You are on page 1of 5

TEORI HUMANISTIK

Perspektif humanistic terutama tertarik untuk melihat bagaimana tiap-tiap


individu dipengaruhi dan dibimbing oleh tujuan-tujuan subyektif mereka sendiri, serta
bagaimana mereka menginterpretasikan pengalaman-pengalaman pribadi mereka. Setiap
Individu memiliki kerangka pikir ( frame of reference ) yang unik dan subyektif dalam
memaknai fenomena di sekeliling mereka. Tujuan utama para pendidik dalam pandangan
humanistik ialah membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang
ada pada diri mereka.

Pandangan Humanistik mengatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki


kekuatan untuk membuat pilihan-pilihan mereka sendiri. Manusia dipandang unik, bahwa
setiap pengalaman memiliki makna yang berbeda-beda bagi tiap individu tergantung pada
bagaimana mereka memberi makna pada pengalaman tersebut. Ini sangat berbanding
terbalik dengan teori Behaviorisme yang memandang bahwa manusia adalah mahluk
yang reaktif yang semata-mata member respon terhadap lingkungan.

Ahli teori humanistik menunjukkan bahwa :

1. Tingkah laku individu mulanya ditentukan oleh bagaimana mereka merasakan


dirinya sendiri dan dunia sekitarnya
2. Individu bukanlah satu-satunya hasil dari lingkungan melainkan langsung dari
dalam, bebas memilih dimotivasi oleh keinginan untuk aktualisasi diri atau
memenuhi potensi keunikan mereka sebagai manusia

Untuk lebih mendalami tentang prinsip psikologi humanistik, marilah kita tinjau menurut
pandangan dari tiga tokoh tentang prinsip psikologi humanistik.

1. Arthur Combs
Combs mengatakan bahwa suatu perilaku buruk sesungguhnya tidak lain
hanyalah ketidakmauaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan
memberi kepuasan baginya. Oleh karena itu untuk memahami perilaku orang lain
maka kita harus memahami dunia dari persepsi orang tersebut dengan berusaha
mengubah keyakinan atau pandangan orang itu.
Combs juga berpendapat bahwa banyak pendidik membuat kesalahan dengan
berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila subject matter-nya disusun dan disajikan
sebagaimana mestinya. Menurut combs yang penting di dalam suatu pengajaran
adalah bagaimana membawa siswa untuk memperoleh makna bagi dirinya sendiri
dari subject matter tersebut dan bagaimana cara siswa tersebut menghubungkannya
dengan kehidupannya.
Combs memandang bahwa pendidik seharusnya memperhatikan pendidikan lebih
responsif terhadap kebutuhan kasih sayang atau dikenal dengan kebutuhan afektif ,
yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan emosi, perasaan, nilai, sikap, predisposisi
dan moral. Kebutuhan ini diuraikan oleh Combs ( 1981 ) sebagai tujuan pendidikan
humanistik yaitu :
a. Menerima kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa serta menciptakan
pengalaman dan program untuk perkembangan keunikan potensi siswa
b. Memudahkan aktualisasi diri siswa dan perasaan diri mampu
c. Memperkuat perolehan ketrampilan dasar ( akademik, pribadi,
antarpribadi, komunikasi dan ekonomi )
d. Memutuskan pendidikan dan penerapannya secara pribadi
e. Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai, dan persepsi dalam proses
pendidikan
f. Mengembangkan suasana belajar yang menantang dan bisa dimengerti,
mendukung, menyenangkan, serta bebas dari ancaman
g. Mengembangkan siswa dengan ketulusan, respek, dan menghargai orang
lain dan terampil dalam menyelesaikan konflik.

