik dalam hal
tanggung jawab dan bila dilihat dari karakteristik responden yang menjawab
pernyataan no. 9 dan 13 terlihat bahwa sebagian besar merasa bahwa PT. Pupuk
kepada setiap karyawan untuk mengikuti pendidikan dan latihan kerja baik yang
di biayai oleh perusahaan maupun atas usahanya sendiri dengan ketentuan tidak
kerjanya. Dan hanya sebagian kecil yang menyatakan cukup setuju dan bila
88
dilihat dari karakteristik responden yang menjawab adalah karyawan wanita dan
5. Untuk indikator Pekerjaan itu sendiri ( the work it self) yang ditunjukan oleh
pernyataan no. 10 dan 11 terlihat bahwa sebagian kecil merasa gaji yang mereka
terima tidak sesuai dengan apa yang telah mereka berikan kepada perusahaan
lain gaji mereka lebih besar. Dan bila dilihat dari karakteristik responden yang
menjawab tidak sesuai dan cukup setuju adalah laki-laki karena mereka sebagai
ditunjukan oleh pernyataan no. 8, 12 dan 14 terlihat bahwa sebagian kecil para
dikarenakan suasana kerja yang monoton dan tidak bervariasi. Dan mereka
sehingga tidak memiliki semangat kerja yang tinggi. Dan bila dilihat dari
karakteristik responden yang menjawab adalah karyawan yang berusia 40- 50 dan
> 50 tahun karena mereka merasa sudah cukup lama bekerja sehingga sering
Dilihat dari data yang diperoleh tentang rata-rata jawaban responden terhadap
item pernyataan Motivasi Kerja, diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.896 (Lampiran
1.1).
Tingkat Motivasi Kerja tersebut dapat dijelaskan dengan tabel 4.5 dibawah ini :
89
Tabel 4. 5
Tabel Standar Nilai Rata-rata Motivasi Kerja
Nilai rata-rata Tingkat Motivasi Kerja
1 1,99 Sangat rendah
2,00 2,99 Rendah
3,00 3,99 Tinggi
4,00 5,00 Sangat tinggi
Berdasarkan tabel klasifikasi tingkat Motivasi Kerja diatas, maka nilai rata-
rata yang diperoleh dari 119 responden sebesar 3,896 menunjukan tingkat klasifikasi
Motivasi Kerja tersebut termasuk kategori baik. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa tingkat Motivasi Kerja di PT. Pupuk Kujang adalah tinggi. Sedangkan
langsung motivasi kerja PT.Pupuk Kujang sudah baik secara keseluruhan walaupun
manajemen sebagai pengelolaan sumber daya manusia diperlukan. Hal ini merupakan
suatu cara meningkatkan suatu produktivitas kerja karyawan. Kadang kemajuan dari
suatu organisasi tidak diimbangi oleh sumber daya yang baik pula. Hal ini
90
mengakibatkan tidak akuratnya antara keinginan dengan realita yang ada. Begitupun
produktif.
3. Produksi urea pada tahun 2007 hanya mencapai 526.529 ton atau
93,19% dari target dan produksi ammonia sebesar 346.811 ton atau
93,35% dari target (lampiran 1.7). Hal ini terutama dikarenakan pada
bulan April 2007 terjadi unschedule shutdown pada Pabrik Urea tidak
dapat beroperasi selama 12,10 hari dan Pabrik Ammonia selama 9,86
30.939 ton atau 60,67% dari target sebesar 51.000 ton, menyebabkan
berikut :
91
1. Setiap karyawan berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja dari
a. Persyaratan jabatan
memperlancar pekerjaan.
4. Penempatan karyawan pada posisi jabatan yang tepat dan sesuai dengan
organisasi dan tantangan dunia bisnis melalui pendidikan dan reedukasi, serta
6. Perusahaan menyediakan tempat kerja, sistem kerja, dan peralatan kerja yang
dilakukan oleh penulis serta peningkatan produktivitas karyawan yang dilakukan oleh
PT.Pupuk Kujang (Persero) Cikampek. Produktivitas karyawan terlihat baik, hal ini
92
terlihat dari perusahaan yang selalu meningkatkan keahlian karyawannya dalam
lebih luas. Akan tetapi bila dilihat dari karakteristik responden khususnya pada umur
dan masa kerja terlihat karyawan PT. Pupuk Kujang Cikampek banyak yang
memasuki usia pensiun sehingga produktivitasnya tidak sebaik para karyawan yang
berusia produktif akan tetapi perusahaan belum bisa melakukan regenerasi karyawan
disebabkan oleh prosedur yang memakan waktu lama untuk memprosesnya dan bila
menyediakan bus, dan kendaraan dinas untuk mobilitas para pegawainya. Teknologi
yang terus diperbaharui juga dilakukan oleh perusahaan agar tidak tertinggal dengan
Dan untuk produktivitas karyawan yang dilihat dari jenis kelamin, perusahaan
93
karyawan laki-laki. Karena karyawan wanita wajib mendapatkan cuti haid dan cuti
Akan tetapi produktivitas karyawan dipengaruhi juga oleh usia pabrik yang
tua dan down time yang berpotensi meningkat, sehingga hal ini berpengaruh pada
pendapatan dari penjualan produk maupun dari pendapatan lainnya. Akan tetapi
dana yang besar terutama untuk replacement dan reconditioning beberapa peralatan
inti.
