Professional Documents
Culture Documents
Majas Perbandingan
1. Alegori (allgoria:alIos,lain,agoreurein:
ungkapan,
pernyataan) adalah menyatakan dengan cara lain, melalui
kiasan atau peggambaran.
a. Burungmerpatimenggambarkan perdamaian.
(perilaku burung'merpati memberikan gambaran
lengkap sebagai burung yang cinta damai) .
61
3. Simile adalah pengungkapan dengan menggunakan
perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan clan penghubung seperti layaknya, bagaikan,
seperti, bagai.
a. Caranya bercinta selalu mengagetkan, seperti
petasan (Rendezvous,Agus Noor)
b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu
memimpikan hidupnya mengalir sepertisebuah
bossanova.Tak terlalu banyak kejutan, sepertijazz.
(Rendezvous,Agus Noor)
62
6. Sinestesia adalah bentuk metafora berupa ungkapan
yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan
kepada indra yang lain.
a. Kata-katanya (untuk telinga) memang terkenal
pedas. (untuk pengeeap/ lidah)
b. Permen nona-nona rasanya rame-rame!
e. Betapa sedap memandang gadis eantik yang
selesai berdandan.
63
hidupnya mengalir seperti sebuah bossanova.Tak
ter1alu banyak kejutan, seperti jazz. (Rendezvous,
Agus N oar)
c. Ke mana pun ia pergi, ia tak pernah 1epas dari
Chairil Anwar. (Chairil Anwar adalah nama
penyair pembaharu Angkatan 1945)
64
c. Air matanya terkuras habis karena terharu
membayangkan nasib Sitti Nurbaya.
.
'~
65
a. Tidak kusangka, Indonesiaternyata dapat
menyabet gelar TheAbsolute Winnerdalam
olimpiade fisika tahun 2006.
b. Kata Amien Rais: Bangsakita kehilangan
kemandirian (Kompas,27/12/2006)
c. Amerika Serikatmenuduh Iran campur tangan
soal Irak.
66
20. Parabel adalah ungkapan pelajaran atau nilai tetapi
dikiaskan atau clisamarkan dalam cerita.
Misalnya, kisah Nabi Ayub atau kisah para nabi besar
lainnya adalah parabel. Demikian juga, cerita-cerita Fabel
menyatakan nilai clanpelajaran hidup yang dapat
diketahui melalui membaca atau mendengarkan cerita
secara keseluruhan.
Majas Sindiran
67
a. Maaf,Ibu. Tulisan Ibu ter/a/ubesarsehingga saya
tidak dapatmembaca1!Ja dari sini. (kenyataannya,
tulisan bu guru terlalu kecil)
b. Rasanya sebentar saja kau pergi! (padahal telah
lebih dari satu jam) .
c. Engkau pasti tahu bahwa rapat ini tidak mungkin
berlangsung tanpa kedatanganmu.
(Kenyataannya, engkau datang atau tidak, rapat
tetap berlangsung)
68
b. Sejak kantornya membangun cabang baru, ia
rajin memberikanserupiahdua rupiahupetiagar ia
mendapatkan bagian proyek pembangunan itu.
Majas Penegasan
69
c. Jadi, Barnbung hanya bisa cengar-cengir, minum,
clan minumlagi. (Belantik,Ahmad Tohari)
70
8. Sigmatisme adalah pengulangan bunyi "s" untuk efek-
efek tertentu.
a. Kutuli~ ~urat ini kala hujan gerimi~. (Surat Cinta,
Rendra)
b. Malaikat-malaikat keciV mengepakkan ~ayap-
~ayap kapa~ ("Malaikat-Malaikat Kecil", Rendra)
a. Jangankanbqjubarn;sepedamotorbarnataul}Ymah
barnaku sanggup membelikan untukmu.
b. Generasi muda dapat me1!Jediakan, mencurahkan,
mengorbankanseluruh jiwa raganya kepada
bangsa.
c. Lalu ia berjalan,mendekat,bersimpuhdi sarnping
makam yang bertahun-tahun ia teHantarkan.
