You are on page 1of 8

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT.

INDONESIA POWER UBP


PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

Ilham Bayu Tiasmoro.1), Dedy Zulhidayat Noor2)


Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya
E-mail: ilham.tiasmoro@gmail.com1), zulnoor@me.its.ac.id2)

Abstrak

Pada unit pembangkitan listrik tenaga gas dan uap atau yang biasa dikenal dengan nama PLTGU perlu
diketahui performa dari unit tersebut guna mengetahui keadaannya. Di dalam sistem PLTGU terdapat perangkat
yaitu HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang berguna untuk menguapkan air dengan gas panas hasil buangan
dari gas turbine. Performa HRSG dapat diketahui dari parameter panas yang masuk dan keluar dari sistem.

Proses cleaning HRSG merupakan sebuah maintenance yang terjadwal di dalam pengoperasian unit. Hal
ini berguna untuk menjaga performa dari HRSG agar tetap pada performa terbaiknya untuk menunjang kebutuhan
energi listrik sekarang. Selanjutnya akan dihitung performa HRSG 1.3 pada PT. INDONESIA POWER UBP Perak-
Grati dengan membandingkan performa HRSG sebelum dan sesudah cleaning dengan beban yang bervariasi. Proses
cleaning di dalam HRSG di PT. INDONESIA POWER UBP Perak-Grati akan dijelaskan di dalam tugas akhir ini.

Setelah dilakukan perhitungan, dapat disimpulkan bahwa HRSG 1.3 PT. INDONESIA POWER UBP Perak-
Grati memiliki performa yang lebih baik setelah dilakukan cleaning HRSG. Performa HRSG bisa dilihat dari efisiensi
yang naik setelah cleaning kemudian produksi uap dan total laju aliran air pengisi yang menunjukkan penurunan
seiring dengan kenaikan beban generator gas turbine.

Kata kunci : perfoma HRSG, cleaning HRSG, data operasi sebelum dan sesudah cleaning

I. PENDAHULUAN yang nantinya akan dipanaskan oleh gas buang


Energi listrik yang handal, aman, ramah yang masuk sehingga berubah menjadi uap.
lingkungan dan efisien merupakan hal yang Proses pemanasan air dimulai dari bagian yang
diutamakan dalam kinerja pembangkitan listrik di paling atas, uap panas yang dihasilkan
Indonesia saat ini. Salah satu perusahaan pembangkit
sebelumnya dipanaskan kembali di dalam
listrik di Indonesia adalah PT. INDONESIA POWER
UBP Perak-Grati yang mensuplai energi listrik area peralatan yang dikenal dengan istilah primary
Jawa, Madura, dan Bali. Salah satu pembangkitan yang economizer dan secondary economizer, untuk
dimiliki PT. INDONESIA POWER UBP Perak-Grati melakukan proses tersebut semua proses uap yang
adalah PLTGU yang mempunyai kapasitas total dihasilkan dialirkan melalui tube-tube yang ada
mancapai 450 MW. PLTGU Grati menggunakan bahan pada HRSG.
bakar CNG (Compressed Natural Gas) tepatnya mulai Performa dari HRSG itu sendiri bisa kita
Juni tahun 2013 setelah sebelumnnya menggunakan lihat dari efisiensi yang dihasilkan dari HRSG
bahan bakar HSD Oil (High Speed Diesel Oil). tersebut dan untuk perhitungan efisiensinya kita
Di PT. INDONESIA POWER UBP menggunakan kalor yang masuk dan keluar pada
Perak-Grati ini terdapat tiga buah HRSG (Heat proses di dalam HRSG.
Recovery Steam Generator) yang dipasangkan
untuk blok PLTGU sebagai pembangkit listrik II. TEORI & LANGKAH PERHITUNGAN
siklus gabungan atau biasa disebut CCPP 2.1 Prinsip Kerja HRSG
(Combined Cycle Power Plant). Di dalam HRSG HRSG adalah bagian penting dari
ini terdapat beberapa tahapan sebelum akhirnya PLTGU. Siklus PLTGU adalah gabungan antara
air akan diuapkan kembali untuk memutar steam siklus brayton turbin gas dan siklus rankine turbin
turbine, antara lain adalah Preheater, uap. HRSG termasuk bagian dari siklus rankine.
Economizer, Evaporator, Superheater, Drum, dan
komponen lainnya. Di dalam HRSG terdapat
pipa-pipa kecil melintang atau yang disebut
dengan tube-tube, isi dari tube tersebut adalah air

1
3. c-d menunjukkan proses ekspansi gas
turbine. Terjadi penurunan
temperatur, tekanan dan entropi.

