You are on page 1of 18

Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan

bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek


tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan
cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan baik secara
lisan maupUll tertulis. (KamusBesarBahasaIndonesia,edisi ketiga,
tahun 2002). Meskipun ada banyak macam gaya bahasa atau
majas, namun secara sederhana gaya bahasa terdiri dari empat
macam, yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas
pertentangan, dan majas sindiran.

Majas Perbandingan

1. Alegori (allgoria:alIos,lain,agoreurein:
ungkapan,
pernyataan) adalah menyatakan dengan cara lain, melalui
kiasan atau peggambaran.
a. Burungmerpatimenggambarkan perdamaian.
(perilaku burung'merpati memberikan gambaran
lengkap sebagai burung yang cinta damai) .

b. Hidup manusia seperti roda!ckadang-kadang di bawah Ii


kadang pula di atas.
_0

2. Alusio adalah pemakaian ungkapan yang ~idak


diselesaikan karena selain ungkapan itu sudah dikenal juga
pembicara atau penulis ingin menyampaikan maksud
secara tersembunyi. ';:;'
a. Ah, kau ini, seperti kura-kura dalam perahu.
(Iengkaptrya, Ah, kau ini, seperikura-kura dalam
perahu, pura-pura tidak tahu.)
b. Memberikan barang atau nasihat seperti itu
kepadanya, engkau seperti memberikan bunga kepada
seekor kera.
c. Kalau ada sumur di ladang, bolehkah sqya menumpang
mandi?

61
3. Simile adalah pengungkapan dengan menggunakan
perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan clan penghubung seperti layaknya, bagaikan,
seperti, bagai.
a. Caranya bercinta selalu mengagetkan, seperti
petasan (Rendezvous,Agus Noor)
b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu
memimpikan hidupnya mengalir sepertisebuah
bossanova.Tak terlalu banyak kejutan, sepertijazz.
(Rendezvous,Agus Noor)

4. Metafora (Yun. Metaphore:meta:di atas,pherein:membawa)


adalah pengungkapan berupa perbandingan analogis satu
hal dengan hallain, dengan menghilangkan kata-kata seperti,
layaknya, bagaikan, dsb.
a. Generasi muda adalah tulangpunggungnegara
(generasi muda dianalogikan sebagai tulang
punggung)
b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu
memimpikan hidupnya adalah sebuahbossanova
ataujazz.
c. Setelah sampai di kaki gunung(analogi dari kaki
manusia) ia duduk-duduk di mulutsungai(analogi
dari mulut manusia).

5. Antropomorfisme adalah bentuk metafora yang


menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan
dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
a. Setelah sampai di kaki gunung, ia duduk-duduk
di mulut sungai.
b. Ketika sampai di mulutjurang, hatinya ragu-ragu,
adakah ia berani melanjutkan perjalanan

62
6. Sinestesia adalah bentuk metafora berupa ungkapan
yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan
kepada indra yang lain.
a. Kata-katanya (untuk telinga) memang terkenal
pedas. (untuk pengeeap/ lidah)
b. Permen nona-nona rasanya rame-rame!
e. Betapa sedap memandang gadis eantik yang
selesai berdandan.

7. Antonomasia adalah penggunaan sifat sebagai nama diri


atau nama diri sebagai nama jenis.
a. Lho, Mbak:Ju,kalau begini aku harus bagaimana?
Masakan aku harus melepas bekisarku,meski
katanya, dia hanya mau pinjam sebentar?
(Belantik,Ahmad Tohari)
b. " ...Jangan seperti anak kemarin sore, Kolonel.
Kalau mereka menginginkan kematianku,
baiklah." "Mungkin ini jalan terbaik, Jendral"
(Rendezvous,Agus Noor)

