You are on page 1of 9

Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

Jurnal Bimbingan Konseling

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN KARIR BERBASIS


MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN
KARIR SISWA

Dinar Mahdalena Leksana, Mungin Eddy Wibowo, Imam Tadjri

Prodi Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masa menuju dunia pekerjaan. Oleh sebab itu siswa dituntut untuk
Diterima Januari 2013 memahami, dan menguasai konsep kematangan karir. Masalah penelitian ini adalah bagaimana modul
Disetujui Februari 2013 bimbingan karir berbasis multimedia interaktif yang efektif untuk meningkatkan kematangan karir siswa? Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif yang efektif
Dipublikasikan Juni
untuk meningkatkan kematangan karir siswa di SMKN 2 Lamongan. Penelitian ini didesain dengan
2013
menggunakan rancangan penelitian Educational Research and Development. Instrument pengumpulan data yang
________________ digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, dan skala kematangan karir. Produk yang telah
Keywords: dirumuskan oleh peneliti diuji dan divalidasi oleh pakar dan praktisi. Hasil validasi pakar dan praktisi terhadap
Career maturity; produk menunjukkan produk siap untuk diimplentasikan di sekolah untuk diuji keefektifitasmya. Berdasrkan
hasil uji empiric menunjukkan adanya perbedaan skor antara sebelum yaitu 79.39% dan sesudah layanan
Guidance career module;
bimbingan karir menggunakan modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif, yaitu 89.62%, terjadi
Interactive multimedia;
peningkatan 10,2 %. Dapat disimpulkan bahwa modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif efektif
Based. untuk meningkatkan kematangan karir siswa. Disarankan: untuk dapat meningkatkan kualitas layanan
____________________ bimbingan dan konseling dengan menguasai dan mengembangkan media layanan bimbingan dan konseling,
serta menggunakan modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif ini sebagai salah satu media untuk
meningkatkan kematangan karir siswa SMK.

Abstract
___________________________________________________________________
Vocational High School (SMK) is a period of employmen. Therefore students are required to understand and master the
concept of career maturity. The problem of this study is how the module interactive multimedia-based career guidance is
effective for increasing students' career maturity? The aim of this study is to develop effective counseling career module with
interactive multimedia based to increase SMKN 2 Lamongan students career maturity. The products have been formulated by
the researchers tested and validated by expert judgements and practitioners. The results of validation experts and practitioners
show that products ready to be tested is implemented at the school for their effectiveness. Based on the empirical test, it showed
difference score between before (79.39%) and after (89.62%) the career counseling service which increased 10.2%. It can be
concluded that career counseling module with interactive multimedia based effectively increased students maturity career.
Suggested that increase their guidance and counseling service by mastering and developing the media of guidance and
counseling service, and applying this career counseling module iwth interactive multimedia based as one media to increase
SMK students career maturity.

