Professional Documents
Culture Documents
Deskripsi sesi:
Tidak setiap penelitian dapat dilakukan di tingkat populasi. Oleh karenanya dalam suatu
penelitian, dilakukan penetapan besar sampel dan pengambilan sampel dengan teknik
sampling tertentu. Aturan dalam penetapan besar sampel dan teknik sampling tersebut
berbeda antara penelitian kuantitatif (epidemiologis) dan kualitatif.
Tujuan sesi:
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Memilih formula yang tepat dalam penetapan besar sampel untuk penelitian
kuantitatif
2. Mengidentifikasi teknik probability dan non-probability (purposive) sampling
Materi pembelajaran:
1. Hand-out penetapan besar sampel dan teknik sampling
2. Artikel untuk critical appraisal: Enander RT, Gagnon RN, Hanumara C, Park E,
Armstrong T, Gute DM. Environmental health practice: statistically based
performance measurement. Am J Public Health 2007; 97(5): 819-824.
3. Bahan bacaan:
a. Lemeshow S, Hosmer DW, Klar J, Lwanga SK. Adequacy of sample size in
health studies. Edisi terjemahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tujuan utama kita ketika melakukan penelitian adalah untuk dapat mengestimasi
kondisi pada target populasi. Contohnya : kita tidak bisa mengatakan tingkat
kepuasaan pasien pada 50 pasien di dalam sampel penelitian kita tetapi kita selalu
ingin mengatakan kepuasaan pasien di Rumah Sakit X, Kabupaten X, Propinsi X,
dsb. Cara yang paling baik dan tidak bias untuk dapat mengukur tingkat kepuasan
pasien pada target populasi kita adalah dengan mengukur keseluruhan populasi
tersebut. Tetapi pada umumnya hal ini tidak dapat dilakukan karena terbentur
beberapa keterbatasan seperti dana, waktu dan kemampuan peneliti. Keadaan
inilah yang kemudian memaksa kita untuk menggunakan sampel untuk
mengestimasi kondisi target populasi. Dengan pengertian lain pengambilan sampel
merupakan proses menyeleksi sejumlah unit populasi dari target populasi yang
ditetapkan.
Ketika kita ingin menggunakan hasil sampel untuk mengestimasi kondisi target
populasi maka kita perlu merancang sampel agar sampel tersebut benar-benar
dapat mencerminkan target populasi. Dalam bahasa statistik kita mengatakan
sampel harus mewakili (represenatitve) target populasi. Untuk mendapatkan hal
tersebut maka kita perlu mendapatkan sampel yang tepat dan akurat.
Sampel yang tepat ditentukan oleh bagaimana kita memilih subyek penelitian dari
populasi. Pemilihan sampel ini harus melalui proses yang baik, misalnya subyek di
dalam populasi harus mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat terpilih
sebagai sampel. Prinsip ini terlihat mudah tetapi pada praktektnya tidaklah selalu
mudah terutama pada penelitian di masyarakat.
Sampel yang akurat ditentukan oleh besar/jumlah sampel pada penelitian kita.
Perhitungan jumlah sampel harus berdasarkan tujuan penelitian dan estimasi
Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 2
terbaik dari kondisi target populasi. Banyak peneliti yang hanya mementingkan
jumlah sampel tetapi tidak memikirkan bagaimana cara memilih subyek. Jumlah
sampel yang adekuat tanpa proses pemilihan subyek yang benar maka akan hanya
akan mendapatkan akurasi saja tetapi tidak akan mendapatkan ketepatan subyek
(valid).
Keterangan
n = jumlah sampel
= Z score pada 1 /2 tingkat kepercayaan
p = estimasi proporsi
d = presisi
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui proporsi anemia anak di sebuah SD di desa A. Di
asumsikan bahwa pemilihan sekolah dilakukan dengan cara random sampling
sederhana (simple random sampling), berapa sampel yang dibutuhkan jika
diperkirakan 50 % dari anak anak tersebut (populasi target) anemia, dimana d
ditentukan sebesar 10 % (0.01) dan tingkat kepercayaan 95 %
Peneyelesaian :
Dengan menggunakan rumus sampel di atas :
n = (1.962 * 0.5* 0.5)/ (0.102) = 97, maka diperlukan 97 anak dalam penelitian
tersebut.
Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 5
Beberapa software tersedia untuk membantu kita dalam menghitung besar sampel.
Dibawah ini contoh perhitungan sampel untuk estimasi proporsi dengan
menggunakan software Ssize yang dikembangkan oleh KC Lun dan Peter Chaim dari
Universitas Singapore dan berdasarkan buku Lameshow yang berjudul Adequacy of
Sample Size in Health Studies. Software ini sangat sederhana dan langsung. Kita
tinggal memilih 1.1 Estimating a population proportion with specified absolute
proportion dari menu utama dan klik Estimate. Kotak dialog akan terbuka dan kita
tinggal memasukkan tingkat kepercayaan, estimasi proporsi populasi dan presisi.
Software akan menghitung jumlah sampel yang diperlukan.
Asumsi dalam menggunakan rumus ini sama dengan asumsi penggunaan rumus
besar sampel untuk estimasi proporsi populasi.
Jika kita menggunakan software Ssize untuk menghitung besar sampel maka kita
memilih 7.1 Estimating the population mean dari menu utama dan klik Estimate.
Pada box dialog akan terbuka dan kita perlu memasukkan tingkat kepercayaan,
estimasi standar deviasi dan perbedaan maximun yang diterima. Software akan
menghitung besar sampel yang diinginkan.
Secara garis besar, terdapat 2 cara sampling, yaitu sampling dengan probabilitas
(probability sampling) yang banyak diterapkan pada penelitian kuantitatif dan
sampling tidak dengan probabilitas (non probability atau purposive sampling) yang
diterapkan pada penelitian kualitatif. Pada penelitian kualitatif, oleh karena
samplingnya tidak berhubungan dengan analisis statistik dan proses generalisasi,
oleh karena itu tidak dibicarakan disini.
Sedangkan beberapa cara yang banyak digunakan dalam sampling purposif adalah
maximum variation sampling (sampling dengan cara memaksimalkan variasi
Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 10
tertentu), snow-ball sampling (sampling yang berawal dari 1 responden, dan
meminta responden tersebut untuk menyebutkan responden lainnya), dan
homogenous sampling (responden mempunyai ciri-ciri yang homogen).
Daftar Pustaka
1. Ariawan I (2005) Sample size and sample design for nutritional research.
Course material for International Course on Applied Epidemiology with Special
Reference to Nutrition. SEAMEO-TROPMED-RCCN, University of Indonesia.
Jakarta, 25 April-3 May 2005
2. Dahlan MS (2009) Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam
penelitian kedokteran dan kesehatan. Ed. 2, Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
3. Lemeshow S, Hosmer D, Klar J, Lwanga S (1990) Adequacy of sample size in
health studies. John Wiley & Sons.
4. Pratiknyo AW (2007) Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran &
kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.