8. Aptronim adalah pemberian nama yang coeok dengan.;


sifat atau pekerjaan orang.,
a. Karena sehari-hari ia bek'~rja sebagai kusir
gerobak, ia dipanggil Kartogrobak.
b. Tentu Karto grobak tidak ada sangkut-pautnya
dengan si Gendut,anak Tarsih tetangga sebelah.
"<::.
9. Metonemia adalah bentuk pengungkapan berupa
penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merk,
eiri khas atau menjadi atribut.
a. Saat itu aku mulai melayang karena dua butirblue
diamondyang sekaligus kutenggak (Rendezvous,
Agus Noor)
b. Maya memang menyukai bossanova...Dan ia pun
bereerita, betapa dia selalu memirnpikan

63
hidupnya mengalir seperti sebuah bossanova.Tak
ter1alu banyak kejutan, seperti jazz. (Rendezvous,
Agus N oar)
c. Ke mana pun ia pergi, ia tak pernah 1epas dari
Chairil Anwar. (Chairil Anwar adalah nama
penyair pembaharu Angkatan 1945)

10. Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau


kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib
antara pembicara dengan yang dibicarakan.
a. Bawuk atau toleadalah sebutan karib untuk anak
perempuan dan 1aki-1aki.
b. Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji
mata itu, yang membuat Otok kian terkesima.
(Rendezvous,Agus Noar)

11. Litotes adalah ungkapan berupa mengecilkan fakta


dengan tujuan untuk merendahkan diri. .

a. Tanpa bantuanAnda sekalian,pekerjaan saya ini


tidak mungkin selesai.
b. Mampir1ahke rumah sayayang tak berapaIuds.
c. Aku hanya bisa memberikan bantuan a la -.
kadartryadan tidak seberapa.Silakan diterima
dengan senang hati.
.
12. Hiperbola (Yun. Huperbo!a;huper,di atas, melampaui,
terlalu, ballo,melempar) adalah cara pengungkapan
dengan melebih-1ebihkan kenyataan sehingga kenyataan
itu menjadi tidak masuk akal.
a. Hatiku hancurmengenang dikau, berkePing-kePing
jadinya.
b. Ombak setinggigunungmenghantam rumah-
rumah dan menghanyutkan ribuan manusia. Dan
orang-orang Aceh kehabisanair matakarena sedih
o1ehmusibah tsunami itu.

64
c. Air matanya terkuras habis karena terharu
membayangkan nasib Sitti Nurbaya.

13. Personifikasi atau penginsanan adalah cara


pengungkapan dengan menjadikan benda mati atau tidak
bernyawa sebagai manusia.
a. Angin mendesah,mengeluhdan mendesah.(Surat
Cinta,Renclra)
b. Lampu-lampu penduduk di pinggir jalan berlarian
ke belakang. (Belantik,Ahmad Tohari)
c. Tetapi Dukuh Paruk tetaplah Dukuh Paruk. Dia
sudah berpengalaman dengan kegetiran
kehidupan, dengan kondisi hidup yang paling
bersahaja. (fanteraBianglala,Ahmad Tohari)

14. Depersonifikasi adalah cara pengungkapan dengan tidak


menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa
sebagai manusia.
a. Jika aku bimga, engkau kumbangnya.
b. Engkaulahbulanku,Pelitamalamku.
-'
.

.
'~

15. Pars pro toto adalah sinekdoke berupa mengungkapkan


sebagian dari objek untuk menunj~ , keseluruhan objek
tersebut.
a. Nah, sendok dan garpu telah tersedia, silakan
dinikmati dengan tanpa sungkan-sungkan. (Yang
tersedia adalah daging ayam pang~g, nasi
mengepul, beraneka sayur-mayur, dan tentu saja,
piring, sendok, dan garpu)
b. Tatapanmataf!Yatelah meruntuhkan hatiku.

16. Totum pro parte adalahsinekdoke berupa


mengungkapkankeseluruhanobjekpadahalyang
dimaksudhanya sebagiansaja.

65
a. Tidak kusangka, Indonesiaternyata dapat
menyabet gelar TheAbsolute Winnerdalam
olimpiade fisika tahun 2006.
b. Kata Amien Rais: Bangsakita kehilangan
kemandirian (Kompas,27/12/2006)
c. Amerika Serikatmenuduh Iran campur tangan
soal Irak.

