You are on page 1of 3

Apakah Sebenarnya Bahasa?

1. Bahasa dapat kita cirikan sebagai serangkaian bunyi.


Dalam hal ini kita mempergunakan bunyi sebagai alat untuk berkomunikasi.
Sebenarnya kita bisa berkomunikasi dengan mempergunakan alat-alat lain umpamanya saja
dengan memakai berbagai isyarat. Manusia mempergunakan bunyi sebagai alat komunikasi
yang paling utama. Komunikasi dengan mempergunakan bunyi ini dikatakan juga sebagai
komunikasi verbal, dan manusia yang bermasyarakat dengan alat komunikasi bunyi, disebut
juga sebagai masyarakat verbal.

2. Kedua bahasa merupakan lambang di mana rangkaian bunyi ini membentuk suatu arti
tertentu.
Rangkaian bunyi yang kita kenal sebagai kata melambangkan suatu obyek tertentu
umpamanya saja gunung atau seekor burung merpati.

Manusia mengumpulkan lambang-lambang ini dan menyusun apa yang kita kenal
sebagai perbendaharaan kata-kata. Perbendaharaan ini pada hakekatnya merupakan akumulasi
pengalaman dan pemikiran mereka. Artinya dengan perbendaharaan kata-kata yang mereka
punyai maka manusia dapat mengkomunikasikan segenap pengalaman dan pemikiran mereka.
Inilah yang menyebabkan bahasa terus berkembang yakni karena disebabkan pengalaman dan
pemikiran manusia yang juga berkembang. Bahasa diperkaya oleh seluruh lapisan masyarakat
yang mempergunakan bahasa tersebut; para ilmuwan, pendidik, ahli politik, remaja dan
bahkan tukang copet.

Adanya lambang-lambang ini memungkinkan manusia berfikir.dan belajar dengan


lebih baik. Adanya bahasa ini memungkinkan kita untuk memikirkan sesuatu dalam benak
kepala kita, meskipun obyek yang sedang kita pikirkan tersebut tidak berada di dekat kita. Di
kamar kecil kita bisa memikirkan soal aljabar, atau merencanakan apa yang akan kita lakukan
setelah makan malam nanti. Manusia dengan kemampuannya berbahasa dimungkinkan untuk
memikirkan sesuatu masalah secara terus-menerus. Lain pula dengan binatang, karena mereka
tidak mempunyai bahasa seperti apa yang kita punyai, maka mereka baru bisa berfikir jika
obyek itu berada di depan matanya.
Jadi dengan bahasa bukan saja manusia dapat berfikir secara teratur namun juga dapat
mengkomunikasikan apa yang sedang dia fikirkan kepada orang lain. Namun bukan itu saja,
dengan bahasa kita pun dapat mengekspresikan sikap dan perasaan kita
Dengan adanya bahasa maka manusia hidup dalam dunia yakni dunia pengalaman yang nyata
dan dunia simbolik yang dinyatakan dengan bahasa. Demikian juga hidup dalam dunia fisik
yang kejam dan sukar diramalkan maka manusia bangkit dan melawannya. Manusia lalu
mengembangkan pengetahuan untuk menguasainya: tanah diolahnya, belantara ditebangnya,
air dan iklim dikuasai dan di-manfaatkannya. Lewat bahasa manusia menyusun sandi-sandi
yang membuka rahasia alam dalam berbagai teori seperti elektronika, ther-modinamika,
relativitas, dan quantum. "Pengetahuan adalah kekuasaan," seru Francis Bacon, dan dengar
kekuasaan ini manusia mencoba mengerti hidupnya. Manusia tidak mau lagi dikuasai alam,
dia bangkit dan menguasainya.
Di samping pengetahuan manusia mencoba memberi arti kepada semua gejala fisik yang
dialaminya. Kejadian sehari-hari yang penuh dengan ketawa dan air mata, kelahir-an dan
kematian, pertemuan dan perpisahan, semuanya dirangkainya dengan bahasa menjadi sesuatu
yang koheren dan mempunyai arti. Dengan ini manusia memberi arti kepada hidupnya. Arti
yang terpateri dalam dunia simbolik yang diwujudkan lewat kata-kata. Kata-kata lalu
mempunyai arti bahkan kekuatan. Kekuatan dalam tuah mantera dan jampi-jampi. Kekuatan
dalam keper-cayaan dan keyakinan moral. Kekuatan yang memberinya dorongan dan arah
dalam berkehidupan. Semacam pegangan yang membedakan mana yang suci dan luhur serta
mana yang rendah dan menghinakan. Tanpa bahasa maka semua ini tak mungkin ada.
Demikian juga manusia memberi arti bagi yang indah dalam hidup ini dengan bahasa.
Seni merupakan kegiatan estetika yang banyak mempergunakan aspek emotif dari bahasa baik
itu seni suara maupun seni sastra. Dalam hal ini bahasa bukan saja dipergunakan untuk
mengemukakan perasaan itu sendiri melainkan juga merupakan ramuan untuk menjelmakan
pengalaman yang ekspresif tadi.
Berbahasa dengan jelas artinya ialah bahwa makna yang terkandung dalam kata-kata yang
dipergunakan diungkapkan secara tersurat (eksplisit) untuk mencegah pem-berian makna yang
lain. Oleh sebab itu maka dalam komunikasi ilmiah kita sering sekali mendapatkan definisi
dari kata-kata yang dipergunakan
Berbahasa dengan jelas artinya juga mengemukakan pendapat atau jalan pemikiran secara
jelas. Kalau kita teliti lebih lanjut maka kalimatkalimat dalam sebuah karya ilmiah pada
dasarnya merupakan suatu pernyataan.
. Untuk mampu mengkomunikasikan suatu pernyataan dengan jelas maka seseorang harus
menguasai tata bahasa yang baik. Hal ini berlaku baik bagi kegiatan ilmiah maupun non-
ilmiah. "Tatabahasa", menurut Charlton Laird, "merupakan alat dalam mempergunakan aspek
logis dan kreatif dari fikiran untuk mengungkapkan arti dan emosi dengan mempergunakan
aturan-aturan tertentu.Penguasaan tata bahasa dengan baik merupakan syarat mutlak bagi
suatu komunikasi ilmiah yang benar.
Karya ilmiah juga mempunyai gaya penulisan yang pada hakekatnya merupakan usaha untuk
mencoba menghindari kecenderungan yang bersifat emosional dari bahasa.

You might also like