2013 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-6889


Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id

1
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

PENDAHULUAN Kaitannya dengan usaha pencegahan


masalah karir kematangan karir siswa di sekolah,
Masa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipandang layanan bimbingan karir adalah
merupakan masa transisi menuju masa dewasa, ini layanan yang tepat untuk digunakan dalam
berarti masa menuju dunia pekerjaan atau karier mengatasi permasalahan tersebut. Dalam
yang sebenarnya. Secara psikologis siswa SMK pelaksanaan layanan bimbingan karir penggunaan
berada pada remaja madya yang berusia 15-18 media bimbingan sebaiknya tidak dilupakan,
tahun (Yusuf, 2006:184). Menurut Conger (Yusuf, mengingat bahwa bimbingan dan konseling
2006:83) mengemukakan bahwa suatu pekerjaan merupakan suatu sistem, dimana media menjadi
bagi siswa SMK/SMA merupakan sesuatu yang salah satu komponen sistem. Hal ini senada
secara social diakui sebagai cara (langsung atau dengan yang diungkapkan oleh Nursalim (2010:5)
tidak langsung) untuk memenuhi kebutuhan, bahwa bimbingan dan konseling dikatakan sebagai
mengembangkan perasaan eksis dalam sistem karena di dalamnya mengandung
masyarakat, dan memperoleh sesuatu yang komponen yang saling berkaitan untuk mencapai
diinginkan dan mencapai tujuan hidup. suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen
Pada kehidupan nyata, sering terjadi tersebut meliputi: masalah, tujuan, teknik, media
berbagai permasalahan yang dihadapi para siswa dan evaluasi.
yang tidak dapat diatasi oleh dirinya sendiri Terdapat berbagai macam media bimbingan
sehingga siswa membutuhkan bantuan dari dari dan konseling yang dapat digunakan dalam
pihak lain. Permasalahan karir yang terjadi pada layanan bimbingan dan konseling, kaitannya
remaja biasanya berkaitan dengan pemilihan jenis dengan usaha pencegahan masalah kematangan
pendidikan, yang mengarah pada pemilihan jenis karir siswa yang ada, maka media bimbingan dan
pekerjaan di masa depan, perencanaan karir masa konseling yang digunakan adalah bagian dari
depan, pengambilan keputusan tentang karir masa media cetak, yaitu modul. Modul sebagai salah
depan, dan informasi tentang kelompok kerja yang satu bagian dari media bahan cetak.
ada dengan persyaratan yang harus dimiliki. Modul merupakan paket program yang
Permasalahan ini penting untuk diperhatikan disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesian
sehubungan dengan banyaknya kebingungan yang sedemikian rupa sehingga memudahkan
dialami remaja dalam menentukan arah karirnya pelaksanaan layanan informasi dan bimbingan
ke depan. Tidak hanya itu, kebimbangan karir klasikal. Nursalim, (2010:14) menyatakan bahwa
pada remaja akan berakibat pada pencapaian dalam bimbingan dan konseling modul ini sering
kematangan karir siswa. digunakan sebagai modul bimbingan karir, modul
Berbagai upaya telah dilakukan dalam bimbingan belajar dsb.
upaya pencegahan maupun penanganan masalah Penggunaan media dalam bimbingan dan
siswa yang ada di sekolah, seperti bimbingan konseling juga hendaknya tidak lepas dengan
klasik, bimbingan karir, juga bimbingan dengan memperhatikan perkembangan tekhnologi
kelompok, akan tetapi permasalahan tersebut yang ada, seperti internet, computer, film dsb.
masih nampak, dan membutuhkan penanganan Multimedia interaktif merupakan kombinasi
yang lebih baik. Pemanfaatan media bimbingan berbagai media dari komputer, video, audio,
seperti modul dalam layanan bimbingan dan gambar dan teks. Menurut Daryanto (2010:49)
konseling di SMKN 2 Lamongan juga telah multimedia interaktif adalah suatu multimedia
dilaksanakan, akan tetapi modul yang digunakan yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
masih bersifat implisit dan umum. dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki
2
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