17. Eufemisme (YWl.euphemismos; eu,baik, pheme,perkataan,


ismos,tindakan) adalah menggantikan kata-kata yang
dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain
yang lebih pantas atau dianggap halus.
a. Maaf Pak, saya minta izin ke belakang.
(Membuang air kecil atau besar dirasa kurang
sopan dibandingkan ke belakang.)
b. Kata pelacur atau perempuan jalang dianggap
kurang pantas dibandingkan (wanita) tuna sUJila.
c. Kaum tunawismamakin bertambah saja di
kotaku. .

18. Disfemisme adalah mengungkapkan pernyataan tabu ..:

atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.


a. Ibuku seorang pe/acur.. ..(cerpen "Pelajaran
Mengarang", Seno Gumira Ajidarma)
b. Bolehkah saya meminta izin untuk kencing
sebentar? '

19. Fabel adalah menyatakan perilaku binatang sebagai


manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
a. Kancil diam sejenak. Kebun mentimun siapakah
gerangan ini?
b. Mengetahui bahwa Kancil telah menipunya,
geramlah hati harimau.

66
20. Parabel adalah ungkapan pelajaran atau nilai tetapi
dikiaskan atau clisamarkan dalam cerita.
Misalnya, kisah Nabi Ayub atau kisah para nabi besar
lainnya adalah parabel. Demikian juga, cerita-cerita Fabel
menyatakan nilai clanpelajaran hidup yang dapat
diketahui melalui membaca atau mendengarkan cerita
secara keseluruhan.

21. Perifrase adalah ungkapan yang panjang sebagai


pengganti pengungkapan yang lebih pendek.
a. Ke manapun ia pergi, besitua bermerekYamaha
produksi tahun 1970 selalu menemaninya..
b. Aku lebih merasa nyaman naik gerbongpmvang
yang be,:jalan di atas rei.

22. Eponym adalah majas perbandingan dengan menjadikan


nama orang sebagai tempat atau pranata. Misalnya,
Gelora Bung Karno, Gunung Sukarnapura, rezim
Suharto, lapangan Trikora.

23. Simbolik adalah melulgskan sesuatu dengan .~;


menggunakan symbol atau lambang untuk menyatakan
suatu maksud. ;,
a. Lelaki, bucryadarat,(btkya darat adalah symbol
laki-laki hidung belang) aku tertipu lagi. ("Buaya
Darat", Ratu)
b. Katakanlah cintadengan bunga. ,~

Majas Sindiran

1. Irani (Yun. eironeia, Lt.ironia. Kt. kerjanya:


menyembunyikan) adalah sindiran dengan
menyembunyikan fakta yang sebenarnya clan mengatakan
kebalikan dari fakta tersebut.

67
a. Maaf,Ibu. Tulisan Ibu ter/a/ubesarsehingga saya
tidak dapatmembaca1!Ja dari sini. (kenyataannya,
tulisan bu guru terlalu kecil)
b. Rasanya sebentar saja kau pergi! (padahal telah
lebih dari satu jam) .
c. Engkau pasti tahu bahwa rapat ini tidak mungkin
berlangsung tanpa kedatanganmu.
(Kenyataannya, engkau datang atau tidak, rapat
tetap berlangsung)

2. Sarkasme adalah sindiran langsung clan kasar.


a. "Mampus /u, a'!JingSukarno!Mau merdeka? Ini
merdeka!!! clan sten-gunditembakkan tidak tentu
arah (fa/anTak Ada Ujung,Muhtar Lubis)
b. 1'o/awamu barang pasar, hai, orang-orangbebaA
(Ba//adaTerbunuh1!Ja Atmo Karpo,Rendra)

3. Sinisme (Yun. F;ynikos,seperti anjing-tingkah laku kaum


sinis yang jorok) adalahungkapan yang bersifat mencemooh .'
pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia._.
Karena itu, sinisme bersifat Iebih kasar dibandingkan ironi.
a. Bukankah seluruh waktuku hanya untukmu,
sayang, sehingga aku kaubuat sebal dan jemu
menunggu.
b. Tak usah kauperdengarkan suaramu yang merdu
clan memecahkan telinga itu.

