You are on page 1of 25

9/17/2017

STRUKTUR BETON
BERTULANG
(CE3102)

FLEXURE / LENTUR

Dalam perencanaan Kondisi Batas (Ultimit) :

Konsep dasar:

Untuk mengijinkan kemungkinan bahwa resistances lebih kecil dari


yang diperhitungkan atau load effects lebih besar dari yang
diperhitungkan, maka diambil strength-reduction factor (f) kurang dari
1 dan load factor (a) lebih besar dari 1:

Untuk jenis/tipe beban (momen, gaya geser dan gaya aksial):

1
9/17/2017

Jenis Beban pada Struktur


Jenis beban yang diperhitungkan untuk perencanaan struktur beton
bertulang:

1. Beban mati (D)


2. Beban hidup (L)
3. Beban hidup atap (Lr)
4. Beban air hujan (R)
5. Beban angin (W)
6. Beban gempa (E)

Persyaratan kekuatan dan kemampuan layan


Bab 9 SNI 2847:2013
Struktur dan komponen struktur harus didesain agar mempunyai kekuatan
desain di semua penampang paling sedikit sama dengan kekuatan perlu
yang dihitung untuk beban dan gaya terfaktor dalam kombinasi sedemikian
rupa seperti ditetapkan standar ini (Pasal 9.1.1)
Komponen struktur juga harus memenuhi semua ketentuan Standar ini yang
lainnya untuk menjamin kinerja yang mencukupi pada tingkat beban layan
(Pasal 9.1.2)
Kekuatan perlu (Pasal 9.2.1):
U = 1,4D (9.1)
U = 1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau R) (9.2)
U = 1,2D + 1,6(Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W) (9.3)
U = 1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5(Lr atau R) (9.4)
U = 1,2D + 1,0E + 1,0L (9.5)
U = 0,9D + 1,0W (9.6)
U = 0,9D + 1,0E (9.7)

2
9/17/2017

Faktor reduksi kekuatan f


Kekuatan desain yang disediakan oleh suatu komponen struktur,
sambungannya dengan komponen struktur lain, dan penampangnya,
sehubungan dengan lentur, beban normal, geser, dan torsi, harus diambil
sebesar kekuatan nominal dihitung sesuai dengan persyaratan dan asumsi
dari standar, yang dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan f (SNI Pasal
9.3.1)
Faktor reduksi kekuatan harus diambil sebesar:
Lentur atau Kombinasi Lentur dan beban aksial
Penampang terkendali tarik .. 0,90
Penampang terkendali tekan:
a. Komponen struktur dengan tulangan spiral ... 0,75
b. Komponen struktur bertulang lainnya . 0,65
Kombinasi lainnya
Geser dan torsi . 0,75
Tumpuan pada beton ...... 0,65
Model strat dan pengikat . 0,75

Lenturan: Perilaku dan Kuat nominal penampang balok


Hubungan tegangan-regangan pada beton dan tulangan yang telah dibahas
sebelumnya akan digunakan untuk memahami perilaku lentur dari
penampang balok persegi
Juga dijelaskan pengaruh dari perubahan sifat bahan dan penampang
terhadap perilaku lentur (hubungan momen-kurvatur) dari penampang balok
Sebagian besar struktur beton bertulang berupa: balok (beam) dan pelat
(slab) yang utamanya menahan lentur, serta kolom (column) yang menahan
aksial tekan dan lentur

3
9/17/2017

Lenturan

Analysis versus Design


Dalam pembahasan tentang beton bertulang, ada dua jenis pembahasan
permasalahan (studi) yang dilakukan:
1. Analisis: diberikan bentuk penampang, kuat tekan beton, lokasi dan
ukuran tulangan, kuat leleh tulangan, kemudian menghitung perlawanan
atau kekuatan. Dalam analisis hanya ada satu jawaban.
2. Desain: diberikan momen desain terfaktor (Mu), menyediakan
penampang termasuk bentuk, dimensi, kuat tekan beton, kuat leleh
tulangan, dan lainnya. Dalam desain kemungkinan ada banyak jawaban.

Kedua studi menggunakan prinsip yang sama, akan tetapi prosedurnya


berbeda
Analisis prosedurnya lebih mudah karena hanya menghitung kapasitas dari
penampang dan sifat material yang tersedia.
Sedangkan dalam desain, melibatkan berbagai pilihan penampang dan sifat
material untuk menahan momen terfaktor

Lenturan

Required Strength and Design Strength


Persamaan dasar untuk keamanan menahan lenturan:

atau:

dimana:
Mu = momen desain terfaktor
Mn = kuat momen nominal
f = faktor reduksi kekuatan

4
9/17/2017

Lenturan

Momen Positif dan Momen Negatif


Momen Positif adalah momen yang menyebabkan tekan pada
permukaan atas balok dan tarik pada permukaan bawah balok

