Professional Documents
Culture Documents
1. Mahasiswa mampu menghitung debit dan tekanan pada sistem pipa seri,
2. Mahasiswa mampu menghitung debit dan tekanan sistem pipa paralel,
3. Mahasiswa mampu menghitung debit dan tekanan sistem pipa bercabang,
4. Mahasiswa mampu menghitung debit dan tekanan sistem jejaring pipa.
Sistem pipa seri adalah sistem tata pipa yang terdiri dua pipa atau lebih besambung satu
dengan yang lain secara memanjang.
HGL hL 1
HGL hL 2 hL
HGL hL 3
Q1 Q2 Q3
Contoh Soal :
Reservoir-1 mengisi reservoir-2 melalui tiga pipa yang bersambung secara seri seperti
terlihat pada Gambar 7.1.2 dengan debit aliran sebesar Q = 0,030 m3/detik. diketahui untuk
Hidrolika1 7- 1
semua pipa f = 0,025 dan hilang tinggi tekanan minor diabaikan. Hitung perbedaan muka
air di kedua reservoir tersebut ?
A
hL 1 D L
pipa
hL 2 hL (cm) (m)
hL 3 B
1 20 1000
R1
z1 (1) (2) (3) 2 18 1500
R2 3 22 2000
Q1 Q2 Q3 z2
datum
Jawab :
Persamaan energi di titik A dan B :
z1 z 2 hL atau : hL z1 z 2
h L h L 1 h L 2 hL 3
Persamaan Darcy-Weisbach :
L V 2 L Q2 8 f L 2
hL f f 2 Q
5
K Q2
D 2g D 2g A2 g D
8 f L1 8 0,025 1000
K1 6462
2 g D15 3,14 2 9,81 0,20 5
8 f L2 8 0,025 1500
K2 16415
g D2
2 5
3,14 2 9,81 0,185
8 f L3 8 0,025 2000
K3 8025
2 g D3 5
3,14 2 9,81 0,22 5
8025 D V1
4 3
2 2
3
2
6462 1
4 0,20 2
2
V1 2 16415 1
4 0,18 2 2
V2 2
8025 1
4 0,22 2 2
V3 2
z1 z 2 6,37105 V1 2 10,61842 V 2 2 11,58373 V3 2
......................................................................(a)
Hidrolika1 7- 2
Persamaan kontinuitas untuk sistem pipa seri :
Q Q1 Q2 Q3
Q Q 0,030
V1 0,955 m/detik
4 D1 4 0,20
2 2
AA 1 1
Q Q 0,030
V2 1,180 m/detik
A2 1
4 D2 2 1
4 0,182
Q Q 0,030
V3 0,790 m/detik
4 D3 4 0,22
2 2
A3 1 1
..............................................(b)
Subtitusikan persamaan (b) ke dalam persamaan (a) :
z1 z 2 6,37105 V12 10,61842 V2 2 11,58373 V3 2
6,37105 0,9552 10,61842 1,1802 11,58373 0,7902
27,825 m.
Soal Latihan :
Hitung besarnya debit yang keluar dari dari pipa seri di bawah ini dengan memperhitung
hilang tinggi tekanan minor dan major, bila diketahui untuk semua pipa f = 0,025.
D L
pipa
(cm) (m)
(1) (2)
H = 30 m
A B C 45o
1 20 80
(3) 2 10 80
3 10 80
Hidrolika1 7- 3
7.2 Sistem Pipa Paralel
Sistem pipa paralel adalah sistem tata pipa yang terdiri dua pipa atau lebih besambung
secara paralel di satu titik pencabangan, kemudian pipa-pipa tersebut bersambung menyatu
kembali di titik pertemuan yang lain (lihat Gambar 7.2.1).
HGL
HGL
(1) Q1
Q Q
(2) Q2
Gambar 7.2.1 Sistem pipa paralel.
Contoh Soal 1 :
Reservoir-1 mengisi reservoir-2 melalui pipa tunggal dibagian pangkal (pipa A) maupun
ujung (pipa D) dan pipa parallel di bagian tengahnya (pipa B, dan pipa C) lihat Gambar.