4. Satire (Lt. satira) adalah ungkapan yang menggunakan


sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau
menertawakan gagasan, kebiasaan, dsb.

5. Innuendo adalah sindiran yang brsifat mengecilkan fakta


sesungguhnya.
a. Karena ia me1!Jisihkan se/embardua /embarkertas
kantor, ia kini telah membuka toko alat-alat tulis.

68
b. Sejak kantornya membangun cabang baru, ia
rajin memberikanserupiahdua rupiahupetiagar ia
mendapatkan bagian proyek pembangunan itu.

Majas Penegasan

1. Apofasis adalah penegasan dengan cara seolah-olah


menyangkal yang ditegaskan.
a. Saya tidak sampaihatiuntuk mengatakan bahwa
bat!)akkawan-kawankitayang tidak me1!Jukaimu.
b. Saya tidak mau mengungkapkandalarn forum ini
bahwa saudara telah menggelapkan ratusanjuta
rupiah uang negara.(Gorys Keraf)

2. Pleonasme (Yun,pleonasmos,menarnbah dengan


berlebihan) adalah menarnbahkan keterangan pada
pernyataan yang sudah jelas atau menarnbahkan
keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
a. M,!/ulahengkau ke depandan kemudian mundurke
belakang. .

b. Aku melihatdenga!Jmata kepalakusendiri bah1'(a


orang yang baru lewat adalah guru SMP-ku.
c. Ia menyalakan larnpu karnar, membuatsupqya
kamar magadi terang.

3. Repetisi (Lt. repetitio;re:lagi, kembali, petere:


mengarahkan) adalah perulangan kata, frase, dan klausa
yang sarna dalarn suatu kalimat atau wacana.':o..
a. "Salah, salah,angin dari sana. Kamu tukar
tempat," teriaknya. (JalanYak Ada Ujung,
Mochtar Lubis)
b. Baru beberapa langkah dia berjalan, tiba-tiba
suara gemuruh mengejutkan-orang berteriak-
siaaaplSiaaaap... (JalanYak Ada Ujung,Mochtar
Lubis)

69
c. Jadi, Barnbung hanya bisa cengar-cengir, minum,
clan minumlagi. (Belantik,Ahmad Tohari)

4. Pararima adalah bentuk pengulangan konsonan awal clan


akhir dalarn kata atau bagian kata yang berlainan,
misalnya, mondar-mandir, kolang- kaling, lekak-lekuk.

5. Aliterasi adalah repetisi konsonan pada awal kata secara


berturutan.
a. Bukan beta bijak berperi... (baris sanjak Rustarn
Effendi)
b. Tuhankul dalarn termangu, aku masih
menyebut narna-Mu ("Doa ", Chairil Anwar)
c. Keras-keras kerak kena air lunak juga.

6. Paralelisme (paralle/os:di samping yang lain) adalah


pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, klausayang
seja)ar.
a. Dia sudah cukup pengalaman dengan kegetiran
kehidupan, dengan kondisi hidup yang paling bersahclja.
b. Dia sudah cukup pengalaman dengan kegetiran
kehidupan, dengan kondisi hidup yang paling
bersahaja. Dan diatidak mengeluh....Dia sudahdil!/i
dengan sekian kali malapetaka tempe
bongkrek... (fanteraBianglala,Ahmad Tohari)

7. Tautologi (Yun. tautologia;


to auto:hal yang sarna) adalah
gaya bahasa berupa pengulangan kata (-kata) dengan
menggunakan sinonimnya.
a. Betapa hatiku sedihdan duka manakala
mengetahui nilai raporku tidak terlalu baik.
b. Ia telah memukul,melekatkantangant!}ake kepala
anak itu.

