You are on page 1of 48

BUKU PUTIH KEPERAWATAN

KOMITE KEPERAWATAN

2017
KATA PENGANTAR

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, seluruh perawat harus dipastikan
kompetensinya sesuai dengan jenjang klinis yang dimiliki. Masing-masing jenjang klinis
memiliki kompetensi, dan standar kompetensi klinis itulah yang dijadikan landasan dalam
penyusunan Kewenangan Klinis.

Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang


dilakukan oleh tenaga keperawatan sesuai dengan area prakteknya. Dalam daftar kewenangan

klinis ini dibagi menjadi lima kelompok sesuai dengan jenjang klinis yaitu :

1. Kewenangan Klinis Perawat Klinik I

2. Kewenangan Klinis Perawat Klinik II

3. Kewenangan Klinis Perawat Klinik III

4. Kewenangan Klinis Perawat Klinik IV

5. Kewenangan Klinis Perawat Klinik V

Selain kategori berdasar jenjang klinik, juga dikelompokan berdasar area klinik yang

meliputi:

1. Area Klinik Keperawatan Medikal Bedah

2. Area Klinik Keperawatan Anak

3. Area Klinik Keperawatan Maternitas

4. Area Klinik Keperawatan Jiwa

5. Area Klinik Keperawatan Kritis

6. Area Klinik Midwifery

7. Area Klinik Emergency Nursing

8. Area Klinik Holistic Nursing

9. Area Klinik Keperawatan Ginjal


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang bermutu sesuai dengan tuntutan
kebutuhan pasar kerja atau dan Rumah Sakit di era globalisasi ini, perlu adanya
hubungan timbal balik antara /Rumah Sakit dengan lembaga pendidikan dan pelatihan
baik pendidikan formal, informal maupun yang dikelola sendiri.

Salah satu bentuk hubungan timbal balik tersebut adalah pihak Rumah Sakit harus dapat
merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan, untuk menjamin
kesinambungan usaha atau Rumah Sakit tersebut. Sedangkan lembaga pendidikan dan
pelatihan akan menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan
program dan kurikulum, dan pihak birokrat akan menggunakannya sebagai acuan dalam
merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara makro.

Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam standar


kompetensi bidang keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan
dimiliki orang-orang atau seseorang yang akan bekerja di bidang tersebut. Di samping itu
standar tersebut harus memiliki ekivalen dan kesetaraan dengan standar-standar relevan
yang berlaku pada sektor Rumah Sakit di negara lain bahkan berlaku secara internasional.
Sejalan dengan pemikiran di atas Departemen Pendidikan Nasional merumuskan Standar
Kompetensi Bidang Keahlian yang telah dimulai sejak tahun 1995, yang salah satu di
antaranya adalah Standar Kompetensi Sektor Jasa Kesehatan Bidang Keahlian
Keperawatan. Standar Kompetensi Kerja hasil rumusan tersebut merupakan Rancangan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) yang harus dibakukan melalui
proses konvensi nasional.
Berdasar pada ketentuan yang berlaku dokumen standar tersebut telah disampaikan
kepada departemen teknis dan asosiasi profesi untuk memperoleh tanggapan dan proses
lebih lanjut. Pada akhirnya setelah melalui proses pembahasan antara pihak Puspronakes
Depkes, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan unsur lain yang terkait,
dokumen RSKKNI tersebut disampaikan kepada Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) untuk dibakukan. Pada tanggal 01 Juni sampai dengan 02 Juni 2006 bertempat
di Ruang Leimena Departemen Kesehatan Republik Indonesia diselenggarakan konvensi
nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor
Jasa Kesehatan Bidang Keperawatan. Selanjutnya dokumen RSKKNI disampaikan ke
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk ditetapkan sebagai Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan standar kompetensi kerja bidang keperawatan adalah untuk


memperoleh standar kompetensi bidang keahlian yang memperoleh pengakuan secara
nasional. Untuk memperoleh pengakuan tersebut penyusunan/ penyempurnaan standar
kompetensi melalui :

1. Sebagai tolok ukur Mitra Bestari untuk menetapkan kewenangan klinis perawat
yang mengajukan kewenangan klinis
2. Sebagai acuan setiap perawat yang akan mengajukan kewenangan klinis
3. Dikembangkan berdasar pada kebutuhan Rumah Sakit/ , dimaknai dengan
dilakukannya eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif, Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kesehatan Bidang Keahlian
Keperawatan.
4. Menggunakan acuan dan rujukan dari standar-standar sejenis yang dipergunakan
oleh negara lain atau standar internasional, agar di kemudian hari dapat dilakukan
proses saling pengakuan.
5. Dilakukan bersama dengan perwakilan dari asosiasi profesi, asosiasi Rumah
Sakit/usaha.
6. Secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau
para pakar di bidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan
pemberlakuan secara nasional.
B. PENGERTIAN
Buku putih perawat untuk area keperawatan adalah buku yang memuat dokumen
persyaratan/kriteria terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis
pelayanan keperawatan pada area keperawatan

