You are on page 1of 37

ANALISIS STRATEGI TRAVELOKA

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah

Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen

Disusun Oleh:

Agna Setia Nugraha 14102005

Dewi Nur Cahyati 14102011

Eka Septiani 15102122

Finny Chairunnisa 15102031

Mentari Oktaviani 15102163

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA

2017

1
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat , hidayah
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Analisis Startegi Traveloka.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lely Dahlia S.E. M.Ak CA. selaku
dosen mata kuliah Sistem Perencanaan Pengendalian Manajemen yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerimaa segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . I
DAFTAR ISI . Ii
BAB I PENDAHULUAN . 1
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan .. 2
BAB II LANDASAN TEORI 3
2.1 Definisi memahami strategi 3
2.2 Tujuan 3
2.3 Konsep Strategi . 6
2.4 Strategi tingkat korporat 8
2.5 Strategi Unit Bisnis 10
BAB III PEMBAHASAN 20
3.1 Gambaran Umum Perusahaan 20
3.2 Bauran Pemasaran (Sales Mix) Traveloka .. 23
3.3 Analisa SWOT Traveloka 26
3.4 Lima Kekuatan (Five Force) Traveloka 28
3.5 Korporat Industri Tuggal 29
3.6 Analisa BCG Traveloka .. 29
BAB IV PENUTUP . 32
4.1 Kesimpulan.. 32
4.2 Saran.. 32
DAFTAR PUSTAKA.. 33

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melancong sepertinya telah menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan dari


daftar kebutuhan kita, baik untuk keperluan bisnis, akademis, silaturahmi, maupun
sekedar bersantai menikmati hari libur.

Di masa-masa high-season, seperti pertengahan dan akhir tahun serta hari


besar keagamaan (Idul Fitri dan Natal), sudah biasa kita lihat terjadi lonjakan
masyarakat yang berpergian. Bahkan mungkin kita mengalaminya sendiri. Alih-
alih membawa kendaraan sendiri, makin banyak orang yang memilih
menggunakan transportasi umum seperti pesawat terbang dan kereta api.
Khususnya yang melakukan perjalanan antar provinsi dan antar pulau. Harga tiket
pesawat yang makin terjangkau, ditambah berbagai promo menarik juga
meningkatkan jumlah penumpang yang berpergian lewat udara. Hal ini yang
menarik perhatian para penyedia jasa, termasuk para travel-agency.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, banyak bermunculan pebisnis muda di


Indonesia yang mulai merintis startup di bidang travel dengan memanfaatkan
kecanggihan internet agar mempermudah masyarakat yang ingin berpergian.
Bisnis yang didirikan biasanya berupa pemesanan tiket pesawat atau kereta api
dan kamar hotel, yang selama ini kita tahu harus dilakukan secara offline dengan
menghubungi langsung maskapai dan hotel terkait, kini dapat dipermudah dengan
system online yang dapat diakses setiap saat.

Maka dari itu, Traveloka hadir untuk membantu masyarakat untuk


melakukan perjalanan mulai dari pemilihan maskapai yang diinginkan, memilih
harga tiket termurah, membandingkan review hotel, dan melakukan reservasi
secara instan

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Traveloka?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang dijalankan oleh Traveloka?
3. Produk dan layanan seperti apakah yang diberikan oleh Traveloka?
4. Bagaimana bauran pemasaran (sales mix) yang ada pada Traveloka ?
5. Bagaimana SWOT analysis dari Traveloka?
6. Bagaimana analisa stretegi korporasi dari Traveloka?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sejarah dan profil Traveloka
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh Traveloka
3. Untuk mengetahui produk dan layanan seperti apakah yang ditawarkan
oleh Traveloka
4. Untuk mengetahui bauran pemasaran pada Traveloka
5. Untuk mengetahui SWOT analysis Traveloka
6. Untuk mengetahui strategi korporasi Traveloka
7. Untuk mengetahui BCG Analysis Traveloka

1.4 Manfaat Penulisan


Memberikan informasi kepada pembaca tentang strategi pemasaran yang
dilakukan oleh Traveloka dalam menguasai pasar di bidang travel agency,
memberikan wawasan mengenai SWOT, memberikan informasi tentang lima
kekuatan dari Traveloka, dan memberikan pemahaman tentang strategi
Traveloka.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi memahami strategi

2
Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk
mengiplementasikan strategi tiap organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda,
dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategi spesifik.
Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas berbeda, faktor penentu
keberhasilan berbeda, dan keterampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda.
Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi-
strategi terdapat dua tingkatan dalam suatu organisasi, yaitu: tingkat korporat atau
perusahaan (corporate level) dan tingkat unit bisnis (business unit level). Strategi
menyediakan konteks luas dimana seorang dapat mengevaluasi optimalitas unsur-
unsur sistem pengendalian manajemen yang membahas bagaimana membedakan
bentuk dan struktur sistem pengendalian sesuai dengan perbedaan dalam strategi
korporat dan strategi unit bisnis.

2.2 Tujuan

Suatu perusahaan tidak mempunyai tujuan. Pada hakikatnya perusahaan


adalah satuan artifisial yang tidak memiliki pikiran maupun kemampuan
mengambil keputusan sendiri. Tujuan perusahaan di tentukan oleh pemimpin
manajemen puncak (Chieg Executive Officer-CEO) perusahaan yang
bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para
manajer senior lainnya, dan biasanya kemudian diartifiasi oleh dewan direksi.

2.2.1 Profitabilitas

Kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan


yang paling penting. Profitabilitas dinyatakan, dalam arti dan konsep yang
paling luas melalui persamaan yang merupakan hasil dari dua rasio:

Pendapatan-Beban X Pendapatan = ROI


Pendapatan Investasi

Rasio pertama dalam perhitungan disebut persentase margin laba (Profit


margin percentage).

3
Rasio kedua merupakan perputaran investasi (Investment turnover-ITO).

Dasar persamaan ini, istilah investasi mengacu pada investasi para


pemegang saham, yang terdiri dari penerbitan saham dan laba ditahan. Salah satu
tanggung jawab manajemen adalah menjaga keseimbangan di antara dua sumber
utama pendanaan: utang dan ekuitas. Ekuitas merupakan jumlah pendanaan yang
diperoleh bukan melalui utang, yaitu dengan cara meminjam. Dengan demikian
investasi adalah total modal utang dan modal ekuitas.