70
8. Sigmatisme adalah pengulangan bunyi "s" untuk efek-
efek tertentu.
a. Kutuli~ ~urat ini kala hujan gerimi~. (Surat Cinta,
Rendra)
b. Malaikat-malaikat keciV mengepakkan ~ayap-
~ayap kapa~ ("Malaikat-Malaikat Kecil", Rendra)

9. Antanaklasis adalah pengungkapan dengan


menggunakan perulangan kata yang sarna, tetapi dengan
makna berlainan.
a. Bapak kepalasekolah menggaruk-garuk kepalat!Ja
yang tidak gatal ketika beliau mengetahui, Badu
belum membayar uang sekolah.
b. Ketika mengetahui bahwa bungayang diberikan
kepada bungadesa itu diterima, hatinya berbunga-
bunga.

10. Klimaks (klimax: tangga) adalah pemaparan pikiran atau


hal berturut-turut dari yang sederhana clan kurang
penting meningkat kepada hal atau gagasan yang penting
ataukompleks. .

a. Jangankanbqjubarn;sepedamotorbarnataul}Ymah
barnaku sanggup membelikan untukmu.
b. Generasi muda dapat me1!Jediakan, mencurahkan,
mengorbankanseluruh jiwa raganya kepada
bangsa.
c. Lalu ia berjalan,mendekat,bersimpuhdi sarnping
makam yang bertahun-tahun ia teHantarkan.
(Rendezvous,Agus Noor)

11. Antiklimaks (anti: menentang, klimax: tangga) adalah


pemaparan hal atau gagasan yang penting atau kompleks
menurunkepada pikiran atauhal yang sederhana clankurang
pentmg.

71
a. Tak usah kau memaksa aku untuk meminjami
kau uangsatujuta; seratusrupiahpun aku tidak akan
sanggup meminjamkannya.
b. Apalagi mencurahkansegala pikiran clan tenaga,
menyediakandiri untuk membantu orang lain saja
ia tak mau.

12. Inversi atau anastrof (Lt. in, ke dalam, menuju ke, vertere,
membalik) adalah menyebutkan terlebih dahulu predikat
kalimat suatu kalimat, kemudian subjeknya.
a. (P) Kutulis (5) suratini / kala hujan
gerimis.. ..(Surat Cinta, Rendra)
b. (P)Ada (S) lukisanatau barangkalifoto berbingkai,
tanaman kuping gqjah dalam pot, lampu gantung kristal
yang tidak menyala.(pencuri,Julius R. Siyaranamual)
c. Sebentar, Mbakyu. (P) Rasanyatak enak (5)
menyerah begitu sqja kepada momok itu. (Belantik,
Ahmad Tohari)
d Dari balik jendelasebuahrestoran , (P) ,

kupandang (S) Jakartaymig tenggelamdalam malam. .'

("Sebuah Pertanyaan untuk Cinta", Seno Gumira:


Ajidarma)

13. Retoris adalah ungkapan pertanyaan yang jawabannya


telah terkandung dalam pertanyaan terse but.
a. Siapakah di antara Anda yang tidak ingin
merdeka? Bebas dari segala bentuk penindasan?
b. Bisakah keberhasilan dicapai hanya dalam satu
dua hari?
c. "Mampus lu, anjing Sukarno! Mau merdeka?Ini
merdeka!!! clan sten-gunditembakkan tidak tentu
arah Va/an Yak Ada Ujung,Mochtar Lubis)

72
14. Elipsis adalah penghilangan satu atau beberapa unsur
kalimat, yang dalam susunan normal, unsur tersebut
seharusnya ada.
a. Sialan, memaksa? Ah, nanti dulu. (Be/antik,
Ahmad Tohari)
b. Jakarta. Bulan September tahun 1946. Pagi. (fa/an
Yak Ada Ujung,Muhtar Lubis)
c. Ada lukisan atau barangkali foto berbingkai,
(ada) tanaman kuping gajah dalam pot, (ada)
lampu gantung kristal yang tidak menyala.
(Pencuri,Julius R. Siyaranamual)

15. Koreksio adalah ungkapan dengan menyebutkan hal


(-hal) yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian
disebutkan maksud yang sesungguhnya.
a. Ketika ia melirik, ia melihatsepasangmata itu-ah,
bukan, yang menatap'!}a kini sepasangmata cryah'!}a
. . . .(Rendezvous, Agus Noar)
b. Bukankah kau putri Pak Lurah, ah, maqf, putri Pak
Bupati?