Perbedaan muka air di kedua reservoir 20 m, dan factor gesek semua pipa f = 0,030.
Hitung besar debit yang mengalir pada masing-masing pipa tersebut ?
pipa D L
L1 =2 H = 20 m (cm) (m)
R1 00 m (2)
(1) L2 =4
00m 1 50 200
B
L3 =4 2 20 400
00m L4 =2
(3) 00m 3 40 400
Gambar 7.2.2 (4) R2 4 50 500
Jawab :
8 f L
Angka ekivalensi pipa : K
2 g D5
Hidrolika1 7- 4
8 f L1 8 0,030 200
K1 16
g D1
2 5
3,14 2 9,81 0,50 5
8 f L2 8 0,030 400
K2 3102
g D2
2 5
3,14 2 9,81 0,205
8 f L3 8 0,030 400
K3 97
2 g D3 5
3,14 2 9,81 0,40 5
8 f L4 8 0,030 500
K4 40
g D4
2 5
3,14 2 9,81 0,505
0 = K2*Q22 – K3*Q32
K2 3102 2
32 Q2 .
2 2 2
Q3 Q2 Q2
K3 97
Q3 32 Q2 ……………………………………...........(c)
Hidrolika1 7- 5
20 m K 1 Q1 2 K 2 Q 2 2 K 4 Q 4 2
16 6,657 Q 2 3102 Q 2 40 6,657 Q 2
2 2 2
5583,676 Q 2
2
20
Q2 0,05985 m 3 /detik .
5583,676
Contoh Soal 2 :
Sistem tiga pipa seperti terlihat pada Gambar (7.2.3) memiliki data karakteris seperti pada
tabel di samping. Hitung debit aliran yang keluar dari system pipa dan besarnya tekanan di
titik C, bila minor headlosses diabaikan ?
A El. +200
(1) pipa D L
f
El. +120 (cm) (m)
(2) C
(3) 1 20 1500 0,020
2 15 2000 0,025
Gambar 7.2.3 3 25 3000 0,030
El. +80
B
Jawab :
a) Menghitung debit yang keluar dari sistem pipa paralel.
Kontante ekivalensi pipa :
8 f1 L1 8 0,020 1500
K1 7754
g D1
2 5
3,14 2 9,81 0,20 5
8 f 2 L2 8 0,025 2000
K2 54460
2 g D2 5 3,14 2 9,81 0,155
8 f 3 L3 8 0,020 3000
K3 7623
g D3
2 5
3,14 2 9,81 0,255
Hidrolika1 7- 6
Persamaan energi di titik A dan B :
p A VA2 p B VB 2
zA zB hL p A p B p atm dan V A 0, sehingga :
2g 2g
VB 2
200 0 0 80 0 hL VB V3 dan hL hL1 hL 3
2g
V3 2 Q3 2
120 hL 1 hL 3 K1 Q12 K 3 Q3 2
2g 2 g A3 2
............................................. (a)
Karena pipa (1) dan (2) adalah pipa paralel, maka headloss pipa (1) dan (2) adalah sama.
hL1 hL 2 K1 Q12 K 2 Q2 2 Q1 54460
7754
Q2 2,65016 Q2
......................................................... (b)
Persamaan kontinuitas untuk pipa paralel :
Q1 Q2 Q3
2,65016 Q2 Q2 Q3 ......................................................... (c)
Q3 3,65016 Q2
3,65016 Q2 2
120 K1 2,65016 Q2 K 3 3,65016 Q2
2 2
2 g A3 2
3,65016 Q2 2
120 7754 2,65016 Q2 7623 3,65016 Q2
2 2
2
3,14 0,25 2
2 9,81
4
3,65016 Q2 2
120 7754 2,65016 Q2 7623 3,65016 Q2
2 2
2 9,81 * 0,002407
3,65016 Q2 2
120 7754 2,65016 Q2 2 7623 3,65016 Q2 2
2 9,81 * 0,002407
120 282,1296 Q2 2 54459,04 Q2 2 101566,3 Q2 2
120 156307,4916 Q2 2
120
Q2 0,02771 m 3 /detik .