untuk proses selanjutnya. Sedangkan menurut membantu guru BK/ Konselor menciptakan pola
Nursalim (2010:20) multimedia adalah suatu penyajian yang interaktif.
sistem penyampaian dengan menggunakan Tujuan Penelitian ini adalah (1) mengetahui
berbagai jenis bahan, yang membentuk suatu unit modul bimbingan dan konseling yang ada di
atau paket. SMKN 2 Lamongan, (2) menemukan modul
Dasar pemikiran pengembangan modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif
bimbingan karir berbasis multimedia interaktif ini yang sesuai untuk dikembangkan dalam upaya
adalah perkembangan teknologi yang semakin meningkatkan kematangan karir di SMKN 2
canggih, dan ketersedianan sarana laboratorium Lamongan, dan (3) mengetahui tingkat efektifitas
computer dan fasilitas computer dan laptop yang modul bimbingan karir berbasis multimedia
ada dan dimanfaatkan untuk kegiatan layanan interaktif untuk meningkatkan kematangan karir
bimbingan dan konseling di SMKN 2 Lamongan. siswa SMKN 2 Lamongan.
Alasan lain multimedia interaktif dipilih Modul sebagai salah satu bagian dari media
sebagai basis dalam pengembangan modul cetak. Nursalim (2010) mengungkapkan modul
bimbingan karir adalah standar kompetensi inti merupakan paket program yang disusun dalam
yang harus dimiliki oleh konselor professional, bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian
seperti yang dikeluarkan oleh ABKIN. Salah satu rupa guna memperlancar pelaksanaan layanan
kompetensi yang berkaitan langsung dengan informasi dan bimbingan klasikal. Diungkapkan
penelitian ini adalah kompetensi ke-lima yang juga oleh Mulyasa (2006:148) yang menyatakan
berbunyi Menguasai konsep dan praksis bahwa modul adalah paket belajar mandiri yang
Bimbingan dan Konseling, dan pada sub meliputi serangkaian pengalaman belajar yang
kompetensi ke-empat yaitu: mampu direncanakan dan dirancang secara sistematis
menggunakan dan mengembangkan media untuk membantu peserta didik mencapai tujuan
bimbingan dan konseling. belajar. Dalam penelitian ini fokus belajar
Selain merupakan salah satu kompetensi dialihkan pada bimbibgan dan yang dimaksud
yang harus dikuasai oleh konselor, media dengan peserta didik adalah siswa sebagai konseli.
bimbingan dan konseling merupakan salah satu Menurut Winkel (2004:114) bimbingan
sarana yang dapat memperlancar proses karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
pelaksanan layanan bimbingan dan konseling. menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan
Membantu guru BK/ Konselor dalam kerja atau jabatan/ profesi tertentu serta
penyampaian materi bimbingan. Selain itu muatan membekali diri supaya siap memangku jabatan
materi bimbingan dapat dimodifikasi menjadi itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai
lebih menarik sehingga materi mudah dipahami, tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki.
tujuan materi yang sulit akan menjadi mudah, Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana
suasana bimbingan karir yang menegangkan pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta
menjadi menyenangkan serta biaya yang didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral
dikeluarkan untuk meproduksi modul bimbingan dari program pendidikan yang diintegrasikan
karir berbasis multimedia interaktif ini terbilang dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
lebih murah dibandingkan dengan modul cetak. Menurut Daryanto (2010:49) multimedia
Dengan menggunakan modul bimbingan interaktif adalah suatu multimedia yang
karir berbasis multimedia interaktif dapat dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
memadukan media-media dalam proses dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna
bimbingan karir, maka proses bimbingan karir dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
akan berkembang dengan baik, sehingga selanjutnya.
3
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

Sedangkan menurut Nursalim (2010:20) multimedia interaktif ini dapat membantu siswa
multimedia adalah suatu system penyampaian dalam mengembangkan setiap potensi mereka
dengan menggunakan berbagai jenis bahan, yang yang berkaitan dengan kematangan karir. Dengan
membentuk suatu unit atau paket. kematangan karir yang dimiliki oleh siswa akan
Super dalam Winkel (2004: 633) menumbuhkan kesiapan dalam memilih karir di
mendefinisikan kematangan karir sebagai masa depan yang sesuai dengan bakat dan
keberhasilan individu untuk menyelesaikan tugas- minatnya.
tugas perkembangan karir yang khas bagi tahap
perkembangan tertentu. Sedangkan Super dalam METODE PENELITIAN
Winkel & Hastuti (2006:623) menyatakan bahwa
kematangan karir adalah keberhasilan individu Penelitian ini menggunakan metode
menyelesaikan tugas perkembangan karir yang (Research and Development/ R&D) dengan
khas pada tahap perkembangan karir. tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
Super dalam Savickas, (2001: 52-53) memberikan perubahan pada modul bimbingan
mengemukakan empat aspek yang dapat karir sampai terciptanya modul bimbingan karir
digunakan untuk mengukur kematangan karir berbasis multimedia interaktif untuk
remaja, yaitu: perencanaan (kesadaran individu meningkatkan kematangan karir siswa di SMKN 2
bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan Lamongan.
dan karir, serta mempersiapkan diri untuk Menurut Borg and Gall dalam Zainal Arifin
membuat pilihan tersebut), eksplorasi (individu (2011:127) bahwa, research and development is a
secara aktif menggunakan berbagai sumber untuk powerful strategy for improving practice. It is a
memperoleh informasi mengenai dunia kerja process used to develop and validate educational
umumnya dan untuk memilih salah satu bidang products. Sedangkan menurut Samsudi (2009:86)
pekerjaan khususnya), kompetensi informasional bahwa, metode penelitian dan pengembangan
(kemampuan untuk menggunakan informasi (Research and Development) merupakan metode
tentang karir yang dimiliki untuk dirinya, serta untuk melakukan penelitian, mengembangkan dan
mulai mengkristalisasikan pilihan pada bidang dan menguji suatu produk. Peneliti berupaya
tingat pekerjaan tertentu), dan pengambilan merumuskan pengembangan produk yaitu
keputusan (individu mengetahui apa saja yang pengembangan modul bimbingan karir berbasis
harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan multimedia interaktif untuk meningkatkan
pendidikan dan karir, kemudian membuat pilihan kematangan karir siswa, yang kemudian diuji,
pekerjaan yang sesuai dengan minat dan validasi dan diaplikasikan di sekolah.
kemampuan). Oleh karena itu, penelitian ini
Berdasarkan penjelasan yang diungkapkan menggunakan pendekatan konstruktivistik dengan
diatas dan perkembangan tekhnologi yang dapat metode dan desain penalitian penegambangan
diintegrasikan dalam layanan professional (research and development) yang mendasarkan
bimbingan dan konseling, serta memperhatikan pada prinsp-prinsip dan langkah-langkah Borg dan
konsep dari penelitian research and developmet Gall, dengan penyederhanaan langkah-langkah
maka diasumsikan bahwa penelitian ini perlu menjadi tiga tahap (Samsudi, 2009:92) yaitu: (1)
dilakukan. Maka peneliti mengangkat judul Tahap studi pendahuluan, (2) tahap
Pengembangan Modul Bimbingan Karir Berbasis pengembangan, dan (3) Model akhir.
Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Adapun desain uji kelayakan modul
Kematangan Karir, dengan harapan bahwa bimbingan karir berbasis multimedia interaktif ini
dengan modul bimbingan karir berbasis meliputi tahap validasi pakar (ahli). Pada tahap
4
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