(Rendezvous,Agus Noor)
71
a. Tak usah kau memaksa aku untuk meminjami
kau uangsatujuta; seratusrupiahpun aku tidak akan
sanggup meminjamkannya.
b. Apalagi mencurahkansegala pikiran clan tenaga,
menyediakandiri untuk membantu orang lain saja
ia tak mau.
12. Inversi atau anastrof (Lt. in, ke dalam, menuju ke, vertere,
membalik) adalah menyebutkan terlebih dahulu predikat
kalimat suatu kalimat, kemudian subjeknya.
a. (P) Kutulis (5) suratini / kala hujan
gerimis.. ..(Surat Cinta, Rendra)
b. (P)Ada (S) lukisanatau barangkalifoto berbingkai,
tanaman kuping gqjah dalam pot, lampu gantung kristal
yang tidak menyala.(pencuri,Julius R. Siyaranamual)
c. Sebentar, Mbakyu. (P) Rasanyatak enak (5)
menyerah begitu sqja kepada momok itu. (Belantik,
Ahmad Tohari)
d Dari balik jendelasebuahrestoran , (P) ,
72
14. Elipsis adalah penghilangan satu atau beberapa unsur
kalimat, yang dalam susunan normal, unsur tersebut
seharusnya ada.
a. Sialan, memaksa? Ah, nanti dulu. (Be/antik,
Ahmad Tohari)
b. Jakarta. Bulan September tahun 1946. Pagi. (fa/an
Yak Ada Ujung,Muhtar Lubis)
c. Ada lukisan atau barangkali foto berbingkai,
(ada) tanaman kuping gajah dalam pot, (ada)
lampu gantung kristal yang tidak menyala.
(Pencuri,Julius R. Siyaranamual)
73
b. Sosoknya yang gagah(,) rambutnya yang tetap
lebat meski sudah beruban(,) wajahnya yang
bulat persegi(,) sorot matanya yang penuh
kekuatan(,) membayang sangat nyata dalam
angan-angan Handarbeni. (BeJantik,Ahmad
Tohari)
c. Lalu ia berjalan(,) mendekat(,) bersimpuh di
samping makam yang bertahun-tahun ia
terlantarkan. (Rendezvous,Agus Noar)
d Buku harian(,) buku alamat clan nomor telepon
(,) sebungkus rokok~) korek api(,) pisau lipat
Swiss(,) paspor(,) bolpoin ("Sebuah
Pertanyaan untuk Cinta", Seno Gumira
Ajidarma)
74
"Ketika Dukuh Paruk menjadi karang abang lebah
ireng,pada awal tahun 1966, hampir semua dari kedua puluh
tiga rumah di sana menjadi abu. ... .Karena hamPir segalaharta
benda, padi, dan gaplek musnah terbakar, bahkan juga kambing
dan tryam.Lalu siapa yang tetap tinggal di atas tumpukan
abu dan arang itu boleh memilih cara kematian masing-
masing; melalui busung lapar atau melalui keracunan ubi
gadung atau singkong beracun." (fanteraBianglala,Ahmad
Tohari)
75
23. Silepsis adalah majas penegasan berupa menggunakan
sam kata yang mempunyai lebih dari sam makna clanyang
berfungsi dalam lebih dari satUkonstruksi sintasksis.
a. Ia telah kehilangantopidan semangattrya (Gorys
Keraf) .
b. Ditataptryawajah Tini denganmatatrya,dengan
hatitrya,denganseluruhperasaantrya.("Kubah",
Ahmad Tohari)
Majas Pertentangan .:
76
a. Ada ketegangan yang mengaryikkan ketika aku
menyaksikan pertandingan sepakbola semalam.
b. Aku seperti bermimpi mengalami pertemuanyang
asing 1ll1.
" ~
5. Anakronisme (anachronismos: ana,ke belakang, dJronos,
waktu) adalahungkapanyang mengandung
ketidaksesuaianantaraperistiwadengan waktunya.
a. Moncong-moncong meriamdiarahkanparapasukan
Diponegoro kepada pasukanBelandayang
mendekat. (pasukanDiponegoro waktu itu
77
masih menggunakan peralatan perang yang
sederhana, misalnya, kelewang, tombak, dsb.)
b. Pandita Duma terbangun ketika mendengar bel
berderingempat kali.
.;
78