16. Sindeton (Yun. sundetos:kata penghubung) adalah\'


pengungkapan suatu kalimat ar-<luwacana yang bagian-
bagiannya dihubungkan dengan'kata penghubung. Bila
ungkapan terse but menggunakan beberapa atau banyak
kata penghubung, disebut polisindeton; bila dalam
ungkapan tersebut tidak digunakan kata pen~!1Ubung,
disebut asyndeton. ot:.
a. Pantas, Bambung mampu menjadi pelobi besar,
broker politik dankekuasaan, atau apalagi
namanya, karenadia memang cerdik dan bisa
menggunakan bahasa dan kata-kata sebagai
senjata untuk membuat lawan bicaranya tak
berdaya. (Belantik,Ahmad Tohari)

73
b. Sosoknya yang gagah(,) rambutnya yang tetap
lebat meski sudah beruban(,) wajahnya yang
bulat persegi(,) sorot matanya yang penuh
kekuatan(,) membayang sangat nyata dalam
angan-angan Handarbeni. (BeJantik,Ahmad
Tohari)
c. Lalu ia berjalan(,) mendekat(,) bersimpuh di
samping makam yang bertahun-tahun ia
terlantarkan. (Rendezvous,Agus Noar)
d Buku harian(,) buku alamat clan nomor telepon
(,) sebungkus rokok~) korek api(,) pisau lipat
Swiss(,) paspor(,) bolpoin ("Sebuah
Pertanyaan untuk Cinta", Seno Gumira
Ajidarma)

17. Interupsi ialah ungkapan berupa menyisipkan


keterangan tambahan di antara unsur (-unsur) kalimat.
a. Di sana kedua anaknya, anak Parta,lelap dalam
wajah tanpa dosa. ("Kubah", Ahmad Tohari)
b. Dan Bambung, sangpeJobibesaritu, kini hendak "

meminjam Lasi. (BeJantik,Ahmad Tohari) .:


c. Kanjat, temanJeJakiyan met!)lenangkan,
tampak -,
sedang duduk di atas dahan. (BeJantik,Ahmad
Tohari)

18. Eksklamasio adalah ungkapan dengan menggunakan


kata (-kata) seru.
a. Wah, tidak kusangka, engkau dapat juga menjadi
juara kelas.
b. Ah, Bapak ini, bisa aja!
c. Lho, Mbakyu, kalau begini aku harus bagaimana?
(BeJantik,Ahmad Tohari)

19. Enumerasio adalah ungkapan penegasan berupa


penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.

74
"Ketika Dukuh Paruk menjadi karang abang lebah
ireng,pada awal tahun 1966, hampir semua dari kedua puluh
tiga rumah di sana menjadi abu. ... .Karena hamPir segalaharta
benda, padi, dan gaplek musnah terbakar, bahkan juga kambing
dan tryam.Lalu siapa yang tetap tinggal di atas tumpukan
abu dan arang itu boleh memilih cara kematian masing-
masing; melalui busung lapar atau melalui keracunan ubi
gadung atau singkong beracun." (fanteraBianglala,Ahmad
Tohari)

20. Preterito ialah ungkapan penegasan dengan cara


menyembtmyikan maksud yang sebenarnya.
a. Sudahlah, nasi sudah menjadi bubtU",tidak perlu
kita sesali apa yang telah terjadi.
b. Tak perlu saya sebut siapa orangnya, kamu sudah
tahu. (PelqjaranSastra,2aidan Handy)

21. Alonim adalah penggtmaan varian dari nama untuk


menegaskan.
a. Tetountuk S,etadewa(Burung-BurungMa'!}ar,JB
Mangtmwijaya) ,

b. Dullah varian dari Abdullah. 'i


c. Ntryvarian clariNtryla(dalam sinetron Buku
Harian Ntryla,pr-qduksi RCTI, 2006)

