Professional Documents
Culture Documents
salah satu dari blog saya yang membahas tentang Conveyor System (Bulk Material Handling
System).
Saya Pernah bekerja di salah satu Perusahaan Tambang Batu Bara di Kalimantan dan terbesar di
Indonesia dalam hal Engineering, Operation, dan Maintenance. Dan pernah bekerja di Perusahaan
Consultant Engineering (Australia Company di Jakarta) yang bergerak dalam bidang Material
Handling System (Bulk Material Handling System), dan Pernah Bekerja di Perusahaan BUMN
(Jakarta, Sulawesi, Maluku) disini saya terlibat dalam project pembuatan Nickel Processing Plant
(Smelting, CFPP, Supporting Facilities & Utilities). Dan saya sekarang bekerja dalam
bidang Engineering, Management and Specialist Technical Services khususnya dalam
bidang Bulk Material Handling System.
Blog ini Conveyor Design Engineering dalam bahasa Indonesia, saya buat bertujuan untuk
berbagi pengalaman dan belajar bersama khususnya dalam bidang Bulk Material Handling
Facility (Conveyor System).
Blog ini masih dalam proses, sehingga masih banyak content yang belum sempat di upload. Bila
dari teman dan rekan yang ingin memberikan masukan saya terbuka dan sangat berterima kasih.
Berikut ini beberapa project yang pernah saya kerjakan mulai dari Pit to Port Design &
Engineering Services:
Dalam melakukan pekerjaan design kita harus bisa memberikan hasil yang terbaik, dalam segi
kualitas design yang optimal dari segi cost, time, delivery, safety, environmentally, etc. Sehingga
akan menghemat CAPEX maupun OPEX.
-. www.ckit.co.za
-. Juanda Toha - Konveyor sabuk dan peralatan pendukung
-. CEMA (Conveyor Equipment Manufactures Association)- Belt Conveyor For Bulk Materials
-. Bridgestone, Conveyor Belt Design Manual.
-. K. Golka, G. Bollinger, C. Vasili, Belt Conveyors - Princeples for Calculation and Design
-. PROK, Catalogue
-. ISO
Bila ada yang membutuhkan jasa Design Engineering Conveyor System / Bulk Material Handling
System seperti :
- Conceptual Design
- Feasibility Study
- Preliminary Design
- Detailed Design
http://konsultambang.blogspot.com
http://konsultambang.blogspot.com
Posted by Conveyor Design Engineering at 20:00
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Conveyor Design, Material Handling System
Thursday, 12 December 2013
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain Conveyor
Berikut ini beberapa faktor yang perlu dipertimbangan dalam mendesain atau merancang Belt
Conveyor System :
Data lain yang diperlukan dalam mendesain atau merancang Belt Conveyor System :
-. Kapasitas yang diinginkan : Kapasitas maksimum dan kapasitas minimum (dalam perhitungan
desain kapasitas desain harus lebih besar dari pada kapasitas operasi maksimum).
-. Jenis dan lokasi sistem pengumpan ke Belt Conveyor System.
-. Jenis dan lokasi sistem penumpukan.
-. Profil dan jalur Belt Conveyor System.
Faktor lain yang juga berpengaruh dalam mendesai Belt Conveyor System adalah ketersedian
sumber daya listrik, kondisi operasi (jumlah jam operasi per hari dan per tahun), kondisi cuaca dan
kondisi lapangan.