C. KRITERIAKHUSUS
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan maternitas
sesuai dengan level jenjang karirnya.
D. DAFTAR KOMPETENSI

1. Perawat Klinik I

a. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja


Perawat klinik I (Novice) adalah lulusan DiplomaIII keperawatan telah
memiliki pengalaman kerja klinik 2 tahun atau Ners (lulusan S1 Keperawatan +
Profesi Ners) dengan pengalaman 0 tahun, dan mempunyai sertifikat PK I.

b. Kompetensi
1) Praktik Profesional, Etis, Legal dan Peka Budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
(1) Menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
profesional sesuai dengan lingkup praktik,dan hukum/peraturan
perundangan.
(2) Mengenal batas peran dan kompetensi diri.
(3) Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli.
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etikkeperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
(1) Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai dengan Kode
Etik Perawat Indonesia.
(2) Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan martabat.
(3) Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk memilih dan
menentukan sendiri asuhan keperawatandan kesehatan yang
diberikan.
(4) Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,verbal dan
elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sebagai seorang perawat.
(5) Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat klien.
(6) Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
klien.
c) Melaksanakan praktik secara legal
(1) Melakukan praktik keperawatan sesuai kewenangan dengan
peraturan perundangan.
(2) Menunjukkan tindakan yang sesuai dengan regulasiyang berlaku
terkait praktik keperawatan/ dan kodeetik keperawatan.

2) Pemberian dan Manajemen Asuhan Keperawatan

Referensi utama dalam penyusunan Kewenangan Klinis di RSU Sawerigading adalah

Nursing Intervention Clasification (NIC), karena kami telah menerapkan SNL (Standar of

Nursing Language). Daftar Kewenangan Klinis Perawat RSU SAWERIGADING PALOPOI

Jason reverensi utama : Nursing Intervention Clasification (NIC)


DAFTAR KEWENANGAN KLINIK KEPERAWATAN

RSU SAWERIGADING PALOPO

KEWENANGAN KLINIS BERDASAR JANJANG KLINIS

1. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) I

Perawat Klinik I (Novice) adalah: Perawat lulusan D-III Keperawatan dan telah memiliki

pengalaman kerja 2 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi)

dengan pengalaman kerja 0 tahun, dan mempunyai sertifikat (Penugasan Klinis) PK-I.

.1. Reduksi Cemas

2.Pembatasan Lokasi

3.Pencegahan Aspirasi

4.Memandikan

5.bedrest Perawatan

6.Laboratorium Pemeriksaan di Samping TT

7.botol susu

8.teknik penenangan

9.Gips Perawatan: pemeliharaan

10.Peningkatan Komunikasi: defisit pendengaran

11.Peningkatan Komunikasi: defisit penglihatan

12.Perawatan Kontak Lensa

13.Peningkatan batuk

14.Manajemen dimensia: memandikan

15.distraksi

16.Pakaian Mengenakan (ganti)


17.emergensi Perawatan

18.Chek Kartu emergensi

19.Manajemen Lingkungan

20.Manajemen Lingkungan: Nyaman

21.Bantuan Pemeriksaan

22.Therapi Latihan: ambulasi

23.Memberikan Makan

24.Pertolongan Pertama

25.Perawatan Rambut

26.kelucuan

27.Administrasi medikasi: Telinga

28.Administrasi medikasi: mata

29.Administrasi medikasi: enteral

30.Administrasi medikasi: inhalasi

31.Administrasi medikasi: hidung

32.Administrasi medikasi: lisan

33.Administrasi medikasi: dubur

34.Administrasi medikasi: kulit

35.Administrasi medikasi: vagina

36.Manajemen mual

37.perineum Perawatan.Posisioning

39.Posisioning: neurologi
40.Jenazah Perawatan

41.Kehadiran

42.Tekanan Perawatan ulkus

43.Meminta berkemih

44.prostesis Perawatan

45.orientasi realita

46.therapi Rekreasi

47.Bantuan Perawatan Diri

48.Bantuan Perawatan Diri: mandi / kebersihan

49.Bantuan Perawatan Diri: berpakaian

50.Bantuan Perawatan Diri: Makan

51.Bantuan Perawatan Diri: ke toilet

52.Bantuan Perawatan Diri: Transfer

53.Manajemen spesimen

54.asistensi pembedahan

55.Sentuhan

56.transfer

57.Perawatan gaul

58.Perawatan gaul: urinari

59.Cateterisasi urine

60.Cateterisasi urine: intermiten

61.Fasilitasi Kunjungan

2. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) II


Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah perawat lulusan D III Keperawatan dengan

pengalaman kerja 5 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi)

dengan pengalaman kerja 3 tahun, dan mempunyai sertifikat PK-II Kewenangan Klinis PK II

adalah sbb :