Siklus Rankine :
a. 1-2 menunjukkan air yang dipompa
oleh condensate pump dari kondensor
menuju preheater. Mengalami
kenaikan tekanan dan temperatur
pada entropi tetap.
b. 2-3 menunjukkan proses pemanasan
awal pada preheater. Mengalami
kenaikan temperatur dan entropi pada
tekanan tetap. Air berubah fase cair
Gambar 1. Diagram Simple PLTGU menjadi cair jenuh.
c. 3-4 menunjukkan air yang dipompa
oleh feed water pump dari preheater
menuju economizer. Mengalami
kenaikan tekanan dan temperatur
pada entropi tetap. Kondisi air
kembali menjadi cair. Disebabkan
karena kenaikan tekanan.
d. 4-5 menunjukkan proses pemanasan
pada economizer. Mengalami
kenaikan temperatur dan kenaikan
entropi pada tekanan tetap. Fase cair
berubah menjadi cair jenuh.
e. 5-6 menunjukkan proses pemanasan
pada evaporator. Tidak mengalami
kenaikan temperatur dan tekanan tapi
mengalami kenaikan entropi. Energi
panas yang berasal dari gas buang
Gambar 2. T-S Diagram HRSG pada evaporator digunakan untuk
mengubah fase cair jenuh menjadi
Diagram T-S yang menggambarkan steam jenuh.
keseluruhan proses ditunjukkan pada gambar 2.2. f. 6-7 menunjukkan proses pemanasan
Diagram tersebut menyatakan siklus brayton pada superheater. Mengalami
untuk turbin gas dan dan siklus rankine untuk pemanasan lanjut untuk mengubah
turbin uap. Berdasarkan gambar tersebut, dapat kondisi fase steam jenuh menjadi uap
dijelaskan sebagai berikut : superheated.
Siklus Brayton : g. 7-8 menunjukkan losses yang terjadi
1. a-b udara masuk ke dalam kompresor pada saat mengalirkan steam dari
mengalami kenaikan tekanan dan superheater menuju turbin. Terjadi
temperatur. penurunan temperatur.
2. b-c menunjukkan proses h. 8-9 menunjukkan proses ekspansi
pemabakaran. Bahan bakar steam turbine. Steam yang memiliki
diinjeksikan ke dalam ruang bakar temperatur dan tekanan tinggi,
bersama dengan udara dari digunakan untuk mengerakkan steam
kompresor. Pembakaran tersebut turbine. Setelah keluar turbin, terjadi
mengakibatkan tekanan, temperatur, penurunan temperatur dan tekanan
serta entropi. serta perubahan fase pada steam.

2
i. 9-1 menunjukkan proses kondensasi 2.2.1 HRSG Outlet Heat ( )
pada kondensor. Terjadi perubahan Dapat dicari dengan menggunakan
fase menjadi cair jenuh. Temperatur persamaan (2)
dan tekanan tetap, namun entropi Pada persamaan diatas diasumsikan :
berkurang. 1. Sistem dalam kondisi tunak.
j. Kembali ke proses awal. 2. Perubahan laju aliran energi potensial dan
laju aliran energi kinetik diabaikan.
2.2 Rumus Perhitungan Pada HRSG 3. Adanya kerja yang masuk ke sistem
Dalam suatu sistem, analisis berpusat maka persamaannya menjadi :
pada daerah dimana materi dan energi mengalir
melaluinya. Kesetimbangan laju energi pada
sistem HRSG dapat dituliskan sebagai berikut : = (3 3 + 2 2 ) (1 1 )
=

Dimana :
Dengan : 3 = laju aliran massa HP superheat (kg/s)
= Jumlah laju aliran massa masuk ke 3 = entalpi pada HP superheat (kJ/kg)
sistem, (kg/s) 2 = laju aliran massa LP superheat (kg/s)
= Jumlah laju aliran massa keluar dari 2 = entalpi LP superheat (kJ/kg)
sistem, (kg/s) 1 = laju aliran massa CEP (Condensate
Extraction Pump) (kg/s)
1 = entalpi pada CEP (Condensate
Extraction Pump) (kJ/kg)

