Professional Documents
Culture Documents
KOLOM
Atap pada Rumoh Aceh menggunakan tipe kuda-kuda gantung (Gambar Dasar Ilmu
Bangunan, Sugihardjo, 63). Kuda-kuda dan balok nok berada tepat di atas ruang tengah
(ruangan yang lebih tinggi). Usuk disusun hingga kolom-kolom paling ujung sehingga
penyaluran beban atap langsung menuju ke balok gording kemudian kolom-kolom
struktural.
Material penutup atap menggunakan daun rumbia yang dikeringkan :
(a) (b)
(d) (c)
PASAK
Tangga kayu dibuat dengan kayu merbau juga yang telah diolah menjadi papan-papan.
Ukuran papan disesuaikan dengan lebar pijakan. Antar anak tangga dan induk tangga
dihubungkan dengan sambungan kayu dan pasak. Tangga yang terdapat pada setiap
rumoh Aceh umumnya memiliki jumlah anak tangga ganjil, yaitu antara tujuh sampai
sembilan buah anak tangga. Ketentuan jumlah anak tangga ini berdasarkan kepercayaan
orang Aceh bahwa setiap julah hitungan selalu ada hubungan dan pengaruhnya dengan
ketentuan langkah, rezeki, pertemuan dan maut. Jadi jika anak tangga dibuat ganjil
antara tujuh sampai sembilan, maka anak tangga yang terakhir jatuh pada hitungan
pertemuan dan langkah.
Tangga terlindungi dari sinar matahari dan hujan sehingga
tidak mudah lapuk.
3. Detail lantai kayu
Penyelesaian struktur balok lantai juga menggunakan sistem konstruksi ringan berupa
papan kayu ukuran 3/15 yang diletakkan berdiri. Sistem ini membuat kayu bisa bernafas
karena memiliki rongga dan mengesankan rumah yang ringan. Kayu sendiri memiliki
kualitas yang baik, tahan lama dan membawa unsur hangat.
Lantai rumoh Aceh yang dibuat dari pohon nibung atau bambu yang dibelah kecil-kecil
biasanya disusun tidak rapat. Ada juga lantai rumoh Aceh yang terbuat dari papan,
namun celah pada lantai itu tetap ada. Jarak celah antara sebilah pohon nibung (bambu)
dengan yang lainnya rata-rata mencapai satu centimeter. Celah-celah pada lantai itu
berfungsi untuk mempermudah pembuangan kotoran pada waktu menyapu, sehingga
rumah selalu kelihatan bersih dari kotoran dan debu.
PAPAN KAYU
KOLOM KAYU
4. Detail Ornamen pada bangunan
a. Ornamen ukiran bersifat keagamaan
Ukiran seperti kaligrafi menunjukan faktor religi dari pengguna bangunan yang
mayoritas memeluk islam. ukiran-ukiran yang diambil dari ayat-ayat al-Quran.
Ukiran bisa terletak pada bagian dinding rumah sebelah dalam maupun luar,
yang diukir pada kayu yang digunakan sebagai dinding sebelum dinding
dipasang
b. Ragam hias flora dan fauna
Ragam hias ini biasanya terdapat pada rinyeuen (tangga), dinding, tulak angen,
kindang, balok pada bagian kap, dan jendela rumah
Motif flora yang paling sering digunakan ialah : daun murong, daun tebu, akar
rambutan, batang ubi, batang kelapa, bunga matahari, bunga setaman.
Sedangkan fauna menggunakan hewan ternak dan sekitar yang ada. Seperti
kucing, ayam, itik, kambing.
1) Rinyeuen (tangga)
Biasanya terdapat dari bagian bawah tangga sampai di bagian atas tangga.
Biasanya memanjang seperti ukiran busur panah, tali, rantai dan sebagainya.
3) Binteih (dinding)
Dibuat ukiran dengan serat kayu sebagai motif dasarnya. Namun disela-selanya
juga terdapat seperti ventilasi udara agar pertukaran udara di rumah dapat
berjalan dengan baik secara alami.
4) Peulangan
Terletak di dinding dalam dibagian bawah antara elevasi serambi dengan kamar
tidur. Ukiran pada dinding dalam ini didominasi dari flora dan unsur alam.
6) Tingkap (jendela)
Di bagian ini terdapat ukiran kaligrafi dan bunga,
tapi pada beberapa rumoh aceh hanya terdapat
kisi-kisi udara saja. Yang membuat unik adalah di
bagian jendela, yang di mana ukiran dibuat lebih
menonjol agar terlihat bahwa ini merupakan
bagian dari jendela.
Tingkap
7) Pinto (pintu)
Pada bagian pintu ini terdapat ukiran yang terdiri dari bunga seulanga, mawar
dan jeumpa. Di sebagian orang aceh, status sosial bisa dilihat dari bentuk dan
ukiran yang ada di pintu. Sehingga dalam pembangunannya, bagian pintu harus
terlihat lebih mewah daripada bagian lainnya karena ukiran pada bagian pintu
agar tamu yang datang bisa melihat pintu pemiliknya, serta juga pada bagian
bawah pintu adalah yang harus dihormati.
6. Detail Atap
Tali Hitam
Keunikan pada atap yaiyu tali hitam atau tali ijuk tersebut mempunyai kegunaan saat terjadi
kebakaran misalnya yang rentan menyerang atap karena bahan dari rumbia yang begitu mudah
terbakar, maka pemilik rumah hanya perlu memotong tali tersebut. Sehingga, seluruh atap yang
terhubungan atau terpusat pada tali hitam ini akan roboh dan bisa meminimalisir dampak dari
musibah yang terjadi.
7. Detail Jendela
Jendela Rumoh Aceh umumnya dibuat pada dinding sebelah Barat dan Timur. Jendela ini
merupakan jendela utama yang menyambut udara bersih dan sinar mataharai pagi ke dalam
rumah. Sedangkan jendela yang dibuat pada dinding bagian Utara dan Selatan hanya berfungsi
untuk menerangi bagian dalam rumah.
8. Detail Tiang
file:///C:/Users/t_ell/Downloads/Skripsi%20rumah%20adat%20aceh(1).pdf
file:///C:/Users/t_ell/Downloads/Farisa_Sabila.pdf
http://tektan.tumblr.com/post/62902420945/perjalanan-1-rumah-arief-budiman-salatiga
http://www.kompasiana.com/hack87/mengenal-lebih-dekat-rumoh-
aceh_5500c43fa33311981450ffc5
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh/2014/01/26/rumah-aceh-atau-rumoh-aceh/
http://www.rumah-adat.com/2016/11/rumah-aceh-rumah-adat-aceh.html
ADA INTERIORNYA
http://catatan-arsitektur.blogspot.co.id/2012/07/konsep-atap-rumoh-aceh-arsitektur.html
http://mayaismaini.blogspot.co.id/2011/05/skripsi-ips-suatu-tinjauan-tentang.html