1. Dukungan perlindungan penyalahgunaan

2.Dasar managemen asam

3.Pemantauan asam basa

4.mendengarkan secara aktif

5.mendengarkan secara aktif

6.terapi aktivitas

7.perawatan Admision

8.Airway penyisipan dan stabilisasi

9.manajemen jalan nafas

10.Airway penyedotan

11.manajemen alergi

12.perawatan amputasi

13.Administrasi analgesik

14.Manajemen anafilaksis

15.Panduan antisipatif

16.Aroma terapi

7.Manajemen jalan napas buatan

18.Manajemen asma

19.Autotranfusion
20.Manajemen perilaku

21.Perilaku manajemen: overaktif / kurangnya perhatian

22.Manajemen perilaku: merugikan diri

23.Manajemen perilaku: seksual

24.Modifikasi perilaku

25.Modifikasi perilaku: keterampilan sosial

26.Kandung kemih irigasi

27.Pendarahan tindakan pencegahan

28.Pendarahan pengurangan

29.Pengurangan perdarahan: uterus antepartum

30.Pengurangan perdarahan: gastrointestinal

31.Pengurangan perdarahan: hidung

32.Pengurangan perdarahan: uterus postpartum

33.Pengurangan perdarahan: luka

34.Administrasi produk darah

35.Peningkatan citra tubuh

36.Mekanika tubuh promosi

37.Perawatan inkontinensia usus

38.Usus inkontinensia perawatan: encopresis

39.Usus irigasi

40.Manajemen usus

41.Pelatihan usus

42.Pemeriksaan usus
43.Bantuan yang disusui

44.Sampel darah kapiler

45.Perawatan jantung

46.Perawatan jantung: akut

47.Perawatan jantung: rehabilitatif

48.Tindakan pencegahan jantung

49.Dukungan Pengasuh

50.Cast perawatan: basah

51.Manajemen edema serebral

52.Promosi perfusi serebral

53.Perawatan hisap sesar

54.Kimia menahan

55.Fisioterapi dada

56.Persiapan melahirkan

57.Perawatan peredaran darah: insufisiensi arteri

58.Perawatan peredaran darah: mekanik membantu perangkat

59.Perawatan peredaran darah: insufisiensi vena

60.Tindakan pencegahan peredaran darah

61.Perawatan sunat

62.Manajemen kode

63.Manajemen penyakit menular

64.Comunication tambahan: defisit pidato

65.Sembelit / manajemen Impaction


66.Konsultasi

67.Pemeriksaan zat yang dikendalikan

68.Peningkatan Mengatasi

69.Krisis Pembangunan Jalan

70.Stimulasi kulit

71.Dukungan pengambilan keputusan

72.Manajemen defibrillator: eksternal

73.Manajemen Defibrillator: intern

74.Delegasi

75.Manajemen Delirium

76.Manajemen Delusion

77.Demensia managemen

78.Perawatan perkembangan

79.Peningkatan perkembangan: adolescenct

80.Peningkatan perkembangan: anak

81.Dialisis acces pemeliharaan

82.Manajemen Diare

83.Diet pementasan

84.Perencanaan Discharge

85.Dokumentasi

86.Sekarat perawatan

87.Manajemen Disreflexia

88.Manajemen dysrhythmia
89.Perawatan telinga

90.Terapi convultion elektronik (ECT) manajemen

91.Manajemen elektrolit

92.Pemantauan Elektrolit

93.Pemantauan janin elektronik: antepartum

94.Pemantauan janin elektronik: intrapartum

95.Perawatan embolus: perifer

96.Perawatan embolus: paru

97.Tindakan pencegahan embolus

98.Dukungan emosional

99.Ekstubasi endotrakeal

100.Manajemen energi

101.Enteral feeding tube

102.Manegement lingkungan: keamanan

103.Perlindungan risiko lingkungan

104.Promosi olahraga

105.Promosi Latihan: latihan kekuatan

106.Promosi Latihan: streching

107.Terapi Latihan: keseimbangan

108.Terapi Latihan: mobilitas sendi

109.Perawatan mata

110.Jatuh prvention

111.Dukungan keluarga
112.Pengobatan demam

113.Pengurangan Perut kembung

114.Cairan / manajemen elektrolit

115.Manajemen cairan

116.Pemantauan cairan

117.Resusitasi cairan

118.Perawatan kaki

119.Intubasi gastrointestinal

120.Citra dipandu

121.Manajemen Halusinasi

122.Pendidikan Kesehatan

123.Skrining Healt

124.Panas pengobatan eksposur

125.Panas / dingin aplikasi

126.Peraturan hemodinamik

127.Terapi hemofiltration

128.Kontrol perdarahan

129.Harapan inspirasi

130.Manajemen Hyperglicemia

131.Manajemen hypervolemia

132.Manajemen hypoglicemia

133.Induksi hipotermia

134.Pengobatan Hipotermia
135.Manajemen hipovolemia

136.Imunisasi / manajemen vaksinasi

137.Laporan insiden

138.Sayatan perawatan situs

139.Perawatan bayi

140.Pengendalian infeksi

141.Pengendalian infeksi: intraoperatif

142.Perlindungan infeksi

143.Tekanan intrakranial (ICP) pemantauan

144.Perawatan Intrapartal

145.Intravena (IV) insersion

146.Terapi intravena (IV)

