You are on page 1of 8

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb.

2016

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT


UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PENGUPASAN
OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA
PT. CITRA TOBINDO SUKSES PERKASA
KABUPATEN SAROLANGUN
PROVINSI JAMBI

Genta Dwi Pramana, Anton Sudiyanto, Indah Setyowati, Indun Titisariwati

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

Abstrak
PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang terletak di
Jalan Muara Tembesi KM 41, desa Bukit Paranginan, Kecamatan Mandiangan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi
Jambi. Sistem penambangan yang digunakan oleh PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa adalah sistem tambang
terbuka. Kegiatan pengupasan overburden pada saat ini dilakukan dengan menggunakan backhoe Volvo
EC460BLC dan diangkut menggunkan articulated dump truck Volvo A40F menuju lokasi penimbunan. Jarak
angkut terjauh dari lokasi penambangan menuju ke lokasi penimbunan adalah 900 meter.
Permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah belum tercapainya target produksi pengupasan overburden
sebesar 150.000 BCM/bulan. Produksi nyata dari kombinasi antara alat gali-muat dan alat angkut saat ini sebesar
109.952,00 BCM/bulan, sehingga masih terdapat kekurangan sebesar 40.048,00 BCM/bulan. Hal ini disebabkan
rendahnya waktu kerja efektif sebagai akibat dari hambatan-hambatan yang ada sehingga menyebabkan efisiensi
kerja alat yang rendah serta kondisi kerja dan jalan angkut yang kurang baik yang ada di lokasi penambangan.
Upaya yang dapat dilakukan agar target produksi pengupasan overburden dapat tercapai ada beberapa alternatif.
Alternatif pertama yaitu perbaikan waktu edar yang dapat dilakukan dengan memperbaiki kondisi yang ada di
lapangan, seperti memperbaiki pola pemuatan, memperlebar kondisi jalan angkut dan memperbaiki tempat kerja
alat. Alternatif kedua yaitu dengan melakukan peningkatan terhadap waktu kerja efektif.
Setelah dilakukan perbaikan alternatif I yaitu perbaikan waktu edar maka didapat kemampuan produksi sebesar
135.850,699 BCM/bulan, namun hasil tersebut belum mencapai target produksi pengupasan overburden yang
telah ditetapkan. Alternatif kedua yang dapat dilakukan yaitu peningkatan waktu kerja efektif, sehingga
kemampuan produksi menjadi 132.694,296 BCM/bulan dan masih belum dapat memenuhi target produksi
pengupasan overburden yang telah ditetapkan. Alternatif III yang dilakukan yaitu melakukan perbaikan terhadap
waktu edar dan peningkatan waktu kerja efektif dari alat. Setelah dilakukan perbaikan tersebut didapat
kemampuan produksi sebesar 150.015,943 BCM/bulan dan telah dapat memenuhi target produksi pengupasan
overburden yang ditetapkan.
Kata Kunci : Target produksi, waktu edar, gali-muat

1. PENDAHULUAN sebesar 109.952,00 BCM/bulan. Hal ini menunjukkan


bahwa pada saat penelitian perusahaan mengalami
Sistem penambangan batubara pada PT. Citra
kekurangan produksi pengupasan overburden sebesar
Tobindo Sukses Perkasa yaitu tambang terbuka yang
40.048,00 BCM/bulan.
menggunakan metode kombinasi alat mekanis untuk
melakukan kegiatan penambangan dalam rangka Permasalahan yang dihadapi pada saat ini yaitu
mencapai target produksi yang telah ditetapkan. bagaimana mengupayakan agar penggunaan alat gali-
Adapun produksi dari alat mekanis pada pengupasan muat dan alat angkut dapat dioptimalkan dengan
overburden, dalam hal ini alat gali-muat dan alat mendasarkan pada waktu kerja yang ada. Oleh karena
angkut memegang peranan yang sangat penting produksi menjadi hal yang penting bagi sebuah
dalam penambangan batubara. Target produksi perusahaan, sehingga untuk mengatasi masalah
tersebut maka perlu dilakukan kajian terhadap alat
pengupasan overburden bulan Mei 2015 di PT. Citra
gali-muat dan alat angkut yang digunakan.
Tobindo Sukses Perkasa sebesar 150.000 BCM/bulan.
Produksi pengupasan overburden pada saat ini Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
berdasarkan perhitungan kemampuan produksi alat membandingkan antara target produksi pengupasan