22. Kolokasi adalah bentuk asosiasi tetap antara suatu kata


dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
a. Susah memang ber'tU"usande11gansi kepalabatu.
("kepala batu" adalah asosiasi yang tetap antara
kata "kepala" dan "batu")
b. Di kelas kami, ia memang dikenal sebagai bintang
kelas.(kata "bintang" berasosiasi tetap dengan
"kelas"; "film"-dalam bintangjilm;
"kampus" -dalam bintangkampus)

75
23. Silepsis adalah majas penegasan berupa menggunakan
sam kata yang mempunyai lebih dari sam makna clanyang
berfungsi dalam lebih dari satUkonstruksi sintasksis.
a. Ia telah kehilangantopidan semangattrya (Gorys
Keraf) .
b. Ditataptryawajah Tini denganmatatrya,dengan
hatitrya,denganseluruhperasaantrya.("Kubah",
Ahmad Tohari)

24. Zeugma adalah variasi dari silepsis. Dalam zeugma kata


yang digunakan tidak logis clantidak gramatikal untuk
konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat
yang rancu.
a. Denganmembelalakkanmata dan telingatrya, ia
mengusirorangitu. (Diksi dan GqyaBahasa,Gorys
Keraf)
b. Ia menundukkankepaladan badantryauntuk memberi
hormatkepadakami (GqyaBahasa,Gorys Keraf)

Majas Pertentangan .:

1. Paradoks (paradoxos: para, bertentangan dengan, doxa: --


pendapat/ pikiran) adalah cara pengungkapan dengan
menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan,
namun sebenarnya keduanya benar.
a. Aku sangat menderitadalam pertemuan yang
membahagiakan ini.
b. Dalam ruang kerjanya yang bersuhudelapanbe/as
dercyat,Handarbeni merasa sangatgerah.(Belantik,
Ahmad Tohari)
c. Tidakkah kau sadari, di ruangan yang semPitclan
pengap ini kita mendapatkan cakrawala yang
amat luas.

2. Oksimoron adalah paradoks dalam sam frase

76
a. Ada ketegangan yang mengaryikkan ketika aku
menyaksikan pertandingan sepakbola semalam.
b. Aku seperti bermimpi mengalami pertemuanyang
asing 1ll1.

3. Antitesis (Yun. Anti: bertentangan, tithenai:menempatkan)


adalah pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang
berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
c. Dellon adalah penyanyi Indonesian Idols yang
disukai bukan hanya dari kalangan miskin maupun
kqya, laki-Iaki atau perempuan, bahkan para ibu dan
bapak-bapak.
d Tindakkejahatansekarangtidak membedakan
lagi siang malam, pagi petang, laki-Iaki perempuan,
dengan kekerasan atau tanpa kekerasan.
e. Katanya, di surga kita tidak lagi berurusan
dengan lapar atau ke1!Jang,miskin atau kqya, cantik
atauje!ek.

4. Kontradiksi interminus adalahpernyataanyang bersifat


menyangkal yang telah disebutkanpadabagian
sebelumnya.\ ;
a. Yangbelum melunasi ruwgsekolah tidak boleh
mengikutiulanganum~ kecualiBisma.
b. Memang semua persoalanyang kita hadapi amat
sukarkita pecahkan, kecualimasalah-masalah
yang
sederhana.

" ~
5. Anakronisme (anachronismos: ana,ke belakang, dJronos,
waktu) adalahungkapanyang mengandung
ketidaksesuaianantaraperistiwadengan waktunya.
a. Moncong-moncong meriamdiarahkanparapasukan
Diponegoro kepada pasukanBelandayang
mendekat. (pasukanDiponegoro waktu itu

77
masih menggunakan peralatan perang yang
sederhana, misalnya, kelewang, tombak, dsb.)
b. Pandita Duma terbangun ketika mendengar bel
berderingempat kali.

.;

78

You might also like