2.2.2 HRSG Inlet Heat ( )


Gas buang adalah gas yang berasal dari
proses pembakaran yang suhunya relatif tinggi
tehadap suhu atmosfer. Dalam proses pembakaran
tersebut bahan bakar dibakar dengan udara yang
akan menghasilkan produk pembakaran yang
Gambar 3. Kesetimbangan massa pada sistem berupa gas buang yang mengandung berbagai
HRSG senyawa gas antara lain, H2O, CO2, dan N2
ditambah dengan O2, jika pemberian udara
Sedangkan kesetimbangan laju energinya dapat dilakukan secara berlebihan.
ditulis dalam persamaan berikut : Besarnya energi panas yang terkandung
12 dalam gas buang yang diberikan kepada HRSG

= + ( + + )
2 ( ) tersebut dapat diketahui dengan persamaan
berikut ini :
2
( + + ) = ( )
2

Dengan :
Dengan : Ti = temperatur gas buang (K)
i = indeks untuk masuk sistem To = temperatur lingkungan (K)
o = indeks untuk keluar sistem = laju aliran massa gas buang gas turbine
= laju energi panas pada sistem (kJ/s) (kg/dt)
h = entalpi fluida kerja (kJ/kg) = panas spesifik gas buang HRSG
v = kecepatan fluida kerja (m/s) (kJ/kg.K)
z = ketinggian saluran fluida kerja (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2) Laju aliran massa udara yang diperlukan dapat
diketahui dengan persamaan :
=

3
Dengan :
AFR = perbandingan udara dan bahan bakar
= massa bahan bakar (kg/dt) A B

Laju aliran massa gas buang dapat diketahui


dengan menggunakan persamaan :
Mencari Properties Air Ataupun Uap di Tiap Stage
= ( + )
di HRSG 1.3
2.2.3 Efisiensi Daya HRSG
Besarnya efisiensi thermal HRSG
didefinisikan sebagai perbandingan antara laju Menghitung Qin dan Qout HRSG 1.3 Dari Data
energi yang dibutuhkan air menjadi uap panas Properties Yang Dicari
lanjut (superheated) dengan laju aliran energi gas
buang didalam HRSG tersebut adalah :

= 100% Menghitung Efisiensi Ideal HRSG 1.3 Dari Qin dan

Qout Yang Sudah Dicari
III. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam suatu studi
harus terstruktur dengan baik sehingga kita dapat
dengan mudah menerangkan atau menjelaskan
penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini langkah-
langkah penelitian yang digunakan dapat
Apakah Hasil Efisiensi Sesuai Dengan Tidak
digambarkan pada diagram alir berikut ini :
Plant Yang Ada ?
Mulai

Peninjauan
Kajian Pustaka
Lapangan

Perumusan Masalah
Mancari Data Operasi Aktual Untuk Berbagai Variasi
Mendapatkan Data Heat Balance Basic Beban Sebelum dan Sesudah Cleaning HRSG 1.3
Design Untuk Perhitungan dan Juga
Proses Aliran Uap dan Air

Menghitung Prperties Air dan Uap di Tiap Stage


Penyaringan dan
Pemilihan Data Untuk Variasi Beban Sebelum dan Sesudah
Pengecekan Pemilihan Data Kepada
Cleaning HRSG 1.3
Mentor di Lapangan

Membuat Skema Aliran Air dan Uap


Pada HRSG

C D
A B

4
IV. HASIL
C D 4.1 Perbandingan Efisiensi
Dengan perhitungan menggunakan data
operasi sebelum dan sesudah cleaning dengan variasi
beban untuk HRSG 1.1, HRSG 1.2, dan juga HRSG 1.3 di
dapatkan hasil sebagai berkut :
Menghitung Qin dan Qout Aktual
Untuk Berbagai Variasi Beban
Sebelum dan Sesudah Cleaning HRSG
1.3

Menghitung Performa Aktual Untuk


Berbagai Variasi Beban Sebelum dan
Sesudah Cleaning HRSG 1.3 dan
Pengeplotan Dalam Grafik