156307,4916
Hidrolika1 7- 7
Dari persamaan (c) :
Q3 = 3,65016 Q2 = 3,65016 (0,02771) = 0,10115 m3/detik.
Debit yang keluar dari sistem pipa, adalah Q = Q3 = 0,10115 m3/detik
atau Q = Q3 = 101,15 Liter/detik
Soal Latihan :
SOAL 1
H = 40 m Pengisian pada reservoir terdapat alternatif
R1
L=8
sedemikian :
00 m
Kondisi I : reservoir-1 mengisi reservoir-2 melalui
Gambar 1a R2 pipa tunggal sepanjang L = 800 m
(Gambar 1a).
Kondisi II : reservoir 1 mengisi reservoir-2 melalui
H = 40 m pipa parallel pada bagian tengahnya
R1 L1 =2 (2)
00 m
(1)
L2 =4
00 m dan pipa tunggal pada bagian awal
L3 =4 L4 =2
00m 00m
R2
dan ujungnya (Gambar 1b).
(3) (4)
Gambar 1b Bila data semua pipa adalah sebagai berikut : d = 25
cm, koefisien gesek Darcy = 0,025, dan head
losses minor diabaikan.
Diminta :
Hitung perbedaan debit yang mengalir pada alternatif-I dan alternatif-II ?
Hidrolika1 7- 8
7.3 Sistem Pipa Bercabang
Sistem pipa bercabang adalah sistem tata pipa yang terdiri dua pipa atau lebih besambung
di satu titik pencabangan kemudian pipa-pipa tersebut tidak bersambung menyatu kembali
(lihat Gambar 7.3).
hf1
hf2 hf2
hf1
R1
R1 hj hf3
R2 (1) R2
(1) (2) hj (2)
Q1 Q1 hf3
z1 Q2 z2 z1 Hj Q2 z2
Hj J J
(2) (2)
zj Q3 zj Q3
z3 z3
R1 R1
datum datum
(a) (b)
Gambar 7.3.1. Kasus (a) dan (b) pada sistem pipa bercabang.
Dalam penyelesaian kasus sistem pipa bercabang yang harus diperhatikan adalah arah
aliran dan tinggi tekanan air di titik pencabangan (j), karena hal tersebut sangat
mempengaruhi operasi matematik (+/-) dari suku-suku dalam persamaan energi maupun
persamaan kontinuitas seperti terlihat pada skema di bawah ini.
Hidrolika1 7- 9
Dalam pipa bercabang di atas terdapat 4 variabel yang tidak diketahui yaitu Q1, Q2, Q3, dan
Hj , sedangkan yang tersedia 4 persamaan yaitu 3 persamaan energi (hilang tinggi tekanan),
dan 1 persamaan kontinuitas. Sehingga secara matematis permasalahan tersebut dapat
diselesaikan.
Contoh Soal 1:
Tiga reservoir dihubungkan 3 pipa bercabang jenis pipa dari baja yang diperdagangkan
seperti pada Gambar di bawah ini. Hitung debit Q1, Q2, Q3 dan tinggi tekanan air di titik
pencabangan (hj). Asumsikan aliran dalam pipa adalah turbulen penuh, dan data-datanya
pada tabel di sebelah kanan.
diameter panjang
R1 pipa Di Li
(1) (2)
R2 (mm) (km)
Q1 1 300 5
z1 Q2 z2 2 150 2
J
(2) 3 350 4
zj Q3 Elevasi di atas datum
z3
R1 Item
(m)
datum Reservoir 1 1100
Reservoir 2 780
Reservoir 3 700
Tinggi titik J 720
Jawab :
R1 hj hf3
R2
(1) (2)
Q1
z1 Q2 z2
Hj J
(2)
zj Q3
z3
R1
datum
Hidrolika1 7 - 10
Persamaan energi (hilang tinggi tekanan) :
hf 1 K1 Q12 z1 H j 2212 Q12 1100 H j ......................(a)
hf 2 K 2 Q2 2 H j z2 32676 Q2 2 H j 780 .......................(b)
hf 3 K 3 Q3 2 H j z 3 756 Q3 2 H j 700 ........................(c)
dengan cara trial and error pada persamaan ini, didapat Hj = 793,57 m.
