You are on page 1of 8

Tarif Transportasi Laut

Tarif Transportasi laut berlaku untuk pengiriman barang di Indonesia, meliputi tarif yang terdiri dari:
a. Tarif Pelayanan Nusantara
Tarif uang tambang yang dibayar oleh pemilik barang kepada perusahaan pelayaran atas jasa yang
diberikan untuk melakukan pengangkutan barang melalui laut dikenal dengan nama tarif uang
tambang nusantara. Tarif angkutan laut ini ditetapkan berdasarkan komponen biaya, yaitu
1. Biaya pelayaran yang dinyatakan dalam biaya rupiah per ton mile pelayaran kapal,
2. Biaya kapal di pelabuahan yang dihitung menurut besarnya biaya pengeluaran kapal di pelabuhan muat dan di
pelabuhan bongkar dan
3. Golongan barang.
b. Tarif OPP/OPT
Tarif OPP/OPT (onkos pelabuhan pemuatan/ ongkos pelabuhan tujuan) yang merupakan balas jasa
untuk pekerjaan board stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery di pelabuhan pemuatan dan
di pelabuhan tujuan.
1. Tarif board stevedoring dikenakan atas jasa pekerjaan membongkar muatan dari dek kapal ke dermaga
dan sebaliknya
2. Tarif cargodoring dikenakan atas jasa mengeluarkan muatan dari jaringan di atas dermaga, mengangkat ke
gudang, menyusun di dalam gudang dan sebaliknya.
3. Traif receiving/delivery dikenakan atas pekerjaan mengambil muatan dari gudang tempat penumpukan dan
penyerahan sampai ke atas kendaraan yang merapat ke gudang darat dan sebaliknya. Tinggi tarif tergantung
pada golongan dan jenis barang.
c. Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan
Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan, terdiri dari sewa gudang dan sewa tempat penumpukan dan
fasilitas pelabuhan.
d. Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL),
Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) meliputi balasan jasa atas pekerjaan inklaring dan
uitklaring. tarif EMKL ini dihitung berdasarkan berat/ton barang, dimana pengurusan dokumenya
dilakukan oleh perusahaan EMKL
2.2 Klaim Asuransi Laut
Klaim dalam asuransi ialah tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh Tertanggung kepada
Penanggung karena kepentingan yang di suransikan mengalami kerugian atau kerusakan atas
barang yang dipertanggungkannya akibat dari suatu peristiwa selama barang dalam proses
pengangkutan.
1. Prosedur Pengajuan Penyelesaian Klaim
a. Pemberitahuan kerugian.
b. Survey kerusakan dan kerugian.
c. Mengusahakan kelengkapan dokumen pendukung klaim.
2. Dokumen-dokumen Pendukung Klaim Asuransi
a. Polis asuransi atau sertifikat asuransi.
b. Faktur dan daftar perincian barang, meliputi jenis pengepakkannya, dan sebagainya.
c. Laporan survey
a. Surat-menyurat dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan penyebab kerugian.
b. Dokumen klaim asuransi lainnya.

Aspek aspek pengelolaan


http://alifwicak13.blogspot.co.id/2015/01/mengelola-bisnis-transportasi-laut.html

a. Kualitas Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia adalah hal yang paling penting dalam menunjang suatu kegiatan
produksi dalam hal ini adalah dalam bidang pelayaran. Dalam pelayaran, sumber daya manusia yang
di miliki oleh suatu perusahaan pelayaran harus memenuhi kualitas dan standar perusahaan agar
dapat menciptakan efisien dan efektifitas waktu dan biaya. Oleh karena itu alangkah baiknya setiap
perusahaan penerbangan memiliki lembaga pelatihan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang di milikinya.

b. Penerapan Teknologi Mutakhir

Mungkin kita setuju apabila transportasi laut adalah transportasi yang tergolong
menggunakan teknologi tingkat tinggi. Untuk menunjang produksi suatu perusahaan penerbangan
dari tahun ke tahun perlu revitalisasi armada kapal, seperti menggantinya dengan versi terbaru agar
menjamin keselamatan dan keamanan penumpang serta mengurangi biaya pengeluaran akibat
seringnya kerusakan yang di alami oleh perusahaan pelayaran tersebut.