Profitabilitas mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan laba


kuartal atau tahun berjalan. Banyak pengeluaran pada periode berjalan (misalnya,
jumlah uang yang dikeluarkan untuk iklan atau penelitian dan pengembangan)
mengurangi laba saat ini namun meningkatkan laba jangka panjang. CEO
menekankan pada pendapatan karena bagi mereka ukuran perusahaan merupakan
tujuan utama. Prioritas seperti ini bisa mengundang masalah. Jika biaya yang
dikeluarkan terlalu tinggi, maka margin laba tidak akan mampu memberikan
imbalan hasil tinggi bagi para pemegang saham. Akan tetapi, hal itu mengabaikan
fakta bahwa jika laba tambahan diperoleh dari peningkatan investasi proporsinya
lebih besar, maka tiap dolar yang diinvestasikan memberikan imbalan hasil yang
lebih kecil.

2.2.2 Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham


Istilah nilai pemegang saham (Shareholder value) sering muncul
dalam literature bisnis. Kosepnya adalah tujuan yang semestinya bagi
sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nilai
pemegang saham. Akan tetapi, diyakini bahwa mencapai tingkat laba yang
memuaskan adalah cara yang lebih baik dalam menetapkan tujuan
perusahaan. Ada dua alasan untuk itu.
Pertama, istilah memaksimalkan menyiratkan bahwa selalu ada
cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapt dihasilkan oleh
sebuah perusahaan.

4
Kedua, meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham
mungkin menjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-
satunya tujuan bagi banyak organisasi.
Manajer seharusnya berperilaku secara etis, karena adanya kewajiban yang
harus mereka embani kepada pihak yang berkepentingan terhadaop
perusahaan ( stakeholder ) kepada para pemegang saham.
Dengan penolakan terhadap konsep memaksimalkan, kita tidak
bermaksud mempertanyakan validitas sejumlah prinsip yang sudah jelas.
Beberapa rangkaian yang menurunkan biaya tanpa mempengaruhi elemen
yang lain, yang meningkatkan biaya dengan proposi lebih kecil dibanding
dengan tingkat kenaikan pendapatan.

2.2.3 Risiko
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan
prifitabilitas sangat di pengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk
mengambil risiko. Tingkat pengambilan resiko sangat bervariasi,
tergantung pada kepribadian atas masing-masing individu di jajaran
manajemen.

2.2.4 Pendekatan banyak stakeholder


Organisasi-organisasi terlibat dalam tiga jenis pasar, yaitu:
a. Pasar modal, dimana para pemegang saham public merupakan
konstituennya yang sangat penting.
b. Pasar produk, perusahaan menjual barang dan jasa di pasar produk,
dimana para konsumenlah yang menjadi konstituennya.
c. Pasar factor, dimana yang menjadi konstituennya adalah pegawai
perusahaan dan para pemasok serta berbagai komunitas yang
menyediakan sumber daya dan menjadi tempat beroprasinya
perusahaan.

Kekuasan pegawai lebih penting daripada nilai para pemegang


saham. Karena mereka beranggapan bahwa dengan memiliki saham mereka akan
mendapatkan keuntungan lebih banyak daripada berinvestasi dengan cara lain.

2.3 Konsep Strategi

5
Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi
untuk mencapai tujuannya.Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan :

1) strategi untuk organisasi keseluruhan

2) strategi untuk unit bisnis dalam organisasi

Analisis Lingkungan Annalisis Internal

Pesaing Pengetahuan teknologi

Konsumen Pengetahuan manufaktur

Pemasok Pengetahuan pemasaran

Regulator Pengetahuan distribusi

Sosial/Politik Pengetahuan logistik

Peluang dan Keunggulan dan


ancaman kelemahan

Identifikasi kompetensi
Identifikasi peluang inti
Cocokkan kompetensi
internal dengan peluang
Strategi-strategi
eksternal
perusahaan

Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokkan kompetensi


intinya dengan peluang industry.Tampilan diatas menggambarkan systematis
pengembangan strategi.
Perumusan straregi merupakan prosesyang digunakan oleh eksekutif
senior untuk mengevakuasi keunggulan dan kelemahan dengan peluang dan
ancamanyang ada dilingkungan kemudian memutuskan strategi yang
menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dengan peluang perusahaan.

Strategi dapat ditemukan pada tingkatannya, yaitu:


1. Strategi untuk organisasi keseluruhan

6
2. Strategi untuk unit bisnis dalam organisasi

Tingkatan Isu Strategi Opsi Strategi Tingkatan Organisasi


Strategi Kunci Generik Primer Yang Terlibat
Apakah kita ada
dalam bauran Industri tunggal.
Corporate level industri yang Diversifikasi
(tigkat korporat/ tepat? Apa yang berhbungan.
Kantor korporat
organisasi Industri atau Diversifikasi
keseluruhan) subindustri yang yang tidak
harus kita berhubungan.
masuki?
Apakah yang
seharusnya
menjadi misi dari Membangun.
unit bisnis Mempertahankan.
Business unit Kantor Korporat dan
tersebut. Memanen.
level (tingkat manajer umum unit bisnis.
Bagaimanakah Menjual.
unit bisnis) Manajer umum unit bisnis.
unit bisnis harus Biaya rendah.
bersaing untuk Diferensiasi.
mewujudkan
misinya?

Walaupun pilihan strategi berbeda pada tingkatan hierarkis yang berbeda,


kebutuhan yang jelas untuk konsistensi diseluruh tingkatan dalam strategi dalam
tingkatan unit bisnis dan organisasi keseluruhan (korporat). Strategi pada dua
tingkatan organisasi dan opsi strategi generic (umum), dengan adanya orientasi
akan mencoba analisis yang cermat dari muatan strategi yang tepat. Sebaliknya
kami memberi apresiasi yang cukup untuk proses perumusan strategi sehingga

7
pembaca dapat mengidentifikasikan strtegi pada tingkatan organisasi dari evaluasi
system pemngendalian manajemen perusahaan.

2.4 Strategi tingkat korporat


Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran
bisnis yang tepat. Oleh karena itu, trategi korporat lebih berkenan dengan
pertanyaan dimana sebaiknya bersaing bukannya bagaimana bersaing dalam
industry tertentu yang merupakan strategi unit bisnis. Pada tingkat korporat,
masalahnya adalah: (1) definisi bisnis dimana perusahaan akan berpartisipasi, dan
(2) penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut.