Gambar 5. Grafik Perbandingan Efisiensi


Sebelum dan Sesudah Cleaning
Apakah Hasil Efisiensi Aktual Sesudah Tidak
Sebagai pembanding lainnya ada baiknya jika
Cleaning Mengalami Kenaikan ? dilihat juga perbandingan efisiensi yang ada pada
HRSG 1 dan 2 yang memang tidak dilakukan
cleaning. Perbandingan efisiensi HRSG 1 dan 2
adalah sebagai berikut :

Menganalisa Grafik Performa Aktual


HRSG 1.3

Menganalisa Grafik Performa Aktual


HRSG 1.3

Selesai
Gambar 6. Grafik Perbandingan Efisiensi HRSG
Gambar 4. Flow Chart Pengerjaan 1

5
Gambar 7. Grafik Perbandingan Efisiensi HRSG Gambar 9. Grafik Perbandingan Temperatur
2 Keluar HRSG 1

4.2 Perbandingan Temperatur Keluar

Gambar 10. Gafik Perbandingan Temperatur


Gambar 8. Grafik Perbandingan Temperatur Keluar Keluar HRSG 2
Sebelum dan Sesudah Cleaning
4.3 Perbandingan Steam Produksi

Untuk perbandingan Steam produksi ini


kita melihat dari beban keseluruhan yang
dihasilkan oleh PLTGU yang dihasilkan dari 3 gas
turbines dan 1 steam turbine.

6
V. KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan analisis


performa HRSG sebelum dan sesudah cleaning
pada bab IV dapat diambil kesimpulan yang
berkaitan dengan cleaning HRSG yang
mempengaruhi performa dari HRSG pada PT.
INDONESIA POWER UBP Perak-Grati.
Kesimpulan yang bisa di dapatkan dari
perhitungan dan analisis bab IV adalah sebagai
berikut :

1. Efisiensi HRSG sesudah cleaning


mengalami kenaikan daripada efisiensi
sebelum HRSG dilakukan proses
cleaning. Kenaikan efisiensi sekitar
Gambar 11. 8 Grafik Perbandingan Steam 1,275445261%.
Produksi Sebelum dan Sesudah Cleaning 2. Temperatur keluaran dari HRSG
mengalami kenaikan dan penurunan
4.4 Perbandingan Total Feed Water antara sebelum dan sesudah cleaning.
Akan tetapi secara keseluruhan
Sama seperti perbandingan steam temperatur keluar mengalami kenaikan
produksi, untuk perbandingan total feed water ini sekitar 3,826765339 %.
kita melihat dari beban keseluruhan yang 3. Steam produksi dari HRSG mengalami
penurunan antara sebelum dan sesudah
dihasilkan oleh PLTGU yang dihasilkan dari 3 gas
cleaning. Penurunnnya sekitar
turbines dan 1 steam turbine. 3,355555077 %
4. Total feedwater flow sesudah cleaning
mengalami penurunan dari total
feedwater flow sebelumnya. Penurunan
total feed water sekitar 4,458987742 %.

DAFTAR PUSTAKA

1. Borgnakke, Claus dan Richard E Sonntag.


2009. Fundamental of
Thermodynamics. Seventh Edition. John
Wiley & Sons Inc. United States of
America
2. Dewi, Tri Kurnia dan Ginting, Kasta dan
Aziz, Tamzil. 2003. Pelatihan Prime
Movers dan Peralatan Khusus Penunjang
Operasi Pabrik Bagi Calon Karyawan PT
PUSRI Palembang.
Gambar 12. Grafik Perbandingan Total Feed
3. Moran, Michael J dan Howard N Saphiro.
Water Sebelum dan Sesudah Cleaning
2006. Fundamental of Engineering
Thermodynamics. Fifth Edition. John
Wiley & Sons Inc. United Kingdom.

7
4. Pritchard, J Philip dan John C Leylegian.
2011. Fox and McDonalds Introduction
to Fluid Mechanics. Eight Edition. John
Wiley & Sons Inc. United States of
America.
5. Setyoko, Bambang. 2006. Analisa
Efisiensi Performa HRSG (Heat
Recovery Steam Generator) Pada
PLTGU. Semarang : Universitas
Diponegoro

You might also like