Selain itu demi menunjang kenyamanan dan kemudahan penumpang untuk mendapatkan
tiket kapal laut, perusahaan pelayaran dapat menggunakan sistem reservasi yang terkomputerisasi
atau dengan menggunakan fasilitas internet dan menggunakan sistem pembayaran melalui ATM
atau internet banking.

Didalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam berjalannya


konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :
- Manusia yang membutuhkan
- Barang yang dibutuhkan
- Kendaraan sebagai alat/sarana
- Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
- Organisasi (pengelola transportasi)
http://caramengelolabisnistransportasilaut.blogspot.co.id/2015/01/andhini.blogspot.com.html

Tingkatkan Fasilitas Keselamatan Akan Menarik Masyarakat


Tingkat kecukupan fasilitas keselamatan pelayaran belum
memenuhi persyaratan internasional, sehingga para pengguna jasa transportasi
ini belum merasa terjamin keselamatannya dalam menggunakan sarana
transportasi tersebut. Fasilitas kecukupan yang seharusnya di dapatkan oleh
para pengguna jasa transportasi laut bisa berupa sarana bantu navigasi pelayaran
atau SBNP yang bersetifikat internasional.
Agar perusahaan tidak mengalami kerugian dalam bisnis tranportasi laut maka
harus memikat atau menarik para masyarakat untuk menggunakan jasa
transportasi laut.Dengan cara-cara diatas mungkin dapat menarik masyarakat
untuk menggunakan transportasi laut ini.

CARA MENGELOLA BISNIS TRANSPORTASI LAUT DI


INDONESIA AGAR PERUSAHAAN TIDAK RUGI DAN
MAMPU BERSAING DENGAN PERUSAHAAN ASING

Meskipun transportasi laut ini sangat penting adanya, hal tersebut tidak membuat
salah satu transportasi umum di Indonesia ini terlepas dari berbagai masalah yang
ada.Beberapa masalah yang mengahadang transportasi laut membuat para calon
penumpang enggan menggunakan alat transportasi ini.

CARA MENGELOLA BISNIS TRANSPORTASI

1. Membangkitkan Kembali Keterpurukan Peran Armada Pelayaran Nasional


dalam Mengangkut Muatan.

Hal ini tentu berimbas pada pengurangan jumlah barang yang di ekspor maupun
diimpor, sehingga secara tidak langsung sektor perdagangan dan perekonomian menurun.

2. Harus Diberlakukan Sepenuhnya Asas Cabotage

Diberlakukannya asas cabotage ini bisa meningkatkan kegiatan transportasi laut.

3. Menurunkan Biaya Tarif Transportasi Laut


Biaya tarif yang tinggi juga menyebabkan turunnya minat masyarakat untuk
menggunakan transportasi laut.

4. Perlu Tambahan Fasilitas Prasarana Bongkar Muat

Kurangnya fasilitas prasarana bongkar muat di pelabuhan juga menambah beban


bagi pengguna jasa transportasi laut. Hal ini tentu akan menambah jumlah pengeluaran
masyarakat secara umum, sehingga masyarakat enggan menggunakan transportasi laut.

https://www.scribd.com/document/347301403/Makalah-manajemen-perusahaan-pelayaran#

http://wiwina36.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-armada-kapal.html

Peranan Awak Kapal

Awak kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan diatas kapal oleh

pemilik atau operator kapal untuk melakukan tugas sesuai dengan jabatannya yang

tercantum dalam buku sijil.

1. Sistem Pengawakan

Ada dua sistem pengawakan pada suatu perusahaan pelayaran yaitupegawai tetap dan

pegawai dengan sistem kontrak.

a. Pegawai Tetap

1. Keuntungan:

- Ada sense of belonging

- Pengaturan untuk dikapal mudah

- Kualitas pegawai terkendali/ terpantau dengan baik

2. Kerugian:

- Biaya relatif besar dalam merekrut pegawai tetap baru

- Saat pegawai di darat, perlu gaji yang besar

b. Pegawai dengan sistem kontrak

1. Keuntungan:
- Tidak perlu biaya rekrut

- Gaji diberikan pada waktu habis kerja di kapal

- Mudah menghentikan pegawai yang konduitenya jelek

2. Kerugian:

- Tidak ada sense of belonging

- Pegawai yang kualitasnya baik bisa pindah (Exodus)

- Dalam keadaan mendadak sulit mencari Nahkoda/awak kapal

2. Kebutuhan Awak Kapal

Suatu perusahaan pelayaran yang memiliki armada kapal cukup banyak, jika

pelautnya adalah pegawai tetap perlu diperhitungkan adanya awak kapal cadangan

sebanyak 25-50%, mengingat proses mutasi naik/turun kapal karena

cuti/sakit/pendidikan dan lain-lain. Pada saat jumlah armada kapal besar dan

kebutuhan pelaut tinggi, pada umumnya pemilik memilih pelaut sebagai pegawai tetap.