Lenturan

Notasi dan Simbul


Beberapa notasi dan simbul yang harus diingat:

5
9/17/2017

Lenturan

Notasi dan Simbul

TEORI LENTUR
Statika Balok (Statics of Beam Action)
Balok adalah elemen struktur yang menahan beban luar dan berat sendirinya
terutama dengan reaksi momen dalam dan geser

Bidang momen akibat beban

6
9/17/2017

Statika Balok

Momen dalam (M) dan gaya geser yang timbul di dalam penampang:

Momen dalam M akibat gaya tekan dalam C dan gaya tarik dalam T, terpisah
lengan momen jd

Keseimbangan gaya horisontal (N = 0):

Statika Balok

Keseimbangan momen di dalam penampang:

atau:

Berdasarkan teori balok elastis dengan persamaan s = My/I, untuk uncracked


section, penampang persegi homogen, tanpa penulangan, memberikan
distribusi tegangan dan blok tegangan sbb:

7
9/17/2017

Statika Balok

Gaya tekan resultan C, sama dengan volume dari blok tegangan tekan:

Dalam kondisi elastis, jd = 2h/3, sehingga momen dalam penampang:

Karena dan maka:

Teori Lentur Beton Bertulang


Teori lentur beton bertulang berdasarkan pada tiga asumsi dasar:
1. Penampang tegak lurus sumbu lentur yang datar sebelum lenturan tetap
datar setelah lenturan
2. Regangan di dalam tulangan sama dengan regangan di dalam beton
saat level yang sama
3. Tegangan di dalam beton dan tulangan dapat ditentukan dari regangan
dengan menggunakan kurva tegangan regangan beton dan baja

Asumsi pertama adalah asumsi traditional bidang datar tetap datar yang
digunakan untuk teori lentur balok terbuat dari bermacam-macam bahan
Asumsi kedua adalah penting karena beton dan tulangan menahan beban
secara bersama-sama, sehingga harus terjadi lekatan yang sempurna
antara beton dan baja tulangan
Asumsi ketiga menunjukkan penggunaan hubungan momen kurvatur untuk
penampang balok

8
9/17/2017

Teori Lentur Beton Bertulang

Perilaku Lentur
Hubungan momen kurvatur digunakan untuk menggambarkan perilaku
lentur dari penampang balok
Penampang beton bertulang bisa penampang bertulangan tunggal (singly
reinforced section) atau penampang bertulangan rangkap (doubly reinforced
section)

Perilaku Lentur

Tiga kondisi regangan yang terjadi pada saat penampang beton


bertulang menahan lentur, setelah melewati batas elastis:
1. Balanced-reinforced (bertulangan seimbang): baja di daerah
tarik mengalami leleh pada saat bersamaan dengan beton di
daerah tekan mencapai regangan maksimum ecu
2. Under-reinforced (bertulangan kurang): baja di daerah tarik
mengalami leleh sebelum beton di daerah tekan mencapai
regangan maksimum ecu
3. Over-reinforced (bertulangan lebih): beton di daerah tekan
mencapai regangan maksimum ecu sebelum baja di daerah tarik
mengalami leleh

9
9/17/2017

Perilaku Lentur

Momen kurvatur
Dalam membuat hubungan momen kurvatur suatu penampang
balok, harus dibuat bagaimana hubungan tegangan-regangan bahan

Asumsi untuk hubungan


tegangan-regangan baja
tulangan dalam keadaan
tarik dan tekan, dibuat
model elastic-perfectly
plastic.
Modulus elastisitas baja es
diasumsikan sebesar
29000 ksi (200000 MPa)

Perilaku Lentur

Momen kurvatur
Hubungan tegangan-regangan beton dalam keadaan tekan, diasumsikan
sebagai model parabola dari tegangan nol sampai mencapai tegangan tekan
beton, fc
Regangan beton pada saat tegangan tekan maksimum beton, eo sering
diasumsikan sebesar 0,002 untuk beton normal.
Persamaan untuk kurva
parabola digunakan pendekatan
dengan rumus dari Hognestad:

Melewati nilai eo , pers.:

Z = konstanta (= 150)
Dalam keadaan tarik, hubungan tegangan-regangan adalah linear sampai fr

10
9/17/2017

Perilaku Lentur

Momen kurvatur
Untuk menggambarkan hubungan momen kurvatur, tinjau penampang
dengan penulangan tunggal sbb:

Perilaku Lentur

Momen kurvatur
Hubungan momen kurvatur digambarkan sbb:
Setiap titik pada grafik
ditentukan dengan
memilih nilai tertentu
regangan tekan
maksimum pada serat
tekan terluar
penampang, ec(max).

