Professional Documents
Culture Documents
2 Comments
Klasifikasi Desa
Desa dapat diklasifikasikan menurut:
Menurut aktivitasnya
Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang
pertanian dan perkebunanan.
Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang
industri kecil rumah tangga.
Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang
perikanan dan pertambakan.
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya,
dengan ciri:
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-
ciri desa swakarya adalah:
Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan
regional. Ciri-ciri desa swasembada
Potensi Desa
Potensi desa dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Potensi fisik yang meliputi, tanah air, iklim dan cuaca, flora dan fauna
Potensi non fisik, meliputi; masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur
desa, jika potensi dimanfaatkan dengan baik, desa akan berkembang dan desa akan
memiliki fungsi, bagi daerah lain maupun bagi kota.
Fungsi Desa
Fungsi desa adalah sebagai berikut:
1. Pola yang mengikuti jalan. Pola desa yang terdapat di sebelah kiri dan kanan jalan raya
atau jalan umum. Pola ini banyak terdapat di dataran rendah.
2. Pola yang mengikuti sungai. Pola desa ini bentuknya memanjang mengikuti bentuk
sungai, umumnya terdapat di daerah pedalaman.
3. Pola yang mengikuti rel kereta api. Pola ini banyak terdapat di Pulau Jawa dan Sumatera
karena penduduknya mendekati fasilitas transportasi.
4. Pola yang mengikuti pantai. Pada umumnya, pola desa seperti ini merupakan desa
nelayan yang terletak di kawasan pantai yang landai.
Maksud dari pola memanjang atau linier adalah untuk mendekati prasarana transportasi seperti
jalan dan sungai sehingga memudahkan untuk bepergian ke tempat lain jika ada keperluan. Di
samping itu, untuk memudahkan penyerahan barang dan jasa.
Pola desa ini umumnya terdapat di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang berelief kasar.
Pemukiman penduduk membentuk kelompok unit-unit yang kecil dan menyebar.
Pola desa ini merupakan pola yang tidak teratur karena kesuburan tanah tidak merata. Pola desa
seperti ini terdapat di daerah karst atau daerah berkapur. Keadaan topografinya sangat buruk.