61

Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Genta Dwi Pramana

dengan produksi aktual dari alat gali-muat dan alat Harga cross slope yang diambil adalah 20
angkut yang digunakan di lokasi penambangan, mm/m (direkomendasikan untuk jalan angkut
mengetahui penyebab belum tercapainya target tambang) (Waterman S, 2015) dengan lebar
produksi pengupasan yang telah ditetapkan, jalan angkut 12,02 m, maka kemiringan
melakukan upaya peningkatan produksi pengupasan melintang 0,1202 m.
agar target yang telah ditentukan dapat dicapai. e. Daya dukung material
Beban pada ban untuk alat angkut dapat
Secara administratif PT. Citra Tobindo Sukses
diketahui berdasarkan spesifikasi dari pabrik
Perkasa terletak di Jalan Muara Tembesi KM 41, desa
pembuatnya, beban tiap ban depan yaitu
Bukit Paranginan, Kecamatan Mandiangin,
14.186,75 lb dan untuk setiap ban belakang
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Secara
sebesar 14.401,70 lb. Beban yang diterima
astronomis PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa berada
permukaan jalan, baik ban depan maupun
pada 015745 LS 015900 LS dan 1025945
belakang adalah 0,766 MPa.
BT 1030200 BT.
2. HASIL PENELITIAN
Area Pemuatan
Rata-rata lebar area pemuatan selama penelitian
sebesar 14,20 meter. Berdasarkan pengamatan di
lapangan, pola pemuatan berdasarkan posisi alat
angkut untuk dimuati oleh alat gali-muat adalah
menggunakan pola top loading, sedangkan pola
pemuatan berdasarkan jumlah penempatan posisi alat
angkut untuk dimuati terhadap alat gali-muat
menggunakan pola single back up.
Jalan Angkut
Jalan angkut yang ada di lokasi penambangan
merupakan jalan angkut dua jalur yang
menghubungkan front penambangan dengan lokasi
penimbunan. Jalan angkut yang ada merupakan jalan
yang bukan permanen (dari struktur asli) sehingga
jika turun hujan maka jalan akan becek dan licin,
sehingga kegiatan pengupasan overburden akan
terhenti. Jarak angkut terjauh dari front penambangan
ke lokasi penimbunan adalah 900 meter. Geometri Gambar 1. Peta Jalan Angkut Pengupasan Overburden
jalan angkut selama penelitian dibagi menjadi:
Untuk kondisi jalan angkut tiap segmen dapat dilihat
a. Lebar jalan angkut pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, pada
bagian yang relatif lurus mempunyai lebar jalan Tabel 1. Kondisi Jalan Angkut Tiap Segmen
angkut rata-rata sebesar 14,20 meter dengan
lebar jalan terlebar adalah 20,46 meter dan lebar Beda
Jarak Grade Lebar
jalan tersempit adalah 8,57 meter. Sedangkan Segmen Tinggi
(m) (%) (m)
untuk lebar jalan angkut pada tikungan adalah (m)
sebesar 12,31 meter. A-B 367,2 7,5 2,04 20,46
b. Grade jalan angkut B-C 171,8 1,4 0,81 15,77
Grade jalan angkut pada lokasi penambangan C-D 113,3 8,8 7,77 8,57
berhubungan langsung dengan kemampuan alat D E* 54,5 1,0 2,01 12,31
angkut dalam mengatasi tanjakan. Pada saat E-F 88,64 4,6 5,19 13,89
penelitian dilakukan, grade jalan angkut yang *Jalan angkut pada tikungan
terbesar yaitu 7,77%.
c. Superelevasi Area Penimbunan
Superelevasi merupakan kemiringan jalan yang Area ini merupakan tempat penimbunan material
terbentuk oleh batas antara tepi jalan terluar overburden yang diangkut oleh alat angkut dari area
dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan pemuatan. Berdasarkan pengamatan di lapangan luas
ketinggian. Berdasarkan pada kondisi jalan area penimbuanan sebesar 3,5 ha.
kering, nilai superelevasi merupakan harga Swell Factor
maksimum yaitu 4% atau 40 mm/m. Berdasarkan data dari perusahaan, faktor
d. Cross slope pengembangan yang digunakan sebesar 0,84.