147.Pemantauan hemodinamik invasif

148.Perawatan kanguru

149.Konseling laktasi

150.Laktasi suppresion

151.Fasilitasi belajar

152.Pemantauan ekstremitas bawah

153.Ganas hipertermia tindakan pencegahan

154.Pijat

155.Teknik manajemen ventilasi: invasif

156.Teknik manajemen ventilasi: noninvasif

157.Teknik ventilasi penyapihan


158.Pemberian obat: intradermal

159.Pemberian obat: intramuskular

160.Pemberian obat: intraspinal

61.Pemberian obat: intravena

162.Pemberian obat: subkutan

163.Manajemen Obat

164.Fasilitasi Meditasi

165.Terapi lingkungan

166.Manajemen suasana hati

167.Terapi musik

168.Penetapan tujuan saling

169.Manajemen Mual

170.Pemantauan neurologis

171.Mobil baru lahir

172.Pemantauan bayi baru lahir

173.Terapi nutrisi

174.Konseling gizi

175.Pemantauan gizi

176.Pemeliharaan kesehatan mulut

177.Promosi kesehatan mulut

178.Restorasi kesehatan mulut

179.Terapi oksigen

180.Manajemen Pacemaker: permanen


181.Manajemen Pacemaker: sementara

182.Manajemen nyeri

183.Manajemen sensasi Paperipheral

184.Terapi dyalisis Peritonial

185.Manajemen alat pencegah kehamilan

186.Phlebotomy: sampel darah arteri

187.Phlebotomy: Unit darah acquisision

188.Phlebotomy: cannulated kapal

189.Phlebotomy: sampel bloog vena

190.Fototerapi: suasana regulasi / tidur

191.Fototerapi: neonatus

192.Fisik menahan

193.Dukungan Dokter

194.Positioning: intraoperatif

195.Positioning: kursi roda

196.Perawatan Postanasthesia

197.Perawatan Postpartal

198.Perawatan prenatal

199.Koordinasi pra operasi

200.Manajemen tekanan

201.Pencegahan ulkus tekanan

202.Evaluasi produk

203.Manajemen Pruritus
204.Terapi Relaxationn

205.Religius tambahan ritual

206.Pemantauan pernafasan

207.Hal menyadarkan

208.Cukup bantuan perawatan: IADL

209.Peningkatan harga Selft

210.Laporan pergeseran

211.Manajemen syok

212.Manajemen shock: jantung

213.Manajemen shock: autogenik

214.Manajemen shock: Volume

215.Pencegahan syok

216.Dukungan saudara

217.Perawatan kulit: pengobatan topikal

218.Peningkatan Sleep

219.Fasilitasi pertumbuhan rohani

220.Dukungan spiritual

221.Subarachnoid hemorhage tindakan pencegahan

222.Persiapan bedah

223.Surveilance: keamanan

224.Menjahit

225.Terapi Menelan

226.Pengajaran: proses penyakit


227.Pengajaran; perawatan kaki

228.Pengajaran: individu

229.Pengajaran: gizi bayi

230.Pengajaran: keselamatan bayi

231.Pengajaran: stimulasi bayi

232.Pengajaran: pra operasi

233.Pengajaran: diresepkan aktivitas / latihan

234.Pengajaran: diresepkan diet

235.Pengajaran: resep obat

236.Pengajaran: Prosedur / pengobatan

237.Pengajaran: keterampilan psikomotorik

238.Pengajaran: toilet training

239.Pengaturan suhu

240.Bermain Terapi

241.Manajemen terapi trombolitik

242.Nutrisi parenteral total (TPN) manajemen

243.Traksi / perawatan immobilisasi

244.Perawatan tabung: dada

245.Perawatan tabung: gastrointestinal

246.Perawatan tabung: ventriculostomy / lumbar menguras

247.Perawatan Inkontinensia urin

248.Kemih perawatan Inkontinensia: enuresis

249.Perawatan retensi urin


250.Bantuan ventilasi

251.Pemantauan tanda vital

252.Manajemen Muntah

253.Perawatan luka

254.Perawatan luka: luka bakar

255.Perawatan luka: ditutup keselokan

256.Irigasi luka

3. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) III

Perawat Klinik III (competent) adalah perawat lulusan D III Keperawatan dengan

pengalaman kerja 9 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi)

dengan pengalaman klinik 6 tahun atau Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 0 tahun, dan

memiliki sertifikat PK-III Kewenangan Klinis PK III adalah sbb:

1. akupresur

2.Amnioinfusi

3.Terapi Seni4.