Dengan distribusi
regangan adalah
linear, maka distribusi
tegangan dapat
ditentukan. Gaya-gaya
pada penampang juga
dapat ditentukan.
Saat keseimbangan gaya terjadi, kurvatur, f dapat dihitung:

11
9/17/2017

Penyederhanaan dalam Teori Lentur untuk Desain


Selain tiga asumsi yang disebutkan sebelumnya, untuk tujuan desain
asumsi tambahan berikut digunakan untuk penyederhanaan masalah:

1. Kuat tarik beton diabaikan dalam perhitungan kuat lentur


2. Penampang diasumsikan mencapai kuat lentur nominalnya pada
saat regangan di serat tekan terluar mencapai regangan tekan
ultimit, ecu
3. Hubungan tegangan-regangan tekan beton dapat didasarkan
pada kurva tegangan-regangan hasil pengukuran atau bisa
diasumsikan dengan bentuk persegi, trapesium, parabola atau
bentuk lainnya.

Penyederhanaan dalam Teori Lentur untuk Desain

Salah satu bentuk blok tegangan tekan beton saat momen ultimit :

12
9/17/2017

Penyederhanaan dalam Teori Lentur untuk Desain

Blok Tegangan dari Whitney


Penggunaan distribusi tegangan beton berbentuk persegi ekuivalen diijinkan
untuk penyederhanaan perhitungan kekuatan lentur nominal penampang beton
bertulang (ACI, SNI 2847) oleh Whitney, dengan ketentuan:

Penyederhanaan dalam Teori Lentur untuk Desain

Blok Tegangan dari Whitney

13
9/17/2017

Penyederhanaan dalam Teori Lentur untuk Desain

Blok Tegangan dari Whitney

Analisis Momen Nominal Penampang Balok Bertulangan Tunggal


Dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam analisis dan desain penampang
terlentur dari balok dan kolom beton bertulang:
1. Stress and strain compatibility: The stress at any point in a member
must correspond to the strain at that point. Except for short, deep
beams, the distribution of strains over the depth of the member is
assumed to be linear.
2. Equilibrium: Internal forces must balance the external load effects.

14
9/17/2017

Analisis Momen Nominal Penampang Balok BertulanganTunggal

Gaya tekan resultan pada beton adalah sama dengan volume dari blok
tegangan tekan beton:

Prinsip keseimbangan, jumlah gaya tekan sama dengan jumalah gaya tarik:
atau

Tinggi dari blok tegangan tekan dapat dihitung:

dan

Periksa apakah benar asumsi baja tulangan tarik sudah leleh:

Jika benar sudah leleh, kuat momen nominal dapat dihitung:


atau

Analisis Momen Nominal Penampang Balok BertulanganTunggal

Contoh Analisis Kuat Momen Nominal Penampang Bertulangan Tunggal

15
9/17/2017

Analisis Momen Nominal Penampang Balok BertulanganTunggal

Contoh Analisis Kuat Momen Nominal Penampang Bertulangan Tunggal

Analisis Momen Nominal Penampang Balok BertulanganTunggal

Kasus:

Hitung momen nominal balok dengan penampang seperti gambar.


Digunakan tulangan dengan kuat leleh = 400 MPa dan beton dengan kuat
tekan = 25 MPa.
Tebal beton penutup 40 mm

16
9/17/2017

Definisi Kondisi Seimbang (Balanced Conditions)


Pada bahasan sebelumnya yaitu analisis penampang menahan lentur
telah digunakan kondisi under-reinforced , dimana regangan baja
melampaui regangan lelehnya, ey , dan regangan pada serat beton
terluar digunakan regangan tekan maksimum, ecu
Untuk mendapatkan kondisi regangan tersebut, perlu ditentukan luas
tulangan tarik yang didefinisikan sebagai luas tulangan seimbang
(balanced area of tension reinforcement)
Analisis untuk mendapatkan tulangan seimbang mirip dengan analisis
menghitung Mn
Digunakan diagram regangan seimbang (balanced strain diagram)
Diagram regangan seimbang ini bersesuaian dengan kondisi
keruntuhan seimbang (balanced failure) dimana tulangan tarik telah
mencapai regangan leleh, ey , dan pada saat bersamaan serat beton
tekan terluar mencapai regangan tekan maksimum, ecu

Definisi Kondisi Seimbang

Diagram regangan seimbang:

Dicari luas tulangan seimbang, As(bal), tetapi sebelumnya dicari dulu


c(bal):

17
9/17/2017

Definisi Kondisi Seimbang

Dari persamaan keseimbangan gaya dalam:

Didapat As(bal):

Rasio tulangan dalam kondisi seimbang:

Dengan mengambil ecu = 0,003 dan dikalikan Es = 200.000 MPa, didapat:


,
=

Balok dengan Tulangan Tekan Tulangan Rangkap


Biasanya penampang balok didesain untuk mempunyai tulangan di
kedua bagian/serat: tarik (tension) dan tekan (compression)
Kondisi ini disebut penampang bertulangan rangkap, terdiri dari
tulangan tarik dan tulangan tekan

Dua kasus dimana memerlukan adanya tulangan tekan:


a. Daerah dengan momen negatif dari balok menerus (continuous beam)
b. Daerah lapangan dari balok dengan bentang panjang atau dengan
beban berat dimana lendutan (deflection) harus dikontrol

18
9/17/2017

Balok dengan Tulangan Tekan

Dua kondisi penampang balok: tulangan tunggal dan tulangan rangkap

Penampang balok dengan tulangan rangkap mempunyai tulangan tekan As


sejarak d dari serat tekan terluar.