Berkaitan dengan strategi tingkat korporat, perusahaan dapat diklasifikasikan 3


kategori:
a. Perusahaan dengan industry tunggal beroperasi dalam satu lini bisnis.
Contohnya, Exxon-Mobil yang bergerak dalam bidang insudtri minyak
bumi.
b. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam
beberapa industry, dan unit-unit bisnis tersebut memperoleh manfaat dari
seperangkat kompetensi inti yang umum. Contohnya Procter&Gamble
(P&G) adalah salah satu contoh dari perusahaan dengan diversifikasi yang
berhubungan. Perusahaan ini memiliki uit-unit bisnis dalam popok
(Pampers), deterjen (Tide), shampo (head & Shoulder), dan produk
konsumen bermerek lainnya. P&G mempunyai dua kompetensi inti yang
menguntungkan semua unit bisnisnya; (a) keterampilan inti dalam
beberapa teknologi kimia, dan (b) keahlian distribusi dan pemasaran
produk konsumen bermerek dengan herga rendah melalui supermarket.
c. Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan beroperasi dalam
bisnis. Contohnya, texton. Perusahaan ini beroperasi dalam bisnis yang
sangat terderisifikasi seperti dalam alat tulis, helicopter, gergaji besar,
komponen mesin pesawat terbang, dan lainnya.
Pada tingkat korporat, salah satu dimensi yang paling signifikan dimana
konteks strategis berbeda adalah tingkat dan jenis diversifikasi yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda.
2.4.1 Perusahaan-perusahaan dengan industry tunggal

8
Perusahaan dengan industri tunggal adalah perusahaan yang
beroperasi dalam satu lini bisnis. Perusahaan yang memiliki strategi
industri tunggal memiliki tingkat diversifikasi yang rendah dan memiliki
tingkat keterkaitan yang tinggi. Tingkat diversifikasi-berhubungan dengan
jumlah industri di mana perusahaan tersebut beroperasi, sedangkan tingkat
keterkaitan-mengacu pada hakikat hubungan sinergi operasi lintas unit
bisnis, hal tersebut mengacu pada sinergi operasi lintas bisnis yang
didasarkan pada kompetensi inti dan pada pembagian sumber daya yang
umum. Dalam perusahaan industri tunggal, perusahaan menggunakan
komptensi intinya untuk mencapai pertumbuhan dalam industri tersebut.
2.4.2 Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan
Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan
merupakan perusahaan yang beroperasi dalam bisnis yang tidak sama
sekali berhubungan satu sama lain, hubungan antara unit-unit bisnis
bersifat murni finansial.
2.4.3 Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan
Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan merupakan
perusahaan yang beroperasi dalam sejumlah industri dan bisnisnya saling
berhubungan satu sama lain melalui sinergi operasi. Sinergi operasi terdiri
dari dua jenis hubungan lintas unit bisnis, yaitu:
a. Kemampuan untuk membagi sumber daya umum
b. Kemampuan untuk membagi kompetensi ini umum.
Pada umumnya, perusahaan dengan diverifikasi yang berhubungan
tumbuh secara internal melalui penelitian dan pengembangan.
2.4.4 Kompetensi inti dan diversifikasi korporat
Telah membuktikan bahwa, perusahaan dengan diversifikasi yang
berhubungan dengan mencapai kinerja tertiinggi, perusahaan dengan
industry tunggal mencapai kinerja terbaik kedua, dan perusahaan dengan
diversifikasi yang tidak berhubungan tidak mencapai kinerja baik dalam
jangka waktubpanjang.
Unit bisnis dari perusahaan engan diversifikasi yang berhubungan
mungkin akan lebih buruk jika dipecah menjadi perusahaan yang terpisah,
karena perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan dapat
mengeksploitasi system oprasi secara lintas unit bisnis. Sedangkan

9
perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan di lain pihak,
tidak memiliki sinergi operasi.
2.4.5 Implikasi dari desain sistem pengendalian

Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri


tunggal di satu ujung spektrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan
di ujung lain (diversifikasi yang berhubungan ada di tengah spektrum).

Syarat perencanaan dan pegendalian perusahaan yang menggunakan


strategi diversifikasi tingkat korporat (tingkat dan jenis) yang begitu
berbeda.Masalah bagi desainer system NuCor (perusahaan denga indutri
tunggal), Procter & Gamble (perusahaan dengan diversifikasi yang
berhubungan), atau Textron (perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan).

2.5 Strategi Unit Bisnis


Persaingan antar perusahaan dengan diversifikasi tidak berlangsung pada
tingkat korporat. Sebaliknya, unit bisnis dalam satu perusahaan (Protecter &
Gambles Pampers unit) bersaing dengan unit bisnis dalam perusahaan lain
(Kimberly Clarks Huggies unit). Kantor korporat dari perusahaan dengan
diversifikasi tidak menghasilkan laba dari dirinya sendiri; melainkan pendapatan
dihasilkan dan biaya ditanggung dalam unit-unit bisnis. Strategi unit bisnis
berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan
kompetitif dalam masing-masing industry yang telah dipilih oleh suatu
perusahaan untuk berpartisipasi.

2.5.1 Misi unit bisnis


Dalam perusahaan dengan diverisifikasi, salah satu tugas dari
manajemen senior adalah mengalokasikan sumber daya, yakni membuat
keputusan mengenai penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit
bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain. Beberapa
model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat
korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model
ini menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam

10
beberapa kategori, yang diidentifikasikan dengan misinya; strategi yang
tepat untuk setiap kategori yang berbeda.

Sumber Kas
Tinggi Rendah

Tinggi Tinggi
"Tanda
Dari "Bintang"
Tanya"
Pertahankan
Tingkat Bangun Penggunaan
Pertumbuhan Kas
Pasar
"Sapi Perah "Anjing"
Kas" Panen Disvestasi
Rendah Rendah

Tinggi Rendah
Pangsa Pasar Relatif
banyak model perencanaan, dua yang paling banyak digunakan adalah
Boston Consulting Groups Matriks pembagian pertumbuhan 22 dan
General Electric Company/Mckinsey & Companys matriks daya tarik
industri-kekuatan bisnis 33. Meskipun model-model ini berbeda dalam
metodologi yang digunakan untuk mengembangkan misi yang paling tepat
bagi berbagai unit bisnis, namun model-model tersebut mempunyai
perangkat misi sama untuk dipilih: bangun(build), pertahankan (hold),
panen (harvest), dan divestasi (divest).