Kebutuhan awak kapal pada dasarnya tergantung dari beberapa hal berikut ini:

a. Desain dari kapal

b. Jumlah dan kemampuan orang yang dipekerjakan di kapal

c. Sistem bekerja disuatu kapal

d. Organisasi kapal

e. Pelatihan yang diperlukan

f. Suasana dan motivasi

G. Perawatan Kapal

Merawat kapal adalah mengelola secara terus menerus untuk menjaga agar

fasilitas atau perawatan kapal dapat dipergunakan guna kelancaran proses produksi/

operasi usaha pelayaran.

Tujuan umum perawatan kapal:


a. Kapal dapat dioperasikan secara teratur dan keselamatan terjamin

b. Meningkatkan kemampuan kapal

c. Sistem berjalan dengan biaya yang lebih efesien

d. Menjamin kesinambungan perawatan, karena dapat diketahui yang sudah dan akan

dikerjakan

e. Melaksanakan pekerjaan secara sistematis dan ekonomis

f. Dalam keadaan crew yang berbeda, berganti, sistem tetap berjalan

g. Sebagai umpan balik untuk perawatan yang akan datang

h. Untuk fasilitas informasi, kearsipan, sistem inventaris suku cadang

ujuh Faktor Utama yang mempengaruhi Manajemen Armada:

a. Jumlah kapal yang dimanajemeni

Jika hanya satu atau dua kapal, maka akan lebih ekonomis jika menunjuk tim

pengelola yang terdiri dari tenaga ahli atau digabung dengan perusahaan lain.

b. Tipe Kapal

Tipe kapal yang berbeda-beda akan membutuhkan spesialisasi tipe kapal khususnya

hal-hal yang bersifat teknis, sehingga untuk mengawaki kapal tipe baru diperlukan

crew yang ahli atau terlatih dengan baik.

c. Umur kapal dan pengembangan armada kapal baru

Secara umum dikatakan bahwa kapal baru akan lebih efisien, tetapi kapal tua yang

terawat dengan baik bisa menjadi kapal yang memenuhi standard. Pengembangan

armada kapal baru bagaimanapun diperlukan untuk mengatasi persaingan yang

semakin ketat.

d. Jangka waktu pengelolaan kapal


Semakin tua sebuah kapal akan semakin pendek jangka waktu pemanfaatannya,

sehingga kegiatan perawatan dan perbaikan harus disesuaikan agar bisa efesien.

e. Crew kapal

Menempatkan crew yang tidak terlatih baik disuatu kapal modern akan sangat

berbahaya, sebaliknya menempatkan crew ahli dikapal-kapal tua dengan penanganan

konvensioanal menjadi tidak efektif.

f. Ketersediaan dana

Dana sering menjadi faktor penghambat dalam mengambil suatu keputusan. Jika

pendapatan kapal dikurangi biaya operasional masih ada laba, maka dana akan

tersedia. Perusahaan pelayaran yang rugi akan terbatas kemampuannya untuk

memelihara kapal.

g. Pengalaman manajemen

Pemilik kapal tentu berharap agar dapat mengendalikan kapal dengan baik melalui

manajernya, jika tidak memiliki manajer yang berpengalaman akan sulit diwujudkan.

h. Perkapalan (Shipping) sebagai industri maritim

Didalam buku management, ditulis bahwa:

a. Shipping is a detail industry, not only in the many tasks involved, but in the amount of

information essential to carrying out those tasks.

b. It is also an industry in which the responsibility palys a large part and this demand

regulation, although the basics of regulation are provided by goverments and some

industrial institutes, there is still a need for much sale regulation in the detail by the

shipowner.

c. It is also a commercial industry and this demands control, not only of what is done but of

what is spent.
d. It is human industry in which the people in ships have an unusual and vital role. The way

in which they work and live together has a large bearing on the success or failure of

shipping companies.

You might also like