Catatan : Hasil perhitungan debit di atas seharusnya dikontrol lagi terhadap bilangan
Reynolds yang berkaitan, karena saat penentuan nilai koefisien gesek f pada
diagram Moody hanya ditarik lurus mendatar pada nilai ks/D sehubungan data
dari soal bahwa aliran yang ada adalah turbulen penuh.
Contoh Soal 2:
Tiga reservoir dihubungkan 3 pipa bercabang jenis pipa dari baja yang diperdagangkan
seperti pada Gambar di bawah ini. Hitung debit Q1, Q2, Q3 dan tinggi tekanan air di titik
pencabangan (hj). Asumsikan aliran dalam pipa adalah turbulen penuh, dan data-datanya
pada tabel sebelah kanan.
Hidrolika1 7 - 11
diameter panjang
pipa Di Li
R1
(mm) (km)
(1) R2 1 300 5
(2)
Q1
2 150 2
z1 Q2 z2 3 350 4
J
(2) Elevasi di atas datum
Q3 Item
zj z3 (m)
R1
Reservoir 1 800
datum Reservoir 2 780
Reservoir 3 700
Tinggi titik J 720
Jawab :
hf2
hf1
R1
(1) R2
hj (2)
Q1 hf3
z1 Hj Q2 z2
J
(2)
zj Q3
z3
R1
datum
Hidrolika1 7 - 12
Persamaan kontinuitas di titik pencabangan :
Q1 Q3 Q2
Q1 Q2 Q3 0
800 H j 780 H j H j 700
0
2212 32676 756
dengan cara trial and error pada persamaan ini, didapat Hj = 733,61 m.
Soal Latihan
El.+80
El.+75 Tiga reservoir yang dihubungkan oleh pipa
R1 bercabang dengan arah aliran (garis panah)
(1) R2 seperti yang diperlihatkan gambar di samping.
(2) Data semua pipa adalah L = 800 m, f = 0,025,
Q1
J
Q2 El.+....? d = 25 cm, debit yang mengalir pada pipa (1)
(2) sebesar Q1 = 75 liter/detik, dan asumsikan head
Q3
R1
losses minor diabaikan.
Diminta :
a) Hitung debit yang mengalir pipa (2) dan pipa (3) ?
b) Hitung elevasi muka air pada reservoir-3 ?
Hidrolika1 7 - 13
7.4 Sistem Jejaring/Loop Pipa
Sistem distribusi air bersih terdiri dari suatu jejaring pipa yang tersambung sangat rumit,
prasarana reservoir pelayanan dan pompa sangat dibutuhkan untuk mengalirkan air ke
masyarakat pemakai. Cara penyelesaian problem pipa distribusi melalui analisis sistem pipa
seri, pipa bercabang, distrbusi ini terdiri sistem jaringan pipa bercabang dan sistem
jejaring/loop pipa.
Sedangkan sistem jejaring pipa adalah sistem tata pipa yang terdiri beberapa pipa yang
besambung membentuk suatu loop atau rangkaian loop-loop pipa sehingga menyerupai
jaring, lihat Gambar 7.4.2.
Sistem jejaring pipa bisa dipandang terdiri dari loops dan nodes seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 7.4.3.
Persamaan pengatur :
n
- Persamaan kontinuitas pada setiap node, berlaku : Qi 0 ................(7.4.1)
i 1
dimana : n = nomor titik pencabangan pipa, perjanjian tanda debit aliran (+) untuk
menuju node.
m
- Persamaan energi/head losses pada setiap loop, berlaku : hL i 0 ........(7.4.2)
i 1
dimana : m = nomor pipa dalam loop, perjanjian tanda debit aliran dan head losses
(+) untuk searah jarum jam.