Bangun

11
Misi ini menyiratkan tujuan menambah pangsa pasar, bahkan dengan
mengorbankan laba jangka panjang dan arus kas (contoh, bioteknologi
merk, peranti elektronik black and decker).

Pertahankan

Misi strategis ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan
posisi persaingan ( contoh, komputer mainframe IBM).

Panen

Misi mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas,
bahkan dengan mengorbankan pangsa pasar ( contoh, produk tembakau
American Brands, bola lampu General Electric dan Sylvania).

Divestasi

Misi ini menunjukkan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui
proses likuidasi perlahan-lahan atau penjualan segera.

BCG menggunakan logika berikut ini untuk membuat resep


strategi bagi masing-masing dari keempat sel. Unit bisnis yang termasuk
dalam kuadran tanda tanya secara khusus diberi misi : bangun pangsa
pasar. Logika dibalik rekomendasi ini berkaitan dengan dampak positif
dari kurva pengalaman. BCG beragumentasi bahwa dengan membangun
pangsa pasar dalam fase pertumbuhan dari suatu industry, unit bisnis akan
menikmati posisi biaya rendah.

Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran bintang secara khusus


diberi misi : pertahankan pangsa pasar. Unit-unit ini sudah memiliki
pangsa pasar yang tinggi dalam industri mereka, dan tujuannya adalah
investasi kas untuk mempertahankan posisi itu.

12
Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran sapi perah kas adalah
sumber utama kas untuk perusahaan. Karena unit-unit ini mempunyai
pangsa pasar relatif tinggi, maka unit-unit tersebut mungkin mempunyai
biaya per unit yang paling rendah dan oleh karena itu memiliki laba yang
paling tinggi.

Bisnis dalam kuadran anjing mempunyai posisi persaingan yang


lemah dalam industry yang tidak menarik. Bisnis seperti ini harus dijual,
kecuali bila ada kemungkinan baik untuk membuatnya menjadi
menguntungkan.

Matriks General Electric Company/McKinsey & Company serupa


dengan matriks BCG dalam membantu korporasi untuk menerapkan misi
di seluruh unit-unit bisnisnya. Walaupun demikian, metodologinya
berbeda dengan pendekatan BCG dalam hal-hal berikut ini :

1. BCG menggunakan tingkat pertumbuhan industry sebagai wakil untuk


daya tarik industry. Dalam matriks General Electric, daya tarik industry
didasarkan pada penilaian tertimbang atas factor-faktor seperti besarnya
pangsa pasar, pertumbuhan pasar, penghalang untuk memasuki pangsa
pasar, teknologi yang usang, dan sejenisnya.

2. BCG menggunakan pangsa pasar relative sebagai proxy untuk posisi


persaingan yang dimiliki oleh unit bisnis saat ini. Matriks General
Electric, di lain pihak, menggunakan beragam faktor seperti pangsa
pasar, kekuatan distribusi, dan kekuatan rekayasa untuk menilai posisi
persaingan dari unit bisnis tersebut.

2.5.2 Keunggulan kompetitif unit bisnis

Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk


dapat melaksanakan misinya. Tiga pertanyaan yang saling berkaitan harus
dipertimbangkan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit bisnis.

13
Pertama, apa struktur industry di tempat unit bisnis beroperasi ? kedua, bagaimana
unit bisnis seharusnya mengeksploitasi struktur organisasi? Ketiga, apa yang akan
menjadi basis keunggulan kompetitif unit bisnis? Michael Porter mendeskripsikan
dua pendekatan analitis analisis industry (industry analysis) dan analisis rantai
nilai ( value chain analysis).

Masing-masing unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya


untuk dapat melaksanakan misinya. Keunggulan dapat dijelaskan dibawah ini :

Analisis Industri
Suatu penelitian mengungkapkan peran penting yang dimainkan oleh
kondisi industri dalam kinerja perusahaan individu. Studi menunjukkan
bahwa rata-rata profitabilitas industri sejauh ini merupakan prediktor paling
signifikan dari kinerja perusahaan. Menurut Porter, struktur industri harus
dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari lima kekuatan persaingan,
yaitu :

Pendatang Baru

Pemasok Pesaing Dalam Industri Pelanggan

Produk Pengganti

14
1. Intensitas persaingan diantara persaingan yang ada
Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan secara langsung
adalah pertumbuhan industri, perbedaan produk, jumlah dan
keanekaragaman pesaing, tingkat biaya tetap, kapasitas intermiten
yang berlebihan, dan kendala untuk keluar dari industri.
2. Daya tawar pelanggan
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli adalah jumlah
pembeli, biaya peralihan pembeli, kemampuan pembeli untuk
mengintegrasikan kembali, dampak produk dari unit bisnis pada
biaya total pembeli, dampak produk unit bisnis pada
kualitas/kinerja produk pembeli, dan signifikansi volume unit
bisnis pembeli.
3. Daya tawar pemasok
Faktor-faktor yang mempengaruhi ancaman barang subtitusi
adalah harga/kinerja relatif barang substitusi, biaya peralihan
pembeli untuk menggunakan barang subtitusi.
4. Ancaman dari barang substitusi
Faktor-faktor yang mempengaruhi ancaman barang substitusi
adalah harga/kinerja relatif barang substitusi, biaya peralihan
pembeli, dan kecenderungan pembeli untuk menggunakan barang
substitusi.
5. Ancaman pendatang baru yang masuk industri
Faktor-faktor yang mempengaruhi kendala untuk masuk ke dalam
industri adalah persyaratan modal, akses terhadap saluran
distribusi, skala ekonomis, diferensiasi produk, kompleksitas
teknologi dari produk atau proses, tindakan balasan yang

15
diperkirakan dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada, dan
kebijakan pemerintah.