Pelatihan autogenik

5.Bibliotherapy

6.Biofeedback

7.Kesiapan bioterorisme

8.Birthing

9.Manajemen kasus

10.Manajemen Kemoterapi

11.Restrukturisasi kognitif
12.Stimulasi kognitif

13.Mediasi konflik

14.Konseling

15.Intervensi krisis

16.Makan Manajemen Disorder

17.Pemantauan janin elektronik: antepartum

18.Pemantauan janin elektronik: intrapartum

19.Terapi Latihan: Muscle Kontrol

20.Keluarga Berencana: Infertilitas

21.Terapi Keluarga

22.Kesuburan Pelestarian

23.Manajemen Sumber Daya Fiskal

24.Forensik Pengumpulan Data

25.Konseling genetik

26.Terapi Hemodialisis

27.Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi

28.Hormon replacemen Terapi

29.Hipnose

30.Pelatihan Pengendalian Impulse

31.Intrapartal Perawatan: Risiko Tinggi Pengiriman

32.Buruh Induksi

33.Supresi Buruh

34.Tindakan Laser
35.Obat Administrasi: intrapleural

36.Obat Administrasi: intraosseous

37.Obat Administrasi: Ventricular Reservoir

38.Obat Peresepan

39.Pelatihan Memory

40.Manajemen Nutrisi

41.Ostomy Perawatan

42.Panggul Otot Latihan

43.Perifer Disisipkan Central (PIC) Kateter

44.Pneumatic torniquet Kewaspadaan

45.Preconseption Konseling

46.Kehamilan Perawatan Pemutusan

47.Premenstrual Syndrome (PMS) Manajemen

48.Pengembangan Program

49.Relaksasi Otot Progresif

50.Manajemen dubur prolaps

51.Reminiscence Therapy

52.Manajemen Teknologi Reproduksi

53.Resusitasi: Janin

54.Resusitasi: neonatus

55.Risiko Identifikasi: Genetik

56.Manajemen sedasi

57.Self Hypnosis Fasilitasi


58.Konseling seksual

59.Pemasaran sosial

60.Zat Gunakan Pengobatan: Alkohol Penarikan

61.Zat Gunakan Pengobatan: Obat Penarikan

62.Zat Gunakan Pengobatan: Overdosis

63.Support Group

64.Surveilance: Akhir Kehamilan

65.Sentuh terapi

66.terapi Kelompok

67.Trancutaneus saraf Stimulasi Listrik (TENS)

68.Trauma Terapi: Anak

69.Tabung Perawatan: umbilical Baris

70.Pelatihan kandung kemih kemih

71.Manajemen Penghapusan kemih

72.Pelatihan Kebiasaan kencing

73.Validationn Terapi

74.Vena Acces Devica (VAD) Pemeliharaan

4. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) IV

Perawat klinik IV (Proficient) adalah Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus


pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners Spesialis dengan
pengalaman kerja 2 tahun, dan memiliki sertifikat PK IV atau Ners Spesialis Konsultan
dengan pengalaman kerja 0 tahun. Kewenangan Klinis PK IV adalah seluruh
Kewenangan Klinis.

5. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) V

Perawat klinik V (Expert) adalah Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 4 tahun atau
Ners Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja 1 tahun, dan memiliki sertifikat PK-
V. Kewenangan Klinis PK V adalah seluruh Kewenangan Klinis ditambah dengan
menerima konsultasi dari PK I - IV

KEWENANGAN KLINIS INTI SESUAI AREA

I. Area Klinik Keperawatan Anak

1.Dukungan perlindungan Penyalahgunaan: anak (Dukungan Pencegahan


penyalahgunaan:

Anak)

2.Manajemen Asma (Manajemen Asma)

3.Bantuan Menyusui (Bantuan Menyusui)

4.Dukungan Pengasuh (Dukungan Pengasuh)

5.Perawatan perkembangan

6.Peningkatan perkembangan: anak

7.Perencanaan Discharge

8.Dokumentasi (Dokumentasi)

9.Dukungan emosional (Dukungan Emosi)

10.Manajemen lingkungan: keamanan

11.Promosi keterlibatan keluarga

12.Keluarga kehadiran difasilitasi (Memfasilitasi Kunjungan Keluarga)


13.Feeding (Memberikan Makan)

14.Pengobatan demam (Terapi Demam)

15.Cairan / manajemen elektrolit (Manajemen Cairan / Elektrolit)

16.Pendidikan kesehatan (Pendidikan kesehatan)

17.Promosi imunisasi

18.Perawatan bayi

19.Terapi intravena

20.Pemberian obat (Pemberian medikasi)

21.Konferensi perawatan Multidisiplinary

22.Promosi Normalisasi

23.Manajemen gizi (nutrisi Manajemen)

24.Terapi oksigen (Terapi Oksigen)

25.Manajemen nyeri (Manajemen Nyeri)

26.Pendidikan orang tua

27.Manajemen pernapasan (respirasi Manajemen)

28.Identifikasi risiko (Identifikasi Resiko)

29.Surveilance

30.Pengajaran: gizi bayi (Penkes: bayi nutrisi)

31.Pengajaran: keselamatan Bayi

32.Pengajaran: stimulasi Bayi

33.Pengajaran: gizi Todler

34.Pengajaran: toilet training (Penkes: toilet training)

35.Bermain terapi (Terapi Bermain)


36.Jumlah pemberian nutrisi parenteral

37.Terapi Trauma: chield

38.Pemantauan tanda vital (Pantau tanda vital)