2. Abraham Maslow
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri manusia terdapat dua hal
yaitu suatu usaha yang positif untuk berkembang dan kekuatan untuk melawan untuk
menolak perkembangan itu. Setiap individu pada hakekatnya memiliki perasaan takut
akan apapun keputusan yang menyangkut kebaikan dirinya namun individu tersebut
akan terus berusaha untuk mencapai keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya
semua kemampuan dan pada itu akan mencapai apa yang disebut Maslow sebagai
aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah suatu keadaan dimana individu telah mencapai
kebutuhan tertingginya dalam hidup, telah mengembangkan dirinya seoptimal
mungkin berdasarkan potensi dan keberdayaan yang dimilikinya dengan kata lain
telah mencapai keutuhan pribadinya sebagai manusia.
Maslow mengemukakan teori kebutuhan yang disebut dengan hirarki kebutuhan
yang digambarkan dalam bentuk piramida. Dimana pada dasar adalah kebutuhan
dasar seperti makan dan minum, sementara kebutuhan yang berada pada puncak
piramida adalah kebutuhan aktualisasi diri. Maslow berpendapat bahwa aktulisasi diri
adalah tujuan akhir semua manusia namun kebutuhan ini tidak dapat tercapai tanpa
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan lain di bawahnya. Kebutuhan kedua hingga
keempat berturut-turut adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial dan
kebutuhan penghargaan diri.
Gambar 1. Hirarki Piramida menurut Abraham Maslow

3. Carl Rogers
Menurut Rogers pendekatan pendidikan seharusnya mencoba untuk membuat
belajar dan mengajar lebih manusiawi, personal dan berarti.
Dalam bukunya Freedom to Learn ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip
belajar humanistic yang penting diantaranya :
a. Manusia memiliki kemampuan untuk belajar secara alami
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid
memiliki relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri
c. Belajar menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya
sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolak
d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan
dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar semakin kecil
e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh
dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar
f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya
g. Belajar diperlancar apabila siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
bertanggung jawab terhadap proses belajar itu
h. Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik
perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil
yang mendalam dan lestari
i. Kepercayaan diri, kemerdekaan dan kreativitas, lebih mudah dicapai jika
siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengkritik dirinya sendiri dan
penilian diri orang lain merupakan cara kedua yang penting
j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini
adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus-
menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya sendiri
mengenai proses perubahan itu.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalim, Mochamad. 2007. PSIKOLOGI PENDIDIKAN.Surabaya : Unesa University


Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Humanistik

Analisis Artikel :

Perspektif humanistic terutama tertarik untuk melihat bagaimana tiap-tiap individu


dipengaruhi dan dibimbing oleh tujuan-tujuan subyektif mereka sendiri, serta bagaimana mereka
menginterpretasikan pengalaman-pengalaman pribadi mereka.

Pandangan Humanistik mengatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki kekuatan


untuk membuat pilihan-pilihan mereka sendiri. Manusia dipandang unik, bahwa setiap
pengalaman memiliki makna yang berbeda-beda bagi tiap individu tergantung pada bagaimana
mereka memberi makna pada pengalaman tersebut.

Ahli teori humanistik menunjukkan bahwa :

1. Tingkah laku individu mulanya ditentukan oleh bagaimana mereka merasakan


dirinya sendiri dan dunia sekitarnya
2. Individu bukanlah satu-satunya hasil dari lingkungan melainkan langsung dari
dalam, bebas memilih dimotivasi oleh keinginan untuk aktualisasi diri atau
memenuhi potensi keunikan mereka sebagai manusia

Menurut pandangan dari tiga tokoh tentang prinsip psikologi humanistik.

1. Arthur Combs

Combs mengatakan bahwa suatu perilaku buruk sesungguhnya tidak lain hanyalah
ketidakmauaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberi kepuasan
baginya.

2. Abraham Maslow

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri manusia terdapat dua hal yaitu
suatu usaha yang positif untuk berkembang dan kekuatan untuk melawan untuk menolak
perkembangan itu.
3. Carl Rogers
Menurut Rogers pendekatan pendidikan seharusnya mencoba untuk membuat
belajar dan mengajar lebih manusiawi, personal dan berarti.
Maslow mengemukakan teori kebutuhan yang disebut dengan hirarki kebutuhan
yang digambarkan dalam bentuk piramida. Dimana pada dasar adalah kebutuhan
dasar seperti makan dan minum, sementara kebutuhan yang berada pada puncak
piramida adalah kebutuhan aktualisasi diri. Maslow berpendapat bahwa aktulisasi diri
adalah tujuan akhir semua manusia namun kebutuhan ini tidak dapat tercapai tanpa
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan lain di bawahnya. Kebutuhan kedua hingga
keempat berturut-turut adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial dan
kebutuhan penghargaan diri.

Gambar 1. Hirarki Piramida menurut Abraham Maslow

You might also like