validasi pakar (ahli) dilakukan oleh 3 orang ahli multimedia interaktif, untuk mendapatkan data
dibidang bimbingan dan konseling, karir, dan akhir siswa.
multimedia. Selanjutnya berdasarkan hasil Subyek penelitian yang dipilih dalam
validasi pakar (ahli) maka dihasilkan modul teruji penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ 2 SMKN
1. Selanjutnya dilakukan validasi praktisi, 2 Lamongan yang berjumlah 33 siswa yang
dilakukan dengan mengadakan Forum Group ditentukan secara purposive sampling. Purposive
Discussin (FGD) bersama 9 orang praktisi dari sampling dilakukan dengan cara mengambil
beberapa guru BK/ Konselor Sekolah Menengah subyek bukan berdasarkan atas strata, akan tetapi
Kejuruan/ Sederajat di Lamongan. Berdasarkan random atau daerah, tetapi didasarkan atas
hasil validasi praktisi diperoleh modul teruji 2, adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2006: 139).
(hasil akhir produk). Pengambilan sampel berdasarkan tujuan
Hasil akhir produk modul bimbingan karir Teknik yang diunakan dalam peneitian
berbasis multimedia interaktif untuk pengembangan modul bimbingan karir berbasis
meningkatkan kematangan karir siswa ini multimedia interaktif untuk meningkatkan
diimplementasikan pada siswa Kelas XI TKJ 2 kematangan karir siswa ini adalah teknik
SMKN 2 Lamongan, sebanyak 33 siswa. Dengan pengukuran. Menurut Samsudi (2009: 98) teknik
dilakukan empat kali pertemuan. Adapun desain pengukuran pada umumnya dilaksanakan dalam
implementasi modul bimbingan karir berbasis bentuk tes (tertulis atau kinerja) dan pengukuran
multimedia interaktif untuk meningkatkan menggunakan skala. Teknik pengukuran banyak
kematangan karir meliputi tahap persiapan dan digunakan, terutama untuk mengukur
pelaksanaan. Pada tahap persiapan, kegiatan yang pengetahuan, pemahaman, ataupun sikap
dilakukan adalah: (1) Mengkonsultasikan dengan terhadap suatu keadaan/ obyek. Sedangkan
guru pembimbing untuk mengatur waktu dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam
tempat pelaksanaan bimbingan karir, (2) penelitian ini adalah wawancara, skala psikologis,
Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dan dokumentasi. Dalam penelitian ini skala
diperlukan dalam pelaksanaan uji lapangan, (3) psikologis digunakan untuk mengukur tingkat
Peneliti menjelaskan bagaimana proses kematangan karir siswa. Skala kematangan karir
pelaksanaan bimbingan karir dengan diberikan kepada siswa pada awal penelitian pree-
menggunakan modul bimbingan karir berbasis test. Pree-test digunakan untuk mengetahui tingkat
multimedia interaktif kepada guru BK/ Konselor, kematangan karir siswa sebelum diberikan
(4) Peneliti membaca kembali untuk memahami treatment dalam kategori tingkat kematangan karir
secara komprehensif panduan modul bimbingan (1) rendah (2) Sedang, dan (3) Tinggi. Sedangkan
karir berbasis multimedia interaktif dengan baik post-test digunakan untuk mengetahui perubahan
agar uji lapangan tercapai dengan baik. Sedangkan tingkat kematangan karir setelah diberikan
padatahap pelaksanaan: (1) memperoleh data treatment.
kondisi awal kematangan karir siswa dengan Teknik analisis data yang digunakan dalam
mengisi skala kematangan karir, (2) melaksanakan menganalisis kelayakan modul bimbingan karir
bimbingan karir secra klasikal dengan berbasis multimedia interaktif yaitu (1) uji rasional
menggunakan modul bimbingan karir berbasis model melibatkan pakar bimbingan dan konseling,
multimedia interaktif mulai pertemuan pertama (2) Uji kepraktisan modul bimbingan karir
hingga pertemuan ke-empat; dan (3) mengukur berbasis multimedia interaktif untuk
kembali tingkat kematangan karir siswa setelah meningkatkan kematangan karir siswa dilakukan
mendapatkan layanan bimbingan karir dengan Forum Group Discussion (FGD),
menggunakan modul bimbingan karir berbasis melibatkan guru BK/ Konselor SMK/ Sederajat.
5
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