2. Area Klinik Keperawatan Medikal Bedah

1. Manajemen asam Basis

2.Airway Menyedot

3.Manajemen Airway buatan

4.Pencegahan Aspirasi

5.Manajemen Asma

6.Perawatan Istirahat tidur

7.Pengurangan Bleedingg: gastrointestinal

8.Administrasi produk darah

9.Usus Inkontinensia Perawatan

10.Pelatihan usus

11.Contoh darah kapiler

12.Kimia Restraint

13.Manajemen Kemoterapi

14.Peredaran Darah Perawatan: Arteri Ketidakcukupan

15.Peredaran Darah Perawatan: Ketidakcukupan vena

16.Manajemen kode

17.Kritis Pembangunan Jalan


18.Perencanaan Discharge

19.Dokumentasi

20.Manajemen elektrolit

21.Dukungan emosional

22.Enteral Feeding tube

23.Pencegahan jatuh

24.Familiy Keterlibatan Promosi

25.Keluarga Kehadiran Fasilitasi

26.Cairan / elektrolit Manajemen

27.Intubasi gastrointestinal

28.Kesehatan Literasi Peningkatan

29.Manajemen Hiperglikemia

30.Manajemen Hipoglikemia31.

Sayatan Perawatan Site

32.Pengendalian Infeksi

33.Intravena (IV) Penyisipan

34.(IV) Terapi intravena

35.Laboratorium data Interpretasi

36.Teknik manajemen ventilasi: noninvasif

37.Administrasi Obat

38.Manajemen Obat

39.Obat Rekonsiliasi

40.Konferensi Perawatan Multidisiplinary


41.Manajemen Neusea

42.Pemantauan neurologis

43.Manajemen Nutrisi

44.Ostomy Perawatan

45.Terapi oksigen

46.Manajemen Pacemaker: Tetap

47.Sakit

48.Pasien Controlled Analgesia (PCA) Assistence

49.Perlindungan Hak Pasien

50.Pengendalian fisik

51.perawatan postmortem

52.Manajemen tekanan

53.Menekan Maag Perawatan

54.Menekan Pencegahan Maag

55.Pemantauan Kualitas

56.Pemantauan pernapasan

57.Manajemen kejang

58.Pencegahan kejang

59.Perawatan diri Assistence

60.Manajemen kejutan

61.Pencegahan syok

62.Surveillance kulit

63.Pengawasan staf
64.Pengajaran: Penyakit Proses

65.Pengajaran: Individual

66.Pengajaran: Ditetapkan Obat

67.Pengajaran: Prosedure / Pengobatan

68.Total Parenteral Nutrition

69.Traksi / Perawatan Imobilisasi

70.Tabung Crae: chast

71.Tabung Perawatan: gastrointestinal

72.Tabung Perawatan: Kemih

73.Manajemen Penghapusan kemih

74.Vital Sign Pemantauan

75.muntah Manajemen

76.perawatan luka

Area Klinik Keperawatan Ginjal

1.Manajemen asam Basis

2.Bed Side Laboratorium Pengujian


3.Pengurangan Perdarahan: Luka

4.Contoh darah kapiler

5.Manajemen Kasus

6.Sembelit / Manajemen Impaction

7.Budaya Broker

8.Pengambilan Keputusan Dukungan

9.Delegasi

10.Dialisis Acces Pemeliharaan

11.Manajemen elektrolit

12.Pemantauan elektrolit

13.Dukungan emosional

14.Pengelolaan Lingkungan: Comfort

15.Manajemen Lingkungan: Keselamatan

16.Keluarga Promosi Keterlibatan

17.Bantuan Sumber Daya Keuangan

18.Cairan / elektrolit Manajemen

19.Manajemen cairan

20.Pemantauan cairan

21.Kesehatan Literasi Peningkatan

22.Terapi Hemodialisis

23.Manajemen Hiperglikemia

24.Manajemen hypervolemia

25.Manajemen hypoglicemia
26.Manajemen hipovolemia

27.Pengendalian Infeksi

28.Perlindungan infeksi

29.Laboratorium Data Interpretasi

30.Administrasi Obat

31.Manajemen Obat

32.Konferensi Perawatan Multidisiplinary

33.Manajemen Mual

34.Pemantauan gizi

35.Organ Pengadaan

36.Peritoneal Dialysis Terapi

37.Phlebotomy: cannulated Kapal

38.Dukungan Dokter

39.Manajemen pruritis

40.Self-Efficacy Enhamcement

41.Spesimen managemen

42.Pengajaran: Penyakit Proses

43.Pengajaran: Individual

44.Pengajaran: Ditetapkan Obat

45.Pengajaran: Prosedur / Pengobatan

46.Pengajaran: Psikomotor Keterampilan

47.Manajemen Teknologi

48.Konsultasi Telepon
49.Nilai Klarifikasi

50.Tanda Vital Pemantauan

51.muntah Manajemen

Area Klinik Keperawatan Maternitas

1.Birthing

2.Perdarahan Pengurangan: antepartum Rahim

3.Perdarahan Pengurangan: Postpartum Rahim

4.Botol susu bayi

5.Bantuan Menyusui

6.Bagian Perawatan sesar

7.Melahirkan Persiapan

8.Pemantauan janin elektronik: antepartum

9.Pemantauan janin elektronik: intrapartum

10.Managemen Lingkungan: Proses Lampiran

11.Keluarga Integritas Promosi: subur Keluarga

12.Keluarga Berencana: Kontrasepsi

13.Greaf Kerja Fasilitasi: Kematian Perinatal14.

