You are on page 1of 6

9.4.2.

Review Metode Perbedaan Modulasi


9.4.2.1 Modulasi Square-wave
Metode ini dikenal dengan modulasi 6 langkah (six-steps).Diantara semua teknik
modulasi,Modulasi square-wave ini akan memberikan tegangan dasar output maksimum,tetapi
memberikan distorsi harmonik arus maksimum.Karena mempunyai THD(Total Harmonic
Distorsion) yang besar metode ini jarang digunakan dan penggunaannya terbatas hanya untuk
mengendalikan kecepatan motor induksi yang mempunyai kecepatan dan torsi yang
maksimum,dimana dalam hal ini inverter harus memberikan tegangan maksimum.
Dari gambar 9.22 terlihat bahwa tegangan ketiga leg terhadap virtual mid-point inverter.Dengan
menggangap beban seimbang,maka pada gambar terlihat bahwa tegangan diantara titik netral
pada beban dengan virtual mid-point inverter.
Dari gambar 9.23 terlihat bahwa tegangan line-to-line beserta tegangan line-to-
netral.Gelombang quasi-squre dapat terlihat pada tegangan line-to-line.Six steps dapat terlihat
pada tegangan line-to-ground.Dari gambar juga bisa digunakan juga untuk menghitung tegangan
line-to-line menggunakan deret fourier.

Vao

Vbo

Gambar 9.22 Fasa ke virtual mid-point tegangan DC bus pada the modulasi six-step dan netral ke virtual mid-point
tegangan inverter
Gambar 9.23 tegangan Line-to-line dan tegangan line-to-neutral pada modulasi six-step

9.4.2.2 Sinusioidal Carrier-Based PWM


Metode ini terdiri dari perbandingan antara sinyal pembawa dan sinyal modulasi.Switch bagian
atas akan menyala pada leg inverter jika sinyal modulasi lebih besar dari sinyal pembawa.Dan
apabila sinyal modulasi lebih kecil dari sinyal pembawa maka switch bagian bawah akan menyala
dan switch bagian atas akan mati.
1

0.5

-0.5

-1

0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02

Vdc

-Vdc

0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02
Gambar 9.24 Sinusoidal carrier-based PWM. Pada Gambar diatas adalah sinyal pembawa dan sinyal modulasi Pada kasus
ini, sinyal modulasi terdiri dari 50 Hz sinusoidal. Pada gambar dibawah, tegangan fasa ke mid-point inverter.

Rasio antara tegangan output maksimum dan tegangan input tiga fasa didapat 0,86.Nilai ini
berarti jika motor induksi tiga fasa bekerja apabila dikontrol oleh inverter melalui SPMW,motor
ini tidak akan bisa bekerja pada nilai rating kecepatan atau sebaliknya bekerja pada kondisi
undervoltage yang berarti ada losses pada motor dan drop pada efisiensi.

9.4.2.3 Third Harmonic Injection PWM


Metode ini terdiri dari penambahan gelombang harmonik ketiga kepada setiap tegangan
3
referensi tiga fasa.Penambahan di tegangan fundamental output maksimum dengan faktor ,
2
yang mendekati 15,47% lebih besar dari SPWM

Gambar 9.25 THIPWM: Tegangan output fundamental, tegangan output referensi dan gelombang harmonic ketiga.

9.4.2.4 Space-Vector PWM (SVPWM)


Metode ini terdiri dari algoritma diskritisasi pada 8 vektor.Hasil tegangan dari metode ini
dinyatakan dalam variable Park.Persamaan matematika untuk mengetahui variable aktual
Clarke adalah:
1 1 1
0 2 2 2
2 1 1
() = 1 2 2 ( )
3
3
0 3
( 2 2)
10
10

2
2
4
4
6
10
10 6
10
5
10
5

Vr (V) 10
Vr (V) 10

Gambar 9.26 Interpretasi transformasi Park. Sistem koordinat kartesian, terdiri dari vektor tiga fasa, dan homopolar plane
(semua titik of the space dimana vr + vs + vt = 0), dimana lokasi aksis ada.

Dari gambar 9.26 terlihat bahwa kurva transformasi Clarke.Representasi pada sistem koordinat
kartesian dengan variable fasa (vr,vs,vt),yang adalah tegangan tiga fasa simetri seimbang,semua
titik ada di homopolar plane(vr+vs+vt=0).
Modulasi SVPWM terdiri dari sintesis tegangan referensi yang diekspresikan dengan variabel
Clarke V*=(V,V) kombinasi dari semua 8 state pada inverter yang tergambar pada gambar
9.27 dan 9.28.

Gambar 9.27 2 level space-vektor PWM dan 3 level SVPWM


V0=V7 V1
Gambar 9.28 Sintesis tegangan referensi dengan 2 vektor adjacent dan dua homopolar

9.4.2.5 Multilevel Inverter Topologies

Pada Multilevel konverter menggunakan semikonduktor daya switch yang seri dengan
mensistesis tegangan terminal output AC.Dibandingkan dengan konverter dua level
standar,multilevel konverter memberikan keuntungan seperti mengurangi distorsi
harmonik,mengurangi tegangan stress pada beban,mengurangi common-mode tegangan,dan
mengurangi interferensi elektromagnetik.Dan dengan multilevel ini meningkatkan effisiensi dan
meningkatkan daya beban.Keuntungan yang lain dibandingkan dengan konverter 2 level adalah:

Bisa membangkitkan tegangan output dengan sangat kecil THD.Multilevel output tegangan
PWM bisa mengurangi tegangan blocking switch inverter dan dv/dt stress pada beban seperti
motor.
Bisa memproduksi tegangan common-mode yang rendah.
Bisa membangkitkan gelombang tegangan staircase,bisa memproduksi mengurangi distorsi
arus input konverter.
Mampu mengoperasikan beberapa frekuensi switching fundamental dan frekuensi switching
tinggi PWM.
Dengan trade-off seperti meningkatkan performansi,membutuhkan peralatan switching daya
yang banyak.Semikonduktor bersama dengan sirkuit gate drive bisa meningkatkan semua biaya
sistem.Sebagai tambahan,beberapa sumber tegangan DC diperlukan.
Merupakan alternatif yang bagus untuk aplikasi daya tinggi,semenjak biaya Pengontrolan pada
porsi kecil.
Topologi Multilevel diklarasifikan kedalam tiga kategori:

1. diode clamped converter


2. Flying capacitors converter
3. Cascaded H-bridges converter with separate DC sources.
Gambar 9.29 3 perbedaan struktur konverter multilevel

You might also like