Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan prioritas dari yang paling penting
sampai yang kurang penting.
Penetapan prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama dengan
pimpinan rumah sakit dan unit kerja di Rumah Sakit Panti Rini.
TUJUAN
1. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan prioritas rumah sakit
2. Supaya rumah sakit memiliki fokus area dan pelayanan yang akan dilakukan evaluasi dan
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Identifikasi unit kerja di rumah sakit yang kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan dalam
volume besar (high volume), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait
dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain yang
mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan menggunakan 3 kriteria,
diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak :
(b) high volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di unit tersebut,
dan
(c) problem prone, dilihat dari data register resiko masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai diperoleh dari
data high risk, high volume dan problem prone yang tadi sudah diberi angka, sedangkan
bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 50, high volume adalah 30, dan
problem prone adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan
skor high risk, high volume, dan problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang skornya paling
tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan
dalam volume besar (high volume), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung
terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain yang
mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah dipilih dari point
sebelumnya melalui pertimbangan ,masing-masing pada segi high risk, high volume, dan
problem prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai diperoleh
dari pertimbangan yang sudah ditetapkan, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot
high risk adalah 50, high volume adalah 30, dan problem prone adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki skor tertinggi setelah
dijumlahkan skor high risk, high volume, dan problem prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan pada program
komite mutu dan keselamatan pasien.
UNIT TERKAIT 1. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien 2. Unit Kerja RS Panti Rini