Professional Documents
Culture Documents
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA
Halaman 0
Laporan RISET DESAIN 2017
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
LAPORAN RESET DESAIN :
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN
TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
Sesuai dengan amanat pada Pasal 14 UU No. 3 tahun 2014 tentang perindustrian,
pemerintah dan pemerintah daerah melakukan percepatan penyebaran dan pemerataan
pembangunan industri keseluruh wilayah negara RI melalui Perwilayahan Industri yang
dilaksanakan melalui :
a. Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)
b. Pengembangan Kawasan Peruntukan industri (KPI)
c. Pembangunan Kawasan Industri (KI)
d. Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (SIKIM)
Halaman 1
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
pengembangan industri dengan pendayagunaan potensi sumberdaya wilayah melalui
penguatan infrastruktur, industri dan konektivitas yang memiliki keterkaitan ekonomi kuat.
Provinsi/kabupaten/kota yang tidak termasuk sebagai WPPI diberikan peranan sebagai
pendukung WPPI. Peranannya dapat berupa : penyedia bahan baku, penyedia tenaga
kerja, tempat penelitian dan pengembangan, penyedia sumber air bersih, dan lain-lain.
Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa dampak yang sangat
siknifikan antara lain pada semakin ketatnya persaingan di sektor industri. Daya saing
yang tinggi dari sektor industri dapat tercapai apabila sektor industri memiliki
struktur yang kuat, adanya peningkatan nilai tambah dan produktivitas di sepanjang
rantai nilai produksi, dan dukungan dari seluruh sumberdaya produktif yang dimiliki.
Dalam kerangka persaingan yang ketat tersebut, Kementerian Perindustrian
mengemban visi pembangunan industri nasional Indonesia yaitu pada Tahun 2020
Indonesia telah menjadi sebuah Negara Industri Maju Baru. Untuk mewujudkan visi
tersebut maka strategi yang dilakukan berupa peningkatan nilai tambah dan produktivitas,
pengembangan klaster industri, pengembangan lingkungan bisnis yang nyaman dan
kondusif, pembangunan industri yang berkelanjutan, persebaran industri, dan
pengembangan industri kecil dan menengah.
Implementasi terhadap strategi pembangunan industri tersebut di atas antara
lain dilakukan melalui pembangunan pusat-pusat pertumbuhan industri yang
berbasiskan keunggulan komparatif daerah. Pembangunan pusat-pusat pertumbuhan
tersebut berupa pembangunan kawasan industri dengan ciri-ciri: (1) diarahkan untuk
pengembangan kota barn, (2) infrastruktur sudah terintegrasi dengan sistem logistik
yang efektif dan efisien, (3) berorientasi pada pelayanan jasa, (4) adanya sarana
pendidikan kekhususan industri, (5) adanya pusat inovasi, dan (6) memperhatikan aspek
lingkungan.
Dengan banyaknya dan beragamnya keunggulan komparatif daerah maka
secara teoritis dimungkinkan untuk dibangun beberapa pusat pertumbuhan industri di
beberapa lokasi pada wilayah tertentu. Untuk meningkatkan kinerja berbagai pusat-pusat
pertumbuhan maka konektivitas menjadi suatu keniscayaan.
Sejalan dengan arah pengembangan dan pembanguna wilayah visi Pembangunan
perwilayahan industri nasional ditujukan untuk percepatan penyebaran dan pemerataan
industri sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015
tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Salah satu strategi yang
Halaman 2
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
diusulkan adalah ditetapkannya Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI). Tujuan
WPPI adalah terbentuknya suatu wilayah dengan karakteristik tertentu yang
berpotensi untuk menumbuhkan dan mengernbangkan industri tertentu. Sebagai
penggerak utama (prime mover) bagi pengembangan wilayah tersebut serta mendorong
peningkatan pertumbuhan industri dan ekonomi pada daerah lain sekitarnya dalam suatu
wilayah regional, sehingga sasaran-sasaran pembangunan industri yang terdapat dalam
RIPIN dapat dicapai.