Sedangkan analisis efektifitas modul bimbingan budaya mutu (quality culture) dengan
karir berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan sarana prasarana sesuai standar
meningkatkan kematangan karir siswa sebelum nasional, Menyelenggarakan proses layanan
dan sesudah dilakukan treatment adalah bimbingan karir yang berbasis multimedia
menggunakan uji Wilcoxon dua sisi yang interaktif, Mengembangkan seluruh potensi siswa
merupakan penyempurnaan dari uji tanda (Sign melalui kegiatan yang terprogram dalam layanan
test). Dengan taraf siginifikasi 5 %. Hal ini bimbingan dan konseling dan sesuai dengan tugas
disebabkan penelitian ini sampel-sampelnya saling perkembangan, Menyelenggarakan layanan
berkorelasi dan datanya berbentuk ordinal (data bimbingan karir yang berorientasi pada keahlian
yang berupa peringkat atau ranking yaitu rendah dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia
dan tinggi). Dalam penelitian ini kelompok adalah industry dan usaha, Menyiapkan lulusan yang siap
siswa kelas XI TKJ 2 SMKN 2 Lamongan yang bekerja dengan keahlian sesuai dengan tuntutan
berjumlah N = 33 siswa. Lebih lanjut analisis dunia industri dan usaha.
data secara keseluruhan dalam penelitian ini Berdasarkan visi dan misi di atas, maka
menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS tujuan umum modul bimbingan karir berbasis
16.00 for windows. multimedia interaktif adalah menciptakan media
bimbingan dan konseling yang sesuai dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN perkembangan teknologi, dan mengembangkan
potensi karir siswa demi tercapainya kematangan
Modul bimbingan karir berbasis multimedia karir siswa, sedangkan tujuan khusus modul
interaktif untuk meningkatkan kematangan karir bimbingan karir berbasis multimedia interaktif
ini dikembangkan berdasarkan hasil analisis data adalah dengan menggunakan modul bimbingan
temuan kondisi obyektif di lapangan (yaitu kondisi karir berbasis multimedia interaktif yang
kematangan karir siswa, dan penggunaan media, dilengkapi teks, audio, audiovisual, dan animasi
dalam kegiatan bimbingan dan konseling dalam maka akan memudahkan siswa dalam memahami
hal ini modul bimbingan dan konseling di sekolah) materi sehingga dapat membantu siswa agar dapat
dengan kaidah-kaidah modul bimbingan dan merencanakan karir, mengeksplorasi karir,
konseling, dibidang karir yang bersifat konseptual mengambil keputusan karir, dan mengetahui
(yaitu kajian teoritik hasil penelitian) serta informasi tentang dunia karir dan bagaimana
ketentuan formal penggunaan media, modul mencapainya.
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan Untuk menghasilkan modul bimbingan
konseling khususnya dibidang karir, di sekolah. karir berbasis multimedia interaktif yang teruji
Visi modul bimbingan karir berbasis secera efektif untuk meningkatkan kematangan
multimedia interaktif adalah Mewujudkan sekolah karir siswa, maka diperlukan uji kelayakan modul
menengah kejuruan terdepan dan memiliki siswa secara rasional. Uji kelayakan modul secara
yang mempunyai kematangan karir tinggi, yang rasional dilakukan oleh pakar-pakar yang
membentuk insan bertaqwa, cerdas, kreatif, kompeten dalam bidang bimbingan dan konseling
mandiri siap bekerja dengan wawasan serta pakar dalam bidang multimedia. Sedangkan
kewirausahaan serta mengembangkan modul para praktisi adalah guru BK/ Konselor di tingkat
dengan basis multimedia interaktif sesuai dengan SMK sederajat yang dipandang dapat
kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi. menggunakan media bimbingan dan konseling
Misi dari modul bimbingan karir berbasis disekolah, khususnya modul. Tujuan esensial dari
multimedia interaktif adalah Memberikan layanan uji kelayakan adalah memantapkan kesesuaian
pendidikan yang berorientasi pada pengembangan dan kelayakan modul bimbingan karir berbasis
6
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