Kesehatan Literasi Inhancement

15.Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi

16.Intrapartal Perawatan

17.Intrapartal Perawatan: Tinggi - Risiko Pengiriman

18.Pemantauan hemodinamik invasif


19.Buruh Induksi

20.Laktasi Konseling

21.Administrasi Obat

22.Obat Administrasi: intraspinal

23.Perawatan bayi baru lahir

24.Pemantauan bayi baru lahir

25.Sakit

26.Pendidikan orang tua: Bayi

27.Parenting Promosi

28.Postpartal Perawatan

29.Kehamilan Perawatan Pemutusan

30.Perawatan Prenatal

31.Resusitasi: Janin

32.Resusitasi: Neonatal

33.Risiko Identifikasi: subur Keluarga

34.Zat Gunakan Pengobatan

35.Surveilance: Akhir Kehamilan

5. Area Klinik Keperawatan Jiwa

1.Dukungan perlindungan penyalahgunaan

2.mendengarkan secara aktif


3.Bantuan kendali amarah

4.pengurangan kecemasan

5.daerah resriction

6.pelatihan ketegasan

7.Perilaku manajemen: overactiviity / kurangnya perhatian

8Perilaku manajemen: menyakiti diri

9.Manajemen perilaku: seksual

10.Modifikasi perilaku

11.Modifikasi perilaku: keterampilan sosial

12.Bibliotherapy

13.Peningkatan citra tubuh

14.Teknik menenangkan

15.Manajemen kasus

16.Kimia menahan

17.Restrukturisasi kognitif

18.Membangun hubungan yang kompleks

19.Konsultasi

20.Peningkatan Mengatasi

21.Penyuluhan

22.Intervensi krisis

23.Manajemen Delusion

24.Manajemen dimentia

25.Manajemen dimentia: mandi


26.Makan manajemen gangguan

27.Terapi Electroconvultion (ECT) manajemen

28.Prcoution kawin lari

29.Manajemen lingkungan: manajemen kekerasan

30.Promosi keterlibatan keluarga

31.Terapi Keluarga

32.Api-pengaturan pencegahan

33.Fasilitasi kerja Duka

34.Fasilitasi kerja bersalah

35.Manajemen Halusinasi

36.Peningkatan melek kesehatan

37.Pelatihan pengendalian impuls

38.Journal

39.Batas pengaturan

40.Pemberian obat

41.Manajemen Obat

42.Terapi lingkungan

43.Manajemen suasana hati

44.Fasilitasi lulus

45.Fototerapi: suasana regulasi / tidur

46.Pengekangan fisik

47.Orientasi Realitas

48.Terapi Reminiscence
49.Seclution

50.Cukup peningkatan kesadaran

51.Cukup bantuan perawatan: ADL

52.Harga diri tambahan

53.Pencegahan penggunaan narkoba

54.Pengobatan penggunaan narkoba: alkohol penarikan

55.Pengobatan penggunaan narkoba: obat penarikan

56.Pencegahan bunuh diri

57.Kelompok pendukung

58.Bermain Terapi

59.Kelompok terapi

Area Klinik Keperawatan Kritis

1.Pemantauan asam basa

2.Teknik manajemen ventilasi: invasif

3.Airway managemen

4.Teknik manajemen ventilasi: noninvasif

5.Airway sectioning

6.Teknik ventilasi penyapihan

7.administrasi analgesik

8.pemberian obat

9.pengurangan kecemasan
10.Pemberian obat: intravena

11.Manajemen jalan napas buatan

12.Konferensi perawatan Multidisiplinary

13.Perawatan jantung: acut

14.Manajemen Mual

15.Pencegahan jantung

16.Pemantauan neurologis

17.Dukungan Pengasuh

18.Terapi oksigen

19.Perawatan peredaran darah: Teknik membantu perangkat

20.Manajemen Pacemaker: permanen

21.Manajemen kode

22.Manajemen Pacemaker: sementara

23.Dukungan pengambilan keputusan

24.Nyeri PENGELOLAAN

25.Devribilator managemen: eksternal

26.Posisioning

27.Devribilator managemen: intern

28.Pemantauan pernafasan

29.Delegasi

30.Sedasi managemen

31.Perencanaan Discharge

32.Syok managemen
33.Documantation

34.Pengajaran: Prosedur / pengobatan

35.Manajemen Elektrolyte

36.Pengaturan suhu

37.Pemantauan elektrolit

38.Thrombolitic terapi managemen

39.Dukungan emosional

40.Pemantauan tanda vital

41.Dukungan keterlibatan keluarga

42.Manajemen Muntah

43.Fasilitasi keluarga hadir

44.Cairan / manajemen elektrolit

45.Manajemen cairan

46.Pemantauan cairan

47.Peraturan Hemodinamic

48.Pemantauan tekanan Intracranila

49.Terapi intravena

50.Pemantauan hemodinamic invasif

Area Klinik Midwifery

1.Dukungan perlindungan penyalahgunaan

2.Mendengarkan secara aktif (Mendengar Aktif)


3.Perawatan Pendaftaran

4.Amnioinfusi

5.Panduan antisipatif

6.Promosi lampiran

7.Birthing

8.Pemeriksaan payudara

9.Bantuan Menyusui

10.