Selanjutnya, sebagai implementasi dari penetapan WPPI tersebut, maka
perlu dilakukan penyusunan rencana induk pengembangan WPPI yang menjadi
pedoman bagi semua pemangku amanah dalam melaksanakan program-program
pengembangan wilayah pusat pertumbuhan industri dalam konteks ini adalah rencana
kebutuhan pengembangan infrastruktur pendukung WPPI.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian tersebut juga seperti yang telah dijelaskan sebelumnya rnenyatakan
bahwa Pemerintah berkewajiban melakukan percepatan dan penyebaran
pengembangan Industri ke seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia
melalui Perwilayahan Industri. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, pada
prinsipnya ada dua pendekatan dalam membangun lndustri nasional. Pertama
adalah kebijakan top-down dengan membangun klaster industri dan Wilayah Pusat
Pertumbuhan Industri. Kedua adalah pendekatan bottom-up dengan memberikan
kewenangan bagi daerah untuk menyusun (Rencana Pembangunan Industri Provinsi/
Kabupten/ Kota (RPIP/RPIK). Ini sejalan dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Otonomi Daerah Industri tidak bisa diserahkan semata ke daerah, maka dari itu dua
pendekatan ini harus saling komplementer. Dalam konteks tersebut diatas, Wilayah Pusat
Pertumbuhan Industri (WPPI) merupakan kebijakan top-down yang dirancang, dibiayai,
diimplementasikan, dan dievaluasi oleh Pemerintah Pusat Dalam WPPI, pembangunan
infrastruktur industri dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Ini merupakan alasan utama
kegiatan analisa kebutuhan infrastruktur WPPI pada tahun ini untuk dllaksanakan. Ada juga
alasan-alasan lain yakni:
Halaman 5
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
daerah yang ditetapkan sebagai Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI). Kriteria
penentuan WPPI didasarkan pada:
a. Potensi sumber daya alam (agro, mineral, migas);
b. Ketersediaan infrastruktur transportasi;
c. Kebijakan affirmatif untuk pengembangan industri ke luar Pulau Jawa;
d. Penguatan dan pendalaman rantai nilai;
e. Kualitas dan Kuantitas SDM;
f. Memiliki potensi energi berbasis sumber daya alam (batubara, panas bumi, air);
g. Memiliki potensi sumber daya air industri;
h. Memiliki potensi dalam perwujudan industri hijau; dan
i. Kesiapan jaringan pemanfaatan teknologi dan inovasi.
Beberapa daerah sudah memiliki pusat-pusat pertumbuhan industri berupa kawasan industri
dan mempi unyai rencana pengembangan kawasan industri yang telah didukung oleh
industri pendorong utama (anchor industry) dapat langsung ditetapkan sebagai WPPI,
selain kriteria umum yang sudah diuraikan diatas. Berdasarkan kriteria fan pertimbangan
tersebut, daerah yang ditetapkan sebagai WPPI dapat dilihat pada Tabel : 1.1 sebagai
berikut :
Halaman 6
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Tabel 1.1 Daerah-daerah Yang Ditetapkan Sebagai WPPI
No Lokasi Kabupaten/Kota Provinsi Kriteria Umum
(1) (2) (3) (4)
1 Mimika Papua
2 Teluk Bintuni Papua Barat
3 Halmahera Timur-Halmahera Tengah - Maluku Utara
Pulau Morotai
4 Bitung-Manado-Tomohon-Minahasa-Minahasa Sulawesi Utara
Utara (Termasuk KAPET MANADO BITUNG)