Balok dengan Tulangan Tekan

Pengaruh tulangan tekan terhadap distribusi regangan dengan luas tulangan


tarik As yang sama:

Pada kedua penampang, gaya tekan total sama dengan gaya tarik
Gaya tarik: =
Gaya tekan: - tulangan tunggal : =
- tulangan rangkap : = +
Karena sebagian gaya tekan ditahan maka < , akibatnya <
yang berarti tinggi garis netral penampang dengan tulangan rangkap lebih
kecil ( < )

19
9/17/2017

Balok dengan Tulangan Tekan

Momen terhadap posisi resultan gaya tekan:


Tulangan tunggal: =
Tulangan rangkap: =
Perbedaan yang ada, sedikit lebih besar dari karena < sehingga
dengan jumlah tulangan tarik yang sama, penambahan tulangan tekan kecil
pengaruhnya terhadap momen nominal
Untuk rasio tulangan tarik normal ( = 0,015), peningkatan momen
akibat penambahan tulangan tekan adalah kurang dari 5%

Balok dengan Tulangan Tekan

Ada 4 alasan utama pemasangan tulangan tekan dalam penampang balok:


1. Mengurangi lendutan selama menahan beban

Lendutan meningkat seiring waktu.


Saat awal, initial deflection kira-kira sama antara 1,6 1,9 inch.
Setelah dua tahun, lendutan meningkat 195% dari initial untuk balok tanpa
tulangan tekan dan 99% untuk balok dengan tulangan tekan

20
9/17/2017

Balok dengan Tulangan Tekan

2. Meningkatkan daktilitas (ductility)

3. Merubah model keruntuhan dari keruntuhan tekan ke keruntuhan tarik: saat


> terjadi keruntuhan getas dimana daerah tekan hancur sebelum
tulangan tarik leleh. Dengan adanya tulangan tekan, daerah tekan
mendapat perkuatan yang cukup yang memungkinkan tulangan tarik
mengalami leleh sebelum beton hancur. Balok mengalami keruntuhan
daktail. Untuk desain tahan gempa, balok disyaratkan mempunyai 0,5
4. Kemudahan pabrikasi: tulangan tekan akan memegang tulangan sengkang
(stirrup) sehingga jarak sengkang bisa dijaga

Analisis Momen Nominal (Mn) Balok Bertulangan Rangkap


Analisis identik dengan analisis untuk balok bertulangan tunggal

Penampang diasumsikan bertulangan kurang (under-reinforced) sehingga


regangan dari tulangan tarik diasumsikan lebih besar dari regangan leleh
Tetapi regangan dari tulangan tekan bisa sudah leleh atau belum leleh:

21
9/17/2017

Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

Gaya tekan pada beton:

Gaya tekan pada tulangan tekan:

Tegangan pada tulangan tekan tidak diketahui, tetapi dapat diekpresikan:

Dari persamaan keseimbangan gaya di dalam penampang:


dengan = maka:

Dari persamaan diatas, ada 2 hal yang tidak diketahui yaitu c dan
berhubungan linear dengan dan c sehingga persamaan menjadi
persamaan kuadrat dengan c yang tidak diketahui
Ada 2 hal yang mungkin didapat dari solusi persamaan kuadrat,
- = sehingga tidak sesuai dengan asumsi awal dan hitungan diulang
- < , apa maknanya ?
Prosedur lain bisa digunakan: cara iterasi untuk menentukan nilai c

Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

Langkah-langkah cara iterasi untuk menentukan letak garis netral c dan


selanjutnya momen nominal Mn :

22
9/17/2017

Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

Flowchart cara iterasi


untuk menentukan
letak garis netral c
dan momen nominal
Mn :

Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

Contoh Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

23
9/17/2017

Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

Penyelesaian:

Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

Penyelesaian:

24
9/17/2017

Analisis Momen Nominal Balok Bertulangan Rangkap

Kasus:
Suatu penampang balok beton bertulang seperti gambar. Tebal beton
penutup (concrete cover) 30 mm.

Mutu bahan yang digunakan:

Beton = 25 MPa
Baja = 400 MPa

Tentukan momen nominal dari penampang tersebut.

25

You might also like