Ada tiga observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri :

1. Semakin kuat lima kekuatan tersebut, semakin rendah


kemungkinan profitabilitas dari industri itu.Dalam industry
profitabilitas rata-rata yang tinggi (seperti, minuman ringan dan
bahan farmasi), lima kekuatan itu lemah (misalnya dalam industry
minuman ringan, kendala untuk masuk tinggi). Dalam industri
dengan profitabilitas rata-rata yang rendah (seperti baja dan batu
bara), lima kekuatan itu kuat (misalnya, dalam industri baja,
ancaman dari barang subsitusi cukup tinggi).

2. Bergantung pada kekuatan relative dari lima kekuatan itu,


masalah strategis kunci yang dihadapi oleh unit bisnis tersebut
akan berbeda dari satu industri ke industry yang lain.

3. Memahami hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk


merumuskan strategi yang efektif. Seleksi pemasok dibantu oleh
analisis kekuatan relative dari beberapa kelompok pemasok; unit
bisnis harus berhubungan dengan kelompok pemasok yang akan
memberi keunggulan kompetitif terbaik. Demikian juga,
menganalisis daya beli relatif dari beberapa kelompok pembeli
akan mempermudah pemilihan segmen pelanggan yang dituju.

2.5.3 Keunggulan bersaing generik

Analisis lima kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan


keunggulan persaingan karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan dan
ancaman dalam lingkungan eksternal. Unit bisnis mempunyai du acara generik
untuk merenspons terhadap kesempatan dalam lingkungan eksternal dan
mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan, yaitu:

16
a. Biaya rendah, Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa
pendekatan seperti skala ekonomis dalam industry, dampak kurva belajar,
pengendalian biaya yang ketat, dan minimalisasi biaya. Beberapa
perusahaan yang mengikuti strategi ini meliputi : Wal-Mart dalam ritel
diskon, Hyundai dalam otomatif
b. Diferensiasi, Fokus utama strategi ini adalah melakukan differensiasi
penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan
sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik.
Pendekatan pada differensiasi produk meliputi loyalitas merek (Coca Cola
dan Pepsi Cola dalam minuman ringan).

Superior
Keunggulan
Keunggulan
Diferensiasi Cost-
Diferensiasi
Posisi Cum
Diferensiasi
relative
Keunggulan Terjepit
Biaya Rendah Ditengah-tengah
Inferior

Inferior Superior
Posisi Biaya Relatif

c. Analisis rantai nilai, Analisis rantai nilai berusaha untuk menentukan di


bagian mana dari operasi perusahaan dari desain sampai distribusi-nilai
pelanggan dapat ditambah atau dikurangi. Untuk setiap aktivitas bernilai
tambah, pertanyaan kunci yang perlu diajukan adalah :

1. Dapatkah kita mengurangi biaya dalam kegiatan ini, dengan


mempertahankan agar nilai (pendapatan) tetap konstan?

17
2. Dapatkah kita menambah nilai (pendapatan) dalam kegiatan ini, dengan
mempertahankan biayanya konstan?

3. Dapatkah kita mengurangi aktiva dalam kegiatan ini, sementara


mempertahankan biaya dan pendapatan tetap konstan?

4. Yang paling penting, dapatkah kita melakukan (1), (2), dan (3) secara
serentak?

Dengan menganalisis biaya, pendapatan, dan aktiva secara sistematis, unit


bisnis dapat mencapai ferentiation).

Kerangka rantai nilai adalah metode untuk membagi rantai tersebut dari bahan
baku dasar sampai pelanggan pemakai akhir kedalam kegiatan spesifik untuk
dapat memahami perilaku biaya dan sumber difrensiasi. Sedikit perusahaan,
bila ada, yang melaksanakan seluruh rantai nilai darisebuah produk dengan
sumber daya sendiri. Faktanya, dalam industri yangsama, perusahaan-
perusahaan bervariasi dalam proporsi kegiatan yangdilaksanakan dengan
sumber daya sendiri.

Pengembangan Pemasaran dan Layanan /


Produksi
Produk Penjualan Logistik

Aktivitas mendukung : Keuangan, Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi

Rantai nilai membantu perusahaan untuk memahami sistem penyalurannilai,


tidak hanya bagian dari rantai nilai di tempat perusahaan beroperasi.Pemasok
tidak hanya menghasilkan & memberikan input yang digunakandalam kegiatan
nilai perusahaan, tetapi secara signifikan jugamempengaruhi posisi biaya /
diferensiasi perusahaan. Demikian juga,tindakan pelanggan dapat memiliki
dampak yang signifikan padakeunggulan biaya / diferensiasi perusahaa

18
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah dan Profil Traveloka

Ferry Unardi pendiri Traveloka.com di tahun 2012. Kehadiran Traveloka


menjawab kebutuhan masyarakat atas proses pemesanan tiket yang mudah dan
praktis.
Berdirinya Traveloka berawal dari pengalaman pribadi pria kelahiran
Padang, 16 Januari 1968 ini. Merasa kesulitan dalam mencari tiket pesawat tujuan
Padang dari Indianapolis, Amerika Serikat. Kemudian menjadi peluang usaha
untuk menyediakan jasa Online Travel Agent. Ferry ingin membuka usaha yang
dapat memberikan kemudahan perjalanan yang sesuai kebutuhan konsumen.
Dibantu dengan dua rekannya saat bekerja di Microsoft, Derianto Kusuma dan
Albert, maka lahirlah Traveloka.com.
Pria lulusan Purdue University ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan
dalam membangun agen perjalanannya. Awalnya, travel online ini bergerak
dengan skala bisnis kecil sebagai mesin pencari tiket pesawat dan dan reservasi
hotel. Saat internet di Indonesia sedang berkembang, rintisan usahanya mulai
dilirik banyak orang. Dalam kurun waktu beberapa bulan, pelanggannya semakin
bertambah dan bisnisnya semakin berkembang.

19
Meskipun begitu dalam merintis usahanya, dia juga menemukan kendala
dalam memperoleh kepercayaan. Semua dilaluinya dengan memberikan
pelayanan terbaik dan sifat optimisnya. Kendala yang masih dirasakannya saat ini
adalah banyak maskapai yang belum bisa menyediakan tiket dalam jumlah besar,
tetapi menurutnya semua dapat diatasi siring perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi di Indonesia.

