Professional Documents
Culture Documents
PERANCANGAN KOTA
Pertemuan ke-1
Irfandi A. Wahab
Elemen-elemen dasar
dalam perencanaan,
yaitu:
1. Merencanakan
berarti memilih
2. Perencanaan
merupakan alat
pengalokasian
sumberdaya
3. Perencanaan
merupakan alat
untuk mencapai
tujuan
4. Perencanaan
berorientasi ke
masa depan
PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA
▪ Dalam sejarah, perencanaan
kota pada prinsipnya berasal
dari ilmu arsitektur yang
merupakan persoalan
estetika, kesehatan, penataan
bangunan dan fungsi lahan
yang merupakan satu
kesatuan.
▪ Beberapa pernyataan yang di
kemukakan oleh Thus keeble
dalam mendefenisikan
perencaanaan kota dan
wilayah adalah merupakan
suatu seni dan ilmu
pengetahuan tentang fungsi
lahan, karakter, penempatan
bangunan, rute transportasi
yang aman dan perekonomian
yang tinggi, nyaman dan
indah (Keeble, 1964)
PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA
▪ Perencanaan kota merupakan
proses penyusunan rencana tata
ruang kota, yang didalamnya
terkandung arahan penataan
ruang kota.
▪ Pada mulanya, kegiatan
perencanaan dilakukan oleh
orang-orang “pilihan” yang
dianggap mampu menerjemahkan
visi dan keinginan manusia akan
tata ruang yang lebih baik, atau
mereka yang sangat berduit untuk
merealisasikan cita-cita mereka
mengenai masyarakat yang
dianggap ideal.
▪ Orang-orang ini diantaranya
seperti Daniel Burnham yang
merencanakan Wangshinton
D.C., Frederick Law Olmsted, Jr.
yang merencanakan Kota New
York, atau Ebenezer Howard yang
merumuskan konsep Garden City.
PENGERTIAN PERENCANAAN KOTA
Perencanaan kota merupakan rumusan Perencanaan kawasan perkotaan adalah
kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi penyusunan rencana pengelolaan
wilayah kota termasuk ruang di atas kawasan perkotaan yang dapat
dan di bawahnya serta pedoman mengintegrasikan rencana tata ruang
pengarahan dan pengendalian bagi dengan rencana pembanguhan daerah
pelaksanaan pembangunan kota untuk guna pengembangan kawasan
mencapai tujuan tertentu. perkotaan yang lebih baik.
Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor
2/1987 Pasal 1 1/2008 Pasal 1 ayat 4,
Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 1/2008 Pasal 6 ayat 1 dan 8 ayat 1
Perencanaan kawasan perkotaan mempertimbangkan:
1. aspek idiologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, teknologi, dan
pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. pendekatan pengembangan wilayah terpadu;
3. peran dan fungsi kawasan perkotaan;
4. keterkaitan antar kawasan perkotaan dan antara kawasan perkotaan dengan
kawasan perdesaan;
5. keterpaduan antara lingkungan buatan dengan daya dukung lingkungan alami; dan
6. pemenuhan kebutuhan penduduk kawasan perkotaan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Analisis :
Maksud dan tujuan dari perencanaan suatu kota adalah untuk peningkatan
kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalamnya. Hal ini dapat dicapai
dengan membuat suatu tatanan perkotaan yang nyaman untuk ditempati.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentunya dalam merencanakan
suatu kota diantaranya adalah:
1. pemenuhan fasilitas umum untuk menunjang kegiatan pelayanan
perkotaan seperti rumah sakit, bank, pusat pemerintahan, pusat
rekreasi, pusat pendidikan, kawasan pabrik dan sebagainya.
2. perlunya perhatian khusus akan keterkaitan fungsi antar kawasan
dalam suatu perkotaan.
KARAKTERISTIK DAN RUANG LINGKUP
PERENCANAAN KOTA
Sebagai aktivitas perencanaan yang
mempunyai domain publik,
karakteristik perencanaan: lingkup aktivitas perencanaan
1. mengarah ke pencapaian tujuan; mencakup:
2. mengarah ke perubahan; 1. hierarki/tingkat spasial, dan
3. pernyataan Pilihan; 2. hierarki operasional.
4. rasionalitas; dan
5. tindakan kolektif sebagai dasar
Perencanaan kota berorientasi pada aspek fisik dan spasial. Dalam hal ini perencanaan
kota penyiapan dan antisipasi kondisi kota pada masa yang akan datang, dengan titik
berat pada aspek spasial dan tata guna lahan, yang dimaksudkan untuk mewujudkan
peningkatan kualitas lingkungan kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam
mencapai kesejahteraan.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PERENCANAAN
KOTA (case: Indonesia)
1. Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan, baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang. Untuk dapat menggambarkan kondisi
saat ini dan permasalahan yang dihadapi, diperlukan kegiatan pengumpulan
data.
2. Tetapkan visi, misi, dan tujuan umum, yang merupakan kesepakatan bersama
sejak awal.
3. Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun yang
diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang
4. Proyeksi berbagai variabel yang berkaitan, baik yang bersifat controllable
(dapat dikendalikan) maupun non-controllable (diluar jangkauan pengendalian
pihak perencana).
5. Tetapkan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu, yaitu berupa tujuan yang dapat diukur.
6. Mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif untuk mencapai sasaran
tersebut
7. Memilih alternatif yang terbaik, termasuk menentukan berbagai kegiatan
pendukung yang akan dilaksanakan
8. Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
9. Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi berjalan
sesuai dengan yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Hadi Sabari, 2000, Struktur Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar
Yogyakarta