You are on page 1of 17

TEORI PERENCANAAN dan

PERANCANGAN KOTA
Pertemuan ke-1

BATASAN, PENGERTIAN DAN


PROSES PERENCANAAN
KOTA

Irfandi A. Wahab

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik


Universitas Syiah Kuala
2016
MATERI PEMBAHASAN

1 PENGERTIAN PERENCANAAN SECARA UMUM

2 PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA

3 MAKSUD DAN TUJUAN PERENCANAAN KOTA

4 PROSES PERENCANAAN KOTA


PENGERTIAN PERENCANAAN SECARA UMUM

Perencanaan dapat berarti hal yang berbeda


bagi orang yang berbeda.
• Perencanaan dapat berarti suatu
kegiatan khusus yang memerlukan
keahlian tertentu, sifatnya rumit, banyak
menguras tenaga dan pikiran serta
membutuhkan waktu yang lama dalam
menyusunnya.
• Perencanaan dapat berarti suatu
pekerjaan sehari-hari, tidak rumit, bahkan
dapat saja orang tersebut tidak
menyadarinya bahwa dia telah
melakukan perencanaan

Jadi pengertian perencanaan dapat


berbeda, bervariasi dan banyak definisi
PENGERTIAN PERENCANAAN SECARA UMUM
Perencanaan menurut Moekijat (1980), Kamus
Management:
▪ Perencanaan adalah hal memilih dan menghubungkan
fakta-fakta serta hal membuat dan menggunakan
dugaan-dugaan mengenai masa yang akan datang
dalam hal menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan yang diusulkan, yang dianggap perlu untuk
mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
▪ Perencanaan adalah suatu usaha untuk membuat suatu
rencana tindakan, artinya menentukan apa yang
dilakukan, siapa yang melakukan dan dimana hal
tersebut dilakukan
▪ Perencanaan adalah penentuan suatu arah tindakan
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan
▪ Perencanaan adalah suatu penentuan sebelumnya dari
tujuan-tujuan yang diinginkan dan bagaimana tujuan
tersebut harus dicapai.

Perencanaan adalah menetapkan tujuan dan


merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
tersebut
PENGERTIAN PERENCANAAN SECARA UMUM
Menurut Dror (1963)
perencanaan merupakan suatu proses yang mempersiapkan seperangkat keputusan
unutk melakukan tindakan dimasa depan.

Menurut Gallion dan Eisner (Buku Pengantar Perencanaan Kota)


perencanaan adalah suatu upaya untuk menciptakan perkembangan yang teratur di
daerah perkotaan dan mengurangi konflik-konflik sosial dan ekonomi yang akan
membahayakan kehidupan dan hak milik.

Perencanaan menurut Friedman (1974):


Perencanaan adalah cara berpikir mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi untuk
menghasilkan sesuatu di masa depan, sasaran yang dituju adalah keinginan kolektif
dan mengusahakan keterpaduan dalam kebijakan dan program.

Perencanaan menurut Conyers & Hills(1994):


“Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berdasarkan alternatif penggunaan
sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa yang akan datang”

Jadi Kesimpulan pengertian Perencanaan Secara Umum adalah:


Proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
PENGERTIAN PERENCANAAN SECARA UMUM