5 Palu-Donggala-Parigi Mountong-Sigi Sulawesi Tengah a, c, d, f, g, h
(Termasuk KAPET PALAPAS)
6 Kendari - Konawe - Konawe Utara -Konawe Sulawesi
Selatan-Kolaka-Morowali (Termasuk KAPET Tenggara
BANK SEJAHTERA SULTRA)
7 Makassar-Maros-Gowa - Takalar-Jeneponto- Sulawesi Selatan
Bantaeng
8 Pontianak-Landak-Sanggau-Ketapang Kalimantan Barat
Sambas - Bengkayang (sebagian KAPET
Khatulistiwa)
9 Tanah Bumbu - Kotabaru Kalimantan
(Termasuk KAPET BATULICIN) Selatan
10 10 Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kalimantan Timur
Kertanegara-Bontang-Kutai Timur (termasuk
KAPET SASAMBA)
11 Tarakan Nunukan Kalimantan Utara
12 Banda Aceh, Aceh Besar dan Pidie -Bireun- Nanggroe Aceh
Lhokseumawe (Termasuk KAPET BANDAR ACEH Darussalam
DARUSSALAM)
13 Medan-Binjai-Deli Serdang-Serdang Bedagai Sumatera Utara
- Karo Simalungun-Batubara
14 Dumai-Bengkalis-Siak Riau
15 Batam-Bintan Kepulauan Riau
16 Banyuasin -Muara Enim Sumatera Selatan
17 Lampung Barat-LampungTimur-Lampung Lampung
Tengah-Tanggamus-Lampung Selatan
18 Kendal-Semarang-Demak Jawa Tengah
19 Tuban-Lamongan-Gresik-Surabaya- Jawa Timur
Sidoarjo- Mojokerto-Bangkalan
20 Cilegon-Serang-Tangerang Banten
21 Cirebon-Indramayu-Majalengka Jawa Barat
22 Bogor-Bekasi-Purwakarta-Subang-Karawang Jawa Barat
Sumber : PP No 14/2015_RIPIN
Halaman 7
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
1.2. ARAH KANJIAN
Secara skematis arah kajian dalam pekerjaan program pembangunan
infrastruktur WPPI Sulawesi Tengah dapat diilustrasikan pada gambar berikut
ini.
KI KPI SIKIM
REKOMENDASI
Ruang lingkup daerah kajian ini yaitu Wilayah Pusat Perturnbuhan lndustn (WPPI)
yang berada di Sulawesi Tengah yang telah ditetapkan dalam RIPIN sebagai Wilayah
Halaman 8
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Pusat Pertumbuhan Industri, yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Parigi Moutong
dan Kabupaten Donggala. Secara jelasnya mengenai wilayah kajian ini dapat dilihat pada
gambar 1.2
Halaman 9
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
1.4.2. Lingkup Substansi
Halaman 10
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
penanggung jawab pelaksanaannya/pengelolaan.
11. Menyusun arahan pola ruang dan zonasi kawasan peruntukan industri di wilayah studi
1.5. METODOLOGI
Halaman 11
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
ISU SENTRAL
PENGEMBANGAN
ANALISIS KONDISI INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTUR ANALISIS DAYA DUKUNG INFRASTRUKTUR
KONDISI
PENDUKUNG WPPI PADA PENGEMBANGAN INDUTRI
EKSISTING
WPPI SULAWESI MANUFAKTUR
INFRASTRUKTUR
PENDUKUNG TENGAH
WPPI SULAWESI
TENGAH
ANALISIS
ANALISIS POHON
EKONOMI WPPI INDUSTRI
SENTRA SULAWESI
TENGAH
ANALISIS KONDISI ANALISIS
RENCANA KEBUTUHAN KONDISI REVIEW RANTAI
SEKTOR INDUSTRI ANALISIS
PENGEMBANGAN GEOMORFOLOGI, PROFIL INDUSTRI PROFIL RANTAI TERHADAP NILAI DAN
HILIR KETERSEDIAAN MANUFAKTUR SEBAGAI VERIFIKASI
INFRASTRUKTUR DEMOGRAFI, MANUFAKTUR PASOK DAN MASTERPLAN RANTAI
SUMBER DAYA AKTIVITAS UTAMA DARI INDUSTRI
TRANSPORTASI, ENERGI, GEOGRAFIS, SOSIO- DAN PROFIL RANTAI NILAI WPPI PASOK A
DAN KONDISI PRIORITAS WPPI
SUMBER BAHAN AKTIVITAS PERSPEKTIF REGULASI, SULAWESI