Secara umum acuan pemilihan komponen yang ekonomis sangat ditentukan oleh kriteria berikut :
Akan tetapi kondisi tersebut diatas tidak selalu dapat dipenuhi dalam Belt conveyor
system, dikarenakan beberapa sebab berikut :
Berikut ini klasifikasi idler dengan batasan kecepatan maksimum dan jangkauan lebar
sabuk (belt) yang direkomendasikan bersadasarkan CEMA edisi 5 & Konveyor sabuk dan
peralatan pendukung - Juanda Toha :
Catatan : -. Untuk diameter rol 89 mm dan 114 mm, tidak terdapat dalam CEMA edisi 5, Seri A4
dan A5 sudah ditarik sejak 1996
Berikut ini jarak antar idler yang direkomendasikan berdasarkan CEMA edisi 5 :
Contact Us : project@konsultambang.com atau konsul.tambang@gmail.com
http://konsultambang.blogspot.com
Posted by Conveyor Design Engineering at 20:00
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Conveyor Design, Material Handling System
Monday, 9 December 2013
Penggunaan Belt Conveyor
Keuntungan menggunakan Belt Conveyor sebagai alat angkut adalah: lebih ekonomis dalam biaya
operasionalnya, aman dalam pengoperasiannya, mempunyai jangkauan kapasitas dan kondisi
operasi yang sangat luas, dan ramah terhadap lingkungan.
Untuk Belt Conveyor yang panjang atau sering disebut Overland Conveyor yang terpanjang di
indonesia yang saya tahu ada di PT. KPC (Kaltim Prima Coal) dengan panjang kurang lebih 13,1
km.
Belt Conveyor sangat jarang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan sistem terpadu yang lebih
dikenal denganMaterial Handling System yang dibuat berdasarkan pesanan dengan menyesuaikan
kondisi lahan yang ada. Disinilah tantangan sebagai
seorang Engineer maupun Designer/Drafter untuk mengoptimalkan lahan yang ada agar sesuai
dengan kapasitas yang dipesan oleh pemesan (client).
Secara umum berikut ini diagram alir Material Handling System:
Material Masuk : ada bermacam-macam cara, biasanya bila material berasal dari tambang
langsung biasanya menggunakan Dump Hopper (dilengkapi crushing plant), tetapi bila material
berasal dari tempat lain yang dikirim menggunakan tongkang ataupun kapal biasanya
menggunakan receiving hopper (unloading facility).
Sistem Penerimaan material : ada bermacam-macam cara, biasanya menggunakan belt feeder,
chain feeder.
Sistem pengeluaran material : ada bermacam-macam cara, biasanya menggunakan barge loading
facility (biasanya digunakan untuk tongkang (barge) atau juga shiploader facility (biasanya
digunakan untuk kapal yang besar)
Berikut ini contoh gambar sederhana General Arrangement, mulai dari Dump Hopper
(termasuk crushing equipment), Stacker Conveyor dengan Tripper Car dan Coal
Stockpile dengan Reclaim tunnel conveyor.
http://konsultambang.blogspot.com
Posted by Conveyor Design Engineering at 16:07
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Conveyor Design, Material Handling System
Monday, 11 November 2013
Bagian-bagian dalam Belt Conveyor (Anatomy of Conveyor)
Secara umum susunan komponen atau peralatan yang ada pada Belt Conveyor System terdiri dari :
a. Komponen penggerak yang terdiri dari motor penggerak (motor, coupling, gearbox), puli
penggerak (drive pulley), puli snub (snub pulley), take-up pulley, puli depan (head pulley), puli
belakang (tail pulley).
b. Bagian pembawa material yang terdiri dari sabuk (belt) yang di sangga pada idler
pembawa (troughed idler/carry idler), sedangkan bagian balikan di sangga oleh idler balikan (return
idler). Kedua idler tersebut bertumpu pada rangka struktur (gallery, ground module).
c. Sistem pengencang sabuk (take-up system), yang dapat di buat dengan menggunakan
sistem manual, atau sistem otomatis secara gravitasi.
d. Sistem pengaturan kelurusan sabuk, dengan menggunakan idler pengarah (training
idler) yang biasanya dipasang pada bagian pembawa (carry idler) maupun balikan (return idler).
e. Peralatan pengumpan yang dapat berupa corong pengumpang (feeding chute) atau sabuk
pengumpan (belt feeder).
f. Peralatan pencurah material dapat berupa corong keluar (discharge chute).
g. Sistem pembersih sabuk (belt cleaning).