Saat ini Traveloka didukung oleh 144 tenaga professional ahli dengan latar
pendidikan dari dalam dan luar negeri. Dengan begitu mereka semakin mampu
menciptakan berbagai inovasi mengembangkan pelayanan sehingga semakin baik.
Agar masyarakat semakin mengenal Traveloka, Ferry sedang gencar melancarkan
promosi dan marketing, menggunakan jejaring sosial seperti Website dan Twitter
dan media televisi.

Situs ini sudah diakses oleh lebih dari 150.000 kunjungan dan berhasil
menjual puluhan ribu tiket setiap harinya. Traveloka berhasil unggul dan menjadi
situs booking pesawat nomor satu di Indonesia dengan berbagai tawaran yang
menarik. Diantaranya adalah memberikan pilihan harga tanpa membebankan
biaya transasksi kepada konsumen, pelayanan 24 jam melalui email, telepon dan
media sosial dan metode pembayaran yang beragam sehingga memudahkan
customer. Fokus dari Travelokasaat ini adalah mempertahankan dan membesarkan
bisnis agen perjalanan dengan membuat desain web semenarik mungkin sehingga
lebih mudah dipahami oleh konsumen.
.

3.1.2 Visi dan Misi Traveloka

Adapun Visi dari Traveloka adalah :

1. Menjadikan traveling lebih mudah, cepat, dan menyenangkan melalui


teknologi.
2. Menjadi salah satu perusahaan Biro Perjalanan Wisata (Agen
Perjalanan) terbaik di Indonesia.

20
3. Berkontribusi didalam meningkatkan industri pariwisata dan
transportasi/perjalanan di Indonesia. Sedangkan

Misi dari Traveloka adalah:

1. Selalu menghadirkan Produk-Produk dan Layanan terbaik.

2. Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi setiap pelanggan.

3. Secara terus menerus meningkatkan kemampuan SDM dan infrastuktur


perusahaan sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada
seluruh pelanggannya.

4. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan semua mitra usaha, baik
domestik dan International.

3.1.3 Strategi Pemasaran Traveloka

Strategi pemasaran Traveloka adalah dengan mengedepankan kebutuhan


masyarakat akan informasi khususnya mengenai tiket berbagai macam maskapai
di Indonesia serta merupakan fasilitas untuk pembelian tiket secara online dari
berbagai maskapai. Konsumen tidak perlu mencari harga tiket dari setiap
maskapai penerbangan melalui agen perjalanan, menghubungi langsung customer
service maskapai, atau membuka satu per satu situs dari setiap maskapai
penerbangan. Traveloka melayani pemesanan tiket dari 17 maskapai diantaranya
adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air,
Kalstar, Jetstar, dsb untuk lebih dari 5.769 rute di Asia-Pasifik. Traveloka
diluncurkan sebagai situs meta-search pada Oktober 2012 dan kini terus
meningkatkan layanannya hingga mencakup pemesanan tiket secara langsung.

21
Selain itu, strategi pemasaran PT. Traveloka Indonesia adalah dengan
mengkomunikasikan produknya yaitu melalui penayangan iklan di televisi.
Pelaksanaan periklanan melalui media televisi yang dilakukan oleh Traveloka
yaitu dengan cara memberikan tampilan yang berbeda-beda pada setiap versinya
sesuai dengan jenis tiket yang diiklankan di televisi, kemudian dikemas semenarik
mungkin agar dapat menggambarkan kemudahan dalam sistem pembayaran tiket
pesawat. Selain itu, Traveloka juga memberikan kemudahan cara pembayaran
yang aman melalui ATM/transfer, kartu kredit, internet banking, sms banking, dan
mobile banking.

3.1.4 Produk dan Layanan


Traveloka merupakan situs yang berasal dari perusahaan teknologi
penyedia layanan booking online tiket pesawat dan hotel yang melengkapi
layanannya dengan menambahkan pilihan asuransi perjalanan untuk tiket pesawat
dan hotel. Sejak tanggal 8 Desember 2015, asuransi perjalanan ini sudah bisa
didapatkan melalui situs Traveloka versi desktop dan mobile web, hanya dengan
menandai tanda setuju pada kotak dialog asuransi perjalanan di halaman
pemesanan. Biaya yang dikenakan bagi seluruh konsumen mulai dari Rp12.500
hingga Rp52.500, pelanggan Traveloka sudah terlindungi dari resiko keterlambatan
bagasi, penundaan perjalanan, pembatalan perjalanan, tertinggal penerbangan
lanjutan, kehilangan reservasi kamar hotel, dan kecelakaan diri dengan asuransi
hingga Rp. 300.000.000. Penambahan opsi asuransi perjalanan merupakan salah
satu wujud komitmen yang untuk memberikan produk dan layanan terbaik demi
kenyamanan dan keamanan seluruh pelanggan Traveloka. Hal ini diharapkan agar
pelanggan Traveloka mendapatkan ketenangan saat melakukan perjalanan, ke
mana pun tujuannya. Layanan asuransi perjalanan ACE Travel Insurance,
merupakan hasil kerja sama Traveloka dengan PT ACE Jaya Proteksi, yang
merupakan bagian dari ACE Group. Seluruh klaim dapat dilakukan dengan mudah
hanya dengan menghubungi ACE Jaya Proteksi Call Center di 1500257 atau
melalui email claims.id@acegroup.com.