AIR, SDM DAN TEKNOLOGI EKONOMI DAN PASAR SULAWESI
BAKU INDUSTRI INDUSTRI INDUSTRI, EKONOMI TENGAH
DI WPPI SULAWESI BUDAYA DI WPPI TENGAH
ANTARA DAN INFRASTRUKTUR
TENGAH SULAWESI TENGAH
ANALISIS POTENSI
PASAR INDUSTRI PROSES BISNIS
MANUFAKTUR INDUSTRI
HULU BERBASIS SUMBER
DAYA DAN
TEKNOLOGI
Halaman 12
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
PROGRAM PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR:
A. RIPIN 2035 DAMPAK TERHADAP
B. PROGRAM JANGKA MENENGAH
EKONOMI REGIONAL
2019 2027
C. PROGRAM PENUNJAN RENSTRA
2019
DAYA DUKUNG
RENCANA STRATEGIS DAMPAK INFRASTRUKTUR UNTUK
A INFRASTRUKTUR WPPI PENGEMBANGAN WPPI DAMPAK TERHADAP ANGKA
PERCEPATAN AKTIVITAS
SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGAH PENGANGGURAN
INDUSTRI DI WPPI
SKEMA PEMBIAYAAN DAN POLA SULAWESI TENGAH
KETERLIBATAN PEMERINTAH DAN
SWASTA DALAM PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR KAWASAN WPPI DAMPAK TERHADAP
SULAWESI TENGAH SERTA JENIS PERTUMBUHAN INVESTASI
INDUSTRI UNGGULAN YANG AKAN
DIKEMBANGKAN
DAMPAK ROADMAP
Halaman 13
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
1.5.2. Tahap Pengumpulan Data
Sesuai dengan karakteristik datanya maka metoda pengumpulan data yang digunakan
dalam studi ini secara umum terkelompokkan sebagai berikut:
1. Survey Sekunder
Survey sekunder dilakukan dengan mendatangi institusi atau instansi terkait untuk
memperoleh data maupun dokumen terkait yang biasanya dimiliki oleh institusi atau
instansi tersebut, diantaranya data mengenai rencana pengembangan kawasan
peruntukan industri, kondisi sosial ekonomi, penyediaan sarana dan prasarana terkait
kegiatan indsutri, dokumen rencana tata ruang, dan hasil-hasil studi terdahulu terkait
pengembangan kawasan peruntukan indsutri.
Halaman 14
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
2. Survey Primer
Survey primer dilakukan jika dari data sekunder tidak diperoleh jenis dan karakteristik
data yang dibutuhkan. Metoda survey yang digunakan serta data yang dikumpulkan
diantaranya:
b. Ground checking / ground truth, Kegiatan survei lapangan (ground check) atau
ground truth dilakukan untuk melengkapi hasil interpretasi terhadap peta yang
merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, apabila dalam
interpretasi terdapat obyek yang meragukan atau perlu dibuktikan kebenarannya
serta melakukan pengukuran mengenai posisi obyek, dengan GPS (Global
Positioning System). dengan kata lain ground truth dan verifikasi lapangan untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan keadaan lapangan. Ground truth
adalah proses pencocokan hasil klasifikasi citra yang telah diinterpretasi dengan
keadaan tutupan lahan di lapangan, sedangkan verifikasi lapangan adalah suatu
tahapan untuk mendapatkan kepastian obyek-obyek yang diklasifikasikan
berdasarkan data-data sekunder maupun diskripsi/hasil pengamatan.
Halaman 15
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Secara umum data-data yang didapatkan disampaikan pada Tabel 1.1. Dalam pelaksanaan
terdapat penambahan atau pengurangan item kebutuhan data sesuai dengan
perkembangan analisis dan diskusi yang terjadi.
