Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
golongan panyakit dan disebut dengan berbagai nama misalnya morbus makulosus
seperti anemia, kelainan leukosit. Pada ITP biasanya tidak disertai anemia atau
kelainan lainnya kecuali bila banyak darah yang hilang karena perdarahan. 2
Perjalanan penyakit ITP dapat bersifat akut dan kemudian akan hilang sendiri
(self limited) atau menahun dengan atau tanpa remisi dan kambuh. Pada penelitian
diketahui bahwa ITP merupakan suatu kelompok keadaan dengan gejala yang sama
2.1 Identitas
Nama : Mr.I
Usia :
Alamat :
Agama : Islam
No. MR :
2.2 Anamnesis
lengan dan tungkai, keluhan ini timbul sudah 6 bulan belakangan ini, bercak
kemerahan ini tidak menimbulkan gatal-gatal pada kulit pasien dan tidak
tersa nyeri pada saat disentuh ataupun ditekan, selain dari itu pasien juga
Untuk keluhan lain yang dirasakan pasien adalah buang air besar yang
berwarna hitam keluhan ini sudah dirasakan kurang 2 bulan belakangan ini,
pasien menyatakan tidak ada keluhan nyeri saat buang air besar, tapi pasien
jarang ada nyamuk di rumah pasien. Pasaien juga menyangkal nyeri pada
kepala dan pada sendinya. Nafsu makan pasien selama ini dalam batas
normal. Pasien juga mengeluhkan mata dan kulit berwarna kuning yang
dikeluhkan kurang lebih 6 bulan dan perut bagian atas kanan membengkak
urin yang tidak seperti bisanya pasien warna urin berubah menjadi seperti
teh.
mellitus
Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti ini.
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi obat kecuali obat penurunan panas
Status Present
Suhu : 36,7o C
BB : 56 kg
TB : 168 cm
Status Internus
Kepala
a. Tengkorak : normocephali
b. Muka : normal
c. Mata
Letak : normal
Palpebra : normal
Kornea : normal
Pupil : isokor
Sklera : ikterik +/+
e. Hidung
f. Bibir
h. Lidah
Permukaan : licin
j. Rongga leher
Leher
Inspeksi
Thorax
1.Thoraks depan
Inspeksi
Pergerakan : normal
Skeletal : normal
Kulit : normal
Palpasi
Kulit : hangat
Mammae : normal
Iktus kordis
Irama : reguler
Perkusi
Paru-paru
Kanan : sonor
Kiri : sonor
Cor
Auskultasi
Paru-paru
Cor
Inspeksi
Bentuk : normal
Pergerakan : simetris
Perkusi
dextra
sinistra
Auskultasi
Paru-paru
Abdomen
Inspeksi
Bentuk : normal
Kulit : normal
Palpasi
Hepar
Lien
Ginjal
Perkusi
Asites
Auskultasi
Lipat paha
Inspeksi
Bentuk : normal
Palpasi
Sendi
Inspeksi
Palpasi : normal
Neurologis
5555 5555
Hematologi Klinik
Parameter Normal Limit Hasil
Hemoglobin L = 13 - 18 g %
P = 12 - 16 g% 7,0 g%
Eritrosit L = 4.5 - 6.5 x 106/mm3
P = 3.6 - 5.8 x 106/mm3 3,1 x 106/mm3
Hematokrit 7- 47 % 27,1 %
MCV 76 - 96 n 87 n
MCH 27 - 32 pg 22,2 pg
MCHC 30 - 35 g% 25,4 g%
Trombosit 150 - 450 x 103/mm3 17 x 103/mm3
Leukosit 4 - 11 x 103/mm3 7,5 103/mm3
RDW 11 -15 % 26,4 %
IgM : NEGATIF
IgG : NEGATIF
2.5 Diagnosis Banding
Diagnosis Kerja
2.6 Terapi
Urdahex 2x1
Curcuma 2x1
Domperidone 2x1
2.7 Prognosis
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2.8 Follow Up
Mual (-)
Muntah (-)
BAB hitam ()
Mual (-)
Muntah (-)
Nyeri perut ()
BAB hitam ()
Mual (-)
Muntah (-)
Definisi
Etiologi
morbili, varisela, dan sebagainya), intoksikasi makanan atau obat (asetosal, PAS,
fenilbutazon, diamox, kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi,
neonatal yang disebabkan inkompatibilitas golongan darah trombosit antara ibu dan
mempunyai dasar imunologis ialah anti P1E1 dan anti P1E2. Mencari kemungkinan
penyebab ITP ini penting untuk menentukan pengobatan, penilaian pengobatan dan
prognosis (5).