3.2 Bauran Pemasaran (Sales Mix) Traveloka


3.2.1 Price

22
Traveloka adalah online travel agent terbesar di Indonesia jadi mereka bisa
bernegosiasi dan mendapatkan harga khusus dari pihak maskapai penerbangan.
Selain itu sistem online yang diterapkan sangatlah menghemat biaya operasional
sehingga dapat menekan harga tiket pesawat. Selain itu, Traveloka juga
mendapatkan keuntungan sebanyak 5% dari maskapai untuk setiap pembelian
tiket.
3.2.2 Product
Traveloka adalah layanan jual beli tiket pesawat dan reservasi hotel. Dalam
laman resminya yakni http://www.traveloka.com. Mengatakan bahwa traveloka
adalah system reservasi tiket yang terintegrasi dengan booking system dari airline
itu sendiri, melalui partner-partner yang sudah di percaya. Dengan memberikan
keamanan trasaksi tiket, dan booking hotel serta kemudahan pemesanan melalui
sistem otomatis, tanpa harus melalui pemesanan manual.
Traveloka bekerjasama dengan travel agent resmi maskapai-maskapai, dan
hotel-hotel yang sudah terpercaya untuk menerbitkan tiket melalui
http://www.traveloka.com/. Hal ini memungkinkan konsumen yang akan
melakukan pemesanan tiket mendapatkan pilihan penjual yang di inginkan, serta
kenyamanan dan keamanan yang terjamin.
Maskapai-maskapai yang bekerjasama dengan traveloka dalam menerbitkan
tiketnya diantaranya adalah : Merpati, Garuda, Lion Air, Air Asia. Tiger Air, dll.
Sedangkan untuk pemesanan kamar hotel traveloka telah terhubung ke ribuan
hotel yang tersebar di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filiphina,
Hongkong, danVietnam. Traveloka juga menyediakan fasilitas untuk
menampilkan maskapai dan rute penerbangan yang sedang dalam harga promo,
yakni tiket yang di jual mengalami penurunan harga atau telah mendapatkan
diskon dari masing-masing maskapai penerbangan.
3.2.3 Promotion
Cara promosi yang dilakukan oleh traveloka antara lain, adalah melalui media
social, iklan di tv dan pembagian kupon diskon. Media social yang digunakannya
antara lain adalah facebook, twiiter, dan website. Iklannya sendiri pun sudah
banyak kita lihat di tv. Kita tahu sendiri kalau biaya untuk beriklan di televisi

23
sangatlah mahal. Mungkin karena visi dari Traveloka yang sangat yakin kalau
langkah yang diambilnya itu pasti sepadan dengan apa yang nanti didapatkan.
Apabila beriklan di televisi, pasti akan dilihat oleh banyak orang. Dengan dilihat
oleh banyak orang, maka akan dikenal oleh orang-orang.
Dalam dunia marketing modern, mengeluarkan budget untuk iklan adalah hal
yang biasa bagi yang punya modal. Prinsip marketing, mengeluarkan biaya
memang diperlukan guna memperoleh pendapatan yang lebih besar. Istilahnya
adalah input harus lebih besar daripada output.
3.2.4 Place
Berhubung Traveloka adalah agent pemesanan tiket pesawat dan hotel dengan
cara online. Maka tempat berinteraksinya antara produsen dengan konsumen
adalah melalui internet dan Business to Customer (B2C). Dimana Traveloka ini,
beriklan diberbagai media social dan websitenya. Selain itu, seluruh rangkaian
kegiatan pemesanan dilakukan melalui internet.
Traveloka sangat menikmati struktur transaksi business-to-consumer (B2C),
dimana rata-rata transaksi lebih dari USD50 (Rp650.000) dan tidak memerlukan
saham atau menyimpan benda fisik apa pun. Karena inilah Traveloka bisa dengan
mudah terbebas dari bahaya logistik yang menghantui industri e-commerce di
Asia Tenggara
3.2.5 People
Ferry Unardi, pendiri sekaligus Managing Director Traveloka.com. Ferry
mendirikan situs ini lantaran pernah kesulitan mencari tiket pesawat. Awalnya,
Ferry hanya dibantu dua rekannya yang pernah bekerja di Microsoft. Modalnya
diperoleh dari East Venture, perusahaan investasi yang fokus pada pendanaan
merintis usaha baru. Pada tahap pengembangan, ia mendapat bantuan dari
Samwer Brothers yang memiliki jaringan startup Rocket Internet. Dalam waktu
enam bulan, karyawannya menjadi lima. Mereka menempati satu unit ruko.
Karena bisnisnya terus bertumbuh, Traveloka kemudian berkantor di salah satu
gedung perkantoran di Slipi, Jakarta Barat. Saat itu, jumlah Karyawannya telah
bertambah menjadi 30 orang. Setahun setelah didirikan, Traveloka punya 120
pegawai.

24
3.2.6 Proses
Proses pemesanan tiket pesawat di Traveloka :
1. Cukup masukan kota asal, kota tujuan, tanggal berangkat, dan jumlah penumpang
lalu
klik tombol cari tiket.
2. Setelah itu kita akan dibawa ke halaman hasil pencarian. Di halaman ini akan
memperlihatkan seluruh penerbangan yang tersedia dan diurutkan dari harga yang
paling murah. Pilih penerbangan yang diinginkan dengan cara mengklik tombol
pesan yang ada di sebelah kanan.
3. Isi data diri kita lalu bayar. Tidak lama setelah melakukan pembayaran, e-tiket pun
akan
dikirimkan melalui email.
Metode Pembayaran Yang Ada di Traveloka :
Transfer bank
Kartu kredit
Mandiri clickpay
BCA klikpay
ATM
CIMB clicks
Mandiri ecash
Mandiri debit
BNI debit
3.2.7 Physical Environment
Physical Environment yang ditunjukkan oleh Traveloka sangat baik, hal itu
dapat disimpulkan bahwa sebanyak 250.000 kunjungan ke website dilakukan
perharinya. Sehingga, selama sebulan website Traveloka telah dikunjungi oleh 7,5
juta pengunjung. Baik itu dari desktop maupun smartphone. Ini menunjukkan
bahwa Traveloka telah menjadi suatu icon dari agen pemesanan tiket pesawat dan
hotel yang besar dan terpercaya. Hal tersebut tidak luput karena pengembangan
teknologi, bisnis, serta design interface website yang dikerjakan dengan sungguh-
sungguh.

25
Dan begitulah seharusnya. Apapun itu, pasti memerlukan modal. Meskipun
tak selalu berbentuk uang. Bisa saja modal berupa tenaga, waktu, pikiran, skill
dan lain sebagainya.