Berikut ini grambar Anatomy of a Conveyor
http://konsultambang.blogspot.com
Belt Conveyor
Pengertian Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk mengangkut unti atau
curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda
padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya
dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut.
Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan
terhadap panas.
Setiap idler ada ketentuan jarak pemasangan, ini diatur di Standard CEMA, sebagai contractor ataupun
sebagai owner kita dalam mendesign harus mempunyai rujukan yang jelas, Contractor berfikir
bagaimana conveyor bisa jalan dengan biaya murah, sedangkan owner mempunyai keinginan untuk
conveyor sangat aman. sehingga didapatlah hasil untuk conveyor harus bisa berjalan secara Optimal
(Design aman biaya murah). seingat saya untuk jarak antara idler (detail bisa dicek di CEMA) :
C. Centering Device : Untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya.
D. Unit Penggerak (drive units) : Pada Belt conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh adanya
gesekan antara belt dengan “pulley” penggerak (drive pulley), karena belt melekat disekeliling pulley yang
diputar oleh motor.
E. Pemberat (counter weight) : Yaitu komponen untuk mengatur tegangan belt dan untuk mencegah
terjadinya selip antara belt dengan pully penggerak, karena bertambah panjangnya belt.
Jenis conveyor industri sangatlah beragam, berikut adalah jenis-jenis conveyor yang dikutip dari
wikipedia
Gravity roller conveyor : conveyor industri yang memanfaatkan gaya gravitasi dalam perpindahannya
Belt conveyor : conveyor industri yang menggunakan belt / sabuk dalam transportasinya
Wire mesh conveyors : conveyor industri yang menggunakan anyaman kawat (wire mesh)
Plastic belt conveyors : conveyor industri dengan menggunakan sabuk berupa plastik
Bucket conveyors : conveyor industri dengan menggunakan wadah tertentu
Flexible conveyors : conveyor yang memiliki fungsi lebih fleksibel dan bisa digunakan untuk berbagai
kebutuhan
Vertical conveyors : conveyor untuk memindahkan barang ke atas atau ke bawah secara tegak lurus
Spiral conveyors : conveyor industri dengan bentuk seperti pegas spiral, biasanya digunakan untuk
tempat yang sempit
Vibrating conveyors : conveyor yang dipasang sistem getar pada penggerak
Pneumatic conveyors : conveyor industri dengan sistem pendorong pneumatic misalnya untuk
mencampur material
Electric Track Vehicle Systems : conveyor yang bekerja dengan sistem tuas dalam pemindahan produk
Lineshaft roller conveyor : conveyor dengan menggunakan shaft, biasanya untuk aplikasi ringan
Chain conveyor : conveyor industri dengan penggerak berupa rantai, bisa untuk aplikasi berat
Screw conveyor aka Auger conveyor : conveyor dengan penggerak screw, biasanya tertutup
Chain driven live roller conveyor : conveyor yang digerakkan langsung oleh roda roll
Dust proof conveyors : conveyor yang kedap terhadap debu, biasanya untuk aplikasi yang perlu steril
Pharmaceutical conveyors : Conveyor untuk industri farmasi
Automotive conveyors : conveyor industri untuk otomotif
Overland conveyor : conveyor yang biasa digunakan di luar ruangan misalnya pada conveyor tambang
Drag Conveyor : conveyor dengan sistem berupa scrapper / produk ditarik, misalnya untuk pencucian
limbah
Cooling Conveyor : conveyor industri yang dipadukan dengan sistem pendingin untuk mendinginkan
produk
untuk perhitungan conveyor biasanya menggunakan software helix, adapun cara menggunakan HELIX
nanti akan kita bahas berikutnya, hasil dari perhitungan helix bisa dilihat seperti contoh yang pernah saya
kerjakan dibawah