Professional Documents
Culture Documents
2. STUDI PUSTAKA
Dalam domain Laplace dinyatakan sebagai : Setelah itu dilakukan percobaan dengan memberi
beban secara bertahap pada tachogenerator,
()
= + + hasilnya adalah sebagai berikut :
()
Pada percobaan ini akan dilakukan pengamatan Pada grafik tersebut ada 3 level tegangan, yaitu
pada pengendalian lingkar terbuka, yaitu level 1 dimana posisi rem magnetik pada skala 3,
hubungan umpan balik dari tegangan tachogen ke level 2 dimana posisi rem magnetik pada skala 6,
unit op-amp tidak disambungkan. Pertama- tama dan level 3 dimana posisi rem magnetik pada skala
diamati nilai tegangan deadband, yaitu tegangan 9. Perlu dicatat bahwa posisi-posisi yang sama akan
dimana motor tepat berputar. Didapatkan digunakan untuk percobaan percobaan
tegangan deadband = 4.48V. berikutnya.
Setelah didapatkan data tegangan deadband, Apabila kita perhatikan pada gambar grafik di atas,
saklar dibuka dan tegangan pada AU diatur bisa dilihat bahwa semakin besar skala yang
sehingga berada pada 6 7V. Tegangan yang digunakan pada rem magnetik, semakin kecil
praktikan gunakan adalah 6.5 V. Tegangan tegangan yang terbaca pada tachogenerator. Untuk
keluaran tachogen dihubungkan pada osiloskop menjelaskan mengapa hal ini terjadi, kita harus
dan saklar-1 ditutup. Didapatkan hasil sebagai mengetahuiprinsip kerja motor DC terlebih dahulu.
berikut: Motor DC dapat berputar karena dialiri arus listrik
pada sautu konduktor, dimana konduktor tersebut
berada pada daerah yang memiliki medan magnet
dari magnet permanen. Berdasarkan hukum
Lorentz, apabila ada suatu arus yang melewati
medan magnet maka akan terjadi gaya lorentz,
sehingga motor DC akan memutar. Apabila kita
memberikan rem magnetik, akan timbul suatu arus
yang disebut eddy current, yang dihasilkan karena
suatu konduktor bergerak melewati sebuah medan
magnet. Berdasarkan hukum Lenz, arus tersebut
akan menghasilkan medan magnet sendiri yang
melawan arah medan magnet rem. Tegangan pada
tachogenerator berkurang karena sebagian
energinya digunakan untuk melawan tegangan
Gambar 4- 1 Vtch sebelum dilakukan pengereman hasil ggl induksi. Hasilnya tegangan pada tachogen
akan semakin kecil dan gerakan motor melambat.
Gambar 4-1 merupakan representasi output
Bisa disimpulkan bahwa hasil yang didapatkan
tegangan pada tachogenerator sebelum dilakukan
sesuai.
pengereman. Hasil pengamatan yang diperoleh
adalah pada kondisi Kp = 1, serta tidak ada
penguatan integral maupun derivatif diperoleh
Pengendalian Proporsional
Untuk percobaan berikutnya akan dilakukan hal
Gambar 4- 3 Vtch sebelum pengereman yang sama, dengan mengubah nilai Kp menjadi 2,
4, dan 6.
Pada gambar 4-3, dapat dilihat bahwa waktu untuk
mencapai keadaan steady state makin cepat. Hal ini Kp = 2
dikarenakan adanya sistem feedback pada sistem
Percobaan yang dilakukan sama seperti
kendali lingkar tertutup, sehingga dapat
sebelumnya, tetapi dengan nilai Kp yang berbeda,
dibandingkan dengan sinyal input. Adanya
yaitu Kp = 2. Grafik yang didapatkan adalah
feedback tadi menyebabkan nilai sinyal yang
sebagai berikut:
masuk ke op-amp akan membuat sinyal input
bernilai positif dijumlah dengan sinyal output
bernilai negatif, sehingga nilai sinyal yang masuk
menurun. Oleh karena berkurangnya input ke op-
amp, akibatnya nilai tegangan saat kondisi steady
state juga akan berkurang (lebih kecil dari sistem
lingkar terbuka). Kondisi tersebut sesuai dengan
persamaan respons waktunya yaitu :
( )
() = exp[ ].
5. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat
diambil beberapa kesimpulan antara lain :
Sistem pengendalian kecepatan ada dua
jenis, yaitu sistem pengendalian lingkar
terbuka dan sistem pengendalian lingkar
tertutup.
Sistem pengendalian lingkar terbuka
memiliki output yang tidak
mempengaruhi aksi kontrol (input system)
sedangkan sistem pengendalian lingkar
tertutup dapat mempengaruhi aksi kontrol
dengan mengurangi kesalahan karena
sinyal output dilakukan feedback ke input
sehingga dilakukan pengurangan input
dan output sampai sekecil mungkin.
Sistem lingkar tertutup mempunyai output
yang lebih bagus karena terdapat feedback
dari sistem untuk dibandingkan lagi
dengan input sehingga output lebih minim
galat.
Pengendali proporsional berfungsi untuk
memperbesar penguatan saja.
Pengendalian integral dapat
menghilangkan galat tunak tetapi keadaan
rise time lebih lama, juga terdapat
overshoot pada sistem.
Pengendali derivatif berfungsi untuk
memperkecil rise time atau mempercepat
proses ke steady state.