Tabel 4.6
Pendapat responden mengenai Produktivitas Karyawan
Tanggapan Responden
No. Pernyataan SS S CS TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
94
Jumlah pekerjaan yang
diselesaikan oleh saya selalu
71 59.66 42 35.29 6 5.04 0 0.0 0 0.0 119 100
melebihi standar yang ada :
1
Saya berusaha mengerjakan 119 100
2
Selalu meningkatkan kualitas 119 100
3
Saya menggunakan waktu 119 100
4
Saya tidak akan meninggalkan 119 100
5
Saya selalu mengikuti 119 100
6
Waktu yang digunakan untuk 119 100
7
Saya selalu mengikuti 119 100
95
Dalam proses pelaksanaan 119 100
9
Bila mengalami kegagalan, 119 100
saya berusaha
79 66.39 0 0.0 40 33.61 0 0.0 0 0.0
memperbaikinya :
10
Dalam mengerjakan pekerjaan 119 100
selalu bersungguh-sungguh
82 68.91 6 5.04 31 26.05 0 0.0 0 0.0
agar tidak terjadi kesalahan
11
Jam kerja saya manfaatkan 119 100
12
Saya selalu siap bekerja 119 100
13
Sumber : Data diolah (2008)
oleh pernyataan no. 1,3,7 dan 9 terlihat bahwa sebagian besar karyawan dalam
dikarenakan berbagai hal seperti : karyawan dalam keadaan tidak fit, adanya
96
masalah keluarga atau dengan karyawan lain dan usia karyawan yang sudah tidak
produktif lagi.
4,5,12 dan 13 terlihat bahwa sebagian besar para karyawan belum menggunakan
dilihat dari karakteristik responden yang kebanyakan laki laki kurang mampu
memanfaatkan waktu dan usia SDM terbanyak yang memasuki usia pensiun
diadakan oleh perusahaan. Dan bila dilihat dari karakteristik responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju adalah karyawan yang sudah bekerja dalam
masa kerja yang lama yaitu 21-30 dan > 30 tahun dan bila dilihat dari jenis
kelamin adalah karyawan laki-laki yang menyatakan setuju dan sangat setuju
berdasarkan pendidikan karyawan yang menjawab setuju dan sangat setuju adalah
Dilihat dari data yang diperoleh tentang rata-rata jawaban responden terhadap
97
(Lampiran 1.2). Tingkat Produktivitas Karyawan tersebut dapat dijelaskan dengan
Tabel 4.7
Tabel Standar Nilai Rata-rata Produktivitas Karyawan
Nilai rata-rata Tingkat Produktivitas
Karyawan
1.00 1.99 Sangat rendah
2.00 2.99 Rendah
3.00 3.99 Tinggi
4.00 5.00 Sangat tinggi
nilai rata-rata yang diperoleh dari 119 responden terhadap Produktivitas Karyawan
karyawan PT.Pupuk Kujang Cikampek sudah tinggi bila dilihat dari keseluruhan
usia terbesar SDM yang memasuki masa pensiun dan usia pabrik yang sudah tua.
98
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka dilakukan analisis hubungan
kedua variabel. Untuk mengukur hubungan variabel bebas dengan variabel terikat,
Produktivitas Karyawan
Dari perhitungan output SPSS diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
2.Statistik Uji
koefisien korelasi rank Spearman atau menguji hipotesis uji diatas adalah
Rumus:
n2
t rs
1 rs 2
99
119 2
t = 0,703
1 0,7032
t = 0,703 . 10,793
t = 7.587
dalam kasus ini akan diambil tingkat signifikan = 5% kriteria uji untuk uji dua
koefisien korelasi yang dapat dilihat pada lampiran 1.6, bahwa Motivasi Kerja
100
BAB V
Pada bab ini penulis akan menyajikan kesimpulan dan saran dari penelitian
5.1 Kesimpulan
ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari 119 responden
Karyawan dapat diklasifikasikan sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari
nilai rata-rata yang diperoleh dari 119 responden sebesar 4,229. Dengan
100
tersebut adalah kuat. Dimana arah hubungan antara Motivasi kerja dengan
akan buruk.
5.2 Saran
saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak perusahaan, yaitu :
dalam hal gaji / upah yang baik. Karena mereka merasa gaji mereka tidak
sesuai dengan standar dalam arti dalam level management yang sama gaji
terhadap perusahaan lain yang satu level, sehingga karyawan akan loyal
terhadap perusahaan .
101
2. Walaupun Produktivitas Kerja Karyawan di PT.Pupuk Kujang Cikampek
produktif.
produktif lagi
102