Check
No Jenis Data Sumber Data
List
1 Renstra Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian
2 Renstra Kementerian ESDM Kementerian ESDM
3 Renstra Kementerian PUPR Kementerian PUPR
4 Renstra Kementerian Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja
5 Renstra Kementerian Riset dan Teknologi Kementerian Riset dan
Teknologi
6 Masterplan WPPI Sulawesi Tengah Kementerian Perindustrian
atau Bappeda Prov Sulawesi
Tengah
7 Perda dan Materi Teknis RTRW Provinsi Bappeda Prov Sulawesi
Sulawesi Tengah Tengah
8 RPJPD Provinsi Sulawesi Tengah
9 RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah
10 RTRW Kabupaten/Kota Terkait (Perda dan Bappeda Kab./Kota
Materi Teknis)
11 RDTR Kawasan Perkotaan / Kecamatan
yang Termasuk Kedalam Kawasan Industri
di Kab./Kota Terkait (Perda dan Materi
Teknis)
12 RPJPD Kabupaten/Kota Terkait
13 RPJMD Kabupaten/Kota Terkait
14 Rencana Sektoral Terkait Lingkup SKPD terkait di Kab./Kota
Pengamatan di Kab./Kota
15 Peta-peta rencana terkait infrastruktur air, Bappeda atau SKPD terkait
energi, SDM dan teknologi pendukung di Kab./Kota
WPPI di Kab./Kota
1. Delineasi Pengamatan
Delineasi pengamatan pada tim ini adalah Wilayah Pusat Pertumbuhan lndustri
(WPPI) yang berada di Sulawesi Tengah sebagaimana tercantum dalam Dokumen
RIPIN Tahun 2015-2035, dimana lokasi kabupaten/kota telah ditetapkan sebagai
Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri yaitu WPPI Sulawesi Tengah yang mencakup
Palu, Donggala, Parigi Meutong, dan Sigi.
Halaman 16
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Peta Delineasi WPPI Sulawesi Tengah
Halaman 17
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
2. Lembar Observasi
Operasionalisasi
Ketersediaan Kualitas Fisik
Infrastruktur
Komponen
No Keterangan
Observasi
Tidak
ada tidak Baik Sedang Buruk Digunakan
Digunakan
1 Infrastruktur Transportasi
a Jalan
b Jembatan
c Terminal
d Pelabuhan
e Kanal
Halaman 18
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Operasionalisasi
Ketersediaan Kualitas Fisik
Infrastruktur
Komponen
No Keterangan
Observasi
Tidak
ada tidak Baik Sedang Buruk Digunakan
Digunakan
f Galangan Kapal
g Bandar Udara
1 Infrastruktur Air
Water Treatment
b
Plant (WTP)
Jaringan Penyalur
c
Air Baku
Halaman 19
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Operasionalisasi
Ketersediaan Kualitas Fisik
Infrastruktur
Komponen
No Keterangan
Observasi
Tidak
ada tidak Baik Sedang Buruk Digunakan
Digunakan
2 Infrastruktur Energi
Sumber Energi
a
Listrik
b PLTU
c PLTA
d PLTG
Halaman 20
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Operasionalisasi
Ketersediaan Kualitas Fisik
Infrastruktur
Komponen
No Keterangan
Observasi
Tidak
ada tidak Baik Sedang Buruk Digunakan
Digunakan
Jaringan
e
Kelistrikan
f Jaringan Energi
3 Infrastruktur SDM
Gedung / Balai
a Pendidikan dan
Pelatihan Kerja
Sekolah Menengah
b
Kejuruan (SMK)
Halaman 21
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
Operasionalisasi
Ketersediaan Kualitas Fisik
Infrastruktur
Komponen
No Keterangan
Observasi
Tidak
ada tidak Baik Sedang Buruk Digunakan
Digunakan
c Politeknik
Institut/Perguruan
d
Tinggi
4 Infrastruktur Teknologi
Pusat Penelitian
a
dan Inovasi
Pusat
b Pengembangan
Teknologi
Halaman 22
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SDM DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH 2017
FORM WAWANCARA
Kajian Kebutuhan Infrastruktur Transportasi, Air, Energi, SDM, dan Teknologi
Dalam WPPI Di Sulawesi Tengah
Nama Responden :
Instansi :
Jabatan :
DAFTAR PERTANYAAN
Infrastruktur Transportasi
A. Jalan
A.1 Bagaimanakah Struktur Dasar Jalan di wilayah Industri dan dampaknya terhadap
kegiatan industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Halaman 23
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
A.5 Apakah pembangunan Jalan memberikan pengaruh terhadap Peningkatan Akses di
wilayah Industri dan memberikan dampak terhadap kegiatan industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
B. Jembatan
B.1 Bagaimanakah Struktur Dasar Jembatan di wilayah Industri dan dampaknya
terhadap kegiatan industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
C. Terminal
C.1 Apakah tersedia Terminal di wilayah Industri dan dampaknya terhadap kegiatan
industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Halaman 24
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
D. Pelabuhan
D.1 Apakah tersedia Pelabuhan di wilayah Industri dan dampaknya terhadap kegiatan
industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Halaman 25
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
C.4 Bagaimanakah Sarana Transportasi Laut di wilayah Industri dan dampaknya
terhadap kegiatan industri dengan ketersediaan Pelabuhan?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
E. Kanal
E.1 Apakah tersedia Kanal di wilayah Industri dan dampaknya terhadap kegiatan
industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Halaman 26
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
F. Galangan Kapal
F.1 Apakah tersedia Galangan Kapal di wilayah Industri dan dampaknya terhadap
kegiatan industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
G. Bandar Udara
G.1 Apakah tersedia Bandar Udara di wilayah Industri dan dampaknya terhadap
kegiatan industri?