3.3 Analisa SWOT Traveloka


3.3.1 Strengths
- Menampilkan banyak pilihan mulai dari harga, tempat, waktu dll.
- Online travel agent terbesar dan terpercaya yang bekerja sama dengan
banyak airline dan hotel dalam menghadirkan promo dan harga khusus
tiap harinya.
- Memiliki hasil pencarian yang lengkap.
- Menampilkan informasi dari setiap pilihan yang ada.
- Smart Algorithm, dimana berusaha mencari tiket pesawat terbaik dari segi
harga, lama perjalanan, waktu terbang, kombinasi maskapai dan lain
sebagainya sesuai dengan teknologi terbaru.
- Informasi yang ditampilkan up to date, sehingga orang-orang yang selalu
mengunjungi Traveloka apabila ingin memesan tiket pesawat ataupun
kamar hotel.
- Menampilkan harga tiket pesawat dan kamar hotel mulai dari yang
termurah hingga yang termahal sehingga orang-orang dapat memilih
sesuai keinginannya masing-masing.
3.3.2 Weakness
- Harga tiket yang ditampilkan hanya merupakan harga tiket pesawat dan
hotel, belum memberikan informasi untuk semua travel yang ada
(contohnya seperti pemesanan tiket kereta api ataupun pemesanan tiket
kapal laut).
- Tampilan rumit, sehingga sulit untuk yang baru menggunakan layanan
Traveloka.
- Terkadang jadwal yang ditampilkan tidak sesuai dengan kondisi aslinya.
3.3.3 Opportunities
- Karena keperluan masayrakat untuk berpergian ke suatu tempat tertentu
terus
meningkat setiap saat dengan berbagai keperluan seperti pulang kampung,
liburan, berbisnis. Menjadikan traveloka sebagai salah satu aplikasi yang

26
banyak digunakan,karena mudah,cepat,terpecaya , dimanapun dan
kapanpun bisa di akses.
3.3.4 Threats
- Mulai muncul aplikasi-aplikasi yang serupa seperti tiket.com,
nusatrip, pegipagi,u tiket, tiket2,airpaz, ezytravel , dll. Sehingga traveloka
harus memutar otak untuk memikirkan ide-ide kreatif untuk publikasi dan
bagaimana caranya untuk bersaing dengan yang lain.
- Karena tidak semua orang bisa menggunakan Teknologi/ gagap teknologi
atau aplikasi mobile.
3.4 Lima Kekuatan (Five Force) Traveloka

Pendatang Baru

(Tinggi)

Pemasok Persaingan dalam


Pelanggan
Industri
(Tinggi) (Rendah)
(Tinggi)

Produk Pengganti

(Sedang)

Keterangan:
3.4.1 Persaingan dalam Industri (Tinggi)
Travel agency merupakan bisnis yang sangat kompetitif karena
perkembangannya yang sangat cepat. Sehingga Traveloka harus
terus mengawasi pergerakan dari kompetitornya.

27
3.4.2 Pendatang Baru (Tinggi)
Dengan semakin canggihnya teknologi berkembang akan banyak
pendatang baru yang bermunculan yang lebih berinovasi.
3.4.3 Barang atau Produk Pengganti (Sedang)
Yang kami lihat dari sisi pembelian tiket ataupun reservasi hotel
secara langsung harga yang diberikan tidak berbeda jauh dengan
harga yang kami tawarkan, sehingga alasan tersebut cukup kuat
dan tidak perlu untuk di khawatirkan.
3.4.4 Kekuatan Pemasok (Tinggi)
Pemasok memiliki kekuatan yang tinggi terhadap traveloka Karena
banyak pemasok yang menawarkan untuk bekerjasama dengan
traveloka.
3.4.5 Kekuatan Pelanggan (Rendah)
Kekuatan penawaran pelanggan tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga yang ditetapkan traveloka. Karna hal ini disebabkan
standarisasi yang ditetapkan traveloka terhadap harga asli tidak
terlalu jauh.

3.5 Korporat Industri Tunggal

Traveloka termasuk strategi tingkat korporat industry tunggal karena


traveloka hanya beroperasi dalam satu lini bisnis yaitu travel dan traveloka dapat
berjalan sendiri jika salah satu industry yang bekerjasama putus pertengahan jalan
dan dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan/PT lain. Traveloka saat ini
bekerjasama dengan beberapa industry seperti PT KAI, Garuda Indonesia, Mariot,
dan lain-lain

3.6 Analisa BCG Traveloka

28
Sumber Kas
Tinggi Rendah

Tinggi Tinggi
"Tanda
"Bintang"
Tanya"
Pertahankan
Tingkat Bangun Penggunaan
Pertumbuhan Kas
Pasar
"Sapi Perah "Anjing"
Kas" Panen Disvestasi
Rendah Rendah

Tinggi Rendah
Pangsa Pasar Relatif

Data tingkat kepopuleran situs 3 online travel agent ini berdasarkan rangking
di Alexa Pagerank :

a. Trveloka

b. Tiket.com

29
c. Pegipegi.com

Berdasarkan Alexa Pagerank, Traveloka menempati posisi tertinggi dalam hal


kepopulerannya di bidang travel agency berbasis online di Indonesia. Maka dari
itu Traveloka termasuk kedalam kategori bintang atau pertahankan, karena
Traveloka memiliki pangsa pasar yang relatif tinggi dan memperoleh banyak
investasi dari berbagai pihak yang dapat memperkuat posisi Traveloka di industri
tersebut.

30
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis maka kami simpulkan bahwa :


Traveloka adalah perusahaa yang menyediakan layanan pemesanan tiket
pesawat dan hotel dengan focus perjalanan domestic di Indonesia, Traveloka
termasuk dalam strategi tingkat korporat industry tunggal dan traveloka memiliki
tingkat persaingan dengan competitor tinggi, traveloka memiliki daya tawar
pemasok yang tinggi dan traveloka memiliki pemasaran yang cukup baik meski
dalam beberapa hal harus diperbaiki kembali, sehingga dapat meningkatkan
penjualan dari traveloka itu sendiri.

4.2 Saran
Saran untuk Traveloka adalah stategi promosi dan diskon harus lebih
ditingkatkan karena traveloka saat ini masih kurang dalam hal promosi meskipun
pemasaran traveloka cukup baik.

DAFTAR PUSTAKA

31
- Anthony, Robert N., Govindarajan Vijay, 2007, Management Control
System, 12 Edition , New York,NY :McGraw-Hill Education.
- http://budiyogi.blogdetik.com/2011/10/02/memahami-strategi
- https://www.academia.edu/6252811/Memahami_Strategi?auto=download
- http://briyanworld.blogspot.co.id/2016/11/memahami-strategi-
understanding.html
- http://rahmatrijal.blogspot.co.id/2016/10/analisa-swot-pada-traveloka.html
- http://www.denianggoleta.com/2017/02/3-situs-online-travel-agent-untuk.html

32
33
34

You might also like