62

Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Genta Dwi Pramana

Tabel 2. Jadwal Kerja PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa


Total
Hari Waktu Kerja Ket
Waktu
Kerja
Shift I (Siang) Shift II (Malam) Jam
Senin 07.00-12.00 dan 13.00-17.00 19.00-00.00 dan 01.00-05.00 18 Kerja Normal
Selasa 07.00-12.00 dan 13.00-17.00 19.00-00.00 dan 01.00-05.00 18 Kerja Normal
Rabu 07.00-12.00 dan 13.00-17.00 19.00-00.00 dan 01.00-05.00 18 Kerja Normal
Kamis 07.00-12.00 dan 13.00-17.00 19.00-00.00 dan 01.00-05.00 18 Kerja Normal
Jum'at 07.00-11.30 dan 13.30-17.00 19.00-00.00 dan 01.00-05.00 17 Kerja Normal
Sabtu 07.00-12.00 dan 13.00-17.00 19.00-00.00 dan 01.00-05.00 18 Kerja Normal
Minggu 07.00-12.00 dan 13.00-17.00 19.00-00.00 dan 01.00-05.00 18 Kerja Normal
Jumlah waktu kerja dalam 1 (satu) minggu 125

Tabel 3. Waktu Hambatan Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut saat Penelitian
EC460BLC EC460BLC ADT A40F ADT A40F
Hambatan Shift 1 Shift 2 Shift 1 Shift 2
(menit) (menit) (menit) (menit)
Hambatan yang dapat dihindari
a. Keterlambatan Awal
6,85 10,77 7,46 11,54
Shift
b. Berhenti Bekerja
24,77 26,15 25,31 27,00
Lebih Awal
c. Istirahat Terlalu Awal 24,15 26,77 25,08 27,54
d. Istirahat Terlalu Lama 6,31 16,15 8,69 16,70
e. Keperluan Operator 5,77 9,92 5,92 9,46
Jumlah (menit) 67,85 89,76 72,46 92,24
Hambatan yang tidak dapat dihindari
f. Hujan 30 13,85 30 13,85
g. Pengeringan dan
52,31 29,62 52,31 29,62
Perbaikan Jalan
h. Kerusakan Alat 11,77 13,31 7,08 8,62
i. P2H 5 5 5 5
Jumlah (menit) 99,08 61,78 94,39 57,09

Tabel 4. Waktu Hambatan Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut saat Penelitian
Waktu Hambatan Waktu Kerja Efisiensi
No Alat Tersedia (menit/hari) Efektif Kerja
(menit/hari) Whd Whtd Total (menit/hari) (%)
1 EC460BLC 1071,42 157,61 160,86 318,47 752,95 70,28
2 ADT A40F 1071,42 164,70 151,48 316,18 755,24 70,49

Tabel 5. Waktu Edar Rata-rata Alat Gali-Muat (menit)


Swing Swing
Alat Digging Dumping Delay CT
Load Empty
Volvo
0,111 0,074 0,052 0,070 0,211 0,518
EC460BLC

Tabel 6. Waktu Edar Rata-rata Alat Angkut (menit)