Elemen-elemen dasar
dalam perencanaan,
yaitu:
1. Merencanakan
berarti memilih
2. Perencanaan
merupakan alat
pengalokasian
sumberdaya
3. Perencanaan
merupakan alat
untuk mencapai
tujuan
4. Perencanaan
berorientasi ke
masa depan
PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA
▪ Dalam sejarah, perencanaan
kota pada prinsipnya berasal
dari ilmu arsitektur yang
merupakan persoalan
estetika, kesehatan, penataan
bangunan dan fungsi lahan
yang merupakan satu
kesatuan.
▪ Beberapa pernyataan yang di
kemukakan oleh Thus keeble
dalam mendefenisikan
perencaanaan kota dan
wilayah adalah merupakan
suatu seni dan ilmu
pengetahuan tentang fungsi
lahan, karakter, penempatan
bangunan, rute transportasi
yang aman dan perekonomian
yang tinggi, nyaman dan
indah (Keeble, 1964)
PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA
▪ Perencanaan kota merupakan
proses penyusunan rencana tata
ruang kota, yang didalamnya
terkandung arahan penataan
ruang kota.
▪ Pada mulanya, kegiatan
perencanaan dilakukan oleh
orang-orang “pilihan” yang
dianggap mampu menerjemahkan
visi dan keinginan manusia akan
tata ruang yang lebih baik, atau
mereka yang sangat berduit untuk
merealisasikan cita-cita mereka
mengenai masyarakat yang
dianggap ideal.
▪ Orang-orang ini diantaranya
seperti Daniel Burnham yang
merencanakan Wangshinton
D.C., Frederick Law Olmsted, Jr.
yang merencanakan Kota New
York, atau Ebenezer Howard yang
merumuskan konsep Garden City.
PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA
Perencanaan kota merupakan rumusan Perencanaan kawasan perkotaan adalah
kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi penyusunan rencana pengelolaan
wilayah kota termasuk ruang di atas kawasan perkotaan yang dapat
dan di bawahnya serta pedoman mengintegrasikan rencana tata ruang
pengarahan dan pengendalian bagi dengan rencana pembanguhan daerah
pelaksanaan pembangunan kota untuk guna pengembangan kawasan
mencapai tujuan tertentu. perkotaan yang lebih baik.
Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor
2/1987 Pasal 1 1/2008 Pasal 1 ayat 4,

Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan


pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi (Permendagri No.1/2008 Pasal 1 ayat 1)

Sebelum direvisi perencanaan kota hanya difokuskan pada pemanfaatan lahannya


saja sedangkan setelah direvisi menjadi lebih spesifik dengan mengarah pada
perencanaan pembentukan suatu daerah yang terintegrasi secara baik dan memiliki
susunan kawasan yang tersusun rapi dan jelas. Dengan begitu pembangunan di
masa yang akan datang bukan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan yang
ada tetapi tetap memperhatikan tatanan dan susunan perkotaannya.
PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Perencanaan


kota (atau wilayah/kawasan perkotaan) adalah:
mengacu pada pengertian perencanaan secara umum
sebagai proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. Dalam hal ini yang menjadi
domainnya adalah sektor publik, yang dalam skala spasial
objeknya adalah kota atau kawasan perkotaan.

Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai


kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan
dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi
Sumber: UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
POLA DAN KOMPONEN PERENCANAAN KOTA
Pola Perencanaan Kota
Sebuah kota harus dibangun berdasarkan empat
dasar, yaitu:
1. Dasar fisik sebuah kota adalah wujud yang
kelihatan berupa bangunan-bangunan, jalan,
taman, dan benda-benda lain yang
menciptakan bentuk kota tersebut.
2. Dasar ekonomi sebuah kota memberikan
alasan bagi eksistensinya.
3. Dasar politik sebuah kota sangat penting
bagi ketertiban.
4. Dasar sosial sangat penting supaya kota ada
artinya.

city planning melihat kota secara analitis, dibagi


menurut komponen-komponennya: fisik
geografis, tata guna lahan, sosial ekonomi,
sosial budaya, dan kelembagaan.

Sementara itu, urban planning memiliki makna


yang dalam yang diamati secara empiris, seperti
pola kehidupan masyarakat, protes sosial,
organisasi, dan pemerintahan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 2/1987 Pasal 2 dan 3:
Maksud Perencanaan Kota adalah untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan
kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam mencapai kesejahteraan sesuai
dengan aspirasi warga kota.
Tujuan Perencanaan Kota adalah supaya kehidupan dan penghidupan warga kota
aman, tertib, lancar dan sehat, melalui :
1. Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang serasi dan seimbang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daya dukung pertumbuhan dan perkembangan kota.
2. Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang sejalan dengan tujuan serta
kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 1/2008 Pasal 6 ayat 1 dan 8 ayat 1
Perencanaan kawasan perkotaan mempertimbangkan:
1. aspek idiologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, teknologi, dan
pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. pendekatan pengembangan wilayah terpadu;
3. peran dan fungsi kawasan perkotaan;
4. keterkaitan antar kawasan perkotaan dan antara kawasan perkotaan dengan
kawasan perdesaan;
5. keterpaduan antara lingkungan buatan dengan daya dukung lingkungan alami; dan
6. pemenuhan kebutuhan penduduk kawasan perkotaan.
MAKSUD DAN TUJUAN