- Hilang tinggi tekanan, dihitung jika dengan persamaan Darcy-Weisbach adalah
L V 2
hL f K Q 2 ..........................................................................(7.4.3)
D 2g
Metode Hardy-Cross
Metode loop diperkenalkan oleh Hardy-Cross (1936). Pada dasarnya maksud dari metode
ini adalah mengeliminasi total head losses persamaan (7.4.2) dan (7.4.3) agar memberikan
persamaan debit yang benar. Hal ini dimungkinkan bila pada suatu loop diketahui debit
masuk dan debit aliran dalam pipa loop diminta/dihitung. Prosedur metode ini, adalah
sebagai berikut :
Hidrolika1 7 - 14
QA QB
hLi Qin
A Qi B
A QAB
QAD
D C
QD
QC
Node A
Loop ABCD
n
a) Asumsikan nilai Qi, sampai dipenuhi persamaan Qi 0 untuksetiap node.
i 1
b) Hitung hf i dari asumsi nilai debit Qi
m
c) Jika h f i 0 , berarti asumsi nilai debit Qi benar.
i 1
m
d) Jika h f i 0 , berarti harus menerapkan koreksi debit Q pada semua debit
i 1
asumsi Qi , dengan mengulangi langkah (b).
Nilai koreksi debit Qi untuk perhitungan cepat yang konvergen, adalah :
hf i
Qi ................................................................(7.4.3)
hf i
2
Qi
Persamaan (7.4.3) di atas, bila diselesaikan dengan persamaan Darcy-Weisbach,
Li Vi 2
h fi fi K i Qi 2
Di 2 g
Katakan debit yang yang benar adalah Q, maka :
Q Qi Qi
Katakan head losses yang benar adalah hf, maka :
h f K i Qi Qi 2
Kembangkan persamaan di atas dengan teori Binomial :
Qi 2 2 1 Qi
2
h f K i Qi 1 2
2
................
Qi 2 ! Qi
Abaikan suku orde dua, karena Qi Qi , sehingga tinggal :
Qi
hf K i Qi 2 1 2
Qi
Hidrolika1 7 - 15
Untuk setiap loop :
K i Qi 2
0 K i Qi 2 Qi
2
hL i
Qi
h
0 hL i 2 Q L i
Qi
hL i
Qi
h
2 Li
Qi
Jika, Persam hL K Q1,85 aan (7.4.3), bila diselesaikan dengan persamaan Hazen-
Williams,
hL i
Q
h
2 Li
Qi
0,54
hL
V 0,849 C h R 0, 63
S 0,54
0,849 C h R 0, 63
satuan SI
L
1,85
1
hL L 0, 63
Q1,85 satuan SI
0,849 C h A R
hL K Q1,85
L
K 1,85 4,87 satuan SI
C h D
dimana : 10,66 untuk satuan SI.
Contoh Soal 1 :
Tentukan head losses akibat gesek pada pipa yang berdiameter D = 1 m, panjang L = 300
m, dengan menggunakan persamaan a) Darcy-Weisbach dengan f = 0,025 dan b) Hazen-
Williams dengan Ch = 100. Penyelesaian untuk Q = 1 m3/detik dan Q = 2 m3/detik ?
Jawab :
Persamaan Hazen-William :
Hidrolika1 7 - 16
0,54
Q h
V 0,849 C h R 0,63 S 0,54 0,849 C h R 0,63 L SI
A L
1,85
1,85
1 1
hL L 0, 63
Q 1,85 L 0, 63
Q 1,85
0,849 C h A R 0,849 C D D
2
h 4
4
10,66 L 1,85 10,66 300 1,85
1,85 4,87 Q 4,87
Q 0,638 Q 1,85
C h D 100 1
1,85
- untuk Q 1 m 3 /detik h L 0,638 m.
- untuk Q 2 m 3 /detik h L 2,300 m.
Contoh Soal 2 :
QD = 40 ltr/detik QC = 40 ltr/detik
Diminta :
a) Hitung debit yang mengalir pada masing-masing pipa loop dengan cara Hardy-
Cross ?