multimedia interaktif yang dikembangkan untuk menguji efektifitas modul bimbingan karir berbasis
di implementasikan (uji coba produk) di sekolah multimedia interaktif untuk meningkatkan
sasaran. kematangan karir siswa. uji coba produk
Berdasarkan hasil validasi pakar dan dilaksanakan empat kali pertemuan dengan
praktisi, modul bimbingan karir berbasis memberikan dua materi dalam tiap pertemuan.
multimedia interaktif untuk meningkatkan Peserta bimbingan atau konseli adalah 33 siswa
kematangan karir siswa, menunjukkan bahwa kelas XI TKJ 2 SMKN 2 Lamongan.
modul bimbingan karir berbasis multimedia Hasil uji coba lapangan pelaksanaan
interaktif untuk meningkatkan kematangan karir bimbingan karir dengan menggunakan modul
siswa yang dirancang, layak untuk di bimbingan karir berbasis multimedia interaktif
implementasikan atau dipraktekkan di Sekolah untuk meningkatkan kematangan karir siswa,
Menengah Kejuruan (SMK) setelah adalah terjadi peningkatan antara sebelum dan
disempurnakan sesuai dengan masukan validator sesudah menggunakan modul bimbingan karir
sehingga dihasilkan modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif untuk
berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan kematangan karir siswa. atau
meningkatkan kematangan karir siswa (model terjadi perubahan yang signifikan antara pree-test
teruji 2) sebagai hasil akhir produk. Uji coba dan post-test yang ditandai dengan peningkatan
produk (lapangan) modul bimbingan karir berbasis skor sebesar 10,22%, yang dapat dilihat pada table
multimedia interaktif untuk meningkatkan perbandingan pree-test dan post-test berikut ini:
kematangan karir siswa, dimaksudkan untuk

Tabel 1 : Tabel perbandingan tingkat kematangan karir siswa kondisi awal (pre-test)dan kondisi akhir (post-
test)

Kriteria
No Aspek Ket
Pree-Test Post-Test Perubahan
1 Career Planning 26 29 3 Kenaikan pada aspek
(perencanaan Karir) perencanaan karir sebesar 9,54%
% 78, 88,32 9,54
78
2 Carreer explorations 27 29,6 2,6 Kenaikan pada aspekeksplorasi
(Eksplorasi Karir) karir sebesar 8,82%
% 80, 89,62 8,82
80
3 Career Decision 25, 29,7 3,9 Kenaikan pada aspek
Making 8 pengambilan keputusan sebesar
(Pengambilan 11,76%
Keputusan Karir)
% 78, 89,99 11,76
23
4 Word of word 26 30 4 Kenaikan pada aspek informasi
information tentang dunia karir sebesar 10,1
(Informasi tentang %
dunia karir)
% 79, 89,71 10,1
61