Arah pembangunan kawasan perkotaan yang tertuang dalam RPJPD


memuat:
1. peningkatan kesejahteraan masyarakat perkotaan;
2. pemenuhan standar pelayanan perkotaan; dan
3. keterkaitan fungsi antar kawasan perkotaan.

Analisis :
Maksud dan tujuan dari perencanaan suatu kota adalah untuk peningkatan
kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalamnya. Hal ini dapat dicapai
dengan membuat suatu tatanan perkotaan yang nyaman untuk ditempati.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentunya dalam merencanakan
suatu kota diantaranya adalah:
1. pemenuhan fasilitas umum untuk menunjang kegiatan pelayanan
perkotaan seperti rumah sakit, bank, pusat pemerintahan, pusat
rekreasi, pusat pendidikan, kawasan pabrik dan sebagainya.
2. perlunya perhatian khusus akan keterkaitan fungsi antar kawasan
dalam suatu perkotaan.
KARAKTERISTIK DAN RUANG LINGKUP
PERENCANAAN KOTA
Sebagai aktivitas perencanaan yang
mempunyai domain publik,
karakteristik perencanaan: lingkup aktivitas perencanaan
1. mengarah ke pencapaian tujuan; mencakup:
2. mengarah ke perubahan; 1. hierarki/tingkat spasial, dan
3. pernyataan Pilihan; 2. hierarki operasional.
4. rasionalitas; dan
5. tindakan kolektif sebagai dasar

DALAM KONTEKS INI PERENCANAAN KOTA


MERUPAKAN SALAH SALAH JENIS PERENCANAAN
BERDASARKAN HIERARKI SPASIAL, YAKNI PADA
TINGKAT/SKALA KOTA ATAU KAWASAN PERKOTAAN.

Perencanaan kota berorientasi pada aspek fisik dan spasial. Dalam hal ini perencanaan
kota penyiapan dan antisipasi kondisi kota pada masa yang akan datang, dengan titik
berat pada aspek spasial dan tata guna lahan, yang dimaksudkan untuk mewujudkan
peningkatan kualitas lingkungan kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam
mencapai kesejahteraan.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PERENCANAAN
KOTA (case: Indonesia)
1. Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan, baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang. Untuk dapat menggambarkan kondisi
saat ini dan permasalahan yang dihadapi, diperlukan kegiatan pengumpulan
data.
2. Tetapkan visi, misi, dan tujuan umum, yang merupakan kesepakatan bersama
sejak awal.
3. Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun yang
diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang
4. Proyeksi berbagai variabel yang berkaitan, baik yang bersifat controllable
(dapat dikendalikan) maupun non-controllable (diluar jangkauan pengendalian
pihak perencana).
5. Tetapkan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu, yaitu berupa tujuan yang dapat diukur.
6. Mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif untuk mencapai sasaran
tersebut
7. Memilih alternatif yang terbaik, termasuk menentukan berbagai kegiatan
pendukung yang akan dilaksanakan
8. Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
9. Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi berjalan
sesuai dengan yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA

Branch, Melville C., (1995). Perencanaan Kota Komprensif, Pengantar


dan Penjelasan. Terjemahan Wibisana. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Tarigan, Robinson (2008). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta;


Pt. Bumi Aksara

Yunus, Hadi Sabari, 2000, Struktur Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar
Yogyakarta

Zahnd, Markus, (1999). Perancangan Kota secara Terpadu: Teori


Perancangan Kota dan Penerapannya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius &
Soegijapranata Press.

UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 1/2008

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2/1987


TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
Wassalam
JAFT UNSYIAH

You might also like