Persiapan melahirkan

11.Dukungan pengambilan keputusan-

12.Delegasi

13.

Perencanaan Discharge

14.Dokumentasi

15.Dukungan emosional

16.Manajemen lingkungan

17.Promosi integritas Keluarga: keluarga subur

18.Keluarga berencana: kontrasepsi

19.Keluarga berencana: kehamilan unplaned

20.Pelestarian kesuburan

21.Pendidikan Kesehatan

22.Skrining kesehatan

23.Perawatan kehamilan berisiko tinggi


24.Terapi penggantian hormon

25.Perawatan Intrapartal

26.Konseling laktasi

27.Laktasi suppresion

28.Pemberian obat: intraspinal

29.Manajemen Obat

30.Obat resep

31.Perawatan bayi baru lahir

32.Konseling gizi

33.Manajemen cat

34.Pendidikan orang tua: bayi

35.Dukungan Dokter

36.Perawatan Postpartal

37.Premenstrual syndrome (PMS) manajemen

38.Refferal

39.Identifikasi risiko: keluarga subur

40.Peningkatan self-efficacy

41.Konseling sexsual

42.Menjahit

43.Pengajaran: individu

8. Area Klinik Emergency Nursing

1.Dukungan perlindungan Penyalahgunaan: anak

2.Dukungan perlindungan Penyalahgunaan: mitra dalam negeri


3.Manajemen anafilaksis

4.Manajemen jalan nafas

5.Administation produk darah

6.Perawatan jantung: acut

7.Perawatan peredaran darah: insuffisiency arteri

8.Perawatan peredaran darah: insuffisiency vena

9.Manajemen kode

10.Intervensi krisis

11.Manajemen Defribilator: eksternal

12.Manajemen Defribilator: intern

13.Dokumentasi

14.Manajemen Dysrithmia

15.Manajemen elektrolit

16.Perawatan darurat

17.Keluarga kehadiran difasilitasi

18.Pertolongan pertama

19.Cairan / manajemen elektrolit

20.Resusitasi cairan

21.Panas pengobatan eksposur

22.Manajemen hipovolemia

23.Intravenouse Penyisipan

24.Terapi Intravonouse

25.Teknik manajemen ventilasi: noninvasif


26.Pemberian obat

27.Pemantauan neurologis

28.Terapi oksigen

29.Manajemen Pacemaker: sementara

30.Manajemen nyeri

31.Phebotomy: sampel darah vena

32.Pengobatan trauma perkosaan

33.Pemantauan pernafasan

34.Hal menyadarkan

35.Manajemen kejang

36.Manajemen syok

37.Pengajaran: individu

38.Manajemen terapi Thrombolitic

39.Transportasi: interfacility

40.Transportasi: intrafacility

41.Triage: pusat darurat

42.Triage: telepon

43.Tanda-tanda vital monitoring

44. perawatan luka

9. Area Klinik Holistic Nursing

1.Mendengarkan secara aktif (Mendengar Aktif)

2.Accupressure
3.Terapi hewan-dibantu

4.Panduan antisipatif

5.Pengurangan kecemasan

6.Aroma terapi

7.Terapi Seni

8.Pelatihan autogenik

9.Bibliotherapy

10.Biofeedback

11.Peningkatan citra tubuh

12.Teknik menenangkan

13.Dukungan Pengasuh

14.Restrukturisasi kognitif

15.Peningkatan Mengatasi

16.Konseling

17.Dukungan pengambilan keputusan-

18.Dukungan emosional

19.Manajemen energi

20.Manajemen lingkungan

21.Promosi olahraga

22.Promosi keterlibatan keluarga

23.Citra dipandu

24.Pendidikan Kesehatan

25.Skrining kesehatan
26.Harapan inspirasi

27.Kelucuan

28.Journal

29.Pijat

30.Fasilitasi Meditasi

31.Terapi musik

32.Penetapan tujuan saling

33.Konseling gizi

34.Kehadiran

35.Relaxan otot progresif

36.Terapi relaksasi

37.Self-awarenes enhancement

38.Peningkatan self-efficacy

39.Peningkatan harga diri

40.Bantuan Self-modifikasi

41.Fasilitasi tanggung jawab pribadi

42.Dukungan spiritual

43.Pengajaran: Kelompok

44.Pengajaran: individu

45.Terapi sentuhan

46.Menyentuh

47.Telling thruth

48.Nilai klarifikasi
PENUTUP

Standar kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi


oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya di
tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar kompetensi
tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula
bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain standar kompetensi
meliputi faktor faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan untuk
mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan
mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan
yang berbeda.

Standar kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki


seseorang untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan didukung sikap, serta penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan. Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang/orang
perorangan, maka yang bersangkutan akan mampu :

Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.


Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana
semula.
Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.

You might also like