Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Pada unit pembangkitan listrik tenaga gas dan uap atau yang biasa dikenal dengan nama PLTGU perlu
diketahui performa dari unit tersebut guna mengetahui keadaannya. Di dalam sistem PLTGU terdapat perangkat
yaitu HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang berguna untuk menguapkan air dengan gas panas hasil buangan
dari gas turbine. Performa HRSG dapat diketahui dari parameter panas yang masuk dan keluar dari sistem.
Proses cleaning HRSG merupakan sebuah maintenance yang terjadwal di dalam pengoperasian unit. Hal
ini berguna untuk menjaga performa dari HRSG agar tetap pada performa terbaiknya untuk menunjang kebutuhan
energi listrik sekarang. Selanjutnya akan dihitung performa HRSG 1.3 pada PT. INDONESIA POWER UBP Perak-
Grati dengan membandingkan performa HRSG sebelum dan sesudah cleaning dengan beban yang bervariasi. Proses
cleaning di dalam HRSG di PT. INDONESIA POWER UBP Perak-Grati akan dijelaskan di dalam tugas akhir ini.
Setelah dilakukan perhitungan, dapat disimpulkan bahwa HRSG 1.3 PT. INDONESIA POWER UBP Perak-
Grati memiliki performa yang lebih baik setelah dilakukan cleaning HRSG. Performa HRSG bisa dilihat dari efisiensi
yang naik setelah cleaning kemudian produksi uap dan total laju aliran air pengisi yang menunjukkan penurunan
seiring dengan kenaikan beban generator gas turbine.
Kata kunci : perfoma HRSG, cleaning HRSG, data operasi sebelum dan sesudah cleaning
1
3. c-d menunjukkan proses ekspansi gas
turbine. Terjadi penurunan
temperatur, tekanan dan entropi.
Siklus Rankine :
a. 1-2 menunjukkan air yang dipompa
oleh condensate pump dari kondensor
menuju preheater. Mengalami
kenaikan tekanan dan temperatur
pada entropi tetap.
b. 2-3 menunjukkan proses pemanasan
awal pada preheater. Mengalami
kenaikan temperatur dan entropi pada
tekanan tetap. Air berubah fase cair
Gambar 1. Diagram Simple PLTGU menjadi cair jenuh.
c. 3-4 menunjukkan air yang dipompa
oleh feed water pump dari preheater
menuju economizer. Mengalami
kenaikan tekanan dan temperatur
pada entropi tetap. Kondisi air
kembali menjadi cair. Disebabkan
karena kenaikan tekanan.
d. 4-5 menunjukkan proses pemanasan
pada economizer. Mengalami
kenaikan temperatur dan kenaikan
entropi pada tekanan tetap. Fase cair
berubah menjadi cair jenuh.
e. 5-6 menunjukkan proses pemanasan
pada evaporator. Tidak mengalami
kenaikan temperatur dan tekanan tapi
mengalami kenaikan entropi. Energi
panas yang berasal dari gas buang
Gambar 2. T-S Diagram HRSG pada evaporator digunakan untuk
mengubah fase cair jenuh menjadi
Diagram T-S yang menggambarkan steam jenuh.
keseluruhan proses ditunjukkan pada gambar 2.2. f. 6-7 menunjukkan proses pemanasan
Diagram tersebut menyatakan siklus brayton pada superheater. Mengalami
untuk turbin gas dan dan siklus rankine untuk pemanasan lanjut untuk mengubah
turbin uap. Berdasarkan gambar tersebut, dapat kondisi fase steam jenuh menjadi uap
dijelaskan sebagai berikut : superheated.
Siklus Brayton : g. 7-8 menunjukkan losses yang terjadi
1. a-b udara masuk ke dalam kompresor pada saat mengalirkan steam dari
mengalami kenaikan tekanan dan superheater menuju turbin. Terjadi
temperatur. penurunan temperatur.
2. b-c menunjukkan proses h. 8-9 menunjukkan proses ekspansi
pemabakaran. Bahan bakar steam turbine. Steam yang memiliki
diinjeksikan ke dalam ruang bakar temperatur dan tekanan tinggi,
bersama dengan udara dari digunakan untuk mengerakkan steam
kompresor. Pembakaran tersebut turbine. Setelah keluar turbin, terjadi
mengakibatkan tekanan, temperatur, penurunan temperatur dan tekanan
serta entropi. serta perubahan fase pada steam.
2
i. 9-1 menunjukkan proses kondensasi 2.2.1 HRSG Outlet Heat ( )
pada kondensor. Terjadi perubahan Dapat dicari dengan menggunakan
fase menjadi cair jenuh. Temperatur persamaan (2)
dan tekanan tetap, namun entropi Pada persamaan diatas diasumsikan :
berkurang. 1. Sistem dalam kondisi tunak.
j. Kembali ke proses awal. 2. Perubahan laju aliran energi potensial dan
laju aliran energi kinetik diabaikan.
2.2 Rumus Perhitungan Pada HRSG 3. Adanya kerja yang masuk ke sistem
Dalam suatu sistem, analisis berpusat maka persamaannya menjadi :
pada daerah dimana materi dan energi mengalir
melaluinya. Kesetimbangan laju energi pada
sistem HRSG dapat dituliskan sebagai berikut : = (3 3 + 2 2 ) (1 1 )
=
Dimana :
Dengan : 3 = laju aliran massa HP superheat (kg/s)
= Jumlah laju aliran massa masuk ke 3 = entalpi pada HP superheat (kJ/kg)
sistem, (kg/s) 2 = laju aliran massa LP superheat (kg/s)
= Jumlah laju aliran massa keluar dari 2 = entalpi LP superheat (kJ/kg)
sistem, (kg/s) 1 = laju aliran massa CEP (Condensate
Extraction Pump) (kg/s)
1 = entalpi pada CEP (Condensate
Extraction Pump) (kJ/kg)
3
Dengan :
AFR = perbandingan udara dan bahan bakar
= massa bahan bakar (kg/dt) A B
Peninjauan
Kajian Pustaka
Lapangan
Perumusan Masalah
Mancari Data Operasi Aktual Untuk Berbagai Variasi
Mendapatkan Data Heat Balance Basic Beban Sebelum dan Sesudah Cleaning HRSG 1.3
Design Untuk Perhitungan dan Juga
Proses Aliran Uap dan Air
C D
A B
4
IV. HASIL
C D 4.1 Perbandingan Efisiensi
Dengan perhitungan menggunakan data
operasi sebelum dan sesudah cleaning dengan variasi
beban untuk HRSG 1.1, HRSG 1.2, dan juga HRSG 1.3 di
dapatkan hasil sebagai berkut :
Menghitung Qin dan Qout Aktual
Untuk Berbagai Variasi Beban
Sebelum dan Sesudah Cleaning HRSG
1.3
Selesai
Gambar 6. Grafik Perbandingan Efisiensi HRSG
Gambar 4. Flow Chart Pengerjaan 1
5
Gambar 7. Grafik Perbandingan Efisiensi HRSG Gambar 9. Grafik Perbandingan Temperatur
2 Keluar HRSG 1
6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
7
4. Pritchard, J Philip dan John C Leylegian.
2011. Fox and McDonalds Introduction
to Fluid Mechanics. Eight Edition. John
Wiley & Sons Inc. United States of
America.
5. Setyoko, Bambang. 2006. Analisa
Efisiensi Performa HRSG (Heat
Recovery Steam Generator) Pada
PLTGU. Semarang : Universitas
Diponegoro