Halaman 27
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
G.2 Bagaimanakah Struktur Bangunan Bandar Udara di wilayah Industri dan dampaknya
terhadap kegiatan industri?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Infrastruktur Air
A. Dari mana sumber air baku di kawasan industri ini?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
B. Apa saja bangunan pengolah air baku yang ada di kabupaten/kota atau kawasan
industri ini?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Halaman 28
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
C. Bangunan pengolah air baku yang ada di bangun oleh siapa atau pihak mana?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
D. Berapa jumlah industri yang dilayani oleh bangunan pengolah air bau tersebut?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
E. Berapa kapasitas air (ltr/det) yang dihasilkan dari bangunan pengolah air baku
tersebut?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
F. Apakah supply air baku yang ada telah memadai untuk melakukan proses produksi?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
G. Berapa liter per hari standar kebutuhan industri untuk melakukan proses produksi?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
I. Apakah ada rencana untuk membangun infrastruktur tambahan dalam mengelola air
baku?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Halaman 29
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
Infrastruktur Energi
A. Pembangkit tenaga listrik apa yang menhjadi sumber listrik untuk kawasan industri ini?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
C. Ada berapa jumlah industri yang dilayani oleh setiap pembangkit listrik tersebut?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
E. Berapa kebutuhan daya listrik di kawasan industri ini untuk melakukan proses produksi
per harinya?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
F. Apakah sudah memadai supply listrik yang ada untuk melakukan proses produksi?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
G. Ada berapa jumlah gardu listrik yang ada untuk memenuhi kebutuhan kawasan industri
ini? Dan di mana lokasinya?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
H. Jenis energy baru dan terbarukan apa yang telah digunakan duntuk memenuhi
kebutuhan listrik di kawasan industri ini?
Halaman 30
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Infrastruktur SDM
B. Industri apa yang paling sering melakukan pelatihan atau pendidikan tenaga kerja?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
C. Apa saja jenis pelatihan yang diberikan oleh balai pelatihan kerja?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
F. Ada berapa banyak jenis industri yang membutuhan karyawan dengan keterampilan
kusus dalam mengolah material?
Halaman 31
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
G. Apakah sekolah menengah kejuruan yang ada mengikuti sesuai dengan jenis industri
yang ada di Kabupaten/Kota ini?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
J. Darimana mayoritas asal Tenaga Kerja yang ada di kawasan industri ini?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
K. Apa saja standar kualitas pekerja industri? Apakah mayoritas masyarakat memenuhi
kriteria pekerja industri (padat karya/ padat modal)?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Infrastruktur Teknologi
A. Apakah ada pusat penelitian dan inovasi di Kabupaten/Kota atau kawasan industri ini?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
B. Biasanya industri apa yang paling memerlukan pusat penelitian dan inovasi?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Halaman 32
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH
..............................................................................................................................
Halaman 33
L a p o r a n RISET DESAIN
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, ENERGI, AIR, SD
M DAN TEKNOLOGI DI WPPI SULAWESI TENGAH