- ITP akut
ITP akut jika tidak lebih dari enam bulan (2). ITP akut lebih sering terjadi
pada anak, setelah infeksi virus akut atau vaksinasi, sebagian besar sembuh
dari 6 bulan). Diagnosis sebagian besar melalui ekslusi. Jika trombosit lebih
dari 20 x 109/l tidak diperlukan terapi khusus. Jika trombosit kurang dari 20
- ITP kronik
ITP kronik terutama dijumpai pada wanita umur 15-50 tahun. Perjalanan
3.3 Distribusi
Lebih sering dijumpai pada anak dan dewasa muda. Pada anak yang
tersering ialah di antara umur 2-8 tahun. Lebih sering terjadi pada wanita daripada
laki-laki (perbandingan berkisar di antara 4:3 dan 2:1 serta akan menjadi lebih nyata
kanak) merupakan kelainan yang lazim pada anak yang biasanya menyertai infeksi
virus akut. ITP pada masa kanak-kanak disebabkan oleh antibodi (IgG atau IgM)
merupakan gejala yang muncul pada penyakit autoimun seperti SLE. Sekitar 80%
diagnosis. Anak kecil secara khas menunjukkan keadaan ini dalam 1-4 minggu
sesudah penyakit virus, dengan petekie, purpura, dan epistaksis yang mulai
yang bermakna tidak biasa terjadi, dan jumlah eritrosit serta leukosit tetap normal.
normal (6).
dari 1% pasien dengan ITP. Tetapi jarang diindikasikan untuk hitung trombosit
diatas 30.000/mm3. Tetapi tidak memengaruhi keluaran ITP jangka panjang, tetapi
g/kg/24 jam selama 1-2 hari, atau anti-D IV (WinRho-SD) 50 g/kg/dosis untuk
individu Rh-positif. Semua pendekatan ini tampak bekerja dengan mengurangi laju
ITP akut yang hanya untuk perdarahan yang mengancam jiwa (6).
Pada ITP jumlah trombosit menurun disebabkan oleh trombosit diikat oleh
antibodi, terutama IgG. Antibodi terutama ditujukan terhadap gpIIb-IIIa atau Ib.
Trombosit yang diselimuti antibodi kemudian difagositir oleh makrofag dalam RES
MAHA biasanya cukup parah. Pada anak dengan DIC, endapan benang-benang
fibrin dalam pembuluh darah dan aktivasi thrombin maupun plasmin menyebabkan
yang merangsang terjadinya jejas endotel, pengendapan fibrin, dan aktivasi serta
trombosit yang dipercepat atau diperberat oleh faktor plasma atau kekurangan
faktor penghambat muncul sebagai proses primer, dengan endapan fibrin sedang
resipien sehat setelah transfer plasma pasif, termasuk fraksi kaya-IgG, dari pasien
yang diekspresikan oleh jaringan makrofag, umumnya paling banyak di hati dan
lien. Sebagai kompensasi terjadi peningkatan jumlah trombosit yang terjadi pad
berbagai aspek berbeda pada siklus produksi antibodi dan sensitisasi trombosit,
Dapat timbul mendadak, terutama pada anak, tetapi dapat pula hanya berupa
kebiruan atau epistaksis selama jangka waktu yang berbeda-beda. Tidak jarang
terjadi gejala timbul setelah suatu peradangan atau infeksi saluran nafas bagian atas
akut (5).
Kelainan yang paling sering ditemukan ialah petekie dan kemudian
ekimosis yang dapat tersebar di seluruh tubuh. Keadaan ini kadang-kadang dapat
dijumpai pada selaput lender terutama hidung dan mulut sehingga dapat terjadi
epistaksis dan perdarahan gusi dan bahkan dapat timbul tanpa kelainan kulit (5).
Pada ITP akut dan berat dapat timbul pula pada selaput lender yang berisi
(konjungtiva, retina) dan yang terberat namun agak jarang terjadi ialah perdarahan
pada SSP (perdarahan subdural dan lain-lain). Pada pemeriksaan fisis umumnya
tidak banyak dijumpai kelainan kecuali adanya petekie dan ekimosis. Pada kira-kira
berat atau perdarahan traktus gastrointestinalis. Renjatan (shock) dapat terjadi bila
abnormal lain dengan remisi spontan dan eksaserbasi. Remisi yang terjadi
Anemia biasanya normositik dan sesuai dengan jumlah darah yang hilang. Bila
Leukosit biasanya normal, tetapi bila terdapat perdarahan hebat dapat terjadi
leukositosis ringan dengan pergeseran ke kiri. Pada keadaan yang lama dapat
Sistem lain biasanya normal, kecuali bila terdapat perdarahan hebat maka
bahwa ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak (lebih dari normal) merupakan
obat imunosupresif selama 2-3 bulan. Kasus seperti ini dianggap telah
infeksi belum dapat diambil alih oleh alat tubuh yang lain (hati,
perinfus setiap 4 jam sampai tercapai masa pembekuan lebih dari 30 menit
primernya ringan, 90% akan sembuh secara spontan. Prognosis ITP menahun
kurang baik, terutama bila merupakan stadium praleukemia karena akan berakibat
fatal. Pada ITP menahun yang bukan merupakan stadium praleukemia, bila
dilakukan splenektomi pada waktunya akan didapatkan angka remisi sekitar 90%
(5).
DAFTAR PUSTAKA
2. Tepie MAF, Roux GL, Beach KJ, Bennett D, Robinson NJ. Comorbidities
2008;2009:1-12.
Aesculapius, 2000
: Depkes, 2010.