7
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

Skor Kematangan Karir 3.1 3.58 0.40 Kenaikan Kematangan karir


Siswa 7 siswa sebesar 10,22 %
% 79. 89.62 10.22
39

Hasil validasi pakar dan praktisi terhadap karir berbasis multimedia interaktif, dan (3)
modul bimbingan karir berbasis multimedia evaluasi, kunci jawaban dan tindak lanjut.
interaktif untuk meningkatkan kematangan karir Dimana setiap bab terdiri beberapa Sub Bab yang
menunjukkan bahwa modul yang dirancang layan memperinci isi dari panduan modul bimbingan
untuk dilaksanakan dan diujicobakan di sekolah karir berbasis multimedia interaktif. Produk yang
khususnya di SMK. Sedangkan hasil uji coba selanjutnya yaitu CD Modul Bimbingan Karir
modul bimbingan karir berbasis multimedia Berbasis Multimedia Interaktif, yang didalamnya
interaktif menunjukkan bahwa: 1) siswa antusias memuat tiga komponen pokok yaitu; tujuan,
dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir isi/materi, dan evaluasi yang dikemas menjadi
menggunakan modul bimbingan kariri berbasis sebuah aplikasi yang bisa dipindah/disimpan pada
multimedia interaktif; 2) modul bimbingan karir setiap computer yang ada, dan bisa dibuka kapan
berbasis multimedia interaktif dapat diterapkan dis saja; dan 3) Keefektifan modul bimbingan ini diuji
SMKN 2 Lamongan; 3) konselor mendukung dengan menggunakan uji berjenjang Wilcoxon
kegiatan penelitian ditunjukkan dengan antusias statistic non parametric. Hasil statistic uji
yang tinggi dalam setiap kegiatan penelitian. berjenjang wilcoxon dengan nilai uji statistic
4.191. Hal ini dapat dilihat dari
SIMPULAN probabilitas<0.001. Pada uji statistik diatas pada
kolom Asymp. Sig. (2-tailed) / asymptotic
Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana significance untuk uji dua sisi tertera angka 0.000.,
yang telah dipaparkan pada bagian-bagian karena kasus penelitian ini uji satu sisisehingga
sebelumnya, mulai dari tahap penelitian didapat probabilitas 0.025, jadi (0.025<0.05) Maka
pendahuluan hingga tahap uji coba lapangan dapat dikatakan modul bimbingan karir berbasis
untuk mengetahui keefektifan, maka dapat multimedia interaktif efektif digunakan untuk
disimpulkan bahwa (1) Secara umum bimbingan meningkatkan kematangan karir siswa. Atau
dan konseling di SMKN 2 telah menggunakan dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan antara
Modul Bimbingan Karir, namun belum implicit sebelum dan sesudah menggunakan modul
untuk dikatakan maksimal dikarenakan beberapa bimbingan karir berbasis multimedia interaktif
hal seperti kompetensi konselor, dukungan dan sebesar 10,22%.
kerjasama personil sekolah, kelayakan isi/ materi
modul, kelayakan produk modul/ tampilan DAFTAR PUSTAKA
modul, dan sebagainya, (2) Modul bimbingan
karir ini dibuat berdasarkan analisis tugas Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan dan
perkembangan, dan kebutuhan sekolah. Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Komponen utama dari modul bimbingan karir Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
multimedia interaktif ini terdiri dari dua produk
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung. PT.
inti yaitu buku panduan modul bimbingan karir SATU NUSA
berbasis multimedia interaktif, yang terdiri dari ABKIN. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan
tiga Bab utama yaitu (1) Pendahuluan, (2) Bimbingan dan Konseling dalam Jalur
kerangka kegiatan dan rencana layanan bimbingan Pendidikan Formal. Jakarta : ABKIN
8
Dinar Mahdalena Leksana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 2 (1) (2013)

Mulyasa, E. 2006. Implementasi Kurikulum 2004;


Panduan Belajar KBK. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nursalim, M. 2010. Media Bimbingan dan Konseling.
Surabaya. Unesa University Press
Samsudi. 2009. Desain Penelitian Pendidikan.
Semarang: UNNES PRESS.
Winkel, W.S. 2004. Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan. Jakarta :PT. Gramedia
Yusuf, S, L, N. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

You might also like