Saran : perhitungan cukup dengan 2 x iterasi saja.
b) Hitung tinggi tekanan di titik B, C, dan D, bila diketahui tinggi tekanan di titik A
adalah PA / = 80 m.kolom air,?
Jawab :
Iterasi 1 :
QA = 100 ltr/detik QB = 20 ltr/detik pipa Di Li Ki Qi hLi h L i /Q i
QAB = 60 l/d 3
A
(cm) (m) (liter/detik) (m) m/(m /detik)
B
A-B 30 1000 1021 60 3,676 61,267
QAD = - 40 l/d
QBC = 40 l/d
Hidrolika1 7 - 17
hL i 3,67603
Q1 0,01286 m 3 /detik 12,86 liter/det.
hL i 2 142,95676
2
Qi
B
QBC = 27,14 l/d
3
(cm) (m) (liter/detik) (m) m/(m /detik)
+
A-B 30 1000 1021 47,14 2,269 48,136
B-C 30 1000 1021 27,14 0,752 27,713
D C C-D 30 1000 1021 -12,86 -0,169 13,132
QCD = -12,86 l/d A-D 30 1000 1021 -52,86 -2,853 53,976
QD = 40 ltr/detik QC = 40 ltr/detik Jumlah = -0,001 142,957
hL i 0,001
Q2 2,86 E 06 m 3 /detik 0 liter/det.
h 2 142,957
2 Li
Qi
Jadi debit aliran dalam pipa loop seperti tercantum pada hasil iterasi 2, yaitu :
QA-B = 47,14 m3/detik (aliran searah jarum jam)
QB-C = 27,14 m3/detik (aliran searah jarum jam)
QC-D = 12,86 m3/detik (aliran berlawanan arah jarum jam)
QA-D = 52,86 m3/detik (aliran berlawanan arah jarum jam)
Contoh Soal 3:
Data pipa seperti papa soal 2, hitung debit yang mengalir pada pipa loop dengan
menggunakan metode Hazen-Williams bila Ch = 100 ?
Jawab :
QA = 100 ltr/detik QB = 20 ltr/detik
Iterasi 1, metode Hazen-Williams.
QAB = 60 l/d pipa Di Li Ch Qi hLi h L i /Q i
A 3
B (cm) (m) (liter/detik) (m) m/(m /detik)
QAD = - 40 l/d
QBC = 40 l/d
hL i 4,087
Q1 0,0124 m 3 /detik 12,4 liter/det.
h 2 164,617
2 Li
Qi
Hidrolika1 7 - 18
QA = 100 ltr/detik QB = 20 ltr/detik Iterasi 2, metode Hazen-Williams.
QAB = 47,6 l/d pipa Di Li Ch Qi hLi h L i /Q i
A B 3
QAD = - 52,4 l/d
hL i 0,232
Q2 0,0007 m 3 /detik 0,7 liter/det.
h 2 169,678
2 Li
Qi
hL i 0,013
Q3 4 E - 05 m 3 /detik 0 liter/det.
hL i 2 169,759
2
Qi
Jadi debit aliran dalam pipa loop seperti tercantum pada hasil iterasi 3, yaitu :
QA-B = 46,9 m3/detik (aliran searah jarum jam)
QB-C = 26,9 m3/detik (aliran searah jarum jam)
QC-D = 13,1 m3/detik (aliran berlawanan arah jarum jam)
QA-D = 53,1 m3/detik (aliran berlawanan arah jarum jam)
Soal-Soal Latihan :
QA = 75 ltr/detik QB = 15 ltr/detik
Model jaringan pipa air bersih di suatu daerah berupa Loop
A B bujur sangkar seperti terlihat pada gambar di samping,
dengan data semua pipa terletak pada satu bidang datar
yang sama dengan : L = 800 m, d = 25 cm, = 0,025.
D C
Diminta :
a) Hitung debit yang mengalir pada masing-masing
QD = 30 ltr/detik QC = 30 ltr/detik pipa loop dengan cara Hardy-Cross ?
Hidrolika1 7 - 19