Alat Manuver Loading Hauling Manuver Dumping Return Delay CT


ADT
0,502 2,198 5,042 0,421 0,450 4,777 0,679 14,069
A40F

63

Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Genta Dwi Pramana

Faktor Pengisian Bucket waktu edar dan jumlah peralatan mekanis yang
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap digunakan dalam setiap kombinasi kerja tersebut.
volume nyata bucket, maka besarnya faktor pengisian Berdasarkan perhitungan dari data pengamatan di
bucket untuk alat gali-muat excavator backhoe Volvo lapangan, tingkat keserasian kerja alat untuk 1 unit
EC460BLC didapat sebesar 86,10%. Volvo EC460BLC dengan 4 unit ADT Volvo A40F
adalah 1,04 dan terdapat waktu tunggu bagi alat
Waktu Kerja angkut sebesar 0,435 menit.
Jadwal Kerja Tabel 7. Kemampuan Produksi Alat Gali-Muat dan
Dalam pengaturan kegiatan kerja PT. Citra Tobindo Alat Angkut pada saat Penelitian
Sukses Perkasa telah menetapkan jadwal waktu kerja
berdasarkan satu hari kerja. Kegiatan operasi Produksi
No Kombinasi Alat
produksi dilakukan dalam 2 shift per hari selama 7 BCM/jam BCM/bulan
hari kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 1 unit Volvo
1 223,727 119.852,791
tabel. EC460BLC
Dari tabel, didapat jumlah waktu kerja normal rata- 4 unit ADT
2 231,332 123.926,866
Volvo A40F
rata perhari dalam 1 minggu, yaitu :

3. PEMBAHASAN
= = 17,857 jam/hari Perbandingan Target Produksi Pengupasan
Overburden dengan Kemampuan Produksi
Waktu Kerja Efektif Teoritis Alat
Waktu kerja efektif adalah waktu yang benar-benar Target produksi pengupasan overburden PT. Citra
digunakan untuk operator bersama alat yang Tobindo Sukses Perkasa untuk bulan Mei 2015 yaitu
digunakan untuk melakukan kegiatan produksi. sebesar 150.000 BCM. Hasil perhitungan kemampuan
Waktu kerja efektif berpengaruh terhadap efisiensi produksi untuk kombinasi 1 unit alat gali-muat Volvo
EC460BLC dengan 4 unit alat angkut ADT Volvo
kerja. Pada kenyataannya waktu yang tersedia tidak
A40F adalah sebesar 119.852,791 BCM, sehingga
dapat digunakan sepennuhnya karena adanya
masih terdapat kekurangan produksi pengupasan
hambatan-hambatan yang dapat mengurangi waktu overburden sebesar 30.147,209 BCM. Kekurangan
kerja yang tersedia. Hambatan-hambatan yang terjadi tersebut disebabkan oleh rendahnya waktu kerja
selama penelitian dapat dilihat pada tabel. efektif sebagai akibat dari hambatan-hambatan yang
Setelah mengetahui data waktu hambatan kerja untuk terjadi di lapangan sehingga menyebabkan efisiensi
masing-masing alat, maka nilai efisiensi kerja dari kerja alat menjadi rendah serta kondisi jalan angkut
masing-masing alat pun dapat diketahui, dapat dilihat dan tempat kerja yang kurang baik, sehingga perlu
pada tabel. Efisiensi kerja didapat dari perbandingan dilakukan perbaikan-perbaikan agar target produksi
antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan pengupasan overburden dapat tercapai.
waktu total yang tersedia. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Alat
Waktu Edar Gali-Muat dan Alat Angkut
Dari pengukuran dan pengamatan dilapangan pada Pola Pemuatan
lampiran H dan lampiran I didapat waktu edar untuk Pola pemuatan pada kegiatan pengupasan overburden
alat gali-muat excavator backhoe Volvo EC460BLC yang diterapkan oleh PT. Citra Tobindo Sukses
Perkasa berdasarkan cara pemuatan material, yaitu
adalah 0,518 menit dan waktu edar alat angkut yang
single back up. Pola pemuatan ini merupakan pola
dilayaninya adalah 14,069 menit. Waktu edar untuk
pemuatan yang paling efisien mengingat keterbatasan
masing-masing alat dapat dilihat pada tabel. gerak dari alat gali-muat dan alat angkut. Sedangkan
Kemampuan Produksi Alat Gali-Muat dan Alat metode pemuatan berdasarkan posisi pemuatan
Angkut material yang digunakan adalah metode top loading,
Berdasarkan perhitungan kemampuan produksi, maka dikarenakan dengan metode ini operator alat gali-
besarnya produksi bulan Mei 2015 untuk alat gali- muat dapat lebih leluasa untuk melihat posisi vessel
alat angkut.
muat excavator backhoe Volvo EC460BLC dan alat
angkut mengacu pada kemampuan produksi minimal, Permasalahan pada pola pemuatan ini terletak pada
yaitu kemampuan produksi alat gali-muat sebesar posisi alat angkut yang sedang mengantri untuk
119.852,791 BCM. Untuk kemampuan produksi dimuati oleh alat gali-muat. Alat angkut belum
masing-masing alat dapat dilihat pada tabel. melakukan manuver untuk menempatkan diri ketika
mengantri. Alat angkut baru melakukan manuver
Faktor Keserasian Kerja Alat (Match Factor) setelah alat angkut yang didapannya telah berangkat,
Harga keserasian kerja setiap kombinasi peralatan sehingga ada waktu yang hilang ketika alat angkut
mekanis yang digunakan ditentukan berdasarkan data tersebut baru melakukan manuver, padahal
64

Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Genta Dwi Pramana

seharusnya dalam waktu tersebut alat angkut sudah Dengan berubahnya waktu edar dari alat, maka
dapat diisi. Maka dari itu, disarankan bagi alat angkut keserasian kerja alat pun menjadi berubah. Keserasian
untuk mengambil posisi memutar terlebih dahulu kerja alat (match faktor) setelah dilakukan perbaikan
ketika sedang mengantri untuk dimuati, sehingga terhadap waktu edar nilainya menjadi sebesar 1,01,
dapat memperkecil waktu edar. artinya alat gali-muat bekerja 100 %, sedangkan alat
angkut bekerja kurang dari 100 %. Maka terjadi
Geometri Jalan Angkut
kondisi di lapangan, yaitu alat gali-muat sibuk
Lebar jalan angkut lurus dua jalur yang didapat dari
melayani alat angkut, sedangkan alat angkut
hasil perhitungan dengan mendasarkan pada AASHTO menunggu untuk dimuati, sehingga terdapat waktu
Manual Rural High Way Design adalah 12,02 meter tunggu bagi alat angkut sebesar 7,2 detik.
dan lebar jalan angkut minimum pada tikungan Setelah dilakukan perbaikan terhadap waktu edar,
adalah 17,72 meter dan grade maksimum 10% maka kemampuan produksi dari kombinasi alat pun
(Couzens,1979), sehingga dapat diketahui lebar jalan menjadi berubah. Kemampuan produksi dari
angkut pada segmen jalan C-D dan D-E belum kombinasi alat mekanis setelah dilakukan perbaikan
memenuhi lebar jalan angkut standar berdasarkan alternatif I menjadi sebesar 135.850,699 BCM/bulan
perhitungan teoritis, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dan belum dapat memenuhi target produksi
pada tabel. pengupasan overburden. Untuk kemampuan produksi
dari masing-masing alat dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Daya Dukung Jalan
Alternatif II Peningkatan Waktu Kerja Efektif
Daya dukung jalan tambang berdasarkan material
Produksi pengupasan overburden yang dihasilkan
yang dipakai yaitu hard dry consolidate clay adalah
pada saat ini belum mampu mencapai target produksi
0,479 MPa (Yanto Indonesianto, 2013). Pada saat ini
pengupasan yang diinginkan. Salah satu penyebabnya
beban yang diterima oleh permukaan jalan sebesar
adalah rendahnya waktu kerja efektif sebagai akibat
0,766 MPa. Terdapat kelebihan beban sebesar 0,287
dari hambatan-hambatan yang ada, baik hambatan
MPa, sehingga pada permukaan jalan sering
yang dapat dihindari maupun hambatan yang tidak
bergelombang. Pada kondisi seperti ini, penggunaan
dapat dihindari. Diharapkan dengan diminimalisir
motor grader sangat diperlukan untuk meratakan
waktu yang hilang, maka waktu kerja efektif dapat
kondisi jalan yang bergelombang. Pada kondisi ini
ditingkatkan.
juga perlu dilakukan kegiatan untuk meningkatkan
Upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikan waktu
daya dukung jalan. Peningkatan daya dukung jalan
kerja efektif adalah dengan melakukan perbaikan
dilakukan dengan proses pemadatan dengan
waktu kerja terhadap hambatan yang dapat dihindari
menggunakan alat compactor. Proses pemadatan
dengan mengggunakan waktu rata-rata terendah yang
bertujuan untuk mengurangi kompresibilitas
pernah didapat selama pengamatan. Perbaikan
(mengurangi penurunan oleh beban) dan mengurangi
terhadap waktu hambatan-hambatan yang ada dapat
permeabilitas. Dengan adanya hal tersebut,
dilihat pada Tabel 4.5:
diharapkan kondisi jalan dapat mampu menahan
Pengurangan terhadap waktu hambatan kerja secara
beban yang ada, sehingga kerja alat mekanis dapat
langsung akan dapat meningkatkan waktu kerja
menjadi lebih optimal.
efektif dan efisiensi kerja dari peralatan yang bekerja.
Upaya Peningkatan Produksi Pengupasan Perubahan waktu kerja efektif dan efisiensi kerja alat
Overburden gali-muat dan alat angkut sebelum dan setelah
Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk dilakukan perbaikan terhadap waktu hambatan kerja
meningkatkan kemampuan produksi dari alat gali- dapat dilihat pada Tabel 4.6.
muat dan alat angkut: Setelah dilakukan upaya pengurangan waktu
hambatan kerja, maka terjadi peningkatan waktu kerja
Alternatif I Perbaikan Waktu Edar efektif untuk masing-masing alat, sehingga
Perbaikan waktu edar dapat dilakukan dengan kemampuan produksi dari alat gali-muat dan alat
memperbaiki hambatan yang ada di lapangan, seperti angkut juga mengalami peningkatan. Produksi dari
melakukan posisi setengah memutar untuk alat kombinasi alat setelah dilakukan peningkatan waktu
angkut yang sedang mengantri, melakukan perbaikan kerja efektif menjadi sebesar 132.694,296
front dan jalan angkut yang bergelombang dengan BCM/bulan. Namun setelah dilakukan peningkatan
memaksimalkan kerja dari alat bantu dan melakukan waktu kerja efektif, produksi dari kombinasi alat gali-
upaya pelebaran jalan angkut berdasarkan muat dan alat angkut masih belum dapat memenuhi
perhitungan lebar jalan menurut AASHTO Manual target produksi pengupasan overburden yang
Rural Highway Design. Setelah dilakukan perbaikan ditetapkan. Untuk kemampuan produksi dari masing-
terhadap hambatan-hambatan yang ada di lapangan masing alat dapat dilihat pada Tabel 4.7.
tersebut, maka waktu edar dari alat yang bekerja
menjadi lebih cepat. Waktu edar setelah perbaikan Alternatif III Perbaikan Waktu Edar dan Peningkatan
untuk alat gali-muat menjadi 0,457 menit dan waktu Waktu Kerja Efektif
edar untuk alat angkut menjadi 12,676 menit, untuk Alternatif ini merupakan gabungan dari alternatif
lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. yang ada, yaitu perbaikan waktu edar dan
65

Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Genta Dwi Pramana

peningkatan waktu kerja efektif. Perbaikan waktu dilakukan alternatif ketiga ini, maka didapat
edar yang dimaksud sama dengan perbaikan waktu kemampuan produksi dari kombinasi alat menjadi
edar yang telah disebutkan pada alternatif pertama. 150.015,943 BCM/bulan. Hasil perbaikan ini telah
Namun setelah dilakukan perbaikan waktu edar, memenuhi target produksi pengupasan overburden
dilakukan juga peningkatan waktu kerja efektif sebesar 150.000 BCM/bulan. Untuk kemampuan
dengan cara perbaikan terhadap waktu hambatan produksi dari masing-masing alat dapat dilihat pada
kerja. Dengan dilakukan dua perbaikan ini, maka Tabel 4.8.
mengakibatkan waktu edar akan semakin cepat dan

Tabel 8. Perbaikan Kondisi Jalan Angkut


Saat Ini Perbaikan
Segmen Grade Lebar Grade Lebar
(%) (meter) (%) (meter)
A-B 2,04 20,46 Tidak perlu perbaikan Tidak perlu perbaikan
B-C 0,81 15,77 Tidak perlu perbaikan Tidak perlu perbaikan
C-D 7,77 8,57 Tidak perlu perbaikan Diperlebar 3,45 meter
D-E* 2,01 12,31 Tidak perlu perbaikan Diperlebar 5,41 meter
E-F 5,19 13,89 Tidak perlu perbaikan Tidak perlu perbaikan
*Jalan angkut pada tikungan

Tabel 9. Waktu Edar Rata-rata Alat Gali-Muat Setelah Perbaikan (menit)


Swing Swing
Alat Digging Dumping Delay CT
Load Empty
Volvo
0,110 0,073 0,051 0,073 0,150 0,457
EC460BLC

Tabel 10. Waktu Edar Rata-rata Alat Angkut Setelah Perbaikan (menit)
Alat Manuver Loading Hauling Manuver Dumping Return Delay CT
ADT
0,435 2,148 4,756 0,362 0,434 4,541 0 12,676
A40F

Tabel 11. Kemampuan Produksi Alat Setelah Alternatif I


Produksi
No Kombinasi
BCM/jam BCM/bulan
1 Volvo EC460BLC 253,590 135.850,699
2 4 Unit ADT Volvo A40F 256,756 137.546,757

Tabel 12. Waktu Kerja Efektif dan Efisiensi Kerja Sebelum dan Setelah Perbaikan
Waktu kerja efektif (jam/hari) Efisiensi kerja (%)
Kombinasi
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
EC460BLC 12,55 13,89 70,26 77,81
ADT A40F 12,59 13,73 70,49 76,88

efisiensi kerja akan meningkat, sehingga kemampuan


produksi dari alat gali-muat dan alat angkut
meningkat pula, dapat dilihat pada Tabel 4.8. Setelah

66

Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Genta Dwi Pramana

Tabel 13. Waktu Hambatan Kerja Sebelum dan Setelah Perbaikan


EC460BLC ADT A40F
Hambatan Shift I (menit) Shift II (menit) Shift I (menit) Shift II (menit)
sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah
Hambatan yang dapat dihindari

Keterlambatan Awal Shift 6,85 1,5 10,77 3 7,46 2,5 11,54 5


Berhenti Bekerja Lebih
24,77 13,5 26,15 17,5 25,31 16 27,00 20
Awal
Istirahat Terlalu Awal 24,15 13,5 26,77 15,5 25,08 14,5 27,54 19,2
Istirahat Terlalu Lama 6,31 2 16,15 4,4 8,69 3 16,70 9,5
Keperluan Operator 5,77 3 9,92 3 5,92 2,5 9,46 4
Jumlah (menit) 67,85 33,5 89,76 43,4 72,46 38,5 92,24 57,7
Hambatan yang tidak dapat dihindari
Hujan 30 30 13,85 13,85 30 30 13,85 13,85
Pengeringan dan
52,31 52,31 29,62 29,62 521,31 52,31 29,62 29,62
Perbaikan Jalan
Kerusakan Alat 11,77 11,77 13,31 13,31 7,08 7,08 8,62 8,62
P2H 5 5 5 5 5 5 5 5
Jumlah (menit) 99,08 99,08 61,78 61,78 94,39 94,39 57,09 57,09

Tabel 14. Kemampuan Produksi Alat Setelah Alternatif II


Produksi
No Kombinasi
BCM/jam BCM/bulan
1 Volvo EC460BLC 247,698 132.694,296
2 4 Unit ADT Volvo A40F 253,748 135.162,776

Tabel 15. Kemampuan Produksi Alat Setelah Alternatif III


Produksi
No Kombinasi
BCM/jam BCM/bulan
1 Volvo EC460BLC 280,761 150.406,475
2 4 Unit ADT Volvo A40F 280,032 150.015,943

4. KESIMPULAN DAN SARAN a. Pola pemuatan: alat angkut yang sedang


mengantri tidak melakukan manuver untuk
Kesimpulan menempatkan diri ketika sedang mengantri
Berdasarkan uraian dan perhitungan dari bab untuk dimuat, sehingga menyebabkan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai waktu edar untuk alat gali-muat dan alat
berikut : angkut menjadi lebih lama.
1. Target produksi pengupasan overburden pada b. Geometri jalan angkut: lebar jalan angkut
saat penelitian yang ditetapkan yaitu sebesar pada segmen C-D dan D-E pada saat ini
150.000 BCM. Akan tetapi pada saat belum memenuhi lebar jalan angkut
penelitian, kemampuan produksi untuk standar untuk jalan lurus sebesar 12 meter
kombinasi 1 unit Volvo EC460BLC dengan 4 dan untuk tikungan sebesar 17,8 meter,
unit ADT Volvo A40F adalah sebesar sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan
119.852,791 BCM, sehingga masih terdapat memperlebar jalan angkut pada kedua
kekurangan produksi sebesar 30.147,209 segmen tersebut masing-masing sebesar
BCM. 3,5 meter dan 5,5 meter.
2. Kekurangan produksi pengupasan overburden c. Daya dukung jalan: pada saat ini jalan
disebabkan oleh: angkut menerima beban yang berlebih dari
alat angkut sebesar 6.008,32 lb/ft2 dari

67

Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Genta Dwi Pramana

kekuatan yang dimiliki oleh permukaan 5. DAFTAR PUSTAKA
jalan sebesar 10.000 lb/ft2, sehingga
permukaan jalan menjadi bergelombang Awang Suwandhi. 2014. Perencanaan Jalan
yang mengakibatkan kerja dari alat angkut Tambang. Diktat Perencanaan Tambang
menjadi tidak optimal. Terbuka, UNISBA. Bandung.
3. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Hartman H. 1987. Introductory Mining Enginering.
kemampuan produksi dari kombinasi alat The University of Alabama. Tuscaloska
antara lain: Alabama.Hustrulid, W. And Kuchta M.
a. Alternatif I yaitu melakukan perbaikan 1998. Open Pit Mine Planning & Design
waktu edar, kemampuan produksi Volume 1. A Balkema.
kombinasi alat mekanis pada pengupasan Hustrulid, W. And Kuchta M. 1998. Open Pit Mine
overburden menjadi sebesar 135.850,699 Planning & Design Volume 1. A Balkema.
BCM/bulan. Partanto Projosumarto. 1983. Pemindahan Tanah
b. Alternatif II yaitu melakukan peningkatan Mekanis. Departemen Tambang, Institut
terhadap waktu kerja efektif, kemampuan Teknologi Bandung. Bandung.
produksi kombinasi alat mekanis pada Volvo Grup. 2008. Volvo Construction Equipment
pengupasan overburden menjadi sebesar A35E/A35E FS/A40E/A40E FS. Volvo.
132.694,296 BCM/bulan.
c. Alternatif III yaitu melakukan perbaikan Volvo Grup. 2008. Volvo Construction Equipment
waktu edar dan melakukan peningkatan EC330B/EC360B/EC460B Prime. Volvo.
terhadap waktu kerja efektif, kemampuan Waterman Sulistyana. 2015. Perencanaan Tambang.
produksi kombinasi alat mekanis pada Prodi Teknik Pertambangan. UPN Veteran
pengupasan overburden menjadi sebesar Yogyakarta. Yogyakarta.
150.015,943 BCM/bulan. Yanto Indonesianto. 2013. Pemindahan Tanah
Pemilihan alternatif yang direkomendasikan adalah Mekanis. Program Studi Teknik
alternatif III, karena dengan alternatif ini target Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta.
produksi pengupasan overburden sebesar 150.000 Yogyakarta.
BCM/bulan dapat tercapai. ................... .2011. Studi Kelayakan PT. Ciitra
Tobindo Sukses Perkasa. PT.CTSP. Jambi.
Saran ................... .2015. Laporan Bulanan Periode Mei
Saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 2015. PT.CTSP. Jambi.
1. Perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dan ................... .2015. Laporan Tahunan Operasional
penerapan sistem disiplin kerja bagi operator Produksi PT. CTSP Tahun 2014. PT.CTSP.
yang melanggar peraturan, sehingga dapat Jambi.
meningkatkan disiplin dari para operator agar
waktu kerja efektif dapat berjalan seperti yang
diharapkan.
2. Memperlebar geometri jalan angkut yang telah
ada, sehingga keleluasaan gerak alat angkut
menjadi lebih baik, khususnya pada lebar jalan
angkut yang belum memenuhi lebar standar
jalan angkut, yaitu pada